UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) TAHUN AJARAN 2017/2018
Mata Kuliah : Dasar Hiperkes Nama Mahasiswa : Salwa Sarina
Dosen : Ade Ria Nofrianti NPM : 1710038120050
Jawaban soal UTS!
1. 3 Pelayanan kesehatan kerja yang diperlukan pada era globalisasi.
Pelayanan Kesehatan Kerja Promotif, meliputi : Pendidikan dan penyuluhan tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) · Pemeliharaan berat badan yang ideal · Pemeliharaan lingkungan kerja yang sehat (Hygiene & sanitasi) · Kegiatan fisik : Olah raga, kebugaran · Konseling berhenti merokok /napza · Koordinasi Lintas Sektor · Advokasi Pelayanan Kesehatan Kerja Preventif, meliputi : · Pemeriksaan kesehatan (awal, berkala, khusus) · Imunisasi · Identifikasi & pengukuran potensi risiko · Pengendalian bahaya (Fisik, Kimia, Biologi, Psikologi, Ergonomi) · Monitoring Lingkungan Kerja . Pelayanan Kesehatan Kerja Kuratif, meliputi : · Pertolongan pertama pada kasus emergency. · Pemeriksaan fisik dan penunjang · Melakukan rujukan · Pelayanan diberikan pada pekerja yang sudah mengalami gangguan kesehatan. · Pelayanan diberikan meliputi pengobatan terhadap penyakit umum maupun penyakit akibat kerja. · Terapi Penyakit Akibat Kerja (PAK) dengan terapi kasual/utama
2. Undang-Undang Kesehatan Kerja
Undang-undang RI No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan Dalam UNDANG-UNDANG nomor 23 pasal 23 Tentang Kesehatan Kerja dijelaskan sebagai berikut :
Kesehatan Kerja diselenggarakan agar setiap pekerja dapat bekerja secara
sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya hingga diperoleh produktifitas kerja yang optimal sejalan dengan program perlindungan pekerja. Kesehatan Kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja dan syarat kesehatan kerja. Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja. Ketentuan mengenai kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada poin (1), (2) dan (3) ditetapkan dengan peraturan pemerintah. Tempat kerja yang tidak memenuhi ketentuan kesehatan kerja dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 tahun atau pidana denda paling banyak Rp. 15.000.000.(lima belas juta rupiah) Undang-undang RI No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Undang-undang ini mengatur tentang: Kewajiban pengurus (pimpinan tempat kerja) Kewajiban dan hak pekerja Kewenangan Menteri Tenaga Kerja untuk membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) guna mengembangkan kerja sama, saling pengertian dan partisipasi aktif dari pengusaha atau pengurus dan pekerja di tempat-tempat kerja, dalam rangka melancarkan usaha berproduksi dan meningkatkan produktivitas kerja. Ancaman pidana atas pelanggaran peraturan ini dengan hukuman kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp.100.000, (seratus ribu rupiah) Undang-undang RI No. 25 Tahun 1991 Tentang Ketenagakerjaan Dalam peraturan ini diatur bahwa setiap pekerja berhakmemperoleh perlindungan atas : Keselamatan dan Kesehatan Kerja Moral dan kesusilaan Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama. Undang-Undang no. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Dalam UNDANG-UNDANG ini diataur tentang:
Perenacanaan tenaga kerja Pelatihan kerja Kompetensi kerja Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Waktu kerja Keselamatan dan kesehatan Kerja
3. Perbedaan pelayanan kesehatan kerja dengan Upaya keselamatan kerja
Pelayanan Kesehatan Kerja Program Pelayanan Kesehatan Kerja. Sebagaimana pelayanan kesehatan masyarakat pada umumnya, pelayanan kesehatan dan keselamatan masyarakat pekerja yaitu meliputi pelayanan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.
Upaya Keselamatan Kerja
Terjadinya kecelakaan kerja merupakan suatu bentuk kerugian baik bagi korban kecelakaan kerja maupun Perusahaan/Organisasi. Upaya pencegahan kecelakaan kerja diperlukan untuk menghindari kerugian- kerugian yang timbul serta untuk meningkatkan kinerja keselamatan kerja di tempat kerja. Berdasarkan teori domino effect penyebab kecelakaan kerja (H.W. Heinrich), maka dapat dirancang berbagai upaya untuk mencegah kecelakaan kerja di tempat kerja.
4. Bengkel las “Bunga Tralis” Lokasi. Kampung Pinang, Kec. Sungai Beremas, Kab. Pasaman Barat
Bahaya : Tidak memakai sarung tangan
Resiko : Dapat mengakibatkan tangan luka terkenan percikan api las Bahaya : Tidak menggunakan kacamata safety full face Resiko : Mengakibatkan iritasi mata akibat cahaya las Bahaya : Tidak menggunakan baju lengan panjang Resiko : Tangan bisa luka bakar akibat api las Bahaya : Tidak menggunakan sepatu safety Resiko : Dapat mengakibatkan luka terhadap kaki Bahaya : Kabel listrik berserakan Resiko : Dapat mengakibatkan kesentrum listrik
5. Jelaskan pelayanan penting kesehatan kerja
Melindungi tenaga kerja atas hak dan keselamatannya dalam melakukan pekerjaannya untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan kinerja. Menjamin keselamatan orang lain yang berada di tempat kerja. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.