Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik usaha yang

berorientasi profit maupun usaha-usaha sosial. Hanya saja sebagian pelaku

pemasaran tidak atau belum mengerti ilmu pemasaran, tetapi sebenarnya mereka

telah melakukan usaha-usaha pemasaran. Pentingnya pemasaran dilakukan dalam

rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat akan suatu produk atau

jasa. Pemasaran menjadi semakin penting dengan semakin meningkatnya

pengetahuan masyarakat. Dalam melakukan kegiatan pemasaran suatu perusahaan

memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan jangka pendek

maupun tujuan jangka panjang. Dalam jangka pendek biasanya untuk merebut

hati konsumen terutama untuk produk yang baru diluncurkan. Sedangkan dalam

jangka panjang dilakukan untuk mempertahankan produk-produk yang sudah ada

agar tetap eksis.1

Kehadiran produk talangan haji perbankan syariah ternyata mengundangi

pro dan kontra. Sebagian orang menganggap produk talangan haji perbankan

syariah merupakan produk yang bermanfaat dan solusi tepat bagi masyarakat yang

mengalami kesulitan dana untuk mendaftar atau mendapatkan porsi haji.

Sebagian lain menganggap bahwa produk talangan haji Perbankan syariah harus

1 Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Kencana, 2005), hal. 59-60.

1
dihapuskan, karena produk tersebut tidak sah dan memiliki dampak buruk bagi

masyarakat salah satunya yakni masyarakat berbondong-bondong mendaftar haji

tanpa berpikir panjang. Di samping itu mensyaratkan jasa pengurusan haji

dengan pemberian dana talangan haji, atau sebaliknya mensyaratkan pemberian

dana talangan dengan meminta jasa pengurusan haji. Sementara, Bank Indonesia

(BI) menegaskan bahwa penggunaan dana talangan haji dari perbankan

diperbolehkan, dengan catatan sebelum berangkat calon jamaah haji sudah

melunasi pinjamannya.2

Haji merupakan kewajiban yang mesti dipenuhi oleh umat Islam yang

mampu, baik dari segi finansial, maupun fisik. Haji merupakan ibadah yang

memerlukan pengorbanan keduanya. Dia termasuk rukun Islam yang kelima,

yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang mampu menjalankannya.

Mengingkari kewajiban haji, sama dengan mengingkari kewajiban lainnya,

walaupun dia tidak mampu melaksanakannya bukan berarti haji menjadi tidak

wajib. Karena haji kewajiban yang mesti dipenuhi oleh manusia yang beriman

dalam rangka memenuhi panggilan Allah SWT.3

Ibadah Haji adalah rukun Islam kelima setelah syahadat, salat, zakat dan

puasa yang wajib dilaksanakan oleh setiap orang Islam yang memenuhi syarat,

baik secara finansial, fisik, maupun mental dan merupakan ibadah yang

hanya wajib dilakukan sekali seumur hidup. Ibadah haji adalah bentuk ritual

tahunan yang dilaksanakan kaum muslim sedunia dengan berkunjung dan


2 Sri Murwanti dan Muhammad Sholahuddin, “Pembiayaan Ibadah Haji Pada Lembaga Keuangan
Syariah”, jurnal Studi Islam, Vol. XII, No. 2, 2017
3 Muhammad Nadzif, Skripsi Strategi Pemasaran Produk T abunga iB Muamalat Haji dan Umrah
di Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Semarang, 2016, hal. 2

2
melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi pada suatu

waktu yang dikenal sebagai musim haji. Hal ini berbeda dengan ibadah umrah

yang bisa dilaksanakan sewaktu-waktu,4

Untuk menunjang pelaksanaan pemberangkatan dari tanah air dan

pelaksanaan ibadah haji dan umrah di Arab Saudi, pemerintah bahkan telah

membuat berbagai macam kebijakan dan aturan petunjuk operasional pelaksanaan

pengurusan jamaah di daerah-daerah. Undang-Undang No.13/2008 bahkan

mengatur secara tegas manajemen pelayanan dan administrasi pelaksanaan ibadah

haji di tanah air. Meskipun bukan merupakan ibadah yang sederhana,

sebagaimana dari kita sudah mafhum ketika mendengar gabungan dua kata yaitu

“ibadah haji”. Bahkan, secara otomatis, pikiran kita pun menerawang menuju ke

kota mekkah. Ibadah haji juga dapat di artikan sebagai aktivitas berkunjung ke

rumah Allah Swt. (Baitullah) untuk melakukan thawaf, sa’i, wukuf di arafah, dan

amalan manasik lainnya dalam waktu dan tempat tertentu. Sanggup mengadakan

perjalanan berarti menyangkut kesanggupan fisik, materi, maupun rohani.

Ketiganya merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh seorang muslim yang

hendak melaksanakan ibadah haji. Bila syarat tersebut belum terpenuhi, maka

gugurlah kewajiban untuk menunaikannya. Sanggup juga bisa diartikan orang

yang sanggup mendapatkan pembekalan dan alat-alat pengangkutan serta sehat

jasmani dan perjalanan pun aman.5

4 Muhammad Nadzif, Skripsi Strategi Pemasaran Produk T abunga iB Muamalat Haji dan Umrah
di Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Semarang, 2016, hal. 3
5 Muhammad Nadzif, Skripsi Strategi Pemasaran Produk T abunga iB Muamalat Haji dan Umrah
di Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Semarang, 2016, hal. 3-4

3
Ayat Quran Tentang Haji Dalam Surat Ali Imran ayat 97

   


    
     
   
     
   

Artinya: Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam

Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia;

mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang

yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari

(kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan

sesuatu) dari semesta alam (QS.Ali Imran ayat 97).

Ayat Quran Tentang Umrah Dalam Surat Al-Baqarah Ayat 158

   


    
   
    
     
  
Artinya : Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar

Allah. Maka Barang siapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-'umrah,

Maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. dan Barang

siapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, Maka

Sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha mengetahui. (Q.S. Al-

Baqarah Ayat 158).

4
Berdasarkan uraian tersebut penulis ingin mengadakan penelitian tentang

strategi pemasaran yang dilakukan oleh pihak bank dengan judul

“STRATEGI PEMASARAN PRODUK T ABUNGAN IB MUAMALAT

HAJI DAN UMRAH PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA

CABANG BANDA ACEH”

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan pokok permasalahan

yang menjadi fokus penelitian adalah:

1. Bagaimana Strategi Pemasaran produk Tabungan iB Muamalat Haji dan

Umrah di Bank Muamalat Kantor Cabang Banda Aceh.?

2. Bagaimana Analisis terhadap strategi pemasaran produk Tabungan iB

Muamalat Haji dan Umrah di Bank Muamalat Kantor Cabang Banda Aceh.?

1.3 Tujuan Masalah

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui strategi Pemasaran Produk Tabungan iB Muamalat.

2. Untuk mengetahui bagaimana analisis terhadap strategi Pemasaran Produk

Tabungan iB Muamalat Haji dan Umrah PT. Bank Muamalat Cabang Banda

Aceh.

5
1.4 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

1. Untuk memberi pemahaman yang menyeluruh bagi penulis tentang Strategi

Pemasaran produk Tabungan iB Muamalat Haji dan Umrah di Bank

Muamalat Kantor Cabang Banda Aceh.

2. Untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai Analisis

terhadap strategi pemasaran produk Tabungan iB Muamalat Haji dan

Umrah di Bank Muamalat Kantor Cabang Banda Aceh

3. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam penyelesaian studi pada program

Diploma III Perbankan Syariah Fakultas Universitas Serambi Mekkah

Banda Aceh.

1.5 Penjelasan Istilah

a. Pengertian Strategi

Strategi adalah rencana yang disuruhkan, menyeluruh dan terpadu yang

mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan

yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai

melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.6 Di samping itu strategi

6 Eliyah, Skripsi Strategi Pemasaran Tabungan Muamalat Prima Ib dalam Meningkatkan Dana Ritel
(Tabungan) pada Bank Muamalat Indonesia,2014, hal. 15

6
mencerminkan pengetahuan perusahaan mengenai bagaimana, kapan, dan di mana

perusahaan sebaiknya bersaing serta untuk tujuan apa perusahaan harus bersaing.7

b. Pengertian Pemasaran

Pemasaran (marketing) adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Pemasaran

bersangkut paut dengan kebutuhan hidup sehari-hari kebanyakan orang. Melalui

proses tersebut, suatu produk dan jasa diciptakan, dikembangkan dan

didistribusikan pada masyarakat.8

c. Pengertian Produk

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan

perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi

keinginan dan kebutuhan.9

d. Pengertian Tabungan

Tabungan adalah simpanan masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan

oleh penabung sewaktu-waktu pada saat dikehendaki dan menurut syarat-syarat

tertentu yang telah ditetapkan oleh bank penyelenggara. Tetapi penarikannya tidak

dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau alat lainnya yang dipersamakan dengan

itu.10

7 Deliyanti Oentoro, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Laks Bank PRESSindo, 2012),
hal. 1
8 Deliyanti Oentoro, Manajemen Pemasaran Modern, hal. 1
9 Kamir, Pemasaran Bank Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 123
10
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

7
e. Pengertian Haji

Haji adalah suatu ibadah yang termasuk dalam rukun Islam yang wajib

dilaksanakan bagi umat Islam yang mampu, baik secara materi maupun fisik

dalam rangka mengunjungi rumah Allah.11

f. Pengertian Umrah

Umrah adalah salah satu kegiatan ibadah yang berhukum sunnah dalam

agama Islam dengan berkunjung atau berziarah melakukan ritual ibadah di kota

suci Mekkah, terutama di Masjid Haram. Umrah dapat dilaksanakan kapan saja

karena waktu umrah tidak mengikat, kecuali pada hari Arafah tanggal 10

Zulhijjah dan hari-hari Tasyrik yaitu tanggal 11, 12, 13 Zulhijjah melaksanakan

ibadah umrah pada bulan Ramadhan sama nilainya dengan melakukan ibadah

haji.12

1.6 Metode Penelitian

Penelitian dengan pendekatan kualitatif menekankan analisis proses dari

proses berpikir secara induktif yang berkaitan dengan dinamika hubungan antar

2003, Edisi Revisi, Cet. 7, hal. 74


11 Aqwa Naser Daulay, “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perkembangan Produk Tabungan
Haji Perbankan Syariah Di Indonesia, Human Falah”, dalam Jurnal Human Falah, Volume 4. No. 1 Januari–
Juni 2017, hal.160
12 Munawar Khalil, Teladan Utama pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri, 2010), hal. 80

8
fenomena yang diamati, dan senantiasa menggunakan logika ilmiah. Penelitian

kualitatif tidak berarti tanpa menggunakan dukungan dari data kuantitatif, tetapi

lebih ditekankan pada kedalaman berpikir formal dari peneliti dalam menjawab

permasalahan yang di hadapi. Penelitian kualitatif adalah keterkaitan spesifik pada

studi hubungan sosial yang berhubungan dengan fakta dari pluralisasi dunia

kehidupan. Metode ini diterapkan untuk melihat dan memahami sabjek dan objek

penelitian yang meliputi orang, lembaga berdasarkan fakta yang tampil secara apa

adanya.13

1.6.1 Teknik Pengumpulan Data

Adapun beberapa teknik penelitian yang digunakan dalam penulisan

Laporan Akhir Studi, yaitu :

1. Lapangan

a. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data yang komplek karena melibatkan

berbagai faktor dan pelaksanaannya yang sistematis terhadap gejala-gejala yang

diteliti. Dalam hal ini penulis mengadakan pengamatan terhadap obyek yang

diteliti tentang “Strategi Pemasaran Produk T abungan iB Muamalat Haji

dan Umrah pada PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Banda Aceh”

b. Wawancara

13 Iman Gunawan, S. Pd., M.Pd., Metode Penelitian Kualitatif (Teori dan Praktik), (Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2014), hal. 80-81

9
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya

jawab secara langsung dengan beberapa karyawan atau staff yaitu Branch

Manager yang bernama Zulkarnain SE juga pihak Funding (pengumpulan data)

dan Landing (menyalurkan dana) guna untuk memperoleh keterangan dan

informasi yang dilakukan dalam penulisan ini.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara

mengumpulkan data tertulis yang diambil dari Bank Muamalat mengenai

gambaran umum lokasi penelitian dan data-data lain sekitarnya dibutuhkan dalam

penelitian.

2. Kepustakaan

Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan hanya berdasarkan

atas karya tertulis, termasuk hasil penelitian yang telah maupun belum

dipublikasikan. Metode ini dilakukan dengan membawa buku-buku di

perpustakaan untuk mengambil pengertian yang berhubungan dengan

pembahasan.

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk kejelasan dan ketetapan arah pembahasan dalam Laporan Akhir Studi

(LAS) ini penulis menyusun pembahasan sebagai berikut:

Bab pertama merupakan Pendahuluan. Bab ini menguraikankan latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan masalah, penjelasan istilah, metode

penelitian, dan sistematika pembahasan.

10
Bab kedua membahas tentang landasan teoritis. Bab ini menguraikan

tentang teori-teori yang berkaitan dengan strategi pemasaran, produk tabungan

Haji dan Umrah.

Bab ketiga merupakan pembahasan. Bab ini menguraikan gambaran umum

tempat penelitian, dan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian, guna untuk

menjawab rumusan masalah, tempat penelitian yaitu PT. Bank Muamalat

Indonesia Cabang Banda Aceh,

Bab keempat merupakan penutup. Bab ini mencakup uraian yang berisi

kesimpulan dan saran-saran, kemudian diakhiri dengan daftar pustaka.

11
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Kencana), 2005


Sri Murwanti dan Muhammad Sholahuddin, “Pembiayaan Ibadah Haji Pada
Lembaga Keuangan Syariah”, jurnal Studi Islam, Vol. XII, No. 2, 2017
Muhammad Nadzif, Skripsi Strategi Pemasaran Produk T abunga iB Muamalat
Haji dan Umrah di Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Semarang,
2016
Muhammad Nadzif, Skripsi Strategi Pemasaran Produk T abunga iB Muamalat
Haji dan Umrah di Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Semarang,
2016
Eliyah, Skripsi Strategi Pemasaran Tabungan Muamalat Prima Ib dalam
Meningkatkan Dana Ritel (Tabungan) pada Bank Muamalat Indonesia,
2014
Usman El-Qurtuby, Al-Qur’an Cordoba Terjemahan, Cetakan Pertama Oktober
2013
Deliyanti Oentoro, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Laks Bank
PRESSindo), 2012
Deliyanti Oentoro, Manajemen Pemasaran Modern
Kamir, Pemasaran Bank Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana, 2010
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2003, Edisi Revisi, Cet. 7
Aqwa Naser Daulay, “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perkembangan
Produk Tabungan Haji Perbankan Syariah Di Indonesia, Human Falah”,
dalam Jurnal Human Falah, Volume 4. No. 1 Januari–Juni 2017
Munawar Khalil, Teladan Utama pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri), 2010

12
Iman Gunawan, S. Pd., M.Pd., Metode Penelitian Kualitatif (Teori dan Praktik),
(Jakarta: PT. Bumi Aksara), 2014

13

Anda mungkin juga menyukai