Anda di halaman 1dari 4

TEMU ILMIAH IPLBI 2013

Analisis Perolehan Radiasi Matahari pada Berbagai Orientasi


Bidang Vertikal
Baharuddin

Laboratorium Sains dan Teknologi Bangunan, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menghitung dan menganalisis radiasi matahari yang diterima oleh
permukaan bidang vertikal berdasarkan data radiasi matahari horizontal. Data yang digunakan untuk
perhitungan adalah radiasi matahari yang terdapat pada data cuaca (weather data) Meteonorm.
Radiasi matahari yang tiba pada permukaan bidang vertikal dapat dihitung secara manual
menggunakan rumus, namun pada penelitian ini, radiasi ini dihitung menggunakan simulasi
komputer Ecotect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa radiasi matahari yang tiba di permukaan
bidang vertikal bervariasi berdasarkan orientasi bidang dan waktu (bulan). Untuk radiasi matahari
vertikal tahunan, radiasi terbesar diterima pada bidang vertikal yang berorientasi ke Timur, diikuti
oleh orientasi Timur Laut, Barat Daya dan Barat. Radiasi terkecil diterima pada orientasi Selatan.
Untuk radiasi bulanan, perbedaan terbesar terjadi pada bulan Juni-Juli, sedangkan perbedaan
terkecil terjadi pada bulan Desember-Januari. Pada bulan Juni-Juli, permukaan vertikal dengan
orientasi Utara akan memperoleh radiasi matahari terbesar, sedangkan orientasi Selatan terkecil.
Pada bulan Desember-Januari, bidang vertikal dengan orientasi Selatan, Tenggara dan Timur akan
memperoleh radiasi terbesar, sebaliknya orientasi Utara terkecil. Perbedaan perolehan radiasi
matahari pada bidang vertikal berdasarkan orientasi dan waktu ini sangat bermanfaat sebagai bahan
pertimbangan pada desain bangunan hemat energi dan perletakan panel solar surya.

Kata-kunci : Ecotect, bangunan hemat energi, Meteonorm, radiasi matahari vertikal

Pengantar dapat dihasilkan melalui panel-panel kolektor


surya.
Data ketersediaan radiasi matahari di suatu
tempat sangat penting untuk digunakan untuk Untuk kepentingan perhitungan beban panas
keperluan desain bangunan, khususnya desain yang masuk ke dalam suatu ruangan atau untuk
bangunan hemat energi. Data radiasi ini memi- menghitung banyaknya radiasi matahari yang
liki dua fungsi yang berlawanan. Di satu sisi, dapat dikonversi menjadi energi listrik, radiasi
data ini digunakan untuk mengestimasi beban pada permukaan bidang vertikal menjadi sangat
panas yang seharusnya dihindari untuk masuk penting untuk diketahui. Namun karena data
ke dalam ruangan, agar energi yang digunakan radiasi matahari yang tersedia adalah data glo-
untuk mendinginkan ruangan tidak besar. Untuk bal dan diffus yang biasanya diukur pada
keperluan ini makin banyak radiasi matahari permukaan datar (horizontal), maka dibutuhkan
yang dapat dihindari, makin baik bagi penghe- adanya metode untuk mengkonversi data radiasi
matan energi pada suatu bangunan. Karena matahari ini menjadi data radiasi matahari
akan mengurangi energi untuk mendinginkan vertikal.
ruangan. Di sisi lain, data radiasi matahari ini
digunakan untuk mengistimasi potensi radiasi Perhitungan radiasi matahari pada bidang verti-
matahari yang diterima oleh suatu permukaan kal untuk berbagai orientasi, telah dilakukan di
guna keperluan perhitungan energi listrik yang berbagai lokasi. Salah satu diantaranya di Hong

Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2013 | E-1


Analisis Perolehan Radiasi Matahari pada Berbagai Permukaan Bidang Vertikal

Kong (Li, Lam, & Lau, 2002; Li & Lam, 2004). Data cuaca yang diperoleh dari Meteonorm
Radiasi matahari global pada bidang vertikal adalah data cuaca untuk software EnergyPlus
(Gv) dapat dihitung secara matematis dengan (.epw), karena itu harus dikonversi menjadi file
menggunakan rumus sebagai berikut (Li, Lam, & data cuaca Ecotect (.wea) dengan mengguna-
Lau, 2002): kan software Weather Manager yang disediakan
Gv = Hv + Dv + Rv ……………………… (1) oleh Ecotect. Data radiasi matahari hasil konver-
si yang terdapat pada Ecotect ini terdiri dari
dimana, Hv adalah radiasi matahari vertikal yang
data direct beam (radiasi matahari langsung)
diakibatkan oleh radiasi matahari langsung
dan diffuse radiation (radiasi matahari diffus).
(direct beam radiation), Dv adalah radiasi
matahari vertikal yang disebabkan oleh radiasi Ecotect menghitung radiasi vertikal (Gv) dengan
diffus (diffuse radiation), dan Rv adalah radiasi menggunakan rumus (Autodesk Education
vertikal yang disebabkan oleh radiasi matahari Community, 2011):
yang dipantulkan (reflected radiation).
Gv = (Ib* Fshading * cos θ) + (Id * Fsky)+ Ir …………. (2)
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
radiasi matahari yang tiba di permukaan bidang dimana Ib = direct beam radiation, diukur tegak
vertikal untuk delapan orientasi mata-angin. lurus dengan matahari, Id = radiasi diffus langit,
Hasilnya diharapkan dijadikan referensi bagi diukur pada bidang horizontal, Ir = radiasi yang
dipantulkan dari ground, Fshading = faktor
perancangan bangunan hemat energy di Ma-
pembayangan (1 jika tidak terlindung), 0 jika
kassar.
terbayangi), Fsky = faktor langit yang dapat
dilihat, dan θ = sudut antara matahari dan
Metode bidang.
Metode yang digunakan pada penelitian ini ada-
Data yang dihasilkan dengan metode simulasi
lah metode kuantitaif dengan sifat penelitian
komputer Ecotect, selanjutnya dianalisis dengan
deskriptif.
menggunakan metode komparatif. Dilakukan
dengan cara membandingkan nilai-nilai radiasi
Data dikumpulkan dengan menggunakan
matahari yang tiba pada bidang vertikal untuk
bantuan simulasi komputer Ecotect. Ecotect
delapan orientasi, baik untuk radiasi tahunan,
adalah software yang dikembangkan oleh Dr.
maupun bulanan. Untuk memudahkan perban-
Andrew Marsh di Australia (Marsh, 2006). Bebe-
dingan maka digunakan presentasi grafik.
rapa tahun terakhir software ini telah diakuisisi
oleh Autodesk, sehingga namanya berubah
Hasil dan Pembahasan
menjadi Autodesk Ecotect Analysis. Data cuaca
yang digunakan pada perhitungan simulasi Sebagaimana disebutkan pada bagian metode,
adalah data cuaca yang diperoleh dari grup maka diadakan validasi data radiasi matahari
pengguna software EnergyPlus. Data ini meru- yang terdapat pada software Ecotect. Hal ini
pakan data yang dihitung secara statistik berda- dilakukan dengan cara membandingkan data
sarkan data lokasi dengan menggunakan soft- radiasi matahari yang terdapat pada file Ecotect
ware Meteonorm (Meteostat, 2011). Data ini dengan data hasil pengukuran yang diukur pada
selanjutnya disebut Data Meteonorm. stasiun IDMP Unhas (Gambar 1).

Untuk menentukan layak tidaknya data radiasi Gambar 1 memperlihatkan ketersediaan radiasi
ini digunakan, maka data ini dibandingkan dulu matahari global setiap bulannya untuk priode
dengan data radiasi matahari yang diukur di tahun 1995-2000 dan 2005 yang diterima pada
stasiun IDMP (International Daylight Measure- permukaan bidang horizontal. Hasil perbadingan
ment Program), Kampus Universitas Hasanuddin menunjukkan bahwa data Meteonorm secara
Tamalanrea. Data IDMP ini diukur selama enam rata-rata lebih rendah dari data yang diukur di
tahun, dari tahun 1995 sampai 2000 (Rahim, stasiun IDMP. Walaupun terdapat perbedaan,
Baharuddin, & Mulyadi, 2004). tren antara ke dua data menunjukkan adanya
E - 2 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2013
Baharuddin
kesamaan, sehingga data Meteonorm ini bisa Radisi terkecil diperoleh di permukaan bidang
digunakan untuk perhitungan dan analisis yang menghadap ke Selatan (South).
radiasi matahari lebih lanjut.

Gambar 2. Hasil simulasi radiasi matahari tahunan


pada bidang vertikal
Gambar 1. Perbandingan data ketersediaan radiasi
matahari global yang diterima pada permukaan
horizontal di Makassar antara Data IDMP dan Data
Meteonorm.

Berdasarkan data IDMP (1995-2000), rata-rata


harian radiasi matahari tertinggi terjadi bulan
April yaitu mendekati 8,0 kWh/m2. Sedangkan
data Meteonorm, rata-rata harian tertinggi
terjadi pada bulan September dan hanya men-
capai 5,8 kWh/m2. Namun demikian, rata-rata Gambar 3. Hasil simulasi radiasi matahari bulanan
harian yang diperoleh dari dua sumber yang pada bidang vertikal
berbeda ini tidak memperlihatkan adanya
perbedaan yang besar pada bulan Agustus Gambar 3 memperlihatkan radiasi matahari ver-
sampai dengan Nopember. tikal bulanan pada berbagai orientasi. Perbe-
daan radiasi bulanan terbesar terjadi pada bulan
Rata-rata harian untuk data tahunan sekitar 6,0 Juni-Juli. Pada kedua bulan ini, radiasi vertikal
kWh/m2 sedangkan dari data Meteonorm terbesar diterima pada orientasi Utara, sedang-
4,8kWh/m2. Hal ini memperlihatkan bahwa radi- kan terkecil pada orientasi Selatan. Hal ini tentu
asi matahari berkisar 4,8-6,0 kWh/m2 per hari disebabkan oleh posisi lintasan matahari yang
dapat diperoleh pada bidang horizontal yang lebih banyak berada pada daerah Utara (Gam-
tidak terlindung. bar 4) dan ketersediaan radiasi matahari yang
cukup banyak (Gambar 1).
Radiasi yang tiba pada permukaan vertikal dari
berbagai orientasi dapat dilihat pada Gambar 2 Pada bulan Desember-Januari, perbedaan radi-
dan 3. Gambar 2 memperlihatkan radiasi mata- asi matahari antara ke delapan orientasi tidak
hari vertikal yang tersedia dan yang tiba pada terlalu besar. Hal ini disebabkan oleh keter-
permukaan vertikal untuk delapan orientasi sediaan radiasi matahari pada periode ini tidak
mata angin. Secara umum terlihat bahwa radiasi besar dibandingkan dengan bulan Juni-Juli (lihat
matahari vertikal tahunan untuk ke delapan Gambar 1). Pada periode ini, radiasi terbesar a-
orientasi jauh lebih kecil jika dibandingkan de- kan diperoleh oleh bidang vertikal yang meng-
ngan radiasi yang tersedia di lokasi Makassar. Di hadap ke Selatan, Tenggara dan Timur. Sebalik-
antara ke delapan orientasi, radiasi matahari nya bidang yang berorientasi ke Utara akan
yang diterima oleh permukaan vertikal dengan mendapatkan radiasi terkecil.
orientasi Timur (North) menempati peringkat
pertama, disusul oleh Timur Laut (North-east), Perbedaan radiasi yang tiba di berbagai orientasi
Barat Daya (North-west) dan Barat (West). permukaan bidang vertikal ini diakibatkan oleh

Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2013 | E - 3


Analisis Perolehan Radiasi Matahari pada Berbagai Permukaan Bidang Vertikal

adanya perbedaan ketersediaan radiasi matahari Selatan. Untuk bulanan, perbedaan radiasi ter-
yang dipengaruhi oleh posisi matahari (Gambar besar antara setiap orientasi terjadi pada bulan
4) dan kondisi langit. Posisi matahari yang Juni-Juli, sedangkan perbedaan terkecil terjadi
berubah setiap waktu (bulan dan jam) pada bulan Desember-Januari. Pada bulan Juni-
mempengaruhi sudut datangnya radiasi mata- Juli, permukaan vertikal dengan orientasi Utara
hari terhadap bidang vertikal. Sehingga pada akan memperoleh radiasi matahari terbesar,
waktu tertentu suatu permukaan akan meneri- sedangkan orientasi Selatan terkecil. Pada bulan
ma radiasi matahari langsung yang besar, na- Desember-Januari, bidang vertikal dengan orien-
mun di waktu yang lain, bidang vertikal tersebut tasi Selatan, Tenggara dan Timur akan memper-
tidak akan mendapat radiasi matahari langsung. oleh radiasi terbesar, sebaliknya orientasi Utara
terkecil.

Untuk mendapatkan hasil perhitungan radiasi


yang lebih akurat, sebaiknya data yang diukur di
stasiun IDMP Unhas Makassar diolah dan
dimasukkan ke dalam file data cuaca di Ecotect.
Untuk itu disarankan melakukan penelitian lanj-
utan untuk membuat file data cuaca berdasar-
kan data hasil pengukuran tersebut.

Daftar Pustaka

Autodesk Education Community. (2011). Solar


Radiation Metric. Sustainability Workshop.
http://sustainabilityworkshop.autodesk.com/
buildings/solar-radiation-metrics
Gambar 4. Posisi lintasan matahari untuk Kota Li, D.H.W., Lam, J.C., & Lau, C.C.S. (2002). A
Makassar (sumber: Marsh, 2006) new approach for predicting vertical global
solar irradiance. Renewable Energy, 25, 591-
Faktor lain yang mempengaruhi ketersediaan 606.
radiasi ini adalah kondisi langit. Pada kondisi Li, D.H.W., & Lam, Joseph C. (2004). Predicting
langit cerah, maka radiasi matahari yang terse- solar irradiance on inclined surfaces using
dia akan lebih banyak dibandingkan dengan sky radiance data. Energy Conversion and
kondisi langit berawan atau mendung. Kondisi Management, 45, 1771-1783.
langit sangat dipengaruhi oleh musim. Pada Marsh, A. (2006). ECOTECT 5.50. London, U.K.:
musim hujan, kondisi langit lebih banyak Square One Research.
mendung, sehingga radiasi yang tiba menjadi Meteotest. (2011). Meteonorm Weather Data for
berkurang. Sebaliknya pada musim kering, Makassar, Indonesia. Retrieved June 2011
langit mendung berkurang (Rahim, Baharuddin, http://www.meteonorm.com
& Mulyadi, 2004). Rahim, Ramli, Baharuddin, & Mulyadi, Rosady.
(2004). Classification of daylight and
Kesimpulan radiation data into three sky conditions by
cloud ratio and sunshine duration. Energy
Hasil penelitian menunjukkan bahwa radiasi and Buildings, 36, 660-666.
matahari yang tiba di permukaan vertikal untuk
delapan orientasi bervariasi berdasarkan orien-
tasi dan waktu. Untuk radiasi matahari vertikal
tahunan radiasi terbesar diterima pada bidang
vertikal yang berorientasi ke Timur, diikuti
dengan orientasi Timur Laut, Barat Daya dan
Barat. Radiasi terkecil diterima pada orientasi

E - 4 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2013

Anda mungkin juga menyukai