Anda di halaman 1dari 2

SOP PENATALAKSANAAN

DIABETES MELITUS
No. Dokumen : /SOP/PGBR/XII/2017
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 01 Desember 2017
Halaman : 1/2

Puskesmas dr.Herman Harun


Pegang Baru NIP.
198104102009011005

1. Pengertian Diabetes Melitus adalah gangguan metabolik yang ditandai oleh


hiperglikemia akibat defek pada kerja insulin (resistensi insulin) dan
sekresi insulin atau kedua-duanya

2. Tujuan Sebagai pedoman kerja bagi petugas medis / paramedis dalam


melakukan pemeriksaan di poliklinik

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. /SK/PKM-PGBR/XI/2017 tentang


Layanan Klinis

4. Referensi Buku Pedoman Pengobatan Dasar Di Puskesmas 2008, Departemen


Kesehatan RI

5. Prosedur Alat:
a. Alat pengukur berat dan tinggi badan
b. Monofilamen test
c. Laboratorium untuk pemeriksaan gula darah, darah rutin, urin
rutin, ureum, kreatinin

Langkah – langkah
1. Petugas menerima pasien dengan ramah
2. Petugas kesehatan melakukan anamnesa tentang riwayat
penyakit sekarang, apakah pasien mengeluhkan gejala klasik DM
yang berupa poliuria (sering kencing), polidipsi (sering haus) dan
polifagi (sering lapar), serta penurunan berat badan yang tidak
jelas penyebabnya, atau juga bisa disertai keluhan tidak khas
meliputi lemah, kesemutan, gatal, mata kabur, luka yang sulit
sembuh, pruritus vulva pada wanita, dan disfungsi ereksi pada
pria.
3. Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan fisik, adakah
penurunan berat badan, atau adakah prurirus atau gangren.
4. Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan GDA, atau GDP dan
GD2JPP bila pasien berpuasa, serta pemeriksaan HbA1C
5. Petugas kesehatan menegakkan diagnosa Diabetes Mellitus bila:
a. Gejala klasik DM (poliuria, polidipsia, polifagi) + Glukosa
darah sewatu ≥ 200 mg/dl (darah kapiler). ATAU
b. Gejala klasik DM + Glukosa darah puasa ≥ 126 mg/dl (darah
kapiler). ATAU
c. Kadar glukosa plasma 2 jam pada tes toleransi glukosa
terganggu (TTGO) > 200 mg/Dl. ATAU
d. Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200 mg/dl atau GDP
ulang ≥ 126 mg/dl (darah kapiler). ATAU
6. Petugas kesehatan melakukan evaluasi gizi, evaluasi penyulit
DM, evaluasi perencanaan makan sesuai kebutuhan
7. Petugas kesehatan memberikan pengobatan DM:
a. Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg dosis
maksimal 2500 mg diberikan 1-3 kali/hari
b. Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid dosis awal 2.5 mg dosis
maksimal 15 mg/hr diberikan 15 – 30 menit sebelum mkan, 1-
2 kali/hari.
c. Golongan Inhibitor α glukosidase: Acarbose dosis awal 50 mg
dosis maksimal 300 mg diberikan 1-3 kali/hari
d. Insulin : short acting atau long acting
8. Petugas kesehatan memberi edukasi sesuai dengan terapi non
farmakologi dan efek samping obat

6. Bagan Alir -

7. Hal – hal Pengulangan yang tidak perlu


yang perlu
di
perhatikan

8. Unit Terkait 1. Poli Umum


2. Poli Ibu
3. Apotik
4. Rekam medis

9. Dokumen Rekam medis, kertas resep, blanko rujukan


Terkait

10. Rekaman
Historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai