Anda di halaman 1dari 2

2.

Bahan dan Metode


2.1. Bahan Kimia dan Reagen.
Standar yang digunakan adalah Naringin (99,18%) diperoleh dari Sigma-Aldrich, AS.
Potasium dihidrogen fosfat dan asam orthophosphoric kelas AR dari Merck India Pvt. Ltd
(Mumbai, Maharashtra, India). Pelarut HPLC seperti asetonitril dan metanol dari Ranchem
Ltd, (Mumbai, Maharashtra, India). Air murni diproduksi di laboratorium dari sistem
purifikasi.

2.2 Peralatan dan Kondisi Kromatografi.


Analisis dilakukan menggunakan metode pemisahan HPLC Shimadzu dengan konfigurasi
pompa biner LC-20AD dengan degasser DGU-20A5, SPD-20a UV detector. Kontrol sistem,
akuisisi data, dan pemrosesan dilakukan dengan perangkat lunak kromatografi Solusi LC
(Versi 1.24 SP1). Bahan standar ditimbang menggunakan timbangan analit Sartorius CP 225D.
Peralatan penyaringan vakum kaca (Alltech Associates) digunakan untuk penyaringan larutan
buffer menggunakan filter 0,22 𝜇m yang diperoleh dari Pall Pvt. Ltd (Ban- galore, India).
Degassing fase gerak dilakukan dengan ultrasonik di Oscar Micro clean-103 Ultrasonic bath.
Kolom GraceSmart RP C18 (250,0 × 4,6 mm, 5 𝜇m) digunakan sebagai fase diam. Fase gerak
isokratik yang digunakan adalah asetonitril dan potasium fosfat (25,0 mM; pH 3,5 ± 0,1,
mengandung 0,2% trietilamina; pH disesuaikan menggunakan asam ortofosfat encer) dalam
rasio 25: 75% v / v. Fase gerak dipompa dengan laju alir 1,0 mL / menit. Kolom dipertahankan
pada suhu 25∘C dan eluen dipantau pada 282.0nm. Semua larutan disuntikkan menggunakan
asetonitril: air ultra murni (1: 1) sebagai pengencer. Volume injeksi adalah 20𝜇L dengan total
waktu berjalan 10,0 menit.

2.3 Optimasi Metode


2.3.1. Pengaruh pH.
Untuk penelitian ini, pemisahan dilakukan pada kolom GraceSmart RP C18 (250,0 × 4,6 mm,
5 𝜇m). Buffer dalam fase gerak dioptimalkan menggunakan 25,0 mM kalium dihidrogen fosfat
yang mengandung 0,2% trietilamina (pH yang disesuaikan dari 3,5 atau 7,0) dan amonia asetat
(pH 5,0). Analisis NAR dilakukan menggunakan 75% dari buffer dalam asetonitril. Faktor
kromatografi seperti faktor kapasitas dan faktor asimetri 10% dihitung menggunakan
perangkat lunak kromatografi data LC Solusi 1,24 SP1.
2.3.2. Efek Fase Stasioner.
Larutan standar NAR dengan konsentrasi 10.0𝜇g / mL disuntikkan pada berbagai kolom seperti
Water Symmetry C18 (250.0 × 4.6 mm, 5 𝜇m), Merck Hibar C18 (250.0 × 4.6 mm, 5 𝜇m),
Kromasil C18 (250.0 × 4,6 mm, 5 𝜇m), dan GraceSmart RP C18 (250,0 × 4,6 mm, 5 𝜇m) dan
kromatogramnya dicatat. Faktor kromatografi seperti asimetri (10%), faktor kapasitas, dan
teoritis plate NAR diamati.
2.3.3. Pengaruh modifikasi Puncak.
Solusi standar 10.0𝜇g / mL NAR digunakan untuk evaluasi efek pengubah puncak dalam fase
gerak. Kromatogram dicatat dengan dan tanpa pemodifikasi puncak, yaitu 0,2% trietilamin
dalam dapar fosfat (25 mM buffer disesuaikan dengan pH 3,5 ± 0,1 dengan asam ortofosfat
encer). Faktor kromatografi seperti faktor kapasitas, teoritis plate, dan faktor asimetri 10%
diamati.

2.4. Validasi Metode.


Metode ini dikembangkan dan divalidasi sesuai dengan pedoman ICH Q2 (R1) untuk
memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh pedoman peraturan.
2.4.1 Spesifisitas
NAR digunakan untuk nanoformulasi. Obat diekstraksi denganmetode sonikasi dalam metanol
selama 5 menit kemudian difiltrasi menggunakan 0,22 𝜇m
filter jarum suntik. Larutan yang tersaring diencerkan untuk diperoleh
solusi 10,0 𝜇g / mL NAR dan disuntikkan ke HPLC. Formulasi plasebo diproses secara terpisah
sebagaimana disebutkan di atas dan disuntikkan ke dalam sistem HPLC diikuti oleh larutan
standar NAR (10,0 𝜇g / mL). Formulasi yang dikembangkan juga dianalisis dengan detektor
HPLC-PDA untuk memeriksa integritas puncak sebagai kemurnian puncak. Kromatogram dari
formulasi plasebo dan standar NAR dibandingkan untuk mengamati gangguan dari eksipien
pada waktu retensi NAR.

Anda mungkin juga menyukai

  • Tugas Semsol Bu Lidya
    Tugas Semsol Bu Lidya
    Dokumen3 halaman
    Tugas Semsol Bu Lidya
    Annisa Ragdha Eka Nuryuanda
    Belum ada peringkat
  • Fitokimia
    Fitokimia
    Dokumen7 halaman
    Fitokimia
    Annisa Ragdha Eka Nuryuanda
    Belum ada peringkat
  • 4.3.2 Sop
    4.3.2 Sop
    Dokumen9 halaman
    4.3.2 Sop
    Annisa Ragdha Eka Nuryuanda
    Belum ada peringkat
  • OPTIMASI RESEP
    OPTIMASI RESEP
    Dokumen9 halaman
    OPTIMASI RESEP
    Annisa Ragdha Eka Nuryuanda
    Belum ada peringkat
  • EFEK PUTUS OBAT
    EFEK PUTUS OBAT
    Dokumen27 halaman
    EFEK PUTUS OBAT
    Annisa Ragdha Eka Nuryuanda
    Belum ada peringkat
  • OPTIMASI RESEP
    OPTIMASI RESEP
    Dokumen9 halaman
    OPTIMASI RESEP
    Annisa Ragdha Eka Nuryuanda
    Belum ada peringkat
  • BIOSEL
    BIOSEL
    Dokumen7 halaman
    BIOSEL
    Annisa Ragdha Eka Nuryuanda
    Belum ada peringkat
  • Tugas Farter 2
    Tugas Farter 2
    Dokumen17 halaman
    Tugas Farter 2
    Annisa Ragdha Eka Nuryuanda
    Belum ada peringkat
  • Latar Belakang Uu
    Latar Belakang Uu
    Dokumen2 halaman
    Latar Belakang Uu
    Annisa Ragdha Eka Nuryuanda
    Belum ada peringkat
  • ISK + Hiponatrium + Hipokalium-ANNISA RAGDHA
    ISK + Hiponatrium + Hipokalium-ANNISA RAGDHA
    Dokumen35 halaman
    ISK + Hiponatrium + Hipokalium-ANNISA RAGDHA
    Annisa Ragdha Eka Nuryuanda
    Belum ada peringkat
  • PELAYANAN FARMASI KLINIS DI APOTEK
    PELAYANAN FARMASI KLINIS DI APOTEK
    Dokumen8 halaman
    PELAYANAN FARMASI KLINIS DI APOTEK
    Annisa Ragdha Eka Nuryuanda
    Belum ada peringkat
  • PELAYANAN FARMASI KLINIS DI APOTEK
    PELAYANAN FARMASI KLINIS DI APOTEK
    Dokumen8 halaman
    PELAYANAN FARMASI KLINIS DI APOTEK
    Annisa Ragdha Eka Nuryuanda
    Belum ada peringkat
  • Presentasi Bisnis
    Presentasi Bisnis
    Dokumen7 halaman
    Presentasi Bisnis
    Annisa Ragdha Eka Nuryuanda
    Belum ada peringkat
  • Laporan Fitofarmasi Jambu Biji B3
    Laporan Fitofarmasi Jambu Biji B3
    Dokumen35 halaman
    Laporan Fitofarmasi Jambu Biji B3
    Iera Chanz
    Belum ada peringkat
  • Pengantar Teknologi Informasi
    Pengantar Teknologi Informasi
    Dokumen26 halaman
    Pengantar Teknologi Informasi
    Annisa Ragdha Eka Nuryuanda
    Belum ada peringkat
  • Tugas Otitis Media
    Tugas Otitis Media
    Dokumen2 halaman
    Tugas Otitis Media
    Annisa Ragdha Eka Nuryuanda
    Belum ada peringkat
  • Fitokimia
    Fitokimia
    Dokumen7 halaman
    Fitokimia
    Annisa Ragdha Eka Nuryuanda
    Belum ada peringkat
  • Dislipid
    Dislipid
    Dokumen9 halaman
    Dislipid
    Annisa Ragdha Eka Nuryuanda
    Belum ada peringkat
  • Penggolongan Antibiotik
    Penggolongan Antibiotik
    Dokumen3 halaman
    Penggolongan Antibiotik
    Widya Mutiara Sherly
    Belum ada peringkat
  • BIOSEL
    BIOSEL
    Dokumen7 halaman
    BIOSEL
    Annisa Ragdha Eka Nuryuanda
    Belum ada peringkat
  • Pneumonia
    Pneumonia
    Dokumen6 halaman
    Pneumonia
    Annisa Ragdha Eka Nuryuanda
    Belum ada peringkat
  • Tugas Farter 2
    Tugas Farter 2
    Dokumen17 halaman
    Tugas Farter 2
    Annisa Ragdha Eka Nuryuanda
    Belum ada peringkat
  • Bu-Indah FIXXX PDF
    Bu-Indah FIXXX PDF
    Dokumen14 halaman
    Bu-Indah FIXXX PDF
    Annisa Ragdha Eka Nuryuanda
    Belum ada peringkat
  • BIOSEL
    BIOSEL
    Dokumen7 halaman
    BIOSEL
    Annisa Ragdha Eka Nuryuanda
    Belum ada peringkat
  • Antibiotik
    Antibiotik
    Dokumen20 halaman
    Antibiotik
    Lidia Imaniar
    Belum ada peringkat
  • Penggolongan Antibiotik
    Penggolongan Antibiotik
    Dokumen3 halaman
    Penggolongan Antibiotik
    Widya Mutiara Sherly
    Belum ada peringkat
  • Fungsi Agen
    Fungsi Agen
    Dokumen1 halaman
    Fungsi Agen
    Annisa Ragdha Eka Nuryuanda
    Belum ada peringkat
  • Neo Tame
    Neo Tame
    Dokumen3 halaman
    Neo Tame
    Annisa Ragdha Eka Nuryuanda
    Belum ada peringkat
  • Pneumonia
    Pneumonia
    Dokumen7 halaman
    Pneumonia
    Annisa Ragdha Eka Nuryuanda
    Belum ada peringkat