PROPOSAL
OLEH
ARMIZAN
NIM : 15622211
Nama : ARMIZAN
NIM : 15622211
Tahun Angkatan : 2018
Indeks Prestasi Komulatif :
Program Studi / Jenjang : AKUNTANSI /STRATA – I ( SATU )
Judul Usulan Penelitian : Pengaruh Penatausahaan Dan Penertiban Barang
Milik Daerah Terhadap Pengamanan Barang
Milik Daerah Kabupaten Bintan
Variabel X : Pembukuan, Inventarisasi, Pelaporan, Penertiban
Variabel Y : Pengamanan Barang Milik Daerah
Objek Studi Penelitian : Kabupaten Bintan
Referensi / Daftar Pustaka : Andriany, Ayu. 2009. Pengaruh Pengelolaan
Barang Milik Daerah terhadap Pengamanan
Aset Daerah pada Pemerintahan Kota Medan.
Bastian, Indra, 2006. Sistem Akuntansi Sektor
Publik, edisi 2, Salemba Empat, Jakarta.
Halim, Abdul, 2002. Akuntansi Keuangan
Daerah. Edisi pertama, Salemba Empat, Jakarta.
Tanggal Pengesahan :
Tanjungpinang, / /
Menyetujui :
Ketua Program Studi Mahasiswa
ii
DAFTAR PUSTAKA
iii
Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2005-2010. Jurnal Riset
Manajemen Sains Indonesia (JRMSI),Vol. 3, No. 1, 2012, Hlm.
1-17.
Ningsih, Putri Prihatin dan Iin Indarti. 2012. Pengaruh Keputusan Investasi,
Keputusan Pendanaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai
Perusahaan. Jurnal. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Manggala.
Siahaan, Fadjar OP. 2013. Pengaruh Kebijakan Hutang Dan Investasi Terhadap
Nilai Perusahaan. Jurnal. Universitas Airlangga Surabaya.
Soemarso, S.R.. 2008. Akuntasi Suatu Pengantar. Buku dua Edisi Kelima.
Jakarta: Salemba Empat
Stice, Earl K., James D. Stice dan K. Fred Skousen. 2009. Akuntansi
Intermediate.
Buku dua Edisi Keenam Belas. Jakarta: Salemba Empat.
iv
FM SUP 01-A
Program Studi Akuntansi Strata I
STIE “Pembangunan” Tanjungpinang
Nama : ARMIZAN
NIM : 15622211
Tahun Angkatan : 2018
Indeks Prestasi Komulatif :
Program Studi / Jenjang : AKUNTANSI /STRATA – I ( SATU )
Judul Usulan Penelitian : Pengaruh Penatausahaan Dan Penertiban Barang
Milik Daerah Terhadap Pengamanan Barang
Milik Daerah Kabupaten Bintan
v
FM SUP 01-A
Program Studi Akuntansi Strata I
STIE “Pembangunan” Tanjungpinang
SURAT PERNYATAAN
Nama : ARMIZAN
NIM : 15622211
Tahun Angkatan : 2018
Indeks Prestasi Komulatif :
Program Studi / Jenjang : AKUNTANSI /STRATA – I ( SATU )
Judul Usulan Penelitian : Pengaruh Penatausahaan Dan Penertiban Barang
Milik Daerah Terhadap Pengamanan Barang
Milik Daerah Kabupaten Bintan
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Usulan Penelitian ini adalah
hasil karya sendiri dan bukan hasil rekayasa maupun karya orang lain.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dengan tanpa ada paksaan
dari pihak manapun dan apabila ternyata dikemudian hari ternyata saya membuat
pernyataan palsu, maka saya siap diproses sesuai peraturan yang berlaku.
Tanjungpinang, / /
Yang membuat pernyataan
Mahasiswa
( )
vi
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.....................................................................................................................vii
1. PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
vii
2.8 Hipotesis Penelitian .......................................................................................... 23
viii
3.5.4.2 Pengujian Signifikan Parameter Individual Parsial (Uji t) .................... 34
ix
1. PENDAHULUAN
Secara umum tujuan utama dari manajemen perusahaan adalah untuk mencari
terus beroperasi dan bersaing dengan perusahaan lainnya. Bukan hanya itu, tingkat
investor untuk mau membantu dengan menanamkan modalnya atau membeli saham
perusahaan agar perusahaan terus berkembang setiap tahunnya. Namun dewasa ini,
para investor tidak hanya tertarik dengan angka laba atau keuntungan yang besar
saja, tetapi para investor selalu melihat banyak sisi sebelum menanamkan
modalnya. Salah satunya yang paling sering dan dijadikan acuan para investor
Nilai perusahaan merupakan harga jual perusahaan yang dianggap layak oleh
calon investor jika perusahaan akan dijual. Dengan meningkatkan nilai perusahaan
maka dianggap sebagai cara efektif bagi pihak manajemen perusahaan untuk
menjaga potensi perusahaan agar tetap bersaing dalam dunia industri. Nilai
perusahaan dapat direfleksikan melalui harga pasar saham (Fenandar dan Raharja,
2012:1). Harga pasar saham yang tinggi diprediksi mampu mewakili tingkat nilai
harus diambil perusahaan. ketiga keputusan tersebut adalah antara lain keputusan
1
investasi, keputusan pendanaan atau kebijkaan hutang, dan kebijakan dividen.
pemegang saham.
(financial decision) tentang aktiva mana yang harus dibeli perusahaan. suatu
tindakan yang diambil perusahaan baik itu berupa keputusan berinvestasi, akan
yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan harga saham yang digunakan
atau dengan kata lain kebijakan yang memutuskan apakah laba bersih perusahaan
ditahan atau laba bersih perusahaan dibagikan kepada pemilik saham. nilai suatu
yang tinggi atau dengan kata lain pembayaran dividen yang tinggi akan mampu
2
Kebijakan hutang termasuk kebijakan pendanaan perusahaan yang
hutang dirasa lebih aman daripada menerbitkan saham baru. Menurut Brigham dan
menggunakan hutang yaitu (1) Bunga yang dibayarkan atas utang dapat menjadi
pengurang pajak. Hal ini akan menurunkan biaya relatif hutang. (2) Pengembalian
atas utang jumlahnya tetap, sehingga pemegang saham tidak ikut menerima laba
perusahaan jika perusahaan meraih keberhasilan yang luar biasa. semakin tinggi
kebijakan hutang yang dilakukan, maka akan semakin tinggi nilai perusahaan
karena bila ada pajak penghasilan perusahaan maka penggunaan utang akan
meningkatkan nilai perusahaan karena biaya bunga utang adalah biaya yang
hutang telah bayak diteliti oleh penelitian sebelumnya. Ningsih dan Indarti (2012)
perusahaan.
3
Penelitian Wahyuni (2013) dengan judul faktor faktor yang mempengaruhi
nilai perusahaan di sektor property real estate dan building construction yang
4
hutang mempengaruhi nilai perusahaan, maka penulis tertarik kembali untuk
2008 – 2012?
2008 – 2012?
2008 – 2012?
5
1. Untuk mengetahui apakah Keputusan Investasi mempunyai pengaruh
2008 – 2012.
Penelitian ini semoga bermanfaat bagi peneliti, calon investor, dan bagi pihak
1. Bagi Peneliti
6
dapat memberikan informasi dalam menilai aktivitas yang dilakukan oleh
perusahaan.
3. Bagi akademik
BAB I PENDAHULUAN
penulisan.
Bab ini berisi tentangtinjauan literatur yang berisi teori-teori tentang nilai
penelitian terdahulu.
uji hipotesis.
7
2. TINJAUAN PUSTAKA
Secara umum nilai perusahaan merupakan harga jual perusahaan yang dianggap
layak oleh calon investor jika perusahaan akan dijual. Tujuan utama dari
harga saham biasa perusahaan. Salah satu cara untuk mecapai hal tersebut adalah
pengelolaan bisnis, kebijakan, kondisi lingkungan kerja, dan etika bisnis. Menurut
Fenandar dan Raharja (2012:1) Semakin tinggi nilai perusahaan, maka semakin
Nilai perusahaan sering dilihat melalui harga pasar saham. Menurut Hasnawati
dalam Fenandar dan Raharja (2012:1) Harga pasar saham adalah harga yang
bersedia dibayarkan oleh calon investor apabila ia ingin memiliki saham suatu
perusahaan, sehingga harga saham merupakan harga yang dapat dijadikan sebagai
proksi nilai perusahaan. Apabila harga pasar saham meningkat maka semakin nilai
8
Ada tiga alasan mengapa nilai dari setiap bisnis akan dimaksimalkan jika
bisnis diorganisasikan sebagai suatu perseroan terbatas, yaitu antara lain (Brigham
dan, jika semua hal yang lainnya konstan, semakin rendah risiko
modal. Karena perseroan terbatas dapat menarik modal secara lebih mudah
3. Nilai dari suatu aset juga bergantung pada likuiditasnya, yang artinya
kemudahan untuk menjual aset dan mengubahnya menjadi uang tunai pada
suatu “nilai pasar yang wajar”. Karena investasi pada saham dari perseroan
terbatas adalah jauh lebih likuid daripada investasi yang serupa di suatu
Dari ketiga alasan diatas maka dapat dikatakan bahwa faktor-faktor diatas
dapat mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Dengan memiliki resiko yang rendah
maka dapat meningkat nilai suatu perusahaan, dengan semkin besarnya peluang
pertumbuhan maka semkin besar juga nilai perusahaan tersebut, begitu juga
dengan nilai dari suatu aset yang besar juga mampu meningkatkan nilai
9
perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya pada
dengan mengunakan rasio nilai pasar atau niali buku atau Price Book Value
(PBV). Menurut Fahmi (2012:139) Price Book Value (PBV) adalah rasio yang
membandingkan antara market price per share (harga pasar per lembar saham)
terhadap book value per share (nilai buku per lembar saham). Menurut Brigham
dan Houston (2010:151), Price Book Value (PBV) adalah rasio harga pasar suatu
saham terhadap nilai bukunya. Rasio ini memberikan indikasi padangan investor
terhadap perusahaannya.
alasan mengapa investor menggunakan rasio harga terhadap nilai buku (PBV)
1. Nilai buku sifatnya relatif stabil. Bagi investor yang kurang percaya
terhadap estimasi arus kas, maka nilai buku merupakan cara paling
Namun ada beberapa kekurangan sehubungan dengan penggunaan rasio PBV yaitu
10
1. Nilai buku sangat dipengaruhi oleh kebijakan akuntansi yang diterapkan
3. Nilai buku dari ekuitas akan menjadi negatif bila perusahaan selalu
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung rasio nilai pasar atau niali
buku atau Price Book Value (PBV) dengan membandingkan harga pasar saham
dengan nilai buku persaham (Brigham dan Houston, 2010:152). Dimana nilai buku
per lembar saham dihitung dengan membandingkan ekuitas biasa dengan jumlah
saham beredar.
sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa
11
Untuk mencapau suatu efektivitas dan efesiensi dalam keputusan maka
diperlukan ketegasan dan tujuan yang diharapkan, begitu juga dengan keputusan
Pada saat seorang calon investor yang memiliki kelebihan dana dan ingin
berinvestasi, maka ia dapat memilih bentuk invetasi apa yang akan ia pilih. Menurut
Fahmi (2012:4), ada dua bentuk umum dalam berinvetasi yaitu investasi nyata (real
obligasi.
setiap tahap yang akan ditempuh oleh perusahaan. secara umum proses manajemn
12
2. Membuat kebijakan investasi, proses ini menyangkut dengan bagaimana
perusahaan mengelola dana yang berasal dari stock, bond dan lainnya
4. Memilih aset, disini perusahaan memilih aset investasi yang nantinya akan
bagi perusahaan untuk melihat kembali apa yang telah dilakukan selama
ini dan apakah tindakan yang telah dilakukan selama ini betul-betul
keuangan (financial decision) tentang aktiva mana yang harus dibeli perusahaan.
Dalam beberapa studi, keputusan investsasi biasa juga disebut dengan Investment
Opportunities Set (IOS). IOS memberi petunjuk yang lebih luas dimana nilai
yang akan datang, dimana pada saat ini merupakan pilihan-pilihan investasi yang
kombinasi antara aktiva yang dimiliki (asset in place) dan pilihan investasi
dimasa yang akan datang. Dari pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa IOS
13
merupakan keputusan investasi yang dilakukan perusahaan untuk menghasilkan
nilai perusahaan. IOS tidak dapat diobservasi secara langsung (laten), sehingga
penelitian ini adalah Price Earning Ratio (PER). Menurut Fahmi (2012:139), Price
Earning Ratio (PER) adalah perbandingan antara market price per share (harga
pasar per lembar saham) dengan earning per share (laba bersih per saham).
dividen hanya bisa dibagikan jika saldo laba ditahan positif. Jadi, walaupun dalam
tahun berjalan diperoleh laba, suatu perusahaan tetap tidak boleh membagikan
dividen kalau saldo laba ditahan pada akhir periode masih negatif.
Ada tiga kejadian penting yang perlu diperhatikan dalam pembagian dividen, yaitu
(Soemarso, 2008:182) :
14
pemilikan saham ditentukan, sehingga dapat diketahui kepada siapa dividen
Ada banyak jenis dividen yang bisa dibagikan perusahaan kepada pemilik
saham. Namun, pada dasarnya hanya dua dividen yang sering dikenal luas oleh para
pemilik saham atau para investor. Dividen tersebut adalah dividen tunai dan dividen
dengan uang tunai (kas), sedangkan dividen saham adalah dividen yang dibayarkan
menentukan dividen atau dengan kata lain kebijakan yang memutuskan apakah laba
bersih perusahaan ditahan atau laba perusahaan dibagikan kepada pemilik saham.
Besar kecilnya dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham tergantung dari
keseimbangan antara dividen saat ini, pertumbuhan saat ini dan memaksimalkan
harga saham.
Menurut Brigham dan Houston (2011:211), Beberapa teori yang relevan dalam
15
4. Clientelle effect.
perusahaan maupun biaya modalnya. Bird in the hand theory adalah teori yang
apabila rasio pembagian deviden dinaikkan karena para investor kurang yakin
terhadap penerimaan keuntungan modal (capital gains) yang akan dihasilkan dari
Clientelle effect adalah teori yang menyatakan bahwa kelompok yang berbeda atau
klien dari pemegang saham menyukai kebijakan dividen yang berbeda pula.
Pengaruh klien atau clientele effect adalah kecenderungan suatu perusahaan untuk
kebijakan dividen adalah rasio pembayaran dividen atau Dividend Payout Ratio
rasio hasil perbandingan antara dividen per lembar saham dengan laba per lembar
saham.
16
2.4 Kebijakan Hutang
pengorbanan manfaat ekonomi dimasa depan yang muncul dari kewajiban saat ini
dari suatu entitas tertentu untuk mengalihkan asset atau menyediakan jasa kepada
entitas lain di masa depan, sebagai hasil dari transaksi atau kejadian dari masa lalu.
Pada dasarnya hutang dibagi menjadi dua yaitu hutang lancar atau hutang tidak
lancar. Menurut Hery (2011:202), Utang atau kewajiban lancar adalah kewajiban
menciptakan kewajiban lancar lainnya dan harus segera di lunasi dalam jangka
waktu satu tahun. Yang termasuk kategori utang lancar adalah utang usaha,
utang upah, utang pajak penjualan, dan kewajiban jangka panjang yang akan segera
jatuh tempo dalam jangka waktu satu tahun. sebaliknya utang atau kwajiban tidak
lancar adalah kewajiban yang diperkirakan dalam jangka waktu lebih dari satu
tahun. Yang termasuk kategori utang tidak lancar adalah utang obligasi, utang bank,
Modigliani & Miller (Atmaja, 2008:254) berpendapat bahwa bila ada pajak
perusahaan karena biaya bunga utang adalah biaya yang mengurangi pembayaran
pajak. Namun demikian penggunaan utang yang terlalu tinggi akan menghadapi
biaya kebangkrutan dan biaya agensi (agency costs) yang tinggi. Biaya keagenan
17
(agency costs) yaitu biaya yang timbul karena perusahaan menggunakan utang dan
semakin tinggi proporsi hutang maka semakin tinggi harga saham perusahaan
nilai perusahaan yang diinginkan, namun kebijakan utang juga tergantung dari
ukuran perusahaan. Artinya perusahaan yang besar relatif lebih mudah untuk
relatif mudah memenuhi sumber dana dari utang melalui pasar modal.
kebijakan hutang adalah Debt Equity Ratio (DER). Debt Equity Ratio (DER)
untuk mengukur Debt Equity Ratio (DER) adalah dengan membagi total liabilities
Semakin tinggi rasio ini, maka semakin besar risiko yang dihadapi, dan investor
akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi. Rasio yang tinggi juga
menunjukkan proporsi modal sendiri yang rendah untuk membiayai aktiva. Selain
itu kreditur juga mengasumsikan terdapat risiko yang besar dari perusahaan
sehingga kreditur dapat saja memberikan bunga yang cukup besar, sehingga
18
kemampuan perusahaan untuk mendapatkan uang dari sumber-sumber luar
terbatas.
Tabel 2.1
Nama Peneliti
No (Tahun) Judul Penelitian Hasil peneltian
19
4 Bandi Pengaruh Keputusan Secara parsial keputusan Investasi,
Anas Wibawa Investasi, Keputusan keputusan pendanaan, dan kebijakan
Pendanaan, Dan dividen berpengaruh positif terhadap
(2010)
Kebijakan Dividen nilai perusahaan.
Terhadap
Nilai Perusahaan
tentang aktiva mana yang harus dibeli perusahaan. Keputusan investsasi biasa juga
disebut dengan Investment Opportunities Set (IOS). IOS memberi petunjuk yang
lebih luas dimana nilai perusahaan tergantung pada pengeluaran perusahaan dimasa
yang akan datang. Menurut signaling theory, suatu tindakan yang diambil oleh
20
manajemen suatu perusahaan memberikan petunjuk kepada investor tentang
Houston, 2011:186). Dengan kata lain, suatu tindakan yang diambil perusahaan
baik itu berupa keputusan berinvestasi, akan memberikan sinyal kepada investor
Penelitian terdahulu yaitu Ningsih dan Indarti (2012), Siahaan (2013), Wahyuni
dalam menentukan dividen atau dengan kata lain kebijakan yang memutuskan
apakah laba bersih perusahaan ditahan atau laba perusahaan dibagikan kepada
pemilik saham. Menurut Teori Bird In The Hand mengatakan bahwa nilai suatu
yang tinggi (Brigham dan Houston, 2011:213). Dengan kata lain, pembayaran
dividen yang tinggi akan mampu membuat nilai suatu perusahaan akan
meningkat.
21
Penelitian terdahulu yaitu Ningsih dan Indarti (2012), dan Wibaya (2010)
perusahaan. Namun berbeda dengan penelitian Fenandar dan Raharja (2012) dan
penggunaan utang akan meningkatkan nilai perusahaan karena biaya bunga utang
adalah biaya yang mengurangi pembayaran pajak (Atmaja, 2008:254). Hal ini
hutang akan meningkatkan nilai perusahaan tapi hanya sampai tertentu (Atmaja,
2008:259). Setelah titk tersebut, penggunaan hutang justru akan menurunkan nilai
22
2.8 Hipotesis Penelitian
23
3. METODOLOGI PENELITIAN
1. Keputusan Investasi
Set (IOS). IOS memberi petunjuk yang lebih luas dimana nilai perusahaan
manajemen dimasa yang akan datang, dimana pada saat ini merupakan
besar. Ukuran IOS yang digunakan dalam penelitian ini adalah Price
(PER) adalah perbandingan antara market price per share (harga pasar per
lembar saham) dengan earning per share (laba bersih per saham). Adapum
24
𝑀𝐴𝑅𝐾𝐸𝑇 𝑃𝑅𝐼𝐶𝐸 𝑃𝐸𝑅 𝑆𝐻𝐴𝑅𝐸
𝑃𝑅𝐼𝐶𝐸 𝐸𝐴𝑅𝑁𝐼𝑁𝐺 𝑅𝐴𝑇𝐼𝑂 =
𝐸𝐴𝑅𝑁𝐼𝑁𝐺 𝑃𝐸𝑅 𝑆𝐻𝐴𝑅𝐸
2. Kebijakan Dividen
dengan dividend yield. Dividend Payout Ratio (DPR) merupakan rasio hasil
3. Kebijakan Hutang
hutang, semakin tinggi proporsi hutang maka semakin tinggi harga saham
untuk mengukur kebijakan hutang adalah Debt Equity Ratio (DER). Debt
25
Equity Ratio (DER) merupakan ukuran yang dipakai dalam menganalisis
untuk kreditor. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur Debt Equity
𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 𝐿𝐼𝐴𝐵𝐼𝐼𝑇𝐼𝐸𝑆
𝐷𝐸𝐵𝑇 𝑇𝑂 𝐸𝑄𝑈𝐼𝑇𝑌 𝑅𝐴𝑇𝐼𝑂 =
𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 𝑆𝐻𝐴𝑅𝐸𝐻𝑂𝐿𝐷𝐸𝑅 ′ 𝑆 𝐸𝑄𝑈𝐼𝑇𝑌
dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Secara umum nilai
perusahaan merupakan harga jual perusahaan yang dianggap layak oleh calon
investor jika perusahaan akan dijual. Dalam beberapa penelitian, besar kecilnya
nilai perusahaan sering dihitung dengan mengunakan rasio nilai pasar atau niali
buku atau Price Book Value (PBV). Menurut Fahmi (2012:139) Price Book Value
(PBV) adalah rasio yang membandingkan antara market price per share (harga
pasar per lembar saham) terhadap book value per share (nilai buku per lembar
saham). Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung rasio nilai pasar atau
niali buku atau Price Book Value (PBV) adalah sebagi berikut (Brigham dan
Houston, 2010:152) :
26
3.2 Populasi Dan Sampel
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Sampel adalah bagian dari julah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
(Sugiyono, 2011:68). Pada penelitian ini sampel yang diambil dengan kriteria
sebagai berikut:
2008-2012.
ekuitas dan laporan laba rugi perusahaan tersebut dari tahun ke tahun.
periode 2008-2012.
27
Tabel 3.1
Berdasarkan tabel 3.1 diatasm maka dari 131 satu populasi yang ada, hanya
ini. Sehingga data sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini berjumlah 140
2012.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder yaitu data yang telah ada dan tidak perlu dikumpulkan sendiri oleh
peneliti. Data sekunder ini meliputi data dividen, laba bersih per saham, laba bersih,
28
total utang, total ekuitas, jumlah saham, harga pasar saham, yang diperoleh dari
(ICMD), dan Laporan Keuangan dari situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu
tahun 2008-2012.
Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode dokumentasi yaitu
suatu proses pencatatan dan perekaman data yang berhubungan dengan manfaat
penelitian, yaitu meliputi data laporan keuangan yang diperoleh dari Indonesian
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis data kuantitatif. Metode analisis data kuantitatif adalah metode analisis
pengujian.
29
investasi, kebijakan dividen, kebijakan utang dan nilai perusahaan). Ukuran yang
klasik untuk mengetahui apakah model regresi memenuhi kriteria Best, Linear,
asumsi normalitas yang dilakukan dengan analisis grafik dan analisis statistik.
Analsisis grafik dengan melihat grafik histogram dan dengan meilhat grafik
2013:160-165).
dengan melihat data menyebar desekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
30
0,05 maka data berdistribusi normal dan dapat digunakan untuk analisis selajutnya
begitupun sebaliknya apabila probabilitas < 0,05 maka distribusi data tidak
kesalahan pengganggu pada periode t-1 atau sebelumnya (Ghozali, 2013:110). Cara
yang lazim digunakan dalam mendeteksi autokorelasi adalah uji Durbin- Watson.
2013:110) :
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independent.
Collinearity Statistics tersebut terdapat nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan
31
Tolerance. Dasar pengambilan keputusan untuk uji multikolonieritas adalah Jika
nilai Tolerance < 0,10 dan VIF (Variance Inflation Factor) > 10, maka dapat
terdapat kesamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Uji
heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada atau tidak adanya pola tertentu
pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang
telah diprediksi, dan sumbu X adalah X yang telah di-studentized. Apabila tidak
ada pola yang jelas (titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y),
dengan uji statistik yaitu uji glejser. Uji glejser mengusulkan untuk meregres nilai
program SPSS 20.0. Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka teoritis yang
32
Keterangan :
a = Konstanta.
sebesar 1 satuan.
sebesar 1 satuan.
sebesar 1 satuan.
e = Standar error.
33
a. Ho akan diterima bila sig. > 0,05 atau tidak terdapat pengaruh antara
b. Ho akan ditolak bila sig. < 0,05 atau terdapat pengaruh antara keputusan
a. Ho akan diterima bila sig. > 0,05 atau tidak terdapat pengaruh antara
b. Ho akan ditolak bila sig. < 0,05 atau terdapat pengaruh antara keputusan
34
adalah antara no dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-
variabel dependen amat terbatas. Niali yang mendekati satu berarti variabel-
Bursa Efek Indonesia Periode 2008 – 2012. Jadwal Penelitian direncanakan sebagai
berikut:
Penyelesaian Proposal V
Pengajuan proposal V
Seminar proposal V
Pengumpulan data V V
Pengolahan data V
Analisis data V V
35