Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GAJI
Jln Raya No. 1 Gaji Ds Gaji Kec. Kerek, Tuban (62356)
Email : pkmgaji01@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI
PUSKESMAS GAJI
NOMOR : /KAK/MUTU/V/2017
I. PENDAHULUAN
Puskesmas adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang komplek, padat pakar,
padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan di Puskesmas menyangkut
berbagai tingkatan maupun jenis disiplin. Agar Puskesmas mampu melaksanakan
fungsi yang demikian komplek, Puskesmas harus memiliki sumber daya manusia
yang profesional baik bidang teknis medis maupun administrasi kesehatan, untuk
menjaga dan meningkatkan mutu maka Puskesmas harus mempunyai suatu ukuran
yang menjamin peningkatan mutu di semua tingkatan. Dalam kegiatan peningkatan
mutu pelayanan keperawatan perlu ada suatu program yang terencana dan
berkesinambungan sebagai pedoman bagi pelayanan keperawatan dalam
mengevaluasi dan membuat rencana tindak lanjut sehingga tercapai peningkatan
mutu pelayanan yang diharapkan

II. Latar Belakang


Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja, mempunyai posisi yang strategis dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat, sehingga masyarakat dapat memperoleh
pelayanan kesehatan yang optimal. Puskesmas sebagai salah satu fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama di satu wilayah kecamatan atau bagian wilayah kecamatan
yang difungsikan sebagai Gate keeper dalam pelayanan kesehatan, harus dapat
memberikan jaminan terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat dan
perorangan yang paripurna, adil, merata, berkualitas dan memuaskan masyarakat.
Puskesmas selain menitik besarkan pada Upaya kesehatan Masayarakat atau
UKM, juga memberikan pelayanan di bidang upaya Kesehatan Perorangan atau
UKP. Dimana untuk pelayanan di bidang UKP Sebagian besar pelayanan di
puskesmas, di persiapkan untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi
penderita melalui pelayanan rawat jalan dan rawat inap bagi puskesmas dengan
tempat tidur (Puskesmas Perawatan).
Menurut buku profil Puskesmas Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, pada
tahun 2011 jumlah masyarakat yang telah memenfaatkan pelayanan puskesmas
sebanyak 20.756.022 orang rawat jalan dan 371.819 orang rawat inap. Sedangkan
pada tahun 2012 jumlah masyarakat yang telah memanfaatkan pelayanan di pskesmas
sebanyak 22.140.143 orang rawat jalan dan 422.510 orang rawat inap. Bisa di analisa
dari angka tersebut ternyata ada kenaikan yang cukup signifikan baik di rawat jalan
maupun rawat inap. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan puskesmas masih
dibutuhkan oleh masyarakat, baik yang memerlukan pelayanan rawat jalan maupun
rawat inap. Fakta ini juga menunjukkan semakin banyak masyarakat yang melakukan
kontak fisik dengan fasilitas kesehatan di puskesmas untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan,yang tentu saja hal ini bukan satu tindakan yang tanpa resiko, dimana salah
satunya adalah infeksi nosokomial.
Infeksi nosokomial adalah suatu infeksi yang di peroleh atau dialami pasien
selama dirawat di Puskesmas maupun di puskesmas. Infeksi nosokomial terjadi
karena adanya trasnmisi mikroba patogen yang bersumber dari lingkungan
Puskesmas atau peskesmas dan perangkatnya. Akibat lainnya yang cukup merugikan
adalah hari rawat penderita yang bertambah, beban biaya menjadi semakin besar,serta
merupakan bukti bahwa manajeman pelayanan medis di Puskesmas atau puskesmas
yang kurang bermutu.
Masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan, dan
pengunjung dihadapkan pada resiko terjadinya infeksi atau infeksi nosokomial yaitu
infeksi yang di peroleh di Puskesmas,Puskesmas, atau layanan kesehatan yang
lain,baik karena perawatan atau datang berkunjung. Angka infeksi nosokomial erus
menimgkat (Al varado, 2000) mencapai sekitar 9% (variasi 3-21 %) atau lebih dari
1,4 juta pasien rawat inap di Puskesmas di seluruh dunia( Pedoman PPI
Depkes,2008).
Untuk meminimalkan resiko terjadinya infeksi nosokomial di Puskesmas
dan pelayanan kesehatan yang lainnya perlu di terapkan pengendalian dan
pencegahan infeksi (PPI), yaitu program dan pelatihan (diklat) pencegahan dan
pengendalian penyakit infeksi. Hal inilah yang mendasari perlunya di adakan
sosialisasi PPI kepada seluruh karyawan dan karyawati di Puskesmas Gaji setelah
mengirimkan beberapa tenaga kesehatan untuk mengikuti pelatihan PPI di Dinas
Kesehatan Kabupaten TUBAN

III. Tujuan
1. Tujuan Umum Sosialisasi dan workshop PPI
Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan sumber daya manusia
tentang pencegahan dan pengendalian infeksi sehingga dapat melindungi tenaga
kerja pasien dan pengunjung dari penularan penyakit infeksi.
2. Tujuan Khusus sosialisasi dan workshop PPI
a. Adanya peningkatan kualitas pengendalian infeksi nosokomial
b. Mencegah terjadinya infeksi silang dari pasien ke petugas ataupun
sebaliknya
c. Meningkatkan komunikasi antar unit kerja
d. Memantau dan mengevaluasi kejadian infeksi
e. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan petugas

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGITAN


NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
1 Persiapan a. Bentuk TIM
b. Identifikasi
c. Jadwal
2 Pelaksanaan a. Undangan
b. Tempat
c. Materi
3 Monitoring a. Jadwal
b. Peserta
4 Evaluasi a. Jadwal
b. Peserta

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Perlu Membentuk Tim Mutu dan Pengendalian Infeksi.
2. Rapat koordinasi Tim Mutu dan Pengendalian Infeksi dengan seluruh jajaran
pelaksana pelayanan untuk :
a. Membuat rangkaian program pengendalian infeksi.
b. Melakukan monitoring terhadap program pengendalian infeksi.

VI. SASARAN

Sasaran sosialisasi PPI adalah semua karyawan Puskesmas Gaji, dokter, bidan, perawat dan
tenaga non medis.

VII. PERAN LINTAS PROGRAM


NO RUANG INDIKATOR MUTU
1 Ruang Tindakan Cuci tangan sesuai prosedur
Penggunaan APD (sarung tangan,masker,skot)

Pemeriksaan Cuci tangan sesuai prosedur


2 Umum
Penggunaan APD masker

Ruang Cuci tangan sesuai prosedur


3
Gigi
Penggunaan APD (sarung tangan,masker)

Ruang Cuci tangan sesuai prosedur


4
KIA
Penggunaan APD masker

Ruang Cuci tangan sesuai prosedur


5
KB
Penggunaan APD (sarung tangan,masker,skot)

Ruang Cuci tangan sesuai prosedur


6
laboratotium
Penggunaan APD ( sarung tangan,masker,skot)

Ruang Cuci tangan sesuai prosedur


7 P2P
Penggunaan APD masker

VIII. PERAN LINTAS SEKTOR

IX. TATA NILAI CERIA


C : Cepat
E : Efesien
R : Ramah
I : Inovatif
A : Anda puas

X. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


A. Waktu dan Lokasi
 Hari Pelaksanaan : Rabu
 Waktu Pelaksanaan : 11.00 - selesai
 Sasaran : Semua karyawan Puskesmas Ponco

B. Pelaksana
Tim Tehnis Puskesmas Gaji yang terdiri dari :
1. Kepala Puskesmas Gaji
2. Ka.Sub.Bag Tata Usaha
3. Tim PPI Puskesmas Gaji

XI. PEMBIAYAAN

Operasional Puskesmas

XII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

A. Pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang sudah di tetapkan yang di laksakan


oleh TIM PPI

B. Laporan di buat sesuai dengan format yang sudah ditetapkan

C. Puskesmas merekap laporan dari tiap-tiap ruangan

XIII. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


A. Pencatatan :
1. Jadwal pelaksanaan
2. Absensi
3. Notulen
B. Pelaporan
1. Pelaporan secara berkala
2. Pelaporan dilakukan setiap selesai pelaksanaan
C. Evaluasi kegiatan
Evaluasi pada pelaksanaan PPI dengan penyajian materi dalam penyajian sosialisasi
PPI di harapkan sasaran mengerti apa yang harus dilakukan sesuai standart mutu
PPI

Mengetahui Ponco, 23 Mei 2017


Kepala UPTD Puskesmas Ponco Ketua Tim Mutu PPI

drg. Roikan Siti Wahyuningsih B.A, S.ST


NIP.19770219 200312 1 002 NIP.10670630 198812 2 004

Anda mungkin juga menyukai