PENDAHULUAN
tumbuhnya tanaman pisang karena pohon pisang mudah tumbuh di iklim yang
Pisang memiliki berbagai manfaat. Salah satu manfaat pisang adalah dapat
terdahulu diketahui bahwa di dalam kulit pisang yang belum matang terdapat
flavonoid dan tanin tersebut akan menghilang dalam kulit pisang yang telah
banyak terdapat pada produk herbal yang digunakan untuk menyembuhkan luka
karena astringent dan sifat antimikroba yang dimiliki tanin dapat meningkatkan
1
2
pada konsentrasi 10%. Setelah dilakukan analisis, pada konsentrasi tersebut durasi
dikembangkannya suatu sediaan obat yang berbahan dasar herbal dalam bentuk
sediaan krim.
estetika yang lebih tinggi serta memiliki efek melembabkan kulit (Harun, 2014).
Sediaan dibuat dengan bentuk krim tipe w/o karena memiliki beberapa
keunggulan apabila dibandingkan dengan krim tipe o/w. Salah satu keunggulan
tersebut adalah dapat mengurangi rasa panas di kulit. Hal ini disebabkan karena
krim tipe w/o memiliki fase minyak lebih banyak daripada fase airnya sehingga
saat diaplikasikan ke kulit penguapan air yang terkandung di dalam krim terjadi
lebih lambat (Shovyana, 2011). Keunggulan yang lain adalah krim dengan tipe
w/o memiliki fase luar berupa minyak sehingga dapat melekat lebih lama pada
kulit sehingga efek terapi menjadi lebih panjang (Putra dan Setyawan, 2014).
penting untuk menjaga stabilitas krim. Salah satu emulgator yang dapat digunakan
adalah span 80. Optimasi formula dengan kombinasi span 80 dan mineral oil
3
dilakukan agar memperoleh sifat krim yang lebih baik. Span 80 merupakan
emulgator yang penting untuk menjaga stabilitas krim, sedangkan mineral oil
berfungsi sebagai emollient. Selain itu, mineral oil merupakan fase minyak yang
jumlahnya lebih besar daripada bahan-bahan lain yang terdapat dalam krim w/o
mendapatkan komposisi span 80 dan mineral oil yang optimum dilakukan dengan
Metode ini biasanya digunakan pada prosedur optimasi formula dimana total
jumlah bahan-bahan yang berbeda harus konstan (Bolton dan Bon, 2004). Metode
B. Perumusan Masalah
1. Berapakah komposisi span 80 dan mineral oil yang optimum untuk formulasi
2. Apakah respon dari prediksi sifat fisik formula optimum dengan metode SLD
C. Tujuan Penelitian
2. Mengetahui validitas respon sifat fisik formula optimum dari metode SLD
D. Pentingnya Penelitian
pengobatan yang berasal dari bahan alam untuk penyembuhan luka dalam bentuk
krim w/o dari ekstrak etanolik kulit pisang ambon (Musa paradisiaca L.). Bagi
formula yang optimum untuk formulasi sediaan krim w/o dari ekstrak etanolik
E. Tinjauan pustaka
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Scitaminae
5
Keluarga : Musaceae
Genus : Musa
b. Deskripsi Tanaman
1) Akar
Akar tanaman pisang adalah akar serabut yang tumbuh pada umbi
batang. Akar yang tumbuh pada bagian atas akan tumbuh ke arah
samping hingga 4 meter atau lebih sedangkan akar yang tumbuh pada
bagian bawah akan tumbuh ke arah bawah hingga 75-105 cm. Panjang
2) Batang
Batang sejati memiliki sifat keras dan memiliki mata tunas yang
nantinya akan tumbuh menjadi daun dan bunga pisang. Selain batang
sejati terdapat batang semu yang memiliki sifat berbeda dari batang
sejati, yaitu bersifat lunak dan mengandung air. Batang semu terdiri
dari pelepah daun panjang yang memiliki tinggi antara 3-8 m atau
3) Daun
antara 30-40 cm dan pada bagian tepi daun tidak memiliki tulang daun.
(Cahyono, 2009).
4) Bunga
Bunga tanaman pisang berkelamin satu dan memiliki benang sari lima
yang terdiri dari daun penumpu bunga, tangkai bunga dan mahkota
5) Buah
berubah warna menjadi kuning karena klorofil telah hilang atau dapat
antara 21-32º C dan memiliki iklim yang lembab. Pisang dapat pula
ditanam pada dataran tinggi hingga ketinggian 1.300 mdpl. Pisang dapat
tumbuh secara optimal apabila berada pada daerah yang memiliki curah
daerah yang memiliki musim kering lebih dari 4-5 bulan, pisang masih
dapat tumbuh dengan baik dengan catatan air tanahnya maksimal 150 cm
Jenis pisang liar banyak ditemui di Papua Nugini, India dan Filipina.
d. Manfaat Pisang
gizi yang bagus karena buah pisang dapat menyediakan energi yang tinggi
2008). Beberapa jenis tanaman pisang yang disukai oleh masyarakat untuk
dimakan sebagai buah antara lain adalah pisang raja (raja bulu), pisang
ambon, pisang barangan, pisang sere dan pisang mas (Sunarjono, 2008).
sebagai obat, terutama bagian kulit pisang. Kulit pisang dapat bermanfaat
e. Kandungan kimia
asam linoleat, pektin dan asam amino esensial. Zat besi dan seng lebih
banyak terdapat pada kulit pisang dibandingkan pada bagian buah pisang
yang lainnya (Mohapatra, dkk., 2010). Pada kulit pisang yang belum
Ezem, 2011).
2. Ekstraksi
mentah obat menggunakan pelarut yang sesuai. Pelarut tersebut harus dapat
diuapkan semua atau hampir semua lalu sisa endapan yang biasanya berupa
serbuk diatur untuk ditetapkan standarnya. Hasil yang didapat adalah berupa
Sifat dari bahan mentah merupakan faktor yang penting dalam memilih
metode ekstraksi apa yang akan digunakan. Selain faktor tersebut, faktor lain
mendekati sempurna dari obat (Ansel, 1989). Salah satu metode ekstraksi
menembus dinding sel lalu masuk ke rongga sel yang mengandung zat aktif.
Zat aktif tersebut akan terlarut dalam pelarut lalu terdesak ke luar sel karena
adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif yang ada di dalam sel
dan di luar sel. Hal tersebut terjadi berulang-ulang hingga konsentrasi larutan
yang ada di dalam sel dan di luar sel terjadi keseimbangan (Anonim, 1986).
Cairan penyari perlu diaduk dan diganti selama proses maserasi. Proses
10
maserasi biasanya dilakukan selama 3 hari hingga bahan larut dan dilakukan
pada suhu kamar yang memiliki temperatur antara 15-20ºC (Ansel, 1989).
3. Krim
Krim adalah salah satu sediaan semi padat yang mengandung satu atau
lebih bahan obat yang terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai
kurang dari 60% air dan ditujukan untuk pemakaian luar (Anonim, 1978).
Krim dapat diformulasikan sebagai emulasi air dalam minyak atau water in
oil (w/o) dan minyak dalam air atau oil in water (o/w) (Lachman, dkk., 1994).
fase minyak lebih tinggi daripada fase air. Ketika krim w/o diaplikasikan pada
kulit akan memberikan efek dingin karena adanya penguapan air pada kulit
yang berjalan lambat. Vanishing cream (o/w) merupakan jenis krim yang
mudah dicuci menggunakan air. Apabila digunakan pada kulit akan terjadi
digunakan pada kulit umumnya berfungsi sebagai pembawa pada obat topikal,
4. Kulit
dari 20.000 cm2. Secara anatomi, kulit terdiri dari berbagai macam jaringan.
Tetapi secara umum kulit terbagi menjadi tiga lapisan jaringan yaitu
epidermis, dermis dan lapisan lemak di bawah kulit (Lachman, dkk., 1994).
pembentukan pigmen, dan keratinisasi. Kulit juga dapat mengatur suhu tubuh
a. Lapisan Epidermis
b. Lapisan Dermis
Lapisan dermis dibagi menjadi dua, yaitu pars papilare dan pars
retikulare. Lapisan ini jauh lebih tebal daripada lapisan epidermis dan
c. Lapisan Subkutis
Batas antara jaringan subkutis dan dermis tidak tegas. Pembuluh darah
12
lapisan subkutis terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di
5. Luka
Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal yang terjadi pada kulit.
Luka merupakan kerusakan kulit, mukosa membran dan tulang ataupun organ
tubuh lain yang kontinyu. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ,
dan kematian sel muncul sebagai efek timbulnya luka (Kozier, 1995).
komponen yaitu :
a. Hemostatis
b. Inflamasi
ekstravaskuler.
c. Proliferasi
d. Kontraksi
penting dalam terjadinya fase ini karena kunci dari effector cell adalah
fibroblast. Fase ini dapat menjadi proses yang utama dalam proses
2006).
14
e. Remodelling
penyembuhan luka. Pada tahap ini terjadi proses epitelisasi, kontraksi dan
(Lawrence, 2002).
6. Monografi bahan
a. Cera alba
Nama lain dari cera alba adalah malam putih. Cera alba merupakan
dari sarang lebah madu Apis mellifera Linne (Familia Apidae). Cera alba
lapisan tipis, bau khas lemah dan bebas bau tengik. Cera alba tidak larut
dalam air, agak sukar larut dalam etanol dingin, larut sempurna dalam
kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak dan minyak atsiri. Sebagian
larut dalam benzene dingin dan dalam karbon disulfida dingin (Anonim,
1995).
15
b. Span 80
larut dalam eter, terdispersi dalam air, dan tidak larut dalam aseton. Span
c. Mineral oil
Mineral oil disebut juga dengan paraffin cair. Mineral oil tidak
dan tidak berbau ketika dingin. Mineral oil diperoleh dari destilasi
dan residunya didestilasi lagi pada suhu 330-390ºC. Mineral oil praktis
tidak larut dalam etanol 95%, gliserin dan air tetapi dapat larut dalam
(Rowe, 2009).
d. Metil paraben
Metil paraben berupa kristal tidak berwarna atau bubuk kristal putih yang
tidak berbau atau hampir tidak berbau. Metil paraben dibuat dengan cara
sediaan oral dan topikal. Saat ini paraben tidak cocok digunakan untuk
16
(Rowe, 2009).
e. Propil paraben
Propil paraben berwarna putih, berbentuk kristal, tidak berbau dan bubuk
f. Aquadest
dan tidak berasa. Aquadest disimpan dalam wadah tertutup rapat dan
interpretasi data secara matematis. Salah satu metode yang digunakan untuk
perbedaan jumlah komposisi bahan yang jumlah totalnya dibuat sama yaitu
sama dengan satu bagian. Penerapan dari SLD ini terdiri dari berbagai macam
17
8. Landasan Teori
adalah dapat digunakan sebagai obat, terutama pada bagian kulit pisang. Dari
kandungan yang terdapat pada kulit pisang tersebut menyebabkan kulit pisang
luka merupakan prioritas yang penting bagi tubuh karena pada saat tubuh
luka insisi terutama apabila digunakan pada konsentrasi 10% (Supriadi, 2012).
Ekstrak etanolik kulit pisang ambon dibuat dalam bentuk sediaan krim.
Bentuk sediaan krim dipilih karena penggunaan krim lebih disukai daripada
penggunaan salep karena sediaan krim lebih mudah menyebar rata (Ansel,
1989). Krim w/o atau cold cream adalah jenis krim yang memiliki
perbandingan fase minyak lebih tinggi daripada fase air. Krim dengan tipe
18
akan memberikan efek dingin karena adanya penguapan air pada kulit yang
berjalan lambat (Poucher, 1974). Selain itu krim dengan tipe wo/ dapat
melekat lebih lama pada kulit sehingga efek terapi menjadi lebih panjang
dan mineral oil. Span 80 dan mineral oil dikombinasikan karena dapat
mempengaruhi sifat fisik krim sehingga didapatkan sifat krim yang lebih baik.
mineral oil dan span 80 yang optimum dapat dilakukan dengan metode SLD
F. Hipotesis
adalah berada pada range 5-9% untuk span 80 dan 44-48% untuk mineral oil.
19
2. Respon dari prediksi sifat fisik formula optimum dengan metode SLD
(Simplex Lattice Design) valid terhadap sifat fisik formula optimum hasil
penelitian.