2121) - DD
1. IMPETIGO
PATOFISIOLOGI – umumnya, S. aureus
menyebar dari hidung ke kulit normal
(sekitar 11 hari kemudian) →
berkembang menjadi lesi kulit (setelah
lain 11 hari)
Bulosa
- Etiologi : S. aureus
- Staph. memproduksi toksin
eksfoliatif → bertindak sebagai
protease serin dari desmoglein 1,
cadherin desmosomal juga
merupakan target autoantibodi
pada pemfigus foliaseus
- Terjadi pada : newborn & infant
- SS : Non-bulosa (krustosa)
Vesikel berkembang cepat - Mengganggu integritas epidermis
menjadi bula kendor (flaccid - Etiologi : Streptococcus
bullae) - Terjadi pada : anak & dewasa
Awalnya bula berisi cairan - Produksi bakteriosin, yang dihasilkan
kuning jernih → kuning keruh & oleh jenis S. aureus tertentu & tinggi
gelap, tepi berbatas tegas, tidak bakterisida pada kelompok
ada halo eritematosus streptokokus →hanya untuk
Bula dangkal → pecah & kolaps mengisolasi S. aureus dari beberapa
dalam 1/2 hari → krusta coklat lesi yang awalnya disebabkan oleh
tua – kuning keemasan (varicela streptokokus
bulosa : superinfeksi S. aureus - Predileksi : wajah (sekitar hidung),
pada lesi varicela) mulut, ekstremitas setelah trauma
Nikolsky sign (-) - SS :
- Diagnosis : Vesikel/pustule
Pewarnaan gram : bahan Krusta berwarna kuning seperti
eksudat, gram (+) cocci S. aureus madu
Tidak ada gejala konstitusi
Tidak diobati : limfadenopati, lesi
membesar, melibatkan lokasi
baru
- Portal of entry :
insect bites
epidermal dermatophytosis
herpes simpleks
varicela
abrasi
laserasi
thermal burns
- DD
- Tatalaksana impetigo :
2. EKTIMA Stafilokokus blefaritis :
Etiologi : S. aureus, streptokokus - Infeksi pada kelopak mata
Terjadi pada : anak-anak, pasien tua - SS :
yang terlantar, penderita DM Batas kelopak mata berkrusta
Impetigo streptokokus/stafilokokus Sering berhubungan dengan
tidak diobati → meluas > dalam, konjungtivitis
menembus epidermis, memproduksi - DD :
ulkus krusta dangkal Dermatitis seboroik
Ektima gangrenosum : ulkus yang Rosasea kelopak mata
disebabkan P.aeruginosa
SS :
- Ulkus “punched-out” 4. FURUNKEL & KARBUNKEL
- Krusta berwarna kuning- FURUNKEL – nodul inflamasi yang
keabu2an & debridement mendalam, berkembang di sekitar
purulen folikel rambut, folikulitis superfisial &
- Tepi ulkus indurasi, raised, sering berkembang menjadi abses
granulasi meluas ke dermis Predileksi :
Tatalaksana : - Leher
- Resolusi → antibiotik - Wajah
- Penyebaran autoinokulasi, - Aksila
vektor serangga, post- - Bokong
streptococcal sequel → sama SS :
dengan impetigo - Lunak, nodul folikulosentrik
merah di kulit yang di tumbuhi
rambut → membesar, nyeri &
3. OLIKULITIS SUPERFISIALIS berfluktuasi setelah beberapa
DEFINISI – pioderma dari folikel rambut hari
Disebut juga follicular/bockhart - Ruptur → keluar nanah & inti
impetigo bahan nekrosis, nyeri disekitar
Etiologi : S. aureus lesi, kemerahan, edema
Predileksi : berkurang dalam beberapa hari-
- Kepala pada anak-anak minggu
- Jenggot DD furunkulosis
- Aksila
- Ekstremitas
- Bokong
SS :
- Kecil
- Mudah pecah
- Pustule di infundibulum folikel
rambut
Infeksi sekunder S. aureus pada
neonates yang malaria → periporitis
staphylogenes
KARBUNKEL – besar, lesi inflamasi > SS :
berat, dasar > dalam - Patch coklat kemerahan
- Maserasi plak hyperkeratosis
Predileksi :
putih
- Tengkuk leher
- Berbatas tegas
- Punggung
- Halus berkerut, bersisik
- Paha
SS :
Diagnosis :
- Merah, indurasi
- Pewarnaan gram : bahan
- Pustule
stratum korneum, batang gram
- Lesi dengan lubang yang ireguler
(+)
berwarna kuning-abu2 di
- Lampu wood : fluoresensi coral-
tegahnya → sembuh dengan
red
granulasi
DD :
Pemeriksaan lab :
- Tinea versikolor
- Leukositosis
- Tinea cruris : tepi krusta aktif
- Frunkel : proses inflamasi
dengan bagian tengahnya bersih
polimorfonuklear padat di
- Psoriasis : plak berbatas tegas,
dermis & lemak subkutan
berwarna merah terang, di celah
- Karbunkel : abses multiple,
intergluteal, lipatan paha, &
dipisahkan oleh jar. Ikat
aksila
trabekula, infiltrasi dermis &
Tatalaksana :
melewati folikel rambut,
- Intertriginosa : cuci dengan
mencapai permukaan di
benzoyl peroxide & 5% gel
epidermis yang rusak
- Topikal : klindamisin/eritromisin
- Kultur : gram (+) (S. aureus)
(2% solution)/krim azole
Tatalaksana :
- Lesi luas : 1 g dosis tunggal
- Simple furunkel : moist heat
klaritromisin
- Furunkel/karbunkel dengan
selulitis di sekitarnya/demam :
AB sistemik
Infeksi Jamur (hal. 2277)
- Infeksi Berat : AB parenteral dosis 1. TINEA KAPITIS
maksimal
DEFINISI – infeksi dermatofita di rambut
- Suspek Infeksi purulen Serius : CA-
& kepala (stratum korneum
MRSA (vankomisin)
- Lesi besar, nyeri, fluktuasi : insisi & perifolikular)
drainase Etiologi : Trichophyton &
Microsporum sp.
5. ERITRASMA Pathogenesis :
Etiologi : Corynebacterium - Ektotriks
minutissimum Arthroconidia & hifa pada
Predileksi : permukaan batang rambut
- Intertriginosa Kutikula rusak
- Badan Lampu wood : fluoresensi
- Inguinal kuning-hijau
- Endotriks DD
Arthroconidia & hifa tetap
pada batang rambut
Kutikula tidak utuh (black
dots)
- Favus
Hifa tersusun longitudinal
Air space dalam batang
rambut
SS :
- Non-inflammatory type
Bentuk seboroik tinea kapitis
Etiologi : M. audouinii,
microsporum ferrugineum
Gray patch
2. TINEA BARBE
Alopesia tidak terlihat
Etiologi : T. interdigitale, T.
Lampu wood : fluoresensi
verrucosum, M. canis
hijau
SS :
- “Black dot” tinea kapitis
- Tipe superficial
Etiologi : T. tonsurans, T.
Etiologi : T. violaceum
violaceum
Mirip tinea
Black dot patch
korporis/folikulitis bakteri
Alopesia
Papul folikular dengan tepi
Difus bersisik
aktif
- Inflammatory type
Pustule disertai eritema
Etiologi : M. canis, M.
ringan
gypseum, T. verrucosum
- Inflammatory type
Pustule folikular, furunkel,
Etiologi : T. interdigitale, T.
kerion
verrucosum
Kepala gatal & lunak
Seperti bentuk kerion tinea
Sering berhubungan dengan
kapitis dengan krusta-boggy
limfadenopati servikal
& cairan seropurulen
posterior
Rambut kusam, rapuh &
easily epilated → massa
purulen di sekitar akar
Pustule perifolikular
menyatu → berakibat abses,
saluran sinus & jaringan
parut alopesia
DD :
4. TINEA KRURIS
Predileksi :
- Pangkal paha
- Genital
- Pubis
- Perineal & perianal
Etiologi : T. rubrum, E. floccosum
SS :
- Plak annular berbatas jelas
dengan batas bersisik, meluas
dari lipat inguinalis ke paha
bagian dalam
- Bilateral
3. TINEA KORPORIS - Bercak eritema bersisik dengan
Etiologi : T. rubrum papul & vesikel
SS : - Pruritus
- Ring-worm - Nyeri → maserasi plak & infeksi
- Plak annular/serpiginous sekunder
bersisik, tepi aktif
DD DD :
Tatalaksana :
- Ivermectin : 2x dalam 7 hari
- Lotion malathion
3. Pedikulosis pubis
Etiologi : Phthirus pubis
Lesi Eritro-Skuamosa
1. Dermatitis seboroik (hal 259)
Kutu dapat hidup < 3 minggu
Ditemukan di bagian tubuh dengan
SS :
konsentrasi folikel sebasea ↑ &
- Ditemukannya telur kutu (di
kelenjar sebasea yang aktif
dekat dasar rambut) & kutu
Etiologi : Malessezia
- Makula cerules
- Slate gray to bluish Pathogenesis : Malassezia sp. &
- Makula ireguler Propionobacterium acnes sp.
memiliki aktivitas lipase →
DD :
transformasi trigliserida →
terbentuk as. Lemak bebas & radikal
reaktif oksigen → aktivitas
antibakteri mengubah flora normal
kulit
- Imunologi :
- respon imun abnormal →
respon sel T helper ↓,
produksi phytohemagglutinin
<<
- respon imun sel limfosit
Tatalaksana : sama dengan terganggu → IL-10 ↑, IL-2 &
pedikulosis kapitis interferon-γ ↓