Anda di halaman 1dari 79

PELAKSANAAN

AUDIT MUTU INTERNAL (AMI)


oleh:
Tim Pengembang SPMI

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi


Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Direktorat Penjaminan Mutu
2018
Langkah untuk Menjalankan AMI yang Baik
Menyusun organisasi
1 Audit Mutu Internal

Membuat Dokumen /Instrumen


2 Audit Mutu Internal

Melakukan
3 Audit Mutu Internal
MENYUSUN ORGANISASI
AUDIT MUTU INTERNAL
1
1. Audit Mutu Internal di bawah kendali pimpinan
institusi.
2. Tim Audit Mutu Internal dibentuk berdasarkan surat
tugas pimpinan institusi dengan masa kerja satu
periode audit.
3. Ketua, sekretaris, dan anggota Tim Audit Mutu
Internal harus memenuhi persyaratan standar
kompetensi auditor mutu internal.
MEMBUAT DOKUMEN
AUDIT MUTU INTERNAL
2
1. Prosedur (MP/SOP) Pelaksanaan Audit Mutu
Internal.
2. Instruksi Kerja bagi auditor mutu internal dan
auditee.
3. Form Audit Mutu Internal.
MELAKUKAN
AUDIT MUTU INTERNAL
3
1. Lingkup : dokumen sistem manajemen, dok.
Penjaminan mutu, dll
2. Menyusun Jadwal audit
3. Menentukan auditor mutu internal
4. Tahapan audit (Desk Evaluation dan/atau
Visitasi)
5. Menentukan area audit : fakultas/prodi/biro
Tahapan Audit
Audit Sistem/Dokumen

Audit terhadap kecukupan dokumen sistem organisasi, penjaminan mutu


dan dokumen SPMI untuk memenuhi persyaratan standar yang ditetapkan.

Audit Kinerja/Visitasi

Audit pada implementasi SPMI yang telah


ditetapkan/dijanjikan:
1. Memeriksa apakah standar yang telah ditetapkan dalam
dokumen standar dalam SPMI atau yang telah dijanjikan,
dipenuhi atau tidak,
2. Memeriksa/memastikan apakah setiap dokumen SPMI (misal:
manual SPMI atau instruksi kerja) telah dilaksanakan secara
tertib dan benar.
Metode Audit
Desk Evaluation:
Review dokumen dilakukan di kantor oleh
masing-masing auditor.

Visitasi:
Wawancara dan observasi langsung, dilakukan
di tempat auditee.
AUDIT MUTU INTERNAL DOKUMEN/SISTEM
1. Ketua tim auditor membacakan identitas teraudit,
lingkup audit, dokumen yang tersedia.
2. Ketua tim auditor membagi tugas kepada semua
anggota tim tentang dokumen yang harus diaudit
yang menjadi tanggung jawabnya.
3. Setiap anggota tim auditor membuat daftar tilik
berupa daftar pertanyaan yang akan dibawa ke
audit kepatuhan untuk diverifikasi lebih lanjut.
Hasil dari pelaksanaan audit
sistem/desk evaluation/dokumen
adalah daftar tilik pertanyaan dan
kesiapan audit visitasi
Contoh Daftar Tilik

Referensi
No. (Butir Mutu) Pernyataan Y T Catatan Khusus

Standar 3 Sebagian dosen belum Cek pada Rencana


1.
Butir 3.6 menyampaikan Pembelajaran Semester
kontrak perkuliahan (RPS) dan jurnal
perkuliahan
LATIHAN MEMBUAT DAFTAR TILIK
AUDIT DOKUMEN SISTEM MANAJEMEN
Audit dokumen adalah langkah pertama dalam pelaksanaan audit. Jika
dokumen SPMI dibuat pada aras fakultas, pastikan dokumen tersebut dapat
diakses di unit teraudit.
• Tujuan :
Untuk memeriksa kelengkapan dokumen SPMI. Auditor perlu memeriksa
dokumen yang disiapkan oleh auditee supaya mendapat informasi bidang
tugas/kegiatan yang dilakukan oleh auditee dan untuk membuat daftar
pertanyaan audit (checklist)
• Pemeriksaan dokumen mencakup :
1. Dokumen Kebijakan SPMI
2. Manual Standar SPMI
3. Standar SPMI
4. Prosedur/SOP yang digunakan
5. Temuan sebelumnya
6. Rekomendasi pada temuan
7. Hasil tindaklanjut dari temuan sebelumnya dan buktinya
8. Rencana Kerja Semester/Tahunan
AUDIT LAPANGAN/VISITASI
Tindakan yang Harus Dikuasai Auditor dalam
Pelaksanaan Audit Lapangan:

1. Teknik Bertanya
2. Mencatat Hasil
3. Membuat Temuan
4. Melakukan Rapat Penutupan
5. Membuat Laporan Audit
Contoh Aktivitas Lapangan

1. Memastikan apakah proses belajar mengajar telah tercapai


dengan baik
a. Cek apakah Learning Outcome (LO) / Capaian Pembelajaran
(CP) prodi telah terumuskan dengan baik
b. Cek apakah setiap mata kuliah telah mendukung CP prodi
c. Cek apakah RPS MK (Rencana Pembelajaran Semester Mata
Kuliah) telah sesuai dengan CP Prodi
Contoh Aktivitas Lapangan

d. Cek apakah proses belajar mengajar telah terlaksana dengan


baik
• Kehadiran dosen
• Kehadiran mahasiswa
• Kebenaran materi
• Kebenaran jumlah sks
• Kebenaran penyajian
2. Cek apakah CP prodi telah terpenuhi oleh CP MK
• Apakah soal sudah dilakukan validasi sesuai CP
• Apakah soal sudah dilakukan evaluasi setelah
dilakukan ujian
• Apakah pengujian ketercapaian kompetensi dilakukan
dengan satu cara atau beberapa cara
3. Cek apakah bahan kuliah telah memasukkan hasil riset
dosen yang terbaru
4. Cek kepuasan mahasiswa atas proses belajar mengajar
5. Cek apakah hasil evaluasi telah ditindaklanjuti
6. Lakukan analisis mengapa sasaran mutu tidak tercapai
(Mencari akar masalah)
Tahapan Audit Kepatuhan

1. Ketua tim auditor memperkenalkan seluruh anggota


tim.
2. Ketua tim auditor menyampaikan tujuan audit dan
lingkup audit.
3. Ketua tim auditor menyampaikan jadwal acara audit
untuk disetujui oleh auditee.
4. Tim auditor melakukan audit dengan berpedoman
pada daftar tilik yang telah dibuat pada saat Audit
Dokumen/Desk Evaluation/Audit Sistem.
Bukti-Bukti Penunjang Dikumpulkan dari :

1. Wawancara dengan pengelola/stakeholder


2. Pemeriksaan dokumen atau rekaman
3. Pengamatan terhadap aktivitas/proses
4. Pengamatan terhadap kondisi lapangan
Dalam visitasi perlu dilakukan verifikasi terhadap
bukti-bukti penunjang /rekaman yang tersedia.
Audit Lapangan Dilakukan terhadap :

Dokumentasi, bahan/material, personil,


proses, peralatan, peragaan
Faktor Keberhasilan dalam Wawancara :

1. Persiapan yang baik


2. Wawancara dengan orang yang tepat
3. Usahakan agar wawancara dalam keadaan santai
4. Auditor harus berusaha untuk mendapatkan akar
masalah
Beberapa Kiat pada saat Wawancara :

1. Lakukan wawancara terpisah antara kepala bagian


dan bawahannya/ staff
2. Hindari mengkonfrontasi cross-check pernyataan
auditee-auditee lain (misal atasan)
3. Hindari kesan selalu membaca daftar tilik
4. Buatlah pertanyaan yang jelas/spesifik/tidak
bermakna ganda
PERTANYAAN SAAT WAWANCARA
Pertanyaan dapat dibedakan
1. Pertanyaan tertutup : ya dan tidak
2. Pertanyaan terbuka

Catatan:
Satu pertanyaan dapat dikembangkan menjadi
beberapa pertanyaan baik oleh auditor yang bertanya
maupun anggota tim yang lain.
TEKNIK MENELUSUR BUKTI AUDIT
Tujuan
 Pengujian jaringan
 Mengungkap fakta-fakta
 Identifikasi perbaikan

Dasar
Sistem adalah input-proses-output
Sistem adalah sebab-akibat
Sistem adalah suatu jaringan
MENELUSURI JEJAK (TRAIL FOLLOWING)

Berdasarkan suatu temuan tertentu auditor bergerak


(maju atau mundur) untuk mengumpulkan informasi
dan menyelidiki lebih dalam suatu gejala atau pola
tertentu.
FORWARD AND BACKWARD TRACING
Auditor dapat bergerak dari sisi input hingga rangkaian-
rangkaian kegiatan dan output atau sebaliknya bekerja
dari sisi output mundur ke input.

Forward trace

Komisi Sub Bag


Kaprodi Evaluasi
Pembelajaran Pendidikan

Backward trace
Yang harus Dicatat saat Visitasi :

1. Contoh-contoh ketidaksesuaian terhadap standar

2. Contoh-contoh ketidaksesuaian terhadap


dokumentasi/rekaman

3. Aspek dari operasi yang menyimpang/cenderung


mengarah kepada ketidaksesuaian
Catatan Temuan meliputi :

1. Apa yang ditemukan


2. Dimana ditemukan
3. Mengapa dianggap sebagai ketidaksesuaian
4. Siapa yang hadir/ ada pada saat ditemukan
Setiap anggota tim auditor membuat
catatan-catatan potensi temuan
ketaksesuaian untuk disampaikan
pada rapat tim auditor.
Ketua tim memimpin rapat tim auditor
untuk merumuskan daftar temuan audit.
Pernyataan temuan audit harus
mengikuti kaidah PLOR
 Problem (masalah yang ditemukan)
 Location (lokasi ditemukan problem)
 Objective (bukti temuan)
 Reference (dokumen yang mendasari)
LATIHAN

Merumuskan temuan dari suatu kasus

“Pada pelaksanaan perkuliahan matakuliah


Pendidikan Agama di Prodi PGSD, ditemukan bahwa
perkuliahan dalam satu semester hanya terlaksana
sebanyak 11 kali pertemuan, hal ini tidak sesuai
dengan standar beban belajar mahasiswa”
(tentukan PLOR nya)
Format Temuan

KTS/OB Referensi
Pernyataan
(Initial Auditor) (butir mutu)

Untuk latihan tambahkan bagian identifikasi :


logo, fakultas, prodi, nama auditee , tgl audit
dibagian atas dan di bagian bawah siapkan
tempat untuk tandatangan auditee dan
auditor
PERTEMUAN / RAPAT TIM AUDITOR

Sebelum membuat laporan audit dilakukan


pertemuan tim auditor tanpa teraudit.
1. Dipimpin oleh ketua tim auditor
2. Melengkapi formulir ketidaksesuaian
3. Meninjau semua ketidaksesuaian
4. Tinjauan secara kolektif terhadap ketidaksesuaian untuk
mengidentifikasi temuan major
5. Mempersiapkan kesimpulan audit
6. Mempersiapkan agenda (closing) meeting
Aktivitas pada Pertemuan Tim Audit :

1. Pelajari semua temuan


2. Kelompokkan temuan
3. Adakah hal utama yang perlu diperhatikan
(mengarah ke temuan major)
Temuan yang Dilaporkan :

1. Harus disetujui process owner (auditee)


2. Berdasarkan bukti
RAPAT PENUTUPAN KEGIATAN AUDIT

1. Ketua bersama anggota tim auditor mengadakan


rapat penutupan audit bersama teraudit membahas
temuan audit untuk disepakati
2. Ketua tim auditor dan teraudit bersama-sama
menandatangani daftar temuan audit.
3. Ketua tim auditor menutup acara audit
4. Tim auditor membuat laporan audit
5. Ketua tim auditor menyerahkan laporan audit
kepada client
Laporan Audit Mutu Internal harus Memuat :

1. Identifikasi laporan
2. Maksud, tujuan dan ruang lingkup audit
3. Rincian program audit, auditor, tanggal dan area audit
4. Identifikasi dokumen referensi (standar, quality, manual,
prosedur, kontrak, dll)
5. Ringkasan temuan
6. Pengamatan ketidaksesuaian dan bukti pendukung
Laporan Audit

1. Harus berdasarkan fakta


2. Harus ringkas dan jelas
3. Tidak memasukkan opini
4. Tidak memasukkan sebab-sebab
ketidaksesuaian
Isi Laporan Audit Mutu Internal :
1. Identifikasi laporan, Identitas Auditee, Identitas
Auditor
2. Maksud, tujuan, dan ruang lingkup audit
3. Rincian program audit, auditor, tanggal, dan
area audit
4. Identifikasi dokumen referensi (standar, quality
manual, prosedur, peraturan, dll)
5. Ringkasan temuan
6. Pengamatan ketidaksesuaian dan bukti
pendukung
7. Rekomendasi tindak lanjut, tindakan perbaikan
audit selanjutnya
8. Daftar distribusi laporan
Butir-Butir Urutan Pelaporan Hasil Audit
• Apa yang ditemukan oleh auditor sama
Kondisi/Temuan dengan auditee ketahui

• Standar/ekspektasi/aturan
Kriteria/Standar/ (Lokal/Nasional /Internasional)
Klausul • Yang ada atau dikembangkan

• Dampak atau risiko jika dibiarkan


Akibat/Dampak • Potensi maupun kejadian

• Disain
Sebab/Akar Masalah • Implementasi
• Saran perbaikan yg mengeliminir sebab
Rekomendasi • Jangan mengulang kriteria

• Apa yg akan dilakukan, sesuai rekomendasi


Rencana Perbaikan • Kapan akan dilaksanakan dan oleh siapa

• Apa yg akan dilakukan untuk mencegah


Rencana Pecegahan • Kapan dilaksanakan dan oleh siapa
Perlunya Laporan Tertulis
Hasil Audit
1. Sebagai bukti pelaksanaan tugas
2. Sebagai sumber referensi untuk perencanaan audit
berikutnya.
3. Sebagai alat pembuktian apabila ada sanggahan dari
pihak yang terlibat.
4. Sebagai media untuk mengkomunikasikan informasi-
informasi penting yang diperoleh selama pelaksanaan
audit.
TINDAKAN KOREKSI
TINDAKAN KOREKSI OLEH PIHAK TERAUDIT/
MANAJEMEN

Tindakan koreksi adalah tindakan untuk


meniadakan sebab-sebab ketidaksesuaian terhadap
standar/rencana dan mencegah pengulangan
ketidak sesuaian dikemudian hari dalam rangka
peningkatan mutu secara berkelanjutan.
RAPAT TINJAUAN MANAJEMEN (RTM)
PENGERTIAN

Rapat Tinjauan Manajemen adalah suatu rapat


dengan periode waktu tertentu yang bertujuan untuk
membahas tindak lanjut temuan, dipimpin langsung
oleh pimpinan, dan dihadiri oleh seluruh jajaran
manajemen.
PELAKSANAAN RAPAT TINJAUAN MANAJEMEN
1. Kaji Ulang Manajemen dilakukan untuk memastikan
kelanjutan kesesuaian, kecukupan dan efektivitas Sistem
Penjaminan Mutu Internal (SPMI).
2. Tinjauan ini harus mencakup penilaian untuk peningkatan
dan perubahan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI),
termasuk kebijakan mutu dan sasaran mutu.
3. Setiap kegiatan Kajiulang Manajemen harus direkam dan
rekamannya harus dipelihara.
Materi Rapat Tinjauan Manajemen /Kajiulang
Manajemen

1. Hasil/temuan audit
2. Umpan balik pelanggan (keluhan pelanggan, survei
kepuasan pelanggan)
3. Kinerja layanan/ kinerja dosen
4. Analisa kesesuaian kompetensi, atau kesesuaian
layanan lainnya)
5. Status tindak lanjut Permintaan Tindakan Koreksi
6. Tindak lanjut dari Kajiulang Manajemen sebelumnya
7. Perubahan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
8. Usulan peningkatan Sistem Penjaminan Mutu Internal
(SPMI)
HASIL RAPAT TINJAUAN
MANAJEMEN/KAJIULANG MANAJEMEN

Hasil Kajiulang Manajemen yang diharapkan dapat berupa:


1. Peningkatan efektivitas Sistem Penjaminan Mutu Internal
(SPMI) dan prosesnya
2. Peningkatan hasil layanan yang menuju terpenuhinya
standar
3. Program peningkatan mutu
KIAT SUKSES AUDITOR MUTU
Kiat Visitasi Audit Mutu yang Baik

Jelaskan maksud diadakannya visitasi dengan bijak.


Ajukan pertanyaan pertanyaan yang menyangkut
pokok persoalan.
Pembicaraan harus tetap terarah pada fakta yang
berhubungan dengan maksud visitasi.
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan selama visitasi
berlangsung:
 Upayakan semua informasi yang diperlukan
diperoleh saat visitasi.
 Buat ikhtisar informasi yang telah diperoleh.
 Jangan sampai melebihi batas waktu.
Dalam Visitasi,
Auditor Sebaiknya Tidak

1. Meminta layanan di luar proses audit.


2. Menerima hadiah.
3. Mengenakan pakaian yang kurang pantas
(T-Shirt).
4. Memberi komentar di luar konteks/substansi
yang diaudit.
Dalam Visitasi,
Auditor Sebaiknya Tidak

5. Memberikan janji-janji yang di luar


kewenangan auditor.
6. Menggunakan sebutan yang kurang pantas,
seperti “kalian”, ”kamu” kepada auditee.
7. Berdebat dalam diskusi dengan sikap ”bossy”
dan mendominasi sesi audit, atau terlalu pasif.
8. Bersikap menggurui, menonjolkan diri dan
arogan (memandang rendah).
9. Saling menyalahkan di antara auditor di depan auditee.
10. Menyalahkan auditor yang melakukan audit sebelumnya.
11. Menciptakan suasana underpressure dan tidak kondusif bagi
atmosfir diskusi.
12. Menunjukkan emosi negatif yang tampak dari perilaku dan
bahasa tubuh.
13. Meninggalkan sesi selama proses kunjungan lapangan tanpa
alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
14. Bersikap menggurui, menonjolkan diri dan arogan
(memandang rendah).
15. Meninggalkan sesi selama proses kunjungan lapangan tanpa
alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
16. Membuat opini, asumsi, asumsi awal
17. Membiarkan auditee mendikte audit
18. Berada ‘diluar jalur’, Mengarahkan ‘misleading’
19. Terpaku’, bingung
20. Mengubah jadwal pertemuan secara sepihak.
21. Mempersingkat waktu pelaksanaan audit tanpa alasan yang
dapat dipertanggungjawabkan.
22. Menjalankan tugas audit melebihi waktu yang dialokasikan.
Hal yang Tak Terduga dalam
Visitasi

 Bertemu auditee yang agresif, situasi emosional


 Missing people, missing document
 Dokumen, catatan, laporan, sample, yang telah
disiapkan auditee tidak lengkap
 Kasus-kasus khusus/ spesial
Etika Umum Auditor
1. Seorang auditor harus menunjukkan kinerja dan menggambarkan
profil auditor yang profesional.
2. Seorang auditor harus meningkatkan pengetahuan secara proaktif
tentang sistem penjaminan mutu secara gradual dan terus menerus,
sehingga tidak ketinggalan informasi tentang sistem penjaminan
mutu.
3. Seorang auditor tetap memprioritaskan tugas pokok dosen.
4. Seorang auditor harus berupaya menjadi living example dan
pelaksana good practices.
5. Memahami tugas dan tanggung jawab sebagai auditor.
6. Memahami Prosedur mengaudit dengan baik.
7. Melakukan koordinasi antar auditor sebelum melakukan audit.
Etika Kunjungan Lapangan (Visitasi)

1. Datang tepat waktu dan menepati komitmen.


2. Menghindari konflik kepentingan.
3. Menghindari kesalahpahaman
4. Menjaga kerahasiaan.
5. Mengenal standar budaya setempat dan berhati-hati dalam
berbicara. Bertanya secara jelas dan pasti dan sebisa mungkin
sedikit bicara.
6. Setiap auditor harus membuat catatan setiap pertemuan dan
segera memberikan evaluasi.
7. Mengelola informasi yang diterima secara proporsional agar tidak
bereaksi berlebihan.
8. Menggunakan guideline sebagai acuan audit.
9. Konsisten dalam melakukan penilaian.
Aktivitas Auditor Mutu Internal

Membantu organisasi dalam mencapai tujuannya


dengan cara mengevaluasi mencocokan dengan
ketentuan dan mendorong adanya peningkatan proses
untuk mencapai tujuan.
Aktivitas :
1. Mengkomunikasikan tujuan dan nilai-nilai yang telah
ditetapkan institusi
2. Mengkomunikasikan standar-standar yg digunakan
institusi apakah sudah tercapai
3. Memantau proses pencapaian tujuan,  apakah
sesuai visi misi ?
4. Mengukur akuntabilitas dari pelaksanaan kegiatan ,
5. Mengukur nilai nilai capaian yang telah disepakati 
0, 1, 2, 3, 4, 5 dst, WTP, Fraud, Etik, Kepatutan atau
lainnya dalam rangka mencari ruang peningkatan
Saran bagi Auditor Baru

1. Selalu ingat tujuan audit mutu ialah mengupayakan


perbaikan kualitas.
2. Pahami pada umumnya orang tidak mau disalahkan.
3. Apabila dijumpai kesalahan, muncul mekanisme
pertahanan diri, sehingga auditor tidak dapat mengetahui
permasalahan yang sesungguhnya.
4. Perlu penguasaan kemampuan komunikasi oleh
5. Upayakan auditor dan auditee puas dengan audit mutu
yang dilakukan
6. Upayakan auditee percaya dengan fungsi audit mutu
sehingga membuka diri untuk kemajuan/peningkatan mutu.
KODE ETIK AUDIT MUTU INTERNAL
PENGEMBANGAN KODE ETIK AUDITOR
AMI
Sebaiknya meliputi :

1. Integritas
Integritas auditor mutu internal membangun kepercayaan dan
dengan demikian memberikan dasar untuk landasan
penilaian mereka.

2. Objektivitas
Auditor mutu internal menunjukkan objektivitas profesional
tingkat tertinggi dalam mengumpulkan, mengevaluasi, dan
kewajiban profesional untuk melakukannya.
3. Kompetensi
Mengkomunikasikan informasi tentang kegiatan atau
proses yang sedang diperiksa. Auditor mutu internal
membuat penilaian yang seimbang dari semua keadaan
yang relevan dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan-
kepentingan mereka sendiri atau pun orang lain dalam
membuat penilaian.
4. Kerahasiaan
Auditor mutu internal menghormati nilai dan kepemilikan
informasi yang mereka terima dan tidak mengungkapkan
informasi tanpa izin kecuali ada ketentuan perundang-
undangan atau auditor mutu internal menerapkan
pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang
diperlukan dalam pelaksanaan layanan Audit Mutu
Internal.
Kode Etik
Audit Mutu Internal

1. Integritas
Auditor Mutu Internal:
1.1. Harus melakukan pekerjaan auditor dengan kejujuran,
ketekunan, dan tanggung jawab.
1.2. Harus mentaati hukum dan membuat pengungkapan
yang diharuskan oleh ketentuan perundang-undangan
dan profesi.
1.3. Sadar tidak boleh terlibat dalam aktivitas ilegal
apapun, atau terlibat dalam tindakan yang memalukan
untuk profesi Audit Mutu Internal atau pun organisasi.
1.4. Harus menghormati dan berkontribusi pada tujuan
yang sah dan etis dari organisasi.
2. Objektivitas
Auditor Mutu Internal:
2.1. Tidak akan berpartisipasi dalam kegiatan atau hubungan
apapun yang dapat mengganggu, atau dianggap
mengganggu, ketidakbiasan penilaian auditor. Partisipasi
ini meliputi kegiatan-kegiatan atau hubungan-hubungan
yang mungkin bertentangan dengan kepentingan
organisasi.
2.2. Tidak akan menerima apa pun yang dapat mengganggu,
atau dianggap mengganggu, profesionalitas penilaian
auditor.
2.3. Harus mengungkapkan semua fakta material yang auditor
ketahui yang jika tidak diungkapkan dapat mengganggu
pelaporan kegiatan yang sedang diperiksa.
3. Kerahasiaan
Auditor Mutu Internal:
3.1. Harus berhati-hati dalam penggunaan dan kerahasiaan
informasi yang diperoleh dalam tugas auditor.

3.2. Tidak akan menggunakan informasi untuk keuntungan pribadi


atau yang dengan cara apapun yang akan bertentangan
dengan ketentuan perundang-undangan atau merugikan
tujuan dan etika dari organisasi.
4. Kompetensi
Auditor Mutu Internal:
4.1. Hanya akan memberikan layanan sepanjang mereka memiliki
pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang diperlukan.

4.2. Harus melakukan Audit Mutu Internal sesuai dengan standar


yang telah ditetapkan.

4.3. Akan terus-menerus meningkatkan kemampuan dan efektivitas


serta kualitas layanan auditor.
DAMPAK POSITIF AMI

1. Hasil Audit Mutu Internal merupakan peluang untuk


perbaikan mutu di PT yang berdasarkan fakta di lapangan.

2. Hasil Audit Mutu Internal melahirkan kebijakan pimpinan


untuk pemenuhan terhadap ketidaksesuaian sistem
penjaminan mutu internal (SPMI).

3. Hasil Audit Mutu Internal akan selalu melahirkan perbaikan


Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) PT.
Audit Mutu Internal yang Baik akan Selalu
Memberikan Ruang Peningkatan Mutu
Pendidikan Tinggi
Tugas
1. Praktik audit dokumen
2. Membuat Cheklist
3. Praktik Audit Mutu Internal lapangan di PT Masing-
masing
4. Membuat Laporan Audit Kepatuhan AMI
5. Membuat Kebijakan AMI
6. Membuat SOP Audit Internal
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai