Anda di halaman 1dari 140

DAFTAR ISI, DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR, DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
IKHTISAR EKSEKUTIF iii
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tugas dan Fungsi Sumber Daya Manusia 2
1.3 Isu Strategis 15
1.4 Sistematika Laporan 17
BAB II. PERENCANAAN KINERJA 19
2.1 Perencanaan Kinerja 19
2.2 Rencana Strategis Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah 21
Tahun 2013-2018
2.3 Perjanjian Kinerja 27
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 29
3.1 Kerangka Pengukuran Kinerja 29
3.2 Capaian Kinerja Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah 32
3.3 Capaian Indikator Kinerja Sasaran dan Perbandingan Capaian
Indikator Kinerja Sasaran 5 (lima) Tahun Dalam Rencana
Strategis 56
3.4 Evaluasi dan Analisis Kinerja
3.5 Realisasi Anggaran 58
3.6 Analisis Capaian Program/Kegiatan 74
83
BAB IV. PENUTUP 88

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 vi
DAFTAR ISI, DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR, DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program Badan Pengelola 24
Keuangan dan Aset Daerah Tahun 2014-2018
Tabel 2.2. Sasaran, Indikator Kinerja Sasaran, Indikator Kinerja Utama dan Target 26
Tahun 2014 Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota
Malang
Tabel 2.3. Penetapan Kinerja Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah 92
Tahun 2014
Tabel 3.1. Indikator Kinerja Sasaran, Indikator Kinerja Utama (IKU), Target, 29
Realisasi dan Capaiannya Tahun 2014
Tabel 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Utama Tahun 2009 - 2013 34
Tabel 3.3. Perbandingan Capaian Kinerja Utama dan Indikator Kinerja Sasaran 34
Tahun 2013 dengan Tahun 2014
Tabel 3.4 Kasus Tanah Aset dan Bangunan Milik Daerah Tahun 2014 42
Tabel 3.5. Rekapitulasi Lahan Aset Tanah Yang Dikuasai Pemerintah Kota 44
Malang Tahun 2014
Tabel 3.6. Data Aset Tanah Pemerintah Kota Malang Yang Bersertifikat sampai 48
dengan Tahun 2014
Tabel 3.7. Indikator Kinerja Sasaran, Target, Realisasi dan Capaiannya Tahun 49
2014
Tabel 3.8. Ikhtisar Capaian Kinerja Sasaran Badan Pengelola Keuangan dan Aset 55
Daerah Tahun 2014
Tabel 3.9. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Badan Pengelola Keuangan dan 56
Aset Daerah Tahun 2014 dibandingkan Capaian Indikator Kinerja
Sasaran Jangka Menengah 5 ( lima ) tahun sesuai Rencana Strategis
Tabel 3.10. Pengukuran Kinerja Sasaran 1 : Terwujudnya Pelaksanaan Tugas dan 58
Fungsi Pelayanan Publik Yang Berkualitas, Transparan, Akuntabel,
Efektif dan Efisien di Bidang Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Tabel 3.11 Program dan Kegiatan Pencapaian Sasaran Terwujudnya 59
Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Pelayanan Publik Yang Berkualitas,
Transparan, Akuntabel, Efektif dan Efisien di Bidang Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah
Tabel 3.12. Pengukuran Kinerja Sasaran 2 :Terlaksananya Pelayanan Administrasi 63
dan Penyusunan Laporan Keuangan serta Proses APBD Kota Malang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 vii
DAFTAR ISI, DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR, DAFTAR LAMPIRAN

Tabel 3.13. Program dan Kegiatan Pencapaian Sasaran Terlaksananya Pelayanan 64


Administrasi dan Penyusunan Laporan Keuangan serta Proses APBD
Kota Malang
Tabel 3.14. Pengukuran Kinerja Sasaran 3: Terlaksananya Tertib Administrasi dan 70
Sistem Informasi pengelolaan Aset Daerah Dan Barang Milik Daerah

Tabel 3.15. Program dan Kegiatan Pencapaian Sasaran Terlaksananya Tertib 71


Administrasi dan Sistem Informasi Pengelolaan Aset Daerah Dan
Barang Milik Daerah
Tabel 3.16. Pagu Anggaran Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah 75
Tabel 3.17 Penyerapan Terhadap Pagu Anggaran Per Program Tahun 2014 76
Tabel 3.18 Realisasi Anggaran Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah 76
Tahun 2013 dan Tahun 2014
Tabel 3.19 Realisasi Target Anggaran Per Program Per Kegiatan Tahun 2014 78
Tabel 3.20 Capaian Program dan Anggaran Badan Pengelola Keuangan Dan Aset 84
Daerah Tahun 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 viii
DAFTAR ISI, DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR, DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Bagan Struktur Organisasi Badan Pengelola Keuangan dan Aset 12
Daerah Pemerintah Kota Malang
Gambar 1.2. Jumlah Pegawai Negeri Sipil pada Badan Pengelola Keuangan dan 13
Aset Daerah Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Gambar 1.3 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Badan Pengelola Keuangan dan Aset 14
Daerah Berdasarkan Klasifikasi Sarjana dan Non Sarjana
Gambar 1.4 Proporsi Pelaksana Teknis Operasional UPT Perkantoran Terpadu 15
Gambar 3.1. Perkembangan Pagu Anggaran Badan Pengelola Keuangan dan Aset 75
Daerah
Gambar 3.2. Target dan Realisasi Penyerapan Anggaran Badan Pengelola 77
Keuangan dan Aset Daerah Tahun 2013 dan Tahun 2014
Gambar 3.3 Persentase Realisasi Anggaran Badan Pengelola Keuangan dan Aset 77
Daerah Tahun 2013 dan Tahun 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 ix
DAFTAR ISI, DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR, DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Penetapan Kinerja Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah


Tahun 2014
Lampiran 2 Pengolahan Indeks Kepuasan Masyarakat Per Responden dan Per
Unsur Pelayanan di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota
Malang Tahun 2014
Lampiran 3 Foto-Foto Program dan Kegiatan Badan Pengelola Keuangan dan
Aset Daerah Kota Malang Tahun 2014
Lampiran 4 Kartu Inventaris Barang (KIB) B Peralatan dan Mesin Tahun 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 x
PENDAHULUAN BAB I

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 1
PENDAHULUAN BAB I

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Pengelola Keuangan dan Aset

Daerah Tahun 2014 ini disusun sebagai wujud pertanggungjawaban atas

pelaksanaan berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka

mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran sebagaimana telah ditetapkan dalam

Rencana Strategis Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Tahun 2013-

2018. Di dalamnya memuat gambaran mengenai pencapaian sasaran-sasaran

strategis tahun 2014 yang diukur berdasarkan Indikator Kinerja Utama dan

Indikator Kinerja Sasaran yang ditetapkan oleh Badan Pengelola Keuangan dan

Aset Daerah. Akan tetapi Indikator Kinerja Utama tersebut belum ditetapkan

dengan Peraturan Walikota Malang, namun demikian tetap mengacu pada

Indikator Kinerja Utama yang termaktub dalam RPJMD Kota Malang Tahun

2013-2018.

LAKIP Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah tahun 2014 ini lebih

menekankan pada analisis di tataran atau dimensi outcome daripada output.

Sebagaimana disampaikan, bahwa untuk mencapai visi dan misi Badan

Pengelola Keuangan dan Aset Daerah ditetapkan 3 ( tiga) sasaran strategis ,

dengan 20 ( dua puluh ) indikator kinerja ( terdiri 10 Indikator Kinerja Utama dan

10 Indikator Kinerja Sasaran ). 10 (sepuluh) Indikator Kinerja Utama tersebut

merupakan iktisar hasil ( outcome ) berbagai program dan kegiatan sebagai

penjabaran tugas pokok dan fungsi Badan Pengelola Keuangan dan Aset

Daerah. Hal ini dimaksudkan agar kinerja yang telah dicapai dapat lebih terukur

tingkat kemanfaatannya, tidak hanya sekedar pencapaian output kegiatan.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 2
PENDAHULUAN BAB I

Hasil penilaian atas pelaksanaan kinerja selama tahun 2014 dari

hasil pengukuran kinerja masing-masing indikator tersebut secara umum dapat

disimpulkan bahwa dari 3 (tiga) sasaran strategis yang ditetapkan dalam

Penetapan Kinerja Tahun 2014 menunjukkan telah berhasil dilaksanakan dengan

predikat sangat berhasil, karena nilai capaiannya rata-rata mencapai 103,12%

diuraikan sebagai berikut :

 Sasaran 1 : Terwujudnya pelaksanaan tugas dan fungsi pelayanan publik

yang berkualitas, transparan, akuntabel, efektif dan efisien di bidang

pengelolaan keuangan dan aset daerah, mencapai rata-rata 100%,

predikat sangat berhasil;

 Sasaran 2 : Terlaksananya pelayanan administrasi dan penyusunan

laporan keuangan serta proses APBD Kota Malang, mencapai rata-rata

109,36% predikat sangat berhasil;

 Sasaran 3 : Terlaksananya tertib administrasi dan sistem informasi

pengelolaan aset daerah dan barang milik daerah, mencapai rata-rata

100% predikat sangat berhasil.

Rincian capaian kinerja masing-masing indikator tiap sasaran strategis tersebut

dapat diilustrasikan dalam tabel berikut:

CAPAIAN
SASARAN STRATEGIS / INDIKATOR
TARGET REALISASI
KINERJA UTAMA Tidak
Tercapai
Tercapai
Terwujudnya pelaksanaan tugas dan fungsi pelayanan publik yang berkualitas, transparan,
akuntabel, efektif dan efisien di bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah
Frekuensi Penyelenggaraan 150 kali dalam 132 kali
Konsultasi dan Koordinasi Daerah daerah 36 kali dalam
luar daerah daerah dan 90,86%
36 kali luar
daerah
Persentase Pelaksanaan Administrasi 100% 100%
100%
Perkantoran
Persentase Pemenuhan Kebutuhan 100% 100%
100%
Sarana dan Prasarana Aparatur
Persentase Pelaksanaan Administrasi 100% 100%
100%
Capaian Kinerja Kuangan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 3
PENDAHULUAN BAB I

Nilai Pengukuran Indeks Kepuasan 72 76,37


106%
Masyarakat
Adanya SOP Pelayanan Informasi Ada Ada
100%
Publik
Terlaksananya Pelayanan Administrasi dan Penyusunan Laporan Keuangan serta proses
APBD Kota Malang
Jumlah Naskah Perjanjian Hibah 135 895
662,96%
Daerah yang Diterbitkan
Jumlah Terbitnya Surat Penyediaan 282 316
112,05%
Dana
Jumlah SP2D yang terbit 25.000 28.481 113,92%
Jumlah Daftar Gaji yang terbit 475 432 90,95%
Jumlah Pejabat Penatausahaan
Keuangan yang Dapat Menyajikan
Laporan Keuangan dengan Benar 50 50 100%
Berdasarkan Standart Akuntansi
Keuangan
Opini BPK terhadap Laporan
WTP
Keuangan Daerah
Terlaksananya Tertib Administrasi dan Sistem Informasi Pengelolaan Aset Daerah dan
Barang Milik Daerah
Jumlah Pendapatan Asli Daerah dari Rp Rp
pemanfaatan bidang lahan aset 3.600.000.000 3.250.451.89 90,29%
daerah ,00 5,00
Persentase Penyelesaian Sengketa
100% 66,66% 66,66%
Lahan Aset Daerah
Persentase Bidang Lahan Aset
Daerah Penyumbang Pendapatan 51,13% 58,95% 100%
Asli Daerah
Jumlah Benda Berharga yang 93,56%
17.000.950 15.905.781
Terporforasi
Adanya Hasil Inventarisasi Tanah Ada/1.200 Ada/1.500
125%
dan Bangunan Aset Daerah obyek obyek
Jumlah Dokumen benda berharga
1.500 9.923 661,53%
dan Aset Daerah yang Dilestarikan
Jumlah SKPD yang melakukan
100 SKPD 100 SKPD 100%
Asistensi Laporan Barang Milik Daerah
20 27
Jumlah Lahan yang Bersertifikat
bidang/27.322 bidang/70.70 100%
( bidang dan luas)
m2 6 m2
Persentase Lahan Aset yang Sudah 40%/ 40 31,62%/27
67,5%
Bersertifikat bidang bidang

Mengacu pada 3 (tiga) sasaran yang dijabarkan dalam 20 indikator

kinerja telah berhasil dicapai 18 (delapanbelas ) sesuai bahkan 5 ( lima )

indikator melebihi target, sedangkan 2 indikator lainnya belum mencapai target

yang telah ditetapkan. Sementara pada kinerja keuangan realisasi penyerapan

anggaran pada tahun 2014 sebesar Rp 8.714.82.024,00 atau 89,31%.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 4
PENDAHULUAN BAB I

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

berkat dan rahmat-Nya sehingga Laporan Akuntabillitas Kinerja Badan Pengelola

Keuangan Dan Aset Daerah Tahun 2014 dapat tersusun.

LAKIP Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah ini disusun

berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Instansi Pemerintah (AKIP) serta berpedoman pada Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun

2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Penyusunan LAKIP ini merupakan wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas

dan fungsi Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah dalam rangka

mendukung terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dan juga merupakan

alat kendali atau alat pemacu kinerja setiap unit organisasi di lingkungan Badan

Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah. Di dalamnya memuat gambaran

mengenai pencapaian sasaran-sasaran strategis tahunan yang diukur

berdasarkan Indikator Kinerja Utama dan Kinerja Sasaran sebagaimana telah

ditetapkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD)

Kota Malang Tahun 2013-2108.

Dalam mencapai visi, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

menetapkan 3 (tiga) misi, yaitu misi pertama, meningkatkan profesionalisme

aparatur lembaga di bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah; misi kedua

mengembangkan sistem manajemen pengelolaan keuangan daerah dalam

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 5
PENDAHULUAN BAB I

rangka terciptanya akuntabilitas keuangan daerah; misi ketiga meningkatkan

sistem manajemen pengelolaan aset daerah dalam rangka terciptanya

akuntabilitas aset daerah

Misi tersebut selanjutnya dijabarkan dalam Rencana Strategi (Renstra)

Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Tahun 2013 - 2018 yang

digunakan sebagai landasan penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan

Penetapan Kinerja (PK).

Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja Tahun 2014 berfungsi

sebagai pedoman kerja operasional yang harus dipertanggungjawabkan dalam

Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

Tahun 2014.

Semoga LAKIP Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Tahun

2014 ini, dapat menjadi sarana evaluasi atas pencapaian kinerja yang nantinya

akan diperoleh manfaat umpan balik bagi perbaikan dan peningkatan kinerja

pada masa yang akan datang.

Malang, 27 Februari 2015

KEPALA BADAN
PENGELOLA KEUANGAN DAN
ASET DAERAH KOTA MALANG

Ir. SAPTO P. SANTOSO M.Si


Pembina Utama Muda
NIP. 19610329 199103 1 005

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 6
PENDAHULUAN BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

Bagian ini menguraikan tentang latar belakang penyusunan Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Badan Pengelola Keuangan

dan Aset Daerah Kota Malang Tahun 2015 yang memuat dasar hukum

penyusunan dan dasar filosofi penyusunan LAKIP Tahun 2015. Selain itu pada

bagian ini juga diuraikan tentang tugas fungsi dan sumber daya manusia serta

sistematika laporan

1.1. LATAR BELAKANG

Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih

berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, maka perlu adanya

pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah untuk mengetahui

kemampuannya dalam pencapaian visi, misi dan tujuannya.

Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pencapaian tujuan dan

sasaran organisasi yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban

yang dilaksanakan secara periodik setiap akhir anggaran. Dalam dunia birokrasi,

akuntabilitas pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah

untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi

dan tujuan instansi yang bersangkutan.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 7
PENDAHULUAN BAB I

Kewajiban Instansi Pemerintah untuk berakuntabilitas kinerja secara

internal sebagaimana diamanatkan dalan Instruksi Presiden Republik Indonesia

Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( AKIP ).

Berdasarkan amanat tersebut, seluruh Instansi Pemerintah di tingkat Pisat dan

Daerah dari entitas tertinggi hingga unit kerja setingkat eselon II setiap tahun

menyampaikan Laporan Kinerjanya kepada unit kerja yang berada pada tingkat

lebih tinggi secara berjenjang.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP )

merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang

dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran,

melalui pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan ( disclosure )

secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja

BadanPengelolaKeuangandanAset Daerah Kota Malang (BPKAD)

sebagaiinstansipemerintahjugamemilikikewajibanuntukmenyampaikanLaporan

Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)kepadaWalikota Malang. Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) tahun 2015 merupakan

perwujudan kewajiban BPKAD untuk mempertanggungjawabkan

keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah

diamanatkan Walikota dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur

dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis

( Renstra ) dan disusun pada periode tahun 2015. Menggambarkan

pencapaiansasaranstrategisBadanPengelolaKeuangandanAset Daerah dengan

menyajikan informasi kinerja yang terukur atas kinerja yang telah dan

seharusnya dicapai berdasarkan Indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja

Sasaean sebagaimana dalam Rencana Strategis ( Renstra ) Badan Pengelola

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 8
PENDAHULUAN BAB I

Keuangan dan Aset Daerah Tahun 2013-2018 dan Reviu Rencana Strategis

( Renstra ) BPKAD Tahun 2013-2018 serta tertuang dalam Perjanjian Kinerja /PK

Tahun 2015. Disamping itu penyusunan LAKIP ini juga bertujuan sebagai upaya

perbaikab berkesinambungan bagi Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

untuk meningkatkan kinerjanya di masa mendatang.

1.2. TUGAS, FUNGSI DAN SUMBERDAYA MANUSIA

1.2.1 TugasdanFungsi

BerdasarkanPeraturan Daerah Nomor Kota MalangNomor7 Tahun

2012tentangOrganisasidan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah, Badan Pelayanan Perijinan Terpadu, Badan

Kepegawaian Daerah dan Lembaga Teknis Daerah serta Peraturan Walikota

Malang Nomor 65 Tahun 2012 tentang Uraian Tugas Pokok Fungsi dan Tata

Kerja Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah sebagaimana telah diubah

melalui Peraturan Walikota Malang Nomor 24 Tahun 2014,

BadanPengelolaKeuangandanAset Daerah,memilikitugaspemerintahandaerah di

bidangpengelolaankeuangandanasset daerah. Dan sebagai pelaksana sebagian

kegiatan teknis operasional Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

dibentuk Unit Pelaksana Teknis ( UPT ) Perkantoran Terpadu sesuai Peraturan

Walikota Malang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pembentukan Organisasi dan

Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Perkantoran Terpadu pada Badan Pengelola

Keuangan dan Aset Daerah. Berikut ini tugas pokok dan fungsi Badan Pengelola

Keuangan dan Aset Daerah Kota Malang :

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 9
PENDAHULUAN BAB I

TUGAS POKOK :

Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerahmelaksanakan tugas

pokokpenyusunan dan pelaksanaankebijakandaerah di bidang pengelolaan

keuangan dan Aset Daerah.

FUNGSI :

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Badan Pengelola

Keuangan dan Aset Daerah mempunyai fungsi :

a. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pengelolaan keuangan

dan aset daerah

a. penyusunanrancangan APBD danrancanganPerubahan APBD;

b. pelaksanaanfungsiBendaharaUmum Daerah, meliputi :

1. penyusunan kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD;

2. pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja

Perangkat Daerah ( DPA-SKPD) dan Dokumen Perubahan

Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah ( DPPA-

SKPD);

3. pengendalian pelaksanaan APBD;

4. pemberian petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan

pengeluaran kas daerah;

5. pemantauan pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD oleh

bank pemerintah yang telah ditunjuk;

6. pengusahaan dan pengaturan dana yang diperlukan dalam

pelaksanaan APBD;

7. penyimpanan uang daerah;

8. penetapan SPD;

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 10
PENDAHULUAN BAB I

9. pelaksanaan penempatan uang daerah dan

pengelolaan/penatausahaan invenstasi;

10. pelaksanaan pembayaran berdasarkan permintaan pejabat pengguna

anggaran atas beban rekening kas umum daerah;

11. penyiapan pelaksanaan pinjaman daerah;

12. pelaksanaan pengelolaan utang dan piutang daerah;

13. pelaksanaan pengkoordinasian piutang daerah;

14. pelaksanaan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah;

15. penyajian informasi keuangan daerah;

16. pelaksanaan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta

penghapusan barang milik daerah;

17. penunjukan pejabat selaku kuasa BUD.

c. Penyusunan dan penetapan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD);

d. pengkoordinasian penerimaan Pendapatan Asli Daerah ( PAD );

e. pengelolaan Dana Bagi Hasil Pajak;

f. penyusunan laporan keuangan daerah dalam rangka

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD berdasarkan akuntansi

pemerintahan;

g. pelaksanaan fungsi Unit Pengelola Barang selaku Pembantu Pengelola,

meliputi :

1. mengusulkan data pejabat yang mengurus dan menyimpan barang

milik daerah;

2. pelaksanaan analisis bahan rencana kebutuhan barang milik daerah;

3. pelaksanaan analisis rencana kebutuhan pemeliharaan/perawatan

barang milik daerah;

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 11
PENDAHULUAN BAB I

4. pelaksanaan analisis pemanfaatan, penghapusan dan

pemindahtanganan barang milik daerah yang telah disetujui oleh

Walikota;

5. penyusunan bahan koordinasi pelaksanaan inventarisasi barang milik

daerah;

6. penyusunan bahan pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan

barang milik daerah;

7. pengkoordinasian penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah

yang ada pada masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah.

h. Penyusunan perencanaan dan pelaksanaan program di bidang

pengelolaan keuangan dan aset daerah

i. pelaksanaan kegiatan bidang pemanfaatan tanahdan/ataubangunan

negara yang dikuasai oleh Pemerintah Daerah;

j. pengelolaan pemanfaatan Gedung Perkantoran Terpadu Pemerintah Kota

Malang;

k. pelaksanaan pengelolaan, pemanfaatandan penatausahaan aset daerah;

l. pelaksanaan penghapusan dan pemindahtanganan aset daerah;

k. pelaksanaan penyelesaian sengketa pemanfaatan tanah dan/atau

bangunan;

l. pemberian dan pencabutan perizinan pemanfaatan tanah dan/atau

bangunan yang menjadi kewenangannya;

m. pelaksanaan penyidikan tindak pidana pelanggaran di bidang pemanfaatan

tanahdan/atau bangunan negara yang dikuasai oleh Pemerintah Daerah

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 12
PENDAHULUAN BAB I

n. pelaksanaan pembelian/pengadaan atau pembangunan asset tetap berwujud

yang akan digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi;

o. pelaksanaan pemeliharaan barang milik daerah yang digunakan dalam rangka

penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi;

p. pelaksanaan kebijakan pengelolaan barang milik daerah yang berada dalam

penguasaannya;

q. pelaksanaan pendataan potensi retribusi daerah;

r. pelaksanaanpemungutanpenerimaanbukanpajakdaerah;

s. pengelolaan administrasi umum meliputi penyusunan program,

ketatalaksanaan, ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, rumah tangga,

perlengkapan, kehumasan, kepustakaan dan kearsipan;

t. pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM);

u. penyusunan dan pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan

Standar Operasional dan Prosedur (SOP);

v. pelaksanaan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan/atau

pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan secara periodik yang

bertujuan untuk memperbaiki kualitas layanan;

w. pengelolaan pengaduan masyarakat di bidang pengelolaan keuangan dan

aset daerah;

x. penyampaian data hasil pembangunan dan informasi lainnya terkait

layanan publik secara berkala melalui web site Pemerintah Daerah;

y. pemberdayaan dan pembinaan jabatan fungsional;

z. penyelenggaraan UPT dan jabatan fungsional;

aa. pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi;

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 13
PENDAHULUAN BAB I

bb. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas

pokoknya.

Adapun struktur organisasi perangkat Badan Pengelola Keuangan

dan Aset Daerah terdiri atas :

a. Kepala Badan, mempunyai tugas menyelenggarakantugas pokok dan fungsi

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, mengkoordinasikan dan melakukan

pengendalian internal terhadap unit kerja di bawahnya serta melaksanakan

tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai tugas dan fungsinya.

b. Sekretariat, melaksanakan tugas pokok pengelolaanadministrasi umum

meliputi penyusunan program, ketatalaksanaan, ketatausahaan, keuangan,

kepegawaian, urusan rumah tangga, perlengkapan, kehumasan dan

kepustakaan serta kearsipan. Sekretariat terdiri dari:

1. SubbagianPenyusunan Program;

2. SubbagianKeuangan;

3. SubbagianUmum.

c. BidangAnggaran, melaksanakan tugas pokok pelaksanaanperencanaan,

penyusunandanpengadministrasianAnggaran Daerah. Bidang Anggaran

terdiridari :

1. Subbidang Perencanaan dan Penyusunan Anggaran;

2. Subbidang Administrasi Anggaran.

d. Bidang Perbendaharaan dan Akuntansi,melaksanakan tugas pokok

penyelenggaraanperbendaharaandanpengelolaankassertaakuntansi, yang

terdiri dari :

1. Subbidang Perbendaharaan dan Pengelolaan Kas;

2. Subbidang Akuntansi dan Pelaporan.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 14
PENDAHULUAN BAB I

e. Bidang Penatausahaan Aset Daerah,melaksanakan tugas pokok

pendataan dan evaluasi asset daerah serta penyimpanan benda berharga

dan asset daerah, terdiri dari :

1. Subbidang Pendataan dan Evaluasi Aset Daerah;

2. Subbidang Penyimpanan Benda Berharga dan Aset Daerah.

f. Bidang Pemanfaatan Aset Daerah, melaksanakan tugas pokok

pemanfaatandanpengendalianAset Daerahterdiri dari:

1. SubbidangPenggunausahaan Aset Daerah;

2. SubbidangPengendalianAset Daerah.

g. UPT Perkantoran Terpadu, merupakan unsur pelaksana sebagian

kegiatan teknis operasional BPKAD. UPT Perkantoran Terpadu dipimpin

oleh Kepala UPT yang dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya

berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan

TUGAS POKOK

UPT Perkantoran Terpadu melaksanakan tugas pokok pengelolaan sarana

dan prasarana pelayanan di area perkantoran terpadu

FUNGSI

Untuk melaksanakan tugas pokoknya, UPT Perkantoran Terpadu

mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. penyusunan program kerja UPT Perkantoran Terpadu;

b. pemeliharaan eksterior bangunan gedung di area perkantoran terpadu

yang pemanfaataannya diperuntukkan sebagai ruangan kantor

perangkat daerah;

c. pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana yang

pemanfaatannya diperuntukkan sebagai fasilitas umum;

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 15
PENDAHULUAN BAB I

d. pemeliharaan kebersihan lingkungan dan sanitasi di area perkantoran

terpadu yang pemanfaataannya diperuntukkan sebagai fasilitas umum;

e. pelaksanaan pengamanan di area perkantoran terpadu;

f. pelaksanaan penataan dan pengaturan penggunaan sarana dan

prasarana di area perkantoran terpadu yang pemanfaataannya

diperuntukkan bagi beberapa atau seluruh perangkat daerah, atau

sebagai fasilitas umum;

g. pelaksanaan pengaturan dan pemeliharaan mekanikal elektrik,

jaringan kelistrikan, telekomunikasi dan ketersediaan air bersih di area

perkantoran terpadu;

h. pemeliharaan taman di area perkantoran terpadu;

i. pelaksanaan upaya peningkatan kenyamanan pengguna layananan di

area perkantoran terpadu;

j. pelaksanaan pemeliharaan ruangan di area perkantoran terpadu yang

belum ditetapkan penggunanya;

k. pelaksanaan koordinasi teknis dengan aparatur yang bertugas di area

perkantoran terpadu;

l. pelaksanaan administrasi umum meliputi penyusunan program, tata

usaha, keuangan, kepegawian, perlengkapan, kehumasan, dan rumah

tangga UPT Perkantoran Terpadu;

m. pelaksanaan fungsi Kuasa Pengguna Barang Milik Daerah;

n. pengelolaan pengaduan masyarakat;

o. pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran ( DPA) dan Dokumen

Perubahan Pelaksanaan Anggaran ( DPPA );

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 16
PENDAHULUAN BAB I

p. penyiapan bahan dalam rangka pemeriksaan dan tindak lanjut hasil

pemeriksaan;

q. pelaksanaan Standar Pelayanan Publik ( SPP ) dan Standar

Operasional Prosedur ( SOP );

r.pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern ( SPI );

s. pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal ( SPM );

t. pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi;

u. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai

dengan tugas pokoknya.

Adapun susunan organisasi UPT Perkantoran Terpadu, terdiri dari :

a. Kepala UPT;

b. Subbagian Tata Usaha;

c. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu dan/atau Fungsional Umum

Sebagai pelaksana tugas dibentuk Rumpun- rumpun Tugas antara lain :

1. Rumpun Tugas Pemeliharaan, melaksanakan tugas pokok

pemeliharaan bangunan, kebersihan lingkungan dan sanitasi, taman,

serta sarana dan prasarana lainnya yang diperuntukkan sebagai

fasilitas umum;

2. Rumpun Tugas Teknis Jaringan, melaksanakan tugas pemasangan

pemeliharaan, perbaikan dan pengaturan mekanikal elektrik, jaringan

kelistrikan, telekomunikasi dan ketersediaan air bersih;

3. Rumpun Tugas Pengamanan, melaksanakan tugas pemeliharaan

keamanan di area perkantoran terpadu.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 17
PENDAHULUAN BAB I

UntuklebihjelasnyaBaganStrukturOrganisasiBadanPengelolaKeuangan dan Aset

Daerah Kota Malang digambarkansebagaiberikut :

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 18
PENDAHULUAN BAB I
Gambar 1.1.
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA MALANG

KEPALA

SEKRETARIS
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL

SUB BAGIAN
SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM
PENYUSUNAN PROGRAM

BIDANG PERBENDAHARAAN DAN


BIDANG ANGGARAN BIDANG PENATAUSAHAAN ASET DAERAH BIDANG PEMANFAATAN ASET DAERAH
AKUNTANSI

SUB BIDANG PERENCANAAN SUB BIDANG


SUB BIDANG PENDATAAN DAN SUB BIDANG PENGGUNA
DAN PENYUSUNAN PERBENDAHARAAN DAN
EVALUASI ASET DAERAH USAHAAN ASET DAERAH
ANGGARAN PENGELOLAAN KAS

SUB BIDANG PENYIMPANAN


SUB BIDANG SUB BIDANG AKUNTANSI SUB BIDANG PENGENDALIAN
BENDA BERHARGA DAN ASET
ADMINISTRASIANGGARAN DAN PELAPORAN ASET DAERAH
DAERAH

UPT

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 19
PERENCANAAN KINERJA BAB II

1. Sumber Daya Manusia

Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya, BPKAD Kota

Malang didukungoleh 69 orang pegawai dari berbagai latar belakang pendidikan.

Berdasarkan tingkat pendidikan pegawai dapat diklasifikasikan kedalam 4

golongan, meliputi : SLTA/ SLTP, D-3, S-1 dan S-2.

Gambar 1.2.

Jumlah Pegawai Negeri Sipil pada BPKAD Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berdasarkan gambar 1.2. di atas, terlihat bahwa jumlah paling besar

adalah golongan berpendidikan SLTA/SLTP yaitu sebanyak 29 orang, yang

kemudian diikuti golongan berpendidikan S-1 dengan jumlah pegawai sebanyak

26 orang, dan golongan pendidikan selanjutnya adalah S-2 dengan jumlah

pegawai sebanyak 9 orang dan D3 sebanyak 5 orang. Realita tersebut

menunjukkan bahwa sebenarnya BPKAD telah memiliki sumberdaya manusia

dengan kapasitas yang cukup baik.Hal ini didapat dari proporsi jumlah pegawai

yang berpendidikan S-2 dan S-1 mencapai 35 orang atau 50,72% dari total

pegawai yang dimiliki BPKAD pada tahun 2015. Gambaran tentang kekuatan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 22
PERENCANAAN KINERJA BAB II

sumber daya manusia Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota

Malang, dapat ditunjukkan dalam gambar 1.3 sebagaberikut :

Gambar 1.3.

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Klasifikasi Sarjana dan Non Sarjana

Tahun 2014 dan Tahun 2015

200

150

100 Tahun 2015


Tahun 2014
50 Tahun 2013

0
S2/S1 D3 SLTA/SLTP

Berdasarkan gambar 1.3 di atas, menunjukkan bahwa dari awal

terbentuknya, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah telah didukung oleh

sumber daya manusia yang cukup memadai. Namun demikian khusus untuk

UPT Perkantoran Terpadu, hanya didukung oleh Pegawai Negeri Sipil sebanyak

3 orang, sehingga pelaksana tugas/ rumpun tugas dilakukan oleh tenaga Non

PNS, tergambar pada gambar 1.4 berikut ini :

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 23
PERENCANAAN KINERJA BAB II

Gambar 1.4.

Proporsi Pelaksana Teknis Operasional UPT Perkantoran Terpadu

1.3. ISU STRATEGIS

Isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi Badan

Pengelola Keuangan dan Aset Daerah adalah kondisi atau hal yang harus

diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan karena dampaknya

signifikan bagi Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah di masa

mendatang. Kondisi yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila

tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian yang lebih besar, atau apabila

tidak dimanfaatkan akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan kualitas

layanan dalam jangka panjang. Dalam menentukan isu-isu strategis ditempuh

melalui :

1. Metode forum Foccussed Group Discussion (FGD)dengan dihadiri oleh

para stakeholder; dan atau SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Malang

2. Situasi, kondisi yang terjadi atau perkembangan terkini.

Isu Strategis Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah dapat diidentifikasi

sebagai berikut :

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 24
PERENCANAAN KINERJA BAB II

 Lingkup Pengelolaan Keuangan Daerah

 Mekanisme/ sistem pengelolaan keuangan daerah masih belum

tertata dan terintegrasi dalam satu sistem yang terpadu dari mulai

perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan

hingga pelaporan/pertanggungjawaban sebagai upaya

pengelolaan keuangan yang transparan, akuntabel, efektif dan

efisien. Saat ini baru proses penganggaran sampai dengan

pelaporan yang sudah menggunakan aplikasi berbasis web yaitu

dengan apbd web dan e-finance, dan telah ter-koneksi dengan

SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Malang;

 Memenuhi amanat Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010

tentang Standar Akuntansi Pemerintahan serta aturan teknis yang

dituangkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64

Tahun 2013, maka Pemerintah Daerah harus menyusun Laporan

Keuangan Daerah Tahun 2015 yang telah berbasis Akrual. Dalam

penerapan SAP berbasis akrualterdapat beberapa potensi

permasalahan antara lain :

1) Perbedaan akun anggaran dengan akun

pertanggungjawaban yang masih harus dijembatani

dengan konversi akun;

2) Perbedaan akun penatausahaan Barang Milik Daerah dan

akun pertanggungjawaban sehingga masih hatus

dijembatani dengan konversi akun;

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 25
PERENCANAAN KINERJA BAB II

3) Belum adanya aturan teknis yang mengatur tentang

penyusutan penyusutan aset baik penyusutan pertama

kali maupun penyusutan berkala;

4) Penyajian neraca pada saat penerapan akuntansi berbasis

akrual masih belum disajikan sebagai nilai bersih, sebagai

ilustrasi bahwa belum adanya penyusutan aset tetap

sehingga belum dapat memberikan gambaran yang utuh

terhadap penyajian laporan keuangan Pemerintah Daerah

 Seringnya terjadi perubahan regulasi tentang pengelolaan

keuangan daerah, sehingga kurangnya koordinasi dan komunikasi

antara SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Malang dengan

Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah dapat memunculkan

masalah tersendiri;

 Lingkup Pengelolaan Aset Daerah

 Penatausahaan, pengelolaan aset dan barang milik daerah belum

berjalan optimal dalam upaya menghasilkan sistem informasi

pengelolaan barang daerah yang transparan,akuntabel, efektif dan

efisien;

 Sarana dan prasarana penunjang kegiatan di lingkup pengelolaan

aset daerah masih relatif terbatas, sementara intensitas kerja dan

mobilitas personil sangat tinggi;

 Belum terpenuhinya aspek legal yang jelas atas status, luas dan

harga tanah dan/atau bangunan guna penilaian aset pada aktiva

tetap Neraca Daerah. Nilai aset yang dicantumkan dalam neraca

masih merupakan nilai historis/nilai buku, sehingga masih

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 26
PERENCANAAN KINERJA BAB II

diperlukan penilaian aset kembali untuk mendapatkan nilai pasar

atas aset yang dimiliki Pemerintah Daerah.

 Persentase tanah aset daerah yang telah bersertifikat, masih

sangat kecil; yang pada akhir tahun 2013 mencapai 10% ( 810

bidang dari jumlah bidang seluruh aset daerah sebanyak 8.256 ).

Selain keterbatasan penganggaran, masih banyak tanah dan

bangunan yang merupakan aset Pemerintah Kota Malang tetapi

tidak didukung data yang otentik, sehingga diperlukan

penelusuran dan identifikasi aset, sebelum melakukan

pendaftaran ke BPN untuk proses sertifikasi/ status hukum

asetnya.

 Sehinggadalam rangka pengamanan aset, bagi tanah dan atau

bangunan yang belum ada pemanfaatannya dilakukan

pemberian/pemasangan papan nama aset milik Pemerintah Kota

Malang.

1.4. SISTEMATIKA LAPORAN

Penyusunan LAKIP Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah

Tahun 2015 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah. Dalam dokumen LAKIP Tahun 2015 ini diuraikan tentang

Rencana Strategis Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Tahun 2013-

2018 sebagaimana telah direviu dalam Reviu Rencana Strategis Badan

Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Tahun 2015-2018, Perjanjian Kinerja

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 27
PERENCANAAN KINERJA BAB II

Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Tahun 2015, dan analisis terhadap

kinerja serta rekomendasi yang ditujukan baik untuk perbaikan kinerja Badan

Pengelola Keuangan dan Aset Daerah maupun Pemerintah Kota Malang di masa

mendatang. Secara lebih rinci, muatan dokumen LAKIP ini tergambar dalam

sistematika laporan yang tersusun sebagai berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF, menyajikan ringkasan isi dari LAKIP Badan Pengelola

Keuangan dan Aset Daerah Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan secara singkat latarbelakang penulisan

laporan yang memuat dasar kebijakan penyusunan LAKIP

dan juga gambaran umum struktur organisasi, isu-isu

strategis/permasalahan utama yang sedang dihadapi di

lingkup organisasi serta sistematika penulisan

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Bab ini menguraikan muatan Rencana Strategis(Renstra )

Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Tahun 2013-

2018 dan Reviu Rencana Strategis ( Renstra ) Badan

Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Tahun 2015-2018

serta ringkasan/ ikhtisar Perjanjian Kinerja tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Bab ini menguraikan pencapaian kinerja organisasi untuk

setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi

sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk

setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 28
PERENCANAAN KINERJA BAB II

dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut :

1 Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun

ini;.

2 Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian

kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun

terakhir;

3 Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun

ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam

Rencana Strategis ( Renstra ) SKPD;

4 Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi

yang telah dilakukan;

5 Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;

6 Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan

ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.

B. REALISASI ANGGARAN

Pada bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan

dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja

organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja

BAB IV PENUTUP

Menguraikan kesimpulan atas capaian kinerja organisasi

serta langkah di masa mendatang yang dilakukan untuk

meningkatkan kinerjanya.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 29
PERENCANAAN KINERJA BAB II

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Dalam rangka pelaporan keuangan dan kinerja Instansi Pemerintah,

maka terbitlah Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( SAKIP ).

SAKIP adalah rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat,

prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan

data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi

pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi

pemerintah. Penyelenggaraan SAKIP dilaksanakan secara selaras dan sesuai

dengan penyelenggaraan Sistem Akuntansi Pemerintahan dan tata cara

pengendalian serta evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan, yang meliputi :

a. Perencanaan Kinerja;

b. Pengukuran Kinerja;

c. Pelaporan Kinerja;

d. Evaluasi Kinerja;

e. Capaian Kinerja.

Berikut adalah dokumen-dokumen dalam penyelenggaraan Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( SAKIP ) sebagaimana dalam gambar

2.1

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 30
PERENCANAAN KINERJA BAB II

Gambar 2.1.
Dokumen dalam SAKIP

Performance Feedback
RPJM

Rencana Strategis

Rencana Kerja
Tahunan
Rencana Kerja dan
Anggaran

Perjanjian Kinerja

LAKIP

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 23
PERENCANAAN KINERJA BAB II

2.1. PERENCANAAN KINERJA

Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, rencana

strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan instansi pemerintah

agar mampu menjawab tuntutan strategis organisasi.

Rencana Strategis Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

adalah dokumen perencanaan tentang program dan kegiatan yang akan

dilaksanakan oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah tahun 2013-

2018 dengan berorientasi terhadap hasil yang ingin dicapai melalui Visi, Misi,

Tujuan dan Sasaran Strategis. Untuk itu disusun arah kebijakan dan strategi

berisi uraian mengenai rumusan fokus prioritas dan sasaran yang akan dicapai

berdasarkan RPJMD sebagai pedoman dalam penyusunan dokumen

perencanaan dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan

Pengelola Keuangan dan Aset Daerah agar efektif, efisien dan akuntabel.

Sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah, maka Badan Pengelola

Keuangan dan Aset Daerah dalam menyusun Rencana Strategis mengacu pada

RPJMD Kota Malang Tahun 2013-2018. Sebagai hasil pra evaluasi Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( SAKIP ) oleh Tim Kementerian

Penadayagunaaan Aparatut Negara dan Reformasi Birokrasi, maka dilakukan

penyempurnaan atas komponen perencanaan daerah yang tertuang dalam

RPJMD Tahun 2013-2018 diantaranya :

1 Jumlah 9 Misi dirasa terlalu banyak, karena idealnya berjumlah 4-

5 Misi;

2 Dalam Matrik RPJMD saat ini tidak memiliki tujuan dan indikator

tujuan;

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 24
PERENCANAAN KINERJA BAB II

3 Indikator sasaran yang tercantum dalam RPJMD saat ini yang

berjumlah 169 indiktor dianggap terlalu banyak dan lebih bersifat

output, padahal yang benar adalah bersifat outcome.

MISI KOTA MALANG hasil REVIU RPJMD Tahun 2013-2018 adalah sebagai

berikut:

1 MISI 1
4 Meningkatkan
. kualitas, aksebilitas dan pemerataan pelayanan
pendidikan dan kesehatan
5
2 MISI 2
Meningkatkan produktivitas dan daya saing daerah
6
3 MISI 3
Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan terhadap
7 masyarakat rentan, pengarusutamaan gender serta kerukunan
sosial
8
4 MISI 4
Meningkatkan pembangunan infrastruktur dan daya dukung
9 Kota yang terpadu dan berkelanjutan, tertib penataan ruang
serta berwawasan lingkungan
10
5 MISI 5
Meningkatkan reformasi birokrasi dan kualitas pelayanan publik
11 yang profesional, akuntabel dan berorientasi pada kepuasan
masyarakat

Berdasarkan misi tersebut diatas, maka Badan Pengelola Keuangan

dan Aset Daerah yang semula mengacu kepada misi ke-2 (dua) dan misi ke 3

(tiga) dari RPJMD Kota Malang tahun 2013 - 2018, menjadi mengacu kepada

misi 5 ( lima ) RPJMD hasil reviu, yaitu “Meningkatkan reformasi birokrasi dan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 25
PERENCANAAN KINERJA BAB II

kualitas pelayanan publik yang profesional, akuntabel dan berorientasi pada

kepuasan masyarakat”.

Maka tujuan dalam misi tersebut yang ditetapkan adalah sebagai

berikut :

Misi 5 : Meningkatkan reformasi birokrasi dan kualitas pelayanan publik yang

profesional, akuntabel dan berorientasi pada kepuasan masyarakat

Tujuan 1 : Melaksanakan reformasi birokrasi secara berkelanjutan

Sasaran : Terlaksananya reformasi birokrasi

Tujuan 2 : Meningkatkan kualitas pelayanan publik yang profesional, akuntabel

dan berorientasi pada kepuasan masyarakat

Sasaran : Meningkatnya kualitas pelayanan publik menuju pelayanan yang

profesional, akuntabel dan berorientasi pada kepuasan masyarakat

Merujuk pada tujuan ke-2 misi 5 yaitu meningkatkan kualitas

pelayanan publik yang profesional, akuntabel dan berorientasi pada kepuasan

masyarakat disusunlah strategi dan arah kebijakan pembangunan untuk

mencapai tujuan. Tujuan, strategi dan arah kebijakan pada RPJMD Kota Malang

untuk misi 5 secara lengkap tersaji sebagai berikut :

Misi 5 : Meningkatkan reformasi birokrasi dan kualitas


pelayanan publik yang profesional, akuntabel dan
berorientasi pada kepuasan masyarakat

Tujuan : Meningkatkan kualitas pelayanan publik yang


profesional, akuntabel dan berorientasi pada kepuasan
masyarakat

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 26
PERENCANAAN KINERJA BAB II

Strategi : Peningkatan Pengelolaan Keuangan dan Kinerja


Daerah

Arah Kebijakan : Peningkatan akuntabilitas dan transparansi


pengelolaan pendapatan dan belanja daerah

A. RENCANA STRATEGIS BPKAD TAHUN 2013 - 2018

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor Kota Malang Nomor 7 Tahun

2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah, Badan Pelayanan Perijinan Terpadu, Badan

Kepegawaian Daerah dan Lembaga Teknis Daerah serta Peraturan Walikota

Malang Nomor 65 Tahun 2012 tentang Uraian Tugas Pokok Fungsi dan Tata

Kerja Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah sebagaimana telah diubah

melalui Peraturan Walikota Nomor 24 Tahun 2014 tentang Uraian Tugas Pokok

Fungsi dan Tata Kerja Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah dan

Peraturan Walikota Malang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pembentukan

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Perkantoran Terpadu pada

Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, Badan Pengelola Keuangan dan

Aset Daerah merupakan lembaga teknis pemerintah daerah di bidang

pengelolaan keuangan dan aset daerah.

Sebagai tindak lanjut Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota

tersebut di atas, BPKAD yang dibentuk pada tanggal 18 Desember 2012 telah

menyusun Rencana Strategis Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

Tahun 2009 – 2013. Namun dengan dilakukannya reviu RPJMD Kota Malang

Tahun 2013-2018, maka disusunlah Reviu Rencana Strategis ( Renstra ) Badan

Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Malang Tahun 2013-2018 sesuai

dengan Keputusan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 27
PERENCANAAN KINERJA BAB II

Nomor : 188.45/59/35.73.408/2015 tanggal 21 Oktober 2015, yang didalamnya

berisi reviu tentang tujuan, sasaran dan kebijakan BPKAD untuk periode 5 (lima)

tahun, merujuk kepada Reviu RPJMD Kota Malang Tahun 2013 - 2018.

Secara ringkas substansi Reviu Rencana Strategis ( Renstra )

Badan Pengeloa Keuangan dan Aset Daerah Tahun 2013 – 2018 dapat

diilustrasikan sebagai berikut :

a. Visi

Visi BPKAD untuk 5 (lima) tahun mendatang yang menggambarkan peranan dan

fungsi organisasi BPKAD adalah : “ Terwujudnya Pelayanan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah Yang Profesional dan Akuntabel “.

Visi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Malang

memiliki makna bahwa ; Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota

Malang sebagai salah satu badan / lembaga pada Pemerintah Kota Malang

diharapkan mampu memegang kepercayaan (amanah) dan tanggung jawab

yang diberikan oleh walikota dan masyarakat, hal ini tercermin dalam Peraturan

Daerah Kota Malang Nomor 7 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Badan Pelayanan

Perijinan Terpadu, Badan Kepegawaian Daerah dan Lembaga Teknis Daerah.

Di mana Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Malang mempunyai

kewenangan dalam pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Malang. Oleh sebab

itu Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Malang harus mampu

melayani dan berkerja secara profesional, di sisi lain sebagai Pengelola dan

sebagai Pengandministrasian di bidang Keuangan dan Aset Daerah.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 28
PERENCANAAN KINERJA BAB II

b. Misi

Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, Badan Pengelola

Keuangan dan Aset Daerah merumuskan misinya sebagai berikut :

Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pengelolaan


Keuangan dan Aset Daerah Yang Profesional dan
Akuntabel

Misi ini mengandung makna bahwa

1 Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi harus di dukung oleh

kualitas sumber daya aparatur yang mampu dan menguasai di

bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah, serta jujur dan

bertanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan sehingga

memberikan pelayanan yang dapat memuaskan penerima

layanannya;

2 Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Malang yang

mempunyai kewenangan di bidang pengelolaan keuangan dan

aset daerah dalam rangka peningkatan pelayanannya di arahkan

untuk mengembangkan sistem pengelolaan keuangan dan aset

daerah yang menganut azas berimbang dan transparan, sehingga

tercipta akuntabilitas keuangan daerah dan tersedianya data aset

daerah

3 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Malang

mempunyai kewenangan di bidang pengelolaan aset daerah di

arahkan untuk meningkatkan sistem manajemen aset/barang

daerah dan tertatanya tertib administrasi aset/barang daerah

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 29
PERENCANAAN KINERJA BAB II

merupakan hal yang krusial dalam penyelenggaraan otonomi

daerah.

c. Penetapan Tujuan Dan Sasaran

Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan, Badan Pengelola

Keuangan dan Aset Daerah menetapkan tujuan yang akan dicapai oleh

organisasi dalam jangka waktu sampai tahun 2018. Tujuan merupakan

penjabaran secara lebih nyata dari perumusan visi dan misi. Tiga tujuan

strategis Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah tersebut adalah sebagai

berikut :

Tujuan 1 : Terwujudnya Pengelolaan Keuangan Daerah Yang

Profesional dan Akuntabel

Sasaran 1 : Meningkatnya Pelayanan Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah

Tujuan 2 : Terwujudnya Tertib Penatausahaan Pengelolaan Aset

Daerah

Sasaran 2 : Meningkatnya Tertib Penatausahaan Pengelolaan

Aset Daerah

Dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan, diperlukan

penentuan sasaran yang mencerminkan sesuatu yang akan dicapai atau

dihasilkan oleh organisasi dalam jangka waktu tertentu yang lebih pendek.

Dalam tabel 2.1 berikut ini disajikan hubungan antara misi, tujuan,

sasaran dan cara mencapainya ( kebijakan dan program ) yang akan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 30
PERENCANAAN KINERJA BAB II

dilaksanakan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah selama tahun 2013 -

2018

Tabel 2.1.

Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program BPKAD Tahun 2013 – 2018
Sesuai Reviu Renstra Tahun 2013-2018

Misi 1 :
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Yang Profesional dan
Akuntabel
Terwujudnya Pengelolaan Keuangan Daerah Yang Profesional dan Akuntabel
Tujuan 1 :
Meningkatnya Pelayanan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Sasaran :
Meningkatkan kuantitas dan kualitas bidang pengelolaan administrasi keuangan
Strategi :
dan aset daerah berorientasi pada kepuasan masyarakat
Kebijakan : 1. Meningkatkan pelayanan admnistrasi perkantoran
2. Mengembangkan sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
3. Merumuskan sistem dan prosedur akuntansi pengelolaan keuangan daerah
4.Merumuskan pedoman penyusunan laporan keuangan dan
pertanggungjawaban keuangan daerah
5. Mengembangkan manajemen aset daerah
: 1. Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3. Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
Program 4. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
5. Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
6. Peningkatan Manajemen Aset/Barang Milik Daerah

Terwujudnya Tertib Penatausahaan Pengelolaan Aset Daerah


Tujuan 2 :

Meningkatnya Tertib Penatausahaan Pengelolaan Aset Daerah


Sasaran :

Strategi : Mengembangkan penatausahaan pengelolaan aset daerah daerah


Kebijakan : 1. Merumuskan penetapan pengelolaan aset/barang milik daerah
2. Merumuskan penatausahaan aset/barang milik daerah

Program : 1. Penataan, Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah


2. Penyelesaiaan Konflik-konflik Pertanahan
3. Peningkatan Status Hukum Aset
4. Pembangunan Sistem Pendaftaran Tanah
5. Penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 31
PERENCANAAN KINERJA BAB II

B. RENCANA KINERJA TAHUNAN

Penyusunan Rencana Kinerja Tahunan ( RKT) sesuai dengan


Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah.
Dokumen Rencana Kinerja Tahunan disusun sebelum mengajukan
Rencana Kerja dan Anggaran ( RKA) dan telah memuat sasaran, indikator
sasaran, target kinerja sasaran, program, kegiatan, target kinerja kegiatan serta
pagu anggaran.
Dokumen Rencana Kinerja Tahunan disusun selaras dengan
Rencana Strategis dan menjadi acuan dalam menyusun Perjanjian Kinerja.
Sasaran dalam Rencana Kinerja Tahunan ini adalah hasil yang akan
dicapai secara nyata oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah dalam
rumusan yang lebih spesifik dan terukur dalam kurun waktu satu tahun yaitu
Tahun 2015.
Sasaran strategis dan indikator kinerja sebagai alat ukur keberhasilan
sasaran dan target yang akan dicapai selama tahun 2015 adalah sebagaimana
tabel 2.2. sebagai berikut :

Tabel 2.2.

Sasaran, Indikator Kinerja Sasaran, dan Target Kinerja Sasaran


Tahun 2015

INDIKATOR KINERJA INDIKATOR


SASARAN TARGET 2015 TARGET 2015
SASARAN KINERJA UTAMA

Tujuan 1 : Terwujudnya Pengelolaan Keuangan Daerah Yang Profesional dan Akuntabel

Meningkatnya Nilai Pengukuran Nilai Pengukuran


Pelayanan Survey Kepuasan Survey Kepuasan
Pengelolaan syarakat Nilai 74 Masyarakat Nilai 74
Keuangan dan Aset
Daerah
Proses APBD Opini BPK
Terhadap Laporan
Keuangan Daerah
Tepat Waktu WTP

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 32
PERENCANAAN KINERJA BAB II

INDIKATOR KINERJA INDIKATOR


SASARAN TARGET 2015 TARGET 2015
SASARAN KINERJA UTAMA
Persentase SP2D
Yang Terbit Kurang
dari 2 (dua) hari 60%

Persentase Penyajian
Laporan Keuangan
Daerah Secara Wajar
75%
Sesuai SAP Berbasis
Akrual

Persentase Penyajian
Laporan Barang Milik
30%
Daerah ( LBMD)
Secara Benar

Tujuan 2 : Terwujudnya Tertib Penatausahaan Pengelolaan Aset Daerah

Meningkatnya tertib Persentase Bidang Persentase Bidang


penatausahaan Lahan Aset Daerah Lahan Aset Daerah
10,49% 10,49%
pengelolaan aset Yang Bersertifikat Yang Bersertifikat
daerah
Persentase Aset dan Persentase Aset
Barang Daerah dan Barang Daerah
Terinventarisasi Sudah Terinventarisasi
Teridentifikasi dan 40% Sudah 40%
Terdokumentasi Teridentifikasi dan
Dengan Baik Terdokumentasi
Dengan Baik
Persentase Konflik
Tanah dan/atau
100%
Bangunan Yang
Terfasilitasi

C. PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian Kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan

dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih

rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator

kinerja.

Perjanjian Kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan

dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah

ditetapkan dalam Rencana Strategis Badan Pengelola Keuangan dan Aset

Daerah Kota Malang. Perjanjian Kinerja merupakan penjabaran dari sasaran dan

program dalam Rencana Strategis, yang akan dilaksanakan melalui berbagai

kegiatan tahunan. Di dalam Perjanjian Kinerja ditetapkan rencana capaian

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 33
PERENCANAAN KINERJA BAB II

kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran

dan kegiatan.

Perjanjian Kinerja memuat informasi tentang sasaran yang ingin

dicapai dalam tahun yang bersangkutan, indikator kinerja sasaran dan rencana

capaiannya, program, kegiatan serta rencana capaiannya.

Perjanjian Kinerja sendiri pada dasarnya adalah komitmen yang

mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur

dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber

daya yang dikelolanya.

Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan

atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang

seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan

demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang

dihasilkan dari kegiatan-kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud

kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

Tujuan penyusunan Perjanjian Kinerja adalah antara lain :

1 Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah

untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja

Aparatur;

2 Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur;

3 Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan

sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan/sanksi;

4 Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi

dan supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah;

5 Sebagai dasar dalam penetapan Sasaran Kinerja Pegawai ( SKP )

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 34
PERENCANAAN KINERJA BAB II

Perjanjian Kinerja disusun setelah suatu instansi pemerintah telah

menerima Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) tahun berkenaan.

Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Malang telah

menyusun perjanjian kinerja tahun 2015 sesuai dengan kedudukan, tugas pokok

dan fungsi yang ada, mulai eselon II hingga eselon IV.

Selanjutnya tabel Perjanjian Kinerja Badan Pengelola Keuangan dan

Aset Daerah Tahun 2015 disajikan sebagaimana pada lampiran Laporan

Akuntabilitas Kinerja Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Tahun 2015

ini.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 35
PENUTUP BAB IV

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Dalam bab ini akan diuraikan akuntabilitas kinerja Badan Pengelola

Keuangan dan Aset Daerah Tahun 2015 untuk mengukur pencapaian tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan di dalam Reviu Rencana Strategis Badan

Pengelola Keuangan dan Aset Daerah 2013– 2018, dan dituangkan lebih lanjut

pada Rencana Kerja Tahunan 2015 dan Perjanjian Kinerja Tahun 2015. Selain

itu, dibahas pula akuntabilitas keuangan dari seluruh anggaran yang diterima

Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Malang dalam rangka

pencapaian kinerja Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Malang.

3.1. KERANGKA PENGUKURAN KINERJA

Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai

keberhasilah dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan

tujuan yang telah ditetapkan berdasarkan visi dan misi Badan Pengelola

Keuangan dan Aset Daerah Kota Malang.

Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Kepala

LAN Nomor 239/IX/618/2004 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan

Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun

2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata

Cara Reviu Atas Laporan dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 100
PENUTUP BAB IV

Beberapa acuan ukuran kinerja yang digunakan oleh Badan

Pengelola Keuangan dan Aset Daerah adalah sebagai berikut :

A. Indikator Kinerja Utama

Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator) adalah ukuran

keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan dan merupakan iktisar

hasil ( outcome ) berbagai program dan kegiatan sebagai penjabaran tugas

pokok dan fungsi organisasi.

Oleh karena Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Malang

merupakan gabungan dari unit kerja Bagian Keuangan, Bagian

Perlengkapan dan Dinas Perumahan, maka pengukuran capaian indikator

kinerja utama pada Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP ) Tahun 2013 BPKAD merujuk pada Indikator Kinerja Utama Bagian

Keuangan ( lampiran 2 Peraturan Walikota Malang Nomor 7 Tahun 2011)

dan Indikator Kinerja Utama Dinas Perumahan (lampiran 4 Peraturan

Walikota Malang Nomor 7 Tahun 2011). Pada Laporan Akuntablitas Kinerja

Instansi Pemerintah tahun 2014 BPKAD masih merujuk Indikator Kinerja

Sasaran dan Indikator Kinerja Utama sebagaimana tersebut pada

Penetapan Kinerja, Rencana Strategis BPKAD tahun 2013-2018 dan

RPJMD tahun 2013-2018.

Kemudian dengan diterbitkanya Peraturan Walikota Malang Nomor 14

Tahun 2015 Tentang Penetapan Indikator Kinerja Daerah yang selanjutnya

diubah dengan Peraturan Walikota Malang Nomor 30 Tahun 2015 Tentang

Penyempurnaan Indikator Kinerja Daerah, maka Laporan Akuntablitas

Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2015 BPKAD merujuk kepada Indikator

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 101
PENUTUP BAB IV

Kinerja Utama BPKAD setelah reviu Rencana Strategis ( Renstra ) BPKAD

Tahun 2013-2018.

B. Indikator Kinerja Sasaran

Indikator sasaran adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang

menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah

ditetapkan. Indikator sasaran dilengkapi dengan target dan satuannya untuk

mempermudah pengukuran pencapaian sasaran.

3.2. CAPAIAN KINERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET

DAERAH

A. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2015

Pengukuran kinerja dilakukan untuk pengukuran pencapaian

target kinerja yang ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja.

Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan

analisis capaian kinerja Pengukuran pencapaian target kinerja

dilakukan dengan cara :

7 Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;.

8 Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun

ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;

9 Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan

target jangka menengah yang terdapat dalam Rencana Strategis

( Renstra ) SKPD;

10 Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah

dilakukan;

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 102
PENUTUP BAB IV

11 Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;

Dalam mengukur capaian indikator kinerja Badan Pengelola

Keuangan dan Aset Daerah tahun 2015, didasarkan pada ketentuan

sebagai berikut :

1. Angka maksimum capaian setiap indikator kinerja ditetapkan

sebesar 100%. Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil

prosentase capaian indikator kinerja sasaran yang mencapai lebih

dari 100% termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 100.

Angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian kinerja

sasaran yang mencapai kurang dari 0% termasuk pada angka

capaian kinerja sebesar 0.

2. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase capaian

target indikator kinerja adalah :

3. Cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran

strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas

capaian indikator kinerja sasaran

4. Predikat nilai capaian kinerja dikelompokkan dalam skala

pengukuran ordinal sebagai berikut :

85 s/d 100 : Sangat Berhasil

70 s/d < 85 : Berhasil

55 s/d < 70 : Cukup Berhasil

0 s/d < 55 : Kurang Berhasil

Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan

analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 103
PENUTUP BAB IV

transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya

kinerja yang diharapkan.

Tabel 3.1. dan tabel 3.2 berikut ini menyajikan data pencapaian kinerja

terhadap Indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja Sasaran yang

ditabulasikan sebagai berikut :

Tabel 3.1.

Indikator Kinerja Utama (IKU),


Target, Realisasi dan Capaiannya Tahun 2015

CAPAIAN
SASARAN STRATEGIS / INDIKATOR
TARGET REALISASI
KINERJA UTAMA Tidak
Tercapai
Tercapai

Meningkatnya pelayanan pengelolaan keuangan dan aset daerah

Nilai pengukuran survey kepuasan


Nilai 74 78,575 100%
masyarakat
Opini BPK terhadap Laporan
WTP WTP WTP
Keuangan Daerah

Meningkatnya tertib penatausahaan pengelolaan aset daerah

Persentase bidang lahan aset daerah


10,49% 10,49% 100%
yang bersertifikat
Persentase aset dan barang daerah
terinventarisasi sudah teridentifikasi 40% 35% 87,50%
dan terdokumentasi dengan baik

Dari masing-masing Indikator Kinerja Utama (IKU) tersebut dapat

digambarkan sebagai berikut :

1 Nilai pengukuran Survey Kepuasan Masyarakat

Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Malang

mempunyai kewenangan dalam pengelolaan Keuangan dan Aset

Kota Malang. Oleh sebab itu Badan Pengelola Keuangan dan Aset

Daerah Kota Malang harus mampu melayani dan berkerja secara

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 104
PENUTUP BAB IV

profesional, di sisi lain sebagai Pengelola dan sebagai

Pengadministrasian di bidang Keuangan dan Aset Daerah.

Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan, maka

perlu melakukan penilaian kinerja penyelenggaraan pelayanan

publik secara berkala yaitu dengan mengadakan survey kepuasan

masyarakat sebagai tolok ukur untuk menilai tingkat kualitas

pelayanan. Pemilihan sampel yang tepat, dianggap dapat mewakili

pendapat umum yang berkembang dalam masyarkat. Diharapkan

dengan semakin meningkatnya indeks kepuasan masyarakat atas

suatu pelayanan berarti semakin baik pula kualitas pelayanan yang

diberikan.

Bahwa dalam rangka mengukur tingkat kepuasan masyarakat atas

pelayanan yang diberikan oleh Badan Pengelola Keuangan dan

Aset Daerah terhadap pelayanan pengelolaan keuangan dan aset

daerah dilakukan selain dengan wawancara langsung yaitu dengan

menyebarkan kuisioner kepada penerima layanan yaitu seluruh

SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Malang, masyarakat umum

yang memanfaatkan layanan pengelolaan keuangan dan aset

daerah. Pengukuran tingkat kepuasan dilakukan terhadap 9

( sembilan ) unsur pelayanan; dengan hasil/nilai/Indeks sebesar

78,575 atau kategori mutu pelayanan B/ Baik.

Pengukuran atas 14 (empat belas) unsur pelayanan sebagai

variabel penyusunan indeks kepuasan masyarakat melalui kuisioner

yang disebar oleh BPKAD tahun 2014 diperoleh nilai IKM sebesar

76,37, kategorisasi mutu pelayanan “BAIK”. Sehingga jika

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 105
PENUTUP BAB IV

dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 mengalami

peningkatan sebesar 2,205%. Pada Tahun 2015, Unsur pelayanan

yang memperoleh penilaian baik akan diupayakan untuk

ditingkatkan lagi menjadi sangat baik atau paling tidak

dipertahankan untuk memperoleh penilaian baik. Unsur

kemampuan petugas dalam memberikan layanan mendapat nilai

rata-rata tertinggi diantara unsur pelayanan yang lain, yakni sebesar

3,200. Hal ini menunjukkan bahwa petugas/aparatur pada Badan

Pengelola Keuangan dan Aset Daerah telah memiliki kemampuan

yang memadai. Pembekalan pengetahuan tentang pengelolaan

keuangan dan aset daerah dilakukan secara formal dan informal,

baik dengan sharing/diskusi di rapat-rapat internal, pengarahan dari

pimpinan dan/atau mengirimkan ke/dan/atau melaksanakan

sosialisasi/bimbingan teknis tentang pengelolaan keuangan dan

aset daerah.

Unsur pelayanan yang mendapat nilai terendah adalah unsur

kesopanan dan keramahan petugas, yakni sebesar 3,040. Hal

tersebut pada umumnya disebabkan oleh :

1. Masih kurangnya kesadaran dari SKPD untuk mengelola

anggaran dengan baik, sehingga terjadi penumpukan berkas

pencairan di akhir tahun, sehingga secara psikis, rasa lelah dan

jenuh mempengaruhi layanan yang diberikan petugas layanan;

2. Dalam hal pelayanan terkait aset daerah lebih banyak terjadi

karena masih rendahnya pemahaman masyarakat/pengguna ijin

pemanfaatan tanah/aset daerah tentang regulasi yang ada,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 106
PENUTUP BAB IV

sehingga sistem dan prosedur serta mekanisme pemberian ijin

dianggap berbelit dan menyusahkan.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk memperbaiki penilaian atas

layanan tersebut antara lain :

1 Melakukan sosialisasi sistem dan prosedur pengelolaan keuangan

daerah kepada SKPD, khususnya kepada PPK-SKPD dan

Bendahara Pengeluaran

2 Melakukan sosialisasi tentang tata cara pencairan dan tertib

pelaksanaan anggaran yaitu pencairan.penyerapan sesuai dengan

schedule yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pelaksanaan

Anggaran ( DPA ) masing-masing SKPD.

Memenuhi amanat Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang

Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2015; Aksi

Pelaksanaan E-Government dan Keterbukaan Informasi Publik

nomor 32 Peningkatan transparansi pengelolaan anggaran daerah,

BPKAD telah mempublikasikan melalui website antara lain :

Ringkasan RKA/DPA, Ringkasan RKA-PPKD/DPA-PPKD, Perda

tentang APBD/P-APBD, dan telah pula mempublikasikan melalui

media/surat kabar antara lain : Neraca, LRA Tahun 2014 dan

Ringkasan APBD dan Perubahan APBD Tahun 2015

2. Opini BPK Terhadap Laporan Keuangan Daerah

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara

dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 107
PENUTUP BAB IV

Pemeriksa Keuangan, BPK telah memeriksa Laporan Keuangan

Pemerintah Kota Malang Tahun Anggaran 2014, yang terdiri dari :

Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Arus Kas (LAK),

Neraca dan Cacatan atas Laporan Keuangan ( CaLK ).

BPK melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Standar

Pemeriksaan Keuangan Negara ( SPKN), yaitu standar yang

mengharuskan BPK merencanakan dan melaksanakan

pemeriksaan agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan

keuangan bebas dari saji material. Suatu pemeriksaan meliputi :

1) bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan

dalam laporan keuangan;

2) penilaian atas penerapan prinsip akuntansi yang digunakan dan

estimasi signifikan yang dibuat Pemerintah Kota Malang;

3) penilaian atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-

undangan;

4) penilaian atas keandalan sistem pengendalian intern yang

berdampak material terhadap laporan keuangan; serta

5) penilaian terhadap penyajian atas laporan keuangan secara

keseluruhan.

Sesuai target Tahun 2015, opini Badan Pemeriksa Keuangan

( BPK ) terhadap Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2014

adalah Wajar Tanpa Pengecualian ( WTP ) keempat kalinya setelah

3 tahun berturut-turut, yaitu tahun 2011, 2012 dan tahun 2013.

Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) adalah opini audit yang

akan diterbitkan jika laporan keuangan dianggap memberikan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 108
PENUTUP BAB IV

informasi yang bebas dari salah saji material. Jika laporan

keuangan diberikan opini ini, artinya auditor meyakini berdasarkan

bukti-bukti audit yang dikumpulkan dianggap telah

menyelenggarakan prinsip akuntansi yang berlaku secara umum

dengan baik, dan kalaupun ada kesalahan, kesalahannya dianggap

tidak material dan tidak berpengaruh signifikan terhadap

pengambilan keputusan.

Secara umum laporan keuangan telah memenuhi kriteria :

1) Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan ( SAP );

2) Kecukupan pengungkapan dalam laporan keuangan;

3) Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan;

4) Efektifitas Sistem Pengendalian Intern yaitu meliputi

keberadaan aset, kelengkapan bukti dan nilai aset ).

Sebagaimana agenda reformasi birokrasi Pemerintah Kota

Malang sesuai Peraturan Walikota Malang Nomor 20 Tahun 2015

tentang Road Map Reformasi Birokrasi Pemerintah Kota Malang

Tahun 2015 -2019, difokuskan pada empat fokus perubahan yang

salah satunya adalah reformasi birokrasi yang ditujukan untuk

mengembangkan atau memperbarui berbagai hal yang sudah baik

yaitu “mempertahankan opini WTP dari Badan Pemeriksa

Keuangan ( BPK )”.

Berikut adalah beberapa kebijakan Pemerintah Kota Malang

dalam rangka pengembangan pengelolaan keuangan dan aset

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 109
PENUTUP BAB IV

daerah diharapkan menjadi point penilaian BPK dalam rangka

mencapai Opini Wajar Tanpa Pengecualian ( WTP) antara lain :

1) Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintahan ( SAP ) berbasis

akrual mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun

2010 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 tahun

2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan

Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah melalui Peraturan

Walikota Malang Nomor 14 Tahun 2014 tentang Sistem dan

Kebijakan Akuntansi;

2) Pengembangan Sistem Aplikasi Pengelolaan Keuangan

berbasis Akrual dari basis akuntansi kas menuju basis akuntansi

akrual;

3) Sebagai salah satu indikator akuntabilitas dan transparansi

Pemerintah Daerah adalah kualitas Laporan Keuangan sebagai

bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBD yang

memenuhi prinsip-prinsip wajar, tepat waktu dan disusun

sesuai Standar Akuntansi Pemerintah ( SAP ). Maka dalam

rangka menyusun Laporan Keuangan Tahun 2015 yang

berbasis akrual, kredibel, tepat waktu dan sesuai SAP, maka

disusunlah Laporan Keuangan Interim Berbasis Akrual yang

dilaksanakan pada antar periode pelaksanaan tahun anggaran.

Laporan Keuangan Interim dapat disusun untuk tujuan tertentu,

misalnya untuk mengetahui besarnya realisasi anggaran

sampai periode tertentu, mengetahui posisi keuangan atas

aset, kewajiban dan ekuitas entitas pelaporan pada suatu waktu

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 110
PENUTUP BAB IV

cut off penyusunan laporan keuangan. Selain itu laporan

keungan interim Pemerintah Daerah juga sebagai alat evaluasi

manajemen terhadap sistem akuntansi yang telah

dilaksanakan, apakah telah menyajikan informasi keuangan

secara akurat sesuai transaksi yang diinput dalam bentuk buku

jurnal. Apabila terdapat perbedaan antara transaksi yang

diinput dan informasi keuangan yang dihasilkan, akan dapat

segera dilakukan perbaikan dan koreksi sehingga laporan

keuangan Pemerintah Daerah Tahun Buku 2015 dapat

disajikan secara wajar.

4) Peningkatan penatausahaan aset daerah melalui

pengembangan penataan arsip aset daerah dengan aplikasi

(melalui SIGMA dan SIPIPT)

5) Penerapan aplikasi berbasis web based, baik untuk

pengelolaan keuangan daerah ( melalui e-budgeting, e-

finance ) maupun pengelolaan aset daerah ( melalui Sistem

Informasi Manajemen Barang Milik Daerah ( SIMBADA ).

Komponen-komponen yang terdapat dalam satu set laporan

keuangan sesuai dengan Permendagri Nomor 64 Tahun 2013

tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis

Akrual Pada Pemerintah Daerah terdiri atas :

1) Laporan Realisasi Anggaran;

2) Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih;

3) Neraca;

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 111
PENUTUP BAB IV

4) Laporan Operasional;

5) Laporan Arus Kas;

6) Laporan Perubahan Ekuitas; dan

7) Catatan Atas Laporan Keuangan.

3 Persentase Bidang Lahan Aset Daerah Yang Bersertifikat

Target indikator ini pada tahun 2015 adalah sebesar 10,49% atau

( 837 + 30 bidang = 867/8.256 bidang), dengan penambahan

penerbitan sertifikat sebanyak 30 bidang. Pada tahun 2015 telah

diterbitkan sebanyak 30 bidang dengan luas 114.954 m².

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya realisasi target indikator ini

tidak dapat diperhitungkan capaiannya secara parsial, karena

sepenuhnya dipengaruhi oleh proses sertifikasi yang dilakukan di

BPN, artinya dari 307 bidang lahan yang diajukan proses

sertifikasinya sampai pada tahun 2018, kecepatan dan realisasi

sertifikasi atas bidang lahan tidak dapat ditentukan. Namun

demikian capaian target indikator ini mencapai 100%, dari

ditargetkan 30 bidang terealisasi 30 bidang. Dikemukakan bahwa

target capaian jumlah bidang lahan aset yang telah diajukan proses

sertifikasinya sampai dengan tahun 2018 sebanyak 1.121 bidang

atau luas 3.412.329 m². Sampai dengan tahun 2015 bidang lahan

aset yang bersertifikasi sebanyak 867 dengan luas (2.890.123 +

114.954 = 3.005.077 m². Sehingga perhitungan persentase

capaian indikator sampai dengan tahun ke 5 (lima ) sebesar :

1. Bidang Lahan :

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 112
PENUTUP BAB IV

2. Luas Lahan Aset Daerah

Prosentase lahan aset bersertifikat sebesar :

1. Luasan Aset

2. Bidang Lahan

untuk bidang lahan,

didapat dari membandingkan bidang luas aset daerah yang sudah

bersertikat dibanding bidang luas aset seluruh yang dimiliki

Pemerintah Kota Malang.

Adapun luas lahan yang bersertifikat disajikan pada tabel 3.2.

berikut ini.

Tabel 3.2.

Data Aset Tanah Pemerintah Kota Malang yang Bersertifikat


sampai dengan Tahun 2015

Jumlah Bidang Luas Tanah ( m2 )


No. Peruntukan s/d s/d
Tahun Tahun Tahun Tahun
Tahun Tahun
2013 2014 2013 2014
2015 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 113
PENUTUP BAB IV

1. Pertanian 320 325 325 1.296.948 1.311.609 1.311.609


2. Pendidikan 205 215 229 619.733 642.777 688.879
3. Taman 62 64 64 143.469 155.336 155.336
4. Puskesmas 26 27 28 18.568 18.951 20.011
5. Kantor 71 74 74 152.106 154.763 154.763
6. Pasar 29 30 30 142.753 144.634 144.634
7. Terminal 12 12 12 72.689 72.689 72.689
8. Makam 18 19 21 83.896 85.580 89.762
9. Fasilitas Umum 7 11 13 2.816 17.345 33.445
10. Gedung 14 14 14 53.669 53.669 53.669
11. Jalan 12 12 12 12.587 12.587 12.587
12. Lapangan 20 20 21 178.592 178.592 188.772
13. Rumah Dinas 4 4 4 5.917 5.917 5.917
14. TPA/TPS 6 6 14 15.964 15.964 48.973
15 Lain-lain 4 4 4 19.710 19.710 19.710
JUMLAH 810 837 867 2.819.417 2.890.123 3.005.077

4 Persentase Aset dan Barang Daerah Terinventarisasi Sudah

Teridentifikasi dan Terdokumentasi Dengan Baik.

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun

2006 yang dimaksud dengan Barang Milik Daerah adalah semua

barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD atau berasal

dari perolehan lainnya yang sah. Di dalam struktur aset tanah

Pemerintah Kota Malang, terdapat tanah ijin pemakaian yaitu tanah

negara yang dikuasai oleh Pemerintah Kota Malang yang

bersumber dari fakta sejarah kepemilikan tanah oleh Pemerintah

Hindia Belanda yang disewakan kepada masyarakat. Setelah masa

kemerdekaan, maka tanah-tanah tersebut diserahkan kepada

Pemerintah Indonesia dan dikuasai oleh Pemerintah Daerah dalam

tata administrasi dan pengelolaannya. Penatausahaan administrasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 114
PENUTUP BAB IV

ijin pemakaian tanah negara telah dilaksanakan oleh Pemerintah

Kota Malang sejak tahun 1947 dalam satuan kerja yang menangani

perumahan rakyat pada tanah negara. Dengan terbentuknya

Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah pada tahun 2013,

maka tanggungjawab pengelolaan aset tanah/ ijin pemakaian

dilaksanakan oleh BPKAD.

Penatausahaan aset daerah dalam rangka menciptakan sistem

administrasi yang terstruktur, rapi dan akuntabel tersebut dimulai

tahun 2014 Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah dengan

melaksanakan inventarisasi. Inventarisasi yang dimaksud adalah

pencatatan dan pengumpulan data agar data yang dikelola oleh

BPKAD relevan dengan kondisi dan situasi data saat ini. Pada

tahun 2014 telah dilaksanakan inventarisasi di 2 (dua ) Kecamatan,

yaitu Kecamatan Klojen dan Kecamatan Lowokwaru, selanjutnya

pada tahun 2015 dilaksanakan di 2 ( dua) Kecamatan, yaitu

Kecamatan Klojen ( lanjutan ) dan Kecamatan Sukun. Dari target

1.650 titik ijin pemakaian yang tersebar di 2 Kecamatan tersebut

terinventarisasi ( 1.050 bidang di Kecamatan Sukun dan 500 bidang

di Kecamatan Klojen ). Hasil inventarisasi di lapangan muncul

beberapa kondisi/fakta antara lain :

1) Masih banyaknya data perjanjian/sewa menyewa yang belum

diperbarui; dimana pemegang ijin pemakaian tanah sesuai

dengan surat ijinnya telah meninggal dunia, saat ini tanahnya

sudah ditempati oleh penghuni lain, baik anaknya, kerabat,

maupun orang lain;

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 115
PENUTUP BAB IV

2) Penghuni rumah di tanah ijin pemakaian belum tentu terdaftar

sebagai pemegang ijin, bisa sebagai penyewa rumah dan

pembeli rumah. Artinya rumah yang berdiri di atas tanah ijin

pemakaian sudah dijual oleh pemegang ijin yang terdahulu atau

disewakan kepada orang lain;

3) Selain jual beli pondasi atau jual beli bangunan yang berdiri di

atas tanah-tanah ijin pemakaian, diketahui juga adanya jual beli

tanah yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak

bertanggungjawab;

4) Adanya pemecahan tanah dari satu bidang tanah menjadi

beberapa bidang untuk diperjualbelikan;

5) Banyaknya aset tanah yang telah berubah peruntukannya dari

ijin tempat tinggal saat ini menjadi tempat usaha;

6) Adanya aset tanah yang telah berubah status kepemilikannya

( dari ijin pemakaian menjadi Sertifikat Hak Milik ( SHM));

Mengingat fakta-fakta di atas yang berpotensi memunculkan

sengketa atas lahan/bangunan aset daerah, kegiatan inventarisasi

aset daerah menjadi sangat mutlak untuk dilaksanakan. Mengingat

pentingnya pembaharuan data secara berkala terhadap satuan

tanah ijin pemakaian tersebut, maka dibutuhkan pembentukan

sistem database. Data hasil inventarisasi dokumen tanah ijin

pemakaian dengan gambar bidang dan data koordinat yang di-link-

kan dengan Global Information System ( GIS) pada Sistem

Informasi Geografis Manajemen Aset ( SIGMA ) dan Sistem

Informasi Pengelolaan Ijin Pemakaian Tanah ( SIPIPT ). Sejak

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 116
PENUTUP BAB IV

tahun 2013 penatausahaan aset dilaksanakan melalui aplikasi

SIGMA ( Sistem Informasi Geografis Manajemen Aset) adalah

dimana dalam sistem aplikasi ini data/obyek tersimpan berupa data

tekstual maupun spacial yang dilengkapi titik-titik ordinat pada

masing-masing obyek. Selanjutnya di tahun 2014 disempurnakan

melalui aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan ijin Pemakaian Tanah

( SIPIPT) dimana tanah aset daerah terarsipkan per obyek dan

diharapkan data tersaji secara tekstual dan spacial (obyek tersaji riil

dilengkapi foto/dokumentasi serta peta).

Data-data terbaharukan hasil inventarisasi selanjutnya di up date ke

dalam pengembangan sistem informasi aset daerah dengan

menggunakan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah

(SIMBADA) Kota Malang untuk inventarisasi/ mapping aset daerah

dan memastikan apakah data barang milik daerah sudah sesuai

dengan Neraca masing-masing SKPD.

Dari data yang tersaji dalam Neraca sebanyak 9.000 obyek telah

dilakukan inventarisasi/pembaharuan data sampai dengan tahun

2015 sebanyak ( 1.500 +1.650 = 3.150 ) obyek, telah

teridentifikasikan dan terdokumentasikan dengan baik ke dalam

sistem aplikasi manajemen aset, atau sebesar

Realisasi pencapaiannya pada tahun 2015 sebesar

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 117
PENUTUP BAB IV

Dari uraian diatas, tergambarkan bahwa dari 4 ( empat ) Indikator

Kinerja Utama tersebut, secara umum berhasil dicapai 3 ( tiga )

indikator sesuai dengan target yang telah ditetapkan pada awal

tahun, terdapat 1(satu) indikator yang dapat melebihi target,

sedangkan 1 (satu) indikator yang belum tercapai targetnya.

Tabel 3.3.

Indikator Kinerja Sasaran


Target, Realisasi dan Capaiannya Tahun 2015

CAPAIAN
SASARAN STRATEGIS /INDIKATOR
TARGET REALISASI
KINERJA SASARAN Tidak
Tercapai
Tercapai

Meningkatnya pelayanan pengelolaan keuangan dan aset daerah

Nilai pengukuran survey kepuasan Nilai 74 78,575


100%
masyarakat
Proses APBD Kota Malang Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat
Waktu
Persentase SP2D yang terbit kurang 60% 72,65%
100%
dari 2 (dua) hari
Persentase penyajian Laporan 75% Belum dapat
Keuangan Daerah secara wajar sesuai diperhitungk
Belum
SAP Berbasis Akrual an besaran
tercapai
persentase-
nya
Persentase penyajian Laporan Barang 30 % Belum dapat
Milik Daerah ( LBMD) secara benar diperhitungk
Belum
an besaran
tercapai
persentase-
nya

Meningkatnya tertib penatausahaan pengelolaan aset daerah

Persentase bidang lahan aset daerah 10,49% 10,49% 100%


yang bersertifikat
Persentase konflik tanah dan atau 100% 100% 100%
bangunan yang terfasilitasi
Persentase aset dan barang daerah 40% 35% 87,50%
terinventarisasi sudah teridentifikasi
dan terdokumentasi dengan baik

Dari masing-masing Indikator Kinerja Sasaran tersebut dapat digambarkan

sebagai berikut

1 Nilai pengukuran survey kepuasan masyarakat

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 118
PENUTUP BAB IV

Hasil pengukuran tingkat kepuasan dilakukan terhadap 9 (sembilan )

unsur pelayanan periode tanggal 23 s/d 27 November 2015

menghasilkan Nilai/Indeks sebesar 78,575 atau kategori mutu

pelayanan B/ Baik. Dibandingkan dengan hasil pengukuran tingkat

kepuasan terhadap 14 (empat belas) unsur pelayanan dilakukan

periode tanggal 6 s/d 20 Mei 2015 dengan nilai/indeks sebesar

79,343 disimpulkan terjadi penurunan indeks kepuasan masyarakat

sebesar 79,343 – 78,575 = 0,76. Hal tersebut dapat menjadi

gambaran terjadinya penurunan kualitas pelayanan yang diberikan

oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah terhadap bidang

tugas pokok dan fungsi, baik sebagai pengelola dan sebagai

pengadministrasian keuangan dan aset daerah.

Periode akhir tahun pelaksanaan anggaran sebagai pemilihan

sampel periode, sangat mempengaruhi hasil penilaian. Hal ini

terlihat dari hasil pengukuran pada semester II ( periode 23 s/d 27

November 2015), unsur kemampuan petugas dalam memberikan

layanan mendapat nilai rata-rata tertinggi diantara unsur pelayanan

yang lain, yakni sebesar 3,200. Hal ini menunjukkan bahwa

petugas/aparatur pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset

Daerah telah memiliki kemampuan yang memadai. Pembekalan

pengetahuan tentang pengelolaan keuangan dan aset daerah

dilakukan secara formal dan informal, baik dengan sharing/diskusi

di rapat-rapat internal, pengarahan dari pimpinan dan/atau

mengirimkan ke/dan/atau melaksanakan sosialisasi/bimbingan

teknis tentang pengelolaan keuangan dan aset daerah.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 119
PENUTUP BAB IV

Unsur pelayanan yang mendapat nilai terendah adalah unsur

kesopanan dan keramahan petugas, yakni sebesar 3,040. Hal

tersebut pada umumnya disebabkan oleh :

1. Masih kurangnya kesadaran dari SKPD untuk mengelola

anggaran dengan baik, sehingga terjadi penumpukan berkas

pencairan di akhir tahun, sehingga secara psikis, rasa lelah dan

jenuh mempengaruhi layanan yang diberikan petugas layanan;

2. Dalam hal pelayanan terkait aset daerah lebih banyak terjadi

karena masih rendahnya pemahaman masyarakat/pengguna

ijin pemanfaatan tanah/aset daerah tentang regulasi yang ada,

sehingga sistem dan prosedur serta mekanisme pemberian ijin

dianggap berbelit dan menyusahkan.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk memperbaiki penilaian atas

layanan tersebut antara lain :

1 Melakukan sosialisasi sistem dan prosedur pengelolaan keuangan

daerah kepada SKPD, khususnya kepada PPK-SKPD dan

Bendahara Pengeluaran

2 Melakukan sosialisasi tentang tata cara pencairan dan tertib

pelaksanaan anggaran yaitu pencairan.penyerapan sesuai dengan

schedule yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pelaksanaan

Anggaran ( DPA ) masing-masing dalam rangka mengukur tingkat

kepuasan masyarakat atas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 120
PENUTUP BAB IV

3 Menyediakan data evaluasi penyerapan/ pelaksanaan anggaran

secara periodik seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota

Malang sebagai bahan masukan/pertimbangan/monitoring Tim

Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran ( TEPRA ) Kota

Malang.

Selain dalam rangka menjaga konsistensi dan kinerja Pegawai Negeri

Sipil (PNS) di lingkungan Badan Pengelola Keuangan dan Aset

Daerah yang memiliki integritas, produktivitas dan bertanggungjawab

serta memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan prima,

maka ditetapkan Standar Operasional Prosedur ( SOP ). SOP ini

menjadi standarisasi pelaksanaan tugas dan tanggungjawab aparatur

Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah sehingga pelaksanaan

tugas dapat berjalan lancar, efektif dan efisien serta dapat

dipertanggungjawabkan dan terhindar dari kesalahan dalam

pelaksanaannya

2 Proses APBD Kota Malang

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang disingkat APBD

adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang

dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD,

dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD disusun sesuai

dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan kemampuan

pendapatan daerah dalam rangka mewujudkan pelayanan kepada

masyarakat. Penyusunan APBD didasarkan prinsip sebagai berikut:

1 Sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan urusan pemerintahan

yang menjadi kewenangan daerah;

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 121
PENUTUP BAB IV

2 Tertib, taat pada ketentuan peraturan perundang-undangan,

efisien, ekonomis, efektif, bertanggungjawab dengan

memperhatikan rasa keadilan, kepatutan dan manfaat untuk

masyarakat;

3 Tepat waktu, sesuai dengan tahapan dan jadwal yang telah

ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan;

4 Transparan, untuk memudahkan masyarakat mengetahui dan

mendapatkan, akses informasi seluas-luasnya tentang APBD;

5 Partisipatif, dengan melibatkan masyarakat; dan

6 Tidak bertentangan dengan kepentingan umum, peraturan

perundang-undangan yang lebih tinggi dan peraturan daerah

lainnya.

Kebijakan penyusunan APBD Tahun Anggaran 2016 ( sesuai

Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 52 Tahun 2015 Tentang

Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Tahun Anggaran 2016), maka Pemerintah Kota Malang dan DPRD

harus memperhatikan antara lain : “Kepala Daerah dan DPRD wajib

menyetujui bersama rancangan Peraturan Daerah tentang APBD

Tahun Anggaran 2016 paling lambat 1 (satu) bulan sebelum

dimulainya Tahun Anggaran 2016 atau paling lambat tanggal 30

November 2015”

Tahapan dan Jadwal penyusunan APBD Kota Malang Tahun

Anggaran 2016 adalah sebagai berikut :

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 122
PENUTUP BAB IV

1) Penyusunan dan penyampaian rancangan KUA-PPAS kepada

DPRD Kota Malang, tanggal 9 September 2015

2) Kesepakatan bersama antara Walikota dan DPRD Kota Malang

atas rancangan KUA-PPAS, tanggal 12 Oktober 2015

3) Penerbitan Surat Edaran Kepala Daerah perihal Pedoman

Penyusunan RKA-SKPD dan RKA-PPKD, tanggal 9 Oktober

2015

4) Penyusunan dan pembahasan RKA-SKPD dan RKA-PPKD

serta penyampaian rancangan Peraturan Daerah tentang

APBD kepada DPRD Kota Malang, tanggal 16 Oktober 2015

5) Persetujuan bersama antara Walikota dan DPRD Kota Malang

atas rancangan Peraturan Daerah tentang APBD, tanggal 28

Oktober 2015

6) Penyampaian rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan

rancangan Peraturan Walikota Malang tentang Penjabaran

APBD kepada Gubernur untuk dievaluasi, tanggal 2 Nopember

2015

7) Penyempurnaan rancangan Peraturan Daerah tentang APBD

sesuai hasil evaluasi yang ditetapkan dengan keputusan

pimpinan DPRD tentang penyempurnaan rancangan Peraturan

Daerah tentang APBD, tanggal 10 Desember 2015

8) Penetapan Peraturan Daerah tentang APBD dan Peraturan

Walikota tentang Penjabaran APBD, tanggal 17 Desember

2015 dan 18 Desember 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 123
PENUTUP BAB IV

3 Persentase SP2D Yang Terbit Kurang dari 2 (dua ) hari

Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) adalah dokumen yang

digunakan sebagai dasar pencairan dana yang diterbitkan oleh

Bendahara Umum Daerah (BUD) berdasarkan Surat Perintah

Membayar (SPM) yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran. Atas

beban pengeluaran Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD.

Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 217 ayat (1)

“ Penerbitan SP2D paling lama 2 (dua) hari kerja terhitung sejak

diterimanya pengajuan SPM”. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah

(PPKD) selaku Bendahara Umum Daerah memberi kuasa kepada

pejabat di lingkungannya menjadi Kuasa BUD. Kuasa BUD meneliti

kelengkapan dokumen SPM yang diajukan oleh pengguna

anggaran/kuasa pengguna anggaran agar pengeluaran yang

diajukan tidak melampaui pagu dan memenuhi persyaratan yang

ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

Pada tahun 2015, Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang terbit

sebanyak 31.999 SP2D, dengan rincian sbb :

1) Yang terbit kurang dari 2 (dua) hari sebanyak 23.248 SP2D;

2) Yang terbit 2 (dua ) hari sebanyak 8.751 SP2D

Maka persentase jumlah SP2D yang terbit kurang dari 2 (dua) hari

sebesar

4 Persentase Penyajian Laporan Keuangan Daerah Secara Wajar

Sesuai SAP

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 124
PENUTUP BAB IV

Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, setiap

entitas pelaporan, dalam hal ini Satuan Kerja Perangkat Daaerah

( SKPD ) wajib menyusun dan menyajikan :

a. Laporan Keuangan; dan

b. Laporan Kinerja

Upaya konkrit dalam mewujudkan akuntablitas dan transparansi di

lingkungan pemerintah mengharuskan setiap pengelola keuangan

daerah untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban

pengelolaan keuangan dengan cakupan yang lebih luas dan tepat

waktu. Sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8

tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi

Pemerintah; Kepala Satuan Perangkat Daerah selaku Pengguna

Anggaran menyusun Laporan Keuangan sebagai

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang bersangkutan dan

menyampaikan kepada Walikota melalui Pejabat Pengelola

Keuangan Daerah. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selaku

Bendaharawan Umum Daerah menyusun Laporan Keuangan sebagai

pertanggungjawaban pengelolaan perbendaharaan daerah

menyampaikan kepada Walikota. Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah disusun berdasarkan Laporan Keuangan Satuan Kerja

Perangkat Daerah serta laporan pertanggungjawaban pengelolaan

perbendaharaan daerah disampaikan selambat-lambatnya 2 (dua )

bulan setelah tahun anggaran berakhir. Berdasarkan Laporan

Keuangan Daerah, Pejabat Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 125
PENUTUP BAB IV

menyusun rancangan Peraturan Daerah tentang

Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD.

Laporan Keuangan disusun dan disajikan sesuai dengan Standar

Akuntansi Pemerintahan (SAP), adalah prinsip-prinsip akuntansi

yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan

pemerintah.

Laporan Keuangan Daerah setidak-tidaknya terdiri dari :

a. Laporan Realisasi Anggaran ( LRA );

b. Neraca;

c. Laporan Arus Kas; dan

d. Catatan atas Laporan Keuangan ( CaLK).

Sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010

tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Laporan Keuangan

disusun sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan ( SAP ) Berbasis

Akrual, yaitu SAP yang mengakui pendapatan, beban, aset, utang

dan ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual, serta

mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam pelaporan

pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalam

APBD, yang selanjutnya diatur dalam Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi

Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah

mengamanatkan penyajian laporan keuangan terdiri atas :

I. Entitas Akuntasi ( Pengguna Anggaran/Pengguna Barang ),

terdiri atas :

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 126
PENUTUP BAB IV

1) Laporan Realisasi Anggaran ( LRA );

2) Neraca;

3) Laporan Operasional ( LO );

4) Laporan Perubahan Ekuitas ( LPE ); dan

5) Catatan atas Laporan Keuangan ( CaLK)

II. Entitas Pelaporan ( SKPKD ) terdiri atas :

1) Laporan Realisasi Anggaran ( LRA );

2) Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih ( LPSAL);

3) Neraca;

4) Laporan Operasional ( LO );

5) Laporan Arus Kas ( LAK);

6) Laporan Perubahan Ekuitas ( LPE ); dan

7) Catatan atas Laporan Keuangan ( CaLK ).

Melalui Peraturan Walikota Malang Nomor 14 Tahun 2014 tentang

Sistem dan Kebijakan Akuntansi, tahun 2015 Pemerintah Kota

Malang secara bertahap menerapkan Standar Akuntansi

Pemerintahan ( SAP ) Berbasis Kas Menuju Akrual menjadi SAP

Berbasis Akrual. Maka dalam rangka penyusunan Laporan

Keuangan Daerah Berbasis Akrual diawali dengan pengembangan

Sistem Aplikasi Pengelolaan Keuangan berbasis Akrual dari basis

akuntansi kas menuju basis akuntansi. Perubahan Kebijakan

Akuntansi tersebut harus disajikan pada Laporan Perubahan Ekuitas

dan diungkapkan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan

(CaLK).

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 127
PENUTUP BAB IV

Laporan Keuangan yang perlu dilakukan Penyajian Kembali/

Restatement pada awal tahun 2015, ketika akan

mengimplementasikan SAP Berbasis Akrual adalah Neraca Tahun

2014, karena Neraca 2014 ketika disusun belum menerapkan

standar akuntansi akrual. Penyajian kembali/Restatement adalah

perlakuan akuntansi yang dilakukan atas pos-pos dalam neraca yang

perlu dilakukan penyajian kembali pada awal periode, ketika

Pemerintah Daerah untuk pertamakalinya akan

mengimplementasikan kebijakan akuntansi baru dari semula Basis

Kas Menuju Akrual menjadi Basis Akrual Penuh.

Jadi penyajian kembali/restatement diperlukan untuk pos-pos neraca

yang kebijakannya belum mengikuti basis akrual penuh. Karena

untuk penyusunan neraca ketika pertama kalinya disusun dengan

basis akrual, neraca akhir tahun periode sebelumnya masih

menggunakan basis kas menuju akrual ( Cash Toward Accrual ),

yaitu meliputi :

1) Akun piutang;

2) Beban dibayar di muka;

3) Persediaan;

4) Inventasi jangka panjang;

5) Aset tetap, perlu disajikan dengan nilai buku setelah dikurangi

penyusutan;

6) Aset tetap tidak berwujud, perlu disajikan kembali dengan

nilai buku setelah dikurangi akumulasi amortisasi;

7) Utang bunga;

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 128
PENUTUP BAB IV

8) Pendapatan diterima di muka;

9) Ekuitas.

Maka dalam rangka menyusun Laporan Keuangan Tahun

2015 yang berbasis akrual, kredibel, tepat waktu dan sesuai SAP,

maka disusunlah Laporan Keuangan Interim Berbasis Akrual yang

dilaksanakan pada antar periode pelaksanaan tahun anggaran.

Laporan Keuangan Interim dapat disusun untuk tujuan

tertentu, misalnya untuk mengetahui besarnya realisasi anggaran

sampai periode tertentu, mengetahui posisi keuangan atas aset,

kewajiban dan ekuitas entitas pelaporan pada suatu waktu cut off

penyusunan laporan keuangan. Selain itu laporan keuangan interim

Pemerintah Daerah juga sebagai alat evaluasi manajemen terhadap

sistem akuntansi yang telah dilaksanakan, apakah telah menyajikan

informasi keuangan secara akurat sesuai transaksi yang diinput

dalam bentuk buku jurnal. Apabila terdapat perbedaan antara

transaksi yang diinput dan informasi keuangan yang dihasilkan, akan

dapat segera dilakukan perbaikan dan koreksi sehingga laporan

keuangan Pemerintah Daerah Tahun Buku 2015 dapat disajikan

secara wajar.

Langkah dan upaya Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

dalam rangka menerapkan sistem dan kebijakan akuntansi

Pemerintah Daerah yang mengacu pada SAP Berbasis Akrual tahun

2015 antara lain :

1) Pengembangan Sistem Aplikasi Pengelolaan Keuangan berbasis

Akrual dari basis akuntansi kas menuju basis akuntansi akrual;

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 129
PENUTUP BAB IV

2) Pendampingan Aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan

SKPD Berbasis Akrual;

3) Asistensi pendampingan penyusunan Laporan Keuangan Interim

SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Malang;

4) Asistensi pendampingan penyusunan Laporan Keuangan SKPD di

lingkungan Pemerintah Kota Malang

Memperhatikan uraian tersebut di atas, capaian indikator sasaran “

persentase Penyajian Laporan Keuangan Daerah Secara Wajar

Sesuai SAP Berbasis Akrual” masih belum dapat diperhitungkan

karena hampir keseluruhan SKPD masih harus melaksanakan

penyesuaian-penyesuaian pada pos/akun pada neracanya melalui

Penyajian Kembali/ Restatement pada awal tahun 2015, ketika akan

mengimplementasikan SAP Berbasis Akrual adalah Neraca Tahun

2014, karena Neraca 2014 ketika disusun belum menerapkan

standar akuntansi akrual. Dimana penyajian kembali/Restatement

adalah perlakuan akuntansi yang dilakukan atas pos-pos dalam

neraca yang perlu dilakukan penyajian kembali pada awal periode,

ketika Pemerintah Daerah untuk pertamakalinya akan

mengimplementasikan kebijakan akuntansi baru dari semula Basis

Kas Menuju Akrual menjadi Basis Akrual Penuh.

Karena untuk penyusunan neraca ketika pertama kalinya disusun

dengan basis akrual, neraca akhir tahun periode sebelumnya masih

menggunakan basis kas menuju akrual ( Cash Toward Accrual ).

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 130
PENUTUP BAB IV

5 Persentase Penyajian Laporan Barang Milik Daerah (LBMD)

Secara Benar

Barang Milik Daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh

atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau berasal

dari perolehan lainnya yang sah meliputi :

a. Barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan atau yang

sejenis;

b. Barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari

perjanjian/kontrak;

c. Barang yang diperoleh sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan; atau

d. Barang yang diperoleh berdasarkab putusan pengadilan yang

telah berkekuatan hukum tetap.

Pengguna Barang wajib menyusun laporan barang semesteran dan

tahunan. Laporan barang masing-masing SKPD dihimpun oleh

Pembantu Pengelola Barang ( dalam hal ini SKPD BPKAD ), menjadi

Laporan Barang Milik Daerah (LBMD, dan dipergunakan sebagai

bahan untuk menyusun Neraca Pemerintah Daerah.

Pertanggungjawaban atas Barang Milik Daerah kemudian menjadi

semakin penting ketika Pemerintah Daerah wajib menyampaikan

pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah dalam bentuk Laporan Keuangan, yang disusun

melalui suatu proses akuntansi atas transaksi keuangan, aset,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 131
PENUTUP BAB IV

hutang, ekuitas dana, pendapatan dan belanja termasuk transaksi

pembiayaan dan perhitungan.

Informasi Barang Milik Daerah memberikan sumbangan yang

signifikan di dalam laporan keuangan ( Neraca ), yaitu berkaitan

dengan pos-pos persediaan, aset tetap, maupun aset lainnya.

Laporan Barang Milik Daerah (LBMD) adalah laporan yang disusun

oleh Pengelola Barang yang menyajikan posisi Barang Milik Daerah

pada awal dan akhir suatu periode serta mutasi Barang Milik Daerah

yang terjadi selama periode tersebut.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang

Standar Akuntansi Pemerintahan, aset tetap disajikan berdasarkan

biaya perolehan aset tersebut dikurangi akumulasi penyusutan.

Sebagaimana telah dijelaskan diatas, Pemerintah Kota Malang telah

mengimplementasikan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64

Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan

Berbasis Akrual, maka Laporan Keuangan yang akan disusun perlu

dilakukan Penyajian Kembali/ Restatement. Penyajian

kembali/Restatement atas aset daerah dilakukan atas pos-pos dalam

neraca antara lain :

1) Persediaan;

2) Aset tetap, perlu disajikan dengan nilai buku setelah dikurangi

penyusutan;

3) Aset tetap tidak berwujud, perlu disajikan kembali dengan

nilai buku setelah dikurangi akumulasi amortisasi;

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 132
PENUTUP BAB IV

Dalam rangka penyusunan neraca pemerintah daerah, perlu

dilakukan penetapan nilai barang milik daerah, sehingga perlu

dilakukan penyusutan. Agar memberikan kepastian hukum dalam

menghitung, menyajikan nilai aset tetap secara wajar sesuai dengan

manfaat ekonomi aset tetap dalam laporan keuangan pemerintah

daerah serta agar penyusutan dapat dilaksanakan secara efektif,

efisien dan terintegrasi maka disusunlah Peraturan Walikota Malang

Nomor 88 Tahun 2015 tentang Kebijakan Penyusutan Aset Tetap

Pemerintah Daerah.

Peningkatan manajemen aset meliputi : penertiban, inventarisasi dan

penilaian Barang Milik Daerah mendorong percepatan penguatan

APBD termasuk perencanaan penerimaan dan pendapatan daerah

(PAD).

Penguatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan

peningkatan kualitas Laporan Barang Milik Daerah ( LBMD) dan

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ( LKPD) mendorong

pencapaian pemberian opini/pendapat pemeriksaan laporan

keuangan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP), setelah memenuhi kriteria antara lain :

1) Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

Berbasis Akrual;

2) Kecukupan pengungkapan dalam Laporan Keuangan;

3) Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan;

4) Efektifitas Sistem Pengendalian Intern terhadap keberadaan

aset, kelengkapan bukti dan nilai aset.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 133
PENUTUP BAB IV

Pengelolaan Barang Milik Daerah merupakan sesuatu yang harus

dilaksanakan dengan baik agar dapat memberikan gambaran

tentang kekayaan daerah, adanya kejelasan status kepemilikan,

pengamanan barang daerah, peningkatan PAD dari pemanfaatan

aset daerah.

Pemerintah Daerah wajib melakukan pengamanan terhadap Barang

Milik Daerah yang meliputi pengamanan fisik, pengamanan

administratif dan pengamanan hukum.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun

2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik

Negara/Daerah disyaratkan untuk menggunakan sistem yang

berbasis teknologi informasi, seperti SIMBADA ( Sistem Informasi

Manajemen Barang Daerah ), yang sudah dilengkapi dengan

kodefikasi barang, kodefikasi lokasi dan juga kodefikasi ruangan.

Harapan dengan penggunaan SIMBADA adalah mempermudah

proses administrasi pencatatan yang tersimpan dalam satu

database terpusat dan mencegah hilangnya data karena sudah

tersimpan dalam bentuk digital dan mudah untuk di back up secara

periodik. Selain itu kemudahan untuk mendapatkan laporan data

aset secara real time dan historis dari tahun-tahun sebelumnya

dengan tujuan untuk mempermudah pengambilan keputusan dari

pihak Pimpinan serta kemudahan dalam pelaporan nilai aset suatu

daerah.

Fasilitasi penatausahaan Barang Milik Daerah melalui SIMBADA

dilakukan oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah kepada

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 134
PENUTUP BAB IV

102 (seratus dua ) SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Malang

secara online/ web based.

Permasalahan yang timbul adalah

 kode akun barang/aset dalam aplikasi SIMBADA masih

menggunakan Permendagri Nomor 17 tahun 2007, jadi perlu

di konversi ke kode akun barang/aset sesuai Permendagri

Nomor 64 tahun 2013 tentang Penerapan SAP Berbasis

Akrual pada Pemerintah Daerah.

Maka dalam rangka pencapaian peningkatan kualitas Laporan

Barang Milik Daerah yang lebih akuntabel dan transparan, Badan

Pengelola Keuangan dan Aset Daerah melakukan asistensi

pendampingan bagi SKPD khususnya dalam melaksanakan

implementasi SIMBADA..

Dari hasil asistensi/pendampingan bagi SKPD di lingkungan

Pemerintah Kota Malang dapat di rincikan :

1) Terdapat beberapa pengurus barang SKPD yang masih salah

meng-entry barang milik daerah sesuai penggolongan dan

kodefikasi inventaris barang milik daerah dalam

penggunaannya;

2) Terdapat beberapa pengurus barang SKPD yang masih belum

memahami aplikasi SIMBADA secara benar;

3) Belum ditentukannya tahun perolehan barang daerah,

membawa masalah tersendiri bagi SKPD, dalam rangka

menetapkan nilai buku aset/barang daerah setelah dilakukan

penyusutan agar dapat menyajikan nilai aset tetap secara wajar

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 135
PENUTUP BAB IV

sesuai dengan manfaat ekonomi aset tetap dalam laporan

keuangan pemerintah daerah.

4) Untuk mengatasi permasalahan terkait dengan tahun

perolehan, maka disusunlah Peraturan Walikota Malang Nomor

88 Tahun 2015 tentang Kebijakan Penyusutan Aset Tetap

Pemerintah Daerah antara lain :

 bahwa dasar penyusutan adalah nilai perolehan

 penentuan tahun perolehan dan masa manfaat terpakai

untuk aset tetap didasarkan data dan informasi tahun

perolehan yang paling kuat dasar hukumnya dan/atau

rasional, dan dituangkan dalam surat pernyataan

pengguna barang

Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007

dijelaskan : Harga, yang menyatakan/menggambarkan

besarnya aset/kekayaan yang ada pada SKPD harus ditaksir

atau diperkirakan yakni :

1) untuk tanah berdasarkan Harga Umum tanah, atau

NJOP setempat

2) untuk bangunan berdasarkan Harga Standar dari Dinas

Pekerjaan Umum dan Pengawasan Bangunan

Dari permasalahan-permasalahan yang timbul sebagaimana

tersebut diatas, maka persentase penyajian Laporan Barang Milik

Daerah bagi SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Malang dapat di

gambarkan sebagai berikut :

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 136
PENUTUP BAB IV

1) Beberapa SKPD yang data aset/barang daerahnya masih

merupakan penggabungan atas aset/barang daerah SKPD

lainnya, sebagai akibat pencatatan aset/barang daerah

sebagaimana dalam Neraca Keuangan tahun sebelumnya,

( sebelum dilakukan penetapan pengguna barang daerah

pada masing-masing SKPD ), seperti terjadi pada SKPD

Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, masih harus

melakukan penyesuaian-penyesuaian atas pos-pos pada

neraca SKPD;

2) SKPD seperti Dinas Pendidikan, Dinas Pekerjaan Umum dan

Pengawasan Bangunan masih harus menentukan tahun

perolehan aset daerahnya, yang notabene harus menggali

informasi historisnya atas aset/barang daerahnya;

3) Hal yang sama terjadi pada hampir semua SKPD di

lingkungan Pemerintah Kota Malang.

Atas kondisi tersebut diatas, maka penyusunan Laporan Barang

Milik Daerah SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Malang masih

belum dapat sepenuhnya Benar, dalam artian :

a) tepat waktu;

b) sesuai meng-entry barang milik daerah sesuai penggolongan

dan kodefikasi inventaris barang milik daerah dalam

penggunaannya;

c) sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 137
PENUTUP BAB IV

Persentase penyajian laporan barang oleh SKPD di lingkungan

Pemerintah Kota Malang secara benar, belum sepenuhnya dapat

diperhitungkan, karena sebab-sebab sebagaimana tersebut diatas.

6 Persentase Bidang Lahan Aset Daerah Yang Bersertifikat

Target indikator ini pada tahun 2015 adalah sebesar 10,49% atau

( 837 + 30 bidang = 867/8.256 bidang), dengan penambahan

penerbitan sertifikat sebanyak 30 bidang. Pada tahun 2015 telah

diterbitkan sebanyak 30 bidang dengan luas 114.954 m². Capaian

target indikator ini mencapai 100%, dari ditargetkan 30 bidang

terealisasi 30 bidang. Dikemukakan bahwa target capaian jumlah

bidang lahan aset yang telah diajukan proses sertifikasinya sampai

dengan tahun 2018 sebanyak 1.121 bidang atau luas 3.412.329 m².

Sampai dengan tahun 2015 bidang lahan aset yang bersertifikasi

sebanyak 867 dengan luas (2.890.123 + 114.954 = 3.005.077 m².

Sehingga perhitungan persentase capaian indikator sampai dengan

tahun ke 5 (lima ) sebesar

a. Untuk bidang lahan

b. Untuk luas lahan aset daerah

Sedangkan prosentase lahan aset bersertifikat sebesar

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 138
PENUTUP BAB IV

dan

untuk bidang lahan sebesar

didapat dari membandingkan bidang luas aset daerah yang sudah

bersertikat dibanding bidang luas aset seluruh yang dimiliki

Pemerintah Kota Malang.

Bidang lahan aset daerah sebagai penyumbang Pendapatan Asli

Daerah (PAD) dari retribusi ijin pemakaian kekayaan dan tempat-

tempat tertentu yang dikuasai Pemerintah Kota Malang dan lain-lain

pendapatan asli daerah yang sah adalah sebanyak 6.799 bidang

( 6.221 bidang + 578 bidang ) dengan luas 5.389.035,08 m²

( 1.865.296,58 m² + 3.523.738,50 m² ) dari seluruh bidang dan lahan

aset yang dimiliki Pemerintah Kota Malang sebanyak 8.256 bidang

dan 9.141.330,48 m².

Rekapitulasi jumlah lahan aset tanah yang dikuasai

Pemerintah Kota Malang disajikan tabel berikut ini :

Tabel 3.4.

Rekapitulasi Lahan Aset Tanah yang Dikuasai Pemerintah Kota Malang


s/d Tahun 2015

Jumlah Lahan Aset Tanah Daerah

No. Uraian Tahun 2013 s/d Tahun 2014 s/d Tahun 2015
Bida Luas Bida Luas
Bidang Luas (M2)
ng (M2) ng (M2)
Ijin Sewa Tempat-tempat
1. tertentu 6.221 1.265.297,50 6.221 1.865.296,58

Tanah dan Gedung


2. 141 287.359,50 141 315.560,50
Instansi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 139
PENUTUP BAB IV

Tanah Fasilitas
Pendidikan,
3. 496 1.207.353,24 496 1.507.352,82
Kesehatan, Sosial

Tanah Pasar
4. 141 271.560,50 141 315.560,50
Tanah Taman
5. 76 140.284,50 76 190.271,50
Tanah Makam
6. 20 493.778,00 20 493.778,00
Tanah TPA
7. 11 355.309,00 11 355.309,00
Tanah TPS
8. 44 5.814,00 44 7.814,00
Tanah Rumah Dinas
9. 518 48.725,80 518 56.725,80
Penyerahan Fasilitas
10. Sosial, Fasilitas Umum 10 309.928,25 10 509.923,28

Tanah Ex.
11. Bengkok/pertanian 578 3.341.538,00 578 3.523.738,50

JUMLAH 8.256 7.726.948,29 8.256 9.141.330,48

Bidang lahan aset daerah penyumbang PAD akan dapat lebih

optimal, bilamana kepastian status tanah aset daerah lebih jelas.

Inventarisasi/sensus dan kodefikasi terhadap tanah dan bangunan

aset daerah terus dilakukan. Selanjutnya untuk menjamin kepastian

status kepemilikan, dilaksanakan sertifikasi atas tanah aset

Pemerintah Kota Malang ke Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Tanah/lahan aset daerah yang masih kosong/belum ada

pemanfaatannya, dilaksanakan indentifikasi dan pengamanan

dengan jalan pemberian/pemasangan papan himbauan yang

menjelaskan kepemilikannya oleh Pemerintah Kota Malang.

Aset tanah dan/atau bangunan yang telah yang telah berkepastian

hukum/status kepemilikannya setelah bersertifikat menjadi potensi

sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui mekanisme sewa

tempat-tempat tertentu yang dikuasai oleh Pemerintah Kota Malang.

Pada Perubahan APBD Tahun 2015, Badan Pengelola Keuangan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 140
PENUTUP BAB IV

dan Aset Daerah telah menyusun Peraturan Walikota Malang tentang

Tata Cara Sewa Tanah dan/atau Bangunan Milik Pemerintah Kota

Malang.

7 Persentase Konflik Tanah Dan/Atau Bangunan Yang Terfasilitasi

Penyelesaian sengketa/konflik terkait tanah dan/atau bangunan milik

daerah mencapai 100 %. Dari 15 kasus yang terjadi sebanyak 15

kasus yang terfasilitasi. Penyelesaian kasus tanah negara dalam hal

ini adalah penanganan proses fasilitasi penyelesaian kasus tanah

negara dengan lembaga-lembaga terkait baik secara hukum ataupun

secara kekeluargaan. Keseluruhan 15 ( lima belas ) kasus tersebut

Tabel 3.5

Kasus Tanah Aset dan Bangunan Milik Daerah Tahun 2015

No. Uraian Keterangan


1. Pemakaian sebagian tanah SHP No 20 Kelurahan DPUPPB belum mengeluarkan
Bakalankrajan, Kec. Sukun untuk jalan masuk Site Plan, IMB yang telah keluar
perumahan oleh PT Grand Masyhur ditarik kembali. Satpol PP
menghentikan semua kegiatan
sampai proses perijinan
dipenuhi.
2. Permohonan hibah BMN berupa tanah dan ijin Kondisi taman yang
pemanfaatannya untuk Taman Gading Ekonomi Kreatif di dimohonkan dalam kondisi tidak
terurus.
jalan Gading/Gapura pintu masuk RW 06 Kel.
Gadingkasri
3. Bangunan kavling di depan rumah pemohon a.n. Agung Rumah telah dibongkar atas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 141
PENUTUP BAB IV

Pranowo cs beralamat di RT 09 RW 04 Kelurahan kesadaran sendiri dari warga


Bareng Kec. Klojen pemilik bangunan

4. Alih fungsi pemanfaatan aset tidak sesuai dengan Ijin Pemilik kavling menyetujui
Pemakaian Tempat-Tempat tertentu yang seharusnya tanah aset Pemerintah Kota
Malang dimaksud untuk
untuk tempat tinggal dialihfungsikan menjadi ruko/jasa
diajukan sertifikasi atas nama
perdagangan dan telah dikavling-kavling dengan cara Pemerintah Kota Malang
jual beli dan sewa
5. Pelepasan tanah eks. Anggota DPRD Kota Malang Dalam proses fasilitasi/mediasi
Tahun 1992-1997. Asal tanah yang selama ini
dipergunakan untuk SMP 10, kantor Kecamatan
Kedungkandang, GOR Ken Arok, Lapang Sepakbola,
Lapangan Volley Ball adalah tanah eks bengkok
Kelurahan Buring
6. Gugatan Sdr. Acgmad Djajusman atas tanah kepemilikan Sudah dikoordinasikan dengan
atas nama penggugat Kanwil BPN Jawa Timur
7. Surat Sdr. Drs. H. Agung Mustafa, MM tentang Sedang dalam proses fasilitasi
pengembalian lahan/tanah bekas lokasi pasar
Madyopuro yang penataan untuk lahan RTH sebagai
tempat parkir kendaraan siswa SMKN 6 Malang
8. Gugatan tanah aset alamat Jalan Dieng 23 Malang, Sedang dalam proses fasilitasi
Dalam proses mediasi,penggugat tidak menyerahkan
tanah asetnya
9. Terdapat konflik keluarga antara ahli warisnya. Sudah terfasilitasi
Pemerintah Kota Malang dalam hal ini selaku penerbit
digugat ahli waris karena menerbitkan ijin tanpa
persetujuan ahli waris lainnya.
10. Sengketa batas dengan PT Araya Bumi Megah, dimana Dalam proses fasilitasi
tanah telah dijual kepada Sdr. Eka Ratna Yohanes
11. Lahan aset lokasi jalan Blitar 1, terdapat hutang piutanfg Dalam proses fasilitasi
antara kedua belah pihak
12. Terjadi jual beli atas lahan aset di Jalan Bukit Barisan 20, Dalam proses fasilitasi
yang pada kenyataannya penjual wan prestasi untuk
menyerahkan bangunan di atas lahan/tanah aset milik
Pemerintah Kota Malang
13. Terjadi dualisme kepemilikan bangunan di atas tanah Sudah terfasilitasi
Pemerintah Kota Malang, yang dalam proses mediasi.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 142
PENUTUP BAB IV

Jika tidak ada penyelesaian, maka Pemerintah Kota


Malang akan mengambil tanah tersebut untuk
dpergunakan perkantoran
14. Sewa tanah aset Pemerintah Kota Malang berupa tanah Sudah terfasilitasi
sawah eks bengkok Kelurahan Tlogowaru menjadi
masalah ketika masyarakat Kelurahan Tlogowaru ingin
mengelola tanah sawah dimaksud dan agar persewaan
tersebut tidak dimonopoli orang tertentu saja

15. Kasus tanah Jalan Jakarta 36, karena penyewa lama Sudah terfasilitasi
menelantarkan tanah dimaksud, maka pemerintah Kota
Malang mencabut ijin pemakaian tempat-tempat tertentu
yang dikuasai oleh Pemerintah Kota Malang

8 Persentase Aset dan Barang Daerah Terinventarisasi dan

Terdokumentasi Dengan Baik

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun

2006 yang dimaksud dengan Barang Milik Daerah adalah semua

barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD atau berasal dari

perolehan lainnya yang sah. Di dalam struktur aset tanah

Pemerintah Kota Malang, terdapat tanah ijin pemakaian yaitu tanah

negara yang dikuasai oleh Pemerintah Kota Malang yang bersumber

dari fakta sejarah kepemilikan tanah oleh Pemerintah Hindia Belanda

yang disewakan kepada masyarakat. Setelah masa kemerdekaan,

maka tanah-tanah tersebut diserahkan kepada Pemerintah Indonesia

dan dikuasai oleh Pemerintah Daerah dalam tata administrasi dan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 143
PENUTUP BAB IV

pengelolaannya. Penatausahaan administrasi ijin pemakaian tanah

negara telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Malang sejak tahun

1947 dalam satuan kerja yang menangani perumahan rakyat pada

tanah negara. Dengan terbentuknya Badan Pengelola Keuangan

dan Aset Daerah pada tahun 2013, maka tanggungjawab

pengelolaan aset tanah/ ijin pemakaian dilaksanakan oleh BPKAD.

Penatausahaan aset daerah dalam rangka menciptakan sistem

administrasi yang terstruktur, rapi dan akuntabel tersebut dimulai

tahun 2014 Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah dengan

melaksanakan inventarisasi. Inventarisasi yang dimaksud adalah

pencatatan dan pengumpulan data agar data yang dikelola oleh

BPKAD relevan dengan kondisi dan situasi data saat ini. Pada tahun

2014 telah dilaksanakan inventarisasi di 2 (dua ) Kecamatan, yaitu

Kecamatan Klojen dan Kecamatan Lowokwaru, selanjutnya pada

tahun 2015 dilaksanakan di 2 ( dua) Kecamatan, yaitu Kecamatan

Klojen ( lanjutan ) dan Kecamatan Sukun. Dari target 1.650 titik ijin

pemakaian yang tersebar di 2 Kecamatan tersebut terinventarisasi (

1.050 bidang di Kecamatan Sukun dan 500 bidang di Kecamatan

Klojen ). Hasil inventarisasi di lapangan muncul beberapa

kondisi/fakta antara lain :

1) Masih banyaknya data perjanjian/sewa menyewa yang belum

diperbarui; dimana pemegang ijin pemakaian tanah sesuai dengan

surat ijinnya telah meninggal dunia, saat ini tanahnya sudah

ditempati oleh penghuni lain, baik anaknya, kerabat, maupun

orang lain;

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 144
PENUTUP BAB IV

2) Penghuni rumah di tanah ijin pemakaian belum tentu terdaftar

sebagai pemegang ijin, bisa sebagai penyewa rumah dan pembeli

rumah. Artinya rumah yang berdiri di atas tanah ijin pemakaian

sudah dijual oleh pemegang ijin yang terdahulu atau disewakan

kepada orang lain;

3) Selain jual beli pondasi atau jual beli bangunan yang berdiri di

atas tanah-tanah ijin pemakaian, diketahui juga adanya jual beli

tanah yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak

bertanggungjawab;

4) Adanya pemecahan tanah dari satu bidang tanah menjadi

beberapa bidang untuk diperjualbelikan;

5) Banyaknya aset tanah yang telah berubah peruntukannya dari ijin

tempat tinggal saat ini menjadi tempat usaha;

6) Adanya aset tanah yang telah berubah status kepemilikannya (

dari ijin pemakaian menjadi Sertifikat Hak Milik ( SHM);

Mengingat fakta-fakta di atas yang berpotensi memunculkan

sengketa atas lahan/bangunan aset daerah, kegiatan inventarisasi

aset daerah menjadi sangat mutlak untuk dilaksanakan. Mengingat

pentingnya pembaharuan data secara berkala terhadap satuan tanah

ijin pemakaian tersebut, maka dibutuhkan pembentukan sistem

database. Data hasil inventarisasi dokumen tanah ijin pemakaian

dengan gambar bidang dan data koordinat yang di-link-kan dengan

Global Information System ( GIS) pada Sistem Informasi Geografis

Manajemen Aset ( SIGMA ) dan Sistem Informasi Pengelolaan Ijin

Pemakaian Tanah ( SIPIPT ). Sejak tahun 2013 penatausahaan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 145
PENUTUP BAB IV

aset dilaksanakan melalui aplikasi SIGMA ( Sistem Informasi

Geografis Manajemen Aset) adalah dimana dalam sistem aplikasi ini

data/obyek tersimpan berupa data tekstual maupun spacial yang

dilengkapi titik-titik ordinat pada masing-masing obyek. Selanjutnya di

tahun 2014 disempurnakan melalui aplikasi Sistem Informasi

Pengelolaan ijin Pemakaian Tanah ( SIPIPT) dimana tanah aset

daerah terarsipkan per obyek dan diharapkan data tersaji secara

tekstual dan spacial (obyek tersaji riil dilengkapi foto/dokumentasi

serta peta).

Data-data terbaharukan hasil inventarisasi selanjutnya di up date ke

dalam pengembangan sistem informasi aset daerah dengan

menggunakan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah

(SIMBADA) Kota Malang untuk inventarisasi/ mapping aset daerah

dan memastikan apakah data barang milik daerah sudah sesuai

dengan Neraca masing-masing SKPD.

Dari data yang tersaji dalam Neraca sebanyak 9.000 obyek telah

dilakukan inventarisasi/pembaharuan data sampai dengan tahun

2015 sebanyak ( 1.500 +1.650 = 3.150 ) obyek, telah

teridentifikasikan dan terdokumentasikan dengan baik ke dalam

sistem aplikasi manajemen aset, atau mencapai sebesar

Dari uraian tabel diatas, tergambarkan bahwa dari 8 ( delapan )

Indikator Kinerja Sasaran tersebut, secara umum berhasil dicapai 5

indikator sesuai dengan target yang telah ditetapkan pada awal

tahun, terdapat 3 indikator yang belum tercapai targetnya.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 146
PENUTUP BAB IV

B. CAPAIAN TAHUN 2015 DIBANDING DENGAN TAHUN 2009-2013,


DAN 2014

Membandingkan capaian kinerja tahun 2015 dengan tahun-tahun

sebelumnya masih belum dapat dilakukan, dikarenakan penetapan

Indikator Kinerja ( Indikator Kinerja Sasaran dan Indikator Kinerja

Utama ) Tahun 2015 berubah dengan merujuk pada Reviu Rencana

Strategis ( Reviu- Renstra ) yang disusun sesuai dengan hasil reviu

Rencana Pembangunan jangka Menengah Daerah ( Reviu-RPJMD)

Tahun 2013-2018, dimana terdapat 4 (empat) ) Indikator Kinerja

Utama dan 8 ( delapan ) Indikator Kinerja Sasaran

Berikut tabel 3.6 adalah perbandingan terhadap realisasi tahun

2009 – 2013, tahun 2014 dan Tahun 2015

Tabel 3.6.

Perbandingan Capaian Kinerja Utama Tahun 2009 - 2013

Realisasi Indikator
No. Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013
Bagian Perlengkapan,Bagian Keuangan,Dinas BPKAD
Perumahan
1. Frekuensi Penyelenggaraan Belum 99.55% 99.45% 60% 51%
Konsultasi dan Koordinasi ada (132 kali) (130 kali) (82 kali) (90 kali)
Daerah pengukur
an
2. Lamanya proses penerbitan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
SP2D setelah berkas lengkap 2 hari 2 hari 2 hari 2 hari 2 hari
(9.147) (11.460) (17.040) (21.559) (23.207)
3. Jumlah dokumen pelaporan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
keuangan yang dapat 4 4 4 4 4
diselesaikan tepat waktu dokumen dokumen dokumen dokumen dokumen
4. Jumlah SKPD yang
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
menyerahkan SPJ di atas
0 SKPD 0 SKPD 0 SKPD 0 SKPD 0 SKPD
tanggal 10
5. Jumlah penerbitan Ijin
Pemakaian Kekayaan dan 100% 100% 100% ( 100% 110,67%
tempat-tempat tertentu yang (128 (224 254 (278 (83
dikuasai Pemerintah Kota obyek) obyek) obyek) obyek) obyek)
Malang
6. Persentase penyelesaian 100% 100% 100% 20% (1 166% (8
kasus tanah negara (7 kasus) (5 kasus) (5 kasus) kasus dari kasus)
5 kasus)
7. Persentase luas lahan 100% 87.23% 28.21% 87.9% 38%

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 147
PENUTUP BAB IV

bersertifikat (20bidang (41 (11 bidang (168.345m (810bid =


=44.816 bidang) =14.005 2) 2.819.417
m2) m2) m2)

Tabel 3.7.

Perbandingan Capaian Kinerja Utama dan Indikartor Kinerja Sasaran


Tahun 2015 dengan Tahun 2013 dan Tahun 2014
Realisasi Indikator Kinerja
No. Indikator Kinerja Utama
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
1.
Nilai Pengukuran Indeks 75,875 76,37 78,22
Kepuasan Masyarakat
2 Adanya SOP Pelayanan Ada Ada -
Informasi Publik
3 Jumlah Pejabat 50 50 -
Penatausahaan Keuangan
yang Dapat Menyajikan
Laporan Keuangan dengan
Benar Berdasarkan Standart
Akuntansi Keuangan
4 Opini BPK terhadap Laporan WTP WTP WTP
Keuangan Daerah
5 Jumlah Pendapatan Asli Rp Rp -
Daerah dari pemanfaatan 3.477.835.000,- 3.250.451.895,-
bidang lahan aset daerah
6 100% 66,66%(10 -
Persentase Penyelesaian
kasus)
Sengketa Lahan Aset Daerah
7 51,13% 58,95% -
Persentase Bidang Lahan Aset
(3.764.763M2: (5.389.035,08;
Daerah Penyumbang
7,362.514,25M2 9.141.330,48)
Pendapatan Asli Daerah
)
8 Adanya Hasil Inventarisasi Belum terukur Ada/ 1.500 -
Tanah dan Bangunan Aset
Daerah
9 Jumlah Dokumen benda Belum terukur Sertifikat= 812 -
berharga dan Aset Daerah dokumen, Ijin
yang Dilestarikan Pemakaian=
8.163 obyek,
BPKB= 861
dokumen
10 Persentase Bidang Lahan Aset 30,84% (810 74,66% dari 10,49%
yang Sudah Bersertifikat bidang= 837/1.121x100
2,819.417 M2) %) atau 84,7%
dari
2.890.123/3.412
.329x100%

No. Realisasi Indikator Kinerja


Indikator Kinerja Sasaran
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
11 Frekuensi Penyelenggaraan 51% (90 kali) 58,04%(132 dan -
Konsultasi dan Koordinasi 37 = 169 kali)
Daerah

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 148
PENUTUP BAB IV

12 Lamanya proses penerbitan 100 % 2 hari - -


SP2D setelah berkas lengkap (23.207)
13 Jumlah dokumen pelaporan 100 % 4 - -
keuangan yang dapat dokumen
diselesaikan tepat waktu
14 Jumlah SKPD yang - -
100 % 0
menyerahkan SPJ di atas
SKPD
tanggal 10
15 Jumlah penerbitan Ijin - -
Pemakaian Kekayaan dan
110,67% (83
tempat-tempat tertentu yang
obyek)
dikuasai Pemerintah Kota
Malang
16 Persentase Pelaksanaan - 100% -
Administrasi Perkantoran

17 Persentase Pelaksanaan - 100% -


Administrasi Capaian Kinerja
Kuangan
18 Jumlah Naskah Perjanjian 135 895 -
Hibah Daerah yang Diterbitkan
19 Jumlah SP2D yang terbit 23.207 28.481 -
20 Jumlah Daftar Gaji yang terbit 475 432 -
21 Jumlah Benda Berharga yang Belum terukur 15.905.781 -
Terporforasi
22 Jumlah SKPD yang melakukan 100 SKPD 100 SKPD -
Asistensi Laporan Barang Milik
Daerah
23 Jumlah Lahan yang 2.819.417 M2 2.890.123 M2 -
Bersertifikat ( luas)
24 Proses APBD Kota Malang Tepat Waktu
25 Persentase SP2D yang terbit 72,65%
kurang dari 2 (dua) hari
26 Persentase penyajian Laporan Belum dapat
Keuangan Daerah secara diperhitungkan
wajar sesuai SAP Berbasis besaran
Akrual persentase-nya
27 Persentase penyajian Laporan Belum dapat
Barang Milik Daerah ( LBMD) diperhitungkan
secara benar besaran
persentase-nya
28 Persentase konflik tanah dan 166% (8 kasus) - 100%
atau bangunan yang
terfasilitasi
29 Persentase aset dan barang - - 35%
daerah terinventarisasi sudah
teridentifikasi dan
terdokumentasi dengan baik

3.3. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SASARAN DAN PERBANDINGAN

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SASARAN 5 (LIMA) TAHUN DALAM

RENSTRA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 149
PENUTUP BAB IV

Secara umum Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah telah

dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang

telah ditetapkan dalam Reviu Rencana Strategis ( Reviu-Renstra ) Badan

Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Tahun 2013 – 2018. Jumlah sasaran

yang ditetapkan untuk mencapai misi dan visi Badan Pengelola Keuangan dan

Aset Daerah pada Reviu Rencana Strategis Tahun 2013 – 2018 sebanyak 2

sasaran strategis dengan 8 indikator kinerja yang ditetapkan yang meliputi

2 (dua) Indikator Kinerja Utama dan 6 Indikator Kinerja Sasaran. Berikut

disajikan capaian indikator sasaran dan perbandingan capaian indikator kinerja

sasaran 5 ( lima ) tahun sesuai Reviu Rencana Strategis Badan Pengelola

Keuangan dan Aset Daerah Tahun 2013-2018:

Tabel 3.8.

Capaian Indikator Sasaran Tahun 2015 dibandingkan Capaian Indikator Sasaran


Jangka Menengah 5 ( lima ) tahun sesuai Reviu Rencana Strategis
(Reviu –Renstra) BPKAD Tahun 2013-2018

REALISASI 2015
SASARAN STRATEGIS / INDIKATOR TARGET REALISASI
DIBANDING
KINERJA UTAMA/INDIKATOR SASARAN 5 TAHUN TAHUN 2015
TARGET 5 TAHUN

Meningkatnya pelayanan pengelolaan keuangan dan aset daerah

Nilai pengukuran survey kepuasan Nilai 80 Nilai 78,575 98,21%


masyarakat
Proses APBD Kota Malang Tepat Waktu Tepat Waktu 100%
Persentase SP2D yang terbit kurang 100% 72,65% 72,65%
dari 2 (dua) hari

Persentase penyajian Laporan 100% 0% (Belum 0%


Keuangan Daerah secara wajar sesuai dapat
SAP Berbasis Akrual diperhitungkan
besaran
persentase-
nya)
Persentase penyajian Laporan Barang 60% 0% (Belum 0%
Milik Daerah ( LBMD) secara benar dapat
diperhitungkan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 150
PENUTUP BAB IV

besaran
persentase-
nya)

Meningkatnya tertib penatausahaan pengelolaan aset daerah

Persentase bidang lahan aset daerah 13,57% 10,49% 77,30%


yang bersertifikat (1.120 bid/8.256 (866 bid/ 8.256
bid x100%) bid x100%)
Persentase konflik tanah dan atau 100% 100% 100%
bangunan yang terfasilitasi
Persentase aset dan barang daerah 100% 35% 35%
terinventarisasi sudah teridentifikasi
dan terdokumentasi dengan baik

3.4. EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA

Evaluasi dan analisis kinerja dilakukan dengan menggunakan formulir

pengukuran kinerja sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Penyusunan Penetapan Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara reviu atas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah serta merujuk pada Peraturan Walikota

Malang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian dan

Pelaporan Kinerja. Evaluasi dan analisis dilakukan terhadap sasaran strategis

Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Malang sebagaimana yang

telah diperjanjikan pada perjanjian kinerja yang disusun. Adapun seluruh

capaian tujuan yang diuraikan dalam capaian sasaran dapat diuraikan pada tabel

pengukuran kinerja sebagai berikut.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 151
PENUTUP BAB IV

 SASARAN 1 : Meningkatnya pelayanan pengelolaan keuangan dan aset


daerah

Tabel 3.9.

Pengukuran Kinerja Sasaran Meningkatnya pelayanan pengelolaan


keuangan dan aset daerah
Tahun 2015

Misi : Meningkatkan kualitas pelayanan pengelolaan keuangan dan aset


daerah yang profesional dan akuntabel

Tujuan 1 : Terwujudnya Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Yang


Profesional dan Akuntabel
Tahun 2015
Sasaran Strategis Indikator Kinerja %
Target Realisasi
Meningkatnya Nilai pengukuran Nilai 74 Nilai 78,575 100%
pelayanan survey kepuasan
pengelolaan masyarakat
keuangan dan aset Proses APBD Kota Tepat Waktu Tepat Waktu 100%
daerah Malang
Persentase SP2D yang 60% 72,65% 100%
terbit kurang dari 2
(dua) hari
Persentase penyajian 75% 0% (Belum 0%
Laporan Keuangan dapat
Daerah secara wajar diperhitungkan
sesuai SAP Berbasis besaran
Akrual persentase-
nya)
Persentase penyajian 30% 0% (Belum 0%
Laporan Barang Milik dapat
Daerah ( LBMD) secara diperhitungkan
benar besaran
persentase-
nya)
Rata - rata 60%

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran meningkatnya pelayanan

pengelolaan keuangan dan aset daerah dengan 5 (lima) indikator kinerja sasaran

menunjukkan predikat berhasil, dengan uraian masing-masing pencapaian

indikator pada tabel 3.8 dan 3.9, capaian indikator kinerja dan perbandingan

capaian indikator kinerja 5 (lima) tahun dalam renstra.


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN
2015 152
PENUTUP BAB IV

Sebagai upaya mencapai misi, tujuan, dan sasaran ini maka Badan

Pengelola Keuangan dan Aset Daerah menuangkan ke dalam 5 ( lima )

program dan 71 ( tujuh puluh satu ) kegiatan sebagai berikut :

Tabel 3.10
Program dan Kegiatan
Pencapaian Sasaran meningkatnya pelayanan pengelolaan keuangan
dan aset daerah pengelolaan keuangan dan aset daerah

N PROGRAM/KEGIATAN TARGET REALISASI %


O.

A PROGRAM PELAYANAN 3.065.050.740,- 2.948.470.018,- 96,20


ADMINISTRASI PERKANTORAN
1. Kegiatan Penyediaan jasa surat
menyurat
Input Rp 130.000.000,- Rp 119.656.100 92,04
Output : 32000 surat 36.894 surat
Outcome surat terkirim 12 bulan 12 bulan
2. Penyediaan Jasa Komunikasi,
Sumber Daya Air dan Listrik
Input Rp 821.000.000,-- Rp 809.021.295,- 98,54
Output : jenis dan bukti pembayaran 3 jenis/36 bukti 3 jenis/36 bukti
pembayaran pembayaran
Outcome terbayarnya rekening 12 bulan 12 bulan
telepon, air dan listrik serta pembelian
alat listrik
3 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Input Rp 50.000.000,-- Rp 50.000.000,-- 100
Output : jumlah ruangan kantor yang 10 ruangan/22 jenis 10 ruangan/ 22
terpelihara dan jenis alat/bahan jenis
pembersih yang tersedia
Outcome : kebersihan lingkungan 12 bulan 12 bulan
kerja
4 Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan
Kerja
Input Rp 77.500.000,-- Rp 76.180.500,- 98,30
Output : jenis peralatan kantor yang 7 jenis alat 7 jenis alat
terpelihara
Outcome : Ketersediaan peralatan 12 bulan 12 bulan
kantor yang memadai
5 Penyediaan Alat Tulis Kantor

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 153
PENUTUP BAB IV

Input Rp 61.600.000,-- Rp 61.600.000,- 100


Output : jumlah alat tulis kantor yang 55 jenis 55 jenis
tersedia
Outcome : ketersediaan alat tulis 12 bulan 12 bulan
kantor yang memadai
6 Penyediaan Barang Cetakan dan
Penggandaan
Input Rp 75.774.900,- Rp 75.377.675,- 99,48
Output : Jenis barang cetakan yang 17 jenis 17 jenis
tersedia
Outcome : ketersediaan barang 12 bulan 12 bulan
cetakan dan penggandaan
7 Penyediaan Peralatan dan
Perlengkapan Kantor
Input Rp 314.1167.840,- Rp 312.570.900 99,49
Output : jenis peralatan dan 30 jenis 27 jenis
perlengkapan kantor yang tersedia
Outcome : ketersediaan peralatan 12 bulan 12 bulan
dan perlengkapan kantor menunjang
pelayanan admnistrasi perkantoran
8 Penyediaan Bahan Bacaan dan
Peraturan Perundang-undangan
Input Rp 21.000.000,- Rp 17.497.500,- 83,32
Output : jenis bahan bacaan yang 3 surat kabar 2 surat kabar
tersedia
Outcome : ketersediaan informasi 12 bulan 12 bulan
media
9 Penyediaan Makanan dan Minuman
Input Rp 56.667.500,- Rp 43.009.000,- 74,58
Output : jumlah rapat dinas dan tamu Jumlah rapat dan Jumlah rapat-rapat
dinas yang disediakan makanan dan tamu dinas :3 halfday, dinas = 41 kali;
minumannya 30 kali rapat, 400 mamin tamu = 26
orang tamu kali
Outcome : ketersediaan makanan 12 bulan 12 bulan
dan minuman rapat dan tamu dinas
10 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi
ke luar daerah
Input Rp 354.400.000,- Rp 289.168.698,- 81,59
Output : jumlah koordinasi dan 150 kali dalam daerah, 31 kali dalam
konsultasi yang dilaksanakan 36 kali keluar daerah daerah,24 kali
keluar daerah
Outcome : Terlaksananya koordinasi 12 bulan 12 bulan
dan konsultasi dengan Pemerintah,
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kab/Kota lainnya
11 Penataan arsip
Input Rp 10.000.000,- Rp 9.918.000,- 99,18
Output : terlaksananya penataan arsip 1 kali 1 kali
sekretariat
Outcome : Arsip tertata dengan rapi 12 bulan 12 bulan
12 Operasional UPT PerkantoranTerpadu
Input Rp 1.071.940.500- Rp 1.066.518.350,- 99,49
Output : pemenuhan operasional 12 bulan 12 bulan
Perkantoran Terpadu Kota Malang
Outcome : Terlaksananya 12 bulan 12 bulan
pengelolaan sarana dan prasarana
Perkantoran Terpadu Kota Malang
13 Pawai pembangunan
Input Rp 20.000.000- Rp 17.952.000,- 89,76
Output : pawai pembangunan yang 1 kali 1 kali

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 154
PENUTUP BAB IV

diikuti
Outcome : Terlaksananya pawai 1 kali 1 kali
pembangunan
B. PROGRAM PENINGKATAN 1.288.717.500,- 1.087.940.621,- 84,42
SARANA DAN PRASARANA
APARATUR
14 Pembangunan Gedung Kantor
Input Rp 148.400.000,- Rp 0,- 0%
Output : jumlah dokumen 1 dokumen DED 0 0%
perencanaan yang tersusun pembangunan gedung
kantor
Outcome : perencanaan 1 dokumen DED 0 0%
pembangunan gedung kantor sesuai pembangunan gedung
dengan kebutuhan dan selaras kantor
dengan masterplan
15 Pindah Gedung Kantor
Input Rp 100.000.000,- Rp 96.206.000,- 96,21
Output : terlaksananya pindah gedung 1 paket 1 paket
Outcome : penempatan ruangan 1 kali 1 kali
kantor sesuai ketersediaan ruangan
16 Penyusunan DED Grand Desain
Gedung Perkantoran Terpadu Kota
Malang
Input Rp 55.890.000,- Rp 53.504.5000,- 95,73
Output : jumlah dokumen yang 1 dokumen DED 1 dokumen DED
tersusun grand desain gedung grand desain
Perkantoran Terpadu gedung
Perkantoran
Terpadu
Outcome : Perencanaan 1 dokumen DED 1 dokumen DED
pembangunan gedung Perkantoran grand desain gedung grand desain
Terpadu sesuai dengan grand desain Perkantoran Terpadu gedung
Perkantoran
Terpadu
17 Pemeliharaan rutin/berkala gedung
Kantor Pelayanan Terpadu
Input Rp 393.659.500,- Rp 360.415.410,- 91,56
Output : bangunan gedung kantor 2 bangunan : Gedung 2 bangunan :
yang terpelihara A dan gedung B Gedung A dan
gedung B
Outcome : terlaksananya 12 bulan 12 bulan
pemeliharaan rutin/berkala
Perkantoran Terpadu Kota Malang
18 Pemeliharaan rutin/berkala gedung
kantor
Input Rp 50.000.000,- Rp 48.917.000,- 97,83
Output : jumlah ruangan gedung 10 ruang 8 ruang
kantor yang terpelihara
Outcome :Terpeliharanya gedung 12 bulan 12 bulan
kantor
19 Pemeliharaan rutin berkala kendaraan
dinas operasional
Input Rp 95.400.000,- Rp 88.140.711,- 92,39
Output : jumlah kendaraan 5 (lima) kendaraan 5 (lima) kendaraan
operasional dinas yang terpelihara roda 4; 10 (sepuluh) roda 4; 10
kendaraan roda 2 (sepuluh)
kendaraan roda 2
Outcome : terpeliharanya kendaraan 12 bulan 12 bulan
operasional dinas
20 Pembangunan Kanopi Parkir

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 155
PENUTUP BAB IV

Kendaraan Perkantoran Terpadu


Input Rp 160.000.000,- Rp 158.850.000,- 99,28
Output : Kanopi parkir kendaraan 1 paket 1 paket
yang terbangun
Outcome : Ketersediaan kanopi parkir 1 paket 1 paket
kendaraan di Perkantoran Terpadu
21 Pengecatan Eksterior Gedung
Perkantoran Terpadu
Input Rp 260.368.000,- Rp 257.667.000,- 98,96
Output : Gedung perkantoran Terpadu 1 paket ( Gedung A) 1 paket
yang dipelihara pengecatannya ( Gedung A)
Outcome : Terlaksananya pengecatan 1 paket 1 paket
di Perkantoran Terpadu
22 Pengadaan bibit tanaman untuk
taman Perkantoran Terpadu
Input Rp 25.000.000,- Rp 24.240.000,- 96,96
Output : jenis bibit tanaman yang 9 jenis 9 jenis
disediakan
Outcome : peningkatan keindahan 12 bulan 12 bulan
taman di Perkantoran Terpadu
C. PROGRAM PENINGKATAN 164.201.000,- 162.428.600,- 98,92
PENGEMBANGAN SISTEM
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN
KEUANGAN
23 Penyusunan Laporan Capaian
Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja
SKPD
Input Rp 17.000.000,- Rp 16.985.000,- 99,91
Output : jumlah dokumen yang 3 dokumen ( LAKIP, 3 dokumen
tersusun LPPD, RENJA) ( LAKIP, LPPD,
RENJA)
Outcome : ketersediaan dokumen 12 bulan 12 bulan
Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP)
24 Penyusunan Pelaporan Keuangan
Semesteran
Input Rp 90.201.000,- Rp 90.200.950,- 100
Output : Jumlah laporan keuangan 7 jenis dokumen ( 6 jenis dokumen
SKPD yang tersusun Neraca,LRA, ( Neraca,LRA,
LAK,CaLK,Laporan LAK,CaLK,Laporan
keuangan Interim, LO, keuangan Interim,
LPSAL) LO)
Outcome : ketersediaan laporan 12 bulan 12 bulan
keuangan SKPD yang akuntabel
25 Penyusunan Standard Pelayanan
Publik dan IKM
Input Rp 15.000.000,- Rp 14.183.750,- 94,56
Output : jumlah dokumen yang 2 dokumen 2 dokumen
tersusun ( SP,IKM/SKM) ( SP,IKM/SKM)
Outcome : kinerja pelayanan publik 12 bulan 12 bulan
dapat terukur
26 Penyusunan RKA dan DPA
Input Rp 19.000.000,- Rp 18.857.500,- 99,25
Output : jumlah dokumen yang 7 dokumen ( P-KUA 7 dokumen ( P-
tersusun PPAS,RKA/DPA, KUA KUA
PPAS, P- PPAS,RKA/DPA,
RKA/DPPA,RKT) KUA PPAS, P-
RKA/DPPA,RKT)
Outcome : perencanaan program dan 12 bulan 12 bulan
kegiatan SKPD sesuai dengan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 156
PENUTUP BAB IV

peraturan perundang-undangan

27 Penyusunan Standard Operasional


Prosedur
Input Rp 15.000.000- Rp 14.451.400,- 96,34
Output : jumlah dokumen yan g 1 dokumen SOP 1 dokumen SOP
tersusun
Outcome : sebagai acuan 1 tahun 1 tahun
pelaksanaan pekerjaan sesuai tupoksi
masing-masinh
28 Reviu Renstra SKPD
Input Rp 8.000.000- Rp7.750.000,- 96,88
Output : jumlah dokumen yang 1 dokumen 1 dokumen
tersusun perencanaan strategis perencanaan
( Reviu renstra tahun strategis ( Reviu
2013-2018 renstra tahun 2013-
2018
Outcome : perencanaan program dan 12 bulan 12 bulan
kegiatan SKPD terencana sesuai dan
selaras dengan dokumen
perencanaan diatasnya
D. PROGRAM PENINGKATAN DAN 5.891.527.200,- 5.663.236.677,- 96,13
PENGEMBANGAN PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH
29 Penyusunan Standar Satuan Harga
Input Rp 154.600.000- Rp152.135.500,- 98,41
Output : jumlah dokumen yang 1 dokumen SSH 1 dokumen /Perwal
tersusun nomor 52 tahun
2015 tentang
Standar Satuan
Harga
Outcome : tersusunnya standar 12 bulan 12 bulan
satuan harga sebagai acuan
penyusunan anggaran
30 Penyusunan Rancangan Peraturan
Daerah tentang APBD Tahun
Anggaran 2016
Input Rp 393.240.000,- Rp 378.256.050,- 96,19
Output : jumlah dokumen yang 2 dokumen ( Perda + 2 dokumen ( Perda
tersusun Perwal ) nomor 10 Tahun
2015 tentang
APBD Tahun
Anggaran 2016;
dan perwal nomor
89 tahun 2015
tentang Penjabaran
APBD Tahun
Anggaran 2016
Outcome: penetapan APBD Kota 200 buku 200 buku
Malang tepat waktu
31 Penyusunan Rancangan
Peraturan Daerah tentang
Perubahan APBD Tahun
Anggaran 2015
Input: Rp 449.671.800,- Rp 442.899.972,- 98,49
Output : jumlah dokumen yang 2 dokumen ( Perda + 2 dokumen ( Perda
tersusun Perwal ) nomor 6 Tahun
2015 tentang
Perubahan APBD

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 157
PENUTUP BAB IV

Tahun Anggaran
2015; dan perwal
nomor 43 tahun
2015 tentang
Penjabaran P-
APBD Tahun
Anggaran 2015
Outcome: penetapan APBD Kota 200 buku 200 buku
Malang tepat waktu
32 Penyusunan dan Sosialisasi Sistem
dan Prosedur Pengelolaan Keuangan
Daerah
Input Rp 200.000.000,- Rp 174.137.800,- 87,07
Output : jumlah dokumen yang 1 dokumen 1 dokumen (
tersusun Peraturan Walikota
Malang nomor 25
Tahun 2015
tentang Perubahan
Perwal nomor 43
tahun 2015 tentang
Sistem dan
Prosedur
Pengelolaan
Keuangan Daerah
Outcome : persentase SP2D yang 12 bulan 12 bulan
terbit kurang dari 2 (dua) hari
sebanyak 60%
33 Penataan Arsip Administrasi
Perbendaharaan dan Pengelolaan
Kas
Input Rp 195.000.000,- Rp 194.338.000,- 99,66
Output : arsip dokumen pengajuan Dokumen 102 SKPD Dokumen 102
pencairan dana SKPD tertata rapi SKPD
Outcome : Arsip tertata dengan rapi 12 bulan 12 bulan
dan tertib serta mudah ditemukan
34 Peningkatan Pelayanan dan
Penatausahaan Perbendaharaan
Input Rp 389.944.000,- Rp 386.159.700,- 99,03
Output : jumlah SP2D tercetak 26.000 SP2D 31.999 SP2D dan
10.832 daftar
penguji
Outcome : persentase SP2D yang 12 bulan 12 bulan
terbit kurang dari 2 (dua) hari
sebanyak 60%
35 Penatausahaan keuangan PPKD
Input Rp 1.307.180.000- Rp 1.243.819.070,- 95,15
Output : pelaksanaan fungsi dan 12 bulan 12 bulan
pelayanan PPKD, penatausahaan dan
fungsi BUD
Outcome : terlaksananya 12 bulan 12 bulan
penatausahaan penerimaan dan
pengeluaran PPKD
36 Bimtek Pengelolaan Gaji pada SKPD
berbasis Aplikasi
Input Rp 60.000.000- Rp 55.545.000,- 92,58
Output : jumlah peserta bimbingan 50 orang/50 SKPD/1 50 orang/50
teknis kali SKPD/1 kali
Outcome : pembayaran gaji dan 12 bulan 12 bulan
tunjangan berjalan lebih tertib, lancar
dengan data yang lebih akurat
37 Pendampingan Aplikasi Sistem

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 158
PENUTUP BAB IV

Informasi Pengelolaan Keuangan


SKPD Berbasis Akrual
Input Rp 198.650.000- Rp 181.141.000,- 91,19
Output : jumlah SKPD yang 102 SKPD/12 bulan 102 SKPD/12
mendapatkan pendampingan bulan

Outcome : Pengoperasian Sistem 12 bulan 12 bulan


Aplikasi Pengelolaan Keuangan
Berbasis Akrua; secara benar
38 Peningkatan Pelayanan dan
Penatausahaan Hibah dan Bantuan
Sosial
Input Rp 125.000.000,- Rp 119.019.000,- 95,22
Output : jumlah lembaga/organisasi 300 300
sosial yang menerima hibah dan lembaga/organisasi lembaga/organisasi
bantuan sosial sosial sosial
Outcome : mekanisme pencairan 12 bulan 12 bulan
hibah dan bantuan sosial sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
39 Monitoring dan penatausahaan Dana
Transfer
Input Rp 93.230.000,- Rp 86.207.488,- 94,61
Output : jumlah dan jenis dokumen 4 Laporan Konfirmasi 4 Laporan
laporan yang tersusun Transfer (LKT), 12 Konfirmasi Transfer
laporan Bagi Hasil (LKT), 12 laporan
Pajak, 2 Laporan Bagi Hasil Pajak, 2
Dana Penyesuaian Laporan Dana
Penyesuaian
Outcome : tercapainya target 12 bulan 12 bulan
penerimaan dana transfer, rekonsiliasi
dengan SKPD penerima dana transfer
serta koordinasi dan konsultasi ke
Pemerintah, Pemerintah provinsi
terkait dana transfer
40 Penyusunan Standar Biaya Umum
Input Rp 99.500.000- Rp 96.978.500,- 97,37
Output : jumlah dokumen yang 1 dokumen SBU 1 dokumen /Perwal
tersusun nomor 51 tahun
2015 tentang
Standar Biaya
Umum
Outcome : tersusunnya standar biaya 12 bulan 12 bulan
umum sebagai acuan penyusunan
anggaran
41 Penyusunan Perubahan Peraturan
Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang
Retribusi Jasa Usaha
Input Rp 75.000.000- Rp 74.034.500,- 98,71
Output : jumlah dokumen yang 1 dokumen (Naskah 1 dokumen
tersusun Akademik tentang ( Laporan
Perubahan Peraturan Keterangan
Daerah Nomor 2 tentang Perubahan
Tahun 2011 tentang Peraturan Daerah
Retribusi Jasa Usaha) Nomor 2 Tahun
2011 tentang
Retribusi Jasa
Usaha)
Outcome : peningkatan Pendapatan 1 paket 1 paket
Asli Daerah (PAD)
42 Penyusunan Perubahan Peraturan
Daerah Nomor 3 Tahun 2011 tentang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 159
PENUTUP BAB IV

Perijinan Tertentu
Input Rp 75.000.000- Rp 74.179.200,- 98,91
Output : jumlah dokumen yang 1 dokumen (Naskah 1 dokumen
tersusun Akademik tentang ( Laporan
Perubahan Peraturan Keterangan
3aerah Nomor 2 tentang Perubahan
Tahun 2011 tentang Peraturan Daerah
Perijinan Tertentu) Nomor 3 Tahun
2011 tentang
Perijinan Tertentu)
Outcome : peningkatan Pendapatan 1 paket 1 paket
Asli Daerah (PAD)
43 Penagihan dan Pemanggilan Wajib
Retribusi
Input Rp 78.000.000,- Rp 76.988.000,- 98,70
Output : jumlah Wajib Retribusi yang 350 WR 350 WR
menunggak
Outcome : peningkatan Pendapatan 12 bulan 12 bulan
Asli Daerah (PAD)
44 Pendampingan Asistensi Penyusunan
Laporan Keuangan Interim SKPD
Berbasis Akrual
Input Rp 93.446.800,- Rp 93.060.300,- 99,59
Output : Jumlah kali PPK-SKPD yang 3 kali/102 SKPD 3 kali/102 SKPD
mendapatkan pendampingan asistensi
penyusunan L/K Interim SKPD
Outcome : pendampinganPPK-SKPD 3 bulan 3 bulan
dalam analisis transaksi keuangan
pendapatan, belanja dan aset SKPD
dalam rangka penyusunan L/K Interim
SKPD
45 Penyusunan Laporan Keuangan
Interim Pemerintah Daerah
Input Rp 59.288.000,- Rp 59.158.000,- 99,78
Output : Jumlah dan jenis dokumen 4 jenis dokumen 4 jenis dokumen
laporan yang tersusun ( Neraca ( Neraca
Restatement,LRA,LO Restatement,LRA,L
dan LAK) O dan LAK)
Outcome : persentase penyajian 3 bulan 3 bulan
Laporan Keuangan Daerah Interim
secara wajar sesuai SAP berbasis
Akrual sebesar 75%
46 Updating Sistem Aplikasi Pengelolaan
Keuangan Berbasis Akrual dengan
web based (e-finance)
Input Rp 153.859.400,- Rp 153.365.900,- 99,68
Output : software aplikasi yang ter- 1 sistem aplikasi 1 sistem aplikasi
updating ( e-Finance) ( e-Finance)
Outcome : Updating sistem aplikasi e- 12 bulan 12 bulan
finance dalam rangka penyusutan
untuk pertamakalinya
47 Penyusunan Kajian tentang Retribusi 1 dokumen ( Kajian 1 dokumen ( Kajian
Jasa Usaha tentang Retribusi Jasa tentang Retribusi
Usaha Jasa Usaha
Input Rp 62.900.000,- Rp 62.192.350,- 98,87
Output : jumlah dokumen yang
tersusun
Outcome : peningkatan Pendapatan
Asli Daerah (PAD)
48 Penyusunan Kajian tentang Tarif

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 160
PENUTUP BAB IV

Sewa Tempat-tempat Yang Dikuasai


Pemerintah Kota Malang
Input Rp 58.000.000,- Rp 57.504.850,- 99,15
Output : jumlah dokumen yang 1 dokumen ( Kajian 1 dokumen ( Kajian
tersusun tentang Tarif Sewa tentang Tarif Sewa
Tempat-tempat Yang Tempat-tempat
Dikuasai Pemerintah Yang Dikuasai
Kota Malang Pemerintah Kota
Malang
Outcome : persentase kenaikan PAD
dari pemanfaatan bidang lahan aset
daerah sebesar 5%
49 Peningkatan Pelayanan Gaji PNS
Input Rp 407.105.000,- Rp 396.761.350,- 97,46
Output : jumlah rekapan gaji yang 468 Daftar Gaji, 500 470 Daftar Gaji,
tercetak SKPP/12 bulan 500 SKPP/12 bulan
Outcome : pengendalian gaji pegawai 12 bulan 12 bulan
dan SKPP bagi pegawai yang purna
tugas
50 Penghitungan Penetapan dan
Pengetikan Surat Ketetapan Retribusi
Daerah (SKRD)
Input Rp 47.424.000,- Rp 45.658.000,- 96,28
Output : jumlah Surat Pemberitahuan 6.221 SKRD 4.629 SKRD
Retribusi Terhutang yang teecetak
dan terkirim
Outcome : persentase kenaikan PAD 12 bulan 12 bulan
dari pemanfaatan bidang lahan aset
daerah sebesar 5%
51 Penyusunan Dokumen Naskah
Perjanjian Hibah Daerah
Input Rp 50.720.000,- Rp 50.489.250,- 99,55
Output : jumlah NPHD yang tersusun 300 NPHD 885 NPHD
Outcome : pemberian hibah dan 1 tahun 1 tahun
bantuan sosial bersumber dari APBD
sesuai dengan ketentuan
52 Fasilitasi Penyusunan RKA dan DPA
SKPD
Input Rp 136.000.000,- Rp 124.802.000,- 91,77
Output : SKPD yang terfasilitasi 102 SKPD 102 SKPD
Outcome : penyusunan program dan 102 SKPD 102 SKPD
kegiatan SKPD sesuai dengan
ketentuan
53 Penatausahaan Pembukuan
Penerimaan Pendapatan dan
Pembukuan Belanja
Input Rp 150.000.000,- Rp 149.409.514,-
Output : jumlah laporan penerimaan 2 laporan ( Laporan 2 laporan 99,61
dan belanja yang tersusun penerimaan dan ( Laporan
Laporan Belanja ) penerimaan dan
Laporan Belanja )
Outcome : Tersedianya laporan 12 bulan 12 bulan
pembukuan penerimaan dan belanja
daerah
54 Asistensi Penyusunan Laporan
Keuangan SKPD di lingkungan
Pemkot Malang
Input : Rp 85.000.000,- Rp 83.763.000,- 98,54
Output : jumlah kali PPK-SKPD 3 kali /102 PPK-SKPD 3 kali /102 PPK-
mendapatkan pendampingan asistensi SKPD

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 161
PENUTUP BAB IV

penyusunan L/K SKPD


Outcome : pendampingan PPK-SKPD 102 PPK- SKPD 102 PPK- SKPD
dalam analisis transaksi keuangan
pendapatan, belanja dan aset dalam
SKPD dalam rangka penyusunan L/K
SKPD berbasis akrual
55 Pengendalian Pelaksanaan Anggaran
Input Rp 46.540.000,- Rp 46.496.400,- 99,91
Output : pelaksanaan anggaran SKPD 102 SKPD/12 bulan 102 SKPD/12
yang terkendali bulan
Outcome : Pelaksanaan anggaran 12 bulan 12 bulan
SKPS terkendali sesuai dengan
perencanaannya
56 Pemberian Ijin Sewa Tempat-Tempat
Tertentu yang Dikuasai oleh
Pemerintah Kota Malang
Input Rp 97.047.600,- Rp 94.415.200,- 97,29
Output : ijin pemanfaatan tanah aset 350 ijin 165 ijin
daerah yang diterbitkan
Outcome : persentase kenaikan PAD 12 bulan 12 bulan
dari pemanfaatan bidang lahan aset
daerah sebesar 5%
57 Penatausahaan, Analisis dan Evaluasi
Pengelolaan Kas
Input Rp 109.000.000,- Rp 75.937.600,- 69,67
Output : jumlah dan jenis dokumen 302 laporan, 6 jenis 302 laporan, 6 jenis
laporan yang tersusun ( Laporan RC,BKU ( Laporan RC,BKU
BUD, Rekonsiliasi, BUD, Rekonsiliasi,
Fungsional, Fungsional,
Administrasi dan Administrasi dan
Laporan STS) Laporan STS)
Outcome : terlaksanya validasi dan 12 bulan 12 bulan
entry data penerimaan dan
pengeluaran kas dan rekonsiliasi dana
58 Penyusunan Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah Tahun 2014
Input Rp 175.000.000,- Rp 170.418.283,- 97,38
Output : jumlah jenis dokumen yang 4 jenis dokumen 4 jenis dokumen
tersusun ( Neraca, LRA, CaLK ( Neraca, LRA,
dan LAK) CaLK dan LAK)
Outcome : persentase penyajian
Laporan Keuangan Daerah Interim
secara wajar sesuai SAP berbasis
Akrual sebesar 75%
59 Penyusunan Ranperda dan
Ranperwal Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD
Input Rp 236.000.000,- Rp 232.082.900,- 98,34
Output : jumlah jenis dokumen yang 2 dokumen ( 2 dokumen
tersusun Ranperda dan ( 1 Ranperda dan 1
Ranperwal ) Ranperwal tentang
Pertanggungjawab
an APBD Tahun
2015
Outcome :
60 Monitoring dan Evaluasi Realisasi
Pendapatan Asli Daerah
Input Rp 30.080.000,- Rp 29.883.000,- 99,35
Output : jumlah SKPD penghasil 15 SKPD dan 3 BUMD 15 SKPD dan 3
BUMD

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 162
PENUTUP BAB IV

Outcome : terlaksananya monitoring 12 bulan 12 bulan


dan evaluasi atas PAD
E. PROGRAM PENINGKATAN 1.653.260.000,- 1.464.387.385,- 88,58
MANAJEMEN ASET/BARANG
DAERAH
61 Penaksiran Sewa Aset Pemerintah
Kota Malang
Input Rp 146.380.000,- Rp 126.265.570,- 86,26
Output : Data nilai taksir aset dan 5 jenis 5 jenis
Barang Milik Daerah yang akan
disewakan/ penghapusan
Outcome : Nilai taksiran
sewa/penghapusan aset dan barang
yang dikuasai oleh Pemerintah Kota
Malang

62 Penghapusan Barang Milik Daerah


Input Rp 84.820.000,- Rp 20.657.400 ,- 24,35
Output : tanah dan barang milik 5 SK penghapusan 1 SK penghapusan
daerah dalam proses penghapusan ( SK penghapusan
kendaraan yg
terdiri dr 12
(duabeelas) unit
kendaraan roda 4
dan 21 (duapuluh
satu) untuk
kendaraan roda 2
Outcome : Tertib administrasi 12 bulan 12 bulan
pengelolaan Barang Milik Daerah
63 Pembinaan, Pengawasan dan
Pengendalian Pengelolaan Barang
Daerah
Input Rp 165.000.000,- Rp 118.788.760 ,- 71,99
Output : jumlah SKPD/pengguna 102 Pengguna Barang 102 Pengguna
barang Barang
Outcome : Tertib administrasi 12 bulan 12 bulan
pengelolaan Barang Milik Daerah
64 Bimbingan Teknis Penatausahaan
Barang Milik Daerah melalui Aplikasi
SIMBADA di Kota Malang
Input Rp 150.000.000,- Rp 147.263.600 ,- 98,18
Output : jumlah peserta bimbingan 200 org/1 kali / 102 200 org/1 kali / 102
teknis SKPD SKPD
Outcome : Persentase Penyajian
Laporan Barang Milik Daerah (LBMD)
secara benar sebesar 40%
65 Penatausahaan Aset Milik Daerah dan
Update Data dengan SIMBADA
Input Rp 598.170.000,- Rp 553.804.000,- 92,58
Output : Tersedianya Sistem Informasi 1 software SIMBADA 1 sofware
Barang Milik Daerah melalui sistem dengan data yang ter- SIMBADA dengan
aplikasi update data yang ter-
update
Outcome : Penatausahaan
aset/barang milik daerah dan update
data dengan SIMBADA
66 Pelaksanaan dan Penyusunan
Mekanisme Kegiatan Perforasi Benda-
Benda Berharga
Input Rp 90.000.000,- Rp 88.574.700,- 98,42

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 163
PENUTUP BAB IV

Output : jumlah dokumen yang 1 dokumen 3 dokumen Perwal


tersusun Nomor 93 tahun
2015 tentang
Standar Desain
Karcis Retribusi
Daerah, Perwal
nomor :
188.45/339/35.73.1
12/2015 tentang
Standar Desain
Karcis Retribusi
Jasa Umum dan
Perwal Nomor :
188.45/340/35.73,1
12/2015 tentang
Standar Teknis
Desain Karcis
Retribusi Jasa
Usaha
Outcome :Tertibnya pelaksanaan 12 bulan 12 bulan
perforasi benda-benda berharga
67 Fasilitasi Penatausahaan Barang Milik
Daerah
Input Rp 80.000.000,- Rp 79.912.275,- 99,89
Output : jumlah SKPD yang 102 SKPD/12 bulan 102 SKPD/12
terfasilitasi bulan
Outcome : Terfasilitasinya 12 bulan 12 bulan
permasalahan penatausahaan barang
milik daerah
68 Penyusunan Petunjuk Teknis
Pengelolaan Barang Milik Daerah
Input Rp 100.000.000,- Rp 97.299.630,- 97,30
Output : jumlah dokumen yang 1 dokumen 1 dokumen
tersusun ( Peraturan
Walikota Malang
nomor 88 Tahun
2015 tentang
Kebijakan
Penyusutan Aset
Tetap Pemerintah
Daerah
Outcome : Tersusunnya petunjuk
teknis pengelolaan Barang Milik
Daerah
69 Penyusunan Perubahan Peraturan
Daerah Nomor 14 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Barang Milik
Daerah dan Peraturan Daerah Nomor
4 Tahun 1997 tentang Perijinan
Tempat-Tempat Tertentu
Input Rp 60.390.000,- Rp 59.742.750,- 98,93
Output : jumlah dokumen yang 1 dokumen 1 dokumen (
tersusun Naskah Akademik
Perubahan
Peraturan Daerah
Nomor 14 Tahun
2008 tentang
Pengelolaan
Barang Milik
Daerah dan
Peraturan Daerah

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 164
PENUTUP BAB IV

Nomor 4 Tahun
1997 tentang
Perijinan Tempat-
Tempat Tertentu
Outcome : persentase kenaikan PAD
dari pemanfaatan bidang lahan aset
daerah sebesar 5%
70 Penyusunan Peraturan Walikota
Malang tentang Tata Cara
Pelaksanaan Sewa Tanah dan/atau
bangunan milik/dikuasai Pemerintah
Kota Malang
Input Rp 30.400.000,- Rp 29.900.000,- 98,36
Output : jumlah dokumen yang 1 dokumen 1 dokumen
tersusun ( Peraturan
Walikota Malang
nomor Tahun 2015
tentang Tata Cara
Pelaksanaan Sewa
Tanah dan/atau
bangunan
milik/dikuasai
Pemerintah Kota
Malang
Outcome : persentase kenaikan PAD
dari pemanfaatan bidang lahan aset
daerah sebesar 5%
71 Bimtek/Sosialisasi Pengelolaan
Barang Milik Daerah (dalam rangka
penyusunan LBMD bagi SKPD)
Input Rp 148.100.000,- Rp 142.178.700,- 96
Output : jumlah peserta bimbingan 325 orang/ 102 SKPD 325 orang/ 102
teknis + 3 BUMD SKPD + 3 BUMD
Outcome : Persentase Penyajian
Laporan Barang Milik Daerah (LBMD)
secara benar sebesar 40%

Berdasarkan uraian tabel program dan kegiatan tersebut di atas,

nampak capaian program dan kegiatan rata-rata sesuai dengan target yang

ditetapkan. Namun demikian, pada proses pencapaian sasaran “meningkatnya

pelayanan pengelolaan keuangan dan aset daerah”, berdasarkan hasil evaluasi

yang dilaksanakan setiap akhir penyelenggaraan kegiatan, secara umum

aparatur Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah masih sangat

membutuhkan wawasan terkait pengelolaan keuangan dan aset, terlebih

mengingat Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah yang baru terbentuk

dan perubahan regulasi yang ada.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 165
PENUTUP BAB IV

Sebagai gambaran beberapa masalah dan upaya pemecahan

masalah yang dihadapi dalam pencapaian sasaran ini adalah :

1. Masih belum optimalnya penyediaan sarana dan prasarana kantor

dibandingkan dengan tuntutan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang

tinggi. Mengupayakan secara maksimal segala sumber daya yang ada agar

tidak menghambat pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah.

2. Pengetahuan dan wawasan aparatur tentang pengelolaan keuangan dan

aset daerah yang dimiliki masih harus ditingkatkan, mengingat sering

terjadinya perubahan regulasi yang mengatur pengelolaan keuangan dan

aset daerah. Upaya untuk mengikutsertakan aparatur dalam kegiatan-

kegiatan sosialisasi dan/atau bimbingan teknis, sehingga diharapkan mampu

untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengelolaan keuangan

dan aset daerah. Dengan demikian diharapkan aparatur dapat bersinergi

demi mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

3. Melaksanakan kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis tentang pengelolaan

keuangan dan aset daerah dengan narasumber yang berasal dari Pusat bagi

SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Malang, sehingga diharapkan SKPD

dapat menyatukan pemahaman dan visi tentang pengelolaan keuangan dan

aset daerah dalam kapasitasnya sebagai pengguna anggaran/pengguna

barang.

4. Disamping itu pula, perlu ditingkatkan koordinasi dan konsultasi ke

Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan atau Pemerintah Kabupaten/Kota lain

ataupun lembaga-lembaga terkait pengelolaan keuangan dan aset daerah.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 166
PENUTUP BAB IV

5. Inovasi dan model-model aplikasi baru terkait pengelolaan aset daerah yang

dilaksanakan sebagai amanat peraturan perundang-undangan yang

dikeluarkan Pemerintah Pusat, sangat membutuhkan ketrampilan, keahlian

dan pengetahuan yang memadai bagi aparatur Badan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah. Namun demikian pencapaian inovasi tidak

dapat dilakukan secara tergesa-gesa karena dapat berpengaruh pada sistem

pengelolaan keuangan secara keseluruhan. Pemecahannya adalah secara

intensif meningkatkan koordinasi, melakukan kerja sama dengan

konsultan/rekanan penyedia jasa pengembangan aplikasi kedalam bentuk

pendampingan dan maupun pemeliharaan softwarenya.

6. Secara terus menerus melakukan update sofware dan aplikasinya dalam

rangka penyempurnaan, peningkatan dan pengembangan pengelolaan

keuangan daerah.

7. Belum optimalnya kemampuan Pejabat Penatausahaan Keuangan ( PPK-

SKPD ) dalam pemahaman software aplikasi pengelolaan keuangan daerah

dan pelaporan keuangan daerah. Pemecahannya adalah melaksanakan

koordinasi, bimbingan teknis serta asistensi /pendampingan kepada Satuan

Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ) di lingkungan Pemerintah Kota Malang.

8. Beberapa SKPD penghasil masih kurang optimal dalam pencapaian target

penerimaan daerah, sehingga perlu dilaksanakan monitoring dan evaluasi

pendapatan daerah agar SKPD penghasil dapat mengkomunikasikan

hambatan yang ditemui dalam rangka pencapaian target penerimaan

daerah.

9. Pelaksanaan Penatausahaan Barang Milik Daerah melalui aplikasi

SIMBADA, masih memerlukan penyempurnaan. Mapping yang dilakukan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 167
PENUTUP BAB IV

SKPD banyak mengalami kesulitan pada pencatatan persediaan terutama

pada barang habis pakai yang teranggarkan pada masing-masing kegiatan.

Hasil mapping memastikan data barang milik daerah telah sesuai dengan

Neraca. Untuk itu segera diadakan pengembangan data base / aplikasi

SIMBADA

10. Belum optimalnya kemampuan SKPD dalam hal ini Subag Umum dan

Pengurus Barang SKPD dalam pemahaman software aplikasi

penatausahaan dan Laporan Barang Milik Daerah. Pemecahannya adalah

melaksanakan koordinasi, bimbingan teknis serta asistensi /pendampingan

kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ) di lingkungan Pemerintah

Kota Malang

 SASARAN 2 : Meningkatnya Tertib Penatausahaan Pengelolaan


Aset Daerah

Tabel 3.11.

 Pengukuran Kinerja Sasaran 2: Meningkatnya Tertib Penatausahaan


Pengelolaan Aset Daerah

Tujuan 2 : Terwujudnya Tertib Penatausahaan Pengelolaan Aset Daerah

Tahun 2015
Sasaran Strategis Indikator Kinerja %
Target Realisasi
Meningkatnya Tertib Persentase bidang
Penatausahaan lahan aset daerah yang 10,49 % 10,49% 100%
Pengelolaan Aset Daerah bersertifikat
Persentase konflik
tanah dan atau
100% 100% 100%
bangunan yang
terfasilitasi
Persentase aset dan
40% 35% 87,50%
barang daerah

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 168
PENUTUP BAB IV

terinventarisasi sudah
teridentifikasi dan
terdokumentasi dengan
baik
Rata-rata 95,83 %
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran “ meningkatnya tertib penatausahaan

pengelolaan aset daerah “, dengan 3 (tiga) indikator kinerja sasaran

menunjukkan predikat “ sangat berhasil”, dengan uraian masing-masing

pencapaian indikator pada tabel 3.9 dan 3.11, capaian indikator kinerja dan

perbandingan capaian indikator kinerja 5 (lima) tahun dalam renstra.

Sebagai upaya mencapai misi, tujuan, dan sasaran ini maka Badan

Pengelola Keuangan dan Aset Daerah menuangkan ke dalam 5 ( lima )

program dan 5 (lima) kegiatan sebagai berikut :

Tabel 3.12
Program dan Kegiatan
Pencapaian Sasaran Meningkatnya Tertib Penatausahaan Pengelolaan
Aset Daerah

NO. PROGRAM/KEGIATAN TARGET REALISASI %

A PROGRAM PENATAAN, 97.500.000,- 72.001.000,- 73,85


PENGUASAAN, PEMILIKAN,
PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN
TANAH
1. Pemberian/Pemasangan Papan
Himbauan untuk Pengamanan Aset
Pemerintah Daerah
Input Rp 97.500.000,- Rp 72.001.000,- 73,85
Output : jumlah titik lokasi aset tanah 40 titik lokasi 40 titik lokasi
dan/atau bangunan yang dikuasaioleh
Pemerintah Kota Malang yang
teridentifikikasi
Outcome : persentase bidang lahan 10,49% 10,49%
aset daerah yang bersertifikat
B PROGRAM PENYELESAIAN 94.848.000,- 66.644.000,- 70,26
KONFLIK-KONFLIK PERTANAHAN
2. Fasilitasi penyelesaian konflik-konflik
pertanahan
Input Rp 94.848.000,- Rp 66.644.400,- 70,26
Output : pertimbangan/fasilitasi 15 kasus 15 kasus
penyelesaian konflik tanah dan/atau
bangunan milik Pemerintah Kota
Malang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 169
PENUTUP BAB IV

Outcome : Persentase konflik tanah 100% 100%


dan atau bangunan yang terfaslitasi
C. PROGRAM PENYELAMATAN DAN 218.514.760,- 215.607.950,- 98,67
PELESTARIAN DOKUMEN/ARSIP
DAERAH
3. Penyediaan dan Penataan Ruang Arsip
dan Penyimpanan Benda-Benda
Berharga Milik Daerah
Input Rp 218.514.760,- Rp 215.607.950,- 98,67
Output : Arsip dan benda-benda Data dan arsip Data dan arsip
berharga tertata dalam sistem aplikasi tertata per obyek tertata per obyek
melalui aplikasi melalui aplikasi
SIGMA dan SIPIPT SIGMA dan SIPIPT
Outcome : Penataan arsip dan
penyimpanan Benda-benda Berharga
Milik Daerah
D. PROGRAM PENINGKATAN STATUS 234.000.000,- 220.044.720,- 94,04
HUKUM ASET
4 Sertifikasi Tanah Aset Pemerintah Kota
Malang
Input Rp 234.000.000,- Rp 220.044.720,- 94,04
Output : bidang lahan aset tersertifikasi 40 bidang 40 bidang

Outcome : persentase bidang lahan 10,49% 10,49%


aset daerah yang bersertifikat
E. PROGRAM PEMBANGUNAN SISTEM 400.000.000,- 376.020.275,- 94,01
PENDAFTARAN TANAH
5. Inventarisasi/Sensus dan Kodefikasi
Aset Milik Daerah
Input Rp 400.000.000,- Rp 376.020.275,- 94,01
Output : jumlahobyek data 1.650 obyek ( 2 1.650 obyek ( 2
terinventarisasi Kecamatan yaitu Kecamatan yaitu
Kec. Sukun dan Kec. Sukun dan
Kec. Klojen) Kec. Klojen)
Outcome : Persentase aset dan barang 40% 35%
daerah teriventarisasi sudah
teridentifikasi dan terdokumentasi
dengan baik

Pencapaian Sasaran kedua, “ meningkatnya tertib penatausahaan

pengelolaan aset daerah “telah tercapai dengan predikat “ Sangat Berhasil “ .

Akan tetapi, hasil evaluasi dari pelaksanaan program ini masih terdapat

beberapa kendala. Berikut ini uraian masalah dan pemecahan yang akan

dilakukan :

1. Pengelolaan Barang Milik Daerah merupakan sesuatu yang harus

dilaksanakan dengan baik agar dapat memberikan gambaran tentang

kekayaan daerah, adanya kejelasan status kepemilikan, pengamanan

barang daerah, peningkatan PAD dari pemanfaatan aset daerah.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 170
PENUTUP BAB IV

Pemerintah Daerah wajib melakukan pengamanan terhadap Barang Milik

Daerah yang meliputi pengamanan fisik, pengamanan administratif dan

pengamanan hukum. Untuk menjamin kepastian status kepemilikan,

dilaksanakan sertifikasi atas lahan tanah aset daerah Pemerintah Kota

Malang ke Badan Pertahanan Nasional (BPN). Tanah/lahan aset daerah

yang masih kosong/belum ada pemanfaatannya, dilaksanakan identifikasi

dan pengamanan dengan jalan pemasangan/pemberian papan

himbauan/papan nama yang menjelaskan kepemilikannya oleh Pemerintah

Kota Malang. Kurang lengkapnya data atas lahan aset daerah, menyulitkan

proses sertifikasi sehingga masih membutuhkan waktu untuk proses

identifikasi. Dalam rangka mempermudah proses sertifikasi tersebut

selanjutnya dalam pengurusan pemberian ijin pemakaian tempat-tempat

yang dikuasai Pemerintah Kota Malang, dilengkapi dengan form Surat

Pernyataan kesanggupan untuk diproses sertifikat kepemilikannya atas

nama Pemerintah Kota Malang.

2. Mengingat masalah-masalah terkait pengelolaan aset lahan tanah dan/atau

bangunan sebagaimana diuraikan diatas yang berpotensi memunculkan

sengketa, maka kegiatan inventarisasi aset daerah menjadi sangat mutlak

untuk dilaksanakan. Namun oleh karena keterbatasan waktu dan dana,

kegiatan inventarisasi/sensus dan kodefikasi barang daerah tidak dapat

dilakukan segera terhadap seluruh wilayah obyek dalam satu waktu,

sehingga secara berkala sejak tahun 2014 dilakukan masing-masing untuk

lokasi obyek di 2 (dua) kecamatan. Data-data terbaharukan hasil

inventarisasi selanjutnya di up date ke dalam pengembangan sistem

informasi aset daerah dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 171
PENUTUP BAB IV

Pengelolaan Ijin Pemakaian Tanah ( SIPIPT ), dimana tanah aset daerah

terarsipkan per obyek dan tersaji secara tekstual dan spacial ( obyek tersaji

riil dilengkapi foto/dokumentasi serta peta ). Penyimpanan barang daerah

dilaksanakan dalam rangka pengurusan, penyelenggaraan dan pengaturan

barang daerah agar lebih mudah mencari terkait data/ historisnya pada saat

dibutuhkan. Sehingga demikian harus dilakukan updating sistem aplikasi

guna pembaharuan data hasil inventarisasi/sensus dan kodefikasi lahan

aser daerah yang dimiliki/dikuasai Pemerintah Kota Malang.

3. Selain pengamanan administrasi dan pengamanan hukum yang harus

dilaksanakan atas aset barang daerah, tidak kalah pentingnya adalah

pengamanan fisiknya. Tahun 2015, telah terarsipkan Sertifikat Hak Pakai

(SHP) sebanyak 812 sertifikat; Ijin Pemakaian Kekayaan dan Tempat-

Tempat Tertentu Yang Dikuasai Pemerintah Kota Malang sebanyak

1.776 obyek; Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor ( BPKB) sebanyak

1.049 dokumen. Namun keterbatasan ruangan dan tempat penyimpanan

menjadi kendala tersendiri. Penataan arsip menjadi tidak maksimal, walau

dilakukan peningkatan pemenuhan sarana prasarananya; misalnya

pengadaan rak/lemari arsip, namun ruangannya tidak mendukung.

3.5. REALISASI ANGGARAN

Pagu anggaran Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Tahun

2015 sebesar Rp 13.107.619.200,00 ( Tiga belas milyar seratus tujuh juta enam

ratus sembilan belas ribu dua ratus rupiah ).

Perbandingan pagu tahun 2015 dibandingkan tahun-tahun

sebelumnya diawali dari jumlah pagu dari pagu anggaran yang diterima oleh

Dinas Perumahan, Bagian Perlengkapan dan Bagian Keuangan dari tahun 2009

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 172
PENUTUP BAB IV

sampai dengan 2012. Baru pada tahun 2013 setelah Badan Pengelola

Keuangan dan Aset Daerah terbentuk sebagai peleburan dari Dinas Perumahan,

Bagian Perlengkapan dan Bagian Keuangan jumlah pagu yang ditetapkan untuk

Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah. Apabila dibandingkan dengan

perolehan pagu anggaran tahun 2009 – 2012, maka pada tahun 2015 ini pagu

anggaran yang dimiliki Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah mengalami

penurunan. Namun jika perbandingan pagu anggaran yang diterima Badan

Pengelola Keuangan dan Aset Daerah pada tahun 2015 mengalami kenaikan

dibandingkan pada tahun 2014. Perkembangan pagu anggaran Badan Pengelola

Keuangan dan Aset Daerah secara lengkap dari tahun 2009 sampai dengan

2014 secara lengkap dapat dilihat pada tabel dan gambar di bawah ini :

Tabel 3.13
Perbandingan Pagu Anggaran Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Kota Malang Tahun 2009-2013 dengan Tahun 2014

TAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Bagian Perlengkapan, Bagian Keuangan, Dinas Perumahan BPKAD
22.813.786.703,68 31.164.599.868,66 16.749.419.251,00 51.417.414.479,18 7.668.772.740 9.757.900.000,-

Gambar 3.1
Perbandingan Pagu Anggaran Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Kota Malang Tahun 2009-2013 dengan Tahun 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 173
PENUTUP BAB IV

Tabel 3.14

Perbandingan Pagu Anggaran Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

Kota Malang Tahun 2015 dengan Tahun 2013 dan 2014

TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015


(Rp) (Rp) (Rp)
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
7.668.772.740 9.757.900.000,- 13.107.619.200,-

Gambar 3.2
Perbandingan Pagu Anggaran Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

Kota Malang Tahun 2015 dengan Tahun 2013 dan 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 174
PENUTUP BAB IV

Dari pagu anggaran yang diterima Badan Pengelola Keuangan dan

Aset Daerah Tahun 2015 sebesar Rp 13.107.619.200,00 ( Tiga belas

milyar seratus tujuh juta enam ratus sembilan belas ribu dua ratus

rupiah ), selanjutnya dialokasikan untuk mendanai 10 (sepuluh) program

yang tertuang di 76 ( tujuh puluh enam ) kegiatan. Alokasi pagu

anggaran dan realisasi per program Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 3.15
Penyerapan terhadap Pagu Anggaran Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah Kota Malang Per Program Tahun 2015
PAGU REALISASI
%
NO PROGRAM (Rp) (Rp)

1. Pelayanan Administrasi Perkantoran 3.065.050.740 2.948.470.018 96,20


Peningkatan Sarana Dan Prasarana 1.288.717.500 1.087.940.621 84,42
2. Aparatur
Peningkatan Pengembangan Sistem 164.201.000 162.428.600 98,92
3. Pelaporan Capaian Kinerja Dan
Keuangan
Peningkatan Dan Pengembangan 5.891.527.200 5.663.236.677 96,13
4. Pengelolaan Keuangan Daerah
Peningkatan Manajemen 1.653.260.000 1.464.387.385 88,58
5. Aset/Barang Daerah
Penataan, Penguasaan, Pemilikan, 97.500.000 72.001.000 73,85
6 Penggunaan Dan Pemanfaatan
Tanah

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 175
PENUTUP BAB IV

7. Peningkatan Status Hukum Aset 234.000.000 220.044.720 94,04


Penyelesaian Konflik-konflik 94.848.000 66.644.400 70,26
8. Pertanahan
Pembangunan Sistem Pendaftaran 400.000.000 376.020.275 94,01
9. Tanah
Penyelamatan Dan Pelestarian 218.514.760 215.607.950 98,67
10. Dokumen/Arsip Daerah
JUMLAH 13.107.619.200 12.276.781.646 93,66

Terlihat pada tabel di atas, realisasi anggaran Badan Pengelola

Keuangan dan Aset Daerah untuk tahun 2015 adalah sebesar

Rp 12.276.781.646,- atau sebesar 93,66 %. Jika dibandingkan dengan tahun-

tahun sebelumnya yakni tahun 2013 dan tahun 2014, penyerapan anggaran

Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah tahun 2015 terjadi peningkatan.

Lebih jelasnya untuk realisasi anggaran disajikan pada tabel dan gambar

sebagai berikut :

Tabel 3.16
Perbandingan Realisasi Anggaran Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Tahun 2015 dengan Tahun 2013 dan Tahun 2014

URAIAN TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015

TARGET 7.668.772.740 9.757.900.000 13.107.619.200

REALISASI
6.979.744.193 8.714.821.024 12.276.781.646
% 91,01 89,30 93,66

Gambar 3.3
Target dan Realisasi Penyerapan Anggaran Badan Pengelola Keuangan dan
Aset Daerah Tahun 2013, Tahun 2014 dan Tahun 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 176
PENUTUP BAB IV

Gambar 3.4
Persentase Realisasi Anggaran Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Tahun 2013 ,Tahun 2014 dan Tahun 2015

Tabel 3.17

Realisasi Target Anggaran Per Program Per Kegiatan


Tahun 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 177
PENUTUP BAB IV

NO URAIAN TARGET REALISASI CAPAIAN


(Rp) (Rp) ( %)

1. Pemberian / 97.500.000 72.001.000 73,85


Pemasangan Papan
Himbauan untuk
Pengamanan Aset
Pemerintah Daerah

2. Fasilitasi penyelesaian 94.848.000 66.644.400 70,26


konflik-konflik
pertanahan

3. Sertifikasi Tanah Aset 234.000.000 220.044.720 94,04


Pemerintah Kota
Malang
4. Penyediaan jasa surat 130.000.000 119.656.100 92,04
menyurat
5. Penyediaan jasa 821.000.000 809.021.295 98,54
komunikasi, sumber
daya air dan listrik
6. Penyediaan jasa 50.000.000 50.000.000 100
kebersihan kantor
7. Penyediaan jasa 77.500.000 76.180.500 98,30
perbaikan peralatan
kerja
8. Penyediaan alat tulis 61.600.000 61.600.000 100
kantor
9. Penyediaan barang 75.774.900 75.377.675 99,48
cetakan dan
penggandaan
10. Penyediaan peralatan 314.167.840 312.570.900 99,49
dan perlengkapan
kantor
11. Penyediaan bahan 21.000.000 17.497.500 83,32
bacaan dan peraturan
perundang-undangan
12. Penyedian makanan 57.667.500 43.009.000 74,58
dan minuman
13. Rapat-rapat koordinasi 354.400.000 289.168.698 81,59
dan konsultasi keluar
daerah
14. Penataan arsip 10.000.000 9.918.000 99,18

15. Operasional UPT 1.071.940.500 1.066.518.350 99,49


Perkantoran Terpadu
16. Pawai pembangunan 20.000.000 17.952.000 87,96

17. Pembangunan Gedung 148.400.000 0 0


Kantor

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 178
PENUTUP BAB IV

18. Pindah gedung kantor 100.000.000 96.206.000 96,21

19. Penyusunan DED 55.890.000 53.504.500 95,73


Grand Desain gedung
Perkantoran Terpadu
20. Pemeliharaan 393.659.500 360.415.410 91,56
rutin/berkala gedung
kantor Pelayanan
Terpadu
21. Pemeliharaan 50.000.000 48.917.000 97,83
rutin/berkala gedung
kantor
22. Pemeliharaan 95.400.000 88.140.711 92,39
rutin/berkala
kendaraan
dinas/operasional
23. Pembangunan kanopi 160.000.000 158.850.000 99,28
parkir kendaraan
Perkantoran Terpadu
24. Pengecatan eksterior 260.368.000 257.667.000 98,96
gedung Perkantoran
Terpadu
25. Pengadaan bibit 25.000.000 24.240.000 96,96
tanaman untuk taman
Perkantoran Terpadu
26. Penyusunan laporan 17.000.000 16.985.000 99,91
capaian kinerja dan
iktisar realisasi kinerja
SKPD
27. Penyusunan pelaporan 90.201.000 90.200.950 100
keuangan semesteran
28. Penyusunan Standart 15.000.000 14.183.750 94,56
Pelayanan Publik dan
IKM
29. Penyusunan RKA dan 19.000.000 18.857.500 99,25
DPA
30. Penyusunan Standar 15.000.000 14.451.400 96,34
Operasional Prosedur
31. Reviu Renstra SKPD 8.000.000 7.750.000 96,88

32. Penyusunan Standar 154.600.000 152.135.500 98,41


Satuan Harga (SSH)
33. Penyusunan 393.240.000 378.256.050 96,19
Rrancangan Peraturan
Daerah tentang APBD
tahun anggaran 2016
34. Penyusunan 449.671.800 442.899.972 98,49
Rancangan Peraturan
Daerah tentang
Perubahan APBD
tahun 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 179
PENUTUP BAB IV

35. Penyusunan Standar 99.600.000 96.978.500 97,37


Biaya Umum
36. Penyusunan Dokumen 50.720.000 50.489.250 99,55
Naskah Perjanjian
Hibah Daerah
37. Penatausahaan 1.307.180.000 1.243.819.070 95,15
keuangan PPKD
38. Bimtek pengelolaan 60.000.000 55.545.000 92,58
gaji pada SKPD
berbasis aplikasi
39. Penyusunan dan 200.000.000 174.137.800 87,07
sosialisasi Sistem
Prosedur Pengelolaan
Keuangan Daerah
40. Penataan arsip 195.000.000 194.338.000 99,66
administrasi
Perbendaharaan dan
Pengelolaan kas
41. Peningkatan 389.944.600 386.159.700 99,03
pelayanan dan
penatausahaan
Perbendaharaan
42. Pendampingan aplikasi 198.650.000 181.141.000 91,19
sistem pengelolaan
Keuangan SKPD
Berbasis akrual
dengan web based ( e-
finance)
43. Peningkatan 125.000.000 119.019.000 95,22
pelayanan dan
penatausahaan Hibah
dan Bantuan Sosial
44. Monitoring dan 93.230.000 88.207.488 94,61
penatausahaan Dana
Transfer
45. Peningkatan 407.105.000 396.761.350 97,46
pelayanan gaji PNS
46. Penyusunan 75.000.000 74.034.500 98,71
Perubahan Peraturan
Daerah Nomor 2
Tahun 2011 tentang
Retribusi Jasa Usaha
47. Penyusunan 75.000.000 74.179.200 98,91
Perubahan Peraturan
Daerah Nomor 3
Tahun 2011 Tentang
Perijinan Tertentu
48. Perhitungan, 47.424.000 45.658.000 96,28
Penetapan dan
Pengetikan Surat
Ketetapan Retribusi
Daerah ( SKRD )

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 180
PENUTUP BAB IV

49. Fasilitasi penyusunan 136.000.000 124.802.000 91,77


RKA dan DPA SKPD
50. Penatausahaan 150.000.000 149.409.514 99,61
Pembukuan
Penerimaan
Pendapatan dan
Pembukuan Belanja
51. Asistensi penyusunan 85.000.000 83.763.000 98,54
Laporan Keuangan
SKPD di lingkungan
Pemerintah Kota
Malang
52. Penagihan dan 78.000.000 76.988.000 98,70
Pemanggilan Wajib
Retribusi
53. Pengendalian 46.540.000 46.496.400 99,91
Pelaksanaan Anggaran
54. Pendampingan 93.446.800 93.060.300 99,59
Asistensi Penyusunan
Laporan Keuangan
Interim SKPD Berbasis
Akrual
55. Penyusunan Laporan 59.288.000 59.158.000 99,78
Keuangan Interim
Pemerintah Daerah
56. Updating Sistem 153.859.400 153.365.900 99,68
Aplikasi Pengelolaan
Keuangan Berbasis
Akrual dengan
webbased (e-finance)
57. Penyusunan Kajian 62.900.000 62.192.350 98,87
Tentang Tarif Retribusi
Jasa Usaha
58. Penyusunan Kajian 58.000.000 57.504.850 99,15
Tentang Tarif Sewa
Tempat-Tenpay Yang
Dikuasai oleh
Pemerintah Kota
Malang
59. Pemberian Ijin Sewa 97.047.600 94.415.200 97,29
Tenpat-Tempat
tertentu yang dikuasai
oleh Pemerintah Kota
Malang
60. Penatausahaan, 109.000.000 75.937.600 69,67
Analisis dan Evaluasi
Pengelolaan Kas
61. Penyusunan Laporan 175.000.000 170.418.283 97,38
Keuangan Pemerintah
Daerah Tahun 2014
62. Penyusunan Ranperda 236.000.000 232.082.900 98,34
dan Ranperwal
Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 181
PENUTUP BAB IV

63. Monitoring dan 30.080.000 29.883.000 99,35


Evaluasi Realisasi
Pendapatan Asli
Daerah
64. Penaksiran Sewa Aset 146.380.000 126.265.570 86,26
Pemerintah Kota
Malang
65. Penghapusan Barang 84.820.000 20.657.400 24,35
Milik Daerah
66. Pembinaan, 165.000.000 118.788.760 71,99
pengawasan dan
pengendalian
Pengelolaan Barang
Daerah
67. Bimtek Penatausahaan 150.000.000 147.263.600 98,18
Barang Milik Daerah
melalui Aplikasi
SIMBADA di Kota
Malang
68. Penatausahaan Aset 598.170.000 553.804.000 92,58
Milik Daerah dan
Update data dengan
SIMBADA
69. Pelaksanaan dan 90.000.000 88.574.700 98,42
Penyusunan
Mekanisme kegiatan
Perforasi Benda-Benda
Berharga
70. Fasilitasi 80.000.000 79.912.275 99,89
Penatausahaan
Barang Milik Daerah
71. Penyusunan Petunjuk 100.000.000 97.299.630 97,30
Teknis Pengelolaan
Barang Milik Daerah
72. Penyusunan Peraturan 30.400.000 29.900.000 98,36
Walikota Malang
Tentang Tatacara
Pelaksanaan Sewa
Tanah dan/atau
bangunan
Milik/Dikuasai
Pemerintah Kota
Malang
73. Bimtek/Sosialisasi 148.100.000 142.178.700 96,00
Pengelolaan Barang
Milik Daerah (dalam
rangka penyusunan
LBMD bagi SKPD)
74. Penyusunan 60.390.000 59.742.750 98,93
Perubahan Peraturan
Daerah Nomor 14
tentang Pengelolaan
Barang Milik Daerah
dan Peraturan Daerah
Nomor 4 Tahun 1997

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 182
PENUTUP BAB IV

tentang Perijinan
Tempat-Tempat
Tertentu
75. Penyediaan dan 218.514.760 215.607.950 98,67
penataan ruang arsip
dan penyimpanan
Benda-benda Berharga
Milik Daerah
76. Inventarisasi/Sensus 400.000.000 376.020.275 94,01
dan Kodefikasi Aset
Milik Daerah

Sebagaimana daftar tabel diatas, realisasi anggaran masing-masing

kegiatan per program rata-rata tercapai 95% keatas. Namun beberapa kegiatan

terserap kurang dari 50% bahkan 1 kegiatan terserap 0%, antara lain dijelaskan

sebagai berikut :

1. Kegiatan Penagihan dan Pemanggilan Wajib Retribusi, terserap sebesar

47,61%. Dari sebanyak 5.239 Wajib Retribusi (WR) yang dibuatkan

pemanggilan dan penagihan, banyak dijumpai nama penyewa/pemakai/

yang memanfaatkan tanah aset daerah yang sudah tidak sama/sesuai

dengan data penyewa aset/pemakai kekayaan tempat-tempat tertentu yang

dikuasai Pemerintah Kota Malang. Sehingga Surat Pemanggilan Wajib

Retribusi tidak diterima tepat sesuai alamat.

2. Kegiatan Penghapusan Barang Milik Daerah, terserap sebesar 27,38%

dikarenakan pada proses penghapusan barang milik daerah khususnya

penghapusan kendaraan operasional, data barang/kendaraan yang diajukan

penghapusan belum masuk dalam Neraca, sehingga proses penghapusan

tidak dapat dilakukan. Sehingga SKPD bersangkutan harus melakukan

penelusuran data aset dan pencatatan pada Neraca, yang selanjutnya

diajukan kembali penghapusan aset tersebut pada tahun mendatang.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 183
PENUTUP BAB IV

3. Kegiatan Pengadaan Tanah, terserap anggaran sebesar 0% atau kegiatan

tidak dapat dilakukan, dikarenakan aset berupa tanah dan bangunan yang

berlokasi dekat jembatan Madyopuro sesungguhnya adalah dampak

pembangunan jembatan tersebut, yang mana harus dibebaskan/dibeli oleh

Pemerintah Kota Malang pada tahun sebelumnya. Namun terdapat 1 (satu)

obyek yang belum tuntas proses pembebasannya, setelah dikonsultasikan

dengan MAPI ( Masyarakat Aliansi Penilai Indonesia ) di Surabaya, tanah

dan bangunan tersebut tidak sesuai dengan mekanisme dan azas

kemanfaatannya. Selain itu tanah dan bangunan tersebut tidak dapat

dilakukan pembelian, karena tidak ada harga pembandingnya.

3.6. ANALISIS CAPAIAN PROGRAM/KEGIATAN

Dalam rangka mencapai tujuan yang terlah ditetapkan dalam

Rencana Strategis Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Tahun

2013-2018, telah ditentukan sasaran yang mencerminkan sesuatu yang

akan dicapai atau dihasilkan oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset

Daerah dalam jangka waktu tertentu yang lebih pendek dan dijabarkan

dalam arah kebijakan dan strategi melalui penentuan program, yaitu

penjabaran dalam bentuk upaya yg berisi satu atau lebih beberapa kegiatan

dengan menggunakan sumberdaya yang disediakan untuk mencapai hasil

yang terukur sesuai dengan misi Badan Pengelola Keuangan dan Aset

Daerah. Pengukuran capaian program dengan menggunakan indikator

program yaitu ukuran atas hasil ( outcome) dari suatu program yang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 184
PENUTUP BAB IV

merupakan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi. Berikut ini

pengukuran capaian program tahun 2015 :

Tabel 3.18

Capaian Program dan Anggaran Badan Pengelola Keuangan Dan Aset


Daerah Tahun 2015

Sasaran “ Meningkatnya pelayanan pengelolaan keuangan dan aset daerah”


Sasaran 1: : Meningkatnya pelayanan pengelolaan keuangan dan aset daerah
: 1 Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran, pengelolaan keuangan
dan aset daerah
Strategi 2 Mengembangkan pengelolaan keuangan daerah
3 Mengembangkan manajemen aset daerah
: 1 Meningkatkan kuantitas dan kualitas bidang pengelolaan administrasi
keuangan dan aset daerah

Kebijakan 2 Merumuskan penetapan pengelolaan keuangan daerah


3 Merumuskan sistem dan prosedur akuntansi pengelolaan keuangan
daerah.
4 Merumuskan pengelolaan Barang Milik Daerah
5 Meningkatkan manajemen aset/ barang milik daerah
Capain Indikator Anggaran
Program/Indikator
Kinerja Target (Rp) Realisasi (Rp) %
Program Pelayanan 3.065.050.740 2.948.470.018 96,20
Administrasi Perkantoran
Nilai Pengukuran Survey Nilai 74
Kepuasan Masyarakat
(SKM)
Program Peningkatan 1.288.717.500 1.087.940.621 84,42
Sarana dan Prasarana
Aparatur
Persentase Pemenuhan 100%
Kebutuhan Sarana dan
Prasarana Aparatur
Program Peningkatan 164.201.000 162.428.600 98,92
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
Persentase Pelaksanaan 100%
Administrasi Capaian
Kinerja dan Keuangan
Program Peningkatan dan 5.891.527.200 5.663.236.677 96,13
Pengembangan
Pengelolaan Keuangan
Daerah
Proses APBD Kota Malang
Tepat Waktu
Persentase SP2D Yang
60%
Terbit Kurang dari 2 (dua)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 185
PENUTUP BAB IV

hari

Persentase Penyajian
Laporan Keuangan Daerah
secara wajar sesuai SAP
Berbasis Akrual 75%

Program Peningkatan 1.653.260.000 1.464.387.385 88,58


Manajemen Aset/ Barang
Milik Daerah
Persentase penyajian
Laporan Barang Milik
30%
Daerah ( LBMD) secara
benar
Jumlah

Tabel 3.19

Capaian Program dan Anggaran Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah
Tahun 2015
Sasaran “ Meningkatnya tertib penatausahaan pengelolaan aset daerah”
Sasaran 2 : : Meningkatnya tertib penatausahaan pengelolaan aset daerah
Strategi :
: 1.
Kebijakan
2.
Capaian Indikator Anggaran
Program
Kinerja Target (Rp) Realisasi (Rp) %
Program Penataan 97.500.000 72.001.000 73,85
penguasaan, pemilikan,
penggunaan dan
pemanfaatan tanah
Persentase kenaikan PAD
dari pemanfaatan bidang
5%
lahan aset daerah

Program Penyelesaian 94.848.000 66.644.400 70,26


Konflik-konflik
Pertanahan

Persentase konflik tanah


dan atau bangunan 100%
yang terfasilitasi
Program Peningkatan 234.000.000 220.044.720 94,04
Status Hukum Aset
Persentase bidang
lahan aset daerah yang 10,49%
bersertifikat
Program Pembangunan 400.000.000 376.020.275 94,01
Sistem Pendaftaran
Tanah
Persentase aset dan
barang daerah
terinventarisasi sudah
40%
teridentifikasi dan
terdokumentasi dengan
baik

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 186
PENUTUP BAB IV

Program Penyelamatan 218.514.760 215.607.950 98,67


dan pelestarian
dokumen/arsip daerah

Jumlah

Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa capaian indikator program Badan

Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Malang Tahun 2015 dari

10 (sepuluh) Program yang dilaksanakan tercapai :

 6 ( enam ) program predikat “ Sangat Berhasil” yaitu :

1)Program Pelayanan Administrasi Perkantoran,

2)Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

3)Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan

Daerah

4)Program Peningkatan Status Hukum Aset

5)Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah

6)Program Pembangunan Sistem Pendaftaran Tanah

 4 ( empat ) program predikat “Berhasil” yaitu :

1) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

2) Program Penyelesaian Konflik- konflik Pertanahan

3) Program Penataan Penguasaan, pemilikan, penggunaan dan

pemanfaatan tanah

4) Program Peningkatan Manajemen Aset/Barang Milik Daerah

Namun demikian dari hasil evaluasi terhadap kinerja dapat

disimpulkan bahwa target kinerja sasaran yang ditetapkan pada Rencana

Strategis Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah untuk tahun 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 187
PENUTUP BAB IV

dikategorikan “ Sangat Berhasil “ dicapai karena nilai capaiannya rata-rata

mencapai 93,66%

BAB IV

PENUTUP

Laporan Kinerja Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Tahun

2014 disusun sebagai bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi

yang dipercayakan kepada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah atas

penggunaan anggaran dan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja Badan

Pengelola Keuangan dan Aset Daerah dalam mencapai tujuan dan sasaran yang

telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Badan Pengelola Keuangan dan Aset

Daerah tahun 2013-2018. Di dalamnya diuraikan tentang capaian Indikator

Kinerja Utama dan Indikator Kinerja Sasaran, sebagaimana yang telah

ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Badan Pengelola Keuangan dan Aset

Daerah pada tahun 2014..

Mengacupada 3 (tiga) sasaran strategis yang dijabarkan dalam 20 (

dua puluh ) indicator kinerja, 18 ( delapan belas ) telah berhasil dicapai, bahkan

3( tiga) indikator melebihi target yang ditetapkan. 2( dua ) indikator belum

tercapai yaitu persentase penyelesaian sengketa lahan aset daerah, dari yang

ditargetkan 15 ( limabelas ) kasus, masuk sebesar 20 (duapuluh) kasus dan yang

telah difasilitasi sebanyak 10 (sepuluh) kasus, sisanya 10 (kasus) dalam proses

fasilitasi. Selain itu adalah indikator persentase lahan aset yang sudah

bersertifikat, masih mencapai 67,5%. Persentase lahan aset yang sudah

bersertifikat sesungguhnya mencapai target yang telahditetapkan yaitu jumlah

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 188
PENUTUP BAB IV

bidangnamun dari luasannya tidak sesuai yang ditargetkan. Target indikator ini

pada tahun 2014 adalah sebanyak 20 bidang dengan luas 27.322 m2,

terealisasi sebanyak 27 bidang dengan luas 70.706 m2. Realisasi target

indikator ini tidak dapat diperhitungkan capaiannya secara parsial, karena

sepenuhnya dipengaruhi oleh proses sertifikasi yang dilakukan di BPN, artinya

dari 307 bidang lahan yang diajukan proses sertifikasinya sampai pada tahun

2018, kecepatan dan realisasi sertifikasi atas bidang lahan tidak dapat

ditentukan. Namun demikian capaian target indikator ini mencapai 100%, dari

ditargetkan 20 bidang terealisasi 27 bidang. Dikemukakan bahwa target capaian

jumlah bidang lahan aset yang telah diajukan proses sertifikasinya sampai

dengan tahun 2018 sebanyak 1.121 bidang atau luas 3.412.329 m2. Sampai

dengan tahun 2014 bidang lahan aset yang bersertifikasi sebanyak 837 dengan

luas 2.890.123 m2. Perhitungan persentase capaian indikator sampai dengan

tahun ke 5 (lima ) sebesar untuk bidang lahan atau

untuk luas lahan aset daerah. Prosentase lahan aset

bersertifikat sebesar untuk luasan aset dan

untuk bidang lahan, didapat dari membandingkan

bidang luas aset daerah yang sudah bersertikat dibanding bidang luas aset

seluruh yang dimiliki Pemerintah Kota Malang.

Dari hasil evaluasi terhadap kinerja dapat disimpulkan bahwa target

kinerja sasaran yang ditetapkan pada Rencana Strategis dikategorikan “ Sangat

Berhasil “ dicapai karena nilai capaiannya rata-rata mencapai 103,12%.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 189
PENUTUP BAB IV

Berdasarkan uraian capaian kinerja sasaran yang merupakan capaian

Indikator Kinerja Utama dan atau Indikator Kinerja Sasaran, pengukuran kinerja

masing-masing sasaran dapat diuraikan sebagai berikut :

 Sasaran 1 : Terwujudnya pelaksanaan tugas dan fungsi pelayanan publik

yang berkualitas, transparan, akuntabel, efektif dan efisien di bidang

pengelolaan keuangan dan aset daerah, mencapai rata-rata 100%,

predikat sangat berhasil;

 Sasaran 2 : Terlaksananya pelayanan administrasi dan penyusunan

laporan keuangan serta proses APBD Kota Malang, mencapai rata-rata

109,36% predikat sangat berhasil;

 Sasaran 3 : Terlaksananya tertib administrasi dan sistem informasi

pengelolaan aset daerah dan barang milik daerah, mencapai rata-rata

100% predikat sangat berhasil.

Sementara pada kinerja keuangan, realisasi penyerapan anggaran

tahun 2014 adalah sebesar Rp8.714.821.024,00 ( Delapan milyar tujuh ratus

empat belas juta delapan ratus duapuluh satu ribu duapuluh empat rupiah ) atau

sebesar 89,31 %.

Secara umum, pencapaian sasaran strategis telah sesuai dengan

target yang ditetapkan, walaupun masih ada hal-hal lainnya yang harus

diperhatikan agar kinerja Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah lebih

baik lagi, yaitu : (1) Penguatan kualitas aparatur Badan Pengelola Keuangan dan

Aset Daerah agar lebih bersinergi dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

sebagai badan yang baru saja terbentuk; (2) Peningkatan kualitas pelayanan,

tertib administrasi dan pengembangan sistem manajemen pengelolaan keuangan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 190
PENUTUP BAB IV

daerah; dan (3) Peningkatan kualitas,tertib administrasi dan pengembangan

sistem informasi pengelolaan aset daerah dan barang milik daerah .

Sebagai sebuah gambaran kinerja, LAKIP diharapkan dapat

menyajikan keseluruhan profil capaian kinerja Badan Pengelola Keuangan dan

Aset Daerah secara utuh. Namun demikian, disadari sepenuhnya bahwa

keterbatasan yang ada menjadikan LAKIP Badan Pengelola Keuangan dan Aset

Daerah Tahun 2014 ini masih belum sempurna. Oleh karenanya, perbaikan-

perbaikan perlu segera dilakukan, utamanya menyangkut perbaikan terhadap

penetapan indicator kinerja, dimana Indikator Kinerja Utamabelum ditetapkan

dengan Peraturan Walikota Malang, namun masih tetap merujuk Indikator Kinerja

Utama yang termaktub dalam RPJMD Kota Malang tahun 2013-2018. Selain itu

adalah pengumpulan data yang lebihsistematisdanterstruktur.

Akhirnya semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Pengelola

Keuangan dan Aset Daerah ini dapat menjadi referensi yang representatif serta

kredibel dalam menjelaskan kinerja BadanPengelola Keuangan dan Aset Daerah

Tahun 2014, dan dapat menjadi titik balik bagi perbaikan kinerja Badan

Pengelola Keuangan dan Aset Daerah di tahun selanjutnya.

KEPALA BADAN PENGELOLA


KEUANGAN DAN ASET DAERAH
KOTA MALANG

Ir. SAPTO P.SANTOSO, Msi


Pembina Utama Muda
NIP. 19610329 199103 1 005

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 191
PENUTUP BAB IV

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 192
PENDAHULUAN BAB I

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPKAD TAHUN


2015 193

Anda mungkin juga menyukai