KONSEP
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KETUBAN PECAH DINI
inpartu, yang terjadi pada pembukaan < 4 cm (pada fase laten).Hal ini dapat
Dini atau ketuban pecah sebelumnya waktunya (KPSW) atau ketuban pecah
prematur (KPP) adalah keluarnya cairan dari jalan lahir atau vagina sebelum
proses persalinan.
dari:
a. KPD Preterm
KPD Preterm yaitu Ketuban Pecah Dini yang terjadi sebelum usia 37 minggu.
b.KPD Memanjang
KPD Memanjang yaitu Ketuban Pecah Dini yang terjadi lebih 12 jam sebelum
waktunya melahirkan.
Menurut dr. Taufan Nugroho (2012: 115) manifestasi klinis ketuban pecah
b.Bau cairan khas yaitu amis dan tidak berbau seperti amoniak.
c. Cairan ini tidak akan berhenti atau kering jika digunakan aktivitas maka akan
Penyebab KPD masih belum diketahui dan tidak dapat ditentukan secara
a. Infeksi
Infeksi yang terjadi secara langsung pada selaput ketuban maupun asenderen
dari vagina atau infeksi pada cairan ketubn bisa menyebabkan terjadinya
menyebabkan kanalis servikalis yang selalu terbuka, bisa terjadi pada kelainan
(Nugroho:2012,114)
c. Hubungan Seksual
dini (Varney:2008,791)
e. Kelainan Letak
asupan nutrisi tidak tercukupi terjadi defisiensi gizi yang dapat menyebabkan
Faktor – faktor lain yang dapat mempengaruhi terjadi ketuban pecah dini
1) Golongan darah
Golongan darah antara ibu dan janin tidak sama dapat menimbulkan
2) Defiensi nutrisi
Akibatnya terjadi defisiensi gizi dari tembaga atau asam askorbat (vitamin
5. Patofisiologi
selaput ketuban karena kontraksi uterus dan peregangan yang berulang. Daya
yang diduga berperan dalam ketuban pecah dini. Mikronutrien lain yang
Komplikasi atau pengaruuh ketuban pecah dini terhadap ibu dan janin
Terjadi jika Ketuban pecah >24 jam maupun terlalu sering melakukan
terhadap membran janin, tali pusat, placenta. Jika terjadi infeksi dan
mortalitas (Varney:2008,792)
2) Partus prematurus
disertai adanya respon imunologis dari sel limfosit B dan sel limfosit T
(Rahmawati:2012,129)
sekunder( Sarwono:2009,679)
(Sarwono:2009,627)
a. Anamnesa
Penderita merasa basah pada vagina atau mengeluarkan cairan yang banyak
7
secara tiba – tiba dari jalan lahir dan cairan berbau khas.
b.Inspeksi
Pemeriksaan dengan speculum pada KPD akan tampak jelas keluar cairan dari
ostium eksternum (OUE), kalau belum juga tampak keluar maka tekan fundus
uteri lalu penderita disuruh batuk atau mengejan atau melakukan manuver
valsava dengan cara bagian terendah digoyangkan maka akan tampak keluar
d.Pemeriksaan Dalam
a. Maternal
b.Fetal
a. Pemeriksaan Laboratorium
Jika kertas lakmus merah berubah menjadi biru menunjukkan adanya air
ketuban (alkalis). pH air ketuban 7 -7,5, darah dan infeksi vagina dapat
golongan darah.
Dengan meneteskan air ketuban pada gelas objek dan dibiarkn kering.
cavum uteri.
a. Konservatif
Tanda – tanda infeksi meliputi Pada ibu terjadi peningkatan suhu badan >
pada janin mengalami distress janin (DJJ > 160 x/mnt) yang menandakan
kematangan paru – paru janin maka dirawat selama air ketuban masih
5) Namun, jika usia kehamilan 32 – 34 minggu air ketuban masih keluar lagi
prematur).
b.Aktif
Tanda – tanda infeksi meliputi Pada ibu terjadi peningkatan suhu badan >
pada janin mengalami distress janin (DJJ > 160 x/mnt) yang menandakan
2) Pada usia Kehamilan >35 minggu diberikan induksi oksitocyn, bila gagal
per menit atau 4 TPM, setiap ¼ jam atau 45 menit dinaikkan 4 tetes
3) Pada Keadaan Chepalo Pelvik Disease (CPD atau panggul sempit), letak
kehamilan dan tanda infeksi intrauterin, beberapa diantaranya gal – hal yang
pernafasan ,tekanan darah setiap 4 jam sekali, nadi 1 jam sekali pada fase laten
dan 30 menit sekali pada fase aktif serta suhu setiap 4 jam sekali pada fase
laten dan 2 jam sekali pada fase aktif. Pada klien yang mengalami ketuban
pecah dini umumnya mengalami takikardia dan suhu badan meningkat yaitu
b.Observasi CHPB (Contenent dan His di observasi setiap 1 jam sekali pada
fase laten dan 30 menit sekali pada fase aktif,penurunan kepala diperiksa
melalui pemeriksaan dalam setiap 4 jam sekali atau jika ada indikasi boleh
Pada Usia Kehamilan >37 minggu diberikan induksi persalinan a/i his
dekuat (<40 detik). Jika his adekuat maka tidak diberikan drip oksitosin