Anda di halaman 1dari 2

PENCATATAN DAN PELAPORAN PROGRAM INDERA

Tempat : Aula Dinas Kesehatan Kota Bandung

Waktu : Senin, 16 Juli 2018

Pengisi Materi : Ibu Kabid P2P, dr. Ratna Anggraeni, M.Kes, Sp THT-KL (dokter RS HS), Ibu Hani
(Pemegang Program Indera DKK)

1. Ibu Kabid P2P


KEBIJAKAN GANGGUAN FUNGSI INDRA
-Permenkes No. 71 Tahun 2015 (PTM)
-SK Menkes No. 879 tahun 2006 (Renstra untuk 2030)
-Renstra 2015-2019 : ada 3 pilar yaitu paradigm sehat (pemberdayaan kader),
penguatan yankes, JKN
-Estimasi Global Gangguan Penglihatan : Low Vision
-Saat PIS-PK : ada tidak yang mengalami gangguan pendengaran.
-Prioritas program pencegahan ketulian : Tuli Kongenital, serumen, OMSK/congek,
gangguan pendengaran akibat bising (pabrik), presbiskusis (pada lansia).
-KOORDINASI dan KOLABORASI dengan : SDIDTK (krn jg melakukan cek pendengaran)
UKS
Posbindu
Upaya Kesehatan Kerja
-Gangguan Fisik : Disabilitas
-Media KIE : dari Kemenkes
-Pelatihan mengeluarkan serumen dilakukan oleh dokter (jadi bisa selesai di Puskesmas)

2. Dr. Ratna Anggraeni, M.Kes, Sp THT-KL


1) Tuli Kongenital
-Bayi lahir – gangguan dengar – berat (suara petir yg keras 900 desibel, tidak
mendengar). 0-25 desibel : yg normal.
-Refleks Mor : begitu mendengar – terkejut.
-Dampak pendengaran – Perkembangan wicara : social, kognitif, akademik – deteksi
dan intervensi dini.
-Tuli Kongenital : Genetik & Dari factor resiko (10 faktor). Penyebab : Kehamilan (3
bulan pertama masa perkembangan organ, infeksi TORSCH, obat ototoksik) & Saat
Lahir Perinatal (premature, BBLR < 1500 gram, tindakan dengan alat, hiperbilirubin,
asfiksia)
-Bayi 2 hari – pulang – perhatikan tingkahnya saat ada suara petir/pintu ditutup.
-Perkembangan Auditorik : usia 7 bulan sudah bisa menoleh. Alat : Krincingan (tapi
harus dikalibrasi). Cara mudah periksa : posisi dari belakang anak.
-Sedang diusulkan untuk Pelatihan Pemeriksaan Indera dengan Audiometri.
-Pendengaran & keseimbangan : saraf kedelapan. OA, Bera (anak harus dalam
keadaan tidur), BOA.
-Deteksi Dini & Intervensi (batasannya 6 bulan).
2) OMSK (Congek)
- Peradangan mukosa telinga tengah. Cairan mungkin kental/encer, bau, terus
menerus.
-Faktor yang mempengaruhi Otitis Media : Infeksi, gangguan imunologi, alergi,
perokok pasif dan ASI jarang.
-Predisposisi : infeksi saluran nafas (bapil) – yang paling sering.
-Pada pasien yang perforasi : tetes telinga harus hati-hati krn bisa menyebabkan
keparahan : vertigo (keluhan)
-OMSK : dibersihkan, dicuci, dikeluarkan (tidak boleh berenang, tidak boleh kena air
– saat mandi ditutup).
3) Penanganan Gangguan Pendengaran Akibat Bising
-Misalnya di pabrik yang menggunakan mesin yang keras
-Trauma Akustik : ledakan bom (tulang2 dalam telinga bisa lepas).
4) Presbiskusis
-ABD pada lansia.

Tambahan : Skrining pada anak SD (Anamnesis anak dengan jarak 75 cm; ditanyakan
nama,kelas,alamat; dibawa ke ruang yg tidak berisik)

Silvia Permata Putri

Anda mungkin juga menyukai