Anda di halaman 1dari 32

ABSTRAK

TRANSFORMASI MATRIKS PADA RUANG BARISAN

Oleh

NUR ROHMAH

Ruang barisan dengan 1 < ∞ merupakan ruang Banach.

Setiap operator : dengan 1 , < menentukan suatu matriks tak


hingga dengan syarat-syarat tertentu, dan sebaliknya juga berlaku. Karena
setiap pemetaan yang diwakili matriks tak hingga bersifat linier maka operator
: dengan 1 , < bersifat linier. Karena dan terkait dengan
matriks tak hingga maka A kontinu. Oleh karena itu setiap operator A dari ke
dengan 1 , < bersifat linier kontinu.
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah

Salah satu bahasan tentang ruang barisan adalah teori transformasi

matriks. Dalam pembahasan ini lebih difokuskan menganalisa matriks tak

hingga, matriks dan masalah kekonvergenan.

Selanjutnya, teorema Banach-Steinhauss dan teorema-teorema yang

berkaitan banyak dimanfaatkan untuk mengkaji transformasi matriks

tersebut.

Dalam banyak kasus sebagian besar operator linear pada suatu ruang

barisan ke ruang barisan lainya, dapat diwakili oleh suatu matriks tak

hingga, oleh sebab itu digunakan tranformasi yang diberikan oleh matriks

tak hingga, bukan operator linear umum. Sebagai contoh, diambil suatu

ruang barisan . Misal = ; = 1,2, adalah suatu matriks tak

hingga dan = maka

=
2

Dengan perkalian matriks biasa diperoleh:

Jadi, memetakan barisan ke barisan . Misalkan ( ) = ( )

untuk setiap , dengan

( )=

Merupakan suatu deret yang konvergen untuk setiap .

Berdasarkan uraian di atas, akan dikaji tentang transformasi matriks pada

ruang barisan , dimana matriks yang digunakan adalah matriks tak

hingga yang mempunyai sifat sebagai operator linear terbatas. Dalam

penelitian ini, penulis membatasi masalah pada ruang barisan , yang

selanjutnya akan dikembangkan transformasi matriks pada ruang barisan

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penulisan ini adalah mengetahui cara mentransformasikan matriks

tak hingga sebagai operator linear dengan ruang barisan dengan

menggunakan syarat-syarat tertentu.


3

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penulisan ini adalah:

1. Menambah pengetahuan penulis tentang masalah transformasi matriks

pada ruang barisan .

2. Dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk memperluas dan

memperdalam wawasan di bidang analisis khususnya dalam transformasi

matriks pada ruang barisan .

3. Dapat memberikan masukan bagi para penulis lain yang ingin lebih lanjut

mengkaji tentang transformasi matriks.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini akan dibahas beberapa konsep mendasar meliputi ruang vektor,

ruang Bernorm dan ruang Banach, ruang barisan, operator linear (transformasi

linear) serta teorema-teorema yang mendukung. Semua pembicaraan berada

dalam bilangan real .

2.1 Ruang Vektor

Definisi 2.1.1(Maddox, 1970).

Ruang vektor adalah suatu himpunan tak kosong yang dilengkapi dengan

fungsi penjumlahan (+): dan fungsi perkalian skalar (. ):

sehingga untuk setiap skalar , dengan elemen , , berlaku:

(1) + = +

(2) ( + ) + = +( + )

(3) ada sehingga + =

(4) ada sehingga +( )=

(5)1. =

(6) ( + ) = +

(7)( + ) = +

(8) ( )=( )
5

2.2 Ruang Bernorm dan Ruang Banach

Definisi 2.2.1 (Rudin, 1987)

Fungsi nonnegatif . : disebut norm jika untuk setiap , dan setiap

skalar berlaku

( ) 0, untuk setiap

= 0, jika dan hanya jika =

( ) =| | , untuk setiap skalar

( ) + + , untuk setiap ,

Ruang linear X yang dilengkapi dengan suatu norm . , ditulis ( , . ) disebut

ruang bernorm.

Definisi 2.2.2 (Mizrahi dan Sulivan,1949)

Barisan ( ) di dalam ruang Bernorm disebut barisan Cauchy jika untuk setiap

bilangan > 0 terdapat bilangan asli N sehingga untuk setiap bilangan asli

, berlaku

| |<

Definisi 2.2.3 (Mizrahi dan Sulivan,1949)

Barisan ( ) di dalam ruang Bernorm disebut barisan konvergen jika untuk setiap

bilangan > 0 terdapat bilangan asli N sehingga jika berlaku

| |<
6

Definisi 2.2.4 (Maddox, 1970)

Suatu ruang vektor bernorm dinamakan ruang Banach jika lengkap.

Kelengkapan berarti bahwa setiap barisan Cauchy dalam konvergen jika

( + ) 0( , ),

maka terdapat sehingga

( ) 0( ).

2.3 Ruang Barisan

Definisi 2.3.1 (Soeparna, 2007)

Diberikan yaitu koleksi semua barisan bilangan real, jadi:

={ ={ }: }

a. Untuk setiap bilangan real p dengan 1 < ∞ didefinisikan

= : ∞
< ∞

dan norm pada yaitu

‖ ‖ =

b. Untuk = ∞ didefinisikan

= ∈ ∈ : < ∞

dan norm pada yaitu

‖ ‖ = .
7

Definisi 2.3.2 (Soeparna, 2007)

Misal , ∈( 1, ∞ ) dengan + = 1 ( konjugat ) , untuk ∈ dan ∈

∈ dan ≤ ‖ ‖ ‖ ‖

Teorema 2.3.1 (Soeparna, 2007)

(1 ≤ ≤ ∞ ) merupakan ruang Bernorma terhadap norm ‖ . ‖ .

Bukti :

a) Akan dibuktikan bahwa merupakan ruang bernorm terhadap norm ‖ . ‖ .

Untuk setiap skalar α dan ̅= { }, { } ∈ diperoleh

(i) ‖ ̅‖ = | | ≥ 0 karena | | ≥ 0 untuk setiap k.

| ̅| = | |= 0 ⇔ | | = 0 untuk setiap ⇔ ̅= {0} = 0.

(ii) ‖ ∝ ̅‖ = |∝ |. | | = ∝‖ ̅‖

Karena ‖ ̅‖ = | |< ∞ maka ‖ ∝ ̅‖ = ∝‖ ̅‖ < ∞ atau

∝ ̅∈ .

(iii) ‖ ̅ + ‖ ≤ ‖ ̅‖ + ‖ ‖ ‖ ̅+ ‖ < ∞ yaitu

̅+ ∈ .

Berdasarkan (i), (ii) dan (iii) terbukti bahwa merupakan ruang linear dan

‖ .‖ norm pada . Dengan kata lain ( , ‖ . ‖ ) ruang bernorma.

b) Untuk 1 ≤ < ∞ diambil sebarang ̅= { }, = { } ∈ dan skalar α.

Diperoleh :

(i) ‖ ̅‖ = {∑ | | } ≥ 0 karena | | ≥ 0 untuk setiap k.


8

‖ ̅‖ = {∑ | | } = 0 ⇔ | | ≥ 0 untuk setiap

⇔ ̅= {0} = 0.

(ii) ‖ ∝ ̅‖ = {∑ | | } = | |{∑ | | } = ∝‖ ‖

Jelas bahwa ‖ ∝ ̅‖ < ∞.

(iii) ‖ ̅ + ‖ ≤ ‖ ̅‖ + ‖ ‖ = {∑ | | } + {∑ | | } < ∞.

Berdasarkan (i), (ii) dan (iii) terbukti bahwa merupakan ruang linear dan ‖ . ‖

norm pada . Dengan kata lain ( , ‖ . ‖ ) ruang Bernorm.

Teorema 2.3.2 (Kreyszig, 1978)

Diberikan ruang barisan dengan 1 ≤ ≤ ∞

a. Jika ∈ , ∈ dengan 1 < , < ∞ dan q konjugat p maka

≤ | |≤ ‖ ‖ ‖ ‖

b. Jika ∈ , ∈ maka

≤ | |≤ ‖ ‖ ‖ ‖

Bukti :

a. Akan dibuktikan ∑ | |≤ ‖ ‖ ‖ ‖

| | | | 1 | | 1 | |
≤ +
‖ ‖ ‖ ‖ ‖ ‖ ‖ ‖

1 1 1 1
= | | + | |
‖ ‖ ‖ ‖

1 1
= + = 1
9

| |≤ ‖ ‖ ‖ ‖

b. Akan dibuktikan ∑ | |≤ ‖ ‖ ‖ ‖

Jelas bahwa ∑ | |= ∑ | || |

≤ | | | |= ‖ ‖ ‖ ‖

Jika p = q = 2, pertidaksamaan di atas disebut pertidaksamaan Cauchy-Schwarz.

Teorima ini sering juga dinamakan Pertidaksamaan Holder.

Teorema 2.3.3 (Soeparna, 2007)

Jika bilangan real dengan 1 ≤ ≤ ∞ , maka ( ,‖ . ‖ ) merupakan ruang

Banach.

Bukti :

Telah dibuktikan bahwa (lp, ‖ .‖ p) merupakan ruang Bernorm. Jadi tinggal

membuktikan bahwa ruang Bernorm itu lengkap.

Dibuktikan dahulu untuk 1 ≤ < ∞, diambil sebarang barisan Cauchy

̅( )
⊂ dengan

a) ̅( )
= ̅( )
= ( )
, ( )
, ( )
,…

Untuk sebarang > 0 terdapat bilangan asli n0 sehingga untuk setiap dua

bilangan asli , ≥ berlaku

( ) ( ) ( ) ( )
b) − < atau ∑ − < . Hal ini berakibat

( ) ( )
untuk setiap dua bilangan asli m, n > 0 diperoleh − <

( )
untuk setiap k. Dengan kata lain diperoleh barisan Cauchy untuk
10

( )
setiap k. Jadi terdapat bilangan xk sehungga lim → = atau

( )
lim → − = 0. Berdasarkan (b) diperoleh untuk ≥ berlaku

( ) ( ) ( )
x − x = lim → − < . Selanjutnya dibentuk barisan

̅= ( ) . Menurut ketidaksamaan Minkowski.

( ) ( )
c) {∑ | | } = ∑ − +

( ) ( ) ( )
= lim → ∑ − +

( ) ( ) ( )
≤ lim − + < ∞

Yang berarti ̅= { } ∈ . Berdasarkan (a) diperoleh untuk ≥

berlaku

d) ̅− ̅( )
= ∑ − ( )
= lim → ∑ − ( )
<

maka barisan ̅( )
konvergen ke ̅. Berdasarkan hasil (c) dan (d),

terbukti bahwa barisan Cauchy ̅( )


⊂ konvergen ke ̅= { }∈

atau terbukti bahwa ( , ‖ . ‖ ) ,( 1 ≤ < ∞) , merupakan ruang Banach.

Definisi 2.3.3 (Ruckle, 1991)

Misalkan merupakan ruang barisan, dikatakan ruang BK (Banach Komplit)

jika merupakan ruang Banach dan pemetaan koordinatnya ( )= , =

( )∈ kontinu.

Contoh ruang BK (Banach Komplit) adalah ruang barisan , 1≤ ≤ ∞.


11

2.4 Operator dan Transformasi

Definisi 2.4.1(Kreyszig, 1989)

Suatu pemetaan pada ruang vektor khususnya ruang Bernorma disebut operator.

Definisi 2.4.2(Kreyszig, 1989)

Diberikan ruang Bernorm dan atas field yang sama.

a. Pemetaan dari dan disebut operator.

b. Operator ∶ → dikatakan linier jika untuk setiap , ∈ dan setiap

skalar berlaku ( )= dan ( + ) = + .

Definisi 2.4.3 (Kreyszig, 1989)

Diberikan ( , ‖ . ‖ ) dan ( , ‖ . ‖ ) masing-masing ruang Bernorm.

a. Operator ∶ → dikatakan terbatas jika ada bilangan ∈ dengan

≥ 0 sehingga untuk setiap ∈ berlaku ‖ ‖ ≤ ‖ ‖.

b. Operator dikatakan kontinu di ∈ jika diberikan bilangan > 0 ada

bilangan > 0 sehingga untuk setiap ∈ dengan ‖ − ‖ ≤ berlaku

‖ − ‖ < .

c. Jika kontinu di setiap ∈ , disebut kontinu pada .

Teorema 2.4.1 (Ruckle, 1991)

Jika dan masing-masing ruang Bernorm atas field yang sama maka ( , )

merupakan ruang linier.


12

Bukti :

Diambil sebarang , ∈ ( , ) dan sebarang skalar α, β, a, b untuk setiap

x,y ∈X diperoleh

( + )( + )= ( + )+ ( + )

= + + +

= + + +

= + + +

= ( + ) + ( + )

Jadi ( + ) merupakan operator linear.

Karena A dan B terbatas maka ada bilangan real , ≥ 0 sehingga

‖( + ) ‖ = ‖ + ‖

≤ ‖ ‖ + ‖ ‖

= | |‖ ‖ + | |‖ ‖

≤ | | ‖ ‖ + | | ‖ ‖

= (| | + | | )‖ ‖

= ‖ ‖

Dengan demikian + terbatas (kontinu).

Jadi , ∈ ( , ).

Telah dibuktikan bahwa untuk setiap , ∈ ( , ) dan sebarang skalar α, β

berlaku , ∈ ( , ) . Jadi ( , ) linear.

Teorema 2.4.2 (Maddox, 1970)

Jika Y ruang Banach maka ( , ) , ‖ . ‖ ruang Banach.


13

Bukti :

Diambil sebarang barisan Cauchy { }⊂ ( , ),‖ .‖ .

Jadi untuk setiap bilangan terdapat n0 ∈ N sehingga jika m, n ∈ N dengan

, ≥ berlaku ‖ − ‖ < .

Misal untuk setiap x ∈X dan , ≥ diperoleh

‖ − ‖ = ‖( − ) ‖

≤ ‖ − ‖‖ ‖ < ‖ ‖

Jelas untuk setiap bilangan > 0 (dapat dipilih bilangan > 0 sehingga

‖ ‖ < ) ada n0 N sehingga untuk setiap m, n N dengan , ≥

berlaku ‖ − ‖ < ‖ ‖ < .

Dengan demikian diperoleh barisan Cauchy { }⊂ dan Y lengkap, dengan

kata lain { } konvergen, katakan ke ∈ .

Jadi lim → = dan x menentukan suatu operator A sehingga = .

Proses di atas dapat diulang untuk z X tetap, dengan z ≠ x.

Jadi diperoleh lim → = dan z menentukan suatu operator A sehingga

= .

Untuk setiap skalar a dan b, diperoleh ax+ bz X.

lim → ( + )= dan ax+ bz menentukan suatu operator A

sehingga A(ax+ bz) = .

Jadi ( + ) = lim → ( + )

= lim → ( + )

= lim → + lim →

= lim → + lim →

= +
14

= +

Jadi operator A bersifat linear.

Untuk → ∞ diperoleh

‖( − ) ‖ = ‖ − ‖

= ‖ − ‖

= ‖( − ) ‖ < ‖ ‖

Jadi operator ( − ) dengan ≥ bersifat linear terbatas.

Karena Am dan ( − ) masing-masing terbatas, serta = − ( − )

maka A terbatas (kontinu).

Jadi ∈ ( , ),‖ .‖ dengan kata lain ( , ) , ‖ . ‖ ruang Banach.

Definisi 2.4.4 (Kreyszig, 1978)

Diberikan ruang Bernorm dengan field .

a. Pemetaan : → disebut fungsi.

b. Himpunan semua fungsi linier kontinu pada disebut ruang dual ,



biasanya ditulis ∈ ( , ).

Teorema 2.4.3 (Ruckle, 1991)

Misal X dan Y ruang BK (Banach Komplit). Jika A matriks tak hingga yang

memetakan X ke Y maka A kontinu.

Bukti :

Misal =

= ∈

= ( ) ∈ dapat dinyatakan
15

Mendefinisikan suatu fungsi linear kontinu pada X. Jelas bahwa setiap :

( )=

Misal = , = dan α ∈R

( )= ∑ ( )= ∑

( ) ( ) + ( )= +

= +

= +

= ∑ ( + )

= ( + )

( )( )( ) =

= ( )

Berdasarkan (i) dan (ii) terbukti merupakan fungsi linear pada X.

Selanjutnya akan ditunjukkan kontinu pada X.

Hal ini sama saja membuktikan terbatas pada X.

Diketahui X ruang BK maka terdapat M > 0 sehingga | ( ) | = | |≤

Oleh karena itu,


16

| ( )| =

Berdasarkan pembuktian di atas, mendefinisikan fungsi linear kontinu pada x

( ) = lim →∞ ( )

Maka f juga kontinu pada x.

Karena y ruang BK diperoleh

( )
= lim →∞ ∑

Atau

( )

( ) … ( )
=
… ( )
⋮ ⋮ ⋮ … ⋮

( )

= ∞
( )

=

( )
= lim →∞ ∑

( )
= lim →∞

= f (x)

= ( ) , ∀
17

Jika y = Ax maka bukti lengkap.

Definisi 2.4.5 (Berberian, 1996)

a. Matriks tak hingga = adalah matriks dengan ∈ dan elemen

pada baris dan kolom sebanyak tak hingga.

b. Jika = dan = masing-masing matriks tak hingga dan

skalar maka + = + , = , dan = ∑

dengan ∑ ∈ .
III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2012/2013 di Jurusan

Matematika FMIPA Universitas Lampung.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah studi

pustaka. Hal ini penulis lakukan dengan menggunakan buku-buku yang ada

diperpustakaan Universitas Lampung, jurnal-jurnal terakreditasi serta buku-buku

yang berkaitan dengan operator linear (transformasi linear), matriks tak hingga

dan ruang barisan yang tercantum dalam daftar pustaka.

3.3 Langkah-langkah Penelitian

1. Menyelidiki konsep operator linear kontinu dari ruang barisan ke ruang

barisan.

2. Menetapkan ruang barisan yang terlibat meliputi ruang barisan

, < < ∞✁

3. Menentukan syarat bagi operator A yang meliputi :

1. A :

2. A :

3. A :

4. A :

5. A :
V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Ruang barisan dengan 1 ✧ ✂ ✄ merupakan ruang Banach.

Setiap operator A: ✦ dengan 1 ✧ , ✂ ✄ menentukan suatu matriks tak


hingga dengan syarat-syarat tertentu, dan sebaliknya juga berlaku. Karena

setiap matriks pemetaan bersifat linear maka operator A: ✦ dengan

1✧ , ✂ ✄ bersifat linear. Karena dan terkait dengan matriks tak hingga

maka A kontinu. Oleh karena itu setiap operator A dari ke dengan

1✧ , ✂ ✄ bersifat linear kontinu.

Tabel syarat suatu matriks tak hingga sehingga terkait suatu operator linear

kontinu A dari ke dengan 1 ✧ , ✂ ✄.


No Syarat Matriks Operator A

∞ ∞
1 < ∞ →

2 < ∞ →


3 < ∞ → ∞

4 < ∞ →
34

5 < ∞ →

5.2 Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk

mencari transformasi matriks takhingga dari ruang barisan ke ruang barisan yang

lainnya.
TRANSFORMASI MATRIKS PADA RUANG BARISAN
(Skripsi)

Oleh
Nur Rohmah
0617031052

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2012
TRANSFORMASI MATRIKS PADA RUANG BARISAN

Oleh

NUR ROHMAH

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar


SARJANA SAINS
Pada

Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2012
TRANSFORMASI MATRIKS PADA RUANG BARISAN
(Skripsi)

Oleh

NUR ROHMAH

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2012
KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum wr.wb

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Transformasi Matriks Pada Ruang

Barisan lp” dengan baik.

Dalam penyelesaian skripsi ini, tentunya tidak terlepas dari bantuan, dorongan,

dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis

memberikan ucapan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Muslim Ansori, M.Si., selaku pembimbing I yang telah

meluangkan waktunya memberikan bimbingan, dan arahan yang bermanfaat

dalam menyelesaikan skripsi.

2. Bapak Amanto, M.Si., selaku pembimbing II yang telah memberi ide, saran,

dan membimbing serta membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi.

3. Ibu Dorrah Aziz, M.Si., selaku pembahas yang telah memberikan motivasi,

masukan, dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

4. Ibu Dr. Ir. Netti Herawati, M.Sc., selaku pembimbing akademik yang telah

memberikan masukan dan bimbingan kepada penulis selama menjadi

mahasiswa Matematika FMIPA Universitas Lampung.

5. Bapak Tiryono Ruby, M.Sc., Ph.D., selaku Ketua Jurusan Matematika.


6. Bapak Prof. Suharso, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

7. Seluruh dosen, staff, pegawai, penjaga gedung Jurusan Matematika.

8. Keluargaku tercinta, Ayahanda Ahmad Mustofa (alm), Ibunda Siti Rodiyah,

mbak pit, mb uut, mas yusuf dan adikku arum. Terima kasih ibu, mbak dan

mas berkat do’a serta dorongan moral penuh dengan keharuan dan material

yang tiada putusnya sebagai bekal dan motivasi untuk menjadikan hidup lebih

bermakna.

9. Teman-teman seperjuangan di Rois FMIPA, keluarga kecilku dan ikhwah di

Unila terima kasih atas ukhuwahnya. Semoga kita bisa tetap istiqomah di jalan

ini sampai akhir hayat.

10. Teman-teman DT dan An-Nahl Mbak Umil, Mbak Asih, Yuli, Za, Nita, Dudu,

Depol, Ade, Ismi, Dwi, Fe, Au’, Tila, Dedeh, Nining dan Yaya terimakasih

atas waktu yang dilewati bersama dalam berbagi suka maupun duka, berbagi

kisah dan tawa, mencoba saling memahami, dalam bingkaian ukhuwah.

11. Sahabatku Yuli Kartika, Atma, Ita, Febri, Uli, Uci, Achmad Rochfi’i dan

Seluruh teman Cosmic terima kasih atas kebersamaannya.

12. Teman seperjuanganku dalam penyusunan skripsi Anwar Sidiq, dan Pita Rini

terimakasih atas kebersamaannya.

13. Teman-teman Jurusan Matematika FMIPA, yang telah memberikan dorongan,

semangat, dan inspirasi-inspirasinya. Semoga kita selalu kompak.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini, masih terdapat kekurangan dan

kelemahan. Oleh karena itu kritik dan saran membangun sangat diharapkan untuk
kesempurnaan skripsi ini. Semoga penulisan skripsi ini dapat berguna bagi

kemajuan ilmu pengetahuan umumnya dan ilmu matematika khususnya.

Wassalamu alaikum wr.wb

Bandar Lampung, November 2012

Nur Rohmah
Kupersembahkan karya kecil ini untuk

Allah SWT,

Keluarga tercinta, ibu yang selalu memberikan kasih

sayangnya dan selalu memberikan do a untuk

keberhasilanku, mbak pit, mbak ut, mas yang selalu

mendorong dan memberi semangat, dan juga adikku arum,

Orang yang menginspirasi dan menjadi teladan bagiku,

Keluarga kecilku,

Adik-adik dan teman seperjuangan dakwah di MIPA,

Ikhwah UNILA.
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Penelitian : TRANSFORMASI LINEAR PADA RUANG


BARISAN

Nama Mahasiswa : Nur Rohmah

NPM : 0617031052

Jurusan : Matematika

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Menyetujui,

Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Muslim Ansori, M. Si Amanto, M. Si


NIP. 19720227 199802 1 001 NIP. 19730314 200012 1 002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Matematika

Tiryono Ruby, M.Sc., Ph.D


NIP. 19620704 198803 1 002
MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Muslim Ansori, M. Si ………........................

Sekretaris : Amanto, M. Si ……..........................

Penguji
Bukan Pembimbing : Dorrah Azis, M. Si ………........................

2. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Prof. Suharso, Ph. D.


NIP. 19690530 199512 1001

Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 27 Desember 2012


Motto:

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.


(QS.Al-Insyirah:6)

If there is a will, there is a way.


RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pelindung Jaya, Lampung Timur pada tanggal 21 Agustus

1988, merupakan anak keempat dari lima bersaudara dari pasangan Bapak Ahmad

Mustofa(alm) dan Ibu Siti Rodiyah.

Penulis menyelesaikan Sekolah Dasar di SD Negeri 1 Waymili pada tahun 2000,

Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di SMP 1 Muhammadiyah Pelindung Jaya

pada tahun 2003, dan Sekolah Menengah Atas di MA Negeri 1 Lampung Timur

pada tahun 2006.

Penulis terdaftar sebagai mahasiswi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Jurusan Matematika Universitas Lampung pada tahun 2006, melalui Seleksi

Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Selama menjadi mahasiswi penulis pernah

menjadi Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FMIPA periode

2006/2007 dan 2007/2008, dan Pengurus Rohani Islam (ROIS) periode

2007/2008, 2008/2009 dan 2009/2010. Penulis melaksanakan Kerja Praktek di

Dinas Kehutanan Propinsi Lampung UPTD Tahura WAR pada bulan Juli 2009.

Anda mungkin juga menyukai