Aik 2 Semester 6
Aik 2 Semester 6
com
TAFSIR HADITS UIN SGD BDG ANGKATAN 2009
BAB I
A. Fungsi Al-Qur’an
1. Pengganti kedudukan kitab suci sebelumnya yang pernah diturunkan Allah SWT
4. Sebagai Obat
Dan Kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi obat dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman, dan (Alquran itu) tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain
Setelah Rasulullah wafat, yang tertinggal adalah Al-Qur’an yang terjaga dari
penyimpangan dan pemutarbalikan fakta agar dipakai sebagai petunjuk dan pedoman dalam
kepada kalian semua, bahwa Allahlah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi, tidak ada
Tuhan selain Dia yang menghidupkan dan yang mematikan, maka berimanlah kalian kepada
Allah dan rasulNya. Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-
kalimatNya (kitab-kitabNya) dan ikutilah Dia agar kalian mendapat petunjuk (QS Al-Arof :
158)
“Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqon (Al-Qur’an) kepada hambaNya, agar
Sesungguhnya Al-Qur'an ini memberi petunjuk pada jalan yang amat lurus. (Al-Isrâ (17)
ayat 9.
B. Kedudukan Al Qur’an
1. Kitabul Naba wal akhbar (Berita dan Kabar), QS. An Naba’ (7 : 1-2)
2. Kitabul Hukmi wa syariat (Kitab Hukum Syariah), QS. Al Maidah (5) : 49-50
Konsepsi inilah yang pada akhirnya dapat mengeluarkan umat manusia dari
kejahiliyahan menuju cahaya Islam. Dari kondisi tidak bermoral menjadi memiliki moral
yang sangat mulia. Dan sejarah telah membuktikan hal ini terjadi pada sahabat Rasulullah
“Bahwa sebuah generasi telah terlahir dari da’wah –yaitu generasi sahabat –yang memiliki
keistimewaan tersendiri dalam sejarah umat Islam, bahkan dalam sejarah umat manusia
secara keseluruhan. Generasi seperti ini tidak muncul kedua kalinya ke atas dunia ini
sebagaimana mereka… Meskipun tidak disangkal adanya beberapa individu yang dapat
menyamai mereka, namun tidak sama sekali sejumlah besar sebagaimana sahabat dalam
satu kurun waktu tertentu, sebagaiamana yang terjadi pada periode awal dari kehidupan
da’wah ini…”
Cukuplah kesaksian Rasulullah SAW menjadi bukti kemulyaan mereka, manakala beliau
سله َم
َ علَ ْي ِه َو صلهى ه
َ َُّللا ُّ َِّللاُ َع ْن ُه َما قَا َل قَا َل النهب
َ ي ي ه َ ض
ِ صي ٍْن َر
َ عن ِع ْم َرانَ بْنَ ُح
“Dari Imran bin Hushain ra, Rasulullah SAW bersabda: ‘Sebaik-baik kalian adalah generasi
yang ada pada masaku (para sahabat) , kemudian generasi yang berikutnya (tabi’in),
Imam Nawawi secara jelas mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan generasi
pada masaku’ adalah sahabat Rasulullah SAW. Dalam hadits lain, Rasulullah SAW juga
ْ َ سبُّوا أ
ص َحا ِبي فَ َل ْو ُ َسله َم الَ ت صلهى ه
َ َّللاُ َعلَ ْي ِه َو ُّ َّللاُ َع ْنهُ قَا َل قَا َل النه ِب
َ ي ي ه ِ س ِعي ٍد ْال ُخد ِْري ِ َر
َ ض َ َع ْن أ َ ِبي
gunung uhud, niscaya ia tidak akan dapat menyamai keimanan mereka, bahkan menyamai
Sayid Qutub mengemukakan (1993 : 14 – 23) , terdapat tiga hal yang melatar belakangi
para sahabat sehingga mereka dapat menjadi khairul qurun, yang tiada duanya di dunia ini.
Secara ringkasnya adalah sebagai berikut: pertama, karena mereka menjadikan Al-Qur'an
sebagai satu-satunya sumber petunjuk jalan, guna menjadi pegangan hidup mereka, dan
mereka membuang jauh-jauh berbagai sumber lainnya. Kedua, ketika mereka membacanya,
mereka tidak memiliki tujuan untuk tsaqofah, pengetahuan, menikmati keindahannya dan lain
diinginkan oleh Allah dalam kehidupan mereka. Ketiga, mereka membuang jauh-jauh segala
hal yang berhubungan dengan masa lalu ketika jahiliah. Mereka memandang bahwa Islam
merupakan titik tolak perubahan, yang sama sekali terpisah dengan masa lalu, baik yang
Dengan ketiga hal inilah, generasi sahabat muncul sebagai generasi terindah yang
pernah terlahir ke dunia ini. Di sebabkan karena ‘ketotalitasan’ mereka ketika berinteraksi
dengan Al-Qur’an, yang dilandasi sebuah keyakinan yang sangat mengakar dalam lubuk
sanubari mereka yang teramat dalam, bahwa hanya Al-Qur’an lah satu-satunya pedoman
hidup yang mampu mengantarkan manusia pada kebahagiaan hakiki baik di dunia maupun di
akhirat.
BAB II
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengganti kedudukan kitab suci sebelumnya yang pernah diturunkan Allah SWT, Tuntunan
B. SARAN
Kami harapkan makalah yang penulis susun ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan
bagi mahasiswa/mahasiswi lainnya yang membaca makalah ini, sehingga dapat menambah
wawasan kita semua tentang kedudukan dan fungsi Al-Qur’an.
DAFTAR PUSTAKA
Fahd bin Muhammad Al-Rummi, Ulumul Qur’an, (Yogyakarta : Titian Ilahi Press, 1997), h.38
Departemen Agama Respublik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Surabaya : Toha Putra),
h.231
Drs. Atang Abd. Hakim, MA., Jaih Mubarok, Metodologi Studi Islam, (Bandung : PT. Remaja
Rosda Karya) h.70