Anda di halaman 1dari 4

I.

JUDUL
Uji Batas Mikroba
II. TUJUAN
Untuk mengetahui adanya cemaran mikroba berupa angka lempeng total
(ALT) dan angka kapang khamir (AKK) pada sediaan farmasi.
III. DASAR TEORI
1. Pengertian sediaan farmasi
Pengertiaan sediaan farmasi dalam Undang-Undang diatur dalam pasal 1 ayat
(5) yaitu, sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetik,
dimana sediaan berupa obat yaitu semua bahan tunggal atau campuran yang
digunakan oleh semua makhluk untuk bagian dalam maupun bagian luar, guna
mencegah, meringankan, maupun menyembuhkan penyakit (Syamsuni 2007).
Makanan, minuman obat tradisional, sediaan non steril, serta kosmetik
merupakan suatu sediaan yang berasal dari hewan, tumbuhan, mineral, maupun dari
zat-zat kimia sintetik. Pada umumnya sediaan-sediaan tersebut, diproduksi oleh
industri secara besar-besaran dan biasanya memakan waktu yang cukup lama dalam
produksi, penyimpanan, distribusi dan akhirnya sampai ke tangan konsumen. Jadi
kemungkinan dapat terjadi pertumbuhan mikroba didalamnya.
Mikoorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran yang sangat
kecil, dan karena kecilnya itu sehingga tidak dapat diamati dengan kasat mata
melainkan membutuhkan alat pembantu untuk melihatnya seperti mikroskop.
Walaupun demikian, jasad hidup tersebut mempunyai kekhususan dalam
perkembangbiakannya. Dan diantara jenis-jenis mikroorganisme yang ada di bumi
mempunyai karakter dan sifat tersendiri dalam melakukan pertumbuhan dan
perkembangan sesuai dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing
mikroorgansime. Dimana untuk pertumbuhannya sangat bergatung pada
mediumnya (Djide 2008).
2. Cara pengujian mikrobiologi
Uji mikrobiologis adalah suatu uji yang digunakan untuk identifikasi jenis
mikroorganisme yang meliputi kelompok organisme bakteri maupun cendawaan
dan untuk menghitung jumlah koloni (Fardiaz 1993).
Ada beberapa pengertian dari pengujian mikrobiologis menurut Djide (2005),
yaitu :
1. Angka lempeng total (ALT) bakteri yaitu, bilangan yang menunjukkan koloni
bakteri yang mencemari tiap gram ml produksi yang diuji.
2. Angka lempeng total jamur dan kapang (AKK) yaitu, bilangan yang
menunjukkan jumlah koloni tiap gram ml sampai produk yang diperiksa.
3. Mikroorganisme indikator adalah suatu mikroorganisme yang kehadirannya
pada suatu produk merupakan indikasi bahwa produk tersebut telah tercemar
oleh bakteri-bakteri patogen yang berasal dari saluran pencernaan manusia.
Sehingga memberi petunjuk bahwa kemungkinan terdapat juga cemaran bakteri-
bakteri patogen lainnya.
4. Mikroorganisme patogen adalah mikroorganisme yang menyebabkan terjadinya
infeksi.
5. Mikroorganisme pembusuk adalah mikroorganisme yang menyebabkan
terjadinya perubahan-perubahan pada produk makanan yang dicemari seperti
bentuk, rasa, dan bau pada makanan.
Produk makanan/obat/obat tradisional (jamu) dikatakan rusak secara
mikrobiologis apabila dijumpai mikroorganisme patogen dalam konsentrasi rendah,
mikroorganisme yang berpotensi menjadi patogen dalam konsentrasi tinggi,
metabolit mikroorganisme toksik yang tidak hilang dengan kematian
mikroorganisme kontaminanya, serta adanya kerusakan fisik ataupun kimia pada
produk obat akibat pertumbuhan mikroorganisme, yang ditandai oleh adanya
perubahan bentuk, rasa, ataupun bau (Pratiwi 2006).
Pengujian angka lempeng total adalah pengujian yang dilakukan untuk
menghitung angka bakteri aerob mesofil yang terdapat dalam suatu sampel. Angka
kapang khamir bertujuan untuk menentukan jumlah koloni kapang dan khamir yang
terdapat dalam suatu sampel. Pada prinsipnya, pengujian ini menggunakan metode
hampir sama dengan penentuan ALT, hanya berbeda pada media pembenihan yang
digunakan. Coliform adalah golongan angka bakteri yang terdiri atas bakteri fekal
dan bakteri non fekal. Prinsip penentuan angka bakteri coliform adalah adanya
pertumbuhan bakteri coliform yang ditandai dengan terbentuknya gas pada tabung
durham setelah diinkubasi pada media yang sesuai (Radji 2010).
Uji MPN (Most Probable Number) digunakan jika jumlah yang diharapkan
relatif rendah antara lain kurang dari 1 sampai 100 mikroorganisme/mL. Prosedur
ini menggunakan tabung ganda dari kultur median biasanya 3 sampai 5 dengan 3
perbedaan volume dari sampel, misalnya 3 tabung masing-masing diinkubasi
dengan 0,1 mL, dari tabung terbentuknya 0,01 mL dan 3 deret tabung berikutnya
0,001 mL. Jika konsentrasi dalam sampel adalah range yang ditujukan seperti
diatas, seharusnya pada tabung yang menerima inokulasi bakteri tidak ada
mikroorganisme yang hadir. Ini akan menjadi steril setelh diinkubasi, perbandingan
dari tabung positif yang dilaporkan untuk tiap volume sampel dan hasilnya
dibandingkan dengan tabel standar MPN dari mikroorganisme per mL (atau per 100
mL dari sampel murni). Prosedur ini biasanya digunakan dalam air, makanan, dan
produk industri dibandingkan pada industri farmasi (Fardiaz 1993).
Teknik MPN adalah metode statistik yang berguna dalam menentukan
konsentrasi rendah dari mikroorganisme (kuranf dari 100 gram atau mL). Dalam
metode ini sampel secara seri dilarutkan sehingga inokula tidak selalu mengandung
organsime hidup pada setiap pelarutan volume ganda yang dipindahkan ke tabung
ke 3,5, atau ke 10 dari medium cair yang diujikan, tabung diinkubasi dan hasilnya
dievaluasi. Berdasarkan uji ini, tabung yang positif diidentifikasi dengan kekeruhan
(pertumbuhan) tunggal atau kombinasi dengan produk gas dan asam (Pleczar 1988).

DAFTAR PUSTAKA

Syamsuni, H.A. (2007). Ilmu Resep. Jakarta: EGC. Hal. 165.

Djidje, M.N., Sartini. 2008. Analis Mikrobiologi Farmasi. Laboratorium


Mikrobiologi Farmasi. Jurusan Farmasi. F. MIPA. UNHAs. Makassar
Djide, M. N. Sartini. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Universitas Hasanuddin.
Makassar.
Fardiaz, S. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Pratiwi. 2006. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Radji, Maksum. 2010. Buku Ajar Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Farmasi dan
Kedokteran. Jakarta: EGC.
Pelczar, M. J., Chan, E. C. S., 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Universitas
Indonesia Press.

Anda mungkin juga menyukai