Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS)Klas IIA Padang beralamat di Jalan


Muaro No. 42 Padang, berjarak kurang lebih 2 km dari pusat Kota Padang dan
berada di lokasi wisata Pantai Padang.LAPAS Klas IIA Padang dibangun di atas
tanah seluas 30.456 m2 dengan Sertifikat Nomor: 03.01.03.24.4.0000.1 tanggal 15
Januari 1990 sebagai hak pakai dengan kapasitas daya tampung sebanyak 457
orang. LAPAS Klas IIA Padangmerupakan bangunan peninggalan zaman Belanda
yang dibangun pada tahun 1893 dan sampai dengan saat ini tidak pernah
mengalami perubahan fungsi.Selama kurun waktu tersebut dan sesuai dengan
perjalanan waktu, LAPAS Klas IIA Padang telah mengalami perbaikan-perbaikan
dan perubahan mulai dari bangunan kantor, blok hunian, ruang kerja narapidana
dan sarana pembinaan lainnya sesuai dengan kebutuhan yang dibiayai anggaran
rutin. Dalam kunjungan studi lapangan pada tanggal 4 agustus 2018 Latsar cpns
gelombang V mengamati beberapa nilai seprti akuntabelitas,nasioanalisme,etika
public dan anti korupsi atau lebh di kenal denga istilah aneka.
Untuk mewujudkan birokrasi yang profesional dalam menghadapi

tantangan-tantangan dalam mewuudkan nilai tersebut, pemerintah melalui UU No 5

Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara bertekad untuk mengelola ASN

menjadi semakin profesional. Selain itu bertujuan untuk membangun ASN yang

memiliki integritas, profesional, dan netral serta bebas dari intevensi politik, bebas

KKN, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi

masyarakat. Sebagai perwujudan dari UU No 5 Tahun 2014 tersebut, maka perlu

adanya penerapan nilai-nilai dasar ASN terutama bagi ASN yang baru memasuki

dunia birokrasi, yang terangkum dalam ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,

Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi).

1
Akuntabilitas merupakan kewajiban setiap individu, kelompok atau

institusi untuk memenuhi tanggungjawab yang menjadi amanahnya, Amanah

seorang ASN adalah menjamin terwujudnya nilai – nilai publik. ASN yang

akuntabel adalah ASN yang mampu mengambil pilihan yang tepat ketika terjadi

konflik kepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis, melayani warga secara adil

dan konsisten dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan

bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya.

Sedangkan dalam arti luas nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta

yang wajar terhadap bangsa, dan negara, serta menghormati bangsa lain.

Etika publik merupakan refleksi tentang standar atau norma yang

menentukan baik atau buruk, benar atau salah perilaku, tindakan, dan keputusan

untuk, yang mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung

jawa pelayanan publik. Integritas publik menuntut para pemimpin dan pejabat

publik untuk memiliki komitmen moral dengan mempertimbangkan keseimbangan

antara penilaian kelembagaan dimensi pribadi dan kebijaksanaan didalam

pelayanan publik.

Komitmen mutu merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan

publik dengan cara memperhiungkan efektifitas, efisiensi, dan inovasi. Sehingga

melahirkan gagasan kreatif yang mendorong munculnya berbagai prakarsa,

sehingga dapat memperkaya program kerja, membangun karakter dan

memunculkan daya saing yang produktif.

2
Anti korupsi adalah sikap yang harus diterapkan kepada ASN guna

memperbaiki mentalitas pegawai agar terhindar dari perbuatan yang melanggar

hukum. Perbuatan tindak pidana korupsi diatur dalam Undang – Undang No 20

tahun 2001 atas perubahan Undang – Undang nomor 31 tahun 1999 tentang

pemberatasan tindak pidana korupsi. Tindak pidana korupsi dalam pasal 2

merupakan setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan

memperkaya diri sendiri atau orang lain yang suatu korporasi yang dapat

merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.

Berdasarkan uraian diatas, kami ingin membahas lebih lanjut penerapan

Nilai- Nilai Dasar ASN yang terangkum dalam ANEKA di Lembaga

Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Padang.

3
BAB II

PEMBAHASAN

Berdasarkan penjelasan dari Bapak Sri Yuwono,Bc.IP.S.IP.Msi penerapan nilai-

nilai dasar ASN pada Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas II A Padang sebagai

berikut :

1. Akuntabilitas

a. Kesadaran dan kemauan tanggung jawab

b. Tupoksi wajib dijalankan

c. Sadar tugasnya

d. Perencanaan yang matang

e. Transparansi

Contoh penerapan nilai Akuntabilitas di Lapas Kelas II A Padang:

Contoh penerapan akuntabilitas di lapas klas IIA padang :

Mengisi pos masing masing yang di atur oleh komandan jaga dan rolling

penjagaan sesuai arahan komandan.

2. Nasionalisme

a. Menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila

b. Pondasi pandangan hidup bangsa Indonesia

c. Teladan dan motor penggerak

Contoh penerapan nilai Nasionalisme di Lapas Kelas II A Padang:

4
Melaksanakan kegiatan olahraga dalam rangka merayakan hut republik

indonesia.

3. Etika Publik

a. Pemberian layanan yang layak kepada masyarakat

b. Pelayanan yang ramah dalam kondisi apapun

c. Tidak boleh sombong, angkuh, galak dan tidak sopan

Contoh penerapan nilai Etika Publik di Lapas Kelas II A Padang:

- Melayani tanpa diskriminasi

- Tidak membawa masalah pribadi dalam menjalankan pekerjaan.

- Mengutamakan kepentingan bersama daripada pribadi

4. Komitmen Mutu

a. Menjaga efektif dan efisien kerja

b. Ada kemajuan

c. Kreativitas

d. Profesional

Contoh penerapan nilai Komitmen Mutu di Lapas Kelas II A Padang:

- Update informasi dari pemimpin

- Memberikan inovasi dan kreatifitas dalam melaksanakan tugas dan

fungsi masing masing.

5. Anti Korupsi

a. Mulai dari diri sendiri

5
b. Korupsi waktu, korupsi uang, dan korupsi tugas

Contoh penerapan nilai Anti Korupsi di Lapas Kelas II A Padang:

- Mengatur masa depan dalam menggunakan harta sebaik baiknya

- Berusaha tidak terlambat saat masuk kerja (datang ke kantor 15 menit

sebelum jam masuk) , mengatur keuangan, dan tidak korupsi.

- Menghindari gratifikasi dalam hal sekecil apapun

Sebagai landasan di Kementerian Hukum dan HAM kita harus

mengamalkan “PASTI” yaitu :

1. Profesional, yaitu bekerja dengan kerangka ajuan yang jelas, jadwal yag

tepat, mekanisme yang benar.

2. Akuntabel, yaitu pertanggung jawaban yang akuntabel, prinsip efektivitas

dan efisiensi, mendahulukan yang strategis dan prioritas.

3. Sinergi, yaitu kembangkan kompetensi sesuai TUSI, kesatuan energi,

komunikasi yang efektif.

4. Transparan, yaitu prosedur permohonan, prosedur pelayana, kejelasan tarif,

kejelasan waktu penyelesaian, fasilitas lain yang mendukung pelayanan

prima.

5. Inovatif, yaitu mengoptimalkan diri untuk berkreatif, pengembangan

inisiatif, melakukan pembaruan dalam pelaksanakan TUSI.

6
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan kenyataan yang ada di lapangan, nilai-nilai dasar ASN berupa

penerapan ANEKA sudah diterapkan di Lembaga Permasyarakatan Kelas II A Padang

akan tetapi aktualisasinya belum optimal. Karena menurut Kalapas masih adanya

pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh beberapa orang oknum petugas yang

masih “old mindset”, contohnya masih adanya pungli, tidak disiplin waktu dalam

bertugas, belum bisa menerima perkembangan teknologi (cultural lag).

Selain itu Kalapas berharap dengan adanya Tunas Muda Pengayoman (CPNS

baru) menjadi agen pembaharuan (agent of change) dan bisa menerapkan nilai-nilai

ANEKA di lingkungan UPT masing-masing, khususnya di Lembaga Pemasyarakatan

Kelas IIA Padang.

Anda mungkin juga menyukai