Rara Dwi Sepwinda Anestesi Spinal Pada SC
Rara Dwi Sepwinda Anestesi Spinal Pada SC
Oleh:
Pembimbing:
Identitas pasien
Nama pasien : Ny. EA
Usia : 30 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Menikah
Alamat : Jl. Pasar Minggu No. 13 RT 02 RW 03, Kelurahan
Simpang Lama, Kecamatan Kandis, Kabupaten
Siak
Nomor RM : 95 30 07
Tanggal Masuk RS : 12 April 2017
Tanggal Operasi : 12 April 2017
2
AMPLE
A : Tidak ada riwayat alergi obat-obatan, makanan.
3
Kesadaran composmentis, GCS 15 (E4V5M6)
Pupil isokor 2 mm / 2 mm, refleks cahaya (+/+)
E. Exposure
Tidak tampak adanya kelainan di tempat lain
Pemeriksaan kepala
Mata :konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), udem palpebral (-), pupil
isokor, refleks cahaya (+/+)
Mulut :sianosis (-), mukosa kering (+), gigi palsu (-), bibir pucat (-)
Leher :tidak tampak adanya benjolan dan pembesaran kelenjar getah
bening
Pemeriksaan thoraks
Inspeksi : dinding dada simetris, gerakan dinding dada simetris, tidak ada
retraksi iga dan penggunaan otot-otot bantu pernapasan
Palpasi : vokal fremitus simetris normal
Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru, batas jantung dbn
Auskultasi : suara nafas vesikular (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-), bunyi
jantung S1 dan S2 normal regular, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan abdomen
Inspeksi : perut tampak cembung, scar (+), ascites (-), venektasi (-)
Auskultasi : bising usus (+) 6x/menit
Perkusi : timpani di seluruh lapangan abdomen
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan
pada daerah suprapubik (-)
Pemeriksaan ekstremitas
Akral hangat, merah, kering
CRT <2 detik
Edema (-)
Pemeriksaan obstetric
L1 : teraba massa bulat, lunak dan tidak melenting (kesan bokong)
L2 : teraba tahanan memanjang di bagian kanan ibu dan bagian-bagian kecil
di bagian kiri ibu (kesan punggung di sebelah kanan)
L3 : teraba massa bulat, keras dan melenting (kesan kepala)
L4 :3/5
TFU : 35 cm
TBJ : 3565 gram
His : (+)
DJJ :
Inspekulo : Ø (-), fluksus (+), fluor (-)
Vagina : rugae (+), erosi (-)
OUE : Perdarahan aktif (-)
4
Porsio : Licin, warna kemerahan, massa (-), cavum douglas tidak
menonjol.
VT : Tidak dilakukan
Pemeriksaan penunjang
Leukosit : 11.360/ul
Hb : 12,3 gr/dl PT / APTT : 12,2/28,1
Ht : 37,5 %
Trombosit : 273.000/ul
USG :
Janin presentasi kepala tunggal hidup.
Plasenta implantasi di corpus anterior
Biometri janin: BPD/HC/AC/FL: 94,7/343,1/336,97/80.9. TBJ : 3662 gram.
Diagnosis kerja
G2P1A0H1 hamil 40-41 minggu belum inpartu dengan ketuban pecah dini 12
jam oligohidromnion (ICA 2), janin intrauterine tunggal hidup presentasi
kepala.
Penatalaksanaan
Sectio caesarea
PERSIAPAN ANESTESI
Persiapan pasien
Pasien dijelaskan tentang prosedur rencana tindakan anestesi
(menyuntikkan obat bius dari punggung, pasien tidak boleh mengangkat
kaki selama 24 jam)
Pasien diminta puasa 6 jam sebelum operasi
Pasien diminta melepaskan gigi palsu, perhiasan dan besi-besi lain yang
ada atau melekat pada tubuh pasien
Pada pasien dipasangkan akses intravena dengan IV cateter no. 18 G dan
set transfusi dengan loading cairan kristaloid, pastikan cairan menetes
lancar
Pakaian pasien dilepas dan diganti dengan baju operasi
Pasien diposisikan tidur terlentang
5
Dikamar operasi, pada pasien dipasangkan tensimeter dan sensor saturasi
O2. Evaluasi nadi, tekanan darah dan saturasi 02 pre-operasi
Persiapan alat
Mempersiapkan mesin anestesi, monitor, selang penghubung (connector),
face mask, oksimeter, mengisi vaporizer sevoflurane dan isoflurane
Mempersiapkan peralatan untuk spinal anestesi:
o Baki spinal
o Handscoen steril
o Jarum spinal uk 25G
o Kasa steril à beri alcohol, betadine dan kasa kering
o Spuit ukuran 5cc
o Plester
Persiapan obat
o Bupivacain 20 mg
o Ketorolac 60 mg drip dalam RL 500 ml
o Asam traneksamat 500 mg
Tahapan Anestesi:
Pasien duduk dengan kepala tertunduk ke bawah sehingga daerah spinal
menonjol
Cari posisi L4 daerah spinal dengan menarik garis lurus dari SIAS,
kemudian tandai tempat penusukan
Masukkan jarum spinal ke area yang telah ditandai dan tunggu sampai
LCS keluar sebagai tanda jarum spinal telah masuk ruang subarachnoid di
spinal
Induksikan bupivacain 20 mg, langsung baringkan pasien
Maintanance
O2 2 liter/menit
Terapi cairan
Kebutuhan cairan maintenance per jam (M)
4 ml / kg BB/ jam x 10 Kg= 40 ml/ jam
2 ml / kg BB/ jam x 10 kg= 20ml/ jam
1 ml/ kg BB/ jam x 50 kg= 50 ml/ jam
M = 110 ml/jam
Kebutuhan cairan pengganti penguapan per jam (O)
Operasi pada pasien ini termasuk operasi sedang
Sedang : 6 ml/kg BB/ jam -> 420 ml/jam
Kebutuhan cairan pengganti puasa (P)
6
P = M x lama puasa
P = 110 ml/jam x 7 jam = 770 ml
Pemberian cairan durante operasi
Jam I : M + O + ½ P = 110 ml + 420 ml + 385 ml = 915 ml
Jam II : M + O + ¼ P = 110 ml + 420 ml + 192,5 ml = 722,5 ml
Jam III : M + O + ¼ P = 110 ml + 420 ml + 192,5 ml = 722,5 ml
Jam IV dan seterusnya : M + O = 110 ml + 420 ml = 530 ml/jam
Post Operasi
pantau TTV tiap 15 menit mulai PONV dan skala VAS
Miringkan pasien ke kiri dan kanan 6 jam post op
Oksigenasi 2L/ menit via nasal canul
Analgetik post operasi : drip Ketorolac 60 mg
Tidak puasa
Pindahkan ke ruangan bila BROMAGE skor <2
BROMAGE SCORE
Dapat mengangkat tungkai bawah 0
Tidak dapat menekuk lutut tetapi dapat mengangkat kaki 1
Tidak dapat mengangkat tungkai bawah tetapi dapat menekuk lutut
2
Tidak dapat mengangkat kaki sama sekali 3
(Pasien dapat dipindahkan ke bangsal jika skor <2)