AKUT
KONSEP DASAR
GLOMERULO NEFRITIS AKUT (GNA)
A. PENGERTIAN
B. ETIOLOGI
2. Sifilis
5. Penyakit Amiloid
7. Penyakit kolagen
C. PATOFISIOLOGI
dan proliferasi sel, serta eksudasi eritrosit, lekosit dan protein plasma
Skema Proses:
Infeksi (Streptokokus A)
dinding glomerular
Manifestasi: hematuria
kapsula bawmans
D. MANIFESTASI KLINIS
1. Hematuria (urine berwarna merah kecoklat-coklatan)
4. Nyeri panggul
5. Edema, ini cenderung lebih nyata pada wajah dipagi hari, kemudian
dengan baik).
pertama dan akan kembali normal pada akhir minggu pertama juga.
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
air)
3. Nitrogen urea darah (BUN) dan kreatinin darah meningkat bila fungsi
identifikasi mikroorganisme.
F. KOMPLIKASI
G. PENATALAKSANAAN
1. Keperawatan
rendah. Pada beberapa unit dibatasi antara 900 dan 1200 ml per
separuh lainnya air. Sari buah asli harus dihindari karena mereka
keluaran urinarius kurang dari 200 sampai 300 ml per hari karena
c. Diit
ditingkatkan.
penurunan edema.
f. Uji urine harian untuk darah dan protein (kualitatif dan kuantitatif)
g. Dukungan bagi orang tua. Ini termasuk pengenalan kecemasan
2. Medis
oksigen.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK
DENGAN GLOMERULO NEFRITIS AKUT (GNA)
1. PENGKAJIAN
A. Identitas Anak :
Nama : An. A
Umur : 11 Tahun
BB : 40 Kg
TB : 155 Cm
Agama :Islam
Nama : Tn. A
Pendidikan :SMA
Pekerjaan : Swasta
Suku / bangsa : Banjar / Indonesia
1. Keluhan Utama
Pasien kejang
hanya sakit seperti demam dan batuk dan di beri obat penurun
1. Masa prenatal
2. Masa intranatal
3. Imunisasi
- Polio I , Hepatitis B I 1x
- Polio II , Hepatitis BI 1x
- Campak 1x
- BCG 1x
F. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
TD : 170/100 mmHg
TB / BB : 155 Cm / 40 Kg
BB saat pengkajian : 39 Kg
Pols : 48 x / M+
Temp : 37,7 °C
BB : 40 Kg ( SMRS ) BB sekarang : 39 Kg
3. Aktivitas
Pasien kelihatan lemah,hanya berbaring saja,tidak dapat
6. Mata ( Penglihatan )
7. Telinga ( Pendengaran )
8. Hidung ( Penciuman )
9. Mulut ( Pencekapan )
Bentuk bibir tipis, tidak ada perdarahan dan peradangan.
10. D a d a ( Pernafasan )
11. Kulit
luka/ lesi. Suhu tubuh 37,7° C warna kulit putih tak ada sianosis.
12. Abdomen
keterbatasan gerak.
14. Genetalia
minum air putih dan teh manis, pasien masih minum ASI dan
H. Pola Eliminasi
- BAB
- BAK
2x/hari, sering merasa haus, lemah serta mata cekung, mukosa mulut
infus RL, pembatasan aktivitas, diet rendah garam dan cukup protein,
Parasetamol 10 mg/kgBB.
K. Prosedur Diagnostik
Makroskopis : Mikroskopis :
Darah :- Amoeba :-
Lain-lain : + (lembek)
A. PATHWAY KEPERAWATAN
Antibodi
(Streptokokus A)
dan Kerusakan
Darah Glomerulus
Memran Kapiler
Cemas
Hematuria
Ketidakseimbangannutrisi
tubuh
Nyeri Akut
(Sakit kepala,pusing)
Edema
Kelebihan KerusakanIntegritas
VolumeCairan Kulit
IntoleransiAktivitas
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
metabolik
tirah baring.
C. INTERVENSI
1. DX I
seimbang.
Kriteria hasil:
Ket Skala:
2 = Jarang menunjukkan
3 = Kadang menunjukkan
4 = Sering menunjukkan
5 = Selalu menunjukkan
b. Kaji edema
2. DX II
adekuat
Kriteria hasil:
a. Stamina
b. Tenaga
c. Kekuatan menggenggam
Ket Skala:
2 = Jarang menunjukkan
3 = Kadang menunjukkan
4 = Sering menunjukkan
5 = Selalu menunjukkan
monitor hidrasi
anak.
3. DX III
Kriteria Hasil:
Ket Skala:
2 = Jarang menunjukkan
3 = Kadang menunjukkan
4 = Sering menunjukkan
5 = Selalu menunjukkan
ada.
4. DX IV
Kriteria Hasil:
Ket Skala:
2 = Jarang dilakukan
3 = Kadang dilakukan
4 = Sering dilakukan
5 = Selalu dilakukan
istirahat tidur.
energi anak
5. DX V
berkurang
Kriteria Hasil:
Ket Skala:
2 = Jarang dilakukan
3 = Kadang dilakukan
4 = Sering dilakukan
5 = Selalu dilakukan
beratnya nyeri).
terapi aktivitas)
6. DX VI
Kriteria Hasil:
Ket Skala:
2 = Jarang dilakukan
3 = Kadang dilakukan
4 = Sering dilakukan
5 = Selalu dilakukan
perawatan anak.
D. EVALUASI
ml/KgBB/jam 5
normal 3
II a. Stamina 3
b. Tenaga 3
c. Kekuatan menggenggam 3
dipertahankan (sensasi,
elastisitas, temperatur,
hidrasi, pigmentasi) 5
kulit 3
mempertahankan
perawatan alami
IV a. Istirahat dan aktivitas 4
seimbang 4
b. Tidur siang 5
c. Mengetahui keterbatasan 5
energinya
mengurangi resiko.
b. Menggunakan metode 3
pencegahan 2
kesehatan
VI a. Memonitor intensitas 1
kecemasan 2
b. Menurunkan stimulasi
ketika cemas 3
Jhonson, Marion, dkk. 2000. NOC. St. Louis Missouri: Mosby INC.
Aesculapius.
Mc. Closkey, cjuane, dkk. 1996. NIC. St.Louis missouri: Mosby INC.
Suriadi, dkk. 2001. Asuhan Keperawatan Anak. Jakarta: PT. Fajar Luterpratama.