Anda di halaman 1dari 4

Alat penyemprot (sprayer) digunakan untuk mengaplikasikan sejumlah bahan

kimia aktif tertentu untuk mengendalikan hama dan penyakit yang terlarut dalam air ke
objek semprot (daun, tangkai, buah) dan sasaran semprot (hama-penyakit). Efisiensi dan
efektivitas alat semprot ditentukan oleh kualitas dan kuantitas bahan aktif yang
terkandung di dalam setiap butiran larutan tersemprot (droplet) yang melekat pada objek
dan sasaran semprot.
Sprayer adalah alat/mesin yang berfungsi untuk memecah suatu cairan, larutan
atau suspensi menjadi butiran cairan (droplets) atau spray. Sprayer merupakan alat
aplikator pestisida yang sangat diperlukan dalam rangka pemberantasan dan
pengendalian hama & penyakit tumbuhan. Kinerja sprayer sangat ditentukan kesesuaian
ukuran droplet aplikasi yang dapat dikeluarkan dalam satuan waktu tertentu sehingga
sesuai dengan ketentuan penggunaan dosis pestisida yang akan disemprotkan.
Bagian-bagian utama dari sprayer di antaranya yaitu nozzle, pompa, pipa
penyalur, saringan, tangki cairan, alat pengukur tekanan (pada sebagian sprayer), dan
klep pengatur semprotan. Nozzle merupakan salah satu bagian penting dari sprayer yang
berguna untuk memecah larutan semprot menjadi butir semprot (droplets). Selain itu,
nozzle juga dapat digunakan untuk menentukan ukuran butiran semprot, mengatur flow
rate (angka curah), serta mengatur distribusi semprotan yang dipengaruhi oleh pola
semprotan, sudut semprotan, dan lebar semprotan.
Nozzle terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu body, penyaring, dan
spuyer (nozzle tips), dan nozzle cap. Nozzle dapat dibuat dalam bermacam-macam
disain. Setiap tipe butiran cairan yang khas dihasilkan oleh nozzle yang khas sesuai
dengan kebutuhan. Terdapat beberapa tipe nozzle pada alat semprot, di antaranya yaitu:
 Centrifugal nozzle yaitu bentuk nozzle yang paling banyak dijumpai, dibuat
dengan sudut penyemprotan yang lebar dan dengan berbagai model pola
penyemprotan dan kapasitas.
 Flooding nozzle yaitu nozzle yang menghasilkan semprotan dengan model
semburan. Nozzle ini disebut juga fan spray nozzle.
 Two-fluid atomizer yaitu nozzle yang menghasilkan droplet yang sangat halus dan
menghindari pemborosan cairan, tetapi membutuhkan tenaga yang lebih besar
daripada tipe-tipe yang lain.
 Rotary atomizer yaitu digunakan untuk pekerjaan besar, menyemprotkan cairan
dalam jumlah besar dengan gaya sentrifugal dan mempunyai pola penyebaran
360o.
Nozzle dapat dibuat dari berbagai macam bahan, seperti kuningan (paling cepat
aus), plastik (2-3 kali lebih awet daripada kuningan), baja tahan karat (4-6 kali lebih
awet dari kuningan), dan keramik (paling awet). Berikut adalah beberapa jenis nozzle
yang biasanya terdapat pada sprayer:
1. Nozzle polijet

 Digunakan untuk menyemprotkan herbisida


 Pola semprotan berbentuk garis/cerutu.
 Butiran semprot agak kasar hingga kasar.
 Tidak atau sedikit menimbulkan drift

2. Cone nozzle (nozzle kerucut)

 Digunakan terutama untuk aplikasi insektisida dan fungisida


 Menghasilkan semprotan halus
 Pola semprotan berbentuk bulat (kerucut)
 Ada 2 tipe: full cone nozzle & hallow cone nozzle.
 Full/solid cone nozzle: pola semprotan bulat penuh berisi
 Hallow cone nozzle:
 Penyebaran butiran cairan berbentuk cincin (semprotan berbentuk kerucut
bulat kosong)
 Besar kecilnya ukuran droplets ditentukan oleh tekanan yang diberikan

3. Nozzle lubang empat

 Digunakan untuk menyemprotkan insektisida dan fungisida


 Pola semprotan berbentuk kerucut
 Butiran semprot halus sampai agak halus (tergantung tekanan)
 Flow rate (angka curah) tinggi karena jumlah lubangnya 4 dan cenderung boros

4. Flat fan nozzle (nozzle kipas standar)


 Digunakan terutama untuk aplikasi herbisida, tetapi bisa juga digunakan untuk
fungisida dan insektisida
 Pola semprotan berbentuk oval (V) atau bentuk kipas dengan sucut tetap (65 o-95o)
 Untuk mendapatkan sebaran droplet yang merata diusahakan melakukan
penyemprotan dengan saling tumpang tindih (overlapping).

SUMBER:
Anonim. 2014. Mesin Aplikasi Bahan Kimia Cari (Sprayer). Tersedia di
http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/media/Teknik%20Mesin%20Budidaya
%20Pertanian/TIK-SPRAYER.htm (diakses pada 17 Oktober 2016)

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta. 2007. Penggunaan dan Perawatan


Alat Semprot Punggung (Sprayer). Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan
Teknologi Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen
Pertanian. Tersedia di
http://yogya.litbang.pertanian.go.id/ind/phocadownload/Penggunaan%20dan
%20Perawatan%20Alat%20Semprot%20Punggung%20(Sprayer).pdf (diakses
pada 17 Oktober 2016)

Wibowo, S. 2011. Pengenalan Alat Semprot. Pelatihan Dasar Agronomi Untuk Mandor-
Asisten Lapangan.

Anda mungkin juga menyukai