pemulihan tubuh” (general housekeeping).3 Lihat lampiran yang memaparkan sistem saraf pusat melalui segmen medulla spinalis T1 hingga L2. Dari segmen
efek akibat aktivitas perangsangan parasimpatis yang dominan. Perhatikan T1 hingga T2 mempersarafi organ visceral di daerah leher, T3 hingga T6 menuju
bahwa dengan menggunakan istilah “rest-and-digest”, kebanyakan efek daerah toraks, T7 hingga T11 menuju abdomen, dan T12 hingga L2 menuju ke
2
parasimpatis dapat dilogika dengan mudah, kecuali beberapa macam seperti ekstremitas bawah. Saraf simpatis lebih rumit dibandingkan saraf
1
sekresi kelenjar salivaris yang menghasilkan saliva dengan jumlah yang banyak parasimpatis karena mempersarafi lebih banyak organ.
namun cenderung encer.1
Setelah meninggalkan medulla spinalis melalui akar ventral, serabut
preganglion melewati white ramus communicans, lalu masuk ke rantai
ganglion simpatik (sympathetic trunk ganglion). Karena letaknya dekat dengan
vertebrae, disebut juga dengan ganglia paravertebral. Selanjutnya, ada tiga
cabang, yakni: (1) bersinaps dengan neuron orde dua di ganglion yang sama; (2)
naik atau turun rantai ganglion simpatis dan bersinaps di sana; (3) tidak
bersinaps, hanya melewati rantai ganglion simpatis dan keluar bersinaps
dengan ganglion kolateral (ganglion pravertebra), yang secara khusus
disebut saraf splanknik . Ganglion kolateral ini terletak di daerah abdomen
dan pelvis dan tidak berpasangan seperti ganglia simpatis lain.