THT 2
THT 2
No. Dokumen :
No. Revisi :-
SPO Tanggal Terbit :
Januari 2016
Halaman : 1/1
1. Pengertian Otitis eksternaadalah radang pada liang telinga luar. Penyakit ini
banyak ditemukan di layanan kesehatan tingkat pertama sehingga
dokter di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama harus
memiliki kemampuan mendiagnosis dan menatalaksana secara
komprehensif.
2. Tujuan Penatalaksanaan kasus parotitis sesuai standar terapi.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor/……..tentang Otitis Eksterna
4. Referesi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK.
02.02 /Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinik bagi
Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Panduan Praktik Klinik bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer.
5. Gambaran Keluhan
klinis Rasa sakit pada telinga (otalgia), yang bervariasi dari ringan
hingga hebat, terutama saat daun telinga disentuh dan
mengunyah
Rasa penuh pada telinga
Pendengaran dapat berkurang
Terdengar suara mendengung (tinnitus)
Keluhan biasanya dialami pada satu telinga dan sangat jarang
mengenai kedua telinga dalam waktu bersamaan
Keluhan penyerta lain yang dapat timbul: demam atau
meriang, telinga terasa basah
Pemeriksaan Fisik
Nyeri tekan pada tragus
Nyeri tarik daun telinga
Otoskopi:
- OE akut difus: liang telinga luar sempit, kulit liang telinga
luar hiperemis dan edem dengan batas yang tidak jelas,
OTITIS EKSTERNA
No. Dokumen :
No. Revisi :-
SPO Tanggal Terbit :
Januari 2016
Halaman : 1/2
No. Revisi :-
SPO Tanggal Terbit :
Januari 2016
Halaman : 1/1
No. Revisi :-
SPO Tanggal Terbit :
Januari 2016
Halaman : 1/2
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan MAE dengan senter / lampu kepala / otoskop
menunjukkan adanya benda asing, edema dan hiperemia
liang telinga luar, serta dapat disertai sekret.
6. Diagnosis Diagnosis klinis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik.
7. Penatalaksa Non-medikamentosa: Ekstraksi benda asing
naan Pada kasus benda asing yang baru, ekstraksi dilakukan
dalam anestesi lokal.
Pada kasus benda asing reaktif, pemberian cairan dihindari
karena dapat mengakibatkan korosi.
Pada kasus benda asing berupa serangga:
- Dilakukan penetesan alkohol, obat anestesi lokal (Lidokain
spray atau tetes), atau minyak mineral selama ± 10 menit
untuk membuat serangga tidak bergerak dan melubrikasi
dinding MAE.
- Setelah serangga mati, serangga dipegang dan
dikeluarkan dengan forceps aligator atau irigasi
menggunakan air sesuai suhu tubuh.
Medikamentosa
Tetes telinga antibiotik hanya diberikan bila telah dipastikan
tidak ada ruptur membran timpani.
Analgetik untuk mengurangi rasa nyeri
8. Output Tata laksana kasus benda asing sesuai standar terapi Puskesmas.