Anda di halaman 1dari 14

PANDUAN PENGELOLAAN KESELAMATAN

Rencana manajemen keselamatan menjelaskan bagaimana organisasi akan menyediakan


lingkungan fisik yang bebas dari bahaya dan mengelola kegiatan staf untuk mengurangi risiko
cedera.Setiap rumah sakit memiliki risiko keselamatan yang melekat sehubungan dengan
penyediaan pelayanan bagi pasien, aktifitas sehari-hari oleh staf, dan lingkungan fisik di mana
pelayanan terjadi. RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta berupaya mengidentifikasi resiko-
resiko ini serta menerapkan proses untuk meminimalkan kemungkinan risiko yang
menyebabkan insiden.

1. PERNYATAANKEBIJAKAN
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta harus mempunyai Rencana Manajemen
Keselamatan dalam rangka mengelola risiko keselamatan.

2. CAKUPAN
Rencana ini berlaku untuk seluruh area RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, termasuk
area rawat jalan, rawat inap, kantor administrasi, area komersial, dan lain-lain.

3. TANGGUNG JAWAB
3.1. Seluruh level pemimpin Rumah Sakit para Wakil Direktur, manajer dan Supervisor
bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur
keselamatan dan praktek kerja yang aman dalam wilayah kerja mereka.

3.2. Panitia Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (PK3RS), bertemu sebulan sekali
untuk memfasilitasi kesesuaian dengan ketentuan program manajemen keselamatan.

3.3. P2K3 bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan program manajemen keselamatan


sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku. K3 Rumah Sakit memiliki
wewenang untuk mengambil tindakan segera dalam situasi yang menimbulkan ancaman
langsung terhadap kehidupan dan kesehatan atau property Rumah Sakit.

3.4. Seluruh karyawan rumah sakit bertanggung jawab untuk mematuhi kebijakan dan
prosedur keselamatan dan praktek kerja yang aman.

4. IDENTIFIKASI RESIKO
Identifikasi resiko (risk identification) adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk
mengidentifikasi situasi yang dapat menyebabkan cedera, tuntutan atau kerugian, baik
pada manusia, barang atau pun proses pelayanan. Cara yang secara teratur dilakukan di RS
PKU Muhammadiyah Yogyakarta untuk mengidentifikasi resiko adalah dengan
melakukan inspeksi fasilitas dan ronde lingkungan.
4.1. Inspeksi Fasilitas
Inspeksi adalah suatu proses pemantauan langsung terhadap kondisi dan fungsi fasilitas-
fasilitas rumah sakit yang disesuaikan dengan sistem atau standar yang berlaku. Inspeksi
dilakukan oleh:
PANDUAN PENGELOLAAN KESELAMATAN

4.1.1. Internal oleh petugas-petugas di jajaran Penunjang Non Medis


i. Petugas Unit Pemeliharaan Bangunan untuk bangunan, proyek konstruksi,
renovasi, dan peralatan non-medik
ii. Petugas Unit Pemeliharaan Peralatan Medik untuk peralatan medik
iii. Petugas Unit Kesehatan Lingkungan untuk parameter-parameter lingkungan
iv. Dan lain-lain
Inspeksi dilakukan secara reguler sesuai dengan jadwal kerja di masing-masing unit
terkait (pada umumnya sebulan sekali). Hasil pemeriksaan didokumentasikan pada
log book pemeriksaan setiap bangunan / alat. Pelaporan dilakukan kepada Manajer
Penunjang Non Medis baik harian ataupun bulanan tergantung dari tingkat
urgenitas kerusakan yang ditemukan. Pelaksanaan perbaikan disesuaikan dengan
prioritas dan sumber daya yang tersedia.
4.1.2. Eksternal oleh petugas dari dinas / badan pemerintahan terkait, seperti Dinas
Kebakaran untuk fasilitas pencegahan dan penanggulangan kebakaran, petugas
Dinas Kesehatan untuk kesehatan lingkungan. Frekuensi pengecekan disesuaikan
dengan ketentuan yang berlaku. Hasil pengecekan eksternal dilaporkan oleh petugas
unit terkait kepada Manajer Penunjang Non Medik. Pelaksanaan perbaikan
disesuaikan dengan prioritas dan sumber daya yang tersedia.
4.2. Ronde Lingkungan
4.2.1. Pengertian
i. Ronde lingkungan adalah upaya melakukan identifikasi dengan cara berkeliling
ke unit-unit di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta sambil melakukan
pencatatan terhadap jenis bahaya / resiko yang ditemukan.
ii. Pelaku ronde lingkungan harus memiliki pengetahuan dasar mengenai jenis-
jenis bahaya yang perlu diidentifikasi sehingga proses tersebut berjalan dengan
baik dan menghasilkan data yang akurat.
iii. Hasil ronde harus ditindak lanjuti dengan melakukan pengukuran terhadap
bahaya-bahaya yang diidentifikasi oleh tenaga yang lebih ahli, dan dengan
peralatan yang memadai.
4.2.2. Lokasi dan Pelaksanaan
i. Seluruh unit atau area harus dilakukan ronde lingkungan. Ronde lingkungan
dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah ditentukan (terlampir), dilaksanakan
oleh tim yang beranggotakan minimal :
 Tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3)
 Manajer Penunjang Non Medis atau yang mewakili
 Manajer Sumber Daya Insani atau yang mewakili
 Manajer dan kepala unit untuk area yang akan dikunjungi
 Staf Infection control
ii. Bahaya atau resiko yang teridentifiasi di dokumentasikan dalam checklist ronde
lingkungan (terlampir).
iii. Dikarenakan fungsi dan struktur dari tiap fasilitas berbeda, diperlukan checklist
tambahan yang dapat membantu keperluan inspeksi dari masing-masing
fasilitas (lihat lampiran Health Surveilance checklist)
4.2.3. Pelaporan
Hasil dari pelaksanaan ronde lingkungan akan dibahas lebih lanjut dalam pertemuan
Komite K3RS atau pertemuan K3RS lainnya. Hasil dari pembahasan tersebut berupa
rekomendasi yang akan ditujukan kepada Direktur RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta dengan ditembuskan ke supervisor/ manajer dari unit/ departemen
terkait untuk dilakukan upaya perbaikan.
Rekomendasi bisa berupa :
i. Perbaikan pedoman

Hal. 2dari 14
PANDUAN PENGELOLAAN KESELAMATAN

ii. Perbaikan prosedur


iii. Pembuatan prosedur baru
iv. Pengadaan & perbaikan alat
v. Perubahan lay out
vi. Dan lain-lain
Upaya perbaikan tersebut akan dimonitoring oleh Tim K3RS sesuai dengan
koordinator bidangnya masing-masing.

5. UPAYA KESELAMATAN PADA PROSES RENOVASI DAN KONSTRUKSI


Proses konstruksi dan renovasi merupakan hal yang tidak terhindarkan dari operasional
rumah sakit. Kedua proses tersebut menimbulkan resiko terkait dengan keselamatan
maupun pencegahan dan pengendalian infeksi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Untuk itu perlu diatur bahwa sebelum pelaksanaan proyek renovasi/ kontruksi harus
dilakukan analisa dampak proyek terhadap proses pelayanan kesehatan, keselamatan dan
pengendalian infeksi yang dilakukan oleh Environmental Service Department dengan
melibatkan Komite K3RS (Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit).
Analisa dilakukan dengan menggunakan Formulir Penilaian Resiko, baik untuk proses
pelayanan kesehatan, keselamatan dan pengendalian infeksi. Berikut adalah Formulir
Penilaian resiko terkait dengan keselamatan:

Ya Tdk ANTISIPASI
RESIKO
Apakah rute jalan masuk / jalan keluar normal akan
terganggu akibat proyek ini?
Jika Ya, lokasi di ..

Apakah sistem deteksi dan penanggulangan dini


kebakaran akan terpengaruh dengan proyek ini?
Jika Ya, sebutkan sistem yang terpengaruh dan
berapa lama.

Apakah pintu tahan api dan sistem exhaust asap di


tangga darurat akan terpengaruh oleh proyek ini?
Jika Ya, sebutkan sistem yang terpengaruh dan
berapa lama

Apakah ada B3 atau Bahan mudah terbakar /


meledak yang dibawa ke lokasi proyek?
Jika Ya, bahan apa dan apakah sudah ada
MSDSnya?

Apakah ada sistem penanggulangan kebakaran di


lokasi proyek? Adakah pekerja yang terlatih
menggunakannya?

Apakah ada sistem utilitas atau security yang


terganggu?
Jika Ya, sebutkan sistem yang terpengaruh dan
berapa lama

Hal. 3dari 14
PANDUAN PENGELOLAAN KESELAMATAN

Apakah ada hazard untuk lingkungan sekitar


proyek?
Di mana?
Apa?

Hasil analisa dituangkan kedalam form persetujuan pelaksanaan proyek konstruksi dan
renovasi. Selain itu, pada saat pelaksanaan proyek, dilakukan kegiatan inspeksi untuk
memastikan kesesuaian dengan ketentuan keselamatan.

6. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


6.1. Pelatihan Karyawan
Pelatihan karyawan tentang keselamatan dilakukan pada setiap acara Orientasi Umum
untuk karyawan baru dan secara periodik setiap tahun untuk karyawan lama. Materi yang
diberikan meliputi:
6.1.1. Budaya keselamatan
6.1.2. Prosedur pelaporan kecelakaan
6.1.3. Cara-cara pencegahan kecelakaan dan pengendalian bahaya
6.1.4. Topik-topik lain yang berhubungan dengan keselamatan
6.1.5. Materi pelatihan karyawan baru dan karyawan lama tersebut dapat berubah seiring
waktu, disesuaikan dengan:
i. Temuan-temuan dalam ronde lingkungan (environmental round)
ii. Laporan-laporan kecelakaan yang menonjol
iii. Resiko-resiko keselamatan yang menonjol di masing-masing unit/ departemen
6.1.6. Salah satu upaya untuk memberikan pengetahuan tentang keselamatan kepada
karyawan adalah dengan penyusunan Buku Panduan Keselamatan RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta yang didistribusikan kepada setiap karyawan RS.

6.2. Pelatihan Kepada Vendor / Kontraktor


Pelatihan keselamatan kerja juga dilakukan terhadap vendor dan kontraktor pada
kunjungan pertama untuk perbaikan peralatan, pengerjaan renovasi/ konstruksi dan
pekerjaan lainnya di lingkungan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Pada dasarnya
materi yang diberikan sama dengan materi pelatihan untuk karyawan RS yang meliputi:
6.2.1. Budaya keselamatan
6.2.2. Prosedur pelaporan kecelakaan
6.2.3. Cara-cara pencegahan kecelakaan dan pengendalian bahaya
6.2.4. Topik-topik lain yang berhubungan dengan keselamatan

6.3. Pelatihan Pasien Dan Pengunjung Lainnya


Sebagai salah satu komponen pengguna rumah sakit, pasien dan pengunjung lainnya juga
harus mendapatkan pendidikan mengenai aspek-aspek keselamatan dan pencegahan
kecelakaan. Pendidikan diberikan melalui kegiatan orientasi pasien baru di unit rawat
inap, penempelan poster-poster, penempatan signage, rambu-rambu dan lain-lain. Materi
keselamatan yang diberikan antara lain:
6.3.1. Prosedur ketika terjadi keadaan darurat/ bencana: denah lantai, jalur evakuasi,
tempat berkumpul
6.3.2. Larangan merokok
6.3.3. Dan topik-topik keselamatan lainnya

Hal. 4dari 14
PANDUAN PENGELOLAAN KESELAMATAN

7. PEMANTAUAN DAN KEPATUHAN


7.1. Kinerja departemen dan karyawan dipantau pada saat ronde lingkungan dan audit.
Kepatuhan dengan kebijakan dan prosedur dinilai dan dilaporkan kepada Tim K3

7.2. Tata cara pemantaun dan kepatuhan:


7.2.1. Hasil pemantauan dari Safety Round didokumentasikan oleh sekretaris
7.2.2. Hasil pemantauan dirapatkan dalam rapat Tim K3RS minimal satu bulan sekali.
7.2.3. Hasil dari rapat dilakukan grading risiko
7.2.4. Masukkan hasil ke Risk Register (lihat Kebijakan Manajemen Risiko)
7.2.5. Dari Risk Register, bila masalah masih dapat diselesaikan di unit, maka notulen
akan dikirim ke unit dan manajer yang bersangkutan untuk dibahas penyelesaiannya
7.2.6. Hasil dari penyelesaian notulen dipantau penyelesaiannya oleh Tim K3 RS sesuai
action plan yang dibuat.

8. REFERENSI

8.1. Undang-Undang No. 1 th 1970 tentang Keselamatan Kerja

8.2. Permenaker No. 5 / Men / 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.

8.3. Kepmenkes RI No. 432/Menkes/SK/IV/2007, Tentang Pedoman Manajemen Kesehatan


dan Keselamatan Kerja (K3) di rumah Sakit

8.4. Surat Edaran Dirjen Pelayanan Medik Tentang PK3RS No. HK.00.06.6.4.0.1497 tgl. 24
Februari 1995

8.5. Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 472/MENKES/PER/V/1996, tertanggal 9


Mei 1996

Hal. 5dari 14
PANDUAN PENGELOLAAN KESELAMATAN

LAMPIRAN 1 –Contoh Jadwal Ronde Lingkungan

Jadwal Environmental Round RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta


Tahun 2015

Waktu Ronde
No Clinical Areas Non-Clinical Areas
Minggu
Ruang Shofa, Muzdalifah Ruang Linen Loundry,
1 14 27 40
1 CSSD

2 2 15 28 41

3 3 16 29 42

4 4 17 30 43

5 5 18 31 44

6 6 19 32 45

7 7 20 33 46

8 8 21 34 47

9 9 22 35 48

10 10 23 36 49

11 11 24 37 50

12 12 25 38 51

13 13 26 39 52

Peserta (minimum):

Hal. 6dari 14
PANDUAN PENGELOLAAN KESELAMATAN

1. Tim K3
2. PPI
3. Pemeliharaan
4. Sanitasi
5. Manajer dan Kepala Unit di tempat yang akan dikunjungi

Hal. 7dari 14
PANDUAN PENGELOLAAN KESELAMATAN

LAMPIRAN 2 - Checklist Ronde Lingkungan

HAZARD SURVEILLANCE INSPECTION


Unit/Area : Tgl/Jam :
Area Nama
Manager/supervisor : Surveyor :

Notes : C : Compliance, P : Partial, N : Non Compliance, N/A : Not Applicable For This Area

Hasil Temuan
Penjelasan/detail
PROGRAM ASSESSMENT ITEM C P N N/
hasil temuan
A
Apakah landasan / ground bersih
1
dan bebas dari bahaya?
Apakah lantai bersih, kering,
2 dalam kondisi baik, bebas dari
halangan?
Apakah mekanisme untuk akses
(ramps, handrail, mekanisme
3
bukaan pintu, dll) berfungsi
dengan baik?
Apakah pada area parkir
4 terdapat lubang atau bahaya
lain?
Apakah pintu berfungsi dan
5
dapat dikunci dengan baik?
Safety Apakah furniture dalam keadaan
Management 6 baik dan aman?
Apakah staff / kontraktor /
7 outsource menggunakan alat
pelindung diri dengan memadai?
Apakah kabel-kabel listrik rapi
8
dan tidak membahayakan?
Apakah semua panel listrik di
9
cek?
Apakah stop kontak dan alat
10 listrik lain aman dari jangkauan
anak-anak?
Apakah pintu kamar mandi
11 pasien dapat segera dibuka dari
luar?
Apakah rekam medik
ditempatkan terpusat dan hanya
12
bisa di akses oleh staff yang
berwenang?
Apakah alarm berfungsi, diuji,
Security 13 dipelihara sesuai spesifikasi
Management pabrik?
Apakah ada sistem / mekanisme
untuk dapat cepat
14 memberitahukan pejabat atau
staf lainnya jika ada masalah
terkait keamanan?

Hal. 8dari 14
PANDUAN PENGELOLAAN KESELAMATAN

Apakah semua staff / kontraktor


15 / oustsource menggunakan tanda
pengenal?

Hasil Temuan Penjelasan/detail


PROGRAM ASSESSMENT ITEM
C P N N/A hasil temuan
Apakah pintu masuk untuk area
16 yang beresiko keamanan di
awasi dan di monitor?
Apakah di kamar bayi /
Security pediatrik staf dapat menjelaskan
Management 17 apa yang harus dilakukan untuk
mencegah terjadinya penculikan
anak / anak hilang?
Apakah staf dapat menjelaskan
18
respon terhadap kode pink?
Apakah mekanisme komunikasi
19 bahaya dan dokumen
pengendalian paparan tersedia?
Apakah seluruh bahaya biologi
20 dan bahan - bahan beracun yang
ada telah teridentifikasi?
Apakah MSDS dengan segera
dapat tersedia untuk seluruh
21
bahan beracun yang
teridentifikasi?
Apakah seluruh limbah yang
tercemar darah atau cairan tubuh
22
dianggap dan ditangani sebagai
bersifat infeksius?
Apakah staf dapat menjelaskan
bagaimana menangani bahan
kimia berbahaya, darah, cairan
Hazardous 23
tubuh atau tumpahan bahan
Materials and kimia berbahaya, darah, cairan
Waste tubuh?
Management Apakah seluruh sharp container
tahan terhadap tusukan dan
24
memenuhi persyaratan standar
keselamatan?
Apakah staf dapat menjelaskan
apa yang harus dilakukan jika
25
terpapar darah atau cairan
tubuh?
Apakah benda tajam dan jarum
26 suntik ditempatkan di sharp
container yang disetujui?
Apakah semua pengendalian
teknik (engineering), alat
27
pelindung diri, pengendalian
tempat kerja berlaku?
Apakah terdapat eyewash di
28 tempat-tempat yang diperlukan?

Hal. 9dari 14
PANDUAN PENGELOLAAN KESELAMATAN

Apakah tempat eyewash


29 diperiksa secara teratur dan
berfungsi dengan baik?
Apakah semua botol / kontainer
30 bahan kimia mempunyai label
yang sesuai?
Apakah terdapat makanan /
31 minuman di dekat bahan kimia,
darah, atau cairan tubuh?
Hasil Temuan Penjelasan/detail
PROGRAM ASSESSMENT ITEM
C P N N/A hasil temuan
Apakah semua tabung gas
disimpan dengan benar :
mempunyai pengaman,
32
dipisahkan berdasarkan tipe,
dipisahkan antara yang kosong
dengan yang terisi?
Apakah kulkas penyimpanan
33 darah / cairan tubuh diberi tanda
Hazardous biohazard?
Materials and Apakah seluruh kontainer darah
Waste 34 / cairan tubuh / patologi diberi
Management label sesuai ketentuan?
Apakah alat medis / bedah habis
35 pakai dipisahkan dan dikemas
dengan benar?
Apakah bahan kimia berbahaya
36 dan beracun berada di tempat
yang terkunci?
Apakah dosimeter badge dipakai
37
dengan benar?
Apakah terdapat Disaster plan
38 yg masih berlaku di tempat
kerja?
Apakah disaster drill selain
39 kebakaran pernah dilakukan
dalam waktu 1 tahun terakhir?
Apakah staf mengetahui
Disaster
setidaknya tiga jenis potensi
Preparedness
bencana selain kebakaran dan
Management
40 peran mereka dalam
menghilangkan atau mengurangi
risiko untuk pasien, staf, dan
properti?
Apakah staff mengetahui pintu
41 keluar pertama dan kedua dari
gedung / fasilitas?
Apakah rencana evakuasi
dipasang dan staf dapat
Life Safety
42 mendemonstrasikan
Management
pengetahuannya terhadap
rencana tersebut?

Hal. 10dari 14
PANDUAN PENGELOLAAN KESELAMATAN

Apakah staf dapat


mendemonstrasikan apa yang
43
harus dilakukannya jika terjadi
kebakaran?
Apakah staf dapat mengetahui
44
lokasi APAR?
Apakah staf mengetahui dan
45 dapat mendemonstrasikan cara
penggunaan APAR?
Apakah lokasi APAR sudah
46 sesuai dengan peraturan yang
berlaku?
Apakah APAR di inspeksi setiap
47 bulan dan dokumentasinya
berada di dekatnya?
Hasil Temuan Penjelasan/detail
PROGRAM ASSESSMENT ITEM
C P N N/A hasil temuan
Apakah smoke / fire alarm
system berfungsi, diuji, dan
48
dipelihara secara berkala sesuai
spesifikasi pabrik?
Apakah koridor / lorong keluar
menuju pintu darurat
49
berpenerangan baik dan bebas
rintangan / halangan?
Apakah pencahayaan pada pintu
darurat berfungsi dan dites
50
sesuai dengan standar yang
berlaku?
Apakah pintu fire / smoke
51 berfungsi dengan baik?
Apakah kebijakan dilarang
Life Safety merokok berlaku dan tanda
52
Management dilarang merokok dipasang
dengan memadai?
Batas pada tempat penyimpanan
adalah 45 cm dari langit-langit
53
dan tidak boleh menutupi
sprinkler
Apakah rute evakuasi ditandai
54 dengan jelas?
Apakah tanda pintu keluar
55 terlihat dengan jelas?
Apakah Fire Safety sudah
56 dilaksanakan di area konstruksi /
renovasi?
Apakah bahan yang mudah
57 terbakar diletakkan jauh dari
sumber api?
Apakah ada inventory yang
Medical 58 spesifik untuk seluruh alat
Equipment medik?
Management Apakah alat medik dievaluasi
59
dan diprioritaskan sblm dipakai?

Hal. 11dari 14
PANDUAN PENGELOLAAN KESELAMATAN

Apakah alat medis telah di uji /


60 dipelihara sesuai spesifikasi
pabrik?
Apakah catatan pemeliharaan
dilengkapi, dapat dipakai untuk
menelusuri riwayat
61 pemeliharaan suatu alat, apakah
catatan tersebut juga meliputi
masalah keselamatan listrik dan
kalibrasi, jika diperlukan?
Apakah ada mekanisme / sistim
62 yang memadai untuk mengatasi
kegagalan fungsi alat medis?
Apakah ada stiker / cards untuk
63 PM alat medis?

Hasil Temuan Penjelasan/detail


PROGRAM ASSESSMENT ITEM
C P N N/A hasil temuan
Apakah lampu, lampu darurat,
64 stop kontak berfungsi dengan
baik?
Apakah ada label di medical gas
65
valve?
Apakah sistim air / pembuangan
air limbah berfungsi dengan
66 baik, dan mutu air pernah
diperiksa dalam waktu satu
tahun terakhir?
67 Apakah telepon berfungsi?
Apakah sistim HVAC di
inspeksi sesuai spesifikasi
68
pabrik dan filter diperiksa setiap
Utility tiga bulan?
Management apakah sistem sprinkler
diperiksa paling sedikit satu
69 tahun sekali atau sesuai
ketentuan, oleh petugas yang
berkompeten?
Apakah penghenti untuk utility
ditandai dengan jelas, dan dapat
70
dijangkau oleh seluruh staf
dalam keadaan darurat?
Apakah panel listrik di area
71
umum terkunci?
Apakah ada mekanisme / sistim
yang memadai untuk
72
menanggapi kejadian kegagalan
fungsi sistim utility?
Apakah seluruh staf
menggunakan pencegahan (alat
Infection Control pelindung diri yang sesuai,
73
Monitoring Issues mencuci tangan, dll) dalam
melaksanakan pekerjaan
mereka?

Hal. 12dari 14
PANDUAN PENGELOLAAN KESELAMATAN

Apakah larutan pembersih


terlindung, dicampur dan
74
digunakan dengan tepat di
seluruh area rumah sakit?
Apakah pasien yang berpotensi
menularkan penyakit
diidentifikasi dengan agresif dan
75 diproses dengan suatu cara yang
akan dapat meminimalkan
resiko penularan bagi staf dan
pasien lain?
Dapatkah staf menjelaskan
peran mereka dalam
76
pengendalian infeksi di rumah
sakit?
Apakah ruangan utility terkunci,
77
bersih dan bebas dari kotoran?
Apakah ruang penyimpanan
78 aman, bersih, bebas dari bahan
yang mudah terbakar?
Hasil Temuan Penjelasan/detail
PROGRAM ASSESSMENT ITEM
C P N N/A hasil temuan
Apakah terdapat emergency
trolley sesuai ketentuan,
79
stocknya terisi lengkap, dan
diperiksa sesuai jadwal?
Apakah penyimpanan barang
Infection Control 80 secara langsung diletakkan pada
Monitoring Issues lantai?
Apakah semua kulkas
81 mempunyai log book harian?

Apakah tempat linen diisi terlalu


82
penuh?

HAZARD SURVEILANCE CHECKLIST PER UNIT

No YA TIDAK
NURSING
1 Apakah seluruh tempat tidur terdapat pengaman?
2 Apakah kursi roda dikunci saat tidak dipakai?
3 Apakah tombol panggilan dapat dijangkau secara mudah oleh pasien?
4 Apakah lemari obat dan kereta obat terkunci saat tidak digunakan?
5 Apakah karyawan menggunakan metode yang benar saat mengangkat
pasien?
6 Apakah tersedia Hand rub ditempat yang ditentukan?
RADIOLOGI
1 Adakah logbook untuk mencatat proses warming alat?
OPERATING THEATHRE
1 Apakah terpasang tanda area terrbatas?
2 Apakah lampu penanda X-Ray dan laser menyala?
3 Apakah sistem panggilan emergency bekerja?

Hal. 13dari 14
PANDUAN PENGELOLAAN KESELAMATAN

REHAB MEDIK
1 Apakah lantai terbuat dari bahan yang tidak licin dimana terinstruksi untuk
2 berjalan dengan kruk, tonkat, dan alat bantu jalan?
3 Apakah terdapat alat untuk tes suhu minyak, air, dan paraffin?
TEMPAT PENYIMPANAN/ GUDANG
1 Apakah gudang bersih dari karton kosong dan sampah lainnya?
2 Apakah barang berat disimpang pada rak bagian bawah?
3 Apakah cairan disimpan di bawah level mata?
DAPUR
1 Apakah terdapat inspeksi rutin kebocoran atau tumpahan hazard yang
dilakukan setelah perrsiapan makan?
2 Sudahkah peralatan yang rusak dipindahkan untuk tidak dipakai?
3 Adakah pembatasan, atau pedoman untuk baju longgar, perhiasan, dan
rambut panjang untuk menghindari belitan pada mesin, kontaminasi
makanan, dan api saat berada pada jarak terjadinya kebakaran?
4 Apakah para karyawan hanya membawa tumpukan kecil barang pecah
belah?
5 Apakah tempat sampah tahan bocor?
6 Apakah alur lalu lalang teratur sehingga pekerja tidak bertabrakan
7 Apakah pisau tajam dan dalam kondisi yang baik?

Hal. 14dari 14

Anda mungkin juga menyukai