Disusun oleh :
KELOMP
OLEH
PENDAHULUAN
perilaku. Ia sangat berperan dalam menentukan derajat kesehatan lebih dari 80 persen. Hampir
90 persen penyakit berkategori penyakit tidak menular (PTM) seperti kanker, HIV AIDS,
diabetes yang bisa dicegah dengan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat. Pada bagian
lain, masyarakat makin mudah mengakses berbagai informasi melalui media sosial,
mewujudkan hidup sehat bagi masyarkat menjadi lebih kompleks dari aspek strategi
Saat ini, Indonesia tengah menghadapi tantangan besar yakni masalah kesehatan triple
burden, karena masih adanya penyakit infeksi, meningkatnya penyakit tidak menular (PTM)
dan penyakit-penyakit yang seharusnya sudah teratasi muncul kembali. Pada era 1990,
penyakit menular seperti ISPA, Tuberkulosis dan Diare merupakan penyakit terbanyak dalam
pelayanan kesehatan. Nmaun, perubahan gaya hidup masyarakat menjadi salah satu penyebab
terjadinya pergeseran pola penyakit (transisi epidemiologi). Tahun 2015, PTM seperti Stroke,
Penyakit Jantung Koroner (PJK), Kanker dan Diabetes justru menduduki peringkat tertinggi.
banyak terserap untuk membiayai penyakit katastropik, yaitu : PJK, Gagal Ginjal Kronik,
Kanker dan Stroke. Selain itu, pelayanan kesehatan peserta JKN juga didominasi pada
pembiayaan kesehatan di tingkat lanjutan dibandingkan di tingkat dasar. Fakta ini perlu
ditindaklanjuti karena berpotensi menjadi beban yang luar biasa terhadap keuangan Negara.
kualitas generasi bangsa. Hal ini berdampak pula pada besarnya beban pemerintah karena
penanganan PTM membutuhkan biaya yang besar. Pada akhirnya, kesehatan akan sangat
Penduduk usia produktif dengan jumlah besar yang seharusnya memberikan kontribusi
pada pembangunan, justru akan terancam apabila kesehatannya terganggu oleh PTM dan
perilaku yang tidak sehat, tutur Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek, dalam sambutannya
dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-52 tahun 2016 di Jakarta.
untuk menjaga kesehatan melalui gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) guna
bertanggungjawab atas derajat kesehatannya sendiri dan fasilitasi pemerintah baik pusat
maupun daerah dalam menyadarkan dan menumbuhkan kemampuan upaya kesehatan berbasis
kesehatan masyarakat menjadi sangat penting dan harus dilakukan secara berkesinambungan.
BAB II
ISI
GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) adalah suatu kebijakan pemerintah yang
dikemas dalam bentuk kegiatan terpadu dan terkonsep yang harus dilakukan oleh seluruh
elemen bangasa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat demi
meningkatkan kualitas hidup. Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga, karena
sehat. Untuk menyukseskan GERMAS, tidak bisa hanya mengandalkan peran sektor kesehatan
saja. Peran Kementerian dan Lembaga di sektor lainnya juga turut menentukan, dan ditunjang
peran serta seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari individu, keluarga dan masyarakat dalam
mempraktekkan pola hidup sehat, akademisi, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan dan
organisasi profesi dalam menggerakkan anggotanya untuk berperilaku sehat; serta Pemerintah
baik di tingkat pusat maupun daerah dalam menyiapkan sarana dan prasarana pendukung,
GERMAS diluncurkan pada tahun 2016 sebagai salah satu kebijakan Kementrian
kesehatan muncul akibat dari perilaku hidup yang tidak sehat dan sanitasi lingkungan serta air
bersih yang kurang memadai, karena itu GERMAS hadir sebagai solusi untuk meningkatkan
b. Logo menggunakan konsep pita yang bersinambung dengan 4 warna yang berbeda,
beberapa makanan sehat seperti buah-buahan dan sayuran yang dapat dikonsumsi
Secara umum, ada 4 tujuan GERMAS yang diharapkan bisa tercapai dan mampu
1. Menurunkan resiko penyakit menular dan tidak menular dengan cara pemberian gizi 1000
Menurut Menteri Kesehatan RI, Prof. dr. Nila F. Moeloek, Sp.M(K) pada pembukaan
rapat kerja kesehatan nasional (Rakerkesnas) 2016, Germas dimulai dengan 3 fokus kegiatan
yaitu :
Namun untuk lebih mensukseskan tujuan gerakan masyarakat sehat dan meningkatkan
kebiasaan pola hidup sehat, ada 4 kegiatan tambahan yang bisa dilakukan. Jadi setidaknya ada
7 pola kegiatan yang harus dilaksanakan masayarakat agar kualitas hidup sehat meningkat.
1. Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik adalah gerakan tubuh yang melibatkan otot rangka dan mengakibatkan
pengeluaran energi. Kurangnya aktivitas fisik menjadi salah satu sumber timbulnya penyakit
pada tubuh manusia, menurut data pada tahun 2016, setidaknya 26,1 persen penyebab penyakit
tidak menular karena kurangnya aktivitas fisik. Banyak dijumpai masyarakat usia produktif
yang terserang penyakit tidak menular (PTM) seperti stroke, serangan jantung, obesitas,
kolesterol tinggi, diabetes dan hipertensi akibat dari kurangnya aktivitas fisik dan pola hidup
akibatnya sisa kalori yang tidak terbakar akan menumpuk menjadi lemak dalam jangka panjang
akan menyebabkan obesitas atau kegemukan. Obesitas sangat berkaitan dengan penyakit
jantung dan penyakit tidak menular lainnya. Meningkatkan aktivitas fisik setiap hari menjadi
salah satu kegiatan GERMAS untuk menghindari dan mencegah timbulnya berbagai penyakit
Batasilah kegiatan banyak duduk, seperti menonton tv, main game dan computer,
apalagi ditambah dengan makan makanan kudapan yang manis, asin dan berminyak.
Di sekolah
Di rumah
bermain.
Di Tempat Kerja
Menggunakan tangga
Tubuh manusia terdiri dari 50-80 persen nya adalah air, sehingga kebutuhan asupan cairan
bagi tubuh sangatlah besar dan bisa didapatkan dari konsumsi buah dan sayur agar terhindar
dari dehidrasi. Karena itu, konsumsi buah dan sayur menjadi salah satu kegiatan dalam
mensukseskan GERMAS.
Buah dan sayur kaya akan nutrisi seperti vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan
tubuh, sebuah studi mengungkapkan rutin mengkonsumsi buah dan sayur dapat meningkatkan
kekuatan dan ketahanan tubuh 3 kali lebih besar disbanding hanya rutin mengkonsumsi daging.
Selain itu, buah dan sayur juga mengandung antioksidan yang mampu mencegah proses
oksidasi molekul lain yang menghasilkan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel dalam
tubuh. Kalori yang terdapat pada buah dan sayur cukup rendah dan bebas dari lemak jahat
sehingga sangat baik untuk mencegah kelebihan kalori dalam tubuh. Hampir semua buah-
buahan dan sayuran kaya kaan vitamin, mineral, serat, antioksidan dan fitokimia yang berguna
untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan menghindari berbagai jenis penyakit secara alami.
Batasi makanan yang mengandung gula, garam dan minyak serta perbanyak minum air putih
Sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia jika tidak ada keluhan atau gejala yang
berarti dalam tubuh, umumnya tidak akan melakukan pemeriksaan kesehatan dan yakin jika
tubuhnya sehat. Faktanya, banyak jenis penyakit yang tidak menunjukkan gejala diawal,
namun baru terdeteksi setelah penyakit dalam level parah atau kritis, seperti penyakit hipertensi
atau diabetes.
mengetahui kondisi kesehatan secara berkala. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin
dapat mendeteksi lebih dini penyakit yang ada dalam tubuh, khususnya penyakit-penyakit tidak
menular yang berbahaya dan mematikan, sehingga kondisi penyakit yang lebih parah dapat
mengetahui kondisi kesehatan tubuh secara detail, mencegah berkembangnya penyakit dalam
tubuh, mencegah terjadinya komplikasi, menekan biaya pengobatan dan meningkatkan kualitas
hidup. Pemeriksaan ini dapat dilakukan di Puskesmas, Posyandu, Posbindu secara gratis
4. Membersihkan Lingkungan
Menjaga lingkungan agar selalu bersih menjadi salah satu kegiatan GERMAS yang harus
dilakukan oleh setiap lapisan masyarakat. Di Indonesia, masalah lingkungan bersih masih
sering dijumpai dan dapat menjadi sumber penyakit. Banyak manfaat yang bias dihasilkan oleh
lingkungan bersih, seperti mencegah serangan kuman penyebab berbagai penyakit, bebas dari
polusi udara akibat sampah, mencegah banjir, kualitas udara semakin sehat dan air disekitar
lebih berkualitas.
Penggunaan jamban sehat dan bersih sangat diperlukan untuk mencegah penularan
berbagai penyakit diantara penggunanya akibat bakteri dan virus. Pada umumnya, jamban
digunakan secara umum atau bersama-sama yang berpotensi meningkatkan angka penularan
penyakit. Menjaga jamban sehat dan bersih dapat menjaga lingkungan sehat, bersih dan tidak
berbau, dapat menghindari air disekitarnya tercemar dan mencegah datangnya lalat maupun
Ada beberapa indikator yang menjadi syarat jamban sehat dan bersih, yaitu :
Mudah dibersihkan
6. Tidak Merokok
Didalam rokok terkandung lebih dari 4000 bahan kimia, ratusan zat beracun dan sekitar
70 bahan yang bersifat kanker seperti karbon monoksida, tar, benzene, gas oksidan, arsenic,
toluene, nicotine, cadmium dan berbagai bahan lainnya yang sangat berbahaya bagi kesehatan
tubuh manusia. Merokok dapat meningkatkan resiko terkena penyakit jantung hingga 4 kali
lebih tinggi disbanding yang tidak merokok, diperkirakan rokok berperan sekitar 20 persen
kematian akibat penyakit jantung. Karena berhenti merokok atau tidak merokok menjadi
Kegiatan yang harus dilakukan dalam gerakan masyarakat sehat (GERMAS). Dampak
buruk rokok dapat menyerang berbagai organ tubuh manusia, seperti otak,mulut, dan
tenggorokan, paru-paru, lambung, tulang, kulit dan organ reproduksi. Selain itu, rokok juga
dapat meningkatkan tingkat stress dan sangat dapat menjadi sumber penyakit bagi lingkungan
sekitarnya.
7. Tidak Mengkonsumsi Alkohol
Pada dasarnya, alcohol bersifat baik jika digunakan sesuai fungsinya seperti sebagai
pelarut, antiseptic, bahan bakar dan sebagai bahan untuk membuat bahan kimia lain. Pada
minuman keras terkandung1-5% etanol yang jika dikonsumsi berlebihan akan mengganggu
koordinasi motorik dan dapat mengakibatkan kerusakan jaringan otak. Banyak dampak buruk
yang diakibatkan oleh konsumsi alcohol seperti meningkatnya trigliserida (suatu jenis lemak
yang terdapat dalam darah) dan meningkatkan tekanan darah tinggi. Selain itu, mengkonsumsi
alcohol juga berdampak pada psikologi yang menyebabkan hilangnya kesadaran sehingga sulit
PENUTUP
adanya fenomena pola hidup tidak sehat dikalangan masyarakat. Berdasarkan data Riskesdas
2007 dan Riskesdas 2013, ada sejumlah factor resiko perilaku kesehatan yang terjadi, yakni
penduduk kurang aktivitas fisik (26,1%), perilaku merokok penduduk sejak usia dini (36,3%),
penduduk >10 th minum minuman beralkohol (4,6%). Dalam mengatasi persoalan tersebut,
saat ini Kemenkes mengembangkan program GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)
yang dimulai dari pendekatan keluarga yang merupakan bagian terkecil dari masyarakat. Hal
ini berangkat dari pemahaman bahwa kesehatan satu Negara dimulai dari kesehatan individu-
individu dalam sebuah keluarga. Perbaikan lingkungan dan perubahan perilaku kearah yang
lebih sehat perlu dilakukan secara sistematis dan terencana oleh semua komponen bangsa,
untuk itu GERMAS menjadi sebuah pilihan dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
aspek perubahan perilaku yaitu melakukan aktivitas fisik setiap hari, mengkonsumsi sayur dan
buah setiap hari dan melakukan pemeriksaan berkala untuk mendeteksi faktor resiko yang ada
pada setiap orang. Ketiga fokus ini dilakukan untuk mewujudkan paradigma sehat dengan
tujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku hidup sehat. GERMAS
dapat dijadikan acuan bagi semua pimpinan daerah, pimpinan institusi pemerintah dan
masyarakat, perguruan tinggi dan dunia usaha untuk mengawali dan melaksanakan kegiatan
menjadi bagian GERMAS dimana Bappenas dan Kemenko PMK yang menjadi ujung tombak
Pemerintah dan Non Pemerintah, serta para Gubernur dan Walikota/Bupati untuk menetapkan
kebijakan dan mengambil langkah-langkah sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-
diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat untuk hidup sehat,