Anda di halaman 1dari 14

GERMAS (GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT)

Dosen : Verawati, M. Farm, Apt

Disusun oleh :
KELOMP

OLEH

LATIVA SUSANTI (2605009)


ELHAS ADELSE NAMEZA (2605010)
YOLANDA OKTAVIANI (26050)
SISKA FITRIA (2605043)

PROGRAM PROFESI APOTEKER


SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA
YAYASAN PERINTIS
PADANG
2018
BAB I

PENDAHULUAN

Kesehatan masyarakat erat kaitannya dengan perilaku dan lingkungan. Terutama

perilaku. Ia sangat berperan dalam menentukan derajat kesehatan lebih dari 80 persen. Hampir

90 persen penyakit berkategori penyakit tidak menular (PTM) seperti kanker, HIV AIDS,

diabetes yang bisa dicegah dengan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat. Pada bagian

lain, masyarakat makin mudah mengakses berbagai informasi melalui media sosial,

mewujudkan hidup sehat bagi masyarkat menjadi lebih kompleks dari aspek strategi

komunikasi, informasi dan edukasi.

Saat ini, Indonesia tengah menghadapi tantangan besar yakni masalah kesehatan triple

burden, karena masih adanya penyakit infeksi, meningkatnya penyakit tidak menular (PTM)

dan penyakit-penyakit yang seharusnya sudah teratasi muncul kembali. Pada era 1990,

penyakit menular seperti ISPA, Tuberkulosis dan Diare merupakan penyakit terbanyak dalam

pelayanan kesehatan. Nmaun, perubahan gaya hidup masyarakat menjadi salah satu penyebab

terjadinya pergeseran pola penyakit (transisi epidemiologi). Tahun 2015, PTM seperti Stroke,

Penyakit Jantung Koroner (PJK), Kanker dan Diabetes justru menduduki peringkat tertinggi.

Sebuah pembelajaran berharga di era jaminan kesehatan nasional (JKN), anggaran

banyak terserap untuk membiayai penyakit katastropik, yaitu : PJK, Gagal Ginjal Kronik,

Kanker dan Stroke. Selain itu, pelayanan kesehatan peserta JKN juga didominasi pada

pembiayaan kesehatan di tingkat lanjutan dibandingkan di tingkat dasar. Fakta ini perlu

ditindaklanjuti karena berpotensi menjadi beban yang luar biasa terhadap keuangan Negara.

Meningkatnya PTM dapat menurunkan produktivitas sumber daya manusia, bahkan

kualitas generasi bangsa. Hal ini berdampak pula pada besarnya beban pemerintah karena
penanganan PTM membutuhkan biaya yang besar. Pada akhirnya, kesehatan akan sangat

sangat mempengaruhi pembangunan social dan ekonomi.

Penduduk usia produktif dengan jumlah besar yang seharusnya memberikan kontribusi

pada pembangunan, justru akan terancam apabila kesehatannya terganggu oleh PTM dan

perilaku yang tidak sehat, tutur Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek, dalam sambutannya

dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-52 tahun 2016 di Jakarta.

Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan RI secara khusus mengingatkan masyarkat

untuk menjaga kesehatan melalui gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) guna

mewujudkan Indonesia sehat. Diperlukan penguatan peran masyarakat untuk lebih

bertanggungjawab atas derajat kesehatannya sendiri dan fasilitasi pemerintah baik pusat

maupun daerah dalam menyadarkan dan menumbuhkan kemampuan upaya kesehatan berbasis

kesehatan masyarakat menjadi sangat penting dan harus dilakukan secara berkesinambungan.
BAB II

ISI

2.1 Definisi GERMAS

GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) adalah suatu kebijakan pemerintah yang

dikemas dalam bentuk kegiatan terpadu dan terkonsep yang harus dilakukan oleh seluruh

elemen bangasa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat demi

meningkatkan kualitas hidup. Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga, karena

keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian.

GERMAS merupakan gerakan nasional yang di prakarsai oleh Presiden RI yang

mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif-

rehabilitatif dengan melibatkan seluruh komponen bangsa dalam memasyarakatkan paradigm

sehat. Untuk menyukseskan GERMAS, tidak bisa hanya mengandalkan peran sektor kesehatan

saja. Peran Kementerian dan Lembaga di sektor lainnya juga turut menentukan, dan ditunjang

peran serta seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari individu, keluarga dan masyarakat dalam

mempraktekkan pola hidup sehat, akademisi, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan dan

organisasi profesi dalam menggerakkan anggotanya untuk berperilaku sehat; serta Pemerintah

baik di tingkat pusat maupun daerah dalam menyiapkan sarana dan prasarana pendukung,

memantau dan mengevaluasi pelaksanaannya.

GERMAS diluncurkan pada tahun 2016 sebagai salah satu kebijakan Kementrian

Kesehatan untuk meningkatkan akselerasi pembangunan kesehatan. Selama ini masalah

kesehatan muncul akibat dari perilaku hidup yang tidak sehat dan sanitasi lingkungan serta air

bersih yang kurang memadai, karena itu GERMAS hadir sebagai solusi untuk meningkatkan

kualitas kesehatan masyarkat.


2.2 Makna Logo GERMAS

a. Bentuk logo menggambarkan masyarakat Indonesia yang memiliki hidup sehat

melalui aktivitas fisik serta deteksi penyakit dini.

b. Logo menggunakan konsep pita yang bersinambung dengan 4 warna yang berbeda,

menggambarkan kerjasama serta komitmen kementerian/lembaga, dunia usaha,

organisasi masyarakat dan akademisi dalam menciptakan masyarakat sehat.

c. Warna-warna yang dipergunakan pada logo mencerminkan warna-warna dari

beberapa makanan sehat seperti buah-buahan dan sayuran yang dapat dikonsumsi

sebagai salah satu cara untuk mewujudkan hidup sehat.

2.3 Tujuan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)

Secara umum, ada 4 tujuan GERMAS yang diharapkan bisa tercapai dan mampu

meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat, diantaranya :

1. Menurunkan beban penyakit

2. Meningkatkan produktivitas penduduk

3. Menurunkan beban biaya pelayanan kesehatan

4. Menguatkan sistem kesehatan melalui pendekatan siklus hidup, jaminan kesehatan

nasional dan pemerataan layanan kesehatan.


Namun, secara khusus ada beberapa tujuan GERMAS, diantaranya :

1. Menurunkan resiko penyakit menular dan tidak menular dengan cara pemberian gizi 1000

hari pertama kehidupan

2. Perbaikan pola konsumsi gizi seimbang

3. Meningkatkan aktivitas fisik

4. Meningkatkan pola hidup sehat

5. Menjaga lingkungan sehat

6. Menghindari konsumsi rokok dan alcohol

2.3 Kegiatan GERMAS

Menurut Menteri Kesehatan RI, Prof. dr. Nila F. Moeloek, Sp.M(K) pada pembukaan

rapat kerja kesehatan nasional (Rakerkesnas) 2016, Germas dimulai dengan 3 fokus kegiatan

yaitu :

1. Meningkatkan aktivitas fisik

2. Konsumsi buah dan sayur

3. Deteksi dini penyakit tidak menular (PTM)

Namun untuk lebih mensukseskan tujuan gerakan masyarakat sehat dan meningkatkan

kebiasaan pola hidup sehat, ada 4 kegiatan tambahan yang bisa dilakukan. Jadi setidaknya ada

7 pola kegiatan yang harus dilaksanakan masayarakat agar kualitas hidup sehat meningkat.

1. Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik adalah gerakan tubuh yang melibatkan otot rangka dan mengakibatkan

pengeluaran energi. Kurangnya aktivitas fisik menjadi salah satu sumber timbulnya penyakit

pada tubuh manusia, menurut data pada tahun 2016, setidaknya 26,1 persen penyebab penyakit

tidak menular karena kurangnya aktivitas fisik. Banyak dijumpai masyarakat usia produktif

yang terserang penyakit tidak menular (PTM) seperti stroke, serangan jantung, obesitas,
kolesterol tinggi, diabetes dan hipertensi akibat dari kurangnya aktivitas fisik dan pola hidup

yang tidak sehat seperti merokok.

Rendahnya aktivitas fisik menyebabkan kurangnya pembakaran kalori saat beristirahat,

akibatnya sisa kalori yang tidak terbakar akan menumpuk menjadi lemak dalam jangka panjang

akan menyebabkan obesitas atau kegemukan. Obesitas sangat berkaitan dengan penyakit

jantung dan penyakit tidak menular lainnya. Meningkatkan aktivitas fisik setiap hari menjadi

salah satu kegiatan GERMAS untuk menghindari dan mencegah timbulnya berbagai penyakit

disebabkan karena obesitas atau penumpukan lemak dalam tubuh.

 Aktivitas fisik dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja

 Lakukanlah paling sedikit 30 menit setiap hari

 Batasilah kegiatan banyak duduk, seperti menonton tv, main game dan computer,

apalagi ditambah dengan makan makanan kudapan yang manis, asin dan berminyak.

Di sekolah

 Olahraga secara rutin

 Melakukan peregangan pada pergantian jam pelajaran

 Bermain saat istirahat

 Memperbanyak kegiatan berjalan

Di rumah

 Melakukan pekerjaan rumah seperti menyapu, mencuci, berkebun, menemani anak

bermain.

Di Tempat Kerja

 Olahraga rutin/menyiapkan senam olahraga

 Melakukan peregangan di sela-sela jam kerja

 Memperbanyak kegiatan berjalan


Dalam Perjalanan

 Menggunakan tangga

 Berhenti 1-2 halte sebelum halte yang dituju

 Memarkir kendaraan agak jauh

 Berhenti untuk peregangan dalam perjalanan jarak jauh atau macet

 Melakukan peregangan didalam mobil, bis

2. Konsumsi Buah dan Sayur

Tubuh manusia terdiri dari 50-80 persen nya adalah air, sehingga kebutuhan asupan cairan

bagi tubuh sangatlah besar dan bisa didapatkan dari konsumsi buah dan sayur agar terhindar

dari dehidrasi. Karena itu, konsumsi buah dan sayur menjadi salah satu kegiatan dalam

mensukseskan GERMAS.

Buah dan sayur kaya akan nutrisi seperti vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan

tubuh, sebuah studi mengungkapkan rutin mengkonsumsi buah dan sayur dapat meningkatkan

kekuatan dan ketahanan tubuh 3 kali lebih besar disbanding hanya rutin mengkonsumsi daging.

Selain itu, buah dan sayur juga mengandung antioksidan yang mampu mencegah proses

oksidasi molekul lain yang menghasilkan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel dalam

tubuh. Kalori yang terdapat pada buah dan sayur cukup rendah dan bebas dari lemak jahat

sehingga sangat baik untuk mencegah kelebihan kalori dalam tubuh. Hampir semua buah-

buahan dan sayuran kaya kaan vitamin, mineral, serat, antioksidan dan fitokimia yang berguna

untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan menghindari berbagai jenis penyakit secara alami.

Batasi makanan yang mengandung gula, garam dan minyak serta perbanyak minum air putih

dan cucilah tangan sebelum makan.

3. Rutin Memeriksa Kesehatan

Sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia jika tidak ada keluhan atau gejala yang

berarti dalam tubuh, umumnya tidak akan melakukan pemeriksaan kesehatan dan yakin jika
tubuhnya sehat. Faktanya, banyak jenis penyakit yang tidak menunjukkan gejala diawal,

namun baru terdeteksi setelah penyakit dalam level parah atau kritis, seperti penyakit hipertensi

atau diabetes.

Pemeriksaan kesehatan atau medical checkup dilakukan secara menyeluruh untuk

mengetahui kondisi kesehatan secara berkala. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin

dapat mendeteksi lebih dini penyakit yang ada dalam tubuh, khususnya penyakit-penyakit tidak

menular yang berbahaya dan mematikan, sehingga kondisi penyakit yang lebih parah dapat

dicegah. Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan memiliki banyak manfaat diantaranya

mengetahui kondisi kesehatan tubuh secara detail, mencegah berkembangnya penyakit dalam

tubuh, mencegah terjadinya komplikasi, menekan biaya pengobatan dan meningkatkan kualitas

hidup. Pemeriksaan ini dapat dilakukan di Puskesmas, Posyandu, Posbindu secara gratis

dengan menggunakan BPJS.

4. Membersihkan Lingkungan

Menjaga lingkungan agar selalu bersih menjadi salah satu kegiatan GERMAS yang harus

dilakukan oleh setiap lapisan masyarakat. Di Indonesia, masalah lingkungan bersih masih

sering dijumpai dan dapat menjadi sumber penyakit. Banyak manfaat yang bias dihasilkan oleh

lingkungan bersih, seperti mencegah serangan kuman penyebab berbagai penyakit, bebas dari

polusi udara akibat sampah, mencegah banjir, kualitas udara semakin sehat dan air disekitar

lebih berkualitas.

5. Menggunakan Jamban Sehat

Penggunaan jamban sehat dan bersih sangat diperlukan untuk mencegah penularan

berbagai penyakit diantara penggunanya akibat bakteri dan virus. Pada umumnya, jamban

digunakan secara umum atau bersama-sama yang berpotensi meningkatkan angka penularan

penyakit. Menjaga jamban sehat dan bersih dapat menjaga lingkungan sehat, bersih dan tidak
berbau, dapat menghindari air disekitarnya tercemar dan mencegah datangnya lalat maupun

serangga sebagai media penularan berbagai penyakit.

Ada beberapa indikator yang menjadi syarat jamban sehat dan bersih, yaitu :

 Tidak mencemari sumber air minum

 Kotoran tidak dapat digapai serangga maupun tikus

 Tidak mencemari tanah

 Mudah dibersihkan

 Terdapat dinding dan atap

 Cukup lubang ventilasi dan penerangan

 Lantai tidak bocor dan luas ruangan memadai

 Tersedia cukup air dan alat kebersihan

6. Tidak Merokok

Didalam rokok terkandung lebih dari 4000 bahan kimia, ratusan zat beracun dan sekitar

70 bahan yang bersifat kanker seperti karbon monoksida, tar, benzene, gas oksidan, arsenic,

toluene, nicotine, cadmium dan berbagai bahan lainnya yang sangat berbahaya bagi kesehatan

tubuh manusia. Merokok dapat meningkatkan resiko terkena penyakit jantung hingga 4 kali

lebih tinggi disbanding yang tidak merokok, diperkirakan rokok berperan sekitar 20 persen

kematian akibat penyakit jantung. Karena berhenti merokok atau tidak merokok menjadi

Kegiatan yang harus dilakukan dalam gerakan masyarakat sehat (GERMAS). Dampak

buruk rokok dapat menyerang berbagai organ tubuh manusia, seperti otak,mulut, dan

tenggorokan, paru-paru, lambung, tulang, kulit dan organ reproduksi. Selain itu, rokok juga

dapat meningkatkan tingkat stress dan sangat dapat menjadi sumber penyakit bagi lingkungan

sekitarnya.
7. Tidak Mengkonsumsi Alkohol

Pada dasarnya, alcohol bersifat baik jika digunakan sesuai fungsinya seperti sebagai

pelarut, antiseptic, bahan bakar dan sebagai bahan untuk membuat bahan kimia lain. Pada

minuman keras terkandung1-5% etanol yang jika dikonsumsi berlebihan akan mengganggu

koordinasi motorik dan dapat mengakibatkan kerusakan jaringan otak. Banyak dampak buruk

yang diakibatkan oleh konsumsi alcohol seperti meningkatnya trigliserida (suatu jenis lemak

yang terdapat dalam darah) dan meningkatkan tekanan darah tinggi. Selain itu, mengkonsumsi

alcohol juga berdampak pada psikologi yang menyebabkan hilangnya kesadaran sehingga sulit

mengendalikan pikiran, perasaan dan tindakan.


BAB III

PENUTUP

Kementerian Kesehatan melalui Ditjen Kesehatan Masyarakat mengindikasikan

adanya fenomena pola hidup tidak sehat dikalangan masyarakat. Berdasarkan data Riskesdas

2007 dan Riskesdas 2013, ada sejumlah factor resiko perilaku kesehatan yang terjadi, yakni

penduduk kurang aktivitas fisik (26,1%), perilaku merokok penduduk sejak usia dini (36,3%),

penduduk >10 th minum minuman beralkohol (4,6%). Dalam mengatasi persoalan tersebut,

saat ini Kemenkes mengembangkan program GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)

yang dimulai dari pendekatan keluarga yang merupakan bagian terkecil dari masyarakat. Hal

ini berangkat dari pemahaman bahwa kesehatan satu Negara dimulai dari kesehatan individu-

individu dalam sebuah keluarga. Perbaikan lingkungan dan perubahan perilaku kearah yang

lebih sehat perlu dilakukan secara sistematis dan terencana oleh semua komponen bangsa,

untuk itu GERMAS menjadi sebuah pilihan dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

yang lebih baik.

Tahun 2016-2017, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) berfokus pada 3

aspek perubahan perilaku yaitu melakukan aktivitas fisik setiap hari, mengkonsumsi sayur dan

buah setiap hari dan melakukan pemeriksaan berkala untuk mendeteksi faktor resiko yang ada

pada setiap orang. Ketiga fokus ini dilakukan untuk mewujudkan paradigma sehat dengan

tujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku hidup sehat. GERMAS

dapat dijadikan acuan bagi semua pimpinan daerah, pimpinan institusi pemerintah dan

masyarakat, perguruan tinggi dan dunia usaha untuk mengawali dan melaksanakan kegiatan

GERMAS di lingkup tanggung jawabnya masing-masing. Ada 13 kementrian/lembaga yang

menjadi bagian GERMAS dimana Bappenas dan Kemenko PMK yang menjadi ujung tombak

dalam mengorganisasikan aspek perencanaan dan penganggaran serta mengkoordinasikan

kebijakan-kebijakan yang mendukung GERMAS.


Hal ini diperkuat dengan terbitnya INPRES No. 1 Tahun 2017 tentang GERMAS yang

di dalamnya menginstruksikan kepada para Menteri Kabinet Kerja, Kepala Lembaga

Pemerintah dan Non Pemerintah, serta para Gubernur dan Walikota/Bupati untuk menetapkan

kebijakan dan mengambil langkah-langkah sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-

masing untuk mewujudkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). GERMAS

diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat untuk hidup sehat,

meningkatkan produktivitas masyarakat dan mengurangi beban biaya kesehatan.


DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai