Di Indonesia, sebagian besar kebutuhan hidrogen untuk industri masih
diimpor. Kebutuhan hidrogen untuk industri semakin meningkat dikarenakan meningkatnya penggunaan hidrogen untuk industri. Disisi lain pabrik kelapa sawit menghasilkan limbah cair kelapa sawit yang dapat dimanfaatkan. Potensi biomassa dari limbah cair pabrik kelapa sawit sangat besar, sehingga memungkinkan untuk dijadikan sumber energi terbarukan. Sebagian besar hidrogen banyak diproduksi dari gas alam, karena penggunaannya dibatasi maka biohidrogen dari limbah cair kelapa sawit dapat diolah menjadi energi terbarukan. Biomassa yang digunakan dalam perancangan ini adalah Palm Oil Mill Effluent (POME) yang diperoleh dari PT Smart Tbk. Pabrik biohidrogen akan didirikan pada awal tahun 2013 dan akan beroperasi pada tahun 2014 di kawasan PT Smart Tbk yang berada di Dumai Industril Park Riau. Pemilihan lokasi pabrik berdasarkan faktor primer dan sekunder, diantaranya dekat dengan sumber bahan baku, fasilitas penunjang, transportasi dan tenaga kerja. Pembuatan biohidrogen dilakukan dengan menggunakan biogas yang dihasilkan dari Digester Anaerob Berpengaduk (R-01) dengan kondisi operasi 30oC dan 1 atm. Zat-zat organik yang terkandung dalam POME akan dirombak oleh mikroorganisme menjadi biogas, selanjutnya diproses dengan menggunakan desulfurizer untuk menghilangkan kandungan gas sulfur. Setelah gas sulfur dihilangkan masuk ke primary reformer dengan kondisi tekanan 45 bar dan suhu 490 oC yang akan menghasilkan gas hidrogen. Reaksi pada primary reformer berlangsung secara eksotermis (menghasilkan panas). Selanjutnya masuk ke secondary reformer untuk menyempurnakan reaksi reforming. Kapasitas yang dihasilkan dari proses produksi sebesar 865,896 ton/tahun . Bentuk badan hukum perusahaan ini adalah Perseroan Terbatas (PT), dengan struktur organisasi yang dipakai adalah sistem garis. Perusahaan ini dipimpin oleh seorang Direktur yang membawahi 100 orang karyawan. Pabrik beroperasi selama 330 hari per tahun dengan jadwal kerja yang berlaku adalah jadwal harian dari Senin - Jumat untuk tenaga kerja non produksi (administrasi) dan jadwal kerja shift untuk tenaga kerja produksi Pabrik biohidrogen ini memerlukan sarana penunjang (Utilitas) dengan kapasitas yaitu, kebutuhan steam: 1.228,34 kg/jam, kebutuhan air keseluruhan sebesar: 4,0684 m3/jam, daya listrik yang dipakai: 1.026,5045 kW/jam dan kebutuhan bahan bakar solar sebesar: 232,4 liter/hari Berdasarkan hasil analisa ekonomi yang telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut : a. Total Modal Investasi : Rp 74,94 M b. Modal sendiri : Rp 53,90 M (71,97 %) c. Pinjaman Bank : Rp 21,04 M (28,03 %) d. BEP (Break Even Point) : 56,67 % e. IRR (Internal Rate of Invesment) : 36,40 % f. MPP (Minimum Payback Period) : 5 tahun 10 bulan Dari hasil analisa ekonomi di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pabrik biohidrogen ini layak untuk didirikan.