Anda di halaman 1dari 2

Tak kenal maka tak sayang, Nah, pepatah tersebut cukup pas untuk kita, jika kita tak

kenal, maka mana


bisa kita mencintai sesuatu? Betul, kan? Seperti halnya untuk menumbuhkan atau bahkan mempererat
inta kita untuk Al-Qur’an, maka wajib kita untuk mengenal lebih dekat..

Al-Qur’an, sebuah kita suci yang telah Allah turunkan kepada Rasul kita, Muhammad SAW., untu kita
disampaikan kepada seluruh umat manusia yang ada di muka bumi ini, tak terbatas hanya jazariyah Arab
saja, tetapi juga tidak terbatas oleh lautan luas. Artinya, sinyal keberkahan Al-Qur’an itu akan selalu kuat
untuk dipakai di mana pu dan kapan pun. Al-Qu’ran pedoman dan petunjuk hidup yang tidak terbatas
hanya untuk digunakan pada masa Nabi Muhammad SAW saja, tapi akan tetap kredibel dan terjaga
kesuciannya sampai akhir zaman nanti.

Al-Qur’an sebagai wahyu yang diturunkan oleh Allah bertempat di Jabal Nur, Gua Hira 610 M,
Turunya wahyu pertama ini, terjadi pada bulan Romadhon. Al-Qur’an diturunkan bukanlah di tempat
yang mewah dan megah, namun ditempat yang sangat sederhana. Meskipun seeperti itu, Al-Qur’an
yang dibawa oleh Rosulullah dapat membawa perubahan yang sangat besar bagi peradaban manusia.

Jika dilihat dari waktu, turunnya wahyu yang pertama terjadi pada bulan ke-9 Hijruah, yaitu bulan
Romadhon 610 M, dan wahyu terakhir diturunkan pada bulan Zulhijah, 623M. Maka jika dibulatkan, Al-
Qur’an yang berjumlah 114 surah, 30 juz itu di turunkan selama 23 tahun. Waktu singkat tapi mampu
mengubah dan menggerakkan sejarah sampai akhir zaman.

Pertanyaan, mengapa Allah menurunkan wahyu kepada Rosulullah secara berangsur-angsur selama
20 tahun lebih? Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang Guru Besar Harvard University
terhadap 40 negara, salah satu factor kemajuan dan kemunduran sebuah peradaban di suatu negara
adalh bacaan atau sajian yang diberikan kepada generasi mudanya. Bacaan atau sajian itulah yang
akhirnya berperan dalam berbagai aktivitas setelah dua puluh tahun ke depan.

Masa dua puluh tahun itu, sama dengan masa di mana Al-Qur’an diturunkan. Berawal dari hanya
segelintir orang saja (generasi ghuraba) yang mengimani keindahan Al-Qur’an dan melaksanakan hokum
yang terkandung di dalamnya, dalam artian menjadikan Al-Qur’an sebagai bahan bacaan dan
pedomannya. Hingga lahirlah peradaban besar Islam yang meluas ke seluruh penjuru dunia dan
bertahan hingga abad ini.

Selain itu, sebagaian besar peradaban yang ada di dunia memang terlahir dan berkembang dari
adanya sebuah bacaa. Contohnya, peradaban Yunani dimulai dengan Iliad karya Homer pada abad ke 9
MS. Tetapi, ia berakhir dengan munculnya kitab perjanjian baru. Lalu muncul dengan karya filsafat Hegel
(1770-1830).

Jika bacaan-bacaan tersebut pada akirnya harus menemui ‘akhir’ dalam peradabannya, Al-Qur’an
lain dari pada itu. Al-Qur’an a Allah turunkan Bersama dengan lahirnya peradaban Islam yang tinggi.
Tetapi, Al-Qur’an tidak akan menemui akhrnya. Karena kesucian telah Allah jamin, dan memang ia
bukanlah buatan manusia.

Terlepas dari sejarah singkat Nuzul Qur’an, alangkah indah jika kita bisa mengenal Al-Qur’an dalam
kehidupan kita hari ini. Seperti yang telah dijelaskan sebulumya, jika Al-Qur’an akan tetap kdibel dan
terjaga kesuciannya hinggah akhir zaman. Penyelesain masalah yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an
bukan hanya terbatas pada permasalahan yang terjadi pada massa Nabi Muhammad SAW., saja namun
akan bisa digunakan untuk permasalahan dunia saat ini. Hal itu bisa kita wujudkan dengan memulainya
pada hal kecil telebih dahulu, yaitu diri kita sendiri. Mampukah kita menjadikan Al-Qur’an sebagai
pedoman dank e berkahan dalam hidup kita ataukah tidak?

Anda mungkin juga menyukai