Bab Ii
Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN TEORITIS
A. FRAKTUR FEMUR
1. Defenisi Fraktur
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang atau tulang rawan yang
disebabkan oleh rudapaksa (Mansjoer, 2007). Fraktur adalah terputusnya kontinuitas sebuah
tulang sebagai akibat dari cedera (Hinchliff, 2002). Fraktur adalah terputusnya
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya
(Smeltzer, 2002). Fraktur merupakan hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan, baik yang
bersifat total maupun sebagian yang disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik (Helmi, 2012).
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan dientukan sesuai jenis dan luasnya.
Fraktur terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih besar dari pada yang dapat di absorbsinya.
Fraktur dapat disebabkan oleh pukulan langsung, gaya remuk, gerakan puntir mendadak dan
bahkan kontraksi otot ekstrim. Meskipun tulang patah, jaringan disekitarnya juga akan
terpengaruh yang menyebabkan edema jaringan lunak, perdarahan ke otot dan sendi, dislokasi
sendi, ruptur tendon, kerusakan saraf dan kerusakan pembuluh darah. organ tubuh dapat
mengalami cidera akibat gaya yang disebabkan oleh fraktur atau akibat fragmen tulang
fraktur femur secara klinis bisa berupa fraktur femur terbuka yang disertai adanya kerusakan
jaringan lunak (otot, kulit, jaringan saraf dan pembuluh darah) dan fraktur femur tertutup yang
trauma langsung (kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian). Patah pada tulang femur dapat
2. Anatomi Dan
Fisiolo