Oleh :
1
AL FATAHILLAH_17702251026
2. Isu-isu Nasional
Tentang isu-isu nasional, akhir-akhir ini serentetan peristiwa nista yang ingin
merapuhkan, menggerus, mengikis, dan menggulung Indonesia sangat marak,
merebak, bahkan membahana, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar
negeri. Yang dari dalam negeri, perdamaian antar umat mulai terusik yang muncul
dalam riak-riak permusuhan, ujar kebencian, dan pengucilan fihak lain akibat
kurangnya apresiasi terhadap perbedaan SARA, kebhinekaan yang kurang di tunggal
ika kan sehingga perlu perajutan dan perawatan, kelabilan ketahanan nasional,
sempitnya wawasan nusantara, lemahnya kohesi sosial, miskinnya pengetahuan
2
AL FATAHILLAH_17702251026
3
AL FATAHILLAH_17702251026
4
AL FATAHILLAH_17702251026
Ketiga, kekurangan guru kejuruan produktif diatasi dengan kebijakan baru yang
disebut keahlian ganda. Seorang guru boleh memiliki dua keahlian meskipun sangat
berbeda bidangnya. Seorang guru matematika boleh mengajar bidang kejuruan
otomotif yang hanya dilatih satu-dua bulan di bidang otomotif. Kalau tetap
bersikukuh bahwa guru adalah profesi, maka kebijakan ini merupakan bentuk
deprofesionalisasi profesi guru, alias amatiran. Padahal, seorang calon guru kejuruan
produktif harus memperoleh sarjana pendidikan empat (4) tahun (jika tepat waktu)
dan mengikuti PPG satu (1) tahun.
Keenam, isu lain yang juga sering terulang-ulang adalah implementasi kebijakan
pendidikan nasional. Banyak kritik yang dilontarkan terhadap pendidikan nasional
yaitu bahwa the devil of education in Indonesia is actually at the detail of
implementation level. Terlepas benar atau tidaknya kritikan tersebut, Kemendikbud
5
AL FATAHILLAH_17702251026
tidak boleh berasumsi bahwa dengan meluncurkan kebijakan baru dari pusat ke
daerah dengan sendirinya akan dilaksanakan oleh daerah. Aturan, arahan, bimbingan,
dan fasilitasi yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan kebijakan pendidikan di
daerah harus dilaksanakan mengingat desentralisasi dan otonomi pendidikan di
Indonesia sampai saat ini masih dalam proses pencarian format tata pemerintahan
yang tepat. Selain itu, implementasi pendidikan nasional membutuhkan komunikasi
kebijakan yang dilakukan secara (merata, akurat, dan konsisten), sumber daya yang
memadai (manusia, uang, sarana dan prasarana, bahan, informasi, dsb), dan struktur
organisasi yang kondusif/tidak menghambat.
6
AL FATAHILLAH_17702251026
primer, sekunder, tersier, maupun kuarter. Mengacu pada definisi tersebut, maka
pekerjaan berikutnya adalah menyusun indikator-indikatornya, yang mencakup:
terpenuhinya kedaulatan potensi dan kebutuhan peserta didik, terakomodasinya
pengembangan potensi ekonomi lokal, berkontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan
tenaga kerja dalam berbagai sektor ekonomi dan sub-sub sektornya, baik sektor
primer, sekunder, tersier, dan kuarter. Untuk merealisasikan tujuan pendidikan
kejuruan tersebut, diperlukan kebijakan-kebijakan pendidikan kejuruan yang mampu
mewujudkan tujuan pendidikan kejuruan yang telah ditetapkan.
7
AL FATAHILLAH_17702251026
8
AL FATAHILLAH_17702251026
Kritik:
Banyaknya kosakata yang terlalu sulit dipahami bagi kami sebagai mahasiswa
yang tentunya masih perlu banyak menggali ilmu.
Saran :
Alangkah baiknya apabila penggunaan istilah-istilah sulit lebih disederhanakan
agar kiranya para pendengar dapat lebih cepat memahami apa yang disampaikan
tanpa terlebih dahulu menerjemahkan kata-kata sulit tersebut.