A. IDENTITAS
Nama : Ny. CW
Umur : 56 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Petani
Alamat : Koya
Agama : Kristen
MRS : 14 Mei 2018
B. ANAMNESIS
Riwayat penyakit pasien diperoleh secara autoanamnesis dan
alloanamnesis.
a. Keluhan Utama
Lemas.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluhkan lemas di seluruh badan, lemas yang dirasakan sudah
semenjak 3 hari yang lalu. Pada awalnya lemas dirasakan tidak
mengganggu aktifitas pasien namun semakin hari dirasakan semakin
mengganggu aktifitas, saat pasien berjalan badan terasa seperti akan jatuh
dan kepala pusing. Pasien akan merasa nyaman pada posisi duduk atau
berbaring.Selain itu pasien juga mengatakan bahwa gusi pasien berdarah.
Demam (-/), BAB dan BAK baik, nafsu makan baik.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat Sakit Serupa : disangkal
- Riwayat Diabetes Melitus : disangkal
- Riwayat Hipertensi : disangkal
d. Riwayat Penyakit Keluarga
- Riwayat Sakit Serupa : disangkal
- Riwayat Diabetes Melitus : disangkal
- Riwayat Hipertensi : disangkal
e. Riwayat Kebiasaan
- Riwayat merokok : diakui
- Riwayat minum alcohol : disangkal
- Riwayat konsumsi jamu-jamuan : disangkal
- Riwayat penggunaan narkotika : disangkal
C. PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
- Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
- Kesadaran : Compos Mentis, E4V5M6
Vital Sign
Tekanan Darah : 90/60
Heart Rate : 64 x/menit
Nadi : 64 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,2oC
- Kepala : Normocephal, CA (+/+), SI (-/-), Sianosis (-), Pupil
Isokor Ø 3mm, Reflek Cahaya (+/+)
- Leher : massa (-), JVP, Pembesaran Kelenjar Limfe (-)
- Thorax
Paru Hasil pemeriksaan
- Abdomen
Abdomen Hasil pemeriksaan
Inspeksi Perut tidak buncit, Ascites (-), Distended (-), sikatriks (-)
Palpasi Nyeri tekan (-), Hepar tidak teraba, lien tidak teraba,
ginjal tidak teraba, defans muskular (-)
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hb : 3,7 gr/dl Monosit : 10,1 %
Eritrosit : 1,25 106ul Creatinin : 0,94 mg/dl ↑
Hematokrit : 11,6% Ureum : 36,2 mg/dl (n)
MCV : 93,2 Pf ↑
MCH : 25,6 Pg
MCHC : 31,8 %
Leukosit : 0,73 103ul
Trombosit : 11 103ul
Eosinofil : 0,2 %
Basofil : 1,2 %
Limfosit : 71,1 % ↑
Eritrosit Normokromiknormositik, anisositosis, makrosit, mikrosit,
ovalosit, fragmentosit, eritroblast (-)
Leukosit Jumlahmenurun, dominasinetrofil, sel blast (-)
Trombosit Jumlahmenurun, giant trombosit (-), clumping
trombosit (-)
Kesimpulan Pansitopenia DD: Hipo/Aplasia SumsumTulang:
Proses infeksi/InfestasiParasit
Saran -
E. Penatalaksanaan
- Bed rest total
- Transfusi WB 2 kolf
- IVFD : RL 20 tpm
- Inj. Ceftriaxon 2gr/24jam
- Inj. Asam Traneksamat 1amp/8jam
- Inj. Ranitidin 1amp/12jam
- Inj. Omeperazole 1amp/12jam
F. Planing
Biopsi sumsum tulang (rujuk)
I. DEFINISI
Anemia aplastik adalah suatu sindroma kegagalan sumsum tulang
yang ditandai dengan pansitopenia perifer dan hipoplasia sumsum
tulang. Pada anemia aplastik terjadi penurunan produksi sel darah dari
sumsum tulang sehingga menyebabkan retikulositopenia, anemia,
granulositopenia, monositopenia dan trombositopenia. Istilah anemia
aplastik sering juga digunakan untuk menjelaskan anemia refrakter
atau bahkan pansitopenia oleh sebab apapun. Sinonim lain yang sering
digunakan antara lain hipositemia progressif, anemia aregeneratif,
aleukia hemoragika, panmyeloptisis, anemia hipoplastik dan anemia
paralitik toksik.
II. KLASIFIKASI
A. Klasifikasi menurut kausa :
1. Idiopatik : bila kausanya tidak diketahui; ditemukan pada kira-kira 50%
kasus.
2. Sekunder : bila kausanya diketahui.
3. Konstitusional : adanya kelainan DNA yang dapat diturunkan, misalnya
anemia Fanconi
B. Klasifikasi berdasarkan tingkat keparahan atau prognosis.
Anemia aplastik berat - Seluraritas sumsum tulang <25% atau 25-50%
dengan <30% sel hematopoietik residu, dan
V. DIAGNOSIS
Diagnosa pasti ditegakkan berdasarkan pemeriksaan darah dan dan
pemeriksaan sumsum tulang. Pada anemia aplastik ditemukan
pansitopenia disertai sumsum tulang yang miskin selularitas dan kaya
akan sel lemak sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya.
Pansitopenia dan hiposelularitas sumsum tulang tersebut dapat
bervariasi sehingga membuat derajat anemia aplastik
a. Pengobatan Suportif15
Bila terapat keluhan akibat anemia, diberikan transfusi eritrosit berupa packed
red cells sampai kadar hemoglobin 7-8 g% atau lebih pada orang tua dan pasien
dengan penyakit kardiovaskular.
b. Terapi Imunosupresif
Obat-obatan yang termasuk terapi imunosupresif adalah antithymocyte
globulin (ATG) atau antilymphocyte globulin (ALG) dan siklosporin A (CSA). ATG
atau ALG diindikasikan pada :
ATG 1:1000 diencerkan dengan saline 0,1 cc disuntikan intradermal pada lengan
dengan saline kontrol 0,1 cc disuntikkan intradermal pada lengan sebelahnya.
Bila tidak ada reaksi anafilaksis, ATG dapat diberikan.
Terapi ATG :
ATG 40 g/kg dalam 1000 cc NS selama 8-12 jam perhari untuk 4 hari
Prednison 100 mg/mm2 peroral 4 kali sehari dimulai bersamaan dengan ATG
dan dilanjutkan selama 10-14 hari; tapering dosis setiap 2 minggu.