Anda di halaman 1dari 22

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI


PERSEPSI: HALUSINASI PENDENGARAN

OLEH : DII.D
Nama kelompok :
Gede Dwi Martana C2117126
Ni Putu Endang Sutreni C2117127
Novianti Dewi Lestari C2117128
I Ketut Agus Sukadiana C2117129
A.A. Ngurah Januripah C2117130
I Made Wira Adinata C2117131

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA USADA BALI
TAHUN 2018
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN KT

Pertemuan ke : 1 (satu)
Hari / Tanggal : Rabu, 03 Mei 2018
Pukul : 09.00 Wita
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
-
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsisensori :halusinasi pendengaran.
3. Tujuan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya :
1) Ekspresi wajah klien bersahabat
2) Klien menunjukkan rasa senang
3) Ada kontak mata
4) Klien mau berjabat tangan
5) Klien mau menjawab salam
6) Klien mau duduk berdampingan dengan perawat.
b. Klien mau mengutarakan masalah yang dihadapi.
4. Tindakan Keperawatan
Membina hubungan saling percaya dengan komunikasi therapeutik:
1) Sapa klien dengan nama baik verbal maupun non verbal.
2) Perkenalkan diri dengan sopan.
3) Tanyakan nama lengkap klien dan panggilan yang disukai klien.
4) Jelaskan tujuan pertemuan.
5) Jujur dan menepati janji.
6) Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya.
7) Beri perhatian pada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien.
B. Strategi Pelaksanaan
1. Tahap orientasi
a. Salam terpeutik
“Selamat pagi Pak, perkenalkan saya Alya, saya perawat yang akan
merawat Bapak hari ini. “Nama bapak siapa?”
“Bapak senang di panggil siapa?”
b. Validasi
“Bagaimana perasaan Pak KT hari ini?” Apakah semalam bapak
tidurnya nyenyak?”
c. Kontrak
1) Topik
“Boleh kita berbincang sebentar pak? Saya ingin tahu tentang
kondisi bapak dan mengenal bapak lebih dekat”
2) Waktu
“ Bapak KT mau ngobrol- ngobrol berapa lama ? bagaimana
kalau 15 menit pak dari jam 9.00 sampai 9.15 wita?
3) Tempat
“Kita akan ngobrol dimana pak? Bagaimana kalau kita
ngobrol disini?

2. Tahap kerja
 “Bapak, tadi sudah menyebutkan nama bapak, lalu berapa umur
bapak sekarang?.”
 “Bapak sudah berapa lama dirawat disini ?”
 “Bapak berasal dari mana ?”
 “Bapak bersaudara berapa?”
 “Siapa saja yang bapak ajak tinggal dirumah?
 “Bapak masih ingat tidak kapan bapak dibawa kesini ?”
 “Siapa yang membawa bapak kesini?”
 “menurut bapak, bapak dibawa kesini karena apa ?”
 “Suara apa yang bapak dengar?”
 “Selama bapak dirawat disini hal apa yang sudah bapak lakukan
?”
 “bagaimana perasaan bapak saat melakukan kegiatan tersebut?”
 “Boleh saya tahu apakah hobi bapak ? bagaimana kalau sekarang
bapak bercerita tentang hobi bapak?”
 “Wah.. ternyta bagus sekali hobi bapak. Boleh saya tahu apa
pekerjaan bapak sebelum disini? Bisa bapak ceritakan tentang
pekerjaan Bapak?” Wah kegiatan bapak bagus sekali’’

3. Tahap terminasi
a. Evaluasi
“Bagaimana perasaan Bapak setelah kita berkenalan dan Bapak
menceritakan perasaan Bapak hari ini?”
a. Tindak lanjut
“Bapak KT jika Bapak merasa lebih tenang setelah berkenalan dan
bicara dengan saya, Bapak juga bisa berkenalan dan mengungkapkan
perasaan dengan orang lain”.
b. Kontrak yang akan datang
1) Topik
“Tadi Bapak menceritakan suara-suara yang Bapak dengar,
bagaimana kalau nanti kita membicarakan suara-suara tersebut?”
2) Waktu
“Bagaimana kalau besok setelah bapak selesai mendapat snack
pagi, kira-kira pukul 09.00 wita?”
3) Tempat
“ Bapak mau ngobrol-ngobrolnya dimana? Bagaimana kalau
disini lagi?”
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN KT
SP1P
Pertemuan ke : 2 (dua)
Hari / Tanggal : Kamis, 04 Mei 2018
Pukul : 09.00 Wita
A. Proses keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Klien mengatakan mendengar suara laki-laki yang memerintahkan
klien untuk membanting barang disekitarnya.
b. Pasien terlihat sering berbicara-berbicara sendiri.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsisensori : halusinasi pendengaran.
3. Tujuan
a. Klien dapat mengenal halusinasinya.
b. Klien dapat menyebutkan waktu, isi, frekuensi timbulnya
halusinasinya.
c. Klien dapat mengungkapkan perasaan terhadap halusinasi.
d. Klien dapat mengontrol halusinasinya.
e. Klien dapat menyebutkan tindakan yang biasa dilakukan untuk
mengendalikan halusinasinya.
f. Klien dapat memasukkan cara menghardik kedalam jadwal kegiatan
harian.
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengidentifikasi jenis halusinasi klien.
b. Mengidentifikasi isi halusinasi klien
c. Mengidentifikasi waktu halusinasi klien
d. Mengidentfikasi frekuensi halusinasi klien
e. Mengidentifikasi situasi yang dapat menimbulkan halusinasi klien
f. Mengidentifikasi respon klien terhadap halusinasi klien
g. Mengajarkan klien menghardik halusinasi
h. Menganjurkan klien memasukkan cara menghardik ke dalam kegiatan
harian.
B. Strategi Pelaksanaan
1. Tahap orientasi
a. Salam therapeutik
“Selamat siang Pak KT”
b. Evaluasi/validasi
“Apakah Bapak KT masih ingat dengan saya? Bagaimana perasaan
Bapak sekarang?”
c. Kontrak
1) Topik
“Sesuai janji kita kemarin, sekarang kita akan mendiskusikan
suara-suara yang Pak KT dengar dan cara mencegahnya”
2) Waktu
“Berapa lama Pak KT mau kita mengobrol?Bagaimana kalau 15
menit?”
3) Tempat
“Dimana kita akan mengobrol? Bagaimana kalau di tempat duduk
disamping taman saja? ”
2. Tahap kerja
 “Coba Bapak ceritakan tentang suara-suara yang Bapak dengar, “Apa
yang dikatakan?”
 “Kapan saja Bapak mendengar suara itu?” Berapa kali suara itu Bapak
dengar?”
 “Dalam situasi apa saja bapak mendengarnya?”
 “Bagaimana perasaan Bapak saat mendengar suara-suara itu?”
 “Apa yang bapak lakukan jika mendengar suara-suara tersebut?”
 “Saya percaya kalau bapak KT mendengar suara itu, tetapi kalau
suara itu nyata mestinya saya dan teman yang lain mendengarnya.
Suara yang Pak NA dengar itu namanya halusinasi.”
 “Apa yang Bapak KT lakukan saat mendengar suara itu?”
 “ Apakah dengan cara itu suara-suara itu hilang? “
 “Bagaimana kalau kita belajar cara untuk mencegah suara-suara itu
muncul?”
 “Pak KT, ada tiga cara untuk mencegah suara-suara itu muncul.
Pertama, dengan menghardik suara-suara tersebut. Kedua, dengan cara
bercakap-cakap dengan orang lain. Ketiga,melakukan kegiatan yang
sudah terjadwal dan keempat dengan minum obat secara teratur ”
 “Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu yaitu dengan cara
menghardik. Caranya adalah saat suara-suara itu muncul, langsung
Pak KT bilang, pergi! Saya tidak mau dengar…… saya tidak mau
dengar.! Kamu suara palsu! Begitu diulang-ulang sampai suara itu
tidak terdengar lagi.Coba pak KT peragakan!”
3. Tahap terminasi
a. Evaluasi
“Saya senang sekali Bapak sudah menceritakan suara-suara yang
bapak dengar selama ini pada saya.Apa yang Pak KT rasakan setelah
bercerita?”
b. Tindak lanjut
“Jika nanti Pak KT mendengar suara-suara itu, Bapak bisa gunakan
cara yang telah Bapak punya, yaitu menghardik. Bapak juga bisa
membuat jadwal kegiatan untuk melatih menghardik, yaitu setiap
pukul 14.00 dan 19.30.00 wita”
c. Kontrak yang akan datang
1) Topik
“Besok pagi, bagaimana kalau kita belajar cara lain untuk
mengontrol halusinasi selain menghardik, yaitu berbicara dengan
orang lain?”
2) Waktu
“Bagaimana kalau besok kita ketemu jam 09.00 WITA pagi hari?”
3) Tempat
“Kita bisa mengobrol di ruangan ini. Apa Pak KT bersedia?”
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN KT
SP2P
Pertemuan ke : 3 (tiga)
Hari / Tanggal : Jumat , 05 Mei 2018
Pukul : 09.00 Wita
A. Proses keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Klien mengatakan mendengar suara laki-laki yang memerintahkan
klien untuk membanting barang disekitarnya.
b. Pasien terlihat sering berbicara-berbicara sendiri.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsisensori : halusinasi pendengaran.
3. Tujuan
a. Klien dapat melatih cara baru untuk mengontrol halusinasi yaitu
dengan bercakap-cakap dengan orang lain.
b. Klien dapat memasukkan cara mengontrol halusinasi ke dalam jadwal
harian.
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien.
b. Melatih klien mengendlikan halusinasinya dengan cara barcakap-
cakap.
c. Menganjurkan klien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian.
B. Strategi Pelaksanaan
1. Tahap orientasi
a. Salam therapeutik
“Selamat pagi Pak KT”
b. Validasi
“Bagaimana perasaan Bapak sekarang?Apa masih terdengar suara-
suara yang Bapak ceritakan pagi? Apa sudah mencoba
menghardiknya?”
c. Kontrak
1) Topik
“Sesuai janji kita kemarin, sekarang kita akan mendiskusikan cara
kedua untuk mengatasi halusinasi yang Bapak KT alami, yaitu
dengan mengobrol dengan orang lain”
2) Waktu
“Berapa lama Pak KT mau kita mengobrol?Bagaimana kalau 15
menit?”
3) Tempat
“Dimana kita akan mengobrol?Bagaimana kalau di ruangan ini
saja.”
2. Tahap kerja
 “Cara kedua untuk mencegah atau mengontrol halusinasi adalah
dengan bercakap-cakap dengan orang lain.”
 “Jika Bapak mendengar suara-suara, langsung saja cari teman untuk
diajak mengobrol dengan Bapak KT. Contohnya begini, “Saya mulai
mendengar suara-suara. Ayo ngobrol dengan saya!” Begitu Pak, coba
Pak KT peragakan seperti yang saya lakukan.”
 Ya, begitu. Bagus! Nah latih terus ya Pak. Pak KT bisa mengajak
perawat disini untuk mengobrol juga”.
3. Tahap terminasi
a. Evaluasi
“Bagaimana perasaan Pak KT setelah kita latihan tadi? Apa Pak KT
bisa ceritakan kembali?”
b. Tindak lanjut
“Jika nanti Pak KT mendengar suara-suara itu, Bapak bisa gunakan
cara yang telah kita latih tadi ya, yaitu berbicara kepada perawat yang
bertugas di ruangan ini. Bapak juga bisa memasukkan cara mencegah
dengan berbicara ini ke dalam jadwal kegiatan bapak pukul 16.00
wita.”
c. Kontrak yang akan datang
1) Topik
“Kita sudah punya dua acara untuk mengontrol halusinasi, yaitu
dengan menghardik dan berbicara dengan orang lain. Besok kita
akan melatih cara ketiga, yaitu dengan melakukan kegiatan”
2) Waktu
“Jam 10.00, bagaimana Pak KT?”
3) Tempat
“Kita bisa mengobrol di ruangan ini saja, apa Pak KT bersedia?”
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN KT
SP3P

Pertemuan ke : 4 (empat)
Hari / Tanggal : Sabtu, 06 Mei 2018
Pukul : 10.00 Wita
A. Proses keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Klien mengatakan mendengar suara laki-laki yang memerintahkan
klien untuk membanting barang disekitarnya.
b. Pasien terlihat sering berbicara-berbicara sendiri.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsisensori : halusinasi pendengaran.
3. Tujuan
a. Klien dapat melatih cara baru untuk mengontrol halusinasi yaitu
dengan melakukan kegiatan.
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien.
b. Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan cara melakukan
kegiatan harian.
c. Menganjurkan klien memasukkan kedalam kegiatan harian.

B. Strategi Pelaksanaan
1. Tahap orientasi
a. Salam therapeutik
“Selamat Pagi Pak KT”
b. Validasi
“Bagaimana tidurnya tadi malam, kemarin sudah melatih cara
mengendalikan halusinasi dengan menghardik dan mengobrol dengan
orang lain?”
c. Kontrak
1) Topik
“Sesuai janji kita kemarin, sekarang kita akan mendiskusikan cara
ketiga untuk mengatasi halusinasi yang Bapak KT alami, yaitu
dengan melakukan kegiatan”
2) Waktu
“Berapa lama Pak KT mau kita mengobrol?Bagaimana kalau 15
menit?”
3) Tempat
“Dimana kita akan mengobrol?Bagaimana kalau di ruangan ini
saja?”
2. Tahap kerja
 “Hari ini kita akan belajar cara ketiga untuk mencegah halusinasi
Bapak, yaitu dengan melakukan kegiatan. “
 “Apa saja biasanya Pak KT lakukan? Pagi-pagi apa kegiatannya
bapak? “ Wah bagus sekali kegiatannya.
 “Mari kita latih satu kegiatan hari ini. Bagus sekali (jika KT bisa
lakukan)” (Latih kegiatan sesuai pilihan klien).
 “Kegiatan ini bisa Pak KT lakukan untuk mencegah ketika halusinasi
Pak KT muncul. Kegiatan lain akan kita latih agar dari pagi sampai
malam ada kegiatan.”
3. Tahap terminasi
a. Evaluasi
“Bagaimana perasaan Pak KT setelah kita latihan tadi?Coba Pak KT
sebutkan lagi bagaimana cara untuk mengontrol halusinasi!”
b. Tindak lanjut
“Jika nanti Pak KT mendengar suara-suara itu, Bapak bisa gunakan
cara yang telah kita latih bersama”
c. Kontrak yang akan datang
1) Topik
“Kita sudah punya tiga acara untuk mengontrol halusinasi,besok
siang saya akan menemui keluarga Pak KT, jadi kita bertemu lusa
kita akan belajar obat-obat yang Pak KT minum.”
2) Waktu
“Bagaimana kalau setelah Pak KT mendapat snack, jam 09.30
wita?”
3) Tempat
“Kita bisa mengobrol di Ruang Makansaja, apa Pak KT bersedia?”
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN KT
SP1K

Pertemuan ke : 5 (lima)
Hari / Tanggal : Sabtu, 06 Mei 2018
Pukul : 15.30 Wita
A. Proses keperawatan
1. Kondisi Keluarga
a. Keluarga belum mengetahui tentang cara merawat klien dengan
halusinasi.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsisensori : halusinasi pendengaran.
3. Tujuan
a. Keluarga dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.
b. Keluarga dapat menyebutkan pengertian, tanda dan gejala serta proses
terjadinya halusinasi.
c. Keluarga dapat menjelaskan cara untuk merawat klien dengan
halusinasi.
4. Tindakan Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya dengan keluarga.
b. Mendiskusikan dengan keluarga masalah yang dirasakan keluarga
dalam merawat klien.
c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang pengertian halusinasi yang
dialami klien, tanda dan gejala halusinasi serta proses terjadinya
halusinasi.
d. Menjelaskan cara merawat anggota keluarga yang sedang berhalusinasi
di rumah : beri kegiatan, jangan biarkan sendiri, makan bersama,
bepergian bersama.
B. Strategi Pelaksanaan
1. Tahap orientasi
a. Salam therapiutik
“Selamat siang Bu, perkenalkan saya Alya, perawat yang bertugas
merawat keluarga Ibu yaitu Pak KT”
b. Validasi
“Bagaimana kabar Ibu di rumah?”
c. Kontrak
1) Topik
“Hari ini saya datang kesini untuk mendiskusikan tentang keadaan
klien KT keluarga Ibu”
2) Waktu
“Berapa lama kita bisa diskusi?Bagaimana kalau 15 menit?”
3) Tempat
“Boleh kita bicara di teras ini?”
2. Tahap kerja
 “Apa masalah yang Ibu hadapi dalam merawat klien KT di rumah?”
“Gejala yang dialami oleh bapak KT itu disebut halusinasi, yaitu
mendengar atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada.Tanda-
tandanya bicara sendiri dan tertawa sendiri atau marah-marah tanpa
sebab.Jadi, jika Bapak KT mengatakan mendengar suara-suara itu
sebenarnya tidak ada. Oleh karena itu kita diharapkan dapat
membantunya dengan beberapa cara.”
 “Cara-cara tersebut adalah: pertama, di hadapan Bapak KT jangan
membantah atau mendukung halusinasi. Katakan saja Ibu percaya
bahwa Pak KT mendengar suara, tetapi Ibu sendiri tidak mendengar.
Kedua, jangan biarkan bapak KT melamun dan sendirian karena
kalau melamun halusinasi akan muncul lagi. Upayakan ada orang
mau bercakap-cakap dengannya.Buat kegiatan keluarga seperti
makan bersama dan bersembahyang bersama. Ketiga, bantu bapak
KT minum obat secara teratur dan jika obat habis ajak Pak KT untuk
kontrol kembali atau jika halusinasi tidak terkontrol segera ajak Pak
KT ke pelayanan terdekat atau rumah sakit.”
3. Tahap terminasi
a. Evaluasi
“Bagaimana Ibu, apa Ibu bisa sebutkan tentang gejala halusinasi dan
cara mengatasinya?”
b. Tindak lanjut
“Perlu kerja sama antara kita untuk membantu Pak KT, saya berharap
Ibu bisa mengunjungi Pak KT di rumah sakit dan kita bersama
mendiskusikan tentang perawatan Pak KT”
c. Kontrak yang akan datang
1) Topik
“Kalau Ibu bisa datang kita akan membicarakan tentang dosis obat,
nama obat serta cara minum obat buat Pak KT dan juga melatih
cara merawat Pak KT.”
2) Waktu
“Apa bisa Ibu datang minggu besok jam 10.00 wita?”
3) Tempat
“Kita akan bersama Bapak KT di ruang makan ruang rawat inap
bapak KT” apakah ibu bersedia?”
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN KT
SP2K

Pertemuan ke : 5 (lima)
Hari / Tanggal : Minggu 07 Mei 2018
Pukul : 10.30 Wita
A. Proses keperawatan
1. Kondisi Keluarga
a. Keluarga belum mengetahui tentang caramem buat jadwal aktivitas
klien dirumah termasuk minum obat.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsisensori : halusinasi pendengaran.
3. Tujuan
a. Keluarga dapat membuat jadwal aktivitas dirumah termasuk minum
obat.
b. Keluarga dapat melakukan follow up klien setelah pulang.
4. Tindakan Keperawatan
a. Membantu keluarga dalam membuat jadwal aktivitas dirumah
termasuk minum obat.
b. Menjelaskan follow up klien setelah pulang.

B. Strategi Pelaksanaan
1. Tahap orientasi
a. Salam therapiutik
“Selamat siang Bu, perkenalkan saya Alya, perawat yang bertugas
merawat keluarga Ibu yaitu Pak KT”
b. Validasi
“Bagaimana kabar Ibu di rumah?”
c. Kontrak
1) Topik
“Hari ini saya datang kesini untuk membantu Ibu dalam membuat
jadwal aktivitas dirumah termasuk minum obat dan menjelaskan
follow up klien setelah pulang”
2) Waktu
“Berapa lama kita bisa diskusi? Bagaimana kalau 15 menit?”
3) Tempat
“Boleh kita bicara di teras ini?”
2. Tahap kerja
 “Terkait dengan kegiatan dalam merawat klien dengan halusinasi
yang sudah saya jelaskan sebelumnya, saya akan melatih Ibu untuk
menyusun jadwal kegiatan sehari-hari klien.”
 “ Kemudian nanti Ibu yang akan melatih Bapak KT untuk
menyusun jadwal kegiatan sehari-harinya. Tolong Ibu pantau
pelaksanaannya dan beri pujian kalau Pak KT berhasil
melakukannya.”
 “Kemudian bantu bapak KT minum obat secara teratur dan jika obat
habis ajak Pak KT untuk kontrol kembali atau jika halusinasi tidak
terkontrol segera ajak Pak KT ke pelayanan terdekat atau rumah
sakit.”
3. Tahap terminasi
a. Evaluasi
“Bagaimana Ibu, apa Ibu bisa sebutkan tentang gejala halusinasi dan
cara mengatasinya?”
b. Tindak lanjut
“Perlu kerja sama antara kita untuk membantu Pak KT, saya berharap
Ibu bisa mengunjungi Pak KT di rumah sakit dan kita bersama
mendiskusikan tentang perawatan Pak KT”
c. Kontrak yang akan datang
1) Topik
“Kalau Ibu bisa datang kita akan membicarakan tentang dosis obat,
nama obat serta cara minum obat buat Pak NA dan juga melatih
cara merawat Pak KT.”
2) Waktu
“Apa bisa Ibu datang besok jam 10.00 wita?”
3) Tempat
“Kita akan bersama Bapak KT di ruang makan ruang rawat inap”.
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN KT
SP4P

Pertemuan ke : 6 (enam)
Hari / Tanggal : Senin, 08 Mei 2018
Pukul : 10.00 Wita
A. Proses keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Klien mengatakan mendengar suara laki-laki yang memerintahkan
klien untuk membanting barang disekitarnya.
b. Pasien terlihat sering berbicara-berbicara sendiri.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsisensori : halusinasi pendengaran.
3. Tujuan
a. Klien dapat menyebutkan manfaat,dosis dan efek samping obat.
b. Klien dapat mendemonstrasikan penggunaan obat secara benar.
c. Klien dapat informasi tentang efek samping obat.
d. Klien dapat memahami akibat berhenti inum obat.
e. Klien dapat menyebutkan prinsip 5 benar penggunaan obat.
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien.
b. Memberikan penkes tentang penggunaan obat secara teratur.
c. Menganjurkan klien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian.
B. Strategi Pelaksanaan
1. Tahap orientasi
a. Salam therapeutik
“Selamat pagi Pak KT”
b. Validasi
“Bagaimana tidurnya tadi malam?Kemarin sudah lakukan jadwal
kegiatan hariannya?”
c. Kontrak
1) Topik
“Sesuai janji kita kemarin, sekarang kita akan mendiskusikan obat-
obat yang Pak KT peroleh”
2) Waktu
“Berapa lama Pak KT mau kita diskusi?Bagaimana kalau 15
menit?”
3) Tempat
“Boleh kita diskusi di ruang ini saja?”
2. Tahap kerja
 “Pagi ini kita akan mendiskusikan tentang obat-obatan yang Pak KT
minum. Adakah bedanya setelah minum obat secara teratur?”
 “Apakah saura-suara berkurang atau hilang? “
 “Minum obat sangat penting agar suara-suara yang Pak KT dengar
dan menggangu selama ini tidak muncul lagi. Berapa macam obat
yang Pak KT minum? (Perawat menyiapkan obat klien). ”Ini yang
berwarna orange namanya Chlorpromazine (CPZ) diminum 1 kali
sehari. Yang berwarna merah muda namanya Haloperidol, diminum 2
kali sehari.Dan yang warna kuning namanya Hexymer diminum 1 kali
sehari”
 “ Nanti konsultasi dengan dokter, sebab kalau putus obat Pak KT akan
kambuh dan sulit untuk sembuh seperti keadaan semula. Pak KT juga
harus tahu behawa efek samping dari obat-obat tersebut adalah salah
satunya menyebabkan mengantuk dan pusing atau sakit kepala. Pak
KT juga harus teliti minum obat-obat ini. Pastikan obatnya benar,
artinya Pak KT harus memastikan bahwa obat itu benar-benar punya
Pak KT. Jangan keliru dengan obat milik orang lain. Baca nama
kemasannya. Pastikan obat diminum pada waktunya dengan cara yang
benar, yaitu diminum setelah makan dan tepat jamnya.”
3. Tahap terminasi
a. Evaluasi
“Bagaimana perasaan Pak KT setelah tahu tentang obat-obat Pak
KT?”
b. Tindak lanjut
“Nanti Pak KT dapat meminta obat dengan perawat setiap waktunya
Pak KT minum obat, Pak KT harus belajar sendiri minum obat.”
c. Kontrak yang akan datang
1) Topik
“Nanti kita akan ketemu lagi untuk melihat bagaimana Bapak KT
mengontrol halusinasinya.”
2) Waktu
“Bagaimana kalau nanti kita ketemu jam 15.00 wita?”
3) Tempat
“Di ruang ini lagi ya Pak?”

Anda mungkin juga menyukai