Anda di halaman 1dari 15

MATERI PANUM PROFESI NERS ANGKATAN IX

TERAPI OKSIGEN, NEBULIZER, PEMBERIAN OBAT PARENTERAL,


DAN SUCTIONING

(hanya digunakan dilingkungan sendiri)

OLEH

GUSTI PANDI LIPUTO

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2018
TERAPI OKSIGEN
Oleh: Gusti Pandi Liputo

LEARNING OUTCOME
Mahasiswa dapat melakukan pemberian terapi oksigen dengan benar dan aman
sesuai kebutuhan pasien.

TINJAUAN TEORI
Terapi oksigen merupakan salah satu terapi pernafasan dalam mempertahankan
oksigenasi. Tujuan pemberian oksigen adalah (Suryono, 2010).
1. Mengatasi keadaan hipoksemia
2. Menurunkan kerja pernafasan
3. Menurunkan beban kerja otot jantung (miokard)

Jenis-jenis pemberian oksigen (Basic Human Needs and Related Nursing Care)
PENILAIAN KETERAMPILAN
TERAPI OKSIGEN

Nama Mahasiswa :

NIM :

No Aspek yang dinilai Skor


1 Cuci tangan
2 Persiapan alat
3 Komunikasi dengan klien
4 Isi gelas humidifer dengan water for irigation setinggi batas
yang tertera
5 Menghubungkan flow meter dengan tabung oksigen/sentral
oksigen
6 Cek fungsi flow meter dan humidifer dengan pengatur
konsentrasi oksigen dan amati ada tidaknya gelembung
udara dalam glas flow meter
7 Menghubungkan catheher nasa/kanul nasal dengan
flowmeter
8 Alirkan oksigen ke kateter nasal dengan aliran anatara 1-6
lieter/menit. kanul nasal dengan aliran antara 1-6
liter/menit atau alirkan oksien ke sungkup muka partial
rebreathing dengan aliran udara 80-12/menit
9 Cek aliran kateter nasal dengan menggunakan punggung
tangan untuk mengetahuai ada tidaknya aliran oksigen
10 Olesi ujung kateter nasal dengan jeli sebelum dipakai ke
pasien
11 Pasang alat kateter nasal pada klien
12 Tanyakan pada klien apakah oksigen telah mengalir sesuai
yang diininkan
13 Cuci tangan
14 Rapihkan peralat kembali
15 Dokumentasi
Total

Penilai
TERAPI INHALASI (NEBULIZERS)
Oleh: Gusti Pandi Liputo

LEARNING OUTCOME
Mahasiswa dapat melakukan pemberian terapi inhalasi (nebulizers) dengan benar
dan aman sesuai kebutuhan pasien.

TINJAUAN TEORI
Tipe pemberian inhalasi, yakni (M. Amin, 2016)
1. Pressurised metered dose inhaler (pMDI)
2. MDI degan spacer atau tabung
3. MDI dengan bantuan pernapasan
4. Inhaler bubuk kering (DPI)
5. NEBULIZERS

Nebulizer merupakan mesin udara bertekanan yang mengubah obat asma cair
menjadi kabut halus yang bisa dihirup dengan mudah. Nebulizer baik untuk anak-
anak, orang yang memiliki masalah MDI/DPI. Model nebulizer sudah banyak
akan tetapi fungsi dan cara kerjanya sama.

Terdapat dua tipe nebulizers (M. Amin, 2017) yakni kompresor dan ultrasonic.
Nebulizers Ultrasonik (NU) menghasilkan vibrasi frekuensi tinggi membuat
gelombang pada cairan obat yang menimbulkan air mancur kecil. NU mampu
menghasilkan kabut halus uniform dan konsisten yang menyebar ke seluruh
saluran napas (SN).

Kompresor Nebulizer Ultrasonik Nebulizer

Kompresor nebulizers adalah mesin kompresor yang menggerakkan arus udara


bertekanan ke pipa sempit dan melalui lobang sempit sehingga mendorong obat
keluar.
PENILAIAN KETERAMPILAN
TERAPI NEBULIZER

Nama Mahasiswa :

NIM :

No Aspek yang dinilai Skor


1 Peralatan
1. Nebulizer dan tube penghubung
2. Cannula oksigen
3. Tuber berkerut, pendek
4. Sumber kompresi/compressor udara
5. Medikasi/obat yang diberikan melalui nebulizer
2 Persiapan
1. Tempatkan klien pada posisi tegak/40-90 derjat
yang memungkinkan klien ventilasi dan pergerakn
diafragma maksimal
2. Kaji suara napas, pulse rate, status respirasi,
saturasi oksigen sebelum medikasi diberikan
3. Kaji heart rate selama pengobatan, jika heart rate
meningkat 20x per menit, hentikan terapi nebulizer
pada klien ibu hamil.
4. Instruksikan klien untuk mengikuti prosedur
dengan benar, lakukan perlahan, napas dalam dan
tahan napas saat inspirasi puncak beberapa saat.
3 Tahapan prosedur
Pra interaksi
1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
Orientasi
1. Memberi salam kepada klien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan kesiapan klien
4 Tahap Kerja
1. Pasang nebulizer dan tube dan masukkan obat
kedalam nebulizer sesuai program (obat-obat
bronkodilator berupa cairan untuk pengobatan
hirup, cairan bronkodilator sebanyak 0.3-0.5 ml)
2. Ditambahnakn/dicampur sejumlah norml saline
steril sebanyak 1 ml sampai 1.5 ml ke nebulizer
sesuai program.
3. Hubungkan nebulizer ke sumber kompresi gas,
berikan oksigen 6-8 liter/menit, sesuaikan flowrate
oksigen sampai kabut yang keluar sedikit tipis, jika
terlalu kuat arusnya obat dapat terbuang sia-sia.
4. Pandu klien untuk mengikuti teknik bernapas yang
benar
5. Lanjutkan pengobatan sampai kabut tidak lagi
diproduksi
6. Kaji ulang suara napas, pulse rate, saturasi oksigen
dan respiratori rate
7. Pemberian mungkin membutuhkan waktu selama
10 menit.
Tahap terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien dan keluarga
3. Mencuci tangan dan dokumentasi
Total

Penilai
PEMBERIAN OBAT PARENTERAL
Oleh: Gusti Pandi Liputo

LEARNING OUTCOME
Mahasiswa dapat melakukan pemberian obat dengan benar dan aman sesuai
kebutuhan pasien.

TINJAUAN TEORI
Pemberian obat parenteral merupakan pemberian obat yang dilakukan dengan
menyuntikkan obat tersebut ke jaringan tubuh dengan cara
1. Subcutaneous (SC) yaitu menyuntikkan obat ke dalam jaringan yang
berada dibawah lapisan dermis
2. Intradermal (ID) yaitu menyuntikkan obat ke dalam lapisan dermis,
dibawah epidermis
3. Intramuscular (IM) yaitu muenyontikkan obat ke dalam lapisan otot tubuh
4. Intravenous (IV) yaitu menyuntikkan obat ke dalam vena.
(Gambar: augmentationlimitles.ipage.com)

Pemberian obat masuk dalam indikator international patient safety goals (IPSG).
Berikut prinsip 5 benar pemberian obat yakni (FK Unsoed).
 Benar Klien: Periksa nama klien, nomer RM, ruang, nama dokter yang
meresepkan pada catatan pemberian obat, catatan pemberian obat, kartu
obat dan gelang identitas pasien
 Benar Obat: Memastikan bahwa obat generik sesuai dengan nama
dagang obat, klien tidak alergi pada kandungan obat yang didapat.
memeriksa label obat dengan catatan pemberian obat
 Benar Dosis: Memastikan dosis yang diberikan sesuai dengan rentang
pemberian dosis untuk cara pemberian tersebut, berat badan dan
umur klien; periksa dosis pada label obat untuk membandingkan dengan
dosis yang tercatat pada catatan pemberian obat; lakukan
penghitungan dosis secara akurat.
 Benar Waktu: periksa waktu pemberian obat sesuai dengan waktu yang
tertera pada catatan pemberian obat (misalnya obat yang diberikan 2 kali
sehari, maka pada catatan pemberian obat akan tertera waktu pemberian
jam 6 pagi, dan 6 sore)
 Benar Cara: memeriksa label obat untuk memastikan bahwa obat
tersebut dapat diberikan sesuai cara yang diinstruksikan, dan periksa
cara pemberian pada catatan pemberian obat.
INJECTION SITE IM
PENILAIAN KETERAMPILAN
INJEKSI OBAT

Nama Mahasiswa :

NIM :

No Aspek yang dinilai Skor


cek indikasi medis
cuci tangan
siapkan obat sesuai prinsip 5 benar
komunikasi terapeutik (identifikasi klien, jelaskan prosedur
dan tujuan, beri kesempatan klien untuk bertanya)
tanyakan keluhan klien dan kaji adanya alergi
jaga privasi klien
gunakan sarung tangan
pilih tempat penusukan bantu klien untuk mendapatkan
posisi yang nyaman dan mudah untuk perawat melihat
tempat penusukan
Injeksi intradermal
Dengan ujung jarum menghadap ke atas dan menggunakan
tangan dominan, masukan jarum tepat dibawah kulit suduh
10-15 derjat
Jika jarum telah masuk ke bawah kulit dan terlihat,
masukkan lagi sekitar 1/8 inci
Cabut jarum dengan sudut yang sama saat disuntikan. jika
terdapat darah, uspa dengan lembut menggunakan kapas
alkhol lain.
Buat lingkaran 1 inci di sekililing jendalan dan instruksikan
klien untuk tidak menggosok daerah tersebut.
Kaji kembali klien dan tempat injeksi setelah 5 menit, 15
menit dan selanjutnya secara periodic
Observasi kulit adanya kemerahan atu bengkak. jika test
alergi, observasi adanya reaksi sistemik (misalnya sulit
bernafas, berkeringat, pingsan, berkurangnya tekanan
darah, mual, muntah, sianosis)
Injeksi intramuscular
Bebaskan pakaian dari tempat penusukan
Bersihkan tempat yang akan digunakan dengan kapas
alkohol
Buka tutup jarum
Rengangkan kulit di tempat penusukan dengan cara:
Tempatkan ibu jari dan jari telunjuk tangan non dominan di
atas tempat penusukan (hari-hat jangan samapi mengenai
daerah yang telah dibersihkan) hingga memberntuk v
Rengangkan ibu jari dan jari telunuk dengan arah
berlawanan, memisahkan jari sepnajang 3 inci.
Cepat masukan jarum dengan sudut 90 derajat dengant
angan yang dominan.
Pindahkan ibu jari dan jari telunjuk jari non dominan dan
kulit untuk mendukung barel spuit, jari sebaiknya
ditempatkan pada barrel sehingga saat mengaspirasi, anda
dapat melihat barel dengan jelas.
Tarik plunger dan observasi adanya darah pada spuit
Jika terdapat darah, tarik jarum keluarkan, berikan tekanan
pada tempat tusukan (ajak klien berbicara)
Tarik jarum dengan sudut yang sama saat penusuukan
Usap dan bersihkan temapt penusukan dengan kapas
alkohol lain (jika kontra indikasi untuk obat berikan
penekanan yang lambat saja)
Injeksi Subkutan
Pilih tempat penusukan pada lengan atas atau abdomen.
Jika kedua tempat tersebut tidak memungkinkan pilih
alternatif lainya (rotasikan tempat penusukan)
Bantu klien untuk mendapatkan posisi yang nyaman sesuai
tempat yang dipilih
Letakan alas dibawah bagian tubuh yang akan dilakukan
terapi intravena
Bersihkan temapt yang akan digunakan dengan kapas
alcohol
Buka tutup jarum
Tarik kulit dan jaringan lemak dengan ibu jari dan jari
tangan non dominan
Dengan tangan yang dominan, masukan jarum dengan
sudut 45 derajat untuk orang gemuk dengan suduh 90
derajat
Lepaskan arikan tangan non dominan
Tarik plunger dan observasi adanya darah pada spuit
Jika tidak terdapat obat masukan obat perlahan, jika ada
darah tarik kembali jarum dari kulit, biarkan tempat
penusukan selama 2 menit observasi adanya hematoma
atau memar jika perlu berikan plester, dan siapkan obat
yang baru, mulai dengan langkah awal pilih tempat yang
baru.
Intravena
Letakkan klien pada posisi semifowler atau supine jika
tidak memungkinnkan
Letakkan alas dibawah bagian tubuh yang akan dilakuakn
tindakan terapi intravena
Bebaskan lengan klien dari baju/kemeja
Letakkan tourniquet 5 cm diatas tempat tusukan
Kencangkan tourniquet
Anjurkan klien untuk mengepalkan telapat tangna dan
membukanya beberapa kali, palpasi dan pastikan tekanan
yang akan ditusuk
Bersihkan kulit dengan cermat menggunakan kapas
alkohol, lalu diulangi dengan menggunakan kapas.
Arahkan melingkat dari dalam keluar lokasi tusukan.
Gunakan ibu jari untuk menekan jaringan dan vena 5 cm
dibawah tempat tusukan.
Pegang jarum dalam posisi 30 derjat sejajar dengan vena
yang akan ditusuk, lalu tusuk perlahan dan pasti.
Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum ke
dalam vena.
Lakukan aspirasi
Lepaskan tourniquet
Masukkan obat ke dalam pembuluh vena perlahan-lahan
Keluarkan jarum dari pembuluh vena
Tutup tempat tusukan dengan kasa steril ayng diberi
beradin.
Cuci tangan.
Dokumentasi
Total

Penilai
PENILAIAN KETERAMPILAN
SUCTIONING

Nama Mahasiswa :

NIM :

No Aspek yang dinilai Skor


1 Peralatan
1. Bak instrument berisi pinset anatomi 2, kasa
secukupnya
2. NaCL atau air matang
3. Canuler section
4. Perlak dan pengalas
5. Mesin scution
6. Sarung tangan
2 Persiapan
1. Pastikan identitas pasien
2. Kaji kondisi pasien
3. Beritahu dan jelaskan pada pasien atau keluarganya
tentang tindakan yang dilakukan
4. Jaga privasi pasien
4 Tahap Kerja
1. Beri tahu pasien bahwa tindakan akan segera
dimulai
2. Cek alat-alat yang akan digunakan
3. Cuci tangan
4. Dekartkan alat-alat ke sisi tempat tidur pasien
5. Pakai sarung tangan
6. Berikan posisi yang nyaman pada pasien dengan
kepala sedikit ekstensi
7. Berikan oksigen 2-5 menit
8. Letakkan pengalas dibawah dagu
9. Hidupkan mesin, cek tekanan
10. Masukkan kanul dengan hati-hati (hidung <5 cm,
mulut <10 cm)
11. Hisap lendir dengan menutup lubang kanul,
menarik keluar dengan perlahan sambl memutar (5
detik untuk anak, 10 detik untuk dewasa).
12. Bilas kanul dengan NaCL, berikan kesempatan
pasien bernafas
13. Ulangi prosedur tersebut 3-5 kali suctioning
14. Observasi keadaan umum pasien dan status
pernafasannya
15. Observasi secret tentang warna, bau dan volumenya
16. Lepaskan handscoen.
17. Rapihkan kembali pasien
Tahap terminasi
1. Berikan reinforenecement positif pada pasien
2. Buat kontrak untuk pertemuan selanjutnya.
3. Kembalikan peralatan
4. Cuci tangan
Total

Anda mungkin juga menyukai