Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fundamental Pathophysiology Of


Respiratory System

Yang Dibimbing Oleh Ns. Heni Dwi Windarwati, M.kep, Sp. KepJ

KELOMPOK 4 :

AMBAR PUSPANINGRUM (125070218113007)

SITI NURHIDAYATI (125070218113019)

RISDIANA ANJIANI (125070218113031)

KANIA LIESPAHLEVI SABRI (125070218113043)

REKY SULISTIONO (125070218113055)

JURUSAN ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2014
PERTANYAAN PERTAMA

Klien Anda menggunakan inhaler aerosol albuterol empat kali sehari untuk
mencegah serangan asma. Obat jenis apa itu? Bagaimana cara kerjanya? Apa penyuluhan
pada klien yang Anda harus berikan mengenai pemberian dosis dan efek sampingnya?

JAWABAN

Albuterol adalah salah satu jenis pelega serangan asma jangka pendek yang
banyak dipilih oleh penderita asma. Albuterol dikenal juga dengan sebutan short-acting
broncho-dilator.Ketika serangan asma menyerang, alburetol dapat dengan cepat
menghentikan serangan asma dengan cara melebarkan saluran pernafasan dalam hitungan
menit. Albuterol banyak digunakan melalui inhaler seperti ProAir HFA dan Ventolin HFA.
Albuterol bisa juga dikonsumsi dalam bentuk tablet atau sirup.

Albuterol sulfat (proventil,ventolin)baik diabsorbsi melalui saluran gastrointestinal dan


di metabolisme dengan ekstensi f oleh hati.waktu paruh dari obat sedikit berbeda-beda
tergantung rute pemberian (rute oral 2,5 jam da inhalasi 4 jam)

Berikan penjelasan pada klien dan keluarga terkait dosis dan efek samping sebagai
berikut:
-Anak : 100 mcg (1 hisapan) dan dapat dinaikkan menjadi 200 mcg (2 hisapan) bila perlu.
-Dewasa : 100-200 mcg (1-2 hisapan), 3-4 kali sehari.
Efek samping sendiri ada 2:
-Pemberian dosis yang sering dapat menyebabkan tremor,gugup dan meningkatnya denyut
jantung
-Efek teraupetik mengobati asma dan bronkospasme
PERTANYAAN KEDUA

Obat-obat teofilin diberikan dalam bentuk tablet untuk mencegah serangan asma dan
cairan intravena untuk serangan asam akut. Apa efek dari teofilin? Berapa batas serum
terapeutiknya? Mengapa kadar serumnya perlu dipantau?

JAWABAN

1. Efek penggunaan obat teofilin


a. Sakit kepala, pusing,bingung,mual,muntah,nyeri lambung
b. Stimulans susunan syaraf pusat, hematemesis,demam
c. Penggunaan suppositoria teofilin dalam waktu panjang dapat menimbulkan iritasi
rektal
d. Pemberian injeksi dapat menimbulkan aritmia,hipertensi dari gagal jantung
e. Ruam kulit,gatal,hiperglikemik
f. Insomnia
g. Dapat melemaskan otot polos
h. Dapat melemaskan otot jantung
i. Memicu pembentukan urin oleh ginjal ( diuretik)
2. Batas serum terapeutiknya
a. Dengan pemberian bentuk tablet
Konsentrasi plasma berada dalam kisaran terapeutik sebanyak 10-2omg/l
dengan pemberian 6-12 jam.
b. Dengan menggunakan intravena
Pemberian dosis pada pasien dengan menggunakan obat teofilin secara
intravena beragam di bedakan menurut usia
1. Pada dewasa dosis pembebanan sebanyak 5,6 mg/kg di infus sampai 30
menit,di ikuti dengan 3-6 mg/kg tiap 6-8 jam
2. Pada anak dosis pembebanan sebanyak 5,6 mg/kg di ikuti dengan 0,8-1,2
mg/kg/jam dengan infus kontinu
3. Pada neonatus berumur > 8 minggu dosis awal yaitu 1 mg/kg untuk setiap
mcg/ml, meningkat sesuai kadar plasma yang di inginkan, kemudian 1-3
mg/kg tiap 6 jam
4. Pada neonatus berumur 4-8 minggu dosis awal 1 mg/kg untuk setiap 2
mcg/ml,meningkat sesuai kadar plasma yang di inginkan,kemudian 1-2 mg/kg
tiap 12 jam
5. Pada neonatus berumur cukup bulan <4 minggu dosis awal yaitu 1 mg/kg
untuk setiap 2 mcg/ml, meningkat sesuai kadar plasma yang di inginkan
kemudian 1-2 mg/kg tiap 12 jam
6. Pada neonatus prematur dosis nya yaitu dosis awal 1 mg/kg untuk setiap 2
mcg/ml, meningkat sesuai kadar plasma yang di inginkan, kemudian 1 mg/kg
tiap 12 jam
3. Mengapa kadar serumnya perlu di pantau?
a. Per oral/tablet
Karena jika pemberian dosis obat di atas 25 mg/l timbul efek toksik berupa
aritmia dan konvulsi yang bisa menjadi fatal. Tidak di ketahui bagaimana teofilin
menyebabkan bronkodilatasi pada pasien asma. Teofilin menghambat
fosfodiesterase dan peningkatan kadar cAMP seluler. Konsentrasi teofilin yang
menghambat sebagian besar fosfodiesterase lebih tinngi daripada kisaran
terapeutiknya, tetapi terdapat sejumlah bukti bahwa subtipe enzim dalam otot
polos saluran napas lebih sensitif terhadap obat tersebut.
b. Intravena
Jika pemberian obat secara intravena berlebihan pada pasien dapat
menyebabkan bronkodilatasi dan menyebabkan mual dan muntah pada pasien
dan juga memicu adanya pembentukan urin oleh ginjal (diuretik)
PERTANYAAN KETIGA

Kapan sodium kromolin dipakai untuk mengobati asma? Mengapa kromolin tidak
boleh dihentikan dengan tiba-tiba?

JAWABAN

Kromolin Sodium adalah obat nonracun dengan sifat antiperadangan yang kuat dan hampir-
hampir tidak memiliki efek-efek samping yang signifikan. Obat ini telah tersedia sejak 1975
dan kepopulernya terus meningkat.

Kromolin sodium yang dikenal dengan nama Intal adalah obat yang ternilai harganya dalam
penyakit asma ( sekaligus pula rinitis alergik atau kondisi-kondisi sinus ) karena
menstabilkan sel-sel mast. Sel mast adalah salah satu sel utama yang terlibat dalam aliran
alergi : ketika suatu sel mast terangsang, ia akan pecah, dengan mengeluarkan histamin
dan memicu terjadinya unsur-unsur penyebab peradangan lainya. Kromolin sodium tidak
hanya menstabilkan sel-sel mast, ia juga memperkecil kepekaan saluran-saluran pernafasan
secara umum.

Hal menarikdari obat ini adalah bahwa kromolin sodium mencegah terjadinya reaksi-reaksi
asma fase awal maupun akhir. Hal ini artinya kromolin sodium mencegah reaksi asma yang
akut. Namun ia juga akan membantu mengurangi peradangan tertunda yang dikenalsebagai
fase akhir. Obat ini tidak hanya membantu asma akibat alergi, tetapi juga dapat
menyembuhkan asma yang dipicu oleh olahraga, dan juga asma yang disebabkan oleh
cuaca dingin atau berkabut. Obat ini benar-benar bekerja dengan baik dan hanya memiliki
sedikit efek samping.

Obat ini juga memiliki kelemahan. Pertama, meskipun dapat mencegah serangan yang akut
jika digunakan sebelum seseorang terekspos oleh alergen. Obat ini tidak dapat
menyembuhkan serangan-serangan akut setelah serangan tersebut terjadi. Bahkan, bagi
beberapa individu yang sensitif obat ini dapat memperparah kondisi yang terjadi dengan
menyebabkan adanya iritasi lokal. Bagi kasusu-kasusu seperti ini, bronkodilator adalah obat
yang lebih efektif.

Intal juga memiliki beberapa efek samping kecil. Terkadang pasien mengeluh tentang iritasi
kerongkongan, batuk, atau mulut yang kering setelah menggunakan obat tersebut. Hal ini
mungkin diakibatkan karena bentuknya yang seperti bubuk. Intal juga harus dipergunakan
dengan peringatan bagi pasien-pasien yang memiliki penyakit hati atau ginjal karena obat ini
dimetabolisasi oleh kedua organ tersebut.
Kromolin sodium biasanya diproduksi dalam bentuk bubuk kering dalam kapsul dan harus
dipergunakan dengan menggunakan suatu alat hirup khusus. Sekarang ini tersedia dalam
bentuk alat semprot yang mudah digunakan.

Kendala utama yang dimiliki oleh para pasien dengan kromolin sodium adalah bahwa obat
ini tidak selalu bekerja dengan cara yang secepat dan sedramatis obat-obat lain. Meskipun
beberapa pasien mungkin mendapatkan penyembuhan seketika dengan obat ini. Beberapa
pasien yang lain mungkin tidak melihat adanya tanda-tanda kesembuhan sampai enam
minggu lamanya. Mereka menjadi berkecil hati dan harus tetap diingatkan bahwa dengan
sedikit kesabaran mereka mungkin akan dapat menemukan bahwa obat ini bekerja dengan
sangat baik.

Dosis umum intal adalah 2 semprotan, empat kali dalam sehari, dengan total sebesar 80
miligram sehari. Bronkospasme rebound merupakan efek samping yang serius dari
kromolin. Obat ini tidak boleh dihentikan dengan mendadak karena dapat menimbulkan
serangan asma.

Obat lain yang berhubungan dengan kromolin sodium adalah nedokromil sodium yang
disebut Tilade. Tilade tampaknya menghalangi unsur-unsur kimia penyebab peradangan,
tidak hanya di sel-sel mast, tetapi juga di keseluruhan jenis sel, termasuk eosinofil,
makrofage, histamin, prostaglandin, dan leukotrien akan diblok. Tilade tidak diserap secara
sistematis dan studi-studi awal mengindikasikan bahwa Tilade mungkin dapat menjadi
seefektif Intal. Sampai saat ini sepertinya hanya memiliki efek-efek samping dalam jumlah
minimal.
PERTANYAAN KEEMPAT

S.D. menggunakan dua inhaler aerosol, satu adalah bronkodilator (Proventil) dan
yang kedua adalah glukokortikoid (Vanceril). Apa pengajaran pada klien yang harus Anda
berikan dalam pemberian bersama dari obat-obat ini?

JAWABAN

Jelaskan pada klien penggunaan bronkodilator dengan menunggu selama 5 menit


sebelum pemakaian inhaler yang mengandung steroid agar tersedia cukup waktu untuk
bronkodilator dapat bekerja dengan baik. Penggunaan bersamaan pada obat ini dapat
berdampak terjadinya kandidiasis oral, infeksi jamur pada mulut dan tenggorokan.
Penggunaan beta - 2 agonis adrenergik dan kortikosteroid dapat mengakibatkan efek aditif
hypokalemi. Obat ini bekerja dengan cara mengendurkan dinding yang berotot dari saluran-
saluran udara, dan membesarkan bronco. Pemakaian obat ini juga dapat mengiritasi selaput
lendir lambung, kehilangan suara, dan terjadinya infeksi pada mulut.
PERTANYAAN KELIMA

E.W. sedang mengalami serangan asma. Dokter meresepkan metilprednisolon 4


mgh selama 5 hari dengan dosis yang diturunkan selama 6 hari (6 tablet pada hari pertama,
5 tablet pada hari kedua, 4 tablet pada hari ketiga, dan seterusnya). Pertanyannya yang
klien ajukan adalah:

JAWABAN

Apa tujuan obat metilprednisolon?

Obat metilprednisolon adalah obat yang termasuk dalam kategori kortikosteroid. Obat ini
dapat sebagai antiinflamasi, pengobatan iritasi radiks saraf dan nyeri, pengobatan reaksi
alergi, dan untuk asma sendiri sebagai penatalaksanaan jangka pendek dari asma yang
tidak responsif bronkodilator dan penyakit paru obstruktif kronis. Metilprednisolon dapat
menurunkan jumlah dan aktivitas dari sel-sel radang, meningkatkan efek obat-obatan
adrenergik beta terhadap produksi AMP-siklik, dan menghambat mekanisme bronkodilatasi.

Mengapa memakai jumlah yang berkurang tiap harinya?

Penurunan dosis metilprednisolon yang bertahap dan perlahan adalah untuk mencegah
terjadinya kekambuhan serangan, selain itu pula obat ini diturunkan dosis secara bertahap
agar mencegah terjadinya reaksi berlebihan akibat reaksi obat yang terlalu kuat dan keras
sehingga menimbulkan efek samping berlebih, juga agar penghentian obat tidak terjadi
secara tiba-tiba sebagai bagian dari adaptasi tubuh terhadap obat.

Mengapa perlu memakan sesudah makan?

Karna kandungan obat ini yang terbilang kuat untuk itulah dibutuhkan pemberian obat
sesudah makan untuk mencegah iritasi pada gastrontestinal. Karna efek samping dari obat
ini dalam gastrointestinal berupa pankreatitis, ulkus peptikum dengan perforasi dan
perdarahan.

Apa respon yang seharusnya terjadi?

Respon yang seharusnya terjadi adalah serangan asma dapat kembali dengan cepat yang
kurang lebih terjadi selama kurang dari satu jam.
PERTANYAAN KEENAM

Apa yang dimaksud dengan mukolitik? Kapan obat ini digunakan?

JAWABAN

Mukolitik adalah suatu obat yang kegunaannya untuk mengencerkan lendir saluran
nafas. Mukolitik bekerja seperti detergen dengan mencairkan dan mengencerkan sekret
mukosa yang kental sehingga dapat di keluarkan. Pengobatan ini diberikan bersamaan
dengan bronkodilator untuk penderita asma atau penyakit saluran pernafasan hiperaktiv.
Obat ini dapat menimbulkan efek samping seperti mual dan muntah, stomatitis atau tukak
mulut, dan hidung berair

Anda mungkin juga menyukai