Disusun Oleh :
Kelompok 5
1. Ambar Puspaningrum 125070218113007
2. Fendi Risma Hanaf 125070218113021
3. Wenny Trisnaningtyas 125070218113027
4. Gilang Jayyid H. P 125070218113051
5. Sri Breginia R. S 125070218113047
6. Rohmatul Faizah 125070218113057
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis
dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul Asuhan ii
Keperawatan Cushing Sindrom.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai
pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Ns. Heni Dwi Windarwati, M.Kep., Sp. KepJ selaku dosen
pembimbing dalam mata kuliah Nursing Care of Metabolisme Endocrine Sytsem
beserta pihak-pihak yang telah memberikan masukan terhadap penulisan
makalah ini sehingga pembuatan makalah ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan penulis pada
khususnya, Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh
dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat
membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis
sampaikan terimakasih.
Penulis,
Kediri, 15
Desember2014
Daftar Isi
Halaman sampul ............................................................................. i
....................
Kata Pengantar ............................................................................. ii
....................
Daftar Isi ............................................................................. iii
....................
BAB I Pendahuluan ............................................................................. 1
....................
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 2
....................
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2
....................
1.3 Tujuan Umum ............................................................................. 2
....................
1.4 Tujuan Khusus ............................................................................. 2
....................
BAB II Pembahasan ............................................................................. 3
.................... iiii
2.1 Pengkajian ............................................................................. 3
....................
2.2 Analisa Data ............................................................................. 4
....................
2.3 Diagnosa Prioritas ............................................................................. 7
....................
2.4 Rencana ............................................................................. 7
Keperawatan ....................
2.4.1 Tujuan dan Kriteria ............................................................................. 7
Hasil ....................
2.4.2 Intervensi dan ............................................................................. 7
Rasional ....................
2.5 Implementasi ............................................................................. 14
....................
2. 6 Evaluasi ............................................................................. 15
....................
BAB III Penutup ............................................................................. 17
....................
3.1 Kesimpulan ............................................................................. 17
....................
3.2 Saran ............................................................................. 17
....................
Daftar Pustaka ............................................................................. 18
....................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Chusing sindrom merupakan beberapa gejala yang muncul sebagai akibat
dari terlalu berlebihannya aktivitas dari adrenocortical. Yang diakibatkan oleh
pemberian kortison atau ACTH atau oleh hiperplasia korteks adrenal. Mungkin
disebabkan oleh beberpa mekanisme termasuk tumor kelenjar hipofsis yang
menghasilkan ACTH. Pemberian kortison atau ACTH juga dapat menyebakan
sindrom chusing. Mengesampingkan penyebabnya, mekanisme umpan balik
normal yang mengontrol fungsi korteks adrenal menjadi terpengaruh. Sehingga
tanda gejala yang muncul yaitu seperti henti pertumbuhan, obesitas, perubahan
muskuloskeletal, dan intoleransi glukosa, gambaran klasik pada orang dewasa
dengan sindrom chusing menunjukkan obesitas tipe sentral, dengan lemak iiiii
punuk kerbau di leher dan area supraklavikula, trunkus yang besar, dan
ekstremitas yang secara relatif lebih kurus. Kulit menipis, rapuh, mudah
mengalami trauma, ekimosis, dan perkembangan striae, kelemahan dan lemas,
terjadi gangguan tidur karena terjadi perubahan sekresi kortisol diurnal,
Katabolisme protein yang berlebihan dengan kehilangan massa otot dan
osteoporosis, kifosis, sakit pinggang, dan fraktur kompresi vertebra, terjadi
retensi natruium dan air, menunjang terjadinya hipertensi dan gagal jantung
kongestif, penampilan wajah bulan dan kulit berminyak serta berjerawat,
peningkatan kerentanan terhadapa infeksi, hiperglikemia atau diabetes,
penambahan berat badan, penyembuhan luka kecil dan memar yang lambat.
2. 1 Pengkajian
Ii2
1. Identitas Pasien
2. Keluhan Utama
3. Riwayat kesehatan masa lalu
4. Riwayat kesehatan masa sekarang
5. Temuan pengkajian, seperti gangguan endokrin lainnya, cushing sindrom
menyebabkan beberapa perubahan sistem tubuh, tergantung pada hormon
adrenokortikal yang terlibat. Selain obesitas trunkal, efek klinis dapat meliputi :
(Illustrated Manual 0f Nursing Practice Third Edition.2002)
1. Sistem kardiovaskular: edema dependen, hipertensi, perdarahan,
petechiae, gagal jantung, dan ecchymosis berhubungan dengan
kelemahan kapiler.
2. Sistem saraf pusat: iritabilitas dan emosional yang labil, mulai dari
perilaku euforia hingga depresi atau psikosis, insomnia, sakit kepala
3. Sistem kekebalan tubuh: peningkatan kerentanan terhadap infeksi,
mengalami penurunan daya tahan tubuh
4. Sistem Muskuloskeletal: lengan dan tungkai yang ramping/ kurus,
kelemahan otot, nyeri punggung, hambatan pertumbuhan tulang pada
anak-anak
5. Sistem ginjal dan saluran kencing : retensi natrium dan cairan sekunder,
batu ginjal
6. Sistem reproduksi: peningkatan produksi androgen, menyebabkan
ginekomastia dalam hipertrof pria dan klitoris, virilism ringan, dan
amenorrhea atau oligomenore pada wanita. Penurunan libido pada pria
maupun wanita
7. Sistem Kulit : Atrof, kulit rapuh, terdapat striae berwarna keunguan/
merah keunguan, tumpukan lemak di atas klavikula (buffalo bump), pada
wajah (moon face), seluruh tubuh terdapat sedikit/ tidak ada
pembentukan jaringan parut dan sejumlah besar wajah terdapat
penyembuhan luka yang buruk, jerawat dan hirsutisme pada wanita.
6. Tes diagnostik (Illustrated Manual 0f Nursing Practice Third Edition.2002)
1. uji supresi deksametason : Dosis rendah kadar kortisol (dalam
semalam), dalam waktu 24 jam kemih yang penuh dengan kadar
kortisol bebas, dan yang malam hari menunjukkan hilangnya irama
sirkadian) dapat mendiagnosis chusing syndome.
2. Uji kortikotropin plasma dan dosis dexamethasone tinggi dapat
menentukan penyebab sindrom Cushing dengan tumor adrenal.
3. Ultrasonograf computed tomography (CT) scan, atau angiograf
melokalisasi tumor adrenal, CT scan atau MRI kepala membantu
Ii3
melokalisasi tumor hipofsis
4. Penurunan kalium dan fosfor yang tinggi kalsium serum dan kadar
natrium, peningkatan tingkat kemih 24 jam kortisol bebas dan 17-
hydroxycorticosteroid (17-OHCS).
5. Uji supresi adrenal menggunakan deksametason dosis rendah
digunakan pada awalnya untuk menyaring hiperfungsi dari
adrenokortikal.
2.2 Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
Keperawatan
1. DO : Faktor pencetus Kelebihan volume
1. Terdapat edema Faktor dari luar (alkohol, cairan b.d gangguan
(moon face, edema obat-obatan ex. mekanisme regulasi
dependen) Kortikosteroid, stres) (00026)
2. Gangguan Faktor dari dalam ( tumor Domain 2 : Nutrisi
elektrolit (natrium) hipofsis, gangguan dikel, Kelas 5 : Hidrasi
3. Asupan haluaran andrenal, hiperplasia
urin adrenal)
DS :
1. Pasien Korteks adrenal terus
menyatakan memproduksi
:mengkonsumsi glukokortikoud
alkohol, obat-obatan
ex. Kortikosteroid, Produksi kortisol Meningkat
stres. tumor dalam darah
hipofsis, gangguan
dikel, andrenal, Ketidakseimbangan
hiperplasia adrenal elektrolit
Retensi Natrium
Penumpukan cairan
Risiko infeksi
diminimalisir
2. Risiko Tujuan: NIC: 1. Agar tidak
kerusakan Agar dapat - Pressure terdapat
Integritas Kulit mencegah Management tekanan yang
(00047) terjadinya luka (3500) dapat
1. Anjurkan
DO/DS : pada kasus cushing mengakibatka
pasien untuk
1. Elektrolit syndrome n lecet
menggunakan
serum tidak 2. Agar dapta
pakaian yang
normal Kriteria hasil: mengrangi
longgar
2. Kerusakan NOC: tekanan dan
2. Hindari
lapisan kulit - Risk memberikan
kerutan pada
3. Invasi detection rasa nyaman
tempat tidur
struktur kulit (1908) 3. Jaga 3. Agar tidak
- Risk control
4. Gangguan kebersihan lembab dan
(1902)
permukaan kulit agar tidak mudah
Setelah dilakukan
kulit tetap bersih lecet
tindakan
5. Pasien dan kering 4. Agar tidak
keperawatan 4. Mobilisasi
menyatakan terdapat luka
selama 1x24 jam, pasien (ubah
memar dan tekan
pasien diharapkan: posisi pasien)
luka sulit 5. Untuk
1. Integritas setiap 2 jam
sembuh mencegah
kulit yang sekali
6. Pasien adanya luka
5. Monitor akan
baik bisa
menyatakan minor secara
adanya
dipertahanka
terdapat dini
kemerahan
n
banyak striae 6. Monitor 6. Agar pasien
2. Mampu
7. Pasien aktivitas dan dapat
melindungi
menyatakan : mobilisasi terfasilitasi
kulit dan
mengkonsums pasien untuk
mempertaha
7. Mandikan
i alkohol, mobilisasi dan
nkan
pasien
obat-obatan beraktivitas
kelembapan
dengan air
ex. 7. Untuk
kulit
hangat
Kortikosteroid, 3. Mengerti mencegah
stres. tumor risiko jika penurunan
hipofsis, terdapat luka suhu tubuh
gangguan minor secara
dikel, spontan
Ii1
andrenal,
0
hiperplasia
adrenal
3. Gangguan NOC : NIC 1. Beberapa
citra tubuh - Body image - Body image pasien
b.d penyakit (1200) enchancement memandang
- Self esteem
(00118) (5220) situasi sebagai
(1205)
DO/DS : Intervensi : tantangan,
Kriteria hasil
1. Adanya 1. Kaji secara verbal beberapa
Setelah melakukan
moon face, dan non verbal pasien sulit
perawatan 2x24
buffalo bump respon klien menerima
jam pasien
2. Perubahan terhadap tubuhnya perubahan
menunjukkan :
aktual pada 2. Dorong klien hidup/
1. Body
fungsi mengungkapkan penampilan
image
3. Perubahan perasaannya peran dan
positif
aktual pada 3. Edukasi pasien kehilangan
2. Mampu
struktur tentang perubahan kemampuan
mengiden
4. Perasaan fsik akibat penyakit kontrol tubuh
tifkasi
negatif yang di derita sendiri.
kekuatan
tentang tubuh 4. Monitor persepsi 2. Klien akan
personal
(mis : 3. Memperta atas perubahan fsik mengungkapa
perasaan hankan dan peningkatan n perasaannya
ketidakberday interaksi berat badan yang di dan
aan, sosial alami pasien masalahnya
keputusasaan, 3. Penting
lemah) sebagai
5. Menolak edukasi agar
memverifkasi klien mampu
perubahan mengubah
aktual pola pikir
6. Pasien 4.
menyatakan : Mengidentifka
mengkonsums i luas masalah
i alkohol, dan perlunya
obat-obatan intervensi
ex.
Kortikosteroid,
stres. tumor
hipofsis,
gangguan Ii1
dikel, 1
andrenal,
hiperplasia
adrenal
4. Risiko infeksi Tujuan: NIC : 1. Agar dapat
(00004) Dapat mencegah - Infection memberika
DO/DS : terjadinya infeksi protection n
. pada kondisi pasien (6550) pertolonga
- Infection
Ketidakadekua dengan cushing n yang
control (6540)
tan syndrome benar
1. Kaji dan monitor
pertahanan secara dini
tanda & gejala
sekunder : Kriteria hasil: dan agar
adanya infeksi
imunosupresa NOC: tidak
secara dini
n (steroid) - Risk Control: 2. Edukasi menemui
2. Luka yang Infectious mengenai luka kondisi
tidak sembuh- process dapat dijadikan komplikasi
sembuh (1924) port the entri dari dari infeksi.
- Tissue 2. Agar
3. Pasien kuman yang
Integritas: pasien
menyatakan : dapat
skin & mengetahu
mengkonsums menginfeksi
mucous 3. Edukasi pasien i bahwa
i alkohol,
membranes mengenai luka dapat
obat-obatan
(1101) pentingnya dan dijadikan
ex.
- Knowledge:
cara yang benar port the
Kortikosteroid,
infection
melakukan entri dari
stres. tumor
management
personal hygiene kuman
hipofsis,
(1842)
terutama pada yang dapat
gangguan
Setelah dilakukan
daerah luka meng
dikel,
tindakan
terhadap infeksi
andrenal,
keperawatan 3. Agar
kondisinya
hiperplasia
selama 1x24 jam, 4. Edukasi pasien pasien
adrenal pasien diharapkan: dan keluarga dapat
1. Mengidentifk mengenai cara mengetahu
asi tanda dan mengidentifkasi i
gejala tanda dan gejala pentingnya
mengenai dari infeksi dan cara
5. Edukasi pasien
infeksi (5) yang benar
2. Mengetahui dan keluarga
melakukan
bagaimana mengenai
personal
infeksi dapat bahayanya jika
hygiene Ii1
terjadi (5) infeksi tersebut 2
terutama
Mengetahui hal apa terjadi
pada
6. Edukasi pasien
saja yang dapat
daerah luka
dan keluarga
meminimalkan 4. Agar
mengenai hal
infeksi (5) pasien dan
yang dapat
keluarga
mencegah
dapat
terjadinya infeksi
melaporkan
dengan
segera
mendapat
tindakan
dari tenaga
kesehatan
5. Agar
pasien dan
keluarga
mau diajak
kerja sama
dalam
melakukan
pencegaha
n infeksi
6. Agar pasien
dan keluarga
mengetahui
secara benar
dan
menerapkanny
a supaya
dapat
mencegah
terjadinya
infeksi
2.5 Implementasi
N Masalah Keperawatan Implementasi
o
1. Kelebihan volume cairan 1. Mengkaji tanda dan gejala kelebihan
b.d gangguan mekanisme volume cairan
2. Mengkaji lokasi dan luas edema
regulasi (00026) Ii1
3. Mengkaji kelelahan pada pasien
4. Mengidentifkasi ketidakseimbangan 3
3. Gangguan citra tubuh b.d 1. Mengkaji secara verbal dan non verbal
penyakit (00118) respon klien terhadap tubuhnya
2. Mendorong klien mengungkapkan
perasaannya
3. Mengedukasi pasien tentang perubahan
fsik akibat penyakit yang di derita
4. Memonitor persepsi atas perubahan fsik
Ii1
dan peningkatan berat badan yang di alami
4
pasien
4. Risiko infeksi (00004) 1. Mengkaji dan monitor tanda & gejala
adanya infeksi secara dini
2. Edukasi mengenai luka dapat dijadikan
port the entri dari kuman yang dapat
menginfeksi
3. Mengedukasi pasien mengenai pentingnya
dan cara yang benar melakukan personal
hygiene terhadap kondisinya
4. Mengedukasi pasiendan keluarga
mengenai cara mengidentifkasi tanda dan
gejala dari infeksi
5. Mengedukasi pasien dan keluarga
mengenai bahayanya jika infeksi tersebut
terjadi
6. Mengedukasi pasien dan keluarga
mengenai hal yang dapat mencegah
terjadinya infeksi
2.6 Evaluasi
No Masalah Keperawatan Evaluasi
1. Kelebihan volume cairan S : Klien menyatakan tidak mengkonsumsi
b.d gangguan mekanisme alkohol, obat-obatan (ex. kortikosteroid.
regulasi (00026) Merokok)
O : Klien edema pada tubuh klien berkurang
A : Masalah teratasi sebagian
P : Melanjutkan rencana keperawatan
2. Risiko kerusakan Integritas S : Klien tidak mengeluh adanya luka yang
Kulit lama sembuh
O : Klien tidak ada memar, kulit yang rapuh
dan striae ditubuh
A : Masalah teratasi
P:-
3. Gangguan citra tubuh b.d S : Klien mengungkapan perubahan diri dan
penyakit (00118) menerima perubahan tersebut
O : Klien mampu menunjukkan ekspresi
perubahan terhadap tubuhnya dan tidak
minder terhadap lingkungan
A : Masalah teratasi
P : Mengedukasi perubahan fsik akibat Ii1
5
penyakit yang diderita
4. Risiko infeksi (00004) S : Pasien tidak mengeluhkan adanya tanda
dan gejala infeksi (seperti: suhu tubuh
meningkat, warna kulit sekitar luka berubah,
nyeri pada luka terjadi peningkatan skala, dll).
O : Tidak terjadi peningkatan suhu tubuh, jika
ada luka daerah sekitar luka berubah
A : Masalah teratasi
P:-
BAB 3
Penutup
3.1 Kesimpulan
Asuhan keperawatan cushing sindrom meliputi pengkajian yang melipui
efek klinisis pada gangguan pada sistem organ yang meliputi sistem
kardiovaskular dijumpai seperti edema dependen, hipertensi. Pada sistem saraf
pusat dijumpai seperti iritabilitas dan emosional yang labil, sedangkan pada
sistem kekebalan tubuh dijumpai seperti penurunan kekebalan daya tahan
tubuh, lanjut pada sistem muskuloskeletal dijumpai seperti kelemahan otot dan
nyeri punggung, sedangkan sistem ginjal dan saluran kencing dijumpai seperti
retensi natrium dan cairan sekunder, pada sistem reproduksi dijumpai seperti
peningkatan produksi androgen, pada kulit dijumpai seperti striae, kulit mudah
rapuh. Untuk diagnosanya sendiri kami mengambil 4 diagnosa seperti :
Kelebihan volume cairan, risiko kerusakan Integritas Kulit, gangguan citra tubuh,
risiko infeksi. Untuk tujuan, kriteria intervensi terdapat berbagai macam
tindakan perawat yang dapat dilakukan, dan setelah tindakan tersebut seleasi
kemudian barulah menerapkan evaluasi.
Ii1
6
3.2 Saran
Setelah mengetahui dan memahami tentang asuhan keperawatan pada
klien dengan cushing sindrom, mahasiwa keperawatan diharapkan mampu
menerapkan dalam praktik lapangan. Hasil diskusi kelompok kami masih
memiliki banyak kekurangan seperti pada pengkajian masih banyak kekurangan,
dan psebagian tujuan dan kriteria hasil tidak mencantum rentang nilai yang
tercantum di NOC. Oleh karena itu, kami perlukan memahami dan mencari
banyak referensi terkait asuhan keperawatan cushing sindrom baik itu
bersumber dari jurnal keperawatan, e-book, buku ajar keperawatan dan juga tak
lupa kritik saran kami perlukan sehingga dapat membangun kesempurnaan
makalah kami.
Daftar Pustaka
Ii1
8