PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mikron), kecuali prion. Penularan virus di mulai dengan pelekatan virus pada
bermutasi, maka cepat sekali terbentuk varian-varian baru. Akibat suatu mutasi
yang tak disangka, virus-virus hewan mendadak ditularkan ke manusia. Para ahli
meramalkan bahwa dimasa depan akan selalu muncul virus-virus baru yang dapat
Pada dasawarsa terakhir, dunia telah dilanda sejumlah penyakit virus baru
yang hebat dan seringkali bersifat epidemi. Yang paling ganas adalah AIDS yang
diakibatkan infeksi dengan HIV. Meskipun adanya ikhtiar bersama secara besar-
besaran dari para ilmuan di seluruh dunia, hingga kini belum ditemukan obat yang
dapat dikatakan ampuh untuk 100%. Fakta yang mencolok mata pada epidemi-
epidemi baru tersebut adalah bahwa virus-virus baru itu kebanyakan berasalkan
dengan infeksi HIV sesuai dengan fase klinik (termaksuk fase klinik 4 yang
dikenal sebagai AIDS) yang dikuatkan oleh Kriteria laboratorium oleh masing-
masing Negara. HIV yang menurut perkiraan sudah lama sekali terdapat pada
virus telah “meloncat” ke manusia. Terutama pada dasawarsa terakhir, HIV dan
beberapa virus lainnya (antara lain virus Ebola) telah muncul dari hutan rimba.
HIV dengan cepat menyebar keseluruh dunia, karena bertahun-tahun penyakit ini
tidak menunjukkan gejala apapun. Selama masa inkubasi panjang itu, pembawa
virus (orang-orang seropositif) yang masih sehat dan tanpa keluhan dapat
menularkan virus kepada orang lain sebelum dirinya menjadi sakit dan kemudian
meninggal.
alamiah sel kekebalan kita akan dimanfaatkan, bisa diibaratkan seperti mesin
fotocopy. Namun virus ini akan merusak mesin fotocopynya setelah mendapatkan
hasil copy virus baru dalam jumlah yang cukup banyak. Sehingga lama-kelamaan
sel kekebalan kita habis dan jumlah virus menjadi sangat banyak.
HIV merupakan suatu virus yang material genetiknya adalah RNA (asam
ribonukleat) yang dibungkus oleh suatu matriks yang sebagian besar terdiri atas
protein. Untuk tumbuh, materi genetik ini perlu diubah menjadi DNA (asam
berpotensial mengandung virus HIV adalah darah, cairan sperma, cairan vagina
dan air susu ibu, dan caira-cairan yang mengandung darah. Sedangkan cairan yang
tidak berpotensi untuk menularkan virus HIV adalah cairan keringat, air liur, air
kekebalan ini terdiri dari banyak jenis sel, dari sel-sel tersebut sel T-Helper sangat
penting karena dia mengkordinasi semua sistem kekebalan sel lainnya. Sel T
meletakkan dirinya pada CD4. setelah berada di dalam viral dari manusia yaitu
(RNA) akan berubah menjadi DNA, dengan bantuan enzim reverse transcriptase,
banyak.
virus-virus yang baru, sehingga virus-virus tersebut bergerak bebas melalui darah
Sedangkan pada pengidap HIV, CD4 kurang dari 200 bahkan sampa 0.
penggunaan jarum suntik terinfeksi (pecandu narkotika) dan transfuse darah, serta
Atau, virus dapat ditularkan pada bayi oleh ibu seropositif, selama hamil atau
persalinan, juga melalui air susu. Telah dipastikan bahwa penularan tidak dapat
terjadi melalui liur (ciuman, batuk, bersin, dan minum dari gelas yang sama)
karena jumlah virus di dalam liur terlampaui kecil, tidak pula melalui sengatan
nyamuk. Oleh karena itu pergaulan sosial dengan pasien tidak perlu dihindari.
Virus HIV dia menyerang pembuluh darah atau peredaran darah. Sperma,
ASI dan vagina berhubungan langsung dengan pembuluh darah sedangkan air
mata, keringat, dan liur tidak berhubungan dengan peredaran darah dan keluar
HIV-1 dan HIV-2 adalah dua tipe HIV, yang hanya dapat ditulari melalui
dunia, sedang HIV-2 praktis hanya di daerah Afrika Barat. Penularannya terbatas
pada kontak homoseksual (genitoanal), pengguna drugs melalui alat suntik, dan
penerima darah terinfeksi via transfusi. HIV tipe 2 lebih lambat jalannya penyakit
dan penularannya juga kurang lancar dibanding HIV-1, baik seksual maupun dari
ibu ke anak.
1. Periode Jendela
- HIV masuk ke dalam tubuh sampai terbentuknya antibody terhadap HIV dalam
darah
- Tidak ada tanda2 khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
- Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
- Test HIV sudah dapat mendeteksi status HIV seseorang, karena telah terbentuk
- Umumnya tetap tampak sehat selama 5-10 tahun, tergantung daya tahan
- Umumnya berlangsung selama lebih dari 1 bulan, tergantung daya tahan tubuhnya
4. Tahap 4: AIDS
Gejala-Gejala HIV
1. Gejala Mayor
penilaian, dan pemikiran abstrak demikian juga dengan perubahan prilaku, tetapi
tidak mencakup gangguan yang disebabkan oleh kesadaran yang berkabut, defresi
2. Gejala Minor
• Dermatitis generalisata
• Kandidias orofaringeal
• Limfadenopati generalisata
• Infeksi opurtunistik
pertahanan tubuh yang telah terinfeksi HIV atau oleh sebab lain.Pada orang yang
sistem kekebalan tubuhnya masih baik infeksi ini mungkin tidak berbahaya,
menyebabkan kematian
demam kambuhan
paru
- Tuberkolosis (TB)
- Sarkoma
- Limfoma
Adapun gejala dan tanda HIV/AIDS menurut WHO, terbagi atas empat
yaitu :
1. Stadium Klinis I :
2. Stadium Klinis II :
- TB Paru
4. Stadium Klinis IV :
- Kelemahan
TRANSMISI HIV
Ø Darah
Ø Mani
Ø Cairan vaginal
Ø Transfuse darah
Ø Kontak seksual tanpa perlindungan (kondom) dengan seorang pembawa HIV
Ø Virus dapat ditularkan pada bayi oleh ibu seropositif, selama hamil atau
Transmisi HIV dari ibu ke anak dapat terjadi melalui rahim selama masa
perinatal, yaitu minggu-minggu terakhir kehamilan dan saat persalinan. Bila tidak
ditangani, tingkat penularan dari ibu ke anak selama kehamilan dan persalinan
adalah sebesar 25%. Namun demikian, jika sang ibu memiliki akses terhadap
penularannya hanya sebesar 1%. ibu yang terinfeksi HIV disarankan tidak
menyusui anak mereka. Namun demikian, jika hal-hal tersebut tidak dapat
Pada virus HIV sangat susah untuk dibuat vaksin karena perkembangan
virus HIV itu sangat lambat dan sangat lama pertumbuhannya karena untuk
waktu 6 tahun dan itupun baru tanda-tanda penurunan system imun dan ii
diketahui dengan tes DNA, dan selama ini belum ada obat yang bisa
petumbuhan penyakit virus. Karena kita ketahui bahwa virus itu berkembang
ketika ada inangnya apabila tidak ada maka dia akan mengkristal untuk
sementara. Selama ini belum ada vaksin virs HIV karena pertumbuhan dari virus
HIV itu sendiri sangat lambat dan membutuhkan waktu yang sangat lama.
infeksi HIV dan AIDS adalah AZT yang merupakan kepanjangan dari analog
waktu ini digunakan pada pasien yang memperhatikan infeksi HIV. Telah
absolut sel helper- induced T). Yang menggembirakan adalah proteksi janin dari
kemungkinan infeksi virus dengan pemakaian tetap obat pada ibu hamil.
1. Cara Kerja
AZT harus diubah menjadi nukleosid trifosfad yang sesuai oleh timidin
dimasukkan dalam rantai DNA virus yang bertumbuuh (tetapi bukan inti pejamu)
oleh cadangan transcriptase. Karena AZT tidak mempunyai hidrosil pada posisi
3’, kaitan 5’-3’ fosfodiester lain tidak terbentuk. Akibatnya sintesis rantai DNA
terhenti dan replikasi virus tidak terjadi. Kekurangan relatif transkiptase reverse
virus ini disebabkan karena masuknya AZT ke dalam proses yang dikatalisasi
monofosfat (AZT-MP).
2. Resistensi
AZt-trifosfat.
3. Spektrum Antivirus
Pada waktu ini penggunaan klinik untuk AZT hanya untuk pengobatan
4. Indikasi
Indikasi dari zidofudin yaitu : pengobatan infeksi HIV lanjut (AIDS), HIV
awal, dalam kombinasi dengan anti HIV lainnya (seperti lamivudin dan abakafir)
5. Konta Indikasi
6. Reabsobsi
7. Interaksi Obat
Interaksi yang potensial antara ARV dengan obat lain berdasarkan pustaka
8. Kombinasi Obat
9. Farmakokinetik
makanan, kadar puncak lebih lambattetapi jumlah total obat yang diabsorbsi tidak
terpengaruh. Penetrasi melewati sawar otak darah sangat baik dan obat
10. Peringatan
tulang. Misalnya, anemia dan leukopenia berat dapat terjadi pada pasien yang
· Oral : Dosis bervariasi, 500-600 mg/hari dalam 2-5 kali pemberian ataau 1
gram/hari dalam 2 kali pemberian. Anak diatas 3 bulan : 120-180 mg/m2 tiap 6
· Intravena : Diberikan injeksi intravena selama 1 jam denan dosis 1-2 mg/kg tiap
(K).
B. Didanosin (dll)
didanosin [dye DAH no seen] (dideoksinosin, dll), yang juga tidak mempunyai 3’
1. Mekanisme Kerja
beberapa reaksi yang melibatkan fosforilasi dll, aminasi menjadi ddAMP dan
2. Resistensi
Isolat virus dari pasien yang telah mendapatkan terapi dengan dll
3. Spektrum Antivirus
4. Indikasi
Terapi pasien dewasa dengan infeksi HIV lanjut yang mendapat terapi zidofudin
lama. Terapi pasien dewasa dan anak > 6 bulan dengan infeksi HIV lanjut dengan
5. Interaksi Obat
Penggunaan bersama obat yang diketahiu yang menyebabkan neuropati perifer
6. Pemakaian Obat
Didanosin diberikan pada saat perut kosong ½ jam sebelum atau 2 jam sesudah
makan. Tablet harus dikunyah sampai halus atau dihancurkan secara manual atau
7. Perawatan
Didanosin diberikan pada saat perut kosong ½ jam sebelum atau 2 jam sesudah
makan. Tablet harus dikunyah sampai halus atau dihancurkan secara manual atau
8. Farmakokinetik
Karena sifat yang asam, didanosin diberikan sebagai tablet kunyah, bufer
atau dalam larutan bufer. Absorbsi cukup baik jika diminum pada keadaan puasa;
makanan menyebabkan absorbsi kurang. Obat masuk SSP tetapi kurang dari AZT.
9. Efek Samping
gangguan retina dan nervus optikus (terutama pada anak); diabetes militus.
lebih dari 60 kg : 200 mg tiap 12 jam. Berat badan lebih dari 60 kg : 200 mg tiap
12 jam. Anak diatas 3 bulan : 120 mg/m2 tiap 12 jam (90 mg/m2 bila dikombinasi
dengan zidovudin.
Sediaan yang beredar atau nama paten dari didanosin yaitu : Videx
C. Stavudin (d4T)
1. Mekanisme Kerja
2. Resistensi Resistensi
3. Spektrum Aktivitas
4. Indikasi
5. Kontra Indikasi
Hipersensitif terhadap stavudin atau komponen lain dalam sediaan
6. Interaksi Obat
perhatian
perhatian.
8. Peringatan
dikombinasikan dengan stavudin, walau dalam kasus yang fatal. Risiko akan
bila muncul laktat asidosis.Ibu hamil meningkat resikonya dengan muncul laktat
9. Stabilitas penyimpanan
Kapsul dan serbuk untuk rekonstitusi dapat disimpan dalam temperatur
10. Farmakokinetik
Stavudin adalah analog timidin dengan ikatan rangkap antara karbon 2’ dan
3’ dari gula. Stavudin harus diubah oleh kinase intraselular menjadi trifosfat yang
Efek samping dari stavudin yaitu neuropati periver, sakit kepala, mual,
ruam.
Anak-anak > 14 hari dan < 30 kg: 1 mg/kg setiap 12 jam, > 30 kg merujuk dosis
dewasa
gejala menghilang
Kapsul 15 mg, 20 mg, 30 mg, 40 mg. Puyer Untuk Larutan Oral, 1 mg/ml
(200 ml)
Sediaan yang beredar atau nama paten dari stavudin yaitu Zerit (Bristol
bila digunakan sebagai monoterapi dengan cepat terjadi resistensi maka selalu
kadar plasma TI , nevirapin mencapai otak dapat digunakan pada demensia akibat
AIDS.
1. Mekanisme Kerja
2. Resistensi
3. Spektrum Aktivitas
HIV (tipe-1)
4. Resorbsi
Dari usus baik dengan BA 93%, PP l.k 60% dapat melintasi ccs dan kadarnya
dicairan otak k.l 45% dari kadar plasma. Massa paruhya 25-30 jam. Eksresinya
mulalui urin untuk 80% sebagai glukuronida atau metabolit hidroksilnya hanya
5% secara utuh.
5. Interaksi Obat
Terjadi dengan obat TBC rifampisin, rifabutin, yang kadar plasmanya diturunkan.
lemah yang termasuk keluarga CYP 3A, artinya ada kemungkinan interaksi
dengan Indinavir dan Sakuinavir serta obat-obat lain yang dimetabolisme melalui
CYP 3A.
6. Efek Samping
Relatif sedikit tetapi agak serius, khususnya rash dan gangguan fungsi hati
yang hebat selain itu dilaporkan demam, mual dan sakit kepala. Efek positif yang
7. Aturan Pakai
Satu tablet 200 mg dua kali sehari dengan atau tanpa makanan. Selalu
dimulai dengan dosis lead-in dalam 2 minggu pertama ( 1 tablet sekali sehari).
Lead in mungkin tidak begitu diperlukan jika obat dapat ditoleransi dengan baik.
pc.
Nevirapin dimana Lead-in = yang dibolehkan. Jadi maksud dari kalimat diatas
adalah dosis yang dibolehkan makan obat, dimakan selama 2 minggu pertama
setelah diponis mengidap penyakit HIV dan minggu ketiga diganti dengan obat
lain.
8. Sediaan yang Beredar : Neviral kaplet 200 mg, Viramune tablet 200 mg, dan
1. Mekanisme Kerja
2. Resistensi
3. Spektrum Aktivitas
4. Indikasi
5. Kontra Indikasi
6. Interaksi Obat
Oleh karena lamivudin serupa dengan FTC (emtricitabine), tidak ada manfaat bila
kedua obat ini dipakai bersama. Tingkat lamivudin dalam darah mungkin
7. Spektrum Aktivitas
8. Kombinasi Obat
Kombinasi 3TC + abacavir + tenofovir, atau 3TC + ddI + tenofovir dikaitkan
dengan tingkat kegagalan terapi yang tinggi, dan sebaiknya tidak dipakai tanpa
ARV lain.
9. Peringatan
Terapi lamivudin harus dihentikan jika sakit perut semakin parah, mual, muntah,
hati-hati pada pasien hepatomegali atau pasien dengan faktor risiko gangguan
hati.
10. Farmakokinetik
setara dengan volume cairan tubuh. Waktu paruh plasmanya sekitar 9 jam dan
sekitar 70% dosis diekskresikan dalam bentuk utuh di urin. Sekitar 5% lamivudin
Efek samping dari lamivudin yaitu mual, muntah, diare, nyeri perut, batuk,
150 mg dua kali sehari (sebaiknya tidak bersama makanan); anak dibawah 12
KOMBINASI OBAT
obat dari dua atau 3 jenis obat berkhasiat lebih kuat daripada obat-obat tersendiri.
ternyata sangat efektif setelah 6 bulan, dimana dapat meningkatkan jumlah sel
lmfo-T (CD4).
Lamivudin + Nevirapin
Lini keduanya :
Didanosin + Abakavir
Didanosin + Lamivudin
Tenofovir + Lamivudin
Mycek, 2002, Farmakologi Ulasan Bergambar, Edisi II, PT. Widia Medika, Jakarta.
Prajitno, 1979, ISO Indonesia, PT. Anem Kosong Anem, Jakarta.