Anda di halaman 1dari 4

Komisi Konservasi Sumber Daya Air TKPSDA BBWS Citanduy

ACARA KEGIATAN SIDANG KOMISI KONSERVASI


TIM KOORDINASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR (TKPSDA)
WILAYAH SUNGAI (WS) CITANDUY
CIAMIS, RABU 8 MARET 2017

A. Pembukaan

B. Kunjungan lapangan, meliputi :


1. Kerusakan tebing sempadan sungai, lokasi di Desa Mekarjadi Kecamatan Sadananya
2. Delta sungai, lokasi di Desa Mekarjadi Kecamatan Sadananya
3. Capturing sumber mata air, lokasi di Kelurahan Maleber Kecamatan Ciamis
4. Longsoran tebing sempadan sungai, lokasi di Kelurahan Maleber Kecamatan Ciamis

C. Pembahasan hasil kunjungan lapangan

D. Kesimpulan dan penutupan sidang

Sidang TKPSDA BBWS Citanduy – Ciamis, 8 Maret 2017


Komisi Konservasi Sumber Daya Air TKPSDA BBWS Citanduy

ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH KERUSAKAN SUNGAI

A. Pengelolaan Lahan
1. Perlunya ketegasan / pencegahan, penegakkan aturan dan pengawasan dari pemerintah
dalam penataan dan penggunaan lahan sesuai dengan peruntukan lahan yang telah
ditentukan.
2. Pemanfaatan lahan sempadan sungai tidak diperkenankan / dipergunakan untuk
bangunan atau pemanfaatan lahan lainnya yang tidak sesuai dengan peraturan (Peraturan
Menteri PUPR Nomor 28 tahun 2015 tentang Penentuan Garis Batas Sempadan Sungai
dan Sempadan Danau).

B. Penebangan Hutan
1. Penegakan hukum (regulation) dan sangsi tegas kepada para pelaku pembalakan /
penebangan hutan liar (illegal loging) maupun pelaku pengrusakan lingkungan.
2. Sosialisasi (education) kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian
ligkungan hidup dan kelestarian sungai.

C. Kontaminasi / Limbah
1. Penggunaan pupuk an-organik, dapat menyebabkan residu pada lahan pertanian serta
kontaminasi terhadap air sungai.
2. Limbah industri, perlu dilakukan pengolahan limbah produksi sebelum dibuang ke
sungai.
3. Limbah rumah tangga, perlu dibuat septic tank komunal di beberapa tempat tertentu
serta dilarang membuang / menyalurkan limbah rumah tangga ke sungai.
4. Penegakkan aturan dilarang membuang sampah ke sungai
5. Perlu adanya sosialisasi / edukasi tentang 3 R
6. Harus dilakukan pemilah-milahan sampah yang memiliki nilai ekonomis sebelum
dibuang ke tempat pembuangan sampah
7. Menyiapkan sarana dan prasarana pengelolaan dan pengolahan sampah
8. Memberikan sangsi tegas kepada semua pelanggar peraturan
9. Menganggap sampah sebagai sumber amal pahala akhirat

D. Bangunan Sipil Teknis


1. Masih kurangnya bangunan sipil teknis guna menunjang kelancaran arus / aliran air
sungai
2. Masih rendahnya kepedulian masyarakat, khususnya petani penggarap atas timbulnya
kerusakan lahan yang ada di sekitar aliran sungai

Sidang TKPSDA BBWS Citanduy – Ciamis, 8 Maret 2017


Komisi Konservasi Sumber Daya Air TKPSDA BBWS Citanduy

E. Faktor Geologi dan Kontur Tanah


1. Kondisi geologi tanah yang mudah terjadi sedimentasi dan erosi
2. Kontur tanah dan kemiringan tebing lebih dari 45 derajat perlu dibuat terasering atau
tembok penahan tebing pada area-area tertentu.

Sidang TKPSDA BBWS Citanduy – Ciamis, 8 Maret 2017


Komisi Konservasi Sumber Daya Air TKPSDA BBWS Citanduy

KESIMPULAN ATAS PERCONTOHAN MASALAH

YANG ADA DI SUNGAI CILEUEUR

1. Kondisi sungai Cileueur sangat dipengaruhi oleh iklim secara umum, pada musim
penghujan air sungai sangat melimpah, sebaliknya pada musim kemarau beberapa bulan
saja terjadi kekurangan air, termasuk supply Raw Water (bahan baku untuk PDAM),
pertanian, perikanan, industri dsb. di sepanjang sungai Cileueur.
2. Sangat diperlukan pengamanan sumber-sumber mata air dengan cara pembuatan
capturing (bak pengaman dan pengumpul air serta pengamanan daerah resapan air
(catchment area) pada area-area tertentu, serta melarang penggalian batu pasir /
penambangan golongan C pada area kawasan lindungan tertentu.
3. Untuk menanggulangi kekurangan air di musim kemarau, pemerintah serta masyarakat
harus membuat embung-embung penyimpanan air yang sekaligus berfungsi sebagai
penahan air di musim hujan.
4. Tingginya sedimentasi yang disebabkan kondisi geologi dan kontur tanah serta
kurangnya bangunan sipil teknis pada area-area rawan seperti tebing yang curam, serta
kurangnya pengamanan dan perhatian pemerintah terhadap kondisi lahan tersebut,
diperlukan tanaman pohon pengaman yang ada di sempadan sungai.
5. Erosi sering terjadi pada kondisi curah hujan tinggi yang bisa mengancam keselamatan
jiwa serta kerusakan lahan dan lingkungan, di samping perilaku masyarakat yang kurang
peduli atas lingkungan, juga perilakukebiasaan membuang sampah ke sungai yang bisa
menyebabkan banjir.
6. Kurangnya pengawasan pemerintah dalam memberikan izin usaha, baik pribadi maupun
kelompok.

Sidang TKPSDA BBWS Citanduy – Ciamis, 8 Maret 2017

Anda mungkin juga menyukai