Anda di halaman 1dari 4

Nama : Asep Rizqi Rifangga

NIM : 361741011

1. Apakah yang dimaksud dengan Siklus Hidup Proyek ? Jelaskan !


2. Sebutkan dan jelaskan tipe-tipe organisasi proyek
3. Siapa sajakah yang terlibat dalam tim proyek ? Jelaskan !
4. Dalam mengerjakan suatu projek PL (Perangkat Lunak) ada baberapa tahapan yang harus
dilakukan, sebutkan dan jelaskan mengenai tahapan tersebut..?
5. Sebutkan dan jelaskan mengenai garis besar dari suatu proposal...?

JAWABAN

1. Siklus hidup proyek adalah tahap-tahap perkembangan proyek dari awal gagasan hingga
proyek dinyatakan selesai dimana tiap tahap memiliki pola tertentu. Siklus hidup proyek
mendefinisikan suatu awal dan akhir dari proyek sehingga urut-urutan kegiatan dari proyek
dapat terlihat dengan jelas dan teratur. Kadang-kadang beberapa kegiatan dalam suatu
proyek dilakukan secara paralel atau overlapping dan sering diistilahkan sebagai fast
tracking.

Siklus Hidup Proyek


Secara garis besar siklus hidup proyek dibagi menjadi 4 tahapan, yaitu:
1. Tahap Konsepsi
2. Tahap Perencanaan
3. Tahap Eksekusi
4. Tahap Operasi

2. 1. Organisasi Proyek Fungsional


Dalam organisasi proyek fungsional, susunan organisasi proyek dibentuk dari fungsi-fungsi
yang terdapat dalam suatu organisasi. Organisasi ini biasanya digunakan ketika suatu bagian
fungsional memiliki kepentingan yang lebih dominan dalam penyelesaian suatu proyek. Top
manajer yang berada dalam fungsi tersebut akan diberikan wewenang untuk mengkoordinir
proyek.
Kelebihan : proyek dapat diselesaikan dengan struktur dasar fungsional organisasi induk,
memiliki fleksibilitas maksimum dalam penggunaan staf, adanya pembauran berbagai jenis
keahlian bagi tiap-tiap fungsi serta peningkatan terhadap profesionalisme pada sebuah divisi
fungsional.
Kelemahan : proyek biasanya kurang fokus, terdapat kemungkinan terjadinya kesulitan
integrasi antar tiap-tiap fungsi, biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama serta
motivasi orang-orang yang terdapat dalam organisasi menjadi lemah.
2. Organisasi Proyek Tim Khusus
Dalam organisasi proyek tim khusus, organisasi akan membentuk tim yang bersifat
independen. Tim ini bisa direkrut dari dalam dan luar organisasi yang akan bekerja sebagai
suatu unit yang terpisah dari organisasi induk. Seorang manajer proyek full time akan
ditunjuk dan diberi tanggung jawab untuk memimpin tenaga-tenaga ahli yang terdapat
dalam tim.
Kelebihan : tim akan terbentuk dengan bagian-bagian yang lengkap dan memiliki susunan
komando tunggal sehingga tim proyek memiliki wewenang penuh atas sumber daya yang
ada untuk mencapai sasaran proyek, sangat dimungkinkan ditanggapinya perubahan serta
dapat diambil sebuah keputusan dengan tepat dan cepat karena keputusan tersebut dibuat
oleh tim dan tidak menunda hierarki, status tim yang mandiri akan menumbuhkan identitas
dan komitmen anggotanya untuk menyelesaikan proyek dengan baik, jalur komunikasi dan
arus kegiatan menjadi lebih singkat, mempermudah koordinasi maupun integrasi personel
serta orientasi tim akan lebih kuat kepada kepentingan penyelesaian proyek.
Kelemahan : biaya proyek menjadi besar karena kurang efisien dalam membagi dan
memecahkan masalah dalam penggunaan sumber daya, terdapat kecendrungan terjadinya
perpecahan antara tim proyek dengan organisasi induk serta proses transisi anggota tim
proyek untuk kembali ke fungsi semula jika proyek telah selesai akan terasa sulit karena
telah meninggalkan departemen fungsionalnya dalam waktu yang lama.
3. Organisasi Proyek Matriks
Organisasi proyek matriks merupakan suatu organisasi proyek yang melekat pada divisi
fungsional suatu organisasi induk. Pada dasarnya organisasi ini merupakan penggabungan
kelebihan yang terdapat dalam organisasi fungsional dan organisasi proyek khusus.
Kelebihan : manajer proyek bertanggung jawab penuh kepada proyek, permasalahan yang
terjadi dapat segera ditindaklanjuti, lebih efisien karena menggunakan sumber daya maupun
tenaga ahli yang dimiliki pada beberapa proyek sekaligus serta para personel dapat kembali
ke organisasi induk semula apabila proyek telah selesai.
Kelemahan : manajer proyek tidak dapat mengambil keputusan mengenai pelaksanaan
pekerjaan dan kebutuhan personel karena keputusan tersebut merupakan wewenang dari
pada departemen lain, terdapat tingkat ketergantungan yang tinggi antara proyek dan
organisasi lain pendukung proyek serta terdapat dua jalur pelaporan bagi personel proyek
karena personel proyek berada dibahwah komando pimpinan proyek dan departemen
fungsional.
4. Organisasi Proyek Virtual
Organisasi proyek virtual adalah suatu bentuk organisasi proyek yang merupakan aliansi dari
beberapa organisasi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk tertentu. Struktur
kolaborasi ini terdiri dari beberapa organisasi lain yang saling bekerjasama dan berada
disekelilin perusahaan inti.
Kelebihan : terjadi pengurangan biaya yang signifikan, cepat beradaptasi dengan pesatnya
perkembangan teknologi serta adanya peningkatan terhadap fleksibilitas usaha.
Kelemahan : proses koordinasi keprofesionalan dari berbagai organisasi yang berbeda dapat
menjadi hambatan, terdapat potensi terjadinya kehilangan kontrol pada proyek serta
terdapat potensi terjadinya konflik interpersonal.

3. manajer senior : yang menentukan usaha yang dikerjakan, dan pemegang keputusan dalam
proyek.
manajer proyek (teknis)– pemimpin tim: yang membuat rencana, memotivasi, mengatur dan
mengendalikan praktisi yang mengerjakan PL.
praktisi : yang mengerjakan Perangkat Lunak.
klien : yang menentukan kebutuhan Perangkat Lunak dan pihak lain yang berkaitan dengan
hasil produk
pengguna PL : yang berinteraksi langsung dengan Perangkat Lunak yang dibangun.
4. 1. Requirements analysis and definition : pada tahap ini tim pengembang mengumpulkan
kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan
proses bisnis yang harus dipenuhi oleh perangkat lunak (solusi bisnis) yang akan dibangun.
2. System and software design : pada tahap ini tim pengembang mendesain sistem dan
aplikasi meliputi desain konseptual, logikal dan fisikal .
3. Implementation and unit testing : pada tahap ini desain yang telah di rancang
diimplementasikan dengan menterjemahkan ke dalam kode-kode program menggunakan
sebuah bahasa pemrograman, sekaligus melakukan pengujian terhadap unit-unit program
yang telah dibuat.
4. Integration and system testing : tim pengembang menyatukan unit-unit program
kemudian melakukan pengujian sistem perangkat lunak secara keseluruhan.
5. Operation and maintenance : tim pengembang melakukan pengoperasian program dan
melakukan pemeliharaan terhadap perangkat lunak dengan penyesuaian atau perubahan
terhadap situasi sebenarnya.

5. 1. Pendahuluan
Berisi tentang hal-hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi dilaksanakan kegiatan
tersebut.
Hubungan kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari(nyata)
Point-point pembahasan pada pendahuluan ini, mengacu pada komponen S-W-O-T yang
telah dibahas sebelumnya.

2. Dasar Pemikiran
Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan, misalnya: Tri Darma Perguruan
Tinggi, program kerja pengurus dan lain-lain
Jika kegiatan tersebut bukan dari organisasi, maka didasarkan secara umum, misalnya :
Peraturan Pemerintah No sekian

3. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut (umum dan khusus)
Tentukan juga keluaran (output ) yang dikehendaki seperti apa

Contoh :
Memperoleh kader-kader KMHDI
Memberi pengetahuan manajerial dan leadership bagi calon anggota KMHDI

4. Tema
Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut

5. Jenis Kegiatan
Diperlukan untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan jika kegiatannya
lebih dari satu,
Menjelaskan bentuk dari kegiatan tersebut. Misal: berupa Seminar, Pelatihan, penyampain
materi secara lisan, Tanya jawab dan simulasi dll.

6. Target
Berisi uraian yang lebih terperinci dari Tujuan (Point 3) terutama mengenai ukuran-ukuran
yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan.
Contoh :
Target acara ini adalah untuk mencetak minimal 25 orang pelatih KMHDI yang masing-
masing diantaranya, memiliki kemampuan yang sesuai dengan standar yang Buku Pedoman
Kaderisasi Jilid I KMHDI, dan setiap pelatih tersebut memiliki nilai rata-rata diatas 7 (dengan
range 10) dalam setiap materi pelatihan.

7. Sasaran/Peserta
Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut ( atau lebih
kenal dengan peserta)

8. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan dilaksanakan kegiatan
tersebut.

9. Anggaran Dana
Dalam anggaran disini, hanya disebutkan jumlah total pemasukan dan pengeluaran yang
diperkirakan oleh panitia, sedangkan rinciannya dibuat dalam lampiran tersendiri

10. Susunan Panitia


Dalam halaman atau bagaian susuna panitia, biasanya hanya ditulis posisi yang penting-
penting saja, seperti Pelindung Kegiatan, Ketua panitia, Streering Commite dll, sedangkan
kepanitian lengkap dicantumkan dalam lampiran.

11. Jadwal Kegiatan


Dibuat sesuai dengan perencanaan dalam kalender Kegiatan yang telah disusun sebelumnya
Atau bisa juga ditulis terlampir, jika jadwalnya banyak.

12. Penutup
Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan bagi semua pihak.
Ditutup dengan lembar pengesahan proposal
Terakhir, diikuti dengan lampiran

Anda mungkin juga menyukai