Anda di halaman 1dari 5

Wacana Volume XIII No.

2, Juni 2014

MEMAHAMI STUDI DOKUMEN DALAM PENELITIAN KUALITATIF


Natalina Nilamsari

Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)


natalinanilamsari@yahoo.com

Abstract
Qualitative research is a method of research used to uncover the problems in working life government organiza-
tions, private sector, civil society, youth, women, sports, arts and culture, and others that can be used as a policy
for the sake of the common welfare. Calls "issues in qualitative research are temporary, tentative and will evolve
or change after researchers were in the field".In a qualitative research methodology, there are a variety of data
collection methods / sources used. A Conceptual Introduction, mention at least four strategies with multi-data
collection in qualitative research methods: participant observation, in-depth interviews, the study documents and
artifacts, as well as complementary techniques. In this article that will be discussed is the method of data col-
lection strategy document. According, "the documentary is one method of data collection methods used in social
research methodology to explore historical data ".states that the document is a record of events that have already
passed in the form of text, images, or monumental works of a person. "

Keyword : Qualitative Research, Documents Study, Collection strategy method.

P
enelitian kualitatif merupakan metode penelitian pangan penelitian atau setelah selesai dari lapangan
yang digunakan untuk mengungkap permasala- dapat dikatakan sebagai peneliti kualitatif yang lebih
han dalam kehidupan kerja organisasi pemerin- baik, karena dipandang mampu melepaskan apa yang
tah, swasta, kemasyarakatan, kepemudaan, perempuan, dipikirkan sebelumnya, dan selanjutnya mampu meli-
olah raga, seni dan budaya, dan lain-lain sehingga dapat hat fenomena secara lebih luas dan mendalam sesuai
dijadikan sebagai suatu kebijakan demi kesejahteraan dengan apa yang terjadi dan berkembang pada situasi
bersama. (Al-Ghazaruty,2009). Sugiono (2007:238) sosial yang diteliti. Asumsi tentang gejala dalam pene-
menyebut "masalah dalam penelitian kualitatif bersifat litian kualitatif adalah bahwa gejala dari suatu obyek
sementara, tentative dan akan berkembang atau bergan- itu sifatnya tunggal dan parsial. Berdasarkan gejala
ti setelah peneliti berada di lapangan”. tersebut peneliti dapat menentukan variable-variabel
Pada penelitian kualitatif dapat terjadi tiga kemung- yang akan diteliti. Gejala itu bersifat holistik (menyelu-
kinan terhadap masalah yang akan diteliti yaitu (1) ruh, tidak dapat dipisah-pisahkan) yaitu situasi sosial
masalah yang dibawa oleh peneliti tetap, sejak awal meliputi aspek-aspek: tempat (place), pelaku (actor),
sampai akhir penelitian sama, sehingga judul propos- aktivitas(activity), yang semuanya berinteraksi secara
al dengan judul laporan penelitian tidak berubah, (2) sinergis.
masalah yang dibawa peneliti setelah memasuki lokasi Dalam metodologi penelitian kualitatif, terdapat be-
penelitian berkembang, artinya masalah yang telah ragam metode pengumpulan data/sumber yang biasa
disusun sebelumnya bisa diperluas/diperdalam namun digunakan. Jamesh Mc. Millan dan Sally Schumacer
tidak terlalu banyak perubahan sehingga judul pene- dalam Research in Education; A Conceptual Introduc-
litian cukup disempurnakan, (3) masalah yang dibawa tion, menyebut setidaknya ada empat strategi peng-
peneliti setelah memasuki lapangan berubah total se- umpulan data dengan multi-metode dalam penelitian
hingga harus menggganti masalah sebab judul proposal kualitatif: observasi partisipatif, wawancara mendalam,
dengan judul penelitian tidak sama,membuat adanya studi dokumen dan artefak, serta teknik pelengkap.
perubahan judul penelitian. Pada artikel ini yang akan dibahas adalah strategi pen-
Peneliti kualitatif yang mengubah masalah atau gumpulan data dengan metode dokumen.
mengganti judul penelitiannya setelah memasuki la-

177
Wacana Volume XIII No.2, Juni 2014

Menurut Bungin (2007:121), “metode dokumenter Sedang dokumen adalah setiap bahan tertulis ataupun
adalah salah satu metode pengumpulan data yang digu- film, lain dari record, yang tidak dipersiapkan karena
nakan dalam metodologi penelitian sosial untuk men- adanya permintaan seorang penyidik. Sedangkan Rob-
elusuri data historis”. Sedangkan Sugiyono (2007:329) ert C. Bogdan seperti dikutip Sugiyono (2005; 82) me-
menyatakan bahwa dokumen merupakan catatan peris- nyebutkan dokumen merupakan catatan peristiwa yang
tiwa yang sudah berlalu berbentuk tulisan, gambar, atau telah berlalu, bisa berbentuk tulisan, gambar, karya-
karya-karya monumental dari seseorang.” karya monumental dari seseorang.
Metode atau studi dokumen, pada masa lalu jarang Dari berbagai pengertian di atas, dapat ditarik benang
diperhatikan dalam metodologi penelitian kualitatif. merah bahwa dokumen merupakan sumber data yang
Pada masa kini studi dokumen menjadi salah satu ba- digunakan untuk melengkapi penelitian, baik berupa
gian yang penting dan tak terpisahkan dalam metodolo- sumber tertulis, film, gambar (foto), dan karya-karya
gi penelitian kualitatif. Hal ini disebabkan adanya monumental, yang semuanya itu memberikan infor-
kesadaran dan pemahaman baru yang berkembang di masi bagi proses penelitian.
kalangan para peneliti, bahwa begitu banyak data ter-
simpan dalam bentuk dokumen dan artefak. Ini mem- Ragam bahan dan jenis dokumen
buat penggalian sumber data melalui studi dokumen Menurut Bungin (2008; 122) bahan dokumen berbe-
menjadi pelengkap bagi proses penelitian kualitatif. da secara gradual dengan literatur. Literatur merupakan
Guba yang dikutip Bungin (2007) menyatakan bahwa bahan-bahan yang diterbitkan sedangkan dokumenter
tingkat kredibilitas hasil penelitian kualitatif sedikit adalah informasi yang disimpan atau didokumentasi-
banyak ditentukan pula oleh penggunaan dan peman- kan sebagai bahan dokumenter. Mengenai bahan-bahan
faatan dokumen yang ada. dokumen tersebut, Sartono Kartodirdjo (dikutip Bun-
gin, 2008; 122) menyebutkan berbagai bahan seperti;
Pengertian dokumen dan dokumentasi otobiografi, surat pribadi, catatan harian, momorial,
Kata 'dokumen' berasal dari bahasa latin yaitu docere, kliping, dokumen pemerintah dan swasta, cerita roman/
yang berarti mengajar. Pengertian kata 'dokumen' ini rakyat, foto, tape, mikrofilm, disc, compact disk, data
menurut Louis Gottschalk (1986; 38) seringkali digu- di server/ lashdisk, data yang tersimpan di web site, dan
nakan para ahli dalam dua pengertian. Pertama, berarti lainnya.
sumber tertulis bagi informasi sejarah sebagai keba- Dari bahan-bahan dokumenter di atas, para ahli men-
likan dari kesaksian lisan, artefak, peninggalan-pening- gelompokkan dokumen ke dalam beberapa jenis dian-
galan terlukis, dan petilasan-petilasan arkeologis. taranya;
Pengertian kedua diperuntukkan bagi surat-surat resmi Menurut Bungin (2008; 123) ada dua jenis yaitu: do-
dan surat-surat negara seperti surat perjanjian, undang- kumen pribadi dan dokumen resmi. Dokumen pribadi
undang, hibah, konsesi, dan lainnya. Gottschalk juga adalah catatan seseorang secara tertulis tentang tinda-
menyatakan bahwa dokumen (dokumentasi) dalam kan, pengalaman, dan kepercayaannya. Berupa buku
pengertian yang lebih luas berupa setiap proses pem- harian, surat pribadi, dan otobiografi. Dokumen Resmi
buktian yang didasarkan atas jenis sumber apapun, baik terbagi dua: pertama intern; memo, pengumuman, in-
yang bersifat tulisan, lisan, gambaran, atau arkeologis. struksi, aturan lembaga untuk kalangan sendiri, laporan
G.J. Renier, sejarawan dari University College Lon- rapat, keputusan pimpinan, konvensi; kedua ekstern;
don, (1997; 104) menjelaskan istilah dokumen dalam majalah, buletin, berita yang disiarkan ke mass media,
tiga pengertian. Pertama dalam arti luas, yaitu yang me- pemberitahuan. (termasuk dalam klasifikasi di atas,
liputi semua sumber, baik sumber tertulis maupun sum- pendapat Moleong dan Nasution)
ber lisan. Kedua dalam arti sempit, yaitu yang meliputi Menurut Sugiyono (2005; 82), dokumen dapat ber-
semua sumber tertulis saja. Ketiga dalam arti spesifik, bentuk tulisan, gambar, dan karya. Bentuk tulisan,
yaitu hanya yang meliputi surat-surat resmi dan surat- seperti; catatan harian, life histories, ceritera, biografi,
surat negara, seperti surat perjanjian, undang-undang, peraturan, kebijakan, dan lainnya. Bentuk gambar, sep-
konsesi, hibah dan sebagainya. erti; foto, gambar hidup, sketsa, dan lainnya. Bentuk
Guba dan Lincoln (dalam Moleong, 2007;216-217) karya, seperti; karya seni berupa gambar, patung, film,
menjelaskan istilah dokumen dibedakan dengan re- dan lainnya.
cord. Definisi record adalah setiap pernyataan tertulis Menurut E. Kosim (1988; 33) jika diasumsikan doku-
yang disusun oleh seseorang/ embaga untuk keperluan men itu merupakan sumber data tertulis, maka terbagi
pengujian suatu peristiwa atau menyajikan akunting. dalam dua kategori yaitu sumber resmi dan tak resmi.

178
Wacana Volume XIII No.2, Juni 2014

Sumber resmi merupakan dokumen yang dibuat/dike- laporan tahunan, peraturan perundangan, dan diploma/
luarkan oleh lembaga/perorangan atas nama lembaga. sertifikat. Sumber tertulis ini dapat merupakan sumber
Ada dua bentuk yaitu sumber resmi formal dan sumber primer maupun sekunder, sehingga data yang diperoleh
resmi informal. Sumber tidak resmi, merupakan doku- juga dapat bersifat primer atau sekunder. Pengumpu-
men yang dibuat/dikeluarkan oleh individu tidak atas lan data melalui studi lapangan terkait dengan situasi
nama lembaga. Ada dua bentuk yaitu sumber tak resmi alamiah. Peneliti mengumpulkan data dengan cara ber-
formal dan sumber tak resmi informal. sentuhan langsung dengan situasi lapangan, misalnya
mengamati (observasi), wawancara mendalam, diskusi
Posisi Studi Dokumen dalam Penelitian Kualitatif kelompok (Focused group discussion), atau terlibat
Metode dokumenter merupakan salah satu jenis langsung dalam penilaian.(Djoko Dwiyanto, djoko_
metode yang sering digunakan dalam metodologi pene- dwiy@ugm.ac.id)
litian sosial, berkaitan dengan teknik pengumpulan Kajian dokumen merupakan sarana pembantu penel-
datanya. Metode ini banyak digunakan dalam lingkup iti dalam mengumpulkan data atau informasi dengan
kajian sejarah. Namun sekarang ini studi dokumen ban- cara membaca surat-surat, pengumuman, iktisar rapat,
yak digunakan pada lapangan ilmu sosial lain dalam pernyataan tertulis kebijakan tertentu dan bahan-bahan
metodologi penelitiannya. Disadari ini karena sebagian tulisan lainnya. Metode pencarian data ini sangat ber-
besar fakta dan data sosial banyak tersimpan dalam manfaat karena dapat dilakukan dengan tanpa meng-
bahan-bahan yang berbentuk dokumenter. Oleh kare- ganggu obyek atau suasana penelitian. Peneliti dengan
nanya ilmu-ilmu sosial saat ini serius menjadikan studi mempelajari dokumen-dokumen tersebut dapat men-
dokumen dalam teknik pengumpulan datanya. genal budaya dan nilai-nilai yang dianut oleh obyek
Data dalam penelitian kualitatif sebagian besar di- yang diteliti. Pengumpulan data perlu didukung pula
peroleh dari sumber manusia atau human resources, dengan pendokumentasian berbentuk foto, video, dan
melalui observasi dan wawancara. Akan tetapi ada pula VCD. Dokumentasi ini akan berguna untuk mengecek
sumber bukan manusia(non human resources) dianta- data yang telah terkumpul. Pengumpulan data sebai-
ranya dokumen, foto dan bahan statistik. Studi doku- knya dilakukan secara bertahap dan sebanyak mungkin
men yang dilakukan oleh para peneliti kualitatif, po- dikumpulkan olej peneliti. Ini berguna, jika kemudian
sisinya dapat dipandang sebagai ”narasumber” yang ada data yang tidak dapat dipakai atau kurang relevan,
dapat menjawab pertanyaan; ”apa tujuan dokumen peneliti masih bisa memanfaatkan data lain yang ada.
itu ditulis?; apa latarbelakangnya?; apa yang dapat di- Dalam fenomena budaya, biasanya ada data yang beru-
katakan dokumen itu kepada peneliti?; dalam keadaan pa tata¬cara dan perilaku budaya serta sastra lisan. (En-
apa dokumen itu ditulis?; untuk siapa?” dan sebagain- draswara, http://fisip.untirta.ac.id/teguh/?p=16/)
ya.(Nasution, 2003; 86) Seperti telah dikemukakan sebelumnya, studi doku-
Menurut Sugiyono (2005:83) studi dokumen meru- men menjadi metode pelengkap bagi penelitian kualita-
pakan pelengkap dari penggunaan metode observasi tif, yang pada awalnya menempati posisi yang kurang
dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Bahkan dimanfaatkan dalam teknik pengumpulan datanya,
kredibilitas hasil penelitian kualitatif akan semakin sekarang ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari
tinggi jika melibatkan/menggunakan studi dokumen teknik pengumpulan data dalam metodologi penelitian
dalam metode penelitian kualitatifnya. kualitatif. Hal senada diungkapkan Nasution (2003;
Metode kualitatif menggunakan beberapa bentuk 85) bahwa meski metode observasi dan wawancara
pengumpulan data seperti transkrip wawancara terbu- menempati posisi dominan dalam penelitian kualitatif,
ka, deskripsi observasi, analisis dokumen dan artefak metode dokumenter sekarang ini perlu mendapatkan
lainnya. Data tersebut dianalisis dengan tetap memper- perhatian selayaknya, karena sebelumnya data/bahan
tahankan keaslian teks. Hal ini dilakukan karena tujuan dari jenis ini kurang dimanfaatkan secara maksimal.
penelitian kualitatif adalah untuk memahami fenomena Catatan penting Sugiyono (2005:83) mengenai peman-
dari sudut pandang partisipan, konteks sosial dan in- faatan bahan dokumenter ini, bahwa tidak semua doku-
stitusional. Sehingga pendekatan kualitatif umumnya men memiliki kredibilitas yang tinggi, sehingga penel-
bersifat induktif. Selain itu, di dalam penelitian kualita- iti harus benar-benat selektif dan berhati-hati dalam
tif juga dikenal tata cara pengumpulan data yang lazim, memanfaatkannya.
yaitu melalui studi pustaka dan studi lapangan. Studi Beberapa keuntungan dari penggunaan studi doku-
pustaka (berbeda dengan Tinjauan Pustaka) dilakukan men dalam penelitian kualitatif, yang dikemukakan
dengan cara mengaji sumber tertulis seperti dokumen, Nasution (2003:85): 1). Bahan dokumenter itu telah

179
Wacana Volume XIII No.2, Juni 2014

ada, telah tersedia, dan siap pakai. 2). Penggunaan ba- tersebut dapat pula dilakukan bersama analisis kuali-
han ini tidak meminta biaya, hanya memerlukan waktu tatif.
untuk mempelajarinya. 3). Banyak yang dapat ditimba Dalam makalah berjudul Qualitative Content Analy-
pengetahuan dari bahan itu bila dianalisis dengan cer- sis karya Philipp Mayring (dalam Moleong 2007: 222)
mat, yang berguna bagi penelitian yang dijalankan. dijabarkan ide dasar analisis isi dalam bidang komuni-
4). Dapat memberikan latar belakang yang lebih luas kasi yang didasarkan atas empat hal; 1). Menyesuaikan
mengenai pokok penelitian. 5). Dapat dijadikan bahan materi ke dalam model komunikasi. 2). Aturan analisis;
triangulasi untuk mengecek kesesuaian data. 6). Meru- materi yang dianalisis secara bertahap mengikuti aturan
pakan bahan utama dalam penelitian historis. prosedur, yaitu membagi materi ke dalam satuan-satu-
Dokumen sebagai sumber data banyak dimanfaat- an. 3). Kategori adalah pusat dari analisis. Aspek-as-
kan oleh para peneliti, terutama untuk untuk menguji, pek interpretasi teks mengikuti pertanyaan penelitian,
menafsirkan dan bahkan untuk meramalkan. Lebih dimasukan ke dalam kategori. Kategori ini ditemukan
lanjut Moleong (2007: 217) memberikan lasan-alasan dan direvisi di dalam proses analisis
kenapa studi dokumen berguna bagi penelitian kuali-
tatif, diantaranya; 1). Karena merupakan sumber yang Kriteria kredibilitas dan validitas.
stabil, kaya dan mendorong. 2). Berguna sebagai bukti Dalam metode sejarah, pembahasan mengenai anali-
(evident) untuk suatu pengujian. 3). Berguna dan sesuai sis konten dokumen ini merupakan bagian yang pent-
karena sifatnya yang alamiah, sesuai dengan konteks, ing yang akan mempertaruhkan kerdibilitas hasil pene-
lahir, dan berada dalam konteks. 4. Relatif murah dan litian sejarah. Oleh karenanya pembahasan kajian isi ini
tidak sukar ditemukan, hanya membutuhkan waktu. 5). memiliki segmen khusus dalam pembahasan dan peng-
Hasil pengajian isi akan membuka kesempatan bagi gunaannya. Adapun yang terpenting dari kajian isi ini
perluasan pengetahuan terhadap sesuatu yang diseli- berkaitan dengan kritik intern (kredibilitas) dan kritik
diki. ekstern (otentisitas) sumber data.
G.J. Renier (1997; 115) mencoba memberikan gam-
Kajian Isi Dokumen (Content Analysis Document) baran mengenai perbedaan kritik intern dan ekstern
Penggunaan dokumen ini berkaitan dengan apa yang ini dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang biasa
disebut analisis isi. Cara menganalisis isi dokumen dipakai oleh kedua bentuk kritik tersebut. Dalam kritik
ialah dengan memeriksa dokumen secara sistematik ekstern pertanyaan yag dimunculkan berupa; Apakah
bentuk-bentuk komunikasi yang dituangkan secara ter- jejak yang saya yakini ini ada?, Apakah yang diceri-
tulis dalam bentuk dokumen dengan obyektif. Kajian takannya kepada saya, dan apa yang dituntutnya itu
isi atau content analysis document ini didefinisikan ada?, dalam bentuk bagaimana dia menulisnya?, lalu
oleh Berelson yang dikutip Guba dan Lincoln, sebagai setelah pertanyaan tersebut coba dikaji dan dianalisis,
teknik penelitian untuk keperluan mendeskripsikan se- maka pertanyaan selanjutnya adalah; dapatkah saya
cara objektif, sistematis dan kuantitatif tentang mani- mempercayai pesan yang ada di dalam jejak ini untuk
festasi komunikasi. Sedangkan Weber menyatakan saya pergunakan? apakah benar-benar kesudahan dari
bahwa kajian isi adalah metodologi penelitian yang serangkaian peristiwa-peristiwa yang dalam penga-
memanfaatkan seperangkat prosedur untuk menarik matan pertama, kemunculannya ada? Atau adakah dis-
kesimpulan yang sahih dari sebuah buku atau doku- ekitarnya suatu serangkaian yang kurang jelas?, untuk
men. Definisi lain dikemukakan Holsti, bahwa kajian menjawab pertanyaan tersebut maka diterapkan kritik
isi adalah teknik apapun yang digunakan untuk men- intern.
arik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteris- Menurut Kuntowijoyo (1995:99) sederhananya kri-
tik pesan, dan dilakukan secara objektif, dan sistematis tik ekstern (masalah otentisitas) itu mencoba mengk-
(Moleong, 2007: 220). aji suatu dokumen untuk membuktikan keaslian sum-
Prinsip dasar dari kajian isi, menurut Guba dan Lin- bernya, yaitu dengan meneliti bagaimana kertasnya,
coln (dalam Moleong 2007: 220-221) memiliki lima tintanya, gaya tulisannya, bahasanya, kalimatnya, ung-
ciri utama, yaitu: 1). Prosesnya harus mengikuti aturan. kapannya, kata-katanya, hurufnya, dan semua penampi-
Aturan itu sendiri haruslah berasal dari kriteria yang di- lan luarnya, untuk mengetahui otentisitasnya. Jika ma-
tentukan, dan prosedur yang ditetapkan. 2). Prosesnya salah otentisitas telah diverifikasi, selanjutnya peneliti
sistematis. 3). Prosesnya diarahkan untuk menggenere- melakukan uji kredibilitas (kritik intern), apakah doku-
alisasi. 4). Mempersoalkan isi yang termanifestasikan. men tersebut dapat dipercaya?. Hal ini dilakukan den-
5). Menekankan analisis secara kuantitatif, namun hal gan cara melakukan komparasi mengenai informasi

180
Wacana Volume XIII No.2, Juni 2014

yang tertuang di dalam dokumen tersebut dengan data Namun demikian, tetap ada hal yang harus diperha-
lain yang memiliki kesamaan waktu, tempat peristiwa. tikan sungguh-sungguh dalam studi dokumentasi ini,
Selanjutnya Kosim (1988:34) menjabarkan secara yaitu penguasaan dan pemahaman mengenai teknik
detail mengenai kajian isi dokumen dengan kritik pengkajian isi dari dokumen yang akan dijadikan
ekstern dan intern. Masalah otentisitas dokumen (kritik sumber data. Meski studi dokumentasi hanya men-
ekstern) berupaya menjawab tiga pertanyaan penting, jadi pelengkap dalam metodologi penelitian kualitatif,
yaitu tetapi kesalahan atau ketidakakuratan dalam kajian isi
Apakah sumber tersebut memang sumber yang kita dokumen itu sendiri, akan menyebabkan kualitas hasil
kehendaki? Singkatnya apakah sumber tersebut palsu penelitian dipertanyakan, meski tidak menjadikan lapo-
atau tidak?. Bisa dikaji dengan meneliti; tanggal, ma- ran penelitian tersebut tidak valid.
teri yang dipakai seperti tinta, pengarang, tulisan tan-
gan, tanda tangan, materai, jenis huruf. Daftar Pustaka
Apakah sumber itu asli atau turunan? Disini digu- Al-Ghazaruty,F. 2009. Studi dokumen dalam penelitian
nakan analisis sumber. Zaman dulu cara mengganda- kualitatif dalam
kan sebuah dokumen dengan menyalin lewat tulisan http://adzelgar.wordpress.com/2009/02/02/studi-do-
tangan, berbeda dengan sekarang menggunakan mesin kumen-dalam-penelitian-kualitatif/ diunduh 15
fotocopy dan teknologi komputer dan scanner. Januari 2012
Apakah sumber itu utuh atau sudah berubah? Disini Ardhana. Teknik Pengumpulan Data Kualitatif. dalam
digunakan kritik teks, seperti yang banyak digunakan http://ardhana12.wordpress.com/2008/02/08/
para ahli filologi. teknik-pengumpulan-data-kualitatif/
Langkah selanjutnya menurut Kosim, melakukan kri- Bungin, M. Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif; Ko-
tik intern yang bertugas menjawab pertanyaan Apakah munikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu
kesaksian yang diberikan oleh sumber itu kredibel/ Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.
dapat dipercaya? Langkah-langkah untuk menjawab- Dawi, Amir Hasan. Bincangkan Langkah-Langkah
nya sebagai berikut; Asas dalam Membuat Penyelidikan Sosiologi.
Mengadakan penilaian intrinsik (yang hakiki) ter- dalam http://tuanmat.tripod.com/penyelidikan.
hadap sumber. Dimulai dengan menentukan sifat dari html
sumber, lalu menyoroti pengarang sumber tersebut. Dwiyanto, Djoko. Metode Kualitatif: Penerapannya
Komparasi dengan kesaksian dari berbagai sumber. Dalam Penelitian dalam http://inparametric.com/
djoko_dwiy@ugm.ac.id/
Studi dokumen merupakan merupakan teknik peng- Endraswara, Suwardi. Model Telaah Budaya: Etno-
umpulan data dengan menghimpun dan menganalisis grafi dan Folklore. dalam http://fisip.untirta.
dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar, ac.id/teguh/?p=16/
hasil karya, maupun elektronik. Dokumen yang diper- Gottschalk, Louis. 1986. Understanding History; A
oleh kemudian dianalisis, dibandingkan dan dipadukan Primer of Historical Method terjemahan Nugro-
(sintesis) membentuk satu kajian yang sistematis, ter- ho Notosusanto. Jakarta: UI Press.
padu dan utuh. Studi dokumenter tidak sekedar men- Kosim, E. 1988. Metode Sejarah; Asas dan Proses.
gumpulkan dan menuliskan atau melaporkan dalam Bandung: Jurusan Sejarah UNPAD (untuk ka-
bentuk kutipan-kutipan tentang sejumlah dokumuen. langan sendiri)
Hasil penelitian yang dilaporkan adalah hasil analisis Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogya-
terhadap dokumen-dokumen tersebut. karta: Bentang Budaya.
Pemanfaatan studi dokumentasi saat ini oleh para Mc. Millan, Jamesh dan Sally Schumacer. tt. Research
peneliti (terutama ilmuwan sosial dalam penelitian in Education; A Conceptual Introduction (Ter-
kualitatif) sudah selayaknya diperhatikan dan diopti- jemahan). London: Longman.
malkan penggunaannya. Ternyata sangat banyak sum- Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kuali-
ber informasi yang tersimpan dalam beragam bahan tatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
dan jenis dokumenter. Informasi dalam bahan dan je- Nasution, S. 2003. Metode Penelitian Naturalistik-
nis dokumenter ini sangat kaya, sehingga penggalian Kualitatif. Bandung: Tarsito.
(eksplorasi) sumber data dengan metode dokumentasi Renier, G.J. 1997. History its Purpose and Method
akan sangat memengaruhi kualitas (kredibilitas) hasil (terjemahan Muin Umar). Yogyakarta: Pustaka
penelitian. Pelajar.

181

Anda mungkin juga menyukai