Anda di halaman 1dari 7

TATA UPACARA DI SEKOLAH

Upacara bendera adalah pencerminan dari nilai-nilai budaya bangsa yang merupakan
salah satu pancaran peradaban bangsa. Hal ini merupakan ciri khas yang membedakan
dengan bangsa lain. Dasar hokum diadakannya Upacara Bendera disekolah itu sendiri
dilandasi oleh Pancasila, UUD 1945 (tentang Sistem Pendidikan Nasional) dan Inpres
No. 14 tahun 0981 (tentang Urutan Upacara Bendera).

Dalam Upacara Bendera terdiri dari 4 jabatan, seperti:


a. Pembina Upacara
b. Pemimpin Upacara
c. Pengatur Upacara
d. Pembawa Upacara
Sedangkan untuk petugasnya terdiri dari 7, yakni :
a. Pembawa naskah Pancasila
b. Pembaca Teks Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
c. Pembaca Do’a
d. Pemimpin Lagu
e. Kelompok Pengibar / Penurun Bendera
f. Kelompok Pembawa Lagu
g. Cadangan tiap perangkat

Sebelum Upacara Bendera dilaksanakan ada beberapa kondisi yang harus dipersiapkan,
seperti:
a. Seluruh peserta upacara diatur dalam barisan 15 menit sebelum pelaksanaan
upacara dimulai, masing-masing Pemimpin Pasukan atau barisan menyiapkan
barisannya.
b. Petugas upacara seperti penggerek bendera, pembaca atau pengucap
pembukaan UDD 1945 dan lain-lain serta pembawa acara telah menempati
tempat yang ditentukan.
NASKAH DAN TATA UPACARA BENDERA DI SEKOLAH

Upacara Bendera, hari Senin tanggal .......... tahun ..... segera dimulai.

1. ACARA PENDAHULUAN
 Pemimpin Pasukan menyiapkan pasukannya masing-masing.
 Pemimpin Upacara memasuki lapangan upacara.
 Penghormatan kepada Pemimpin Upacara dipimpin oleh Pemimpin Pasukan yang
paling kanan.
 Laporan Pemimpin Pasukan kepada Pemimpin Upacara

2. ACARA POKOK
 Pembina upacara memasuki lapangan upacara
 Penghormatan umum kepada Pembina Upacara
 Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara bahwa Upacara siap
dilaksanakan
 Pengibaran Bendera Sang Merah Putih, diiringi lagu Kebangsaan Indonesia Raya
 Mengheningkan cipta dipimpin oleh Pembina Upacara
 Pembacaan Teks Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 oleh Petugas Upacara.
 Pembacaan Teks Pancasila oleh Pembina Upacara dan diucap ulang oleh seluruh
Peserta Upacara.
 Amanat Pembina Upacara, pasukan diitirahatkan.
 Pembacaan Do’a
 Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara bahwa upacara telah selesai
dilaksanakan
 Penghormatan umum kepada Pembina Upacara
 Pembina Upacara meninggalkan lapangan upacara
 Penghormatan kepada Pemimpin Upacara dipimpin oleh Pemimpin Pasukan yang
paling kanan.
 Pemimpin Upacara meninggalkan lapangan upacara.

3. ACARA PENUTUP
 Pengumuman-Pengumuman, masing-masing Pemimpin Pasukan mengistirahatkan
pasukannya masing-masing.
 Upacara selesai, masing-masing Pemimpin Pasukan membubarkan pasukannya
masing-masing.
TATA CARA PENGHORMATAN
1. Yang tidak melakukan penghormatan kepada pembina upacara
1.1. Pengatur Upacara
1.2. Pembawa Acara
1.3. Pengibar Bendera
2. Penghormatan kepada Sang Bendera Merah Putih oleh peserta, petugas upacara,
guru,staff tata usaha, kecuali kelompok paduan suara

JUMLAH ORANG

1. Paduan Suara : 20 Siswa


2. Siswa : 600 Siswa
3. Guru dan Staff : 45 Orang
4. Petugas Upacara : 8 Petugas
5. Pengibar Bendera : 3 Pengibar
6. Petugas PMR : 5 Petugas
UU NO.9 TAHUN 2010

Pengertian menurut UU No. 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan:


Keprotokolan adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam acara
kenegaraan atau acara resmi yang meliputi Tata Tempat, Tata Upacara, dan Tata
Penghormatan sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan
dan/atau kedudukannya dalam negara, pemerintahan, atau masyarakat.
UU No. 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan. adalah pengganti Undang-Undang Nomor
8 Tahun 1987 tentang Protokol yang sudah dianggap tidak sesuai dengan zaman

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1. Keprotokolan adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam


acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi Tata Tempat, Tata Upacara, dan Tata
Penghormatan sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan
dan/atau kedudukannya dalam negara, pemerintahan, atau masyarakat.
2. Acara Kenegaraan adalah acara yang diatur dan dilaksanakan oleh panitia negara
secara terpusat, dihadiri oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden, serta Pejabat Negara
dan undangan lain.

3. Acara Resmi adalah acara yang diatur dan dilaksanakan oleh pemerintah atau
lembaga negara dalam melaksanakan tugas dan fungsi tertentu dan dihadiri oleh
Pejabat Negara dan/atau Pejabat Pemerintahan serta undangan lain.

4. Tata Tempat adalah pengaturan tempat bagi Pejabat Negara, Pejabat Pemerintahan,
perwakilan negara asing dan/atau organisasi internasional, serta Tokoh Masyarakat
Tertentu dalam Acara Kenegaraan atau Acara Resmi.

5. Tata Upacara adalah aturan untuk melaksanakan upacara dalam Acara Kenegaraan
atau Acara Resmi.

6. Tata Penghormatan adalah aturan untuk melaksanakan pemberian hormat bagi


Pejabat Negara, Pejabat Pemerintahan, perwakilan Negara asing dan/atau organisasi
internasional, dan Tokoh Masyarakat Tertentu dalam Acara Kenegaraan atau Acara
Resmi.

7. Pejabat Negara adalah pimpinan dan anggota lembaga negara sebagaimana


dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan
Pejabat Negara yang secara tegas ditentukan dalam Undang-Undang.

8. Pejabat Pemerintahan adalah pejabat yang menduduki jabatan tertentu dalam


pemerintahan, baik di pusat maupun di daerah.

9. Tamu Negara adalah pemimpin negara asing yang berkunjung secara kenegaraan,
resmi, kerja, atau pribadi ke negara Indonesia.

10. Tokoh Masyarakat Tertentu adalah tokoh masyarakat yang berdasarkan kedudukan
sosialnya mendapat pengaturan Keprotokolan.

11. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah lembaga perwakilan rakyat daerah
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
TATA PENGHORMATAN

BENDERA
MERAH
PUTIH

TATA
PENGHORMATAN

PEMIMPIN PEMBINA
UPACARA UPACARA
PELAKSANAAN TATA TEMPAT UPACARA BENDERA

PARA GURU BESERTA STAF

KEPALA SEKOLAH

P TIANG BENDERA MERAH P


E PUTIH E
PEMBINA
T N
U G
G I
A B
PEMIMPIN
S A
R

P
A
D
U

Anda mungkin juga menyukai