Disusun Oleh :
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
PADA DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN III
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Oleh:
DISETUJUI:
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas penyertaan-Nya
sehingga Penulis dapat merampungkan laporan pelaksanaan aktualisasi dalam rangka
memenuhi tugas dalam Diklat Prajabatan Golongan III Tahun 2015. Penulis juga
menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Panitia Penyelenggara Diklat, Bapak
Handoko Setiadji selaku Koordinator Coach Angkatan III, Bapak Harry Wibawa selaku
Coach Kelompok III, Bapak Antonius Agung Setijawan selaku Mentor dari Sub-direktorat
Perlindungan Lingkungan Minerba, serta Bapak/Ibu Penguji atas bimbingan dan
arahannya dalam merampungkan laporan ini.
Laporan pelaksanaan aktualisasi dilatarbelakangi pentingnya peranan Pegawai
negeri sipil (PNS) dalam keberjalanan pemerintahan, baik sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik, dan perekat maupun pemersatu bangsa. Dimulai dengan sejumlah
keputusan – keputusan strategis dari memformulasi kebijakan hingga penetapannya di
berbagai sektor pembangunan. Oleh karena itu, untuk membentuk PNS yang profesional,
dibutuhkan pembaharuan atas pola penyelenggaraan Diklat Prajabatan untuk menguatkan
proses internalisasi pada diri masing – masing peserta.
Berdasarkan pertimbangan tersebut maka dilakukan inovasi dalam penyelenggaran
Diklat Prajabatan yang memungkinkan peserta untuk mampu menginternalisasikan nilai –
nilai dasar profesi PNS. Rancangan aktualisasi ini disusun untuk mengidentifikasi
kandungan nilai dasar yang dapat diimplementasikan dalam bidang kerja maupun
menganalisis manfaat yang mampu dioptimalkan.
Bagai gading yang tak retak, demikian juga pelaporan rancangan aktualisasi ini
yang belum sempurna. Kami mengharapkan saran dan masukannya sebagai sarana
pembelajaran dan evaluasi untuk menjadi lebih baik lagi.
Penulis,
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................ii
KATA PENGANTAR................................................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iv
DAFTAR TABEL........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1. Latar Belakang....................................................................................... 1
2.Tujuan dan Sasaran Diklat.......................................................................2
3. Profil Organisasi................................................................................... 2
4. Tujuan Penulisan.................................................................................... 8
BAB II DESKRIPSI RANCANGAN AKTUALISASI...................................... 9
1. Identifikasi Nilai-Nilai Dasar PNS........................................................ 9
2. Keterkaitan Nilai Dasar dengan Kegiatan........................................... 23
3. Teknik Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS...........................................27
BAB III AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS....................39
1. Pengendalian oleh Coach.....................................................................39
2. Pengendalian oleh Mentor....................................................................40
3. Hasil Aktualisasi...................................................................................41
4. Analisis Dampak...................................................................................78
5. Rencana Aksi Tindak Lanjut.................................................................86
BAB IV PENUTUP ..................................................................................................92
1. Kesimpulan...........................................................................................92
2. Saran.....................................................................................................93
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................94
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
v
Tabel 1 Identifikasi Nilai-Nilai Profesi ASN................................................................. 13
Tabel 2 Keterkaitan Nilai Dasar dengan Kegiatan......................................................... 23
Tabel 3 Teknik Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN....................................................... 27
Tabel 4 Alat Bantu Pengendalian Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar (Coach). . 39
Tabel 5 Alat Bantu Pengendalian Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar (Mentor). 40
Tabel 6 Laporan Aktualisasi.......................................................................................... 41
Tabel 7 Analisis Dampak............................................................................................... 78
Tabel 8 Rencana Aksi Tindak Lanjut............................................................................. 86
DAFTAR GAMBAR
vi
Gambar 1 Struktur Organisasi Ditjen Mineral dan Batubara Eselon I dan II.............. 3
Gambar 2 Struktur Organisasi Ditjen Mineral dan Batubara Eselon III dan IV.......... 4
Gambar 3 Formulir Penilaian Pengelolaan Lingkungan Pertambangan.............. 45
Gambar 4 Laporan Perjalanan Dinas ................................................................... 45
Gambar 5 Dokumentasi Rapat Acara Environment Award .................................. 46
Gambar 6 Notulensi Rapat......................................................................................... 46
Gambar 7 Daftar Hadir Rapat ................................................................................. 46
Gambar 8 Dokumentasi Diskusi dan Pengerjaan Dokumen RPT......................... 50
Gambar 9 Formulir Evaluasi RPT ........................................................................ 50
Gambar 10 Konsep Surat Tanggapan ....................................................................... 51
Gambar 11 Laporan Pelaksanaan Supervisi.............................................................. 56
Gambar 12 Video Rekaman Supervisi ...................................................................... 56
Gambar 13 Dokumentasi Diskusi dan Pengerjaan Dokumen RR............................ 60
Gambar 14 Formulir Evaluasi RR Operasi Produksi ............................................. 60
Gambar 15 Surat Tanggapan RR Operasi Produksi ............................................... 61
Gambar 16 Dokumentasi Diskusi dan Pengerjaan Dokumen RKL-RPL............... 65
Gambar 17 Konsep Surat Tanggapan Dokumen RKL-RPL.................................... 66
Gambar 18 Surat Undangan Rapat Koordinasi ....................................................... 69
Gambar 19 Dokumentasi Rapat Koordinasi (Kemenko PMK dan Rapat IT)........ 70
Gambar 20 Daftar Hadir Rapat Koordinasi............................................................... 70
Gambar 21 Lembar Disposisi ..................................................................................... 70
Gambar 22 Konsep Nota Dinas .................................................................................. 71
Gambar 23 Video Rekaman Rapat Koordinasi.......................................................... 71
Gambar 24 Dokumentasi Diskusi dan Pendataan Kegiatan Subdit ...................... 74
Gambar 25 Dokumentasi Diskusi dan Pengerjaan Inventarisasi SOP.................... 77
Gambar 26 Daftar Diagram Alir SOP......................................................................... 77
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan Pendidikan dan
Pelatihan (Diklat) terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Tujuan
dari Diklat terintegrasi adalah membangun integritas moral, kejujuran, semangat,
dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang,
khususnya dalam mendukung reformasi birokrasi.
Selain itu dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan
dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah satu
jenis Diklat yang strategis untuk PNS sebagai bagian dari ASN yang profesional
adalah Diklat Prajabatan. Dalam diklat ini, CPNS dilatih dan dibekali nilai-nilai
dasar yang kuat, meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). Dengan adanya diklat prajabatan pola baru ini,
diharapkan CPNS dapat memahami, mengaktualisasikan, dan menganalisis nilai-
nilai dasar profesi ASN dalam fungsi pelaksanaannya baik sebagai pelaksana
kebijakan, pelayan publik, dan pemersatu bangsa.
1
Tujuan penyelenggaraan diklat mengacu pada Peraturan Kepala Lembaga
Administrasi Negara No. 38 Tahun 2014 yang bertujuan untuk membentuk PNS
yang profesional yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh nilai-nilai dasar profesi
PNS, sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional
sebagai pelayan masyarakat.
3. Profil Organisasi
3.1 Visi dan Misi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Visi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) adalah terwujudnya
ketahanan dan kemandirian energi serta peningkatan nilai tambah energi dan
mineral yang berwawasan lingkungan untuk memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya bagi kemakmuran rakyat.
2
Visi Ditjen Minerba adalah terwujudnya ketahanan dan kemandirian energi
batubara, peningkatan nilai tambah mineral yang berwawasan lingkungan untuk
memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
Menurut Peraturan Menteri ESDM No. 18 Tahun 2010 Pasal 409,Direktorat Teknik
dan Lingkungan Mineral dan Batubara mempunyai tugas melaksanakan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria,
serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang standardisasi dan usaha
jasa, pengawasan teknik, keselamatan pertambangan, perlindungan lingkungan, dan
konservasi mineral dan batubara.
3
Dalam Pasal 411, Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara terdiri
atas:
a. Subdirektorat Standardisasi dan Usaha Jasa Mineral dan Batubara;
b. Subdirektorat Pengawasan Teknik Mineral dan Batubara;
c. Subdirektorat Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara;
d. Subdirektorat Perlindungan Lingkungan Mineral dan Batubara;
e. Subdirektorat Konservasi Mineral dan Batubara; dan
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
4
Strategi dan rencana aksi tahun 2015-2019 dalam rangka mendukung
kebijakan optimalisasi produksi energi terkait batubara, antara lain:
a. Mengendalikan produksi batubara dalam rangka konservasi
b. Menyiapkan rekomendasi wilayah pengusahaan batubara, oleh
Badan Geologi dalam rangka penyiapan IUP/PKP2B.
c. Peningkatan recovery penambangan batubara.
d. Koordinasi pembinaan, pengaturan dan pengawasan usaha dalam
rangka menyelesaikan permasalahan antara lain tumpang tindih
lahan, perizinan, keselamatan dan lingkungan.
e. Pengawasan produksi perusahaan PKP2B di sejumlah 73 perusahaan
per tahun.
f. Evaluasi neraca cadangan dan sumber daya batubara di 73
perusahaan per tahun.
g. Peningkatan keselamatan dan lindungan lingkungan
5
Strategi dan rencana aksi tahun 2015-2019 dalam rangka mendukung
kebijakan peningkatan pengawasan pertambangan dan penertiban
IUP, antara lain:
Penyederhanaan proses perijinan, pengawasan dan penertiban
kegiatan pertambangan secara transparan;
Penegakan hukum pada pelanggaran kegiatan pertambangan
secara tegas konsekuen dan adil.
e. Penerapan kegiatan penambangan yang berkelanjutan dan
menjaga kualitas lingkungan
Strategi dan rencana aksi tahun 2015-2019 yang akan dilakukan
melalui:
Penegakan standar pertambangan berkelanjutan (good mining
practices);
Pembinaan dan pendampingan pada operasi penambangan skala
kecil dan bantuan teknologi untuk mengurangi dampak kerusakan
lingkungan dan peningkatan hasil tambang;
Peningkatan jumlah inspektur tambang di daerah yang pada saat
ini masih sangat kurang;
Penegakan keharusan pengelolaan limbah dan area pasca
tambang, termasuk pengelolaan area pembuangan limbah
penambangan;
Pengembangan masyarakat dan peningkatan taraf hidup
masyarakat di sekitar pertambangan, melalui pembentukan
kemitraan yang difasilitasi oleh Pemerintah antara perusahaan
pertambangan dengan masyarakat dengan cara bertahap yaitu
penerimaan, pelibatan dan kolaborasi serta kerjasama dalam
pengelolaan kebutuhan perusahaan pertambangan dalam
mempekerjakan masyarakat.
6
b. Peningkatan kualitas pelayanan informasi dan investasi terpadu
bidang energi di Ditjen Minerba;
c. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam mengatasi
permasalahan investasi seperti perizinan dan tumpang tindih
penyediaan lahan.
7
Produksi Mineral
Pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian
dalam negeri
2. Terwujudnya optimalisasi penerimaan Negara dari sektor ESDM
3. Terwujudnya subsidi energi yang lebih tepat sasaran dan harga yang
kompetitif
4. Terwujudnya peningkatan investasi sektor ESDM
5. Terwujudnya manajemen dan SDM yang profesional serta peningkatan
kapasitas iptek dan kualitas informasi serta pelayana.
4. Tujuan Penulisan
Tujuan pelaporan pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS, yaitu:
1. Mampu menerapkan nilai-nilai aktualisasi dalam kegiatan kerja selama masa
off campus
2. Mampu mengimplementasikan teknik aktualisasi dan analisis dampaknya
terhadap visi dan misi organisasi.
3. Mampu menyiapkan rencana aksi lanjut sebagai komitmen dalam aktualisasi
nilai-nilai dasar PNS.
BAB II DESKRIPSI RANCANGAN AKTUALISASI
8
Dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, pegawai
ASN memiliki 3 fungsi, yaitu sebagai Pelaksanan kebijakan publik, pelayan publik,
dan perekat dan pemersatu bangsa. Oleh karena itu, diperlukan perwujudan kelima nilai
darsa profesi PNS tersebut yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen
mutu, dan Anti korupsi.
Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas
merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi
tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah PNS adalah terwujudnya nilai-nilai
publik, seperti mencegah politik praktis maupun konflik kepentingan, adil dalam
pelayanan publik, dan konsisten.
Nasionalisme
Nasionalisme merupakan suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan
sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok
manusia yang mempunyai tujuan atau cita-cita yang sama dalam mewujudkan kepentingan
nasional, dan nasionalisme juga rasa ingin mempertahankan negaranya, baik dari internal
maupun eksternal. Nasionalisme ini tidak lepas kaitannya dengan Pancasila.
9
kepercayaan publik, menjaga persatuan bangsa, pengawal kedaulatan negara,
menciptakan kondisi aman-damai, serta pengamalan Pancasila.
Etika Publik
Etika Publik adalah menganalisa tentang standar atau norma yang menentukan baik atau
buruk, benar atau salah perilaku, tindakan dan kepuasan untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai etika yang
disepakati bersama sebagai pola perilaku dikenal sebagai kode etik.Kode etik dirumuskan
dalam rangka pencegahan terhadap kemungkinan perilaku yang tidak santun, dan demi
kepentingan organisasi. Ada tiga fokus utama dalam pelaksaan pelayanan publik yaitu
pelayanan publik yang berkualitas dan relevan, sisi dimensi reflektif, dan modalitas etika.
Secara umum nilai-nilai dasar etika publik adalah beretika, setia, jujur, integritas,
tanggung jawab, integritas, cermat, disiplin, pengabdian, pelayanan, profesional,
tidak memihak, berkompetensi, taat peraturan, anti diskriminasi, menjaga rahasia
Negara, efektif, efisien, tidak ada konflik kepentingan, menjaga reputasi, integritas,
dan komunikatif.
Komitmen Mutu
Pelayanan publik terdiri dari pelayanan publik kelompok administrasi, kelompok barang,
dan kelompok pelayanan jasa.Agar tercapainya mutu yang berkualitas, perlu adanya
efektivitas dan efisiensi. Efektivitas sendiri artinya adalah keberhasilan dari suatu
usaha/tindakan yang dilihat dari tercapai atau tidaknya tujuan yang dicanangkan, baik
jumlah atau mutu sehingga memberi kepuasan sedangkan efisien mengacu pada
kemampuan menjalankan tugas dengan baik dan tepat, dan contohnya dapat diukur dari
penghematan baik dari segi biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan suatu
kegiatan.
Secara umum nilai-nilai dasar komitmen mutu adalah jujur, kecepatan tanggap,
ketepatan, akurat, efektif, efisien, santun, keandalan, kompetensi, kemudahan akses,
keramahan, komunikasi, kepercayaan, keamanan dan pemahaman pelanggan.
Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa Latin yaitu Coruptio, yang berarti Kerusakan, Kebobrokan,
dan Kebusukan. Korupsi adalah perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk
memberikan suatu keuntungan yang tidak resmi dengan hak – hak dari pihak lain secara
10
salah menggunakan jabatannya atau karakternya untuk mendapatkan suatu keuntungan
untuk dirinya sendiri atau orang lain, berlawanan dengan kewajibannya dan hak-hak dari
pihak lain. Menurut Undang-Undang No. 31/1999 Jo Undang-Undang No. 20 Tahun 2001,
7 kelompok tindak pidana korupsi, terdiri dari kerugian keuangan Negara, suap-menyuap,
pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam
pengadaan, dan gratifikasi.
Oleh karena itu, dibutuhkan tunas-tunas integritas untuk memberantas korupsi dalam
menjalankan peran strategis organisasi, yaitu:
a. Menjadi jembatan masa depan kesuksesan
b. Membangun sistem integritas
c. Mempengaruhi orang lain
Kelman (1985) dalam modul Anti Korupsi menyatakan bahwa terdapat 3 proses social
untuk penanaman nilai integritas, yaitu kesediaan, identifikasi, dan internalisasi. Dari 3
proses ini, internalisasi memiliki nilai tertinggi karena mengindikasikan tindakan yang
selaras dan datang dari yang dipercayai hati nurani sendiri maupun sistem nilai yang
dianutnya. Secara umum, 9 nilai-nilai dasar antikorupsi adalah jujur, peduli, mandiri,
disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, adil, dan berani.
Adapun kelima nilai dasar PNS tersebut diharapkan mampu selaras dalam menunjang
nilai-nilai organisasi Kementerian ESDM, meliputi profesional, pelayanan, akuntabel,
transparan, integritas, sinergi, inovasi, dan kehormatan.
11
TABEL 1
IDENTIFIKASI NILAI-NILAI PROFESI ASN
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-Nilai
(ANEKA) Visi Misi Organisasi Organisasi
1. Membantu dalam 1. Merekapitulasi Rekapitulasi dan Input data Akuntabilitas: Dengan kualitas Dengan peningkatan
Penilaian dokumen perusahaan dilakukan dengan (Cermat) pelaksanaan penilaian kualitas penilaian
Pengelolaan administrasi baik teliti dan sesuai dengan isi terhadap pengelolaan administratif terhadap
Lingkungan softcopy maupun dokumen perusahaan yang Komitmen Mutu: lingkungan pengelolaan lingkungan
Pertambangan hardcopy diajukan. (Tepat) pertambangan yang pertambangan sebelum
secara administratif tinggi maka akan verifikasi lapangan, maka
(self assessment) 2. Mengevaluasi secara Evaluasi ini dilakukan sebagai Nasionalisme mendukung Visi Ditjen fungsi pengawasan /
administratif bentuk pengawasan kegiatan (loyalitas terhadap Minerba yaitu pemantauan pengelolaan
pengelolaan pertambangan agar hukum) ketahanan dan lingkungan pertambangan
lingkungan berwawasan lingkungan kemandirian energi akan lebih optimal dalam
pertambangan pada mengacu peraturan yang yang berwawasan pelaksanaannya.
formulir penilaian berlaku. lingkungan untuk
Nilai-nilai organisasi yang
memberikan manfaat
Evaluasi formulir pengelolaan Akuntabilitas ditunjang melalui
lingkungan pertambangan (Konsistensi, loyalitas
yang sebesar- implementasi ANEKA,
dilakukan dengan objektif dan pada hukum) besarnya bagi yaitu profesional,
konsisten pada pedoman yang kemakmuran rakyat. akuntabel, dan
disusun dari turunan UU No. 4 Etika Publik integritas.
Tahun 2009, PP No. 78 Tahun (Integritas, Tidak Demikian pula Misi
2010, dan Permen ESDM No. memihak, Tidak Ditjen Minerba yaitu
7 Tahun 2014, dan terjebak konflik Meningkatkan
Kepmentamben No. 1211 kepentingan, sesuai pembinaan,
Tahun 1995. peraturan) pengelolaan dan
pengendalian
Komitmen Mutu kegiatan usaha energi
(ketepatan dan dan mineral secara
kompetensi) berdaya guna,
berhasil guna,
12
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-Nilai
(ANEKA) Visi Misi Organisasi Organisasi
berdaya saing,
3. Dilakukan Kerja sama tim penilai dengan Komitmen mutu berkelanjutan dan
pemeriksaan pemahaman yang sama (Kecepatan tanggap, berwawasan
kembali oleh Staf dibutuhkan dalam mengoreksi komunikasi, dan lingkungan serta
Senior dan/atau Kasi kembali formulir penilaian keandalan) mengimplementasikan
sebagai bahan tersebut mengacu pada good governance.
Verifikasi Lapangan pedoman yang ada sebelum
selanjutnya dilakukan verifikasi ke
lapangan bersama tenaga ahli.
Anti Korupsi
(Adil, Tanggung
jawab)
2. Mengevaluasi 1. Menerima dokumen Penerimaan dokumen RPT Akuntabilitas Dengan kualitas Dengan peningkatan
Dokumen RPT setelah disposisi ditelaah secara seksama (Cermat) pelaksanaan evaluasi kualitas evaluasi dokumen
Penyusunan untuk dievaluasi kesesuaian formatnya dengan Komitmen Mutu terhadap penyusunan penyusunan RPT, maka
Rencana Permen ESDM No. 7 Tahun (Ketepatan) dokumen RPT yang fungsi pembinaan dan
Pascatambang 2014 Lampiran III berkualitas dan pengawasan terhadap
(RPT) secara normatif maka rencana pasca tambang
administratif 2. Mengevaluasi Evaluasi ini adalah bentuk Nasionalisme (loyalitas mendukung visi Ditjen akan lebih optimal dalam
penyusunan tanggung jawab pada negara. terhadap hukum) Minerba yaitu yaitu
pelaksanaannya.
dokumen RPT Dimana perusahaan ketahanan dan
pertambangan berkomitmen kemandirian energi Nilai-nilai organisasi yang
untuk memulihkan kondisi yang berwawasan ditunjang melalui
13
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-Nilai
(ANEKA) Visi Misi Organisasi Organisasi
lingkungan pascatambang lingkungan untuk implementasi ANEKA,
mengacu peraturan yang memberikan manfaat yaitu profesional,
berlaku. yang sebesar- akuntabel, sinergi, dan
besarnya bagi integritas.
Mengevaluasi dokumen RPT Komitmen Mutu
kemakmuran rakyat.
dengan objektif melalui (Kompetensi)
pemeriksaan kembali oleh Etika Publik
Demikian pula Misi
Kasi/Kasubdit dan mengacu (profesional, sesuai
Ditjen Minerba yaitu
pada Peraturan Menteri ESDM peraturan, dan tidak
Meningkatkan
No. 7 Tahun 2014 dan tidak memihak)
berpihak pada kepentingan Anti Korupsi (adil) pembinaan,
tertentu. pengelolaan dan
pengendalian
Waktu evaluasi penyusunan Komitmen mutu kegiatan usaha energi
dokumen RPT tidak terlambat (kecepatan tanggap) dan mineral secara
dan sesuai dengan peraturan Etika Publik berdaya guna,
yang telah ditetapkan. (sesuai peraturan) berhasil guna,
berdaya saing,
3. Menyampaikan Membuat surat tanggapan Nasionalisme (bangga berkelanjutan dan
masukan perbaikan sesuai kaidah penulisan bahasa sebagai bangsa berwawasan
dan/atau persetujuan Indonesia yang baik dan benar Indonesia)
lingkungan serta
melalui surat untuk
mengimplementasikan
tindak lanjut. Meringkas saran dan masukan Komitmen mutu
good governance.
dengan baik jika ditemukan (efisien dan mudah
adanya keperluan untuk dipahami)
perbaikan dan/atau revisi agar
mudah dimengerti
14
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-Nilai
(ANEKA) Visi Misi Organisasi Organisasi
3. Membantu dalam 1. Menerima dan Memahami maksud surat tugas Akuntabilitas (cermat) Dengan kualitas Dengan peningkatan
Supervisi Bidang membaca surat tugas dengan seksama pelaksanaan supervisi kualitas supervisi, maka
Perlindungan perlindungan fungsi pembinaan dan
Lingkungan 2. Berkoordinasi dengan Membangun komunikasi Etika Publik (efektif) lingkungan minerba pengawasan terhadap
Pertambangan dinas terkait efektif yang berkualitas dan pengelolaan lingkungan
normatif maka pertambangan akan lebih
3. Mempersiapkan Menyusun rangkaian acara Komitmen mutu mendukung visi Ditjen optimal dalam
rundown acara dan / dengan baik (efisien / sistematis) Minerba yaitu pelaksanaannya.
atau kebutuhan ketahanan dan
supervisi Membangun komunikasi secara Etika Publik kemandirian energi Nilai-nilai organisasi yang
santun dan efektif terhadap (komunikatif) yang berwawasan ditunjang melalui
pemateri dan peserta lingkungan untuk implementasi ANEKA,
yaitu profesional,
memberikan manfaat
Mempersiapkan kebutuhan Akuntabilitas (cermat) akuntabel, sinergi,
persiapan acara dengan cermat
yang sebesar- pelayanan, dan
besarnya bagi integritas.
4. Mengikuti kegiatan Mempelajari dengan cermat Akuntabilitas (cermat) kemakmuran rakyat.
supervisi kegiatan supervisi
Demikian pula Misi
Melaksanakan kegiatan dengan Komitmen mutu Ditjen Minerba yaitu
efisien, sesuai peruntukannya, (efisien) Meningkatkan
dan tepat waktu Anti Korupsi (tepat pembinaan,
waktu) pengelolaan dan
pengendalian
5. Membuat Notulensi Menyusun notulensi dan/atau Nasionalisme (cinta kegiatan usaha energi
dan / atau Laporan laporan dengan bahasa tanah air) dan mineral secara
Kegiatan Indonesia yang baik, lugas, Etika publik (mudah berdaya guna,
dan mudah dipahami dipahami dan jelas) berhasil guna,
berdaya saing,
berkelanjutan dan
berwawasan
15
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-Nilai
(ANEKA) Visi Misi Organisasi Organisasi
lingkungan serta
mengimplementasikan
good governance.
4. Mengevaluasi 1. Menerima dokumen Penerimaan dokumen RR Akuntabilitas Dengan kualitas Dengan peningkatan
Dokumen Rencana Reklamasi ditelaah secara seksama (Cermat) penyusunan dokumen kualitas evaluasi dokumen
Penyusunan sesuai arahan kesesuaian formatnya dengan Komitmen Mutu RR yang berkualitas penyusunan RR, maka
Rencana Reklamasi disposisi Permen ESDM No. 7 Tahun (Ketepatan) dan normatif maka fungsi pembinaan dan
(RR) secara 2014 Lampiran I dan/atau II mendukung visi Ditjen pengawasan terhadap
administratif Minerba yaitu yaitu rencana reklamasi akan
2. Mengevaluasi Evaluasi ini adalah bentuk Nasionalisme (loyalitas ketahanan dan lebih optimal dalam
dokumen Rencana tanggung jawab pada negara. terhadap hukum) kemandirian energi pelaksanaannya.
Reklamasi Dimana perusahaan yang berwawasan
pertambangan berkomitmen lingkungan untuk Nilai-nilai organisasi yang
untuk memulihkan kondisi ditunjang melalui
memberikan manfaat
lingkungan selama kegiatan implementasi ANEKA,
pertambangan.
yang sebesar-
besarnya bagi yaitu profesional,
kemakmuran rakyat. akuntabel, sinergi, dan
Mengevaluasi dokumen RR Komitmen Mutu
integritas.
dengan objektif melalui (Kompetensi)
pemeriksaan kembali oleh Etika Publik Demikian pula Misi
Kasi/Kasubdit dan mengacu (profesional, sesuai Ditjen Minerba yaitu
pada Peraturan Menteri ESDM peraturan, dan tidak Meningkatkan
No. 7 Tahun 2014 dan tidak memihak) pembinaan,
berpihak pada kepentingan Anti Korupsi (adil) pengelolaan dan
tertentu. pengendalian
kegiatan usaha energi
Waktu evaluasi penyusunan Komitmen mutu dan mineral secara
dokumen RR tidak terlambat (kecepatan tanggap) berdaya guna,
dan sesuai dengan peraturan Etika Publik berhasil guna,
yang telah ditetapkan. (sesuai peraturan)
berdaya saing,
berkelanjutan dan
16
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-Nilai
(ANEKA) Visi Misi Organisasi Organisasi
3. Menindaklanjuti Membuat surat tanggapan Nasionalisme (bangga berwawasan
dengan membuat sesuai kaidah penulisan sebagai bangsa lingkungan serta
surat tanggapan bahasa Indonesia yang baik Indonesia) mengimplementasikan
berisi perbaikan dan benar good governance.
dan/atau persetujuan
Meringkas saran dan masukan Komitmen mutu
dengan baik jika ditemukan (efisien dan mudah
adanya keperluan untuk dipahami)
perbaikan dan/atau revisi agar
mudah dimengerti
17
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-Nilai
(ANEKA) Visi Misi Organisasi Organisasi
dengan baik jika ditemukan dipahami) Demikian pula Misi akuntabel, sinergi, dan
adanya keperluan untuk Ditjen Minerba yaitu integritas.
perbaikan dokumen Meningkatkan
pembinaan,
4. Rekapitulasi data dan Merekap data parameter Komitmen mutu pengelolaan dan
penyimpanan lingkungan hidup yang (Ketepatan/sistematis) pengendalian
dokumen setelah dipantau dengan jujur, Anti Korupsi (jujur
kegiatan usaha energi
dipastikan data tersaji objektif, dan sistematis dan tidak
dengan baik memihak/Adil)
dan mineral secara
berdaya guna,
berhasil guna,
berdaya saing,
berkelanjutan dan
berwawasan
lingkungan serta
mengimplementasikan
good governance.
6. Berpartisipasi 1. Menerima surat Memahami maksud surat Komitmen mutu Dengan kualitas Dengan peningkatan
dalam Koordinasi undangan sesuai undangan dengan seksama (ketepatan) koordinasi terkait koordinasi terkait
terkait Pengelolaan arahan disposisi pengelolaan lingkungan pengelolaan lingkungan
Lingkungan pertambangan yang pertambangan yang
Pertambangan 2. Mempelajari materi Menyiapkan pemahaman materi Komitmen mutu efektif maka efektif, maka fungsi
dengan pemangku terkait tema dengan optimal (Keandalan) mendukung visi Ditjen pembinaan dan
kepentingan terkait pembahasan dalam Membangun komunikasi secara Etika publik Minerba yaitu pengawasan terhadap
rapat koordinasi santun dan efektif (Komunikatif dan ketahanan dan pengelolaan lingkungan
efektif) kemandirian energi pertambangan akan lebih
yang berwawasan optimal.
3. Membuat notulensi Menyusun notulensi dan/atau Nasionalisme (cinta lingkungan untuk
dan/atau nota dinas nota dinas dengan bahasa tanah air) Nilai-nilai organisasi yang
memberikan manfaat
Indonesia yang baik, lugas, danEtika publik (mudah ditunjang melalui
yang sebesar-
mudah dipahami dipahami)
besarnya bagi implementasi ANEKA,
18
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-Nilai
(ANEKA) Visi Misi Organisasi Organisasi
19
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-Nilai
(ANEKA) Visi Misi Organisasi Organisasi
kegiatan yang sebesar- yaitu profesional,
besarnya bagi akuntabel, dan
3. Dilakukan Hasil pendataan kegiatan Komitmen mutu kemakmuran rakyat. integritas.
pemeriksaan kembali diperiksa dengan teliti oleh (ketepatan)
oleh Kasi /Kasubdit Kasi/Kasubdit Demikian pula Misi
Ditjen Minerba yaitu
Meningkatkan
pembinaan,
pengelolaan dan
pengendalian
kegiatan usaha energi
dan mineral secara
berdaya guna,
berhasil guna,
berdaya saing,
berkelanjutan dan
berwawasan
lingkungan serta
mengimplementasikan
good governance.
8 Melakukan 1. Merekap atauMemantau daftar SOP dengan Komitmen mutu Dengan kualitas Dengan peningkatan
Inventarisasi mendata SOP yang seksama (ketepatan) inventarisasi SOP yang kualitas inventarisasi SOP
Standard telah disusun sistematis maka yang sistematis, maka
Operational mendukung visi Ditjen fungsi pengawasan
Procedure (SOP) 2. Berkoordinasi Berkomunikasi dengan santun Etika publik Minerba yaitu yaitu terhadap prosedur terkait
Subdit Perlindungan dengan staf internal dan efektif untuk pendataan (komunikatif dan ketahanan dan pengelolaan lingkungan
Lingkungan Minerba untuk mengetahui efektif) kemandirian energi akan lebih optimal.
jenis dan proses SOP yang berwawasan
yang disusun untuk lingkungan untuk Nilai-nilai organisasi yang
kelengkapan ditunjang melalui
20
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-Nilai
(ANEKA) Visi Misi Organisasi Organisasi
pendataan memberikan manfaat implementasi ANEKA,
yang sebesar- yaitu profesional,
3. Dilakukan Hasil pendataan SOP diperiksa Akuntabilitas (cermat) besarnya bagi akuntabel, dan
pemeriksaan kembali dengan teliti oleh staf kemakmuran rakyat. integritas.
oleh staf senior senior/Kasi/Kasubdit
/Kasi /Kasubdit Tujuan inventarisasi adalah Akuntabilitas Demikian pula Misi
jika nantinya dapat (transparan) Ditjen Minerba yaitu
dikembangkan sistem Komitmen mutu Meningkatkan
informasi agar lebih (inovatif)
pembinaan,
informatif dan transparan Etika Publik
(komunikatif/ pengelolaan dan
pada publik pengendalian
informatif)
kegiatan usaha energi
dan mineral secara
berdaya guna,
berhasil guna,
berdaya saing,
berkelanjutan dan
berwawasan
lingkungan serta
mengimplementasikan
good governance.
21
2. Keterkaitan Nilai Dasar dengan Kegiatan
Dengan menguraikan hubungan keterkaitan antara nilai dasar dengan kegiatan akan
memudahkan dalam mengingat landasan kegiatan serta mengidentifikasi dampak dan
manfaat dari pelaksanaan nilai-nilai dasar dan kontribusi bagi unit kerja masing-
masing.
TABEL 2
KETERKAITAN NILAI DASAR DENGAN KEGIATAN
24
No Kegiatan Nilai Dasar Uraian Pelaksanaan Kegiatan
Komitmen mutu Mempelajari hasil rapat dengan seksama
TABEL 3
TEKNIK AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS
25
Uraian Penggunaan Teknik
Aktualisasi Nilai Dasar dan
Nilai Dasar Dan Teknik
No. Kegiatan Manfaatnya Bagi Pihak Lain
Aktualisasi
dan Perwujudan Visi
Organisasi
1 2 3 4
1. Membantu 1. Akuntabilitas dengan Dengan berlandaskan motivasi
dalam Penilaian teknik penilaian yang kuat menjaga kelestarian
Pengelolaan cermat dan mengacu pada lingkungan di tanah air
Lingkungan peraturan yang berlaku Indonesia akan menghasilkan
Pertambangan
dengan seksama teknik penilaian yang
secara
normatif, tepat waktu,
administratif
(self assessment) 2. Etika publik dengan teknik berkualitas, dan
penilaian tepat waktu, objektif/bersifat tidak
objektif, berintegritas, tidak memihak maka akan
memihak, tidak berkonflik meningkatkan efektivitas
kepentingan, dan sesuai metode pemantauan maupun
prosedur. motivasi pelaku usaha tambang
dalam melakukan pengelolaan
3. Nasionalisme dengan lingkungan pertambangan.
teknik penilaian/evaluasi
dan pemantauan lingkungan Langkah-langkah penerapan
yang efektif dan optimal teknik penilaian yang
didasarkan pada motivasi normatif, tepat waktu,
menjaga lingkungan selama berkualitas, dan
kegiatan pertambangan di objektif/bersifat tidak
Indonesia mengacu pada memihak, yaitu:
dasar peraturan yang
berlaku. Berdiskusi secara efektif
untuk pengaturan waktu
4. Komitmen mutu dengan atau jadwal kegiatan dari
teknik komunikasi yang penilaian administrasi
efektif dalam tim penilai hingga penghargaan
serta ketelitian penilaian lingkungan dengan
sesuai pedoman membagi periode waktu
per kegiatan.
5. Anti Korupsi dengan Berkoordinasi dengan baik
teknik penilaian yang dan seksama mengenai
objektif, adil, dan/atau tidak alur, metode dan
bersifat memihak pembobotan nilai dalam
evaluasi
Melakukan evaluasi sesuai
pedoman dengan teliti
Dilakukan pemeriksaan
ulang administrasi dengan
seksama sebelum
verifikasi lapangan oleh
tim penilai
Melakukan evaluasi
menyeluruh setelah selesai
dilakukannya kegiatan
26
Uraian Penggunaan Teknik
Aktualisasi Nilai Dasar dan
Nilai Dasar Dan Teknik
No. Kegiatan Manfaatnya Bagi Pihak Lain
Aktualisasi
dan Perwujudan Visi
Organisasi
untuk perbaikan sistem
penilaian lingkungan ke
depannya
35
Uraian Penggunaan Teknik
Aktualisasi Nilai Dasar dan
Nilai Dasar Dan Teknik
No. Kegiatan Manfaatnya Bagi Pihak Lain
Aktualisasi
dan Perwujudan Visi
Organisasi
ketaatan/kepatuhan dan
komitmen pelaku usaha
pertambangan secara
kuantitatif maupun kualitatif
dalam mematangkan
persiapan bagi pelaku usaha
tambang dalam memulihkan
kualitas lingkungan hidup
selama kegiatan
pertambangan.
Dengan demikian, Visi Ditjen
Minerba dalam ketahanan
energi yang berwawasan
lingkungan bagi
kemakmuran rakyat
terwujud serta fungsi
pengawasan kegiatan
pertambangan berwawasan
lingkungan dalam Misi Ditjen
Minerba pun dapat
dioptimalkan.
8. Melakukan 1. Akuntabilitas dengan Dengan tujuan peningkatan
Inventarisasi teknik inventarisasi yang jalur komunikasi internal dan
Standard berlandaskan agar nantinya penyajian informasi yang
Operational prosedur yang ada bersifat transparan pada publik
Procedure
informatif dan nantinya maka diperlukan
(SOP) Subdit
transparan. teknik inventarisasi yang
Perlindungan
Lingkungan sistematis, informatif,
Minerba 2. Etika publik dengan komunikatif, dan efektif maka
teknik komunikasi yang akan meningkatkan
efektif dan santun maupun transparansi dan
teknik pengawasan
penyajian/inventarisasi publik/stakeholder terkait
yang informatif. kepada kualitas pelayanan
khususnya di bidang
3. Komitmen mutu dengan perlindungan lingkungan
teknik pendataan daftar minerba.
SOP yang teliti, serta
rekapitulasi data SOP hasil Langkah-langkah penerapan
sistematis agar mudah teknik inventarisasi yang yang
dimengerti. sistematis, informatif,
komunikatif, dan efektif,
yaitu:
Memantau daftar SOP
36
Uraian Penggunaan Teknik
Aktualisasi Nilai Dasar dan
Nilai Dasar Dan Teknik
No. Kegiatan Manfaatnya Bagi Pihak Lain
Aktualisasi
dan Perwujudan Visi
Organisasi
dengan seksama
Berkoordinasi dengan efektif
untuk pendataan jenis dan
proses SOP yang telah
dan/atau disusun
Pemeriksaan kembali
dengan seksama daftar SOP
yang disusun untuk
ditindaklanjuti
37
BAB III
AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
38
dengan Mentor yang dilakukan secara berkala adalah perwujudan fungsi pembinaan
dan pengawasan, dimana ini merupakan tugas dan fungsi Ditjen Minerba. Dimulai
dari pengawasan dan pembinaan internal yang optimal tentunya akan menularkan
semangat profesionalisme dalam melaksanakan kebijakan publik, melayani publik,
dan memersatukan bangsa. Di bawah ini adalah tabel yang menunjukkan jadwal
konsultasi dengan Mentor selama masa off campus. Tabel ini pengisiannya akan
ditindaklanjuti dan dipastikan keberjalanannya saat off campus.
TABEL 5
ALAT BANTU PENGENDALIAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR
(UNTUK MENTOR)
39
(pk 09.00) persiapan persiapan Langsung
sebelum presentasi
Seminar terkait isi
Presentasi pelaporan
3. Hasil Aktualisasi
Hasil aktualisasi nilai-nilai dasar Profesi PNS dalam 8 (delapan) kegiatan di Subdit
Perlindungan Lingkungan Mineral dan Batubara diterapkan dan dianalisis manfaat
dan efektivitas keberjalanannya. Selama pelaksanaan, kendala baik teknis maupun
non-teknis dikendalikan dengan adanya antisipasi dari perencanaan sebelumnya
sehingga penerapan delapan kegiatan yang telah direncanakan dapat terlaksana
dengan baik. Adapun hasil aktualisasi selama masa off campus di Sub-direktorat
Perlindungan Lingkungan Mineral dan Batubara tertera pada Tabel berikut.
AKUNTABILITAS
Penilaian lingkungan meliputi rekapitulasi dan input data perusahaan yang dilakukan
dengan teliti dan sesuai dengan isi dokumen perusahaan yang diajukan. Kemudian
40
evaluasi selanjutnya dengan cermat mengacu pada pedoman SK Dirjen turunan dari UU
No. 4 Tahun 2009, PP No. 78 Tahun 2010, dan Permen ESDM No. 7 Tahun 2014, dan
Kepmentamben No. 1211 Tahun 1995 sehingga hasil evaluasi dapat
dipertanggungjawabkan. Adapun Formulir penilaian lingkungan dan Laporan
pelaksanaan evaluasi hingga penyiapan terselenggaranya Acara Environment Award
adalah bentuk pertanggungjawaban hasil kegiatan penilaian lingkungan.
Teknik aktualisasi :
Teknik penilaian dilakukan dengan cermat mengacu pada pedoman yang berlaku dan
berlandaskan pada dasar peraturan yang dapat dipertanggungjawabkan.
NASIONALISME
Teknik aktualisasi :
ETIKA PUBLIK
Adanya komunikasi antar staf yang dibangun baik itu pertemuan internal berkala untuk
mendukung keberjalanan dari tahap penilaian lingkungan hingga penganugerahan
Environment Award.
Teknik aktualisasi :
Teknik penilaian lingkungan dilakukan dengan integritas dan tidak memihak disertai
dengan komunikasi yang efektif.
41
KOMITMEN MUTU
Dalam penilaian lingkungan pertambangan, terdapat bobot penilaian yang telah ditetapkan
sesuai pedoman baik untuk penilaian secara administratif maupun untuk staf senior yang
melakukan verfikasi lapangan. Selain itu, tenaga ahli ataupun pihak penyelenggara acara
yang telah berpengalaman di bidangnya juga turut dilibatkan dalam kegiatan penilaian
lingkungan hingga acara penganugerahan penghargaan. Hal ini menunjukkan adanya
komitmen dan perhatian utama terhadap kualitas penilaian pengelolaan lingkungan.
Teknik Aktualisasi :
ANTI KORUPSI
Teknik Aktualisasi :
Teknik penilaian selama tahapan evaluasi dilakukan dengan adil karena tidak bersifat
memihak serta bertanggungjawab.
42
3. Dikoordinasikan kembali dengan staf dalam mengoreksi formulir penilaian
tersebut mengacu pada pedoman yang ada sebelum dilakukan verifikasi ke
lapangan bersama tenaga ahli.
4. Membuat laporan perjalanan dinas dari Staf Senior yang melakukan Evaluasi
Lapangan.
5. Berpartisipasi dalam kepanitiaan penyelenggaraan Environment Award.
Lampiran kegiatan 1:
43
Gambar 3 Formulir Penilaian Pengelolaan Lingkungan Pertambangan
2. Laporan Perjalanan Dinas
44
Gambar 5 Dokumentasi Rapat Acara Safety Environment Award
4. Notulensi Rapat
45
Rencana Pascatambang (RPT) secara
administratif
Tanggal 19-20 Agustus 2015
Daftar Lampiran: : 1. Dokumentasi Diskusi dan Pengerjaan Dokumen
RPT
2. Formulir Evaluasi RPT
3. Konsep Surat Tanggapan RPT
Mengacu pada Permen ESDM No. 7 Tahun 2014 Lampiran III, penyusunan Rencana
Pascatambang (RPT) secara administratif dibutuhkan ketelitian dan integritas agar format
dan isi pelaporan dokumen rencana pascatambang sesuai dengan aspek yang tertera di
dalam peraturan tersebut. Rencana Pascatambang merupakan bentuk tanggung jawab yang
wajib dilakukan pelaku usaha tambang pasca kegiatan penambangan selesai dilakukan
untuk memulihkan kondisi lingkungan sesuai peruntukannya. Oleh karena itu, penerapan
kelima nilai dasar, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi sangat penting dalam mengoptimalkan pelaksanaan Visi dan Misi Ditjen
Minerba serta tingkat kepatuhan pelaku usaha tambang dalam memperhatikan aspek
lingkungan sebagai salah satu aspek implementasi good mining practices.
AKUNTABILITAS
Selama masa off campus, mengerjakan 1 (satu) buah dokumen RPT. Dokumen RPT yang
telah diterima, dibaca dengan seksama untuk kemudian dievaluasi mengacu pada
Peraturan Menteri ESDM No. 7 Tahun 2014. Evaluasi ini meliputi komponen deskripsi
rencana teknis maupun biaya pascatambang. Ketelitian dibutuhkan dari tahap penerimaan
dokumen RPT, evaluasi, hingga pembuatan surat tanggapan.
Teknik aktualisasi :
Teknik evaluasi rencana pascatambang (RPT) dilakukan dengan cermat dan mengacu
pada Peraturan Menteri ESDM No. 7 Tahun 2014.
NASIONALISME
Evaluasi penyusunan dokumen RPT merupakan bentuk pengawasan dan pengendalian
terhadap perencanaan pascatambang sejak dini sehingga keberjalanannya nanti memiliki
pedoman rencana yang matang. Ketaatan pada dasar peraturan yang berlaku dalam
mengevaluasi dokumen RPT merupakan perwujudan nasionalisme.
Teknik aktualisasi :
46
Teknik evaluasi RPT yang efektif dan optimal didasarkan pada motivasi menjaga
lingkungan pascatambang di Indonesia serta mengacu pada dasar peraturan yang
berlaku.
ETIKA PUBLIK
Etika publik diterapkan melalui evaluasi yang bersifat objektif, tepat waktu, serta
mengacu pada Permen ESDM No. 7 Tahun 2014. Setelah evaluasi dilaksanakan,
penyusunan surat tanggapan diperlukan jika ditemukan hal-hal yang masih perlu
diperbaiki sehingga surat tanggapan menggunakan bahasa yang jelas, lugas, dan mudah
dimengerti .
Teknik aktualisasi :
Teknik evaluasi yang objektif, tepat waktu, sesuai peraturan dan teknik komunikasi
yang mudah dipahami.
KOMITMEN MUTU
Penerapan komitmen mutu dari penerimaan hingga evaluasi dokumen RPT tentunya
memperhatikan segi kualitas, seperti kelengkapan program dan pembiayaan
pascatambang disertai dengan kecepatan tanggap evaluator sehingga waktu evaluasi
dapat berjalan efisien.
Teknik Aktualisasi :
ANTI KORUPSI
Dengan adanya acuan terhadap Peraturan Menteri ESDM No. 7 Tahun 2014, evaluasi
penyusunan dokumen RPT tentu lebih dapat dipertanggungjawabkan dan bersifat adil
atau tidak memihak sehingga para pelaku usaha pertambangan dapat mengoptimalkan
perencanaan pascatambangnya.
Teknik Aktualisasi :
Teknik evaluasi penyusunan dokumen RPT dengan adil, tidak memihak, dan dapat
47
dipertanggungjawabkan.
49
Gambar 9. Formulir Evaluasi RPT
50
Tanggal 26 – 28 Agustus 2015
Daftar Lampiran: : 1. Laporan Pelaksanaan Supervisi
2. Video Rekaman Supervisi
Supervisi ini diselenggarakan di Palu, Sulawesi Tengah dengan tema ‘Pengelolaan
Bidang Perlindungan Lingkungan Pertambangan Mineral dan Batubara’.
Penyelenggraan supervisi ini melibatkan Instansi Pemerintah Daerah terkait serta pelaku
usaha pertambangan setempat dalam rangka pembinaan dan pengawasan lingkungan
pertambangan yang berwawasan lingkungan serta memenuhi peraturan yang berlaku,
khususnya Peraturan Menteri ESDM No. 7 Tahun 2014. Supervisi ini merupakan program
kegiatan yang dilaksanakan sebagai bentuk perwujudan Visi dan Misi Ditjen Minerba
untuk meningkatkan fungsi pembinaan, pengawasan, pengelolaan, dan pengendalian
dengan mensosialisasikan pengetahuan mengenai reklamasi, pascatambang dan aspek
penilaian pengelolaan lingkungan pertambangan.
AKUNTABILITAS
Setelah memahami surat tugas dengan seksama, selanjutnya koordinasi untuk pembagian
tugas diperlukan, seperti koordinasi dengan dinas, pelaku usaha pertambangan, dan
penyiapan akomodasi dan transportasi selama kegiatan supervisi. Ketika pelaksanaan
kegiatan supervisi, Penulis bertugas dalam memandu acara agar berjalan tertib sesuai
jadwal kegiatan. Laporan pelaksanaan supervisi pun disusun setelah kegiatan selesai
dilaksanakan sebagai bentuk pertanggungjawaban.
Teknik aktualisasi :
NASIONALISME
Berlandaskan pada Visi Misi Ditjen Minerba untuk ketahanan energi berwawasan
lingkungan, maka kegiatan supervisi mengenai materi pengelolaan lingkungan
pertambangan harus dipandu dengan baik agar tujuan tersosialisasikannya pengetahuan
akan pengelolaan lingkungan pertambangan tercapai. Demikian pula dengan laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan supervisi yang disiapkan dengan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik.
Teknik aktualisasi :
51
Teknik komunikasi yang baik saat pembawaan acara dan penyusunan laporan
pelaksanaan supervisi menggunakan bahasa Indonesia yang baik.
ETIKA PUBLIK
Dalam penyelenggaraan acara supervisi diperlukan koordinasi baik tim internal maupun
pihak eksternal dan memandu acara menggunakan komunikasi yang efektif, lugas,
mudah dimengerti, dan santun agar acara dapat berjalan dengan lancar dan tersampaikan
tujuan dari terselenggaranya acara tersebut.
Teknik aktualisasi :
KOMITMEN MUTU
Penyiapan acara supervisi ini dimulai dengan ketelitian dalam memahami tugas, persiapan
dan pelaksanaan kegiatan supervisi agar sistematis, efektif, dan efisien.
Teknik Aktualisasi :
Teknik pemahaman tugas secara teliti, persiapan kegiatan supervisi yang optimal
maupun pelaksanaanya yang efektif dan efisien, kemudian penyusunan laporan
kegiatan dengan bahasa yang lugas dan mudah dipahami, serta evaluasi pelaksanaan
dari sesi diskusi secara terstruktur.
ANTI KORUPSI
Kegiatan supervisi ini dilakukan sesuai dengan tujuan dan peruntukannya. Dengan adanya
pelaporan kegiatan menunjukkan bukti-bukti kesesuaian terhadap tujuan penyelenggaraan
supervisi ini sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Dari hasil laporan kegiatan bahwa
akhir kegiatan supervisi selesai tepat waktu.
Teknik Aktualisasi :
Visi Ditjen Minerba akan ketahanan dan kemandirian energi yang berwawasan
lingkungan bagi kemakmuran rakyat terwujud. Selain itu, fungsi pembinaan,
pengawasan, pengelolaan, dan pengendalian kegiatan pertambangan berwawasan
lingkungan dalam Misi Ditjen Minerba pun dapat dioptimalkan.
53
Lampiran kegiatan 3:
1. Laporan Pelaksanaan Supervisi
AKUNTABILITAS
Selama masa off campus, mengerjakan 1 (satu) buah dokumen RR. Dokumen RR yang
telah diterima, dibaca dengan seksama untuk kemudian dievaluasi mengacu pada
Peraturan Menteri ESDM No. 7 Tahun 2014 Lampiran II. Evaluasi ini meliputi
komponen deskripsi rencana teknis maupun biaya reklamasi. Ketelitian dibutuhkan dari
tahap penerimaan dokumen RR, evaluasi, hingga penyusunan surat tanggapan.
55
Teknik aktualisasi :
Teknik evaluasi rencana reklamasi (RR) dilakukan dengan cermat dan mengacu pada
Peraturan Menteri ESDM No. 7 Tahun 2014 Lampiran II.
NASIONALISME
Evaluasi penyusunan dokumen RR merupakan bentuk pengawasan dan pengendalian
terhadap perencanaan reklamasi sejak dini sehingga keberjalanannya nanti memiliki
pedoman rencana yang matang. Ketaatan pada dasar peraturan yang berlaku dalam
mengevaluasi dokumen RR merupakan perwujudan nasionalisme.
Teknik aktualisasi :
Teknik evaluasi RR yang efektif dan optimal didasarkan pada motivasi menjaga
lingkungan selama kegiatan pertambangan berlangsung di Indonesia serta mengacu pada
dasar peraturan yang berlaku.
ETIKA PUBLIK
Etika publik diterapkan melalui evaluasi yang bersifat objektif, tepat waktu, serta
mengacu pada Permen ESDM No. 7 Tahun 2014 Lampiran II. Setelah evaluasi
dilaksanakan, penyusunan surat tanggapan diperlukan jika ditemukan hal-hal yang masih
perlu diperbaiki sehingga surat tanggapan menggunakan bahasa yang jelas, lugas, dan
mudah dimengerti .
Teknik aktualisasi :
Teknik evaluasi yang objektif, tepat waktu, sesuai peraturan dan teknik komunikasi
yang mudah dipahami.
KOMITMEN MUTU
56
Teknik Aktualisasi :
ANTI KORUPSI
Dengan adanya acuan terhadap Peraturan Menteri ESDM No. 7 Tahun 2014, evaluasi
penyusunan dokumen RR tentu lebih dapat dipertanggungjawabkan dan bersifat adil
atau tidak memihak sehingga para pelaku usaha pertambangan dapat mengoptimalkan
perencanaan reklamasi selama kegiatan pertambangan.
Teknik Aktualisasi :
Teknik evaluasi penyusunan dokumen RR dengan adil, tidak memihak, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Tahapan dari pelaksanaan kegiatan evaluasi penyusunan dokumen RR, antara lain :
1. Memperoleh dan membaca secara seksama format dokumen RR untuk dievaluasi.
2. Mengevaluasi secara teliti isi pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM
No. 7 Tahun 2014 Lampiran II.
3. Berdiskusi dengan Staf Senior untuk menyamakan pemahaman terkait isi
komponen dokumen beserta biaya reklamasi karena berkaitan dengan optimasi
jaminan reklamasi.
4. Dilakukan pemeriksaan ulang baik secara administrasi maupun pembiayaan oleh
Staf Senior ataupun atasan.
5. Menjelaskan dengan lugas dan jelas melalui surat tanggapan kepada pelaku usaha
pertambangan jika masih ditemukan adanya kekurangan untuk perbaikan atau
revisi.
57
3. Pelaku usaha pertambangan: Kematangan dalam perencanaan reklamasi akan
meningkatkan persiapan serta tingkat kepatuhan pelaku usaha dalam melaksanakan
program reklamasi. Transparansi perhitungan biaya reklamasi dari hasil dari
evaluasi juga memudahkan pelaku usaha untuk memenuhi kesepakatan untuk
optimasi kegiatan reklamasi.
4. Masyarakat: Perencanaan dan pelaksanaan reklamasi yang optimal diharapkan
mampu memberikan potensi dampak positif pada aspek kesehatan masyarakat
maupun sosekbud sekitar selama kegiatan pertambangan berlangsung.
Visi Ditjen Minerba yaitu ketahanan energi yang berwawasan lingkungan bagi
kemakmuran rakyat dapat terwujud dan Misi Ditjen Minerba berupa fungsi
pembinaan, pengawasan, pengelolaan, dan pengendalian kegiatan pertambangan
berwawasan lingkungan pun dapat dioptimalkan.
Lampiran kegiatan 4:
1. Dokumentasi Diskusi dan Pengerjaan Dokumen RR Operasi Produksi
58
Gambar 14 Formulir Evaluasi RR Operasi Produksi
59
Tanggal 18-20 Agustus 2015
Daftar Lampiran: : 1. Dokumentasi Diskusi dan Pengerjaan Dokumen
Implementasi RKL-RPL
2. Tabel Rekapitulasi Dokumen Implementasi
RKL-RPL
3. Konsep Surat Tanggapan Dokumen
Implementasi RKL-RPL
Implementasi Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (RKL-RPL) merupakan
bentuk pertanggungjawaban pelaku usaha pertambangan yang tertera dalam dokumen
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Format pelaporan ini mengacu pada
Kepmen ESDM No. 1453 Tahun 2000 Lampiran 13 D dan dilaporkan implementasinya
secara berkala (triwulan). Implementasi RKL-RPL bertujuan untuk menjaga kualitas
lingkungan selama kegiatan pertambangan berlangsung agar tetap memenuhi baku mutu
lingkungan yang ditetapkan. Oleh karena itu, penerapan kelima nilai dasar, yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi sangat
penting dalam mengoptimalkan pelaksanaan tugas ini yang tentunya turut menunjang
kegiatan pertambangan berwawasan lingkungan.
AKUNTABILITAS
Selama masa off campus, mengerjakan 10 (sepuluh) buah dokumen RKL-RPL. Dokumen
RKL-RPL yang telah diterima, dibaca dengan seksama untuk kemudian diperiksa
mengacu pada Kepmen ESDM No. 1453 Tahun 2000. Evaluasi ini meliputi komponen
program dan pembiayaan kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan secara
berkala sesuai yang diajukan dalam AMDAL serta pemaparan hasil pengujian pada
pemantauan kualitas lingkungan dibandingkan dengan standar baku mutu yang ditetapkan.
Ketelitian dibutuhkan dari tahap penerimaan dokumen RKL-RPL, evaluasi, hingga
penyusunan surat tanggapan.
Teknik aktualisasi :
Teknik evaluasi RKL-RPL dilakukan dengan cermat dan mengacu pada Kepmen ESDM
No. 1453 Tahun 2000.
NASIONALISME
60
Evaluasi penyusunan dokumen RKL-RPL merupakan bentuk pengawasan dan
pengendalian terhadap komitmen pelaku usaha pertambangan yang tertera dalam AMDAL
sebelum memulai suatu usaha kegiatan. Implementasi pengelolaan dan pemantauan
lingkungan diawasi secara berkala melalui pelaporan triwulan ini. Evaluasi mengacu pada
dasar peraturan yang berlaku dalam mengimplementasikan RKL-RPL merupakan
perwujudan nasionalisme. Demikian pula dengan penyusunan surat tanggapan jika
ditemukan adanya kualitas lingkungan yang melebihi baku mutu ataupun tindak lanjut
perbaikan dalam pemantauan.
Teknik aktualisasi :
Teknik evaluasi RKL-RPL sebagai bentuk pemantauan yang efektif dan optimal
didasarkan pada motivasi menjaga lingkungan selama kegiatan pertambangan
berlangsung di Indonesia yang serta mengacu pada dasar peraturan yang berlaku serta
penggunaan bahasa Indonesia yang baik pada penyusunan surat tanggapan.
ETIKA PUBLIK
Etika publik diterapkan melalui evaluasi yang mengacu pada Kepmen ESDM No. 1453
Tahun 2000. Setelah evaluasi dilaksanakan, penyusunan surat tanggapan diperlukan jika
ditemukan hal-hal yang masih perlu diperbaiki ataupun teguran jika telah melampaui baku
mutu yang ditetapkan dengan menggunakan bahasa yang jelas, lugas, dan mudah
dimengerti .
Teknik aktualisasi :
Teknik evaluasi yang mengacu pada peraturan dan menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti.
KOMITMEN MUTU
Penerapan komitmen mutu dari penerimaan, evaluasi dokumen dan pendataan kegiatan
implementasi RKL-RPL tentunya dilakukan secara sistematis, efektif, dan teliti. Dari
pendataan tersebut akan terlihat pelaku usaha pertambangan mana saja yang keterangan
kualitas pengelolaan lingkungan kurang baik dan perlu diberikan teguran untuk perbaikan.
Hal tersebut membutuhkan komitmen tinggi terhadap kualitas pemeriksaan dan
pendataan.
61
Teknik Aktualisasi :
ANTI KORUPSI
Dengan adanya acuan terhadap Kepmen ESDM No. 1453 Tahun 2000, pemeriksaan
implementasi RKL-RPL tentu lebih dapat dipertanggungjawabkan dan bersifat adil atau
tidak memihak sehingga para pelaku usaha pertambangan dapat mengoptimalkan
keberjalanan program pengelolaan dan pemantauan lingkungan selama kegiatan
pertambangan.
Teknik Aktualisasi :
Teknik pemeriksaan dokumen RKL-RPL dengan adil, tidak memihak, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
62
pengelolaan dan pemantauan lingkungan pertambangan.
2. Sistem Inspeksi Lapangan: Dengan pendataan implementasi RKL-RPL
triwulan yang telah terstruktur dengan baik akan mempermudah Inspektur
Tambang dalam mengetahui perkembangan pengelolaan lingkungan dan
kesesuaiannya di lapangan.
3. Lingkungan: Dengan kualitas pemantauan yang ditingkatkan pada pelaporan
triwulan ini dapat berpotensi meminimasi dampak selama kegiatan pertambangan
sehingga kualitas lingkungan terjaga.
4. Pelaku usaha pertambangan: Pengawasan yang optimal disertai dengan
teguran dan masukan yang efektif dalam pengelolaan dan pemantauan akan
mendukung Good Mining Practices.
5. Masyarakat: Dengan terwujudnya Good Mining Practices dengan
memperhatikan aspek lingkungan akan berpotensi memberikan dampak positif
terhadap aspek kesehatan dan sosekbud masyarakat setempat.
Visi Ditjen Minerba yaitu ketahanan energi yang berwawasan lingkungan bagi
kemakmuran rakyat dapat terwujud dan Misi Ditjen Minerba berupa fungsi
pembinaan, pengawasan, pengelolaan, dan pengendalian kegiatan pertambangan
berwawasan lingkungan pun dapat dioptimalkan.
Lampiran kegiatan 5:
1. Dokumentasi Diskusi dan Pengerjaan Dokumen Implementasi RKL-RPL
63
a. Diskusi dengan Kasi selaku Mentor dan Kasubdit mengenai pembagian tugas
64
Gambar 17 Konsep Surat Tanggapan Dokumen RKL-RPL
AKUNTABILITAS
Rapat koordinasi melibatkan pihak eksternal di luar Ditjen Minerba maupun internal
tentunya membutuhkan jalur koordinasi yang baik dan hasil koordinasi tersebut disimak
dengan cermat untuk selanjutnya disusun isi materi yang dipaparkan ke dalam Nota Dinas
65
sebagai bentuk pertanggungjawaban kegiatan.
Teknik aktualisasi :
NASIONALISME
Rapat koordinasi bermula dari disposisi maupun jadwal rutin. Untuk menciptakan rapat
koordinasi yang efektif diperlukan koordinasi dengan penggunaan bahasa Indonesia
yang baik, jelas, dan mudah dipahami.
Teknik aktualisasi :
Teknik koordinasi yang efektif dan optimal serta penggunaan bahasa dalam penulisan
notulensi yang baik serta mudah dipahami
ETIKA PUBLIK
Dalam rapat koordinasi, dibutuhkan komunikasi yang santun dan efektif baik dalam
pemaparan dalam forum ataupun dalam penulisan nota dinas.
Teknik aktualisasi :
Teknik koordinasi yang efektif dan optimal serta penggunaan bahasa dalam penulisan
notulensi yang baik serta mudah dipahami.
KOMITMEN MUTU
Untuk efektifitas diadakannya rapat koordinasi, himbauan undangan ataupun jadwal rutin
tentu ditetapkan tidak mendadak sehingga persiapan menuju rapat koordinasi dimulai
tepat waktu. Pemaparan materi dalam rapat disimak dengan seksama dan dicatat dengan
baik. Hasil keputusan dari rapat koordinasi tersebut dituliskan ke dalam Nota Dinas agar
terstruktur.
Teknik Aktualisasi :
Teknik komunikasi yang efektif, penyiapan pemahaman terhadap materi yang matang
dan berkoordinasi dengan baik.
Visi Ditjen Minerba yaitu ketahanan energi yang berwawasan lingkungan bagi
kemakmuran rakyat dapat terwujud dan Misi Ditjen Minerba berupa fungsi
pembinaan, pengawasan, pengelolaan, dan pengendalian kegiatan pertambangan
berwawasan lingkungan pun dapat dioptimalkan.
Lampiran kegiatan 6:
1. Surat Undangan Rapat Koordinasi
67
Gambar 18 Surat Undangan Rapat Koordinasi
2. Dokumentasi Rapat Koordinasi
Gambar 19 Dokumentasi Rapat Koordinasi (Rapat Kemenko PMK dan Rapat IT)
3. Daftar Hadir Rapat Koordinasi
68
Gambar 20 Daftar Hadir Rapat Koordinasi
4. Lembar Disposisi
69
Gambar 22 Konsep Nota Dinas
6. Video Rekaman Rapat Koordinasi
AKUNTABILITAS
Dimulai dari pemantauan rencana jadwal kegiatan bulanan yang didata secara seksama.
Koordinasi yang konsisten juga dibutuhkan untuk memastikan kegiatan aktual bulanan
sehingga pembaruan data kegiatan sesuai dengan aktualnya.
Teknik aktualisasi :
ETIKA PUBLIK
Teknik aktualisasi :
KOMITMEN MUTU
Pendataan kegiatan Subdit Perlindungan Lingkungan dilakukan dengan teliti untuk
selanjutnya diperiksa kembali oleh atasan langsung.
Teknik Aktualisasi :
71
Manfaat penggunaan teknik terhadap kualitas kegiatan bagi pihak lain :
Visi Ditjen Minerba yaitu ketahanan energi yang berwawasan lingkungan bagi
kemakmuran rakyat dapat terwujud dan Misi Ditjen Minerba berupa fungsi
pembinaan, pengawasan, pengelolaan, dan pengendalian kegiatan pertambangan
berwawasan lingkungan pun dapat dioptimalkan dengan adanya pendataan kegiatan
Subdit yang sistematis sehingga mempermudah pembagian kerja pada staf.
Lampiran kegiatan 7:
1. Dokumentasi Diskusi Pendataan Kegiatan Subdit
ETIKA PUBLIK
73
Dalam inventarisasi SOP dilakukan komunikasi yang efektif dan santun antar staf dan
atasan langsung untuk pendataan kemajuan pembuatan SOP.
Teknik aktualisasi :
KOMITMEN MUTU
Inventarisasi SOP dilakukan dengan teliti serta direkapitulasi secara sistematis agar
mudah dimengerti dan terpantau.
Teknik Aktualisasi :
74
Sehingga sesuai dengan salah satu misi organisasi yaitu :
Visi Ditjen Minerba yaitu ketahanan energi yang berwawasan lingkungan bagi
kemakmuran rakyat dapat terwujud dan Misi Ditjen Minerba berupa fungsi
pembinaan, pengawasan, pengelolaan, dan pengendalian kegiatan pertambangan
berwawasan lingkungan pun dapat dioptimalkan dengan adanya alur langkah kerja dan
batas waktu evaluasi hingga persetujuan sehingga pengawasan internal terhadap ketepatan
waktu lebih terpantau.
Lampiran kegiatan 8:
1. Dokumentasi Diskusi dan Pengerjaan Inventarisasi SOP
a. Diskusi dengan Kasi SDPL Batubara selaku mentor,Kasi SDPL Mineral, dan
Kasubdit
75
3. Daftar SOP
TABEL 7
ANALISIS DAMPAK
76
No. Nilai Dasar Kegiatan Dampak
1 2 3 4
1 Akuntabilitas Membantu dalam Jika nilai akuntabilitas tidak
penilaian pengelolaan dioptimalkan, maka berpotensi
lingkungan dampak terhadap:
pertambangan secara a. Penurunan kualitas penilaian
administratif (self lingkungan
assessment)
b. Sistem penilaian yang tidak
transparan
c. Kegiatan penilaian lingkungan
sulit dipertanggungjawabkan.
2 Nasionalisme Jika nilai nasionalisme tidak
optimal terlaksana maka berpotensi
dampak terhadap ketidakpahaman
dalam jalur koordinasi dan tidak
kuatnya integritas penilai yang
terbangun karena lemahnya
nasionalisme.
3 Etika Publik Tidak optimalnya penerapan nilai
etika publik dalam sistem penilaian
lingkungan akan berpotensi dampak
terhadap:
a. Tidak sinergi koordinasi baik
antar staf internal maupun
dengan pihak luar
b. Dapat menghambat kelancaran
dari tahap evaluasi hingga
persiapan acara
penganugerahan penghargaan.
4 Komitmen Mutu Jika komitmen mutu tidak diperkuat
dalam kegiatan ini, maka berpotensi
dampak signifikan terhadap:
a. Kesalahan pembobotan nilai
yang tidak sesuai standar.
b. Kualitas penilaian hingga
persiapan penyelenggaraan
acara penghargaan pun
menurun.
c. Tingkat kepercayaan publik
terhadap kinerja pemerintah
dipertaruhkan.
77
No. Nilai Dasar Kegiatan Dampak
1 2 3 4
5 Anti Korupsi Jika nilai anti korupsi tidak
tertanam kuat, maka:
a. Sistem penilaian yang
menyimpang dari peraturan
dengan potensi keberpihakan
yang bersifat tidak objektif
b. Efektivitas tujuan penilaian
lingkungan tidak tercapai
c. Kegiatan penilaian lingkungan
sulit dipertanggungjawabkan.
Kegiatan ke-2
1 Akuntabilitas Mengevaluasi Jika nilai akuntabilitas ini tidak
Dokumen Penyusunan terimplementasi dengan baik, maka
Rencana berpotensi dampak terhadap
Pascatambang (RPT) penurunan kualitas evaluasi
secara administratif dokumen RPT, seperti
penentuan/perhitungan biaya
pascatambang yang berpengaruh
pada jaminan pascatambang.
2 Nasionalisme Nasionalisme yang kurang tertanam
dengan baik akan berdampak:
a. Mengurangi motivasi maupun
alasan kuat menjaga fungsi
lingkungan pascatambang
b. Pengendalian sejak dini pada
saat evaluasi perencanaan
pascatambang yang tidak sesuai
peraturan yang ditetapkan.
3 Etika Publik Ketika etika publik tidak
terimplementasi dengan baik, maka
berpotensi dampak terhadap:
a. Penurunan kualitas evaluasi
sehingga tidak objektif, waktu
pemrosesan terlalu lama.
b. Dapat terjadi kesalahpahaman
untuk perbaikan RPT.
78
No. Nilai Dasar Kegiatan Dampak
1 2 3 4
4 Komitmen Mutu Komitmen mutu yang tidak
terbangun dengan baik akan
berpotensi dampak terhadap:
a. Penurunan kualitas evaluasi
sehingga rencana program
kegiatan dan pembiayaan tidak
matang dan tidak tepat sasaran
yang nantinya dikhawatirkan
tidak optimal dalam
pelaksanaan kegiatan
pascatambang.
b. Selain itu, faktor kepercayaan
terhadap kinerja pemerintah
juga dipertaruhkan.
5 Anti Korupsi Nilai anti korupsi yang kurang
membudaya, akan berpotensi
dampak terhadap:
a. Penurunan objektivitas dalam
sistem evaluasi
b. Hasil evaluasi sulit untuk
dipertanggungjawabkan.
Kegiatan ke-3
1 Akuntabilitas Membantu dalam Tidak optimalnya penerapan nilai
Supervisi Bidang akuntabilitas dapat berpotensi
Perlindungan dampak terhadap:
Lingkungan a. Penurunan kualitas kegiatan
Pertambangan supervisi, misalnya
keterlambatan acara, dan
ketidaksiapan materi.
b. Sulit untuk melakukan dan
menyusun pertanggungjawaban
dengan baik.
2 Nasionalisme Jika nilai nasionalisme telah luntur,
maka dapat berpotensi dampak
terhadap:
a. Penurunan kualitas jalur
komunikasi baik antar staf
internal dan pihak luar, seperti
pelaku usaha pertambangan dan
dinas terkait dan pelaksanaan
acara supervisi.
b. Pelaksanaan kegiatan supervisi
sulit dipertanggungjawabkan
dengan baik.
79
No. Nilai Dasar Kegiatan Dampak
1 2 3 4
3 Etika Publik Jika nilai etika publik tidak
diterapkan dengan baik akan
berpotensi dampak terhadap:
a. Penurunan kualitas komunikasi
baik antar staf internal dan
pihak luar dapat menghambat
kelancaran pelaksanaan
supervisi.
b. Ketidakpahaman peserta
supervisi terhadap pemaparan
materi.
c. Ketidakpuasan peserta terhadap
keberjalanan acara karena
jadwal kegiatan terlambat.
4 Komitmen Mutu Komitmen mutu yang tidak
tertanam kuat dapat berpotensi
dampak terhadap penurunan
kualitas supervisi, seperti:
a. Tujuan pelaksanaan supervisi
tidak tercapai dan tidak tepat
sasaran.
b. Waktu pelaksanaan supervisi
tidak berjalan sesuai rencana
jadwal.
c. Ketidakpuasan dan tidak
antusiasnya peserta terhadap
materi yang dipaparkan.
d. Turunnya tingkat kepercayaan
terhadap kinerja pemerintah.
5 Anti Korupsi Jika nilai anti korupsi tidak
terlaksana dengan baik, maka
berpotensi dampak terhadap:
a. Kegiatan supervisi tidak
berjalan sesuai peruntukannya.
b. Waktu kegiatan supervisi tidak
berjalan dengan efisien.
c. Kegiatan supervisi sulit untuk
dipertanggungjawabkan.
Kegiatan ke-4
80
No. Nilai Dasar Kegiatan Dampak
1 2 3 4
1 Akuntabilitas Mengevaluasi Jika nilai akuntabilitas ini tidak
Dokumen Penyusunan terimplementasi dengan baik, maka
Rencana Reklamasi berpotensi dampak terhadap
(RR) secara penurunan kualitas evaluasi
administratif dokumen RR, seperti
penentuan/perhitungan biaya
reklamasi yang berpengaruh pada
jaminan reklamasi.
2 Nasionalisme Nasionalisme yang kurang tertanam
dengan baik akan berdampak:
a. Mengurangi motivasi maupun
alasan kuat menjaga fungsi
lingkungan selama kegiatan
pertambangan
b. Pengendalian sejak dini pada
saat evaluasi perencanaan
reklamasi yang tidak sesuai
peraturan yang ditetapkan.
3 Etika Publik Ketika etika publik tidak
terimplementasi dengan baik, maka
berpotensi dampak terhadap:
a. Penurunan kualitas evaluasi
sehingga tidak objektif dan
waktu pemrosesan terlalu lama.
b. Dapat terjadi kesalahpahaman
untuk perbaikan RR.
4 Komitmen Mutu Komitmen mutu yang tidak
terbangun dengan baik akan
berpotensi dampak terhadap:
a. Penurunan kualitas evaluasi
sehingga rencana program
kegiatan dan pembiayaan tidak
matang serta tidak tepat sasaran
yang nantinya dikhawatirkan
tidak optimal dalam
pelaksanaan kegiatan
reklamasi.
b. Selain itu, faktor kepercayaan
terhadap kinerja pemerintah
juga dipertaruhkan.
81
No. Nilai Dasar Kegiatan Dampak
1 2 3 4
5 Anti Korupsi Nilai anti korupsi yang kurang
membudaya, akan berpotensi
dampak terhadap:
a. Penurunan objektivitas dalam
sistem evaluasi.
b. Hasil evaluasi sulit untuk
dipertanggungjawabkan.
Kegiatan ke-5
1 Akuntabilitas Memeriksa Dokumen Jika nilai akuntabilitas ini tidak
Implementasi Rencana terimplementasi dengan baik, maka
Pengelolaan dan berpotensi dampak terhadap
Pemantauan penurunan kualitas evaluasi
Lingkungan dokumen implementasi RKL-RPL,
Pertambangan (RKL- seperti:
RPL) a. Tidak terdatanya jika
ditemukan ketidaksesuaian
pelaksanaan program
pengelolaan dan pemantauan
lingkungan seperti yang tertera
dalam AMDAL
b. Tidak diberikan masukan dan
teguran saat adanya
ketidaktaatan kualitas
lingkungan terhadap baku
mutu.
2 Nasionalisme Nasionalisme yang kurang tertanam
dengan baik akan berdampak:
a. Mengurangi motivasi maupun
alasan kuat menjaga kualitas
lingkungan selama kegiatan
pertambangan
b. Pengendalian dokumen yang
tidak optimal juga akan
mempengaruhi keakuratan saat
inspeksi lapangan.
c. Pemaparan masukan dan
teguran yang tidak jelas akan
menyebabkan kesalahpahaman.
82
No. Nilai Dasar Kegiatan Dampak
1 2 3 4
3 Etika Publik Ketika etika publik tidak
terimplementasi dengan baik, maka
berpotensi dampak terhadap:
a. Pemeriksaan format laporan
triwulan RKL-RPL tidak
mengacu pada peraturan yang
semestinya.
b. Dapat terjadi kesalahpahaman
dari penulisan surat tanggapan
tidak menggunakan bahasa
yang jelas dan mudah
dimengerti.
4 Komitmen Mutu Komitmen mutu yang tidak
terbangun dengan baik akan
berpotensi dampak terhadap:
a. Penurunan kualitas evaluasi
RKL-RPL seperti tidak teliti
dalam pendataan dan teguran
jika ditemukan ketidaksesuaian
format pelaporan dengan
peraturan, ketidaktaatan
pelaksanaan program
pengelolaan lingkungan dan
pemantauan kualitas
lingkungan.
b. Pendataan yang tidak sistematis
dapat menyulitkan evaluator
saat inspeksi ke lapangan.
c. Keakuratan hasil evaluasi akan
mempengaruhi ketepatan saran
dan teguran yang dibarikan
untuk tindak lanjut perbaikan.
5 Anti Korupsi Nilai anti korupsi yang kurang
membudaya, akan berpotensi
dampak terhadap:
c. Penurunan objektivitas dalam
sistem evaluasi.
d. Hasil evaluasi sulit untuk
dipertanggungjawabkan.
Kegiatan ke-6
1 Akuntabilitas Berpartisipasi dalam Tidak optimalnya penerapan nilai
Koordinasi terkait akuntabilitas dapat berpotensi
Pengelolaan dampak terhadap sulitnya tindak
Lingkungan lanjut pertanggungjawaban rapat
Pertambangan dengan koordinasi.
83
No. Nilai Dasar Kegiatan Dampak
1 2 3 4
2 Nasionalisme pemangku Jika nilai nasionalisme telah luntur,
kepentingan terkait maka dapat berpotensi dampak
terhadap penurunan kualitas
komunikasi baik antar staf internal
dan pemangku kepentingan terkait,
karena koordinasi yang kurang
efektif disertai penggunaan bahasa
yang kurang dapat dipahami.
3 Etika Publik Jika nilai etika publik tidak
diterapkan dengan baik akan
berpotensi dampak terhadap:
a. Penurunan kualitas komunikasi
baik antar staf internal dan
pemangku kepentingan terkait.
b. Kesalahpahaman peserta rapat
koordinasi terhadap pemaparan
materi.
c. Suasana diskusi rapat
berpotensi tidak kondusif
4 Komitmen Mutu Komitmen mutu yang tidak
tertanam kuat dapat berpotensi
dampak terhadap penurunan
kualitas rapat koordinasi, seperti:
a. Tujuan pelaksanaan rapat
koordinasi tidak tercapai.
b. Waktu pelaksanaan rapat
koordinasi tidak sesuai rencana
jadwal dan tidak mencapai
mufakat.
c. Ketidakpuasan peserta terhadap
materi yang dipaparkan.
d. Tidak efektifnya rapat
koordinasi dan kualitas
pembahasan topik tidak tepat
sasaran.
e. Tidak tercipta sinergi antar
pemangku kepentingan terkait
dalam menemukan solusi pada
rapat koordinasi
Kegiatan ke-7
84
No. Nilai Dasar Kegiatan Dampak
1 2 3 4
1 Akuntabilitas Melakukan pendataan Jika nilai akuntabilitas tidak
kegiatan Subdit terlaksana dengan baik, maka
Perlindungan berpotensi dampak terhadap
Lingkungan periode penurunan kualitas pendataan,
bulanan seperti:
a. Pemantauan rencana jadwal
tidak teliti.
b. Koordinasi yang tidak
konsisten sehingga pembaruan
data kegiatan tidak berjalan
dengan baik.
2 Etika Publik Jika nilai etika publik tidak
terimplementasi dengan optimal,
maka berpotensi dampak terhadap
penurunan kualitas komunikasi
sehingga data kegiatan tidak
diperbarui dengan baik.
3 Komitmen Mutu Komitmen mutu yang tidak terjaga
dengan baik akan berpotensi
dampak terhadap:
a. Penurunan ketepatan data
sesuai dengan kegiatan aktual.
b. Jika pendataan tidak diperbarui
dengan benar, tentunya
validitas data ini masih
diragukan untuk pelaporan
audit ataupun evaluasi rapat.
Kegiatan ke-8
1 Akuntabilitas Membantu dalam Jika nilai akuntabilitas tidak
Inventarisasi Standard terlaksana dengan baik, maka
Operational berpotensi dampak terhadap
Procedure (SOP) penurunan kualitas inventarisasi,
Subdit Perlindungan seperti pendataan yang tidak
Lingkungan Minerba bersifat informatif dan transparan.
2 Etika Publik Jika nilai etika publik tidak
terimplementasi dengan optimal,
maka berpotensi dampak terhadap
penurunan kualitas komunikasi
sehingga inventarisasi SOP tidak
terdata dengan baik.
85
No. Nilai Dasar Kegiatan Dampak
1 2 3 4
3 Komitmen Mutu Komitmen mutu yang tidak terjaga
dengan baik akan berpotensi
dampak terhadap:
a. Tidak terpantaunya
perkembangan pembuatan SOP.
b. Terkendalanya tindak lanjut
yang dibutuhkan karena
kendala yang dihadapi tidak
terdata.
TABEL 8
RENCANA AKSI TINDAK LANJUT
86
No. Nilai Dasar Kegiatan Teknik aktualisasi Nilai Dasar
1 2 3 4
Anti Korupsi administratif (self penilaian pengelolaan lingkungan
assessment) selanjutnya, yaitu:
a. Membantu persiapan acara
Environment Award dengan
matang dengan teliti
b. Turut serta berpartisipasi dalam
evaluasi keseluruhan program
penilaian lingkungan ini.
c. Meningkatkan koordinasi yang
efektif dengan staf senior dan
atasan langsung dari tahap
evaluasi, lalu dengan tim tenaga
ahli untuk verifikasi lapangan,
serta penyelenggara acara yang
berkompeten.
d. Meningkatkan transparansi untuk
perbaikan baik bagi pelaku usaha
pertambangan dan feedback dan
evaluasi bagi pemerintah terkait
efektifitas sistem penilaian
lingkungan.
e. Melakukan penilaian lingkungan
dengan adil, objektif, dan tidak
memihak.
Kegiatan ke-2
2 Akuntabilitas Mengevaluasi Dengan tekad mengoptimasi kegiatan
Dokumen pascatambang agar berwawasan
Nasionalisme
Penyusunan Rencana lingkungan mengacu pada Visi dan
Etika Publik Pascatambang (RPT) Misi Ditjen Minerba, maka langkah-
Komitmen Mutu secara administratif
87
No. Nilai Dasar Kegiatan Teknik aktualisasi Nilai Dasar
1 2 3 4
Anti Korupsi langkah penerapan teknik evaluasi
selanjutnya, yaitu:
a. Turut berpartisipasi dalam
merampungkan SOP, khususnya
terkait evaluasi RPT.
b. Mempelajari dengan seksama
Peraturan ESDM No. 7 Tahun
2014 Lampiran III.
c. Melatih kemampuan diri dengan
membantu mengevaluasi dokumen
RPT dengan cermat, objektif, dan
tidak memihak.
d. Berkoordinasi dengan staf senior
untuk pemeriksaan ulang dokumen
serta diskusi untuk menyamakan
pemahaman.
e. Membiasakan diri membuat surat
tanggapan dengan bahasa yang
lugas dan mudah dimengerti.
Kegiatan ke-3
3 Akuntabilitas Membantu dalam Dengan tujuan mensosialisasikan
Supervisi Bidang pengelolaan lingkungan pertambangan
Nasionalisme
Perlindungan berlandaskan Tugas Pokok dan Fungsi
Etika Publik Lingkungan Subdit Perlindungan Lingkungan,
Komitmen Mutu Pertambangan maka teknik penyiapan, pelaksanaan ,
88
No. Nilai Dasar Kegiatan Teknik aktualisasi Nilai Dasar
1 2 3 4
Anti Korupsi dan koordinasi kegiatan Supervisi
selanjutnya dilakukan melalui tahapan
berikut:
a. Memahami penugasan dan
persiapan kegiatan supervisi
dengan cermat.
b. Menyiapkan isi materi yang
berkualitas, menarik, dan tepat
sasaran.
c. Membangun komunikasi efektif
dengan dinas terkait, peserta
undangan lainnya, serta pihak
penyedia jasa untuk akomodasi
dan transportasi.
d. Menyusun jadwal acara dengan
sistematis dan dikoordinasikan
dengan pihak terkait acara.
Kemudian membuan juga rencana
cadangan untuk jadwal sebagai
bentuk antisipasi.
e. Melaksanakan dan mengikuti
kegiatan supervisi dengan
seksama.
f. Melakukan evaluasi setelah
kegiatan supervisi selesai
dilaksanakan.
g. Menyusun laporan pelaksanaan
dengan penuh tanggung jawab.
Kegiatan ke-4
4 Akuntabilitas Mengevaluasi Dengan tekad mengoptimasi kegiatan
Dokumen reklamasi selama kegiatan
Nasionalisme
Penyusunan Rencana pertambangan mengacu pada Visi dan
Etika Publik Reklamasi (RR) Misi Ditjen Minerba dan bentuk dari
Komitmen Mutu secara administratif good mining practices, maka langkah-
89
No. Nilai Dasar Kegiatan Teknik aktualisasi Nilai Dasar
1 2 3 4
Anti Korupsi langkah penerapan teknik evaluasi
selanjutnya, yaitu:
a. Turut berpartisipasi dalam
merampungkan SOP, khususnya
terkait evaluasi RR.
b. Mempelajari dengan seksama
Peraturan ESDM No. 7 Tahun
2014 Lampiran I dan II.
c. Melatih kemampuan diri dengan
membantu mengevaluasi dokumen
RR dengan cermat, objektif, dan
tidak memihak.
d. Berkoordinasi dengan staf senior
untuk pemeriksaan ulang dokumen
serta diskusi untuk menyamakan
pemahaman.
e. Membiasakan diri membuat surat
tanggapan dengan bahasa yang
lugas dan mudah dimengerti.
Kegiatan ke-5
5 Akuntabilitas Memeriksa Dokumen Dengan tujuan menjaga kualitas
Implementasi lingkungan selama kegiatan
Nasionalisme
Rencana Pengelolaan pertambangan agar berwawasan
Etika Publik dan Pemantauan lingkungan mengacu pada Visi dan
Komitmen Mutu Lingkungan Misi Ditjen Minerba, maka langkah-
Pertambangan (RKL- langkah penerapan teknik evaluasi
Anti Korupsi RPL) selanjutnya, yaitu:
a. Mempelajari dengan seksama
Kepmen ESDM No. 1453 Tahun
2000 serta baku mutu lingkungan
terkait.
b. Melatih kemampuan diri dengan
membantu mengevaluasi dan
mendata dokumen implementas
RKL-RPL triwulan dengan
cermat, objektif, dan tidak
memihak.
c. Berkoordinasi dengan staf senior
untuk pemberian saran dan
tanggapan jika ditemukan
kekurangan dalam program
pengelolaan dan hasil pemantauan
kualitas lingkungan.
d. Membiasakan diri membuat surat
tanggapan dengan bahasa yang
lugas dan mudah dimengerti.
90
No. Nilai Dasar Kegiatan Teknik aktualisasi Nilai Dasar
1 2 3 4
Kegiatan ke-6
6 Akuntabilitas Berpartisipasi dalam Dengan berlandaskan salah satu fungsi
Koordinasi terkait ASN sebagai pengikat persatuan
Nasionalisme
Pengelolaan bangsa yaitu menjembatani
Etika Publik Lingkungan kepentingan publik dengan pemangku
Komitmen Mutu Pertambangan kepentingan lainnya serta menunjang
dengan pemangku Tugas Pokok dan Fungsi Subdit
kepentingan terkait Perlindungan Lingkungan, seperti
pembinaan dan pengendalian maka
rapat koordinasi diadakan. Rapat
koordinasi bersifat rutin (internal) dan
insidental (eksternal). Adapun teknik
koordinasi selanjutnya dilakukan
melalui tahapan berikut:
a. Memahami dengan seksama
tujuan dan topic diadakannya rapat
koordinasi.
b. Menyiapkan substansi/materi
terkait dengan optimal.
c. Membangun komunikasi dengan
bahasa yang efektif, lugas, dan
baik dengan pemangku
kepentingan terkait.
d. Menindaklanjuti hasil koordinasi
dengan tanggung jawab,
komunikatif, dan efektif, seperti
membuat Nota Dinas dan tindakan
lainnya sesuai kebutuhan hasil
rapat.
Kegiatan ke-7
7 Akuntabilitas Melakukan pendataan Dengan tujuan optimasi kinerja
kegiatan Subdit pegawai, pendataan kegiatan yang
Etika Publik
Perlindungan akuntabel, konsisten, efektif, dan teliti
Komitmen Mutu Lingkungan periode dilakukan agar memaksimalkan
bulanan efektivitas pemantauan dan evaluasi
internal. Adapun langkah penerapan
selanjutnya, yaitu:
a. Memantau setiap rencana kegiatan
bulanan dan mendatanya.
b. Berkoordinasi dengan staf untuk
pembaruan data kegiatan aktual.
c. Berkomunikasi dengan atasan
langsung untuk pemeriksaan
kembali dengan seksama.
Kegiatan ke-8
91
No. Nilai Dasar Kegiatan Teknik aktualisasi Nilai Dasar
1 2 3 4
8 Akuntabilitas Membantu dalam Dengan tujuan optimasi kinerja
Inventarisasi pegawai dan kejelasan alur komunikasi
Etika Publik
Standard kerja maka dilakukan teknik
Komitmen Mutu Operational inventarisasi yang bersifat sistematis,
Procedure (SOP) transparan, informatif, dan
Subdit Perlindungan komunikatif. Adapun langkah
Lingkungan Minerba penerapan selanjutnya, yaitu:
a. Memantau perkembangan
pembuatan SOP.
b. Berkoordinasi dengan staf atau
atasan langsung untuk pembaruan
data jenis, keterangan proses, dan
kendala penetapan SOP.
c. Berkomunikasi dengan atasan
langsung untuk ditindaklanjuti.
Dengan mengimplementasikan semua kegiatan di atas selama di tempat kerja, sikap dan
perilaku yang Penulis tunjukkan sebagai perwujudan Nilai Dasar profesi PNS
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) adalah :
1. Berupaya untuk mengembangkan kompetensi dan profesionalisme, khususnya di
bidang pengelolaan lingkungan.
2. Menerapkan kedisiplinan kerja dengan mengutamakan kecermatan, ketepatan
waktu, efektivitas, objektivitas, integritas, dan loyalitas dalam melakukan
pekerjaan.
3. Berkomunikasi dan berperilaku dengan santun dengan pihak terkait baik internal
maupun eksternal Subdit Perlindungan Lingkungan Mineral dan Batubara.
Saya berkomitmen dan berjanji untuk melaksanakan butir-butir yang terkandung dalam
Nilai-nilai Dasar Profesi PNS untuk melaksanakan kegiatan di atas sebagai seorang Calon
Inspektur Tambang Pertama, di Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara,
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
92
BAB IV
PENUTUP
Laporan pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi PNS ini disusun sesuai
dengan standar dan peraturan yang berlaku yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun
2000 tentang Diklat Jabatan Pegawai Negeri Sipil dan Peraturan Kepala LAN Nomor 38
Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat Prajabatan Golongan III.
Diharapkan dengan adanya laporan ini dapat memberikan motivasi untuk melanjutkan
implementasi nilai-nilai dasar profesi PNS pada unit kerja masing-masing secara
berkelanjutan. Kesimpulan dan Saran dari laporan pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar
profesi PNS antara lain :
1. Kesimpulan
a. Pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS dapat diintegrasikan
dalam pekerjaan di unit kerja.
2. Saran
a. Pendidikan dan pelatihan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi
PNS sebaiknya lebih sistematis sehingga, proses internalisasi maupun
implementasi dapat optimal dari kelas hingga masa off campus.
b. Sebaiknya penentuan keseragaman format yang diberikan dapat meliputi
pembuatan laporan maupun presentasi sehingga semua peserta mendapat
pemahaman yang sama dalam persiapan seminar aktualisasi dan diberitahukan
sehari sebelum masa off campus.
c. Sarana dan prasarana pendukung peserta diklat dalam mengerjakan tugas
selama diklat sebaiknya dapat ditingkatkan dan dilengkapi, seperti jaringan
internet dan fasilitas untuk pencetakan dan perbanyakan dokumen karena tugas
yang dilakukan memang bagian dari diklat prajabatan yang telah diatur dalam
peraturan sebagai program pembekalan bagi CPNS.
94
DAFTAR PUSTAKA
Undang – Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.
Peraturan Menteri ESDM No. 18 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 18 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 7 Tahun 2014 tentang
Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha Pertambangan
Mineral dan Batubara.
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 38 Tahun 2014 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelatihan calon Pegawai negeri Sipil Golongan
III.
Basseng dan Purwana, B. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III
tentang Aktualisasi. LAN. Jakarta.
Kumorotomo, W., Rukmana, N., dan Imbaruddin, A. 2015. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III tentang Etika Publik. LAN. Jakarta.
Latief, Y., Suryanto, A., dan Muslim, A. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III tentang Nasionalisme. LAN. Jakarta.
Tim Penulis KPK. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III tentang
Antikorupsi. LAN. Jakarta.
Yuniarsih, T., dan Taufiq,M. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan
III tentang Komitmen Mutu. LAN. Jakarta.
www.esdm.go.id
95