Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

KONSERVASI TANAH DAN AIR DENGAN PRINSIP INFILTRASI


MENGGUNAKAN METODE MEKANIK/FISIK

Dususun oleh :
Sayyida Saida Syarifa 21080112130027

TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2017

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan
Beberapa tujuan mempelajari konservasi tanah dan air dengan prinsip infiltrasi
menggunakan metode mekanik/fisik antara lain:
a. Mengerti dan memahami pengertian konservasi tanah dan air.
b. Mampu menjelaskan beberapa jenis metode konservasi tanah dan air.
c. Memahami metode mekanik/fisik dalam konservasi tanah dan air.
d. Memahami sumur resapan sebagai salah satu konservasi tanah dan air dengan prinsip
infiltrasi.
e. Memahami manfaat sumur resapan.

1.2 Manfaat
Manfaat yang akan kita dapatkan dari mempelajari konservasi tanah dan air dengan
prinsip infiltrasi menggunakan metode mekanik/fisik adalah:
a. Mengetahui macam-macam konservasi tanah dan air.
b. Mengetahui manfaat sumur resapan sebagai salah satu konservasi tanah dan air
dengan prinsip infiltrasi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konservasi Tanah dan Air


Konservasi tanah dalam arti yang luas adalah penempatan setiap bidang tanah pada cara
penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan memperlakukannya sesuai
dengan syarat-syarat yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah. Dalam arti yang
sempit konservasi tanah diartikan sebagai upaya mencegah kerusakan tanah oleh erosi dan
memperbaiki tanah yang rusak oleh erosi.
Konservasi air pada prinsipnya adalah penggunaan air hujan yang jatuh ke tanah untuk
pertanian seefisien mungkin, dan mengatur waktu aliran agar tidak terjadi banjir yang
merusak dan terdapat cukup air pada waktu musim kemarau.
Konservasi tanah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan konservasi air. Setiap
perlakuan yang diberikan pada sebidang tanah akan mempengaruhi tata air pada tempat itu
dan tempat-tempat di hilirnya. Oleh karena itu konservasi tanah dan konservasi air
merupakan dua hal yang berhubungan erat. berbagai tindakan konservasi tanah adalah juga
tindakan konservasi air.

2.2 Metode Konservasi Secara Mekanik


Metode konservasi tanah di Indonesia diarahkan pada tiga prinsip utama yaitu
perlindungan permukaan tanah terhadap pukulan butir butir hujan, meningkatkan kapasitas
infiltrasi tanah seperti pemberian bahan organik atau dengan cara meningkatkan
penyimpanan air, dan mengurangi laju aliran permukaan sehingga menghambat material
tanah dan hara terhanyut.
Ada 3 metode dalam dalam melakukan konservasi tanah dan air yaitu metode fisik atau
mekanik dengan pegolahan tanahnya, metode vegetatif dengan memanfaatkan vegetasi dan
tanaman untuk mengurangi erosi dan penyediaan air serta metode kimia yaitu memanfaatkan
bahan-bahan kimia untuk mengawetkan tanah.
Pada makalah ini dibahas khusus mengenai metode mekanik dalam upaya konservasi
tanah dan air. Metode mekanik adalah semua perlakuan fisik mekanis yang diberikan
terhadap tanah dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi, dan
meningkatkan kemampuan penggunaan tanah. Metode mekanik dalam konservasi tanah
berfungsi untuk memperlambat aliran permukaan, menampung dan menyalurkan aliran
permukaan dengan kekuatan yang tidak merusak, memperbaiki atau memperbesar infiltrasi
air ke dalam tanah dan memperbaiki aerasi tanah dan penyediaan air bagi tanaman. Metode
mekanik dalam konservasi tanah mencakup pengolahan tanah, pengolahan tanah menurut
kontur, guludan dan guludan bersaluran menurut kontur, parit pengelak, teras, dam
penghambat, waduk, tanggul, kolam atau balong, rorak, perbaikan drainase dan irigasi dan
lain-lain.
Pengolahan tanah adalah setiap manipulasi mekanik terhadap tanah yang diperlukan
untuk menciptakan keadaan tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Tujuan pokok
pengolahan tanah adalah menyiapkan tempat tumbuh bibit, menciptakan daerah perakaran
yang baik, membenamkan sisa-sisa tanaman dan memberantas gulma.
Pengendalian erosi secara teknis-mekanis merupakan usaha-usaha pengawetan tanah
untuk mengurangi banyaknya tanah yang hilang di daerah lahan pertanian dengan cara
mekanis tertentu. Sehubungan dengan usaha-usaha perbaikan tanah secara mekanik yang
ditempuh bertujuan untuk memperlambat aliran permukaan dan menampung serta
melanjutkan penyaluran aliran permukaan dengan daya pengikisan tanah yang tidak merusak.
Pengolahan tanah menurut kontur adalah setiap jenis pengolahan tanah (pembajakan,
pencangkulan, pemerataan) mengikuti garis kontur sehingga terbentuk alur-alur dan jalur
tumpukan tanah yang searah kontur dan memotong lereng. Alur-alur tanah ini akan
menghambat aliran air di permukaan dan mencegah erosi sehingga dapat menunjang
konservasi di daerah kering. Keuntungan utama pengolahan tanah menurut kontur adalah
terbentuknya penghambat aliran permukaan yang memungkinkan penyerapan air dan
menghindari pengangkutan tanah. Oleh sebab itu, pada daerah beriklim kering pengolahan
tanah menurut kontur juga sangat efektif untuk konservasi ini.
Pembuatan teras adalah untuk mengubah permukaan tanah miring menjadi bertingkat-
tingkat untuk mengurangi kecepatan aliran permukaan dan menahan serta menampungnya
agar lebih banyak air yang meresap ke dalam tanah melalui proses infiltrasi. Pembuatan terras
berfungsi untuk mengurangi panjang lereng dan menahan air sehingga mengurangi kecepatan
dan jumlah aliran permukaan dan memungkinkan penyerapan oleh tanah, dengan demikian
erosi berkurang.
2.3 Sumur Resapan
Bangunan sumur resapan adalah salah satu rekayasa teknik konservasi air berupa
bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan
kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai tempat menampung air hujan yang jatuh di atas
atap rumah atau daerah kedap air dan meresapkannya ke dalam tanah.

Gambar 2.1 Sumur Resapan

Sumur resapan berfungsi memberikan imbuhan air secara buatan dengan cara
menginjeksikan air hujan ke dalam tanah. Sasaran lokasi adalah daerah peresapan air di
kawasan budidaya, permukiman, perkantoran, pertokoan, industri, sarana dan prasarana olah
raga serta fasilitas umum lainnya.
Manfaat sumur resapan adalah:
1. Mengurangi aliran permukaan sehingga dapat mencegah / mengurangi terjadinya
banjir dan genangan air.
2. Mempertahankan dan meningkatkan tinggi permukaan air tanah.
3. Mengurangi erosi dan sedimentasi
4. Mengurangi/menahan intrusi air laut bagi daerah yang berdekatan dengan kawasan
pantai
5. Mencegah penurunan tanah (land subsidance)
6. Mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah.
Bentuk dan jenis bangunan sumur resapan dapat berupa bangunan sumur resapan air
yang dibuat segiempat atau silinder dengan kedalaman tertentu dan dasar sumur terletak di
atas permukaan air tanah.

Berbagai jenis konstruksi sumur resapan adalah:


1. Sumur tanpa pasangan di dinding sumur, dasar sumur tanpa diisi batu belah maupun
ijuk (kosong)
2. Sumur tanpa pasangan di dinding sumur, dasar sumur diisi dengan batu belah dan
ijuk.
3. Sumur dengan susunan batu bata, batu kali atau bataki di dinding sumur, dasar sumur
diisi dengan batu belah dan ijuk atau kosong.
4. Sumur menggunakan buis beton di dinding sumur
5. Sumur menggunakan blawong (batu cadas yang dibentuk khusus untuk dinding
sumur).
Konstruksi-konstruksi tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing,
pemilihannya tergantung pada keadaaan batuan / tanah (formasi batuan dan struktur tanah).
Pada tanah / batuan yang relatif stabil, konstruksi tanpa diperkuat dinding sumur
dengan dasar sumur diisi dengan batu belah dan ijuk tidak akan membahayakan bahkan akan
memperlancar meresapnya air melalui celah-celah bahan isian tersebut.
Pada tanah / batuan yang relatif labil, konstruksi dengan susunan batu bata / batu kali /
batako untuk memperkuat dinding sumur dengan dasar sumur diisi batu belah dan ijuk akan
lebih baik dan dapat direkomendasikan.
Pada tanah dengan / batuan yang sangat labil, konstruksi dengan menggunakan buis
beton atau blawong dianjurkan meskipun resapan air hanya berlangsung pada dasar sumur
saja.
Bangunan pelengkap lainnya yang diperlukan adalah bak kontrol, tutup sumur resapan
dan tutup bak kontrol, saluran masuklan dan keluaran / pembuangan (terbuka atau tertutup)
dan talang air (untuk rumah yang bertalang air).
BAB III
KESIMPULAN

Konservasi tanah adalah upaya mencegah kerusakan tanah oleh erosi dan memperbaiki
tanah yang rusak oleh erosi.
Konservasi air adalah penggunaan air hujan yang jatuh ke tanah untuk pertanian
seefisien mungkin, dan mengatur waktu aliran agar tidak terjadi banjir yang merusak dan
terdapat cukup air pada waktu musim kemarau.
Metode mekanik adalah semua perlakuan fisik mekanis yang diberikan terhadap tanah
dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi, dan meningkatkan
kemampuan penggunaan tanah.
Bangunan sumur resapan adalah salah satu rekayasa teknik konservasi air berupa
bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan
kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai tempat menampung air hujan yang jatuh di atas
atap rumah atau daerah kedap air dan meresapkannya ke dalam tanah.
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Sitanala. 2006. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press.
Dariah, A., U. Haryati, dan T. Budiastoro. 2004. Teknologi konservasi tanah mekanik. hlm.
109-132. Dalam Kurnia et. al. (Ed.). Teknologi Konservasi Tanah pada Lahan Kering
Berlereng.
Pasaribu, 1999.Sumur Resapan Air Mengurangi Genangan Banjir Dan Mengembalikan
Persediaan Air. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol.5 No.19 Th.V IKIP Medan.

Anda mungkin juga menyukai