Anda di halaman 1dari 11

ABORTUS

1. Definisi

 Medis

Berakhirnya kehamilan pada umur kehamilan <20 mg (berat janin <500 gr) atau

buah kehamilan belum mampu untuk hidup di luar kandungan.

 Hukum

Tindakan menghentikan kehamilan / mematikan janin sebelum waktu kelahiran,

tanpa melihat usia kandungannya. Juga tidak dipersoalkan apakah pengguguran

kehamilan tersebut lahir bayi hidup atau mati ( Yurisprudensi Hoge Raad 12

April 1998)

2. Macam – macam abortus menurut proses terjadinya

a. Abortus yang terjadi secara spontan atau natural

b. Abortus yang terjadi akibat kecelakaan

Seorang ibu yang sedang hamil bila mengalami rudapaksa, karena terjatuh atau

tertimpa sesuatu diperutnya demikian pula bila ia menderita syok akan dapat

mengalami abortus disertai pendarahan yang hebat. Abortus yang demikian

kadang – kadang mempunyai implikasi yuridis, perlu penyidikan akan

kejadiannya.
c. Abortus provocatus terapeutikus atau medisinalis

Abortus yang dilakukan semata-mata atas dasar pertimbangan medis yang tepat.

Abortus provokatus terapeuticus kadang-kadang membawa implikasi yuridis

perlu dilakukan penyelidikan dengan tuntas khususnya bila ada kecurigaan perihal

tidak wajarnya tarif atau biaya yang diminta oleh dokter, sehingga menimbulkan

komersialisasi yang berkedok demi alasan medis.

d. Abortus provocatus kriminalis

Tindakan pengguguran kandungan disini semata – mata untuk tujuan yang tidak

baik dan melawan hukum.

3. Perundangan tentang Abortus

– Pasal 283 Max 9 bulan bagi yg menunjukkan alat/cara mengugurkan

kandungan kpd anak < 17 th/di bawah umur

– Pasal 299  Max 4 th, bagi yg menganjurkan / merawat / memberi obat kpd

wanita dgn memberi harapan agar gugur kandungannya.

– Pasal 346  Max 4 th, bagi wanita yang sengaja mengugurkan kandungannya /

menyuruh org lain melakukannya.

– Pasal 347  Max 12 th dan bila wanita meninggal max 5 th bagi orang yg

mengugurkan kandungan wanita tanpa seijinnya

– Pasal 348 Max 5 th 6 bulan dan bila wanita meninggal max 7 thn, bagi orang

yang mengugurkan kandungan wanita dgn seijinnya.


– Pasal 349 Hukuman di+ sepertiga & pencabutan hak pekerjaannya, bagi dr,

bidan / juru obat yg melakukan kejahatan di atas.

– Pasal 535  Max 3 bulan, bagi yg mempertunjukkan secara terbuka alat/cara

mengugurkan kandungan.

UU no. 23/1992 ttg Kesehatan,

– pasal 15.

“Tindakan medis tertentu” dapat dilakukan pada keadaan darurat untuk

menyelamatkan si Ibu dan atau si Janin. Dilaksanakan oleh tim dokter ahli setelah

melalui pertimbangan serta persetujuan si Ibu, suaminya serta keluarganya. Sarana

kesehatan berperalatan lengkap

– Pasal 80

Pidana 15 tahun dan pidana denda 15 juta (max)

4. Metode yang sering dipergunakan dalam abortus

Terdapat berbagai metode yang sering dipergunakan dalam abortus provocatus

yang perlu diketahui, oleh karena berkaitan dengan komplikasi yang terjadi dan

bermanfaat di dalam melakukan penyidikan serta pemeriksaan mayat untuk

menjelaskan adanya hubungan antara tindakan abortus itu sendiri dengan

kematian yang terjadi pada si ibu.


1. Menggunakan obat-obatan / ramuan

2. Menggunakan kekerasan mekanik/fisik

– Tanpa alat

– Dengan alat

5. Komplikasi Abortus

• Timbul komplikasi pada Ibu, misal : perdarahan, syok, emboli udara, infeksi

dan sepsis

• Kematian Ibu :

– Cepat (immediate), karena vagal refleks, emboli, perdarahan.

– Tidak begitu cepat (moderate)

– Lambat (late) (2 hr atau lebih), karena infeksi (sepsis), keracunan,

perdarahan lambat

6. Pemeriksaan Forensik Kasus Abortus

• Pembuktian secara medis

– Jika ibu hidup :

• Tanda kehamilan : striae gravidarum, hiperpigmentasi mammae, bentuk

payudara
• Tanda kekerasan pada bagian bawah perut dan sekitar genital

• Usaha penghentian kehamilan : sisa produk kehamilan

• Pemeriksaan toksikologi : dilakukan untuk mengetahui adanya obat/zat

yang digunakan yang adapat menghentikan abortus

• Alat yang tertinggal

– Jika ibu meninggal

• Dilakukan Otopsi

• Temukan tanda kehamilan

• Tanda kekerasan bawah perut dan sekitar genital

• Periksa uterus dan bagian dalam genital, temukan adanya tanda kongesti

• Cari kemungkinan perforasi fundus uteri

• Toksikologis darah dan urin

• PA cari trofoblas, desidua, sel radang

7. Pokok-pokok Isi Kesimpulan

• Korban dlm keadaan hamil atau tidak

• Ada tanda-tanda tindakan aborsi atau tidak


• Apa sebab kematiannya

• Apakah sebab kematian tsbt ada hubu dgn tindakan aborsi

Contoh Bunyi

Kesimpulan

• Telah diperiksa jenazah seorang wanita yang sedang dalam keadaan hamil.

Pada organ kelamin bagian dalam, selain ditemukan memar dan robekan juga

sisa-sisa dari tubuh janin. Ditemukan juga tanda-tanda kehilanganbanyak

darah. Sebab kematian adalah akibat kehilangan banyak darah.


PEMBUNUHAN ANAK SENDIRI

1. Definisi

Menurut undang-undang di Indonesia. Pembunuhan yang dilakukan oleh seorang ibu

atas anaknya ketika dilahirkan atau tidak berapa lama setelah dilahirkan, karena takut

ketahuan bahwa ia melahirkan anak.

2. Undang – undang pembunuhan anak sendiri

- Pasal 341 :

Seorang ibu yang karena takut ketahuan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan

atau tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas nyawa anaknya, diancam,

karena membunuh anak sendiri, dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.

- Pasal 342 :

Seorang ibu, yang untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut akan

ketahuan bahwa akan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan atau tidak lama

kemudian merampas nyawa anaknya, diancam, karena melakukan pembunuahan anak

sendiri dengan rencana, dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.

- Pasal 343

Kejahatan yang diterangkan dalam pasal 341 dan 342 dipandang bagi orang lain yang

turut serta melakukan sebagai pembunuhan dengan rencana


3 faktor penting dilihat dari undang-undang diatas

• Pelaku ibu kandung

– Tidak mempersoalkan status pernikahan

– Pelaku lain yg terlibat  dihukum kr pembunuhan (343):

• pasal 338; tanpa rencana  15 tahun

• pasal 339 & 340; dgn rencana  20 thn, seumur

hidup/hukuman mati

• Waktu

Pembunuhan dilakukan pada saat dilahirkan atau tidak lama kemudian

– Saat belum ada rasa kasih sayang  tak ada tanda perawatan.

– Sebelum ada yg mengetahui kelahirannya.

• Psikis

Motif pembunuhan karena takut ketahuan telah melahirkan

– Kultur  tabu hamil tanpa suami / “hugel”

Penemuan Jenazah Bayi

• Korban pembunuhan anak sendiri (ps. 341,342)

• Pembunuhan ( ps 338,339,340, 343)


• Lahir mati kemudian dibuang (ps 181)

• Penelantaran bayi hingga mati (ps 308)

Pembuktian Medis

• Pengertian “pembunuhan” dibuktikan dgn:

– Lahir hidup

Jika bayi menunjukkan tanda-tanda hidup sesudah seluruh tubuhnya berpisah

dari badan ibunya

Tanda lahir hidup :

– Pernafasan, denyut jantung, denyut tali pusat, gerakan otot seran

lintang, menangis, dll.

Sulit didapat dari keterangan saksi  bantuan

– Kekerasan

Tersering  asfiksia mekanik (pencekikkan, penjeratan, pembekapan,

penyumpalan)  pemeriksaan leher

• Pengertian “baru lahir”, dinilai berdasar

– Maturitas & usia kehamilan

 Berat badan ≥ 2500 gr, panjang badan ≥ 48 cm, lingkar kepala fronto-

oksipital ≥ 34 cm, diameter putting susu 7 mm.


 Lanugo tinggal sedikit, kuku melewati ujung jari.

 Gambaran sidik jari sudah jelas

 Testis turun ke skrotum

 Labia minor tertutup labia mayor

– Usia pasca lahir

• Mekonium telah keluar seluruhnya : > 24 jam

• Perubahan tali pusat :

 Kemerahan di pangkal : > 36 jam

 Kering : 2-3 hari

 “puput” : 6-8 hari (sampai 20 hari)

 Sembuh : 15 hari)

• Sel eritrosit berinti hilang : > 24 jam

• Duktus arteriosus menutup : 3-4 miggu

• Ductus venosus menutup : > 4 minggu

– Asupan layak hidup (viable)

- Pastikan hubungan antara tersangka ibu dengan jenazah bayi.


Contoh Pembuatan Kesimpulan V et R pada Otopsi Kasus Infant Death

Pokok Kesimpulan

• Bayi viable atau tidak

• Bayi lahir hidup atau lahir mati

• Apa sebab kematiannya

• Berapa lama bayi sempat hidup di luar kandungan

Contoh Bunyi Kesimpulan

• Telah diperiksa jenazah bayi perempuan yang baru lahir

• Bayi dalam keadaan mampu hidup di luar kandungan dan dilahirkan dalam

keadaan hidup

• Penyebab kematiannya adalah karena kekurangan oksigen akibat pembekapan

tidak lama setelah kelahirannya

Anda mungkin juga menyukai