Mining Discussion
Tema: Indonesian Mining Today and Future
(17 November 2011, Gedung D Kampus A Universitas Trisakti)
Materi: Kesiapan industri pertambangan menghadapi paradigma baru
Oleh: Martiono Hadianto
Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Indonesia (API)– Indonesian Mining Association (IMA)
I. Latar Belakang
Indonesia memiliki tanah yang kaya dengan sumber daya alam mineral sebagai kekayaan yang tidak dapat
diperbaharui. Menurut data Bisnis Indonesia 23 Juni 2008 bahwa pada tahun 2007, kinerja ekspor sektor
pertambangan mencapai US$ 21’6 Miliar nilai tersebut tumbuh 17,2 persen dengan pangsa pasar 23,2 persen. Pada
tahun 2010 nilai investasi mencapai $23 miliar naik $15 miliar dari tahun 2009, kemudian di quarter 4 GDP naik
sebesar 6,9 % tertinggi sejak 2004 mendorong GDP 2010 naik 6,0 %. Pertumbuhan nilai ekspor 35 % di tahun
2010 dan neraca perdagangan kokoh pada $22.1. (Sumber: BKPM)
Dewasa ini hampir semua negara, khususnya negara berkembang membutuhkan modal asing. Modal asing
itu merupakan suatu hal yang semakin penting bagi pembangunan suatu negara. Sehingga kehadiran investor asing
nampaknya tidak mungkin dihindari. Yang menjadi permasalahan bahwa kehadiran investor asing ini sangat
dipengaruhi oleh kondisi internal suatu negara, seperti stabilitas ekonomi, politik negara, penegakan hukum.
Diterbitkanya UU minerba nomor 4 tahun 2009 serta disahkanya UU Penanaman modal nomor 25 tahun
2007 tentunya memiliki pengaruh terhadap iklim investasi dunia pertambangan, terlebih lagi dengan realisasi
pemerintah tehadap renegosiasi kontrak-kontrak pertambangan, antara implementasi UU Minerba dengan Kesucian
Kontrak atau Lex Specialist derogate legi generali
Note : *Mohon Dengan Hormat untuk mengirimkan Curriculum Vitae, Materi serta Power Point ke alamat email permata_indonesia@yahoo.com
paling lambat tanggal 10 November 2011
Contact Person : 081210444040 / khairulrizki_pi@yahoo.com a.n Khairul Rizki (Sekretaris Jenderal Permata Indonesia)