Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH PERAWATAN LUKA DENGAN MENGGUNAKAN SODIUM KLORIDA

DAN POVIDEN IODIUM TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA


DIABETES MELLITUS DI RSUD LABUANG BAJI
MAKASSAR

Afia Magfirah1, Nurhidayah2, Mahyudin3


1
STIKES Nani Hasanuddin Makassar
2
STIKES Nani Hasanuddin Makassar
3
STIKES Nani Hasanuddin Makassar

(Alamat Korespondensi: atikahannisa@ymail.com/085244675660)

ABSTRAK

Sodium Chlorida (NaCl) yang dikenal sebagai garam adalah zat yang memiliki tingkat osmotik
yang tinggi. Poviden iodium (betadine) adalah senyawa komplek dari Iodin dan Povidon yang
biasanya digunakan sebagai antiseptik pada permukaan luka karena dapat merusak enzim.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan larutan NaCl dengan Betadine
terhadap proses penyembuhan luka Diabetes Mellitus di RSUD Labuang Baji Makassar. Desain
penelitian ini menggunakan metode deskriptif Analitik Dengan pendekatan Case Control
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan 30 responden yang dibagi dalam 2 kelompok
yaitu 15 responden dilakukan perawatan dengan Betadine dan 15 responden dilakukan perawatan
dengan NaCl. Data dikumpulkan melalui lembar observasi yang berisi 6 pertanyaan. Dengan
menggunakan uji statistik dengan tingkat pemaknaan (α) = 0,05 uji statistic yang digunakan adalah
chi square menggunakan komputerisasi. Hasilnya menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna
terhadap pengaruh penggunaan Larutan NaCl dengan Betadine, ditunjukkan dengan niai p = 0,500
dengan tingkat kemaknaan α =0,05. Hal ini menunjukkan nilai p > α, ini berarti Ha tidak diterima atau
tidak ada pengaruh antara perawatan luka menggunakan NaCl dan betadine terhadap penyembuhan
luka diabetes mellitus.

Kata Kunci : Larutan Nacl, Betadine, Proses Penyembuhan Luka

PENDAHULUAN Menurut American Diabetes Association


Diabetes mellitus berasal dari kata (ADA), diabetes mellitus merupakan suatu
yunani. Diabetes berarti pancuran, mellitus kelompok penyakit metabolik yang
berarti madu atau gula. Jadi istilah diabetes karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
mellitus menggambarkan gejala diabetes yang kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau
tidak terkontrol, yakni banyak keluar air seni kedua-duanya. (Tarwoto 2012. Secara
yang manis karna mengandung gula. Diabetes epidemiologi, diperkirakan bahwa pada tahun
mellitus merupakan penyakit metabolisme 2030 prevalensi Diabetes Mellitus (DM) di
yang ditandai peningkatan glukosa darah Indonesia mencapai 21,3 juta orang (Diabetes
(hiperglikemia), disebabkan karena ketidak Care, 2004). Sedangkan hasil Riset kesehatan
seimbangan antara suplai darah dan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, diperoleh
kebutuhan insulin. Insulin dalam tubuh bahwa proporsi penyebab kematian akibat DM
dibutuhkan untuk memfasilitasi masuknya pada kelompok usia 45-54 tahun di daerah
glukosa dalam sel agar dapat digunakan untuk perkotaan menduduki ranking ke-2 yaitu
metabolisme dan pertumbuhan sel. (Tarwoto, 14,7%. Dan daerah pedesaan, DM menduduki
2012 hal 151. ranking ke-6 yaitu 5,8%. Jumlah penderita
Diabetes mellitus (DM) kini menjadi diabetes mellitus di Indonesia terus meningkat
ancaman serius bagi umat manusia didunia. dimana saat ini diperkirakan sekitar 5 juta
Pada tahun 2003, badan kesehatan dunia lebih penduduk Indonesia atau 1 dari 40
WHO memperkirakan 194 juta jiwa dari 3,8 penduduk Indosesia menderita diabetes.
miliar penduduk dunia usia 20-79 tahun Berdasarkan hasil penelitian WHO pada tahun
menderita DM dan pada tahun 2025 2001 jumlah penderita DM di Indonesia
diperkirakan meningkat menjadi 333 juta jiwa. mencapai 17 juta orang atau 8,6% dari 220
juta populasi penduduk negeri ini dan menurut

572
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 4 Nomor 5 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721
penelitian Departemen Kesehatan pada tahun povidine iodium di RSUD Labuang Baji
2001 penyakit DM menempati urutan ke Makassar. Dengan criteria inklusi yaitu Klien
empat dunia setelah India, Cina dan Amerika yang bersedia menjadi responden, Klien yang
Serikat. (Tarwoto 2012 hal 151. dirawat inap di RSUD Labuang Baji Makassar,
Prevalensi diabetis mellitus juga terjadi Klien yang mengalami luka diabetes, Klien
di makassar yang meningkat dari 2,9% tahun yang menggunakan sodium klorida, Klien yang
1998 dan 12,5% tahun 2005. Berdasarkan menggunakan povidine iodium
data dari instansi Rekam Medik RSUD
Labuang Baji Makassar pada tahun 2011 Pengumpulan dan pengolahan data
terdapat 672 jiwa yang menderita Diabetes Data hasil penelitian diperoleh dengan
Mellitus, dan meningkat pada tahun 2012 mengumpulkan data primer dan data
menjadi 682 jiwa penderita diabetes mellitus sekunder. Data primer adalah Data primer
dan tidak menutup kemungkinan jumlah berupa perawatan luka bersih menggunakan
tersebut akan terus bertambah di tahun sodium klorida dengan povidine iodium yang
mendatang. pengumpulannya dilakukan dengan
Observasi yang dilihat selama ini bahwa menggunakan lembar observasi. Sedangkan
penyakit diabetes mellitus terus mengalami data sekunder adalah Untuk data sekunder
peningkatan jumlah penderita dari tahun dilakukan dengan cara melihat dokumen pada
ketahun, kemudian pada sebagian besar instansi terkait sesuai dengan kebutuhan data
kasus diabetes mellitus disertai dengan penelitian.
timbulnya luka pada kaki. Kebanyakan pada Dalam penelitian ini digunakan
penderita diabetes mellitus yang mengalami kuesioner yang disebarkan kepada responden
luka tidak dilakukan perawatan luka dengan yang menjadi sampel. Adapun urutan
baik dan benar, sehingga meningkatkan kasus prosedur penelitian sebagai berikut : Membuat
amputasi dan kematian. Berdasarkan uraian kuesioner sebanyak jumlah responden yang
tersebut, dapat disimpulkan bahwa masalah akan ditentukan, membagi kuesioner kepada
diabetes telah menjadi masalah kesehatan responden, mengumpulkan kuesioner yang
yang perlu diperhatikan karena tingginya telah dibagi, dan mentabulasi dat
kasus kejadian penyakit , oleh karena itu Setelah data diperoleh dimasukkan
upaya pencegahan diabetes mellitus perlu kedalam pengujian statistik untuk memperoleh
dilakukan guna menekan peningkatan kejelasan tentang Pengaruh Perawatan Luka
prevalensi diabetes mellitus. Karena alasan Dengan Menggunakan Sodium Klorida dan
itu, penulis tertarik untuk meneliti tentang Povidine Iodium Terhadap Penyembuhan
“Pengaruh Perawatan Luka Dengan Luka DM di RSUD Labuang Baji Makassar”.
Menggunakan Sodium Klorida dan Povidine
Iodium Terhadap Penyembuhan Luka DM di Analisis data
RSUD Labuang Baji Makassar” 1. Analisa univariat yaitu data yang diperoleh
dari masing-masing variabel dimasukkan
BAHAN DAN METODE kedalam variabel frekuensi. Selanjutnya
Lokasi, populasi, dan sampel penelitian dilakukan
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2. Analisa bivariat yaitu untuk mengetahui
15 juli-04 agustus 2013, di RSUD Labuang atau menguji hubungan antara variabel
Baji Makassar. Populasi dari penelitian ini independen dengan variabel dependen,
adalah jumlah keseluruhan pasien diabetes yang dilakukan dengan uji Chi-Square
yang mendapat perawatan luka bersih pada program SPSS 16,0 dengan nilai
menggunakan sodium klorida dan povidine kemaknaan α = 0,05.
iodium di RSUD Labuang Baji Makassar,
maka jumlah populasinya adalah 44 dengan HASIL PENELITIAN
Besar sampel 30 orang. Jenis dan metode 1. Analisis Univariat
penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden
Analitik dengan pendekatan Case Control. Berdasarkan Kelompok Umur Pada Pasien
Tehnik penarikan sampel dalam penelitian ini Luka Diabetes Mellitus
adalah tehnik accidental sampling, dalam hal Umur n %
ini, cara pengambilan sample yang dilakukan
39-50 Tahun 18 59.8
dengan kebetulan bertemu pada saat
pengumpulan data maka sampel tersebut 51-67 Tahun 12 40,2
dijadikan sebagai sampel utama. Yang Total 30 100,0
menjadi sampel adalah keseluruhan pasien
diabetes yang mendapat perawatan luka Pada Tabel 1 Menunjukan bahwa
bersih menggunakan sodium klorida dan responden dengan umur 39-50 tahun

573
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosisi Volume 4 Nomor 5 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 4 Nomor 5 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosisi Volume 4 Nomor 5 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721
dilakukan intervensi pada luka post operasi atau poviden iodium tidak menimbulkan
yang ditunjukkan dengan nilai Sig (2- pengaruh yang berarti pada perawatan
tailed) = 0,687 lebih besar dari #945; = luka pada pasien diabetes mellitus itu
0,05. sendiri. Karna berdasarkan penelitian ini,
Dengan demikian penelitian yang di responden yang menggunakan perawatan
lakukan peneliti dan penelitian yang luka tersebut tidak memiliki pengaruh
dilakukan oleh Devi Pangastuti sama-sama lamanya penyebuhan terhadap luka
menggunakan variabel Independen yaitu diabetes mellitus dengan menggunakan
sodium Klorida dan poviden iodium, hanya sodium klorida atau menggunakan poviden
yang membedakan pada penelitian ini iodium baik pada responden yang berjenis
terletak pada variabel Dependennya, kelamin laki-laki yaitu sebanyak 16 orang
dimana Devi Pangasutri menggunakan (53.3 %) maupun berjenis kelamin
pasien post operasi dengan jumlah perempuan sebanyak 14 orang (46.7 %),
responden sebanyak 40 orang, sedangkan hal ini tergantung dengan klasifikasi luka
peneliti menggunakan pasien diabetes yang berdasarkan kedalaman dan luas
dengan jumlah 30 responden. lukadiabetes serta proses penyembuhan
Dari kesimpulan dua penelitian luka tersebut.
tersebut, didapatkan hasil penelitian yang Serta teori yang menunjukkan
sama, yaitu bahwa tidak ada perbedaan proses penyembuhan luka tersebut yaitu:
bermakna terhadap proses penyembuhan 1. Luka adalah keadaan hilang/
luka menggunakan sodium klorida dan terputusnya kontinuitas jaringan
poviden iodium terhadap lamanya (Mansjoer, 2000:396). Menurut InETNA
perawatan pada luka pasien post operasi (Indonesia Entrostomal Therapist Nurse
maupun pada pasien luka diabetes mellitus Association), luka adalah sebuah injuri
itu sendiri, walaupun dengan jumlah pada jaringan yang mengganggu proses
responden yang berbedah dan jenis selular normal, luka dapat juga
penyakit responden tersebut. dijabarkan dengan adanya kerusakan
Menurut asumsi peneliti bahwa tidak pada kuntinuitas/kesatuan jaringan
ada perbedaan bermakna terhadap proses tubuh yang biasanya disertai dengan
penyembuhan luka menggunakan sodium kehilangan substansi jaringan.
klorida terhadap lamanya perawatan pada 2. Luka adalah rusaknya kesatuan/
luka pasien post operasi dan diabetes komponen jaringan, dimana secara
mellitus dikarenakan sodium klorida spesifik terdapat substansi jaringan
mengandung 9,1gm, dan PH antara 4,5-7,0 yang rusak atau hilang.(Widasari Sri
dimana cairan tersebut bersifat fisiologis, Gitarja, 2008).
dan non toksik. Nacl juga mempunyai 3. Luka Diabetik adalah luka yang terjadi
tingkat osmolalitas 308 ma0sm/1 yang pasa pasien dengan Diabetik yang
setara dengan ion-ion Na+154 meq/1 dan melibatkan gangguan pada Saraf
cl 154 meq/1 sehingga lebih aman Pariperal dan Automatik
digunakan untuk perawatan luka. Adapun terminologi luka yang
Sedangkan poviden iodium atau betadine dihubungkan dengan waktu penyembuhan,
mengandung senyawa kompleks iodine, dapat dibagi menjadi:
antiseptic yang dapat berperan dalam 1. Luka akut.
pembunuhan atau menghambat Adalah luka dengan masa
pertumbuhan kuman. Oleh karena itu nacl penyembuhan sesuai dengan konsep
dan Betadine sama-sama mengandung penyembuhan yang telah disepakati.
senyawa ion yang mampu mempercepat 2. Luka kronis.
pertumbuhan jaringan luka. Adalah luka yang mengalami kegagalan
2. Analisis Bivariat dalam proses penyembuhan, dapat
Dari hasil uji Chi-square sodium karena faktor eksogen atau endogen.
klorida dan poviden iodium, diperoleh niai p Yang mana dijelaskan oleh tahap
= 0,500 dengan tingkat kemaknaan α penyembuhan luka menurut Widasari Sri
=0,05. Hal ini menunjukkan nilai p > α, ini Gitarja, 2008 dan factor-faktor yang
berarti Ha tidak diterima atau tidak ada menghambat proses penyembuhan, antara
pengaruh antara perawatan luka lain:
menggunakan sodium klorida dan poviden 1. Fase inflamasi / eksudasi.
iodium terhadap penyembuhan luka Fase inflamasi adalah adanya respon
diabetes mellitus pada usia 39-67 tahun. vaskuler dan seluler akibat perlukaan
Hal itu menunjukkan bahwa yang terjadi pada jaringan lunak.
perawatan menggunakan sodium klorida 2. Fase proliferasi / granulasi.

576
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 4 Nomor 5 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721
Proses kegiatan seluler yang penting diabetes mellitus di RSUD Labuang Baji
pada fase ini adalah memperbaiki dan Makassar.
menyembuhkan luka yang ditandai 2. Tidak adanya pengaruh perawatan luka
dengan adanya pembelahan / proliferasi dengan menggunakan poviden iodium
sel. terhadap lamanya penyembuhan luka
3. Fase maturasi / diferensiasi. Diabetes Mellitus di RSUD Labuang Baji
Fase ini dimulai pada minggu ke tiga Makassar.
setelah perlukaan dan berakhir sampai
kurang lebih 12 bulan. Tujuan dari fase SARAN
maturasi adalah penyempurnaan 1. Kepada program kesehatan agar lebih
terbentuknya jaringan baru menjadi meningkatkan pembinaan dan prioritas
jaringan penyembuhan yang kuat dan program khususnya dalam upaya
bermutu. penanggulangan dan pencegahan kasus
diabetes mellitus pada masyarakat secara
KESIMPULAN umum.
Dari hasil penelitian tentang pengaruh 2. Kepada masyarakat khususnya yang
perawatan luka dengan menggunakan sodium berada di Wilayah Kerja Puskesmas Kassi-
kloridan dan poviden iodium terhadap Kassi agar lebih dapat memperhatikan
penyembuhan luka diabetes mellitus di RSUD masalah kesehatan utamanya yang
Labuang Baji Makassar pada tanggal 15 Juli – berkaitan dengan penyakit degeneratif
04 Agustus 2013 dengan jumlah sampel 3. Kepada peneliti selanjutnya yang berminat
sebanyak 30 orang, dapat ditarik kesimpulan untuk meneliti tentang Faktor-faktor yang
sebagai berikut : berhubungan dengan Upaya pencegahan
1. Tidak adanya pengaruh perawatan luka Diabetes Mellitus. diharapkan lebih
dengan penggunaan sodium klorida memperdalam penelitian untuk
terhadap lamanya penyembuhan luka memperoleh hasil yang lebih memuaskan.

DAFTAR PUSTAKA

Alimul, Aziz. 2002. Metodologi Penelitian Keperawatan Dan Tekhnik Analisis Data. Penerbit Salemba Medika
Cipta : Surabaya

Bustan, 2007. Epidemiologi-Penyakit-Tidak-Menular. Cetakan 2. Jakarta : Rineka-Cipta. Erida, 2012. Konsentrasi


Syari’ahprogram Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (Iain)Imam Bonjolpadang. (online)
http://perempuanditamandzikir.wordpress.com/. Diakses 20 Maret 2013

Haifak, 2011. Manfaat Garam Bagi Kesehatan.(online) http://najwafahrini.blogdetik.com/?s=NaCL. Diakses 29


Maret 2013.

Price, Sylvia Anderson, 2005. Patofisiologi. Edisi 6. Jakarta: EGC.

Smeltzer, Suzanne, 2001. Keperawatan-Medikal-Bedah. Edisi 8 Volume 2. Jakarta: EGC

Suriadi, Rita, 2010. Asuhan-Keperawatan-Pada-Anak.Cetakan 3. Jakarta : Sagung-Seto.

Sulaiman, 2012. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Perilaku Perawat Dengan Perawatan Luka Diabetes
Melitus Menggunakan Metode Modern Dressing Di RSUD Polewali Mandar. Makassar: STIKES Nani
Hasanuddin.

Tarwto, 2012. Keperawatan-Medikal-bedah-Gangguan-Sistem Endokrin. Cet.1.TIM.Jakarta

577
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosisi Volume 4 Nomor 5 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721

Anda mungkin juga menyukai