Anda di halaman 1dari 12

Menurut Mazhab Syafi’i yang banyak dianut masyarakat Muslim Indonesia, sebagaimana disebutkan

dalam Fathul Qaribil Mujib juga kitab fikih Mazhab Syafi’i lain, ada lima hal yang menjadi rukun haji.

1. Ihram, yaitu berniat untuk haji. Sebagaimana dalam shalat niat itu diwajibkan, begitupun niat dalam
haji maupun umrah. Perlu diperhatikan pula terkait tempat dan waktu miqat yang akan berkaitan erat
dengan wajib haji. Selanjutnya, dianjurkan untuk mandi, memakai wewangian, shalat dua rakaat, dan
mengenakan pakaian ihram untuk laki-laki.

2. Wuquf di Bukit Arafah, yang waktunya terentang mulai dari waktu zhuhur tanggal 9 Dzulhijjah sampai
subuh tanggal 10 Dzulhijjah. Jamaah bisa mengambil waktu siang sampai setelah maghrib, ataupun
malam harinya sampai jelang subuh.
3. Thawaf Ifadhah. Setelah wukuf di Arafah, jamaah haji menuju Masjidil Haram, mengelilingi Ka’bah
sebanyak tujuh kali. Putaran ini dimulai dari sekiranya arah dari Hajar Aswad, dan Ka’bah berada di sisi
kiri badan jamaah haji. Gampangnya, orang berhaji berputar melawan arah jarum jam.

4. Sa’i dari bukit Shafa dan Marwah, dimulai dari bukit Shafa, kemudian berjalan sampai tujuh kali
perjalanan hingga berakhir di bukit Marwah.

5. Tahallul, yaitu mencukur rambut kepala setelah seluruh rangkaian haji selesai. Waktunya sekurang-
kurangnya adalah setelah lewat tanggal 10 Dzulhijjah.

Kelima rukun ini dilaksanakan secara berurutan. Sedangkan pada ibadah umrah, dari kelima rukun di
atas, wukuf di Arafah bukan merupakan rukun dari ibadah umrah. Sebagaimana telah disebutkan,
ketika rukun haji ini tidak terpenuhi, maka orang tersebut wajib mengganti hajinya di tahun-tahun yang
berikutnya. Maka, mengetahui rukun-rukun haji ini menjadi penting bukan? Wallahu a’lam. (Iqbal
Syauqi)

Kumpulan Istilah Dalam Haji & Umroh


Berikut istilah-istilah Haji dan Umroh yang mungkin anda sering dengar namun belum mengerti
maksudnya,semoga bermanfaat.

1. ARAFAH adalah hamparan luas padang pasir yang berada disekitar 24 km dari timur Mekkah.
2. BAQI adalah kompleks pekuburan Madinah sejak masa Jahiliyah hingga sekarang.
3. BATHNUL WADI adalah kawasan bukit Shafa dan Marwah (tempat sa’i) yang sekarang menjadi
kawasan yang ditandai dengan lampu hijau.
4. BI’R ALI adalah kawasan yang terletak sekitar 20 km dari Makkah dan menjadi tempat miqat
jama’ah haji Indonesia gelombang I.
5. DAM adalah darah yang berati mengalirkan darah (menyembelih ternak kambing, unta atau sapi
di tanah haram dalam rangka memenuhi ketentuan manasik )atau bisa juga menjadi denda
tebusan yang harus dibayar oleh jama’ah karena melanggar ketentuan haji atau umrah.
6. FIDYAH adalah denda atau tebusan yang dikenakan karena melakukan pelanggaran atau
kesalahan dalam beribadah seperti menyembelih binatang qurban, berpuasa, dan memberi
makan fakir fakir-miskin.
7. HAJAR ASWAD adalah Batu hitam yang terletak di bangunan Ka’bah
8. HAJI adalah berkunjung ke Baitullah guna melakukan amalan thawaf, sa’i dan wukuf di Arafah
untuk memenuhi panggilan Allah SWT
9. HARI ARAFAH adalah hari tanggal 9 Zulhijjah, dinamakan hari Arafah karena pada hari itu
semua jemaah haji harus berada di Arafah untuk melaksanakan wukuf.
10. HARI TASYRIK adalah tanggal 11, 12, 13 Zulhijjah dimana semua jemaah haji berada di Mina
untuk mabit dan melontar jumroh.
11. HIJR ISMAIL adalah halaman yang dikelilingi tembok rendah berbentuk setengah lingkaran
(disebut al-hatim) di sebelah kanan dari pintu Ka’bah dan Maqam Ibrahim, atau sebelah utara
dari Ka’bah.
12. IHRAM adalah niat memulai mengerjakan ibadah haji / umrah.
13. JABAL UHUD adalah gunung terbesar yang ada di wilayah Madinah
14. JABAL RAHMAH adalah lokasi bebukitan di padang Arafah yang terletak pada 25 km dari arah
tenggara kota Makkah
15. JAMRAH adalah Melempar batu kerikil (yang diambil ketika mabit) ke tempat jamrah (marma)
yang berjumlah 3 macam: jamrah ula, jamrah wustha dan jamrah ‘aqabah.
16. KA’BAH adalah Bangunan suci berbentuk kubus yang merupakan rumah ibadah pertama kali
yang ada di muka bumi.
17. MABIT adalah tempat untuk menetap atau menginap di malam hari
18. MAQAM IBRAHIM adalah tempat dimana pijakan kaki nabi Ibrahim as ketika mula membangun
Ka’bah maupun ketika berdiri sedang melaksanakan ibadah.
19. MASJIDIL HARAM adalah masjid tertua yang ada di muka bumi dimana berfungsi sebagai
bangunan pengeliling Ka’bah
20. MINA adalah hamparan padang pasir yang panjangnya sekitar 3.5 km di kawasan kota Makkah
dan lembah Muzdalifah.
21. MIQOT ZAMANI adalah batas waktu melaksanakan haji dari tanggal 1 Syawal sampai dengan
terbit fajar 10 Zulhijjah.
22. MIQOT MAKANI adalah batas tempat untuk mulai melaksanakan ihram haji atau umroh
23. MUA’SHIM adalah terowongan yang terletak di Mina 15 km sebelah timur Makkah
24. MULTAZAM adalah tembok atau dinding yang berada di antaraHajar Aswad dan pintu Ka’bah.
25. MUZDALIFAH adalah lembah yang terletak 4 km dari sebelah barat dan lembah Ma’zamin di
sebelah timur.
26. NAFAR adalah rombongan
27. NAFAR AWAL adalah rombongan haji yang meninggalkan Mina pada tanggal 12 Dzulhijjah
28. NAFAR TSANI adalah rombongan haji yang meninggalkan Mina pada tanggal 13 Dzulhijjah
29. NAHR adalah “hari penyembelihan” yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah
30. QARNUL MANAZIL adalah bukit yang berjarak 95 km dari timur Makkah.
31. QUBA adalah masjid yang pertama kali dibangun Rasulullah saw ketika datang ke Madinah.
32. RAUDHAH adalah tempat dengan luas sekitar 22 meter persegi dari arah timur ke barat dan 15
meter persegi dari arah utara ke selatan. Lokasi ini diberi tanda batas dengan 4 pilar tiang
berwarna putih.
33. RUKUN HAJI adalah rangkaian amalan yang wajib dalam ibadah haji dan tidak dapat diganti
34. SA’I adalah berjalan agak cepat sebanyak 7 kali dimulai dari bukit Shafa ke bukit Marwah dan
sebaliknya. Hitungan 7 kali adalah sekali jalan
35. SHALAT ARBA’IN adalah “sholat empat puluh” yang artinya adalah anda melakukan sholat
berjamaah hingga 5 kali dalam sehari dalam waktu 8 hari berturut turut tanpa berhenti.
36. TASYRI’ adalah 3 hari setelah hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah) yaitu tanggal 11,12, dan 13
Dzulhijjah.
37. TAHALLUL adalah terbebasnya seseorang dari halangan dan pantangan selama ihram, seperti
melakukan hubungan sebadan suami-istri, memakai wewangian, melakukan pinangan atau
pernikahan, dan lainnya yang selama ihram dilarang.
38. THAWAF adalah mengelilingi ka’bah sebanyak 7 kali, dimana ka’bah selalu berada di sebelah
kirinya dimulai dan diakhiri di sudut (rukun) sejajar Hajar Aswad.
39. THAWAF SUNNAH adalah thawaf yang wajib dilakukan di Ka’bah dan tidak boleh diikuti dengan
sa’i.
40. THAWAF IFADHAH adalah thawaf rukun haji wajib dilaksanakan dalam pelaksanaan ibadah
haji. Thawaf ifadhah ini wajib dilaksanakan setelah lewat tengah malam hari nahr (tanggal 10
Dzulhijjah).
41. THAWAF WADA’ adalah salam perpisahan bagi seseorang yang telah selesai melaksanakan
ibadah haji atau umrah dan meninggalkan makkah sebagai ucapan penghormatan akhir sebelum
meninggalkan Makkah.
42. THAWAF QUDUM adalah thawaf yang dilaksanakan sebagai penghormatan pada saat pertama
masuk Masjidil Haram.
43. UMRAH adalah berkunjung ke Baitullah guna melakukan thawaf, sa’i dan cukur.
44. WAJIB HAJI adalah serangkaian amalan yang harus dilakukan dalam ibadah haji dan apabila
tidak dilakukan maka wajib membayar dam.
45. WUKUF adalah keberadaan diri seseorang di Arafah walaupun sejenak dalam waktu antara
tergelincirnya matahari tanggal 9 Zulhijjah (hari Arafah) sampai terbit fajar tanggal 10 Zulhijjah
(hari Nahar).
Rukun Haji
Rukun haji bisa dimaknai sebagai amalan wajib yang harus dilaksanakan dalam ibadah haji. Amalan ini
tidak dapat digantikan. Artinya, jika salah satu amalan tersebut tidak dilaksanakan, maka ibadah hajinya
menjadi tidak sah. Apabila ada salah satu rukun rukun haji yang terlewat, maka jemaah haji harus
mengulang rukun tersebut. Dalam pelaksanaannya, rukun haji juga harus dilakukan dengan cara yang
benar. Jika salah, maka akan dikenakan denda/dam.

Masjidil Haram
Gambar Masjidil Haram
Masjidil Haram merupakan salah satu masjid di Kota Mekkah yang menjadi tujuan utama dalam ibadah
haji dan umrah. Masjid ini memiliki bangunan yang amat luas dan dibuat mengelilingi Kakbah yang
merupakan kiblat bagi umat muslim di seluruh dunia dalam melaksanakan ibadah salat. Masjidil haram
juga merupakan masjid terbesar di dunia.

Mekah Almukaromah
Mekkah adalah salah satu kota utama di Arab Saudi yang menjadi tujuan utama kaum muslim untuk
melaksanakan ibadah haji dan umroh. Di kota inilah berdiri Masjidil Haram, tempat di mana terdapat
Kakbah di dalamnya. Kota ini merupakan tempat lahirnya Nabi Muhammad Saw. dan merupakan salah
satu kota suci umat Islam.

Mina
Mina merupakan salah satu kota di Arab Saudi yang terletak di antara kota Mekkah dan Muzdalifah.
Kota ini merupakan lokasi tempat dilakukannya lempar Jumrah dalam ibadah haji. Kota ini mendapat
julukan kota tenda, karena di musim haji, ada puluhan ribu tenda yang berdiri untuk menampung jutaan
jemaah haji dari seluruh dunia. Umumnya jemaah datang pada tanggal 8 Dzulhijah tinggal dan
bermalam di kota tersebut sebelum berangkat ke Arafah pada tanggal 9 Dzulhijah.

Miqat Zamani
Istilah haji yang juga sering muncul adalah Miqat, Miqat merupakan batas yang ditetapkan untuk
memulai ibadah haji dan umrah. Adapun yang disebut Miqat Zamani adalah batas yang berupa waktu.
Bagi jemaah haji, miqat-nya sudah bisa dimulai sejak tanggal 1 syawal hingga 10 Dzulhijah.

Miqat Makani
Miqot makani adalah tempat yang menjadi batas dimulainya pelaksanaan Ibadah Haji atau pun umrah.
Apabila sudah memasuki miqat, maka jemaah haji sudah harus mengenakan pakaian ihram dan
mengucapkan niat. Bagi umat muslim dari Indonesia, tempat miqatnya adalah Yalamlam atau Jeddah.

Mua’shim
Mua’shim adalah nama sebuah terowongan yang berada di kota Mina, tepatnya sekitar 15 kilo meter
dari bagian timur kota Mekkah.

Multazam
Multazam merupakan sebutan untuk tembok yang terdapat di antara pintu Kakbah dan Hajar Aswad.

Muzdalifah
Muzdalifah adalah sebuah daerah antara Mekkah dan Mina yang merupakan tempat persinggahan
sekaligus tempat bermalam setelah bertolak dari Arafah. Bermalam di Muzdalifah merupakan salah
satu wajib haji yang harus dipenuhi. Jika ditinggalkan, maka diharuskan membayar denda/dam.

Nafar
Nafar adalah istilah untuk rombongan. Nafar awal adalah sebutan untuk rombongan haji yang pergi dari
Mina pada tanggal 12 Zulhijah, sedangkan nafar tsani adalah rombongan yang pergi pada tanggal 13
Zulhijah.

Nahr
Istilah Nahr digunakan untuk hari dilakukannya penyembelihan hewan kurban. Hari yang bertepatan
dengan perayaan Idul Adha, yakni tanggal 10 Zulhijah.
Qarnul Manazil
Qarnul Manazil merupakan nama bukit dengan jarak sekitar 95 km dari Mekah bagian timur.

Mabit
Mabit berarti bermalam atau menginap, atau berdiam di satu tempat dengan tujuan ibadah

Raudhah
Raudhah merupakan tempat seluas 22 m2 dari arah timur ke barat, sedangkan 15 m2 dari arah utara ke
selatan. Raudhah dibatasi dengan 4 buah pilar berwarna putih.

Wukuf
Sebagai puncak dari ibadah haji, Pengertian wukuf adalah berdiam di Arafah dari waktu sore hingga
terbenamnya matahari. Ritual ini bertempat di Padang Arafah dan dilaksanakan pada tanggal 9
Zulhijah. Para jemaah harus melakukan perenungan, salat, berdoa, berzikir, dan banyak memohon
ampunan atas segala dosa kepada Allah SWT. Disunahkan bagi jemaah haji untuk melakukan ibadah
dengan menghadap kiblat.

Begitu pentingnya ritual ini, sampai terdapat hadis yang menyatakan bila seseorang hadir di padang
Arafah pada malam tanggal 10 Zulhijah hingga sebelum terbit fajar, maka dia telah memperoleh haji.
Hadis tersebut menjadi acuan yang sangat kuat dalam menunjukkan makna mendalam dari wukuf.

Ibadah wukuf di Arafah juga mengingatkan umat muslim akan analogi berkumpulnya manusia di
padang Mahsyar. Kelak setelah hari kebangkitan, umat muslim akan berkumpul di suatu tempat yang
luas bernama Padang Mahsyar. Umat muslim akan dibagi ke dalam golongan-golongan. Kemudian
menanti perhitungan semua amalannya. Keputusan hasil perhitungan akan menentukan, apakah surga
atau neraka yang akan dia singgahi.

Arafah sebagai tempat dilaksanakannya wukuf memiliki nilai sejarah yang penting. Disebutkan bahwa
Arafah merupakan tempat syiar yang suci. Meskipun, hal ini tentu tidak dapat disamakan dengan
kesucian Kakbah. Selain itu, padang ini dikatakan menjadi lokasi bertemunya kembali Nabi Adam As.
dan Hawa setelah diturunkan ke bumi dan terpisah selama 200 tahun.

Rasulullah juga pernah berkhutbah di padang Arafah, yaitu ketika menunaikan haji wada’. Khutbah
yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW kala itu, terkenal sangat menggugah. Hingga saat ini,
diharuskan bagi imam untuk menyampaikan khutbah saat wukuf dilaksanakan.

Tata Cara Wukuf


Sebelum melaksanakan wukuf, sebagai persiapan, pada tanggal 8 Dzulhijaj Jamaah haji melakukan
niat berhaji dan melaksanakan ihram. Bagi akan melakukan haji tamattu, niat bisa dilakukan di
penginapan masing-masing, sedangkan bagi jemaah yang berniat menunaikan haji iftad dan qiran tidak
lagi harus berniat haji, karena sejak dari miqat masih dalam keadaan ihram.

Setelah ihram selesai dilaksanakan kemudian jemaah bisa berangkat ke Arafah untuk melakukan
wukuf.

Pada tanggal 9 Dzulhijah, wukuf dilakukan sejak tergelincirnya matahari hingga terbit fajar pada tanggal
10 Dzulhijah. Walau hanya dilakukan sesaat di rentang waktu tersebut, wukuf tetap dinyatakan sah.
Namun demikian akan lebih utama jika jemaah mendapatkan sebagian waktu siang dan malam.

Selama pelaksanaan wukuf, jemaah haji dapat melakukan berbagai amalan, seperti salat, zikir,
membaca doa, serta berdoa untuk diri sendiri dan keluarga. membaca Alquran juga menjadi aktivitas
yang disunahkan Rosulullah Saw. selama melaksanakan wukuf di Arafah. Inilah waktu-waktu terbaik
untuk menundukkan diri, bertobat, dan meminta ampunan kepada Allah Swt.

Pelaksanaan wukuf boleh dilakukan di dalam maupun di luar tenda. jemaah juga tidak disyaratkan
dalam keadaan suci. Jadi jemaah yang sedang mengalami nifas, haid, atau berhadas sekali pun bisa
melaksanakan ibadah ini.

Jamaah dalam Kain Ihram


Ihram
Ihram berarti niat untuk melaksanakan ibadah haji. Seorang muslim yang melakukan ihram disebut
sebagai muhrim. Sebagai satu rukun dalam ibadah haji, ihram dilakukan dengan pertama-tama
membersihkan diri, memakai pakaian ihram, kemudian mengucapkan niat di Miqat.

Kakbah
Kakbah adalah bangunan Suci berbentuk seperti kubus yang terletak di tengah-tengah Masjidil Haram,
Mekkah. Kakbah disebut juga sebagai Baitullah atau rumah Allah, dan dijadikan kiblat atau arah
patokan salat bagi umat islam di seluruh dunia.

Padang Arafah
Padang Arafah adalah bentangan padang pasir yang terletak kurang lebih 24 km dari sebelah timur
kota Mekah. Di lokasi inilah seluruh jemaah haji berkumpul untuk melaksanakan wukuf pada tanggal 9
Zulhijah. Lokasi ini dikelilingi oleh bukit-bukit. Padang ini tidak dihuni dan sering dianalogikan sebagai
Padang Mahsyar, yaitu tempat berkumpulnya manusia yang kelak setelah hari kiamat.

Hajar Aswad
Inilah batu hitam yang terdapat di dalam bangunan kakbah. Batu ini sangat istimewa, sebab Nabi
Muhammad Saw. pernah bersabda bahwa “Rukun (Hajar Aswad) dan Maqom (Batu Pijakan Nabi
Ibrahim) berasal dari bebatuan yaqut surga yang dihilangkan cahayanya oleh Allah. Kalau tidak kedua
batu itu mampu menyinari bumi dari barat sampai timur. Mencium batu ini ketika beribadah haji/umrah
merupakan sunah. Itu sebabnya banyak orang yang berusaha untuk bisa menggapai atau bahkan
menciumnya.

Hari Tasyrik
Hari Tasyrik adalah hari setelah perayaan iduladha. Hari yang jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13
Zulhijah ini adalah saat ketika jemaah haji melakukan lempar jumrah serta mabit di Mina. Pada waktu
ini, tidak diperkenankan bagi muslim untuk berpuasa. Pada hari ini pula penyembelihan hewan kurban
dilakukan.

Hijr Ismail
Hijr Ismail adalah halaman yang terletak di bagian kanan dari pintu kakbah dan makam Nabi Ibrahim. Di
sekeliling halaman ini terdapat tembok dengan bentuk separuh lingkaran yang dikenal dengan sebutan
Al Hatim.

Dam
Dam bermakna darah. Artinya, menyembelih hewan ternak di tanah suci. Tujuannya bisa karena
menjalankan peraturan manasik atau sebagai denda karena melakukan pelanggaran saat menunaikan
haji maupun umrah.

Bathnul Wadi
Bathnul Wadi adalah nama wilayah yang menjadi lokasi pelaksanaan sa’i. Kawasan ini terletak di
antara bukit Shafa dan Marwah.

Baqi
Baqi adalah sebutan bagi kompleks pemakaman yang terdapat di Madinah. Lokasi ini diketahui telah
berdiri sejak zaman jahiliah.

Makam Ma’la di Kota Mekah


Haji Mabrur
Haji mabrur adalah sebutan untuk muslim yang berhasil menunaikan haji dengan sebaik-baiknya.
Mabrur biasanya ditandai dengan adanya perubahan sikap, perilaku, serta peningkatan kualitas ibadah
sepulang dari menunaikan ibadah haji. Menjadi haji yang mambrur juga menjadi tanda bahwa Allah
SWT menerima amalan hajinya.
Haji Ifrad
Ifrad bermakna menyendiri. Artinya orang yang melaksanakan haji ifrad berkeinginan menyendirikan
pelaksanaan haji atau umrahnya. Seorang muslim yang melaksanakan haji ifrad, harus melaksanakan
haji terlebih dulu. Seusainya baru kembali mengenakan ihram untuk melaksanakan umrah jika mampu.

Haji Arbain
Sesuai dengan arti kata Arbain yakni empat puluh, haji Arbain adalah melaksanakan salat fardu
sebanyak empat puluh di Masjid Nabawi, Madinah tanpa terputus. Untuk dapat melaksanakan ibadah
ini, jemaah haji wajib tinggal di Madinah sekurang-kurangnya 8 hingga 9 hari lamanya.

Haji Tamattu’
Haji Tamattu’ adalah mereka yang melaksanakan haji dengan cara melakukan kunjungan atau wisata
ke tempat-tempat lain dulu sebelum waktu haji tiba. Muslim yang melaksanakan tamattu’ tidak pulang
sebelum usai berhaji.

Haji Qiran
Muslim yang melakukan qiran berarti menyatukan antara haji dan umrah. Maka ihram yang
dikenakannya adalah untuk keduanya, baik pelaksanaan haji maupun umrah. Jenis haji ini cenderung
banyak dipilih.

Alasannya adalah hemat waktu serta biaya. Cukup banyak muslim tanah air yang menerapkan haji
qiran. Kamu juga bisa memilih opsi ini agar lebih efisien.

Jabal Uhud
Inilah bukit yang menjadi saksi pertempuran Uhud. Pertempuran ini berlangsung antara muslimin
Madinah dengan para musyirikin Mekah. Perang ini memakan korban yang sangat banyak. lebih dari
70 mujahid gugur akibat perang ini.

Jabal Uhud hanya berjarak 5 km dari tengah kota Madinah. Begitu besarnya rasa cinta Nabi terhadap
para syuhada yang gugur dalam perang ini, sehingga beliau selalu berziarah ke Jabal Uhud setiap
tahun. Itulah alasan mengapa Jabal Uhud sangat penting untuk diziarahi.

Jabal Rahmah
Bukit ini adalah tempat di mana Nabi Muhammad Saw, memperoleh wahyu yang terakhir, yakni ayat 3
dari surat Al Maidah. Jabal Rahmah juga merupakan tempat bertemunya Nabi Adam dan Hawa di
bumi, setelah dikeluarkan dari surga.

Jabal Nur
Jabal Nur
Bukit yang berjarak kurang lebih 6 km dari bagian utara Masjidil Haram ini memiliki tempat yang sangat
bersejarah. Bagian puncak dari bukit ini terdapat Gua Hira. Gua ini adalah lokasi di mana Nabi
Muhammad Saw. memperoleh wahyu yang pertama yakni, Surat Al Alaq.

Madinah
Madinah merupakan Kota Suci setelah Mekah. Di kota ini berdiri Masjid Nabawi yang dibangun oleh
Nabi Muhammad Saw. Meskipun tidak menjadi bagian dari rangkaian amalan haji, namun masjid ini
selalu dikunjungi oleh para jemaah dari seluruh dunia.

Jabal Tsur
Lokasi bersejarah ini adalah saksi saat Nabi Muhammad Saw. dan Abu Bakar As Shiddiq bersembunyi
dari kejaran kaum Quraisy. Hal yang terjadi di saat kaum muslimin hendak hijrah ke Madinah. Jabal
Tsur terletak sekitar 6 km dari bagian utara Masjidil Haram, sehingga jemaah cukup mudah untuk
menuju ke lokasi.

Masjid Qiblatain
Masjid yang berkiblat dua ini memliki kisah yang menarik. Sejarah mencatat dahulu umat muslim salat
dengan berkiblat ke arah Baitul Maqdis di Palestina. Namun, sejak turunnya ayat 144 dalam surat Al
Baqarah yang memerintahkan muslim agar salat menghadap ke Kakbah, masjid ini jadi mempunyai 2
kiblat.
Masjid Qiblatain Madinah Al Munawarah (spa.gov.sa)
Nah, cukup banyak lokasi ibadah yang harus kamu singgahi saat berhaji. Jabal Uhud memang menjadi
salah satu lokasi favorit untuk jemaah asal Indonesia. Alasannya tentu karena Jabal Uhud merupakan
tempat yang sangat penting bagi Nabi dan menjadi saksi bagi banyak syuhada dari kalangan sahabat.

Mengetahui pengertian haji dan beragam istilahnya akan menolong kamu melaksanakan ibadah haji
secara lebih baik. Tidak hanya sebagai ritual haji namun juga sebagai pengingat umat muslim akan
adanya hisab di akhirat. Sehingga dapat menjadikan umat Islam senantiasa berserah kepada Allah
SWT.

Untuk itu teruslah menambah pengetahuan dalam mempersiapkan diri menuju rumah Allah. Tujuannya
tidak lain agar kamu mampu menunaikan rukun kelima ini dengan sebaik-baiknya. Semoga bermanfaat.

Pengertian Haji, Syarat, Rukun, Jenis, Tata Cara & Manfaatnya|Secara Umum, Pengertian
Haji adalah mengunjungi Baitullah (Ka'bah) di Mekah untuk melakukan amal ibadah tertentu dengan
syarat-syarat tertentu pula. Ibadah Haji merupakan salah satu dari rukun Islam. yakni pada rukun yang
kelima yang wajib dikerjakan bagi setiap muslim, baik itu laki-laki maupun perempuan yang mampu dan
telah memenuhi syarat. Orang yang melakukan ibadah haji wajib memenuhi ketentuan-ketentuannya.
Ketentuan haji selain pengertian haji diatas, juga syarat haji, rukun haji, wajib haji, larangan haji, tata
cara haji, serta sunnah-sunnah haji.

Menunaikan ibadah haji diwajibkan atas setiap muslim yang mampu mengerjakannya dan seumur
hidup sekali. Bagi mereka yang mengerjakan haji lebih dari satu, hukumnya sunah. Allah SWT.
berfirman dalam Surah Ali Imran Ayat 97 yaitu:

Artinya:
....Dan (diantara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah,
yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barang siapa mengingkari
(kewajiban) haji maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh
Alam. (Q.S. Ali Imran/3:97).

Syarat-Syarat Haji

Syarat-Syarat Haji-Yang dimaksud mampu sebagai salah satu syarat haji adalah sebagai berikut....
1. Beribadah Sehat. Orang sakit atau lemah fisiknya dapat mewakilkan kepada orang lain jika ia
mampu membiayainya.
2. Ada kendaraan yang dapat mengantar ulang dan pergi ke Mekah bagi orang yang di luar mekah.
3. Aman dalam perjalanan. Artinya, jiwa dan hartanya terjamin keselamatannya.
4. Memiliki bekal yang cukup. Artinya, harta yang dimiliki cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup
selama mengerjakan haji, termasuk juga cukup untuk menjamin kebutuhan keluarga yang
ditinggalkannya.
5. Bagi perempuan harus dengan suaminya atau diserta mahram atau dengan perempuan lain yang
ada mahramnya.
Syarat-Syarat Haji yang harus dipenuhi

 Beragama Islam
 Berakal sehat
 Balig atau dewasa
 Merdeka (bukan budak) dan
 Kuasa atau mampu untuk melakukannya

Rukun-Rukun Haji

Rukun-Rukun Haji - Rukun Haji adalah perbuatan yang wajib dikerjakan dan tidak dapat diganti
dengan membayar denda. Meninggalkan salah satu rukun haji akan gugur atau tidak sah ibadah haji
tersebut. Rukun haji ada enam, yaitu sebagai berikut...
1. Ihram
Ihram adalah berniat mengerjakan ibadah haji atau umrah dengan memakai pakaian ihram, pakaian
berwarna putih bersih dan tidak berjahit. Pakaian tidak berjahit hanya berlaku bagi laki-laki.
2. Wukuf di Padang Arafah
Wukuf adalah hadir di Padang Arafah pada waktu zuhur, dimulai sejak tergelincir matahari tanggal 9
Zulhijah sampai terbit fajat tanggal 10 Zulhijah (pada bulan haji).
3. Tawaf
Tawaf adalah mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali putaran, dimulai dari Hajar Aswad dengan posisi
Ka'bah di sebelah kiri orang yang bertawaf (berputar kebalikan arah jarum jam). Orang yang tawaf
harus menutup aurat serta suci dari hadas dan najis.
Macam-Macam Tawaf

 Tawaf qudum, dilakukan ketika baru sampai di Mekah


 Tawaf ifadah, dilakukan karena melaksanakan rukun haji
 Tawaf nazar, dilakukan karena nazar
 Tawaf sunah, dilakukan tidak karena sebab-sebab tertentu (mencari keutamaan dalam ibadah).
 Tawaf wadak, dilakukan karena hendak meninggalkan mekah

4. Sai
Sai adalah berlari-lari kecil antara Bukit Safa dan Marwah. Ketentuan sai harus dimulai dari Bukit Safa
dan diakhiri di Bukit Marwah. Sai dilakukan sebanyak tujuh kali dan dikerjakan setelah tawaf.
5. Menggunting (Mencukur) Rambut
Waktu mencukur rambut setelah melempar Jamrah Aqabah pada hari Nahar. Apabila mempunyai
kurban, mencukup dilakukan setelah menyembelih hewan kurban. Mencukur rambut sekurang-
kurangnya tiga helai rambut.
6. Tertip
Tertip berarti menertipkan rukun-rukun haji tersebut. Artinya, harus berurutan dimulai dari niat (ihram),
wukuf, tawaf, sai, dan menggunting rambut.

Jenis-Jenis Haji dan Tata Cara Haji Beserta Kegiatan Yang Dilakukan Selama Haji

Dalam pratiknya, pelaksanaan ibadah haji terdiri dari tiga cara yaitu sebagai berikut...
a. Pelaksanaan Haji Ifrad
Haji Ifrad adalah pelaksanaan haji saja. Jamaah haji yang memilih cara ini tidak diwajibkan membayar
dam. Pelaksanaan haji ifrad biasa dipilih oleh jamaah haji yang masa waktu wukufnya sudah dekat
(kurang lebih) lima hari.

Haji ifrad dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu sebagai berikut..
1. Melaksanakan haji saja, tanpa melakukan umrah
2. Melaksanakan haji lebih dahulu baru melakukan umrah
3. Melaksanakan umrah sebelum bulan-bulan haji, lalu berihram haji pada bulan haji
4. Melaksanakan umrah pada bulan-bulan haji, lalu pulang ke tanah air dan berangkat kembali ke tanah
suci untuk melaksanakan haji

Namun pada umumnya, dikatkana haji ifrad ialah mendahulukan haji daripada umrah. Artinya
melaksanakan haji dahulu dan setelah selesai haji, baru melaksanakan umrah.

Beberapa perbuatan berikut dilakukan bagi jamaah haji ifrad ketika melaksanakan haji
1. Bersuci (mandi dan berwudu)
2. Berpakaian ihram
3. Salat sunah dua rakaat
4. Berniat haji dengan mengucapkan
Niat Haji Ifrad:

Artinya:
Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah untuk berhaji.
5. Ketika tiba di Mekah
Jamaah haji ifrad ketika tiba di Mekah disunahkan melaksanakan tawaf qudum (baru datang). Tawaf ini
bukan tawaf umrah dan bukan tawaf haji. Tawaf qudum bagi jamaah haji ifrad boleh dilanjutkan dengan
sai atau tidak dengan sai.

Apabila tawaf dilanjutkan dengan sai, sainya sudah termasuk sai haji sehingga pada waktu tawaf ifadah
(rukun haji) tidak perlu lagi melakukan sai.

Setelah melakukan tawaf qudum, jamaah haji ifrad tidak diakhiri dengan tahalul sampai selesai semua
kegiatan haji. Hal itu dikarenakan pada waktu memakai ihram diniatkan ibadah haji. Selanjutnya,
menunggu waktu wukuf di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah.
Advertisement

Adapun urutan kegiatan dan doa pada pelaksanaan haji ifrad, sejak dari wukuf sampai tawaf ifadah
sama dengan pelaksanaan haji tamattu.

Apabila jamaah haji ifrad hendak melaksanakan umrah, umrah tersebut dilaksanakan setelah
pelaksanaan haji dengan mengambil miqat dari salah satu di antaranya, yaitu Tan'im atau Ji'ranah atau
miqat lainnya.
Demikian, uratan tentang pelaksanaan haji ifrad. Setelah selesai umrah, bagi jamaah haji yang belum
ke Madinah diberangkatkan ke Madinah. Sebelum ke Madinah, jamaah haji disarankan agar melakukan
tawaf (pamitan).

Kegiatan jamaah haji di Madinah, antara lain salat Arbain, ziarah ke tempat-tempat bersejarah, dan
melaksanakan amalan lainnya yang sesuai dengan syarak.

b. Pelaksanaan Haji Tamattu


Haji tamattu adalah melaksanakan umrah lebih dahulu, baru melakukan ibadah haji. Jamaah haji
tamattu, diwajibkan membayar dam nusuk (sesuai ketentuan manasik). Pelaksanaan
haji tamattu dimulai dengan melaksanakan umrah terlebih dahulu, yaitu..
1. Bersuci (mandi dan berwudu)
2. Berpakaian ihram
3. Salat sunah dua rakaat
4. Niat dari miqat dengan mengucapkan

Artinya:
Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah untuk berumrah
5. Membaca talbiah, selawat, dan doa;
6. Masuk mekah dan berdoa;
7. Masuk masjidil haram, melihat ka'bah dan berdoa;
8. Melintasi maqam ibrahim ketika hendak tawaf disunahkan berdoa;
9. Tawaf sebanyak tujuh kali putaran
10. Sai dimulai dari Bukit Safa dan berakhir di Bukit Marwah sebanyak tujuh kali perjalanan
11. Mencukur rambut sebagai tanda selesainya pelaksanaan umrah.

Selesai melaksanakan umrah, jamaah haji tamattu' menunggu tanggal 8 Zulhijah untuk melaksanakan
haji, yaitu:
1. Bersuci (mandi dan berwudu)
2. Berpakaian ihram
3. Salat sunah dua rakaat
4. Niat dari miqat dengan mengucapkan

Artinya:
Aku penuhi panggilan-M ya Allah untuk berhaji
5. Berangkat ke Arafah (tanggal 8 Zulhijah)
6. Wukuf di Arafah (tanggal 9 Zulhijah)
7. Berangkat ke Muzdalifah setelah matahari terbenam
8. Mabit di Muzdalifah (malam tanggal 10 Zulhijah)
9. Mabit di Mina untuk melontar tiga jamrah, dan
10. Kembali ke Mekah untuk melakukan tawaf ifadah, sai, dan tawaf wadak.

c. Pelaksanaan Haji Qiram


Haji Qiram adalah melaksanakan haji dan umrah di dalam satu niat dan satu pekerjaan sekaligus.
Dalam hal ini, jamaah haji qiram wajib membayar dam nusuk. Pelaksanaan haji dengan
cara qiram dapat dipilih bagi jamaah haji yang karena sesuatu hal, ia tidak dapat melaksanakan umrah
sebelum dan sesudah hajinya, termasuk di antaranya jamaah haji yang masa tinggalnya di Mekah
sangat terbatas.

Pelaksanaan haji qiram dimulai dengan bersuci (mandi dan berwudu), berpakaian ihram, salat sunah
dua rakaat, niat haji dan umrah dengan mengucapkan

Artinya:
Aku sambut panggilan-Mu ya Allah untuk berhaji dan umrah

Ketika tiba di Mekah, jamaah haji qiram yang bukan penduduk Mekah disunahkan mengerjakan tawaf
qudum. Tawaf qudum ini bukan tawaf umrah dan bukan tawaf haji (hukumnya sunah), boleh diteruskan
dengan sai atau tidak dengan sai. Apabila diteruskan dengan sai, sainya sudah termasuk sai haji
sehingga pada waktu tawaf ifadah tidak perlu lagi melakukan sai.

Selesai mengerjakan tawaf qudum, tidak diakhiri dengan tahalul sampai seluruh kegiatan haji. Adapun
kegiatan dan doa pada pelaksanaan haji qiram, sejak dari wukuf sampai dengan selesai sama dengan
pelaksanaan haji tamattu.

Bagi jamaah haji qiram yang belum melaksanakan sai pada tawaf qudum maka ketika melaksanakan
tawaf ifadah harus diteruskan dengan sai. Selanjutnya, pada waktu akan meninggalkan Mekah, jamaah
haji qiram hendaklah melakukan tawaf wadak.

Wajib Haji

Wajib Haji-Wajib haji adalah perbuatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji. Apabila wajib haji
dilanggar, hajinya tidak sah (tidak membatalkan haji yang dilakukan), tetapi wajib membayar dam
(denda) dengan cara menyembelih binatang. Jika wajib itu telah diganti dengan menyembelih binatang,
ibadah hajinya dianggap sah. Adapun wajib haji itu ada enam yaitu sebagai berikut...
a. Ihram (niat berhaji) dari miqat (batas yang ditentukan)
b. Mabit di Muzdalifah
c. Melontar tiga jamrah, yaitu ula, wusta, dan aqabah
d. Mabit di Mina
e. Tawaf wadak bagi yang akan meninggalkan Mekah, sedangkan bagi wanita yang sedang haid
(menstruasi) tawaf wadaknya gugur
f. Menghindari perbuatan yang terlarang dalam keadaan berihram

Sunah Haji

Sunah Haji-Dalam mengerjakan ibadah haji, ada beberapa sunah yang perlu dikerjakan seperti berikut
ini...
a. Salat Sunah di Hijir Ismail
Salat sunah ini dapat dilaksanakan kapan saja apabila keadaan memungkinkan
b. Membaca talbiyah
Talbiyah sunah dibaca selama ihram sampai melontar Jamrah Aqabah pada hari nahar (Iduladha).
Bacaan talbiyah adalah...

Artinya:
Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu, aku datang
memenuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu.
Sesungguhnya segala puji, nikmat dan segenap kekuasaan adalah milik-Mu. Tidak ada sekutu bagi-
Mu.
c. Salat sunah tawaf di belakang Maqam Ibrahim
d. Memasuki Ka'bah (rumah suci) sambil berdoa

Larangan-Larangan Haji

Larangan Haji-Larangan bagi orang laki-laki dan perempuan yang sedang menunaikan ibadah haji dan
umrah
a. Larangan bagi laki-laki
Laki-laki dilarang memakai pakaian yang berjahit, memakai tutup kepala, dan memakai atas kaki yang
menutupi mata kai
b. Larangan bagi perempuan
Perempuan dilarang menutup muka dan kedua telapak tangan.
c. Larangan bagi laki-laki dan perempuan yaitu:

 Memakai wangi-wangian, kecuali yang dipakai sebelum niat


 Memotong rambut atau bulu badan yang lainnya
 Memotong kuku
 Mengadakan akad nikah
 Memburu dan membunuh binatang yang ada di tanah suci,
 Bersetubuh dan pendahuluannya

Anda mungkin juga menyukai