LAPORAN PENDAHULUAN
A. Pengertian
Necrotizing enterocolitis(NEC) atau enterokolitis nekrotikan adalah suatu kondisi
abdomen akut yang umum terlihat pada periode neonatal. "Necrotizing" berarti kematian
jaringan, "entero" mengacu pada usus kecil, "colo" ke usus besar, dan "itis" berarti
peradangan. Angka kejadian tinggi pada bayi prematur dan resiko tinggi . Paling sering
dijumpai pada bayi prematur dengan BB <2000 gram.
Proses inflamasi yang berlebihan yang dimulai di usus sangat immunoreaktif akibat NEC
memperluas dampak sistemik, yang berdampak kepada organ jauh seperti otak dan
menyebabkan meningkatkan resiko bayi mengalami keterlambatan perkembangan saraf.
Bayi yang pulih dari NEC 25% bisa mengalami keterlambatan perkembangan saraf dan
ukuran otak kecil berbanding sehingga memerlukan perhatian yang lebih dibandingkan
masalah di saluran pencernaan
B. Etiologi
Penyakit ini paling sering muncul pada neonatus yang sakit dan merupakan kedaruratan
bedah yang paling sering terjadi di antara bayi baru lahir. Skala penyakitnya berbeda-beda,
dari yang rendah (dapat sembuh sendiri) sampai berat (inflamasi dan nekrosis menyebar
pada lapisan mukosa dan submukosa usus). Penyebab utama terjadinya necrotizing
enterocolitis (NEC) yaitu:
1.
2.
3.
4.
lainnya seperti mediator inflamasi (sitokin), radikal bebas, produk fermentasi bakteri dan
toksin, diduga memperparah proses penyakit.
C. Patofisiologi
NEC adalah sekunder untuk interaksi yang kompleks dari beberapa faktor, terutama pada
bayi prematur, yang mengakibatkan kerusakan mukosa, akhirnya mengarah ke iskemia usus
dan nekrosis. Cedera mukosa mungkin karena infeksi, isi intraluminal, imunitas yang belum
matang, pelepasan vasokonstriktor, dan mediator inflamasi. Hilangnya integritas mukosa
memungkinkan bagian dari bakteri dan toksin masuk ke dinding usus dan kemudian ke
sirkulasi sistemik, sehingga terjadi respon inflamasi umum dan sepsis pada NEC berat .
NEC merupakan hasil akhir dari suatu rentetan interaksi yang terjadi bersamaan antara
perusakan mukosa usus oleh berbagai faktor (iskemi, infeksi) dan reaksi penjamu terhadap
perusakan tersebut (sirkulasi, imunologi, dan inflamasi)
D. Gambaran Klinis
e) Sistem koagulasi
Jika dijumpai trombositopenia ataupun perdarahan screening koagulopati lebih lanjut
harus
dilakukan Prothrombin
Time
memanjang, Partial
Thromboplastin
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
1. Keluhan utama
Pasien dengan EKN biasanya mengeluh adanya distensi abdomen.
2. Riwayat kesehatan
a.
Provocatif/Paliatif : Pada pasien EKN biasanya keaadaan akan memburuk jika diberi
makan.
Skala : Pasien EKN terutama pasien bayi biasanya akan mudah rewel.
b.
c.
3. Pemeriksaan Fisik.
a.
b. Pemeriksaan Sistemik.
1) Sistem pernapasan
Pada pasien dengan EKN mungkin ditemukan adanya apnea
2) Sistem kardiovaskuler
Pada pasien dengan EKN mungkin akan ditemukan bradikardi, serta perfusi perifer yang
buruk.
3) Sistem pencernaan
Pada pasien dengan EKN ditemukan adanya distensi abdomen, bunyi usus yang
kemungkinan tidak ada, edema di daerah abdomen dan darah di dalam feses
4) Sistem muskuloskeletal.
Pada pasien dengan EKN ditemukan adanya perubahan aktifitas, seperti mudah menangis
terutama pada pasien bayi.
5) Sistem integumen
Pada pasien dengan EKN mungkin ditemukan adanya eritema pada dinding abdomen serta
suhu badan yang tidak stabil.
6) Sistem neurosensori
Pada pasien dengan EKN mungkin ditemukan kondisi letargi.
7) Sistem endokrin
Pada pasien dengan EKN mungkin akan ditemukan adanya hipoglikemi.
8) Sistem genitourinarius
Pada pasien dengan EKN biasanya tidak ditemukan adanya gangguan dalam sistem ini.
c.
Aktivitas sehari-hari.
Aktivitas sehari-hari yang perlu dikaji meliputi : nutrisi (pasien EKN biasanya mengalami
penurunan pola makan), eliminasi (mungkin akan ditemukan darah dalam feses pada pasien
EKN), pola istirahat/tidur, personal hygiene serta pola aktivitas sebelum dan selama sakit
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin timbul pada pasien EKN
1. Resiko infeksi
2. Resiko defisiensi volume cairan
3. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
4. Ketidakefektifan perfusi jaringan
5. Nyeri