Anda di halaman 1dari 45

i

PENGARUH MANAJEMEN RANTAI PASOKAN


TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN
TB MEGA BAJA CIBANTENG BOGOR

RENALDY ADJARSUSILO

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
ii

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN


SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Manajemen
Rantai Pasokan Terhadap Loyalitas Pelanggan TB Mega Baja Cibanteng adalah
benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan
dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di
bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Juni 2016

Renaldy Adjarsusilo
NIM H24110141
iii
iv

ABSTRAK

RENALDY ADJARSUSILO. Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan terhadap


Loyalitas Pelanggan TB Mega Baja Cibanteng Bogor. Dibimbing oleh H. MUSA
HUBEIS.

Loyalitas pelanggan sangat berpengaruh dalam berlangsungnya siklus


hidup bisnis. Manajemen Rantai Pasokan sangat diperlukan dalam menjaga
loyalitas pelanggan, khususnya TB Mega Baja Cibanteng yang merupakan salah
satu usaha bisnis yang terletak di Kabupaten Bogor. Penelitian ini bertujuan
menganalisis pengaruh manajemen rantai pasokan terhadap loyalitas pelanggan
TB Mega Baja Cibanteng. Data penelitian terdiri atas data primer dan sekunder.
Data primer diperoleh dengan cara pengamatan (observasi), wawancara dengan
narasumber dari pihak yang terkait, serta penggunaan kuesioner. Data sekunder
diperoleh dari studi literatur terkait dengan topik penelitian dan dokumen yang
tersedia dari TB Mega Baja Cibanteng. Teknik pengambilan contoh Purposive
sampling dengan jumlah contoh 75 dan diolah dengan Uji Validitas, Uji
Reliabilitas, Uji Heteroskedastisitas dan Uji Normalitas, serta Analisis Tabulasi
Sederhana, Analisis Deskriptif dan Regresi Linear Sederhana. Manajemen Rantai
Pasokan berpengaruh positif terhadap Loyalitas Pelanggan TB Mega Baja
Cibanteng, dengan mayoritas pelanggan merasa puas.

Kata Kunci: Loyalitas Pelanggan, Manajemen Rantai Pasokan

ABSTRACT

RENALDY ADJARSUSILO. Impact of Supply Chain Management to Customer


Loyalty at TB Mega Baja Cibanteng Bogor. Supervised by H. MUSA HUBEIS.

Customer loyalty is essential on the sustainability of any kind of


business. Supply chain management is highly needed in maintaining customer
loyalty, especially TB Mega Baja Cibanteng, which located in Bogor. The main
purpose of this research was to analyze the effect of supply chain management
towards customer loyalty of TB Mega Baja Cibanteng. Data in this research cover
primary and secondary data. Primary data were obtained by observation,
interviews with relevant stakeholders, as well as using scientific questionnaires.
Secondary data were obtained from papers, and related documents at TB Mega
Baja Cibanteng. Sampling technique used purposive sampling, which the total
samples are 75 samples and treated with validity, reliability, heteroscedasticity,
normality test and simple tabulation analysis, descriptive analysis and simple
linear regression analysis. The result shown that supply chain management has
positive influence to customer loyalty. Majority of customers are satisfied with the
service.

Keyword: Customer Loyalty, Supply Chain Management


v
vi

PENGARUH MANAJEMEN RANTAI PASOKAN TERHADAP


LOYALITAS PELANGGAN TB MEGA BAJA CIBANTENG
BOGOR

RENALDY ADJARSUSILO

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Manajemen

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
vii
ix
x

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat
yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.
Penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Oktober 2015 ini berjudul Pengaruh
Manajemen Rantai Pasokan terhadap Loyalitas Pelanggan TB Mega Baja
Cibanteng Bogor.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Prof.Dr.Ir. H. Musa
Hubeis, MS., Dipl.Ing., DEA yang selama ini telah membimbing penulis dalam
penyusunan skripsi ini dan Mas Andrian sebagai Marketing Manager TB Mega
Baja Cibanteng atas kerjasamanya. Penulis juga ingin menyampaikan terima kasih
sebesar-besarnya kepada:

1. Ir. Sigit Adjarsusilo, MM (Ayah)


2. I.G.A.N Eka Sukraeniyati, SH (Ibu)
3. Rahadian Adjarsusilo (Adik)
4. Rahandaru Adjarsusilo (Adik)
5. Renanta Adjarsusilo (Adik)
6. Chindy Mulyani
7. Rekan-rekan seperjuangan Kosan Griya Indah
8. Teman-teman Manajemen 48

Yang selalu mendukung dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan


karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
memerlukan.

Bogor, Juni 2016

Renaldy Adjarsusilo
xi
xii

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vi
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 2
Tujuan Penelitian 2
Manfaat Penelitian 2
Ruang Lingkup Penelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA 2
Rantai Pasok dan Manajemen Rantai Pasokan 2
Kepuasan Pelanggan 3
Loyalitas Pelanggan 4
Manajemen Rantai Pasokan dan Loyalitas Pelanggan 4
Franchise 4
Penelitian Terdahulu 5
METODE 6
Kerangka Pemikiran Penelitian 6
Lokasi dan Waktu Penelitian 8
Pengumpulan Data 8
Pengolahan dan Analisis Data 8
HASIL DAN PEMBAHASAN 12
Gambaran Umum Perusahaan 12
Gambaran Rantai Pasok 13
Produk-Produk TB Mega Baja Cibanteng 14
Analisis Deskriptif 15
Analisis Tabulasi Sederhana 16
Analisis Regresi Linear Sederhana 18
Uji Hipotesis 19
SIMPULAN DAN SARAN 20
DAFTAR PUSTAKA 20
LAMPIRAN 22
RIWAYAT HIDUP 30
vivi

DAFTAR TABEL

1 Perkembangan usaha bisnis waralaba di Indonesia 1


2 Produk-produk TB Mega Baja Cibanteng 14
3 Alasan responden menjadi pelanggan 15
4 Distribusi jawaban responden terhadap peubah
manajemen rantai pasokan 16
5 Distribusi jawaban responden terhadap peubah
loyalitas pelanggan 17
6 Metode enter pada analisis regresi linear sederhana 18
7 Koefisien regresi linear sederhana 19

DAFTAR GAMBAR
1 Kerangka pemikiran penelitian 7
2 Hasil uji heteroskedastisitas 10
3 Hasil uji normalitas 11
4 Gambaran rantai pasok TB Mega Baja Cibanteng 13

DAFTAR LAMPIRAN
1 Validitas 22
2 Reliabilitas 23
3 Regresi linear sederhana 25
4 Data responden 26
1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Bisnis adalah suatu usaha yang menghasilkan dan menjual produk atau
jasa yang dibutuhkan konsumen pada tingkat keuntungan tertentu. Loyalitas
pelanggan sangat berpengaruh dalam berlangsungnya siklus hidup bisnis. Untuk
menjaga loyalitas pelanggan, maka sistem manajemen efektif dan efisien sangat
diperlukan, salah satunya melalui manajemen rantai pasokan.
Tren bisnis saat ini yang sedang banyak diminati adalah Franchise atau
waralaba, yaitu pengaturan bisnis yang memiliki perusahaan (pewaralaba atau
franchisor) memberi/menjual hak kepada pihak pembeli atau penerima hak
(terwaralaba atau franchisée) untuk menjual produk dan atau jasa perusahaan
pewaralaba tersebut dengan peraturan dan syarat-syarat lain yang telah ditetapkan
oleh pewaralaba. Setelah krisis yang terjadi pada tahun 1998, bisnis waralaba
khususnya di Indonesia mulai banyak diminati oleh orang Indonesia.
Perkembangan bisnis waralaba di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Perkembangan Usaha Bisnis Waralaba di Indonesia

Data Bisnis Waralaba di Indonesia


Setelah Krisis (Unit)
Tahun Asing Lokal Total
1997 235 30 265
1999 202 32 234
2001 238 42 280
2002 212 47 259
2003 190 49 239
2004 200 85 285
2005 237 129 366
2006 220 230 450
2008 250 450 700
2012 450 650 1100

Sumber: http://berandainovasi.com (2013)

Dalam menghadapi ketatnya persaingan bisnis, beberapa faktor perlu


diperhatikan. Salah satunya adalah rantai pasokan. Dengan menjaga rantai
pasokan, maka aliran arus produk akan terjaga hingga ke tangan konsumen, yang
kemudian akan meningkatkan loyalitas.
2

TB (Toko Besi) Mega Baja Cibanteng merupakan salah satu usaha bisnis
yang bergerak di bidang penjualan segala jenis besi dan baja. TB Mega Baja
memiliki toko-toko yang tersebar didaerah Jawa dan Sumatra dengan sistem
Franchisée. Salah satunya adalah TB Mega Baja Cibanteng yang terletak di
Kabupaten Bogor. Dalam menghadapi ketatnya persaingan bisnis saat ini, TB
Mega Baja Cibanteng dipandang perlu memperhatikan sistem rantai pasokannya.

Perumusan Masalah

Dari latar belakang yang disampaikan, maka disusun permasalahan


berikut: “Apakah Manajemen Rantai Pasokan berpengaruh terhadap Loyalitas
Pelanggan pada TB Mega Baja Cibanteng?”

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian menggambarkan rantai pasok TB Mega Baja Cibanteng


dan mengidentifikasi pengaruh manajemen rantai pasokan terhadap loyalitas
pelanggan TB Mega Baja Cibanteng.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada


perusahaan mengenai Sistem Manajemen Rantai Pasokan untuk diterapkan
kepada perusahaan agar efektif dan efisien, dan pada pihak lain, hasil penelitian
ini diharapkan dapat menjadi informasi dan wawasan.

Ruang Lingkup Penelitian

Fokus penelitian adalah manajemen rantai pasokan yang meliputi supervisor


dan loyalitas pelanggan.

TINJAUAN PUSTAKA

Rantai Pasok dan Manajemen Rantai Pasokan

Menurut Haming dan Nurnajamuddin (2007), Manajemen Rantai Pasokan


adalah proses perencanaan, penerapan, dan pengendalian operasi dari rantai
3

pasokan dengan tujuan mencukupi kebutuhan pelanggan seefisien mungkin.


Manajemen Rantai Pasokan mencakup semua pergerakan dan gudang
penyimpanan dari bahan baku, persediaan barang dalam pengolahan dan barang
sejak jadi dari titik produksi ke titik konsumsi.
Council of Supply Chain Management Professionals (CSCMP) atau
Dewan Profesional Manajemen Rantai Pasokan, menyatakan defisini pada tahun
2004 bahwa Manajemen Rantai Pasokan meliputi perencanaan dan manajemen
dari semua aktivitas yang dilibatkan dalam sumber dan pengadaan, konversi dan
semua aktivitas manajemen logistik. Hal penting ialah Manajemen Rantai
Pasokan meliputi kolaborasi dan koordinasi dengan mitra saluran, yang berupa
penyalur, para perantara, pihak ketiga selaku penyedia jasa, dan pelanggan.
Intinya Manajemen Rantai Pasokan mengintegrasikan permintaan dan penawaran
manajemen di dalam dan antar perusahaan.
Supply chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara
bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke
tangan pemakai akhir. Diantaranya termasuk supplier, pabrik, distributor, toko
atau ritel, serta perusahaan-perusahaan pendukung seperti perusahaan jasa
logistik. Ada 3 macam aliran supply chain :
1. Aliran barang yang mengalir dari hulu (upstream) ke hilir (downstream).
2. Aliran uang dan sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu.
3. Aliran informasi yang bisa terjadi dari hulu ke hilir ataupun sebaliknya.
Istilah Supply Chain Management pertama kali dikemukakan oleh Oliver
dan Weber (1982) dimana Manajemen Rantai Pasokan merupakan pengelolaan
rantia siklus yang lengkap mulai bahan mentah dari para supplier, ke kegiatan
operasional di perusahaan, berlanjut ke distribusi sampai kepada konsumen.

Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan termasuk satu dari tiga motif pembelian, yaitu


Patronage Buying Motive, dimana pelanggan akan terdorong untuk melakukan
pembelian ulang di tempat yang dirasa memuaskan (Alma 2004).
Kotler (2000) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan adalah manfaat
sebuah produk yang dirasakan sesuai dengan apa yang diharapkan pelanggan.
Jika kinerja produk lebih rendah daripada harapan, maka pelanggan akan kecewa,
jika ternyata sesuai harapan, pelanggan akan puas, jika melebihi harapan
pelanggan akan sangat puas. Perasaan inilah yang dinamakan kepuasan
pelanggan. Selain itu, pelanggan membentuk harapan berdasarkan pesan yang
diterima dari penjual, teman dan sumber-sumber informasi lain. Jika penjual
melebih-lebihkan manfaat suatu produk, maka pelanggan akan mengalami
harapan yang tidak tercapai (disconfirmed expectation), yang akan menyebabkan
ketidakpuasan. Menurut Tjiptono (2000) kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan
adalah respon pelanggan terhadap evolusi ketidaksesuaian (disconfirmation) yang
dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan
bahwa pada persaingan semakin ketat ini, maka semakin banyak produsen yang
terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sehingga hal ini
menyebabkan setiap badan usaha harus menempatkan orientasi pada kepuasan
4

pelanggan sebagai tujuan utama, yaitu semakin banyaknya badan usaha yang
menyatakan komitmen terhadap kepuasan pelanggan dalam pernyataan misi,
iklan.

Loyalitas Pelanggan

Menurut Tjiptono (2000), loyalitas pelanggan adalah komitmen pelanggan


terhadap suatu merek, toko atau pemasok berdasarkan sifat positif dalam
pembelian jangka panjang. Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa kesetiaan
terhadap merek diperoleh karena adanya kombinasi dari kepuasan dan keluhan.
Kepuasan pelanggan hadir dari seberapa besar kinerja perusahaan untuk
menimbulkan kepuasan tersebut, dengan cara meminimalkan keluhan, sehingga
diperoleh pembelian jangka panjang yang dilakukan oleh konsumen. Untuk
membangun kesetiaan pelanggan terhadap suatu produk atau jasa yang dihasilkan
oleh perusahaan, dibutuhkan waktu melalui suatu proses pembelian berulang-
ulang. Untuk menumbuhkan keinginan pelanggan dalam pembelian yang
berulang-ulang, perlu diperhatikan kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan
memengaruhi keputusan pelanggan, apakah akan melakukan pembelian ulang
atau tidak.

Manajemen Rantai Pasokan dan Loyalitas Pelanggan

Jill Griffin (2002) dalam bukunya mempelajari bahwa beberapa perusahaan


kelas dunia mendapatkan loyalitas pelanggan dengan menggabungkan manajemen
rantai pasokan dengan jaringan loyalitas digital. Herman Miller, salah seorang
produsen mebel asal Amerika Serikat sadar bahwa diferensiasi produk tidaklah
cukup untuk memperoleh loyalitas pelanggan. Herman Miller menciptakan
jaringan loyalitas digital yang dapat mendiferensiasikan keseluruhan respon rantai
pasokan terhadap para pelanggan secara individual menurut nilai seumur hidup,
permintaan dan tuntutan mereka serta biaya total untuk melayaninya. Dalam hal
ini pelanggan dapat merancang dan memesan produk yang disesuaikan dengan
keinginan dan langsung dikirim dari pabrik.

Franchise

Franchise pertama kali dikenalkan oleh Isaac Singer. Franchise


merupakan bentuk duplikasi bisnis yang telah sukses dan mempunyai brand yang
sudah dikenal. Dengan demikian calon investor yang ingin membeli franchise
tidak harus menjalankan bisnis dari nol, dengan kata lain tidak harus dipusingkan
dengan nama produk, jenis produk, produksi dan pemasaran, karena hanya
menjalankan sistem yang telah berjalan dengan baik dan telah teruji keberhasilan-
5

-nya. Kegiatan franchise adalah cara mengembangkan dan melebarkan sayap


usaha dengan bekerjasama dengan berbagai pihak yang mempunyai modal dan
ingin membuka usaha, tetapi tidak memiliki brand yang bagus dan terkenal.
Perusahaan yang membuka franchise biasanya adalah perusahaan terkenal dan
sudah terjamin dari segi mutu produk, pelayanan dan cara memasarkan
produknya. Sumarsono (2009) berpendapat bahwa bisnis franchise atau Waralaba
merupakan peluang bisnis yang menjanjikan. Beberapa peluang bisnis dikemas
dalam bentuk seperti waralaba yang merupakan prinsip bisnis diciptakan
seseorang atau satu tim (franchisor), memberikan hak kepada seseorang
(franchisée) untuk menjual konsep bisnis yang telah terbukti pangsa pasarnya.
Hubungan franchisor dengan franchisée dibangun bersama dengan kontrak yang
dinamakan perjanjian waralaba dengan garis besar hak, syarat-syarat, kondisi-
kondisi, retriksi dan yang lain dari sistem secara detil. Secara teknis, kontrak kerja
antara franchisor dan franchisée inilah yang disebut franchise.

Penelitian Terdahulu

Irmawati (2007) dengan penelitian berjudul Pengaruh Manajemen Rantai


Pasokan terhadap kinerja di PTPN VIII Gunung Mas Bogor menganalisis
pengaruh Manajemen Rantai Pasokan terhadap kinerja PTPN VIII Gunung Mas.
Penelitian dilakukan dengan pendekatan Manajemen Rantai Pasokan terhadap
kinerja. Jika PTPN VIII Gunung Mas Bogor tidak memiliki sistem Manajemen
Rantai Pasokan efektif dan efisien, maka kinerja perusahaan tidak akan berjalan
baik.
Nababan (2010) dengan penelitian berjudul Pengaruh Manajemen Rantai
Pasokan Loyalitas Konsumen Swalayan Maximart Thamrin Plaza Medan
menganalisis Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Terhadap Loyalitas
Konsumen Swalayan Maximart Thamrin Plaza Medan. Penelitian dilakukan
dengan menggunakan metode analisis deskriptif dan regresi linear sederhana yang
diolah secara statistik dengan program Statistical Package for Social Science
(SPSS) versi 16.0 for windows, yaitu dengan model uji-F, uji-t dan koefisien
determinasi (R2). Peneliti mengambil contoh dengan metode purposive sampling,
yaitu teknik pengambilan contoh dengan menggunakan kriteria atau pertimbangan
tertentu.
Rahmasari (2011) melakukan penelitian berjudul Pengaruh Supply Chain
Management (SCM) Terhadap Kinerja perusahaan dan Keunggulan Bersaing
(Studi Kasus pada Industri Kreatif di Provinsi Jawa Tengah) mengungkapkan dan
menganalisis bagaimana praktek supply chain untuk penyediaan barang dan jasa
yang dijalankan oleh para pelaku pendukung seperti jasa logistik. Pendekatan
yang ditekankan dalam SCM adalah terintegrasi dengan semangat kolaborasi.
SCM tidak hanya berorientasi pada urusan internal, melainkan juga eksternal
perusahaan yang menyangkut hubungan dengan perusahaan-perusahaan mitra.
Melalui pendekatan SCM ini para pelaku usaha kecil menengah (UKM), terutama
yang berbasis industri kreatif dapat menggunakan pendekatan ini untuk
meningkatkan daya saing industrinya.
Ariani (2013) melakukan penelitian berjudul Analisis Pengaruh Supply
Chain Management Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Pada IKM Makanan
6

Olahan Khas Padang Sumatera Barat) menganalisis pengaruh Supply Chain


Management terhadap Kinerja Perusahaan. Pendekatan SCM dilakukan dengan
empat peubah dependen, yaitu berbagi informasi, hubungan jangka panjang,
kerjasama dan integrasi proses.Teknik pengambilan contoh menggunakan
probability sampling dengan metode simple random sampling. Jenis dan sumber
data yang digunakan adalah primer dan sekunder. Teknik analisis yang digunakan
adalah uji regresi linear berganda yang dianalisis menggunakan uji validitas, uji
reliabilitas, uji asumsi klasik, dan uji goodness of fit yang dioperasikan melalui
program SPSS 17,0.
Adinata (2013) melakukan penelitian berjudul Analisis Kinerja
Manajamen Rantai Pasokan Berbasis Balance Scorecard (Studi pada PT. Misaja
Mitra – Pati, Jawa Tengah) bertujuan untuk mengontrol semua yang berhubungan
dengan rantai pasokan PT. Misaja Mitra dengan menggunakan Balanced
Scorecard (BSC). Metode yang digunakan dalam penelitian ini menentukan
strategy map perusahaan, kemudian menentukan indikator performansi yang
berkaitan dengan kegiatan rantai pasokan didalam perusahaan, setelah itu
mengelompokan indikator performansi ke dalam empat perspektif balanced
scorecard, dan tahap terakhir membuat tabel analisis BSC untuk menilai
performansi rantai pasokan dari PT Misaja Mitra.

METODE PENELITIAN

Kerangka Pemikiran Penelitian

Dalam mempertahankan pangsa pasar, sistem rantai pasok harus


diperhatikan, karena sistem rantai pasok yang tidak efektif berpengaruh negatif
terhadap loyalitas pelanggan, sehingga menghasilkan laba tidak maksimal, yang
kemudian akan berpengaruh pada siklus hidup perusahaan (TB Mega Baja
Cibanteng). Pengumpulan data akan dilakukan dengan kuesioner dan wawancara
manager perusahaan dan setelah itu data diolah dengan software Microsoft Excell
dan SPSS. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif dan untuk
mengetahui distribusi frekuensi jawaban responden atas tiap-tiap pertanyaan
kuesioner digunakan analisis tabulasi sederhana dan analisis regresi linear sederhana
untuk mengetahui pengaruh peubah bebas manajemen rantai pasokan terhadap
peubah terikat (loyalitas). Hasil penelitian dapat dijadikan informasi perusahaan
untuk mengetahui bagaimana manajemen rantai pasokan berpengaruh terhadap
loyalitas pelanggan. Model penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.
7

Rantai Pasok TB Mega


Baja Cibanteng

Manajemen
Rantai Pasokan

Mutu Harga Tepat


Terjangkau Waktu

Loyalitas
Pelanggan

Menjadi Menjadikan
Pelanggan Pilihan utama

Tidak
Pengaruh?

Ya

Implikasi Manajerial

Gambar 1 Kerangka Pemikiran penelitian


8

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini berlokasi TB Mega Baja Cibanteng yaitu di Jalan Raya


Cibanteng No.88 Ciampea, Bogor, Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2010
hingga Desember 2015.

Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder. Data primer merupakan data yang didapatkan langsung di lokasi
penelitian dengan cara pengamatan (observasi), wawancara dengan Manager TB
Mega Baja Cibanteng, serta kuesioner. Data sekunder adalah data yang diperoleh
dari literatur terkait dengan topik penelitian dan dokumen yang dimiliki TB Mega
Baja Cibanteng sebagai bahan acuan atau referensi dalam penelitian.
Teknik pengambilan contoh yang digunakan adalah Purposive sampling,
yaitu mengambil sejumlah responden yang memiliki kriteria tertentu. Kriteria
yang digunakan adalah pelanggan TB Mega Baja Cibanteng yang tercatat dalam
daftar pelanggan.
Ukuran contoh didapatkan dengan rumus Slovin dengan tingkat
kepercayaan 90% dan nilai galat (e) 10%. Rumus Slovin sebagai berikut:
𝑁
N
n= 1+Ne2 ........………………………………………...........................………. (1)
1+𝑁𝑒

Keterangan: n=
n = Jumlah contoh
N = Jumlah Populasi
e = Tingkat kesalahan pengambilan contoh yang masih dapat ditolerir
Jumlah contoh diproyeksikan dari jumlah pelanggan TB Mega Baja
Cibanteng adalah:
306
=75 responden
1+306×0.12

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan: (1) Kuesioner, yaitu


teknik pengumpulan data dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan
tertulis untuk dijawab oleh responden; dan (2) Studi Pustaka, yaitu membaca
literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah penelitian.

Pengolahan dan Analisis Data

1. Uji Validitas dan Reliabilitas


Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapat setelah
penelitian merupakan data valid dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner).
Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan program SPSS 22, dengan
kriteria berikut:
1. Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
2. Jika r hitung < r tabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.
9

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan tingkat kepercayaan alat


ukur. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama
dan hasil pengukuran diperoleh relatif konsisten, maka alat tersebut reliabel.
Pengujian dilakukan dengan program SPSS 22. Butir pertanyaan yang sudah
dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya (Sekaran,
2003) dengan kriteria berikut :
1. Jika nilai Cronbach Alpha > 0.7, maka pertanyaan tersebut dinyatakan reliabel.
2. Jika nilai Cronbach Alpha < 0.7, maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak
reliabel.
Pengujian kuesioner dilakukan pada 75 responden yang merupakan
pelanggan TB Mega Baja Cibanteng, dengan kriteria tercatat dalam daftar
pelanggan Uji Validitas dan Reliabilitas dengan Microsoft Excel dan software
SPSS 22.
Uji validitas dilakukan dengan program SPSS 22, selengkapnya
ditampilkan pada Lampiran 2 dengan hasil r hitung lebih besar dari r tabel, yaitu >
0.2272, maka semua atribut valid. Uji reliabilitas dilakukan menggunakan
program SPSS 22 dengan teknik Alpha Cronbach, dimana hasil Cronbach Alpha
0.721 dan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3, sehingga kuesioner layak
digunakan oleh responden.

2. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas menunjukkan varians peubah tidak sama untuk semua
pengamatan. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,
maka disebut Homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah
Homokedastisitas atau yang tidak terjadi Heterokedastisitas karena data cross
section memiliki data yang mewakili berbagai ukuran.
Uji Heteroskedastisitas dilakukan dengan bantuan program SPSS seperti
pada Gambar 2.
10

Gambar 2 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dengan melihat titik-titik yang acak baik di atas maupun di bawah angka 0 dari
sumbu Y dapat disimpulkan tidak terjadi Heteroskedastisitas pada model regresi
dalam penelitian ini.

3. Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi
peubah terikat dan peubah bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah regresi yang berdistribusi normal.
Uji Normalitas dilakukan dengan bantuan program SPSS 22 dapat dilihat
pada Gambar 3.
11

Gambar 3 Hasil Uji Normalitas

Grafik normal pola menunjukkan penyebaran titik-titik di sekitar garis


diagonal, dan mengikuti arah garis diagonal mengindikasikan model regresi
memenuhi asumsi normalitas.

4. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dilakukan dengan mengumpulkan, mengolah,
menyajikan dan mengintepretasikan data, sehingga diperoleh gambaran jelas
mengenai masalah yang sedang dihadapi dan hasil perhitungan.

5. Analisis Tabulasi Sederhana


Tabulasi adalah proses menempatkan data dalam bentuk tabel dengan
cara membuat tabel berisikan data menurut kebutuhan analisis.

6. Analisis Regresi Linear Sederhana


Metode analisis regresi linear sederhana berfungsi menganalisis pengaruh
terhadap peubah bebas manajemen rantai pasokan peubah terikat (loyalitas).
Rumus perhitungan persamaan linear sederhana adalah:

Y = a+b1X1+e ....................................................................................................(2)
12

Keterangan:
Y = Loyalitas Konsumen
X = Manajemen Rantai Pasokan
a = Nilai Intercept (konstanta)
b1 = Koefisien arah regresi
e = Standard Error (Galat)

7. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis dapat mengacu pada dua hal:
1. Membandingkan nilai t hitung dengan t tabel
a. Jika nilai t hitung lebih besar dari t tabel, maka peubah bebas berpengaruh
terhadap peubah terikat.
b. Jika nilai t hitung tidak lebih besar dari t tabel, maka peubah bebas tidak
berpengaruh terhadap peubah terikat.
2. Membandingkan nilai nyata dengan peluang 0,05
a. Jika nilai nyata tidak lebih dari nilai peluang 0,05, maka peubah bebas
berpengaruh secara nyata terhadap peubah terikat.
b. Jika nilai nyata lebih dari nilai peliang 0,05, maka peubah bebas tidak berpengaruh
secara nyata terhadap peubah terikat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Mega Baja merupakan salah satu distributor Baja dan Stockist Baja (Steel
Wholesaler) di Indonesia. Bertahan selama lebih dari 20 tahun telah menjadikan
Mega Baja distributor yang paling lengkap di Indonesia. Mega Baja menyediakan
semua jenis baja lokal dan impor untuk memenuhi kebutuhan proyek pemerintah
dan swasta, kontraktor-kontraktor, bengkel-bengkel, pabrik-pabrik dan toko-toko
pengecer. Mega Baja tersebar di beberapa daerah dalam bentuk franchise atau
waralaba, salah satunya terdapat di Cibanteng, Kabupaten Bogor.
Empat Tujuan Utama TB Mega Baja Cibanteng
1. Pelayanan terbaik
Prioritas utama TB Mega Baja Cibanteng adalah memberikan pelayanan terbaik
guna memberikan kenyamanan kepada pelanggan.
2. Pengiriman Cepat
Untuk mengefisienkan waktu, TB Mega Baja Cibanteng memberikan pengiriman
tercepat dengan armada yang telah disiapkan, agar bisa menjangkau para
pelanggan, dimanapun berada. Pengiriman di luar jangkauan dapat dilakukan
dengan bantuan transportasi laut melalui perusahaan pihak kedua atau pelanggan
dapat memilih sendiri jasa pengiriman yang ingin digunakan
3. Mutu Terjamin
TB Mega Baja Cibanteng bekerjasama dengan PT Krakatau Steel dan PT Cilegon
Steel yang sudah bersertifikasi SNI dan terjamin.
4. Produk Bervariasi
TB Mega Baja Cibanteng menyediakan besi dan baja dengan berbagai jenis dan
ukuran, serta berat yang telah disesuaikan.
13

Moto TB Mega Baja Cibanteng ialah SIAP (Selalu Ingin Anda Puas.)

Gambaran Rantai Pasok

Rantai pasok merupakan salah satu faktor penting yang dapat


mempengaruhi siklus hidup suatu bisnis. Rantai Pasok meliputi tiga hal yaitu
aliran produk, aliran informasi dan aliran uang. Gambaran rantai pasok TB Mega
Baja Cibanteng dapat dilihat pada gambar 4.

Keterangan:
: Aliran Produk
Perhimpunan : Aliran Uang
Waralaba : Aliran Informasi

Perusahaan
Pemasok - Makita Konsumen
- Krakatau Steel - Garuda Akhir
- Cilegon Steel Distribusi TB Gemilang
- Gunung Mega Baja
Garuda Cibanteng
- Steel Pipe
Industry Konsumen
Akhir

Gambar 4 Gambaran Rantai Pasok TB Mega Baja Cibanteng

1. Aliran Produk
Mega Baja Cibanteng memiliki empat perusahaan pemasok yaitu PT Cilegon
Steel Indonesia, PT Krakatau Steel, PT Gunung Garuda dan PT Steel Pipe
Industry Indonesia yang kemudian disalurkan langsung kepada konsumen. Mega
Baja Cibanteng juga memiliki 2 pelanggan perusahaan mitra yaitu CV Garuda
Gemilang Indonesia dan Makita Indonesia.
2. Aliran Informasi
Salah satu faktor penting dalam rantai pasok adalah informasi. Demi
mendapatkan informasi secara up to date mengenai pangsa pasar, Mega Baja
Cibanteng bergabung dengan salah satu perhimpunan waralaba di Indonesia.
Tujuan lainnya untuk memudahkan para investor yang ingin berinvestasi di Mega
Baja Cibanteng untuk mendapatkan informasi.
3. Aliran Uang
Aliran uang adalah gambaran aliran uang/modal yang berawal dari konsumen
sebagai pembeli produk yang kemudian mengalir pada tiap mata rantai hingga
kemudian sampai kepada pemasok sebagai produsen yang menghasilan produk.
Aliran ini bersifat searah dari konsumen hingga produsen.
14

Produk-Produk TB Mega Baja Cibanteng

Tabel 2 menunjukkan macam-macam produk TB Mega Baja Cibanteng.

Tabel 2 Produk-Produk TB Mega Baja Cibanteng


No Tipe Produk
1 Baja Ringan Screw
Reng TS 32
Kanal C
Dynamic Anchor
Bondeck
Baja Ringan
2 Besi Kanal Besi Kanal CNP
Besi Kanal UNP
Besi Kanal (JIS Size)
Besi Kanal (Europan Size)
3 Besi Pipa Pipa hitam
Pipa Hitam Sch 80
Pipa Hitam Sch 40
Pipa Hitam/Putih Medium
Pipa Hitam/Putih Light
Pipa Furniture
Pipa Steamless Boiler
Pipa Baja Lapis Seng SNI
4 Besi Beton Besi Beton Spiral – BJTD 40
Besi Beton Polos – Plain BJTP24
5 Besi Plat Plat Strip
Besi Plat Stainless
Besi Plat Putih
Besi Plat Bordes
Besi Plat SS400/A 283-C/BKI-A
Besi Plat – SS400/SPHC
6 Siku Baja atau Angle Bar Besi Siku ( Tidak Sama Sisi)
Besi Siku
7 Wire Mesh Wire Mesh
Welded Wire Mesh
8 Hollow
9 INP/Besi Baik
10 WF/Wide Flange
11 HB/H Beam
12 Aksesori

Sumber : Wawancara Manager TB Mega Baja Cibanteng


15

Analisis Deskriptif

Deskriptif Data Supervisor


TB Mega Baja Cibanteng menerapkan sistem pemasokan produk yang
tidak putus, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pelanggan tanpa harus membuat
pelanggan menunggu, terkecuali bagi pelanggan yang memesan produk dalam
jumlah yang besar melebihi stok, sehingga dilakukan pemesanan ke pabrik
terlebih dahulu. Dalam beradaptasi mengikuti perkembangan teknologi yang
begitu pesat, TB Mega Baja Cibanteng menerapkan sistem pemesanan secara
online, dimana pelanggan dapat memesan tanpa harus datang ke toko. Untuk
menjaga kepercayaan pelanggan yang memesan secara online TB Mega Baja
Cibanteng terlebih dahulu mengkonfirmasi produk yang telah siap dikirim melalui
foto kepada pelanggan dan memberikan jaminan bahwa produk yang akan dikirim
telah dicek ulang mutunya dan sesuai dengan data pemesanan, serta dikemas
dengan baik. Harga yang tercantum dalam situs pemesanan secara online sama
dengan harga di toko, dimana TB Mega Baja Cibanteng selalu update situsnya
bila ada perubahan harga. Untuk pembayaran, TB Mega Baja Cibanteng
menyediakan beberapa sistem pembayaran seperti transfer via Anjungan Tunai
Mandiri (ATM), InternetBanking, MobileBanking, SMSbanking serta Setoran
Tunai. Ini dilakukan semata-mata untuk membuat para pelanggan nyaman dalam
melakukan pemesanan di TB Mega Baja Cibanteng.

Deskriptif Responden
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan
tujuh pertanyaan untuk peubah manajemen rantai pasokan dan empat pertanyaan
untuk peubah loyalitas pelanggan, sehingga total pertanyaan 11 pertanyaan.
Responden penelitian ini adalah pelanggan TB Mega Baja Cibanteng
dengan kriteria tercatat dalam daftar pelanggan. Jumlah responden 75 responden.
Alasan responden menjadi pelanggan TB Mega Baja Cibanteng dapat dilihat pada
tabel 3.
Tabel 3 alasan responden menjadi pelanggan
Alasan Frekuensi Persentase (%)
Harga Terjangkau 47 62.3
Mutu Terjamin 54 72
Tepat Waktu 28 37.3
Dekat 2 2.7
Pelayanan Ramah 1 1.3
Sumber : Hasil Pengolahan Data (November, 2015)

Tabel 3 menunjukkan 75 orang responden yang telah menjawab pertanyaan alasan


menjadi pelanggan di TB Mega Baja Cibanteng (jawaban dapat lebih dari satu) 54
orang berpendapat mutu produk di TB Mega Baja Cibanteng terjamin, 47 orang
berpendapat harga produk di TB Mega Baja Cibanteng terjangkau dan 28 orang
berpendapat TB Mega Baja Cibanteng tepat waktu dalam memenuhi kebutuhan,
serta terdapat 2 orang yang berpendapat lokasi TB Mega Baja Cibanteng dekat
dan terdapat 1 orang berpendapat TB Mega Baja Cibanteng memiliki pelayanan
ramah.
16

Analisis Tabulasi Sederhana

Analisis tabulasi sederhana digunakan untuk mengkaji distribusi frekuensi


jawaban responden atas tiap-tiap instrumen pertanyaan kuesioner.

Tabel 4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Peubah Manajemen Rantai


Pasokan (X)

SS S KS TS STS Total
Pertanyaan F % F % F % F % F % F %
1 18 24 42 56 8 10.7 7 9.3 0 0 75 100
2 23 30.7 42 56 8 10.6 2 2.7 0 0 75 100
3 21 28 37 49.3 14 18.7 2 2.7 1 1.3 75 100
4 10 13.3 45 60 17 22.7 3 4 0 0 75 100
5 15 20 44 58.7 12 16 3 4 1 1.3 75 100
6 13 17.3 44 58.7 12 16 6 8 0 0 75 100
7 13 17.3 48 64 15 20 1 1.3 0 0 75 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data (November, 2015)

Keterangan
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju

Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pertanyaan 1 (Harga produk TB Mega Baja Cibanteng lebih terjangkau


dibanding toko besi lain), mayoritas responden 42 orang (56%) menjawab setuju,
diikuti 18 orang (24%) menjawab sangat setuju, 8 orang (10.7%) menjawab
kurang setuju dan 7 orang (9.3%) menjawab tidak setuju. Data ini menunjukkan
Sistem Manajemen TB Mega Baja Cibanteng meliputi Manajemen Rantai
Pasokan mampu membuat toko menyediakan produk dengan harga terjangkau
dibanding toko lain.
2. Pada pertanyaan 2 (Mutu produk TB Mega Baja Cibanteng dapat dipercaya),
mayoritas responden 42 orang (56%) menjawab setuju, diikuti 23 orang (30.7%)
menjawab sangat setuju, 8 orang (10.6%) menjawab kurang setuju dan 2 orang
(2.7%) menjawab tidak setuju. Data ini menunjukkan Sistem Manajemen TB
Mega Baja Cibanteng meliputi Manajemen Rantai Pasokan mampu menjaga mutu
produk-produknya demi memenuhi kebutuhan pelanggan.
3. Pada pertanyaan 3 (TB Mega Baja Cibanteng melayani pembelian dan pemesanan
pelanggan secara tepat waktu), mayoritas responden 37 orang (49.3%) menjawab
setuju, diikuti 21 orang (28%) menjawab sangat setuju, 14 orang (18.7%)
menjawab kurang setuju, 2 orang (2.7%) menjawab tidak setuju dan 1 orang
(1.3%) menjawab sangat tidak setuju. Data ini menunjukkan Sistem Manajemen
17

TB Mega Baja Cibanteng meliputi Manajemen Rantai Pasokan mampu melayani


sebagian besar pelanggan secara tepat waktu.
4. Pada pertanyaan 4 (Jenis produk TB Mega Baja Cibanteng bervariasi), mayoritas
responden 45 orang (60%) menjawab setuju, diikuti 10 orang (13.3%) menjawab
sangat setuju, 17 orang (22.7%) menjawab kurang setuju dan 3 orang (4%)
menjawab tidak setuju. Data ini menunjukkan Sistem Manajemen TB Mega Baja
Cibanteng terutama Manajemen Rantai Pasokan mampu menyediakan produk
yang bervariasi, sehingga kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi.
5. Pada pertanyaan 5 (Semua jenis produk besi dan baja selalu tersedia di TB Mega
Baja Cibanteng), mayoritas responden 44 orang (58.7%) menjawab setuju, diikuti
15 orang (20%) menjawab sangat setuju, 12 orang (16%) menjawab kurang
setuju, 3 orang (4%) menjawab tidak setuju dan 1 orang (1.3%) menjawab sangat
tidak setuju. Dalam hal ini TB Mega Baja Cibanteng menerapkan sistem
pemasokan produk tidak putus, sehingga kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi
secara tepat waktu.
6. Pada pertanyaan 6 (TB Mega Baja Cibanteng dapat memberikan solusi dalam
mengatasi pelanggan yang kecewa), mayoritas responden 44 orang (58.7%)
menjawab setuju, diikuti 13 orang (17.3%) menjawab sangat setuju, 12 orang
(16%) menjawab kurang setuju dan 6 orang (8%) menjawab tidak setuju. Data ini
menunjukkan TB Mega Baja Cibanteng mampu memberikan solusi dalam
mengatasi pelanggan yang kecewa. Hal ini sesuai dengan moto TB Mega Baja
Cibanteng “SIAP” yang merupakan singkatan dari Selalu Ingin Anda Puas.
7. Pada pertanyaan 7 (TB Mega Baja Cibanteng dapat melayani pelanggan sesuai
dengan kebutuhan), mayoritas responden 48 orang (64%) menjawab setuju,
diikuti 13 orang (17.3%) menjawab sangat setuju, 15 orang 20%) menjawab
kurang setuju dan 1 orang (1.3%) menjawab tidak setuju. Data ini menunjukkan
TB Mega Baja Cibanteng mampu memberikan pelayanan kepada para pelanggan
sesuai kebutuhan.

Tabel 5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Peubah Loyalitas Pelanggan (Y)


SS S KS TS STS Total
Pertanyaan F % F % F % F % F % F %
8 11 14.7 48 64 15 20 1 1.3 0 0 75 100
9 14 18.7 54 72 5 6.6 2 2.7 0 0 75 100
10 13 17.3 50 66.7 11 14.7 1 1.3 0 0 75 100
11 13 17.3 49 65.3 9 12 4 5.3 0 0 75 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data (November, 2015)
Keterangan
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju

Berdasarkan Tabel 5 didapatkan distribusi jawaban responden terhadap peubah


loyalitas pelanggan (Y) berikut:
18

1. Pada pertanyaan 8 (Saya lebih memilih TB Mega Baja Cibanteng dibanding toko
besi yang lain), dimana responden mayoritas menjawab setuju 64%, responden
menjawab sangat setuju 14.7%, 20% menjawab kurang setuju dan 1.3%
menjawab tidak setuju. Data ini menunjukkan Sistem Manajemen TB Mega Baja
Cibanteng meliputi Manajemen Rantai Pasokan mampu membuat sebagian besar
pelanggan lebih memilih TB Mega Baja Cibanteng dibanding toko besi lain.
2. Pada pertanyaan 9 (Saya merekomendasikan TB Mega Baja Cibanteng kepada
orang lain), dimana responden mayoritas menjawab setuju 72%, responden
menjawab sangat setuju 18.7%, 6.6% menjawab kurang setuju dan 2.7%
menjawab tidak setuju. Data ini menunjukkan bahwa perekomendasian pelanggan
TB Mega Baja Cibanteng terhadap orang lain cukup tinggi. Hal ini tidak terlepas
dari Sistem Manajemen meliputi Manajemen Rantai Pasokan diterapkan TB
Mega Baja Cibanteng yang mampu menciptakan loyalitas pelanggan.
3. Pada pertanyaan 10 (Menjadi pelanggan TB Mega Baja Cibanteng adalah pilihan
yang tepat), dimana responden mayoritas menjawab setuju 66.7%, responden
menjawab sangat setuju 17.3%, 14.7% menjawab kurang setuju dan 1.3%
menjawab tidak setuju. Data ini menunjukkan mayoritas pelanggan merasa
menjadi pelanggan TB Mega Cibanteng merupakan pilihan yang tepat.
4. Pada pertanyaan 11 (Saya akan terus menjadi pelanggan TB Mega Baja
Cibanteng), dimana responden mayoritas menjawab setuju 65.3%, responden
menjawab sangat setuju 17.3%, 12% menjawab kurang setuju dan 5.3%
menjawab tidak setuju. Mayoritas pelanggan menyatakan akan terus menjadi
pelanggan TB Mega Baja Cibanteng.

Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear sederhana dilakukan untuk menganalisis besar


pengaruh peubah Manajemen Rantai Pasokan terhadap Loyalitas Pelanggan TB
Mega Baja Cibanteng. Analisis ini dilakukan dengan bantuan SPSS versi 22 yang
menggunakan metode enter. Metode enter ini digunakan untuk analisis regresi,
untuk mengetahui apakah peubah independent mempunyai pengaruh nyata dan
positif terhadap peubah dependent.

Tabel 6 Metode Enter Analisis Regresi Linear Sederhana

Variables Entered/Removeda .
Variables Variables
Model Entered Removed Method
b
1 MRP . Enter

a. Dependent Variable: LP

b. All requested variables entered.

Sumber : Hasil Pengolahan Data (November, 2015)


19

Tabel 6 menjelaskan bahwa variabel enter/removed terlihat peubah yang


dimasukkan (entered) adalah MRP (Manajemen Rantai Pasokan) (X). Analisis
Regresi Linear Sederhana dirumuskan sebagai berikut :

Y=a+bX

Tabel 7 Koefisien Regresi Linear Sederhana


Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 4.887 .983 4.971 .000

MRP .399 .035 .799 11.334 .000

a. Dependent Variable: LP

Sumber : Hasil Pengolahan Data (November, 2015)

Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 7, dapat dirumuskan model


persamaan regresi linear sederhana berikut:

Ŷ = 4.887 + 0.399X

Dari persamaan terebut dapat digambarkan sebagai berikut:


1. Konstanta (a) = 4.887, menunjukkan harga konstan, dimana jika nilai peubah
independen sama dengan nol, maka Manajemen Rantai Pasokan terhadap
Loyalitas Pelanggan (Y) sama dengan 4.887.
2. Koefisien regresi Variabel Manajemen Rantai Pasokan (X) = 0.399, menunjukkan
bahwa peubah Manajemen Rantai Pasokan (X) berpengaruh nyata dan positif
terhadap Loyalitas Pelanggan TB Mega Baja Cibanteng (Y), artinya jika peubah
Manajemen Rantai Pasokan (X) ditingkatkan maka Loyalitas Pelanggan TB Mega
Baja Cibanteng akan bertambah 0.399.
3. Galat (e) menunjukkan tingkat kesalahan pengganggu.

Uji Hipotesis

Ho : Tidak ada pengaruh nyata peubah bebas (X) terhadap peubah terikat (Y)
H1 : Ada pengaruh nyata peubah bebas (X) terhadap peubah terikat (Y)

Dari Output pada Tabel 7 diketahui nilai t hitung adalah 11.334 lebih besar
dari t tabel 1.293 dengan nilai nyata 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan H1
diterima, yang berarti ada pengaruh nyata peubah bebas (X) terhadap peubah
terikat (Y)
20

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

TB Mega Baja Cibanteng menerapkan tiga aliran utama rantai pasok yaitu
barang, informasi dan uang. Pelanggan yang menyatakan TB Mega Baja
Cibanteng memiliki produk dengan mutu terjamin 72% dan harga terjangkau
62.3%, yang puas dan berkomitmen oleh 44% frekuensi kunjungan tahunan
dilakukan 2 kali dalam setahun.
Berdasarkan hasil Analisis Regresi dan Uji Hipotesis, Manajemen Rantai
Pasokan berpengaruh nyata dan positif terhadap Loyalitas Pelanggan TB Mega
Baja Cibanteng, maka dengan peningkatan Sistem Manajemen Rantai Pasokan
akan menaikkan Loyalitas Pelanggan secara nyata.

Saran

TB Mega Baja Cibanteng perlu menjaga nilai Manajemen Rantai Pasokan


tetap positif. TB Mega Baja Cibanteng juga dirasa perlu memperbaiki ketepatan
waktu pengiriman dan meningkatkan sistem pemesanan terutama pemesanan
secara online, mengingat perkembangan teknologi yang begitu pesat. TB Mega
Baja Cibanteng perlu menjaga kepercayaan pelanggan dengan menyediakan
jaminan penggantian barang atas produk yang mengalami kerusakan atau cacat
dijalan saat pengiriman.
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneruskan dan mengembangkan
penelitian lebih mendalam mengenai sistem antrian yang dapat mempengaruhi
loyalitas pelanggan dan memperluas ruang lingkup penelitian hingga pemasok.

DAFTAR PUSTAKA

Adinata R. 2013. Analisis Kinerja Manajemen Rantai Pasokan Berbasis Balance


Scorecard (Studi Pada PT. Misaja Mitra – Pati, Jawa Tengah [Skripsi].
Semarang (ID): Universitas Diponegoro.
Alma B. 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta: Bandung.
Anatan L. 2010. Pengaruh Implementasi Praktik-Praktik Manajemen Rantai
Pasokan terhadap Kinerja Rantai Pasok dan Keunggulan Kompetitif
[Jurnal]. Bandung (ID): Universitas Kristen Maranatha Bandung.
Ariani D. 2013. Analisis Pengaruh Supply Chain Management Terhadap Kinerja
Perusahaan (Studi Pada IKM Makanan Olah Khas Padang Sumatera
Barat) [Skripsi]. Semarang (ID): Universitas Diponegoro.
[Beranda Inovasi]. 2013. Peran Waralaba Nasional Terhadap UMKM di
Indonesia [internet]. [diunduh pada 25 Agustus 2015]. Tersedia pada
http://berandainovasi.com/pola-kemitraan-umkm-dan-waralaba-di-
indonesia/
21

Buffa E, Sarin R. 1996. Manajemen Produksi dan Operasi Modern. Jilid 1 Edisi
Kedelapan. Binarupa Aksara: Jakarta (ID).
Griffin J. 2002. Customer Loyalty: How To Earn It, How To Keep It. Jossey-Bass:
San Francisco (US).
Haming M, Nurnajamuddin M. 2007. Manajemen Produksi Modern. Edisi
Kedua. Bumi Aksara: Jakarta (ID).
Herjanto E. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Kedua. Gramedia
Widiasarana: Jakarta (ID).
Irmawati. 2007. Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan terhadap Kinerja di
PTPN VIII Gunung Mas Bogor [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian
Bogor.
Mustamu R. 2007. Manajemen Rantai Pasokan Industri Farmasi di Indonesia
[Jurnal]. Surabaya (ID): Universitas Kristen Petra.
Musanto T. 2004. Faktor-Faktor Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan:
Studi Kasus pada CV. Sarana Media Advertising Surabaya [Jurnal].
Surabaya (ID): Universitas Kristen Petra.
Nababan Febryanti E. 2010. Analisis Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan
(Supply Chain Management) Terhadap Loyalitas Konsumen Swalayan
Maximart Thamrin Palza Medan [Skripsi]. Medan (ID): Universitas
Sumatera Utara.
Nugraha A. 2011. Analisis Rumusan Strategi Rantai Pasokan Minyak Akar Wangi
di Kabupaten Garut, Jawa Barat [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian
Bogor.
Kotler P. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Pertama Bahasa Indonesia.
Prenhallindo: Jakarta (ID).
Rahmasari L. 2011. Pengaruh Supply Chain Management Terhadap
Kinerja Perusahaan dan Keunggulan Bersaing (Studi Kasus pada Industri
Kreatif di Provinsi Jawa Tengah) [Skripsi]. Semarang (ID): Universitas
AKI.
Sumarsono S. 2009. Manajemen Bisnis Waralaba. Graha Ilmu: Jakarta.
Sussanto H, Damayanti W. 2008. Kualitas Pelayanan dan Produk serta Loyalitas
pada Konsumen [Jurnal]. Depok (ID): Universitas Gunadarma.
Tjiptono F. 2000. Prinsip & Dinamika Pemasaran. J&J Learning: Yogyakarta
(ID).
Tohar M. 2000. Membuka Usaha Kecil. Kanisius: Yogyakarta (ID).
Tony W. 2011. Cepat Menguasai SPSS 19. Cahaya Atma: Yogyakarta (ID).
Walewangko Y. 2013. Manajemen Rantai Pasokan Guna Meningkatkan Efisiensi
Distribusi Motor Honda Pada PT. Daya Adicipta Wisesa [Jurnal].
Manado (ID): Universitas Sam Ratulangi.
Wuwung S. 2013. Manajemen Rantai Pasokan Produk Cengkeh Pada Desa
Wawona Minahasa Selatan [Jurnal]. Manado (ID): Universitas Sam
Ratulangi.
22
Lampiran 1 Validitas

TOTAL

Q1 Pearson Correlation .577**

Sig. (2-tailed) .000

N 75
Q2 Pearson Correlation .555**
Sig. (2-tailed) .000
N 75
Q3 Pearson Correlation .498**
Sig. (2-tailed) .000
N 75
Q4 Pearson Correlation .521**
Sig. (2-tailed) .000
N 75
Q5 Pearson Correlation .552**
Sig. (2-tailed) .000
N 75
Q6 Pearson Correlation .433**
Sig. (2-tailed) .000
N 75
Q7 Pearson Correlation .445**
Sig. (2-tailed) .000
N 75
Q8 Pearson Correlation .453**
Sig. (2-tailed) .000
N 75
Q9 Pearson Correlation .556**
Sig. (2-tailed) .000
N 75
Q10 Pearson Correlation .493**
Sig. (2-tailed) .000
N 75
Q11 Pearson Correlation .446**
Sig. (2-tailed) .000
N 75
TOTAL Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

N 75

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
23

Lampiran 2 Reliabilitas

Notes

Output Created 09-NOV-2015 19:40:53


Comments
Input Active Dataset DataSet2
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
75
File
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used Statistics for each pair of
variables are based on all the cases
with valid data for that pair.
Syntax CORRELATIONS
/VARIABLES=VAR00001
VAR00002 VAR00003 VAR00004
VAR00005 VAR00006 VAR00007
VAR00008 VAR00009 VAR00010
VAR00011 VAR00012
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Resources Processor Time 00:00:00.02

Elapsed Time 00:00:00.03

Scale: ALL VARIABLES


Case Processing Summary

N %

Cases Valid 100


75
.0

Excludeda 0 .0

Total 100
75
.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.
24

Lanjutan Lampiran 2

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

.721 .784 12
25

Lampiran 3 Regresi Linear Sederhana

Variables Entered/Removeda

Variables Variables
Model Entered Removed Method

1 MRPb . Enter

a. Dependent Variable: LP
b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 .784a .615 .601 .75050

a. Predictors: (Constant), MRP


b. Dependent Variable: LP

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 25.196 1 25.196 44.733 .000b

Residual 15.771 28 .563

Total 40.967 29

a. Dependent Variable: LP
b. Predictors: (Constant), MRP

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 4.861 1.765 2.753 .010

MRP .403 .060 .784 6.688 .000

a. Dependent Variable: LP
26

Q2a
Nama Umur Pekerjaan Q2b Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11

26
(perTahun)
Ridwan Alawi 45 Pegawai 1 Kali MT, TW 3 5 4 5 3 4 4 3 4 3 4
Enday Bajring 36 Wiraswasta 2 Kali HT, TW 4 3 4 2 3 2 3 2 3 4 2
Sopyan 48 PNS 1 Kali MT 2 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4
Togar 33 PNS 2 Kali HT, MT, TW 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4
Srimulyono 46 Wiraswasta 2 Kali MT 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4
Iwan Setiawan 39 Manajer 3 Kali HT 4 2 3 3 2 2 3 3 2 3 4
Asep Zulfiqar 60 Guru 3 Kali HT, MT 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4
Joni Segog 40 Pedagang 1 Kali MT, dekat 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4
Trijana 47 Wiraswasta 2 Kali MT 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4
Supratman 38 Pegawai 3 Kali HT 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4
Supandi 33 Guru 1 Kali HT, MT 4 4 2 2 3 3 2 3 2 2 2
Ganda 35 Pegawai 1 Kali HT, MT, TW 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4

Lampiran 4 Data Responden


Herdison 47 Wiraswasta 3 Kali MT, TW 2 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4
Agus Karyasari 49 PNS 1 Kali MT 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
Mahillah 42 Supir 2 Kali TW, Dekat 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4
Iwan Madani 49 PNS 1 Kali HT, MT 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4
Bahrudin 64 Wiraswasta 3 Kali HT, MT 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4
Jimmy 42 Wiraswasta 2 Kali HT, MT, TW 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Rahmat Sugianto 39 PNS 2 Kali HT, MT 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5
Zenal 48 Wiraswasta 2 Kali MT 2 4 3 4 3 4 4 4 4 5 3
Lorman 41 Supir 1 Kali MT, TW 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5
Asep Marwan 42 Pegawai Swasta 2 Kali HT, MT 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4
27

Yayan 30 Buruh 1 Kali HT 4 3 1 3 3 2 3 4 3 4 3


Jaenal 42 Pegawai 2 Kali MT 3 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4
David 32 Wiraswasta 2 Kali HT, MT, TW 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4
Fauzi 31 PNS 2 Kali HT, MT 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4
Erwin 35 Pengusaha 2 Kali MT, TW 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5
Andri 31 Manajer 2 Kali HT 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4
Zonatan 40 Wiraswasta 2 Kali MT, TW 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5
Yanto Sadeng 45 Guru 1 Kali HT, MT 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4
Toto 46 PNS 2 Kali HT, MT 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5
Ujang 33 Supir 1 Kali HT 4 3 2 3 4 2 3 4 3 3 2
Abdul Fatah 36 Pengusaha 1 Kali HT, MT 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4
Arif 31 Pedagang 2 Kali HT, MT, TW 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3
Dadang 44 Pengusaha 3 Kali HT, MT 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4
Sutisna 43 Pengusaha 1 Kali HT, TW 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4
Srimulyono 49 Guru 1 Kali HT, MT, TW 4 5 4 3 4 3 3 3 4 4 3
Aconk 39 Wiraswasta 2 Kali HT, MT 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4
Yoyo 45 Pengusaha 1 Kali HT, MT 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4
Rano 38 Pengusaha 2 Kali HT, MT 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4

27
Ade Supyadi 33 Petani 1 Kali HT, MT 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5
Asep Zulfiqor 62 Pengusaha 2 Kali HT, MT, TW 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4
28

28
Maizen 37 Wiraswasta 2 Kali HT, MT 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4
Andi 47 Supir 1 Kali HT 4 3 3 2 1 2 3 4 3 4 4
Nasrudin 39 PNS 1 Kali HT, MT 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5
Wawang 38 Pengusaha 3 Kali MT, TW 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4
Yanto 31 Supir 1 Kali HT 4 2 3 3 2 3 4 3 4 3 2
Ade Iskandar 32 Supir 1 Kali HT, TW 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5
Jamhari 39 Wiraswasta 2 Kali TW 2 3 5 3 4 2 3 3 4 3 3
Afri 44 Pengusaha 3 Kali MT, TW 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4
Didin 41 Wiraswasta 1 Kali HT 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4
MT, Pelayanan
Dayat 47 Wirausaha 2 Kali 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4
ramah
Alex 37 Pengusaha > 3 Kali MT, TW 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5
Oman 45 Wirausaha 3 Kali MT, TW 4 5 5 4 3 5 5 4 4 5 4
Iklas 33 PNS 1 Kali MT 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4
Angga 47 Pengusaha 2 Kali HT, MT 4 5 3 3 2 3 3 3 4 4 3
Dedi 32 PNS 1 Kali MT 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4
Arman 32 PNS 1 Kali TW 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4
Uci 46 Wirausaha 2 Kali HT, MT, TW 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5
Bayu 31 PNS 1 Kali MT 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4
Embad 48 Pengusaha > 3 Kali HT, MT, TW 4 4 5 3 4 4 3 3 4 4 3
David 33 PNS 1 Kali HT 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4
29

Toni 39 Wiraswasta 2 Kali MT, TW 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5


arif 36 Supir 1 Kali HT 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5
Dedi Suryadi 38 Wiraswasta 1 Kali MT, TW 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4
Agung 47 Pengusaha 2 Kali MT 2 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3
Sutrisno 45 Wiraswasta 1 Kali HT, MT 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4
Tino 43 PNS 2 Kali HT, MT 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4
Bonar 32 Pedagang 1 Kali MT 2 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4
Gimin 37 Wiraswasta 1 Kali HT, TW 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4
Karno 45 Pegawai Swasta 2 Kali HT, MT 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 3
Reza 30 Wiraswasta 2 Kali MT, TW 3 4 5 3 4 3 4 4 4 5 4
Sakiran 44 Wiraswasta 2 Kali HT, MT 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4
Asri 35 IRT 2 Kali HT, MT 4 5 3 3 4 4 3 4 4 4 5
Sugeng 37 Pedagang 2 Kali HT, MT 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4

Keterangan
5 = Sangat Setuju HT = Harga Terjangkau
4 = Setuju MT = Mutu Terjangkau
3 = Kurang Setuju TW = Tepat Waktu
2 = Tidak Setuju
1 = Sangat Tidak Setuju

29
30

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Renaldy Adjarsusilo adalah anak laki-laki pertama dari


pasangan Ir Sigit Adjarsusilo, MM dan I.G.A.N Eka Sukraentiyati, SH, juga
merupakan kakak sulung dari tiga adik laki-lakinya. Penulis lahir di Denpasar, 16
Desember 1993. Saat berumur 3.5 tahun penulis mulai bersekolah di Taman
Kanak-kanak (TK) Pertiwi, kemudian melanjutkan ke Sekolah Dasar (SD) 2
Saraswati (1999-2005) dan setelah lulus dari bangku sekolah dasar penulis
melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 8 Denpasar (2005-
2008). Lulus dari bangku sekolah menengah pertama, penulis berhasil masuk ke
salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) Favorit di Kota Denpasar, yaitu
Sekolah Menegah Atas Negeri (SMAN) 1 Denpasar (2008-2011). Saat duduk di
bangku SMA, penulis banyak mengikuti kegiatan dan pada akhirnya memutuskan
serius di salah satu seni beladiri cabang Tae Kwon Do yang berperan
membawanya ke jenjang kuliah.
Penulis melanjutkan studi pada tahun 2011 di Institut Pertanian Bogor
(IPB) Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) melalui
jalur Beasiswa Utusan Daerah (BUD) dengan prestasi seni beladiri cabang Tae
Kwon Do. Selama masa kuliahnya selain masih berlatih Tae Kwon Do, sering
mengikuti organisasi dan kepanitiaan. Salah satu organisasi yang pernah penulis
ikuti adalah Centre of Management atau COM@. COM@ adalah organisasi
himpunan profesi milik Departemen Manajemen, FEM IPB. Selama dua tahun
mengikuti COM@, penulis menjabat sebagai anggota pada tahun pertama dan
pada tahun kedua penulis menjabat sebagai Direktur dari divisi Production
Operation and Business.

Anda mungkin juga menyukai