Modul 1
Modul 1
Modul 1
BAB I
PENDAHULUAN
Page 1
LAPORAN PRAKTIKUM ANALITIK 1/ MODUL 1
IDENTIFIKASI DAN PREPARATIVE SAMPEL
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Page 2
LAPORAN PRAKTIKUM ANALITIK 1/ MODUL 1
IDENTIFIKASI DAN PREPARATIVE SAMPEL
4. Reaksi nyala
Zat/ senyawa dapat memberikan warna khas sesuai dengan unsur atau
logam penyusunnya, karena logam mempunyai jumlah elektfon yang
berbeda-beda, sehingga valensi elektronnya berbeda pula. Eksitasi
elektron pada elektron valensi, akibat dirangsang oleh pembakaran dengan
bunsen, membeerikan eksirasi elektron yang berbeda untuk setiap logam,
sekaligus akan memberikan panjang gelombang yang digikan dengan
warna nyala yang muncul.
Warna dapat dilihat melalui pembakaran zat/ senyawa dengan kawat Ni-
Cr, yang sebelumnya kawar Ni-Cr dibersihkan dengan mencelupkan
kedalam larutan HCl. Spesifik panjang gelombang atau warana dapat
terlihat dengan bantuan kaca kobalt atau kaca biru tua.
5. Reaksi dengan asam sulfat
Asam sulfat yang digunakan H2SO4 encer (1 M) dan pekat. H2SO4 adalah
asam kuat, sebagai hasil reaksinya dengan asam lemah akan terdesak
keluar dan menghasilkan gas seperti:
CO32- + 2H+ H2CO3
H2CO3 H2O + CO2
6. Reaksi dengan NaOH
Sama halnya dengan asam kuat, basa kuat juga akan mendesak basa lemah
dan mengeluarkan gas yang dapat ditandai dari baunya.
Page 3
LAPORAN PRAKTIKUM ANALITIK 1/ MODUL 1
IDENTIFIKASI DAN PREPARATIVE SAMPEL
Page 4
LAPORAN PRAKTIKUM ANALITIK 1/ MODUL 1
IDENTIFIKASI DAN PREPARATIVE SAMPEL
PbS, CuS, CuO, HgS, FeS, MnO2, Co3O4, CoS, NiS, Ni3O3,
Hitam
Ag2S, C
Harus diingat bahwa dari warna tidak atau belum dapat diambil suatu larutan yang
berwarna kuning tidak selalu mengandung Fe3+ dan sebagainya. Beberapa logam
mempunyai warna nyala yang spesifik sehingga dapat dilakukan sebagai salah
satu cara untuk identifikasi kation tersebut.
Page 5
LAPORAN PRAKTIKUM ANALITIK 1/ MODUL 1
IDENTIFIKASI DAN PREPARATIVE SAMPEL
BAB III
METODA PERCOBAAN
3.1.2 Bahan
- Sampel senyawa anorganik - HNO3 pekat
- Sampel senyawa organic - H2O2
- Aquades - Alkohol
- HCL 2M - Metanol
- HCL pekat - Aseton
- Metilen klorida - Na2CO3
- Etil asetat - K2CO3
- n-Hexan - K2CO3
- H2SO4 - NaOH
- HNO3 2M
Page 6
LAPORAN PRAKTIKUM ANALITIK 1/ MODUL 1
IDENTIFIKASI DAN PREPARATIVE SAMPEL
Sampel organic
dan anorganik
Hasil
Pemeriksaan
sifat asam atau
basa
menggunakan
kertas lakmus
Page 7
LAPORAN PRAKTIKUM ANALITIK 1/ MODUL 1
IDENTIFIKASI DAN PREPARATIVE SAMPEL
Hasil Hasil
Page 8
LAPORAN PRAKTIKUM ANALITIK 1/ MODUL 1
IDENTIFIKASI DAN PREPARATIVE SAMPEL
Hasil Hasil
Hasil Hasil
1 Gram Sampel
organik
- Masukkan ke tabung
- + n-Hexan
- Amati dan catat yang terjadi
Hasil
Page 9
LAPORAN PRAKTIKUM ANALITIK 1/ MODUL 1
IDENTIFIKASI DAN PREPARATIVE SAMPEL
Reaksi Nyala
Kawat Ni-Cr
Hasil
Sampel
organic 1gram
Hasil
Page 10
LAPORAN PRAKTIKUM ANALITIK 1/ MODUL 1
IDENTIFIKASI DAN PREPARATIVE SAMPEL
Sampel
organic 1gram
Sampel
anorganik
Page 11
LAPORAN PRAKTIKUM ANALITIK 1/ MODUL 1
IDENTIFIKASI DAN PREPARATIVE SAMPEL
B. Sampel Organik
100 mL Sampel organic
dalam pelarut yang
cocok
Hasil
1 gram sampel
organik
Hasil
Page 12
LAPORAN PRAKTIKUM ANALITIK 1/ MODUL 1
IDENTIFIKASI DAN PREPARATIVE SAMPEL
Hitam PbS, CuS, CuO, HgS, FeS, MnO2, Co3O4, CoS, NiS,
Ni3O3, Ag2S, C
Page 13
LAPORAN PRAKTIKUM ANALITIK 1/ MODUL 1
IDENTIFIKASI DAN PREPARATIVE SAMPEL
6. Pelarutan sampel
Untuk melarutkan sampel, terutama sampel yang betul-betul belum
diketahui karakternya, dilakukan dengan pelarut berturut-turut
(dengan sedikit zat). Untuk senyawa anorganik dapat digunakan
pelarut yang bersifat polar dan senyawa organik digunakan pelarut
yang bersifat non polar (pelarit oragnik, alkohol, aseton, methanol,
n-hexan, etil asetatbenzen). Zat/ senyawa anorganik padat
dilarutkan dengan mencoba berturut-turut :
a. Air(H2O)
b. HCl 2 M
c. HCl pekat
d. HNO3 2 M
e. HNO3 pekat
f. Aquaregia (Air raja) campuran HNO3 dengan HCl berbanding
1:3.
Setiap kali mencoba melarutkan dilakukan terlebih dahulu dalam
keadaan dingin setalah itu dalam keadaan panas bila diperlukan.
Menggunakan HCl pekat, HNO3 pekat atau aquaregia, kelebihan
asam harus dihilangkan dengan jalan menguapkan, agar tidak
mengganggu pada reaksi-reaksi berikutnya terutama dengan H2S.
Bila dengan aquaregia zat/ senyawa tidak larut, maka zat/ senyawa
dilebur dengan campuran Na2CO3 dan K2CO3 perbandingan 1:1.
Hasil leburan ditambahkan air dan disaring. Endapan dilarutkan
dengan HCl 2 M, filtrat / larutan siap untuk analisa lanjutan.
Page 14
LAPORAN PRAKTIKUM ANALITIK 1/ MODUL 1
IDENTIFIKASI DAN PREPARATIVE SAMPEL
Page 15
LAPORAN PRAKTIKUM ANALITIK 1/ MODUL 1
IDENTIFIKASI DAN PREPARATIVE SAMPEL
7. Reaksi Nyala
a. Hasil pelarutan pada percobaan 2A, dianalisa berdasarkan reaksi
nyala.
b. Siapkan kawat Ni-Cr yang telah dicelupkan ke dalam HCl pekat
dan kaca kobalt atau kaca biru tua.
c. Celupkan kawat Ni-Cr ke dalam sampel dan bakar dalam
pembakaran bunsen. Amati warna yang terjadi, dengan bantuan
kaca kobalt/ kaca biru tua.
d. Lakukan secara bergantian pada setiap sampel yang diberikan
asisten.
e. Catat hasil pengamatan pada jurnal, sesuai dengan kode sampel.
Page 16
LAPORAN PRAKTIKUM ANALITIK 1/ MODUL 1
IDENTIFIKASI DAN PREPARATIVE SAMPEL
Page 17
LAPORAN PRAKTIKUM ANALITIK 1/ MODUL 1
IDENTIFIKASI DAN PREPARATIVE SAMPEL
Page 18
LAPORAN PRAKTIKUM ANALITIK 1/ MODUL 1
IDENTIFIKASI DAN PREPARATIVE SAMPEL
garam-garam klorida.
Page 19
LAPORAN PRAKTIKUM ANALITIK 1/ MODUL 1
IDENTIFIKASI DAN PREPARATIVE SAMPEL
Page 20
LAPORAN PRAKTIKUM ANALITIK 1/ MODUL 1
IDENTIFIKASI DAN PREPARATIVE SAMPEL
BAB IV
2. Pelarutan Sampel
Sampel Anorganik (No 22)
Percobaan Hasil pengamatan
Sampel + Air (H2O) Warna larutan menjadi keruh
Sampel + HCL 2M Warna larutan menjadi kuning keruh
Sampel + HCL pekat Warna larutan menjadi colat kekuningan
Sampel + HNO3 2M Warna larutan menjadi coklat keruh
Sampel + HNO3 pekat Warna larutan menjadi coklat
Sampel + aquaregia Warna larutan menjadi coklat pekat
Kesimpulan : Sampel anorganik no 22 lebih cocok atau paling larut
dalam aquaregia.
Page 21
LAPORAN PRAKTIKUM ANALITIK 1/ MODUL 1
IDENTIFIKASI DAN PREPARATIVE SAMPEL
3. Reaksi Nyala
Sampel Hasil Pengamatan
Organik Muncul spectrum warna biru
Anorganik Muncul spectrum warna biru
Page 22
LAPORAN PRAKTIKUM ANALITIK 1/ MODUL 1
IDENTIFIKASI DAN PREPARATIVE SAMPEL
4.2 Pembahasan
Identifikasi sample merupakan langkah awal sebelum melakukan
analisis kimia untuk menetapkan jenis/karakter/golongan dari sample yang
akan dianalisis, sekaligus pula dapat menetapkan metoda/prosedur kerja
analisis.
Preparatif sample bertujuan untuk menyiapkan sample siap untuk
di ukur dengan alat ukur baik secara gravimetri, volumetri maupun secara
interaksi elektron dalam sample. Penyiapan sample ini sangat menentukan
keberhasilan anlisis. Dalam percobaan ini dilakukan identifikasi dan
preparative sampel pada dua jenis sampel yaitu sampel organic bayam
(Amaranthus Blitum Miq) dan sampel anorganik yang diberikan oleh
asisten dengan nomor sampel 22. Pada percobaan modul ini sampel yang
telah disiapkan akan digunakan kembali untuk percobaan selanjutnya,
sehingga preparative sampel haruslah benar, sesuai dengan prosedur dan
dengan jumlah yang cukup. Sampel organik dan anorganik yang telah
disiapkan ini disimpan dalan wadah botol kaca tertutup plastik, agar tidak
terjadi kontaminasi ataupun penguapan pada sampel.
Page 23
LAPORAN PRAKTIKUM ANALITIK 1/ MODUL 1
IDENTIFIKASI DAN PREPARATIVE SAMPEL
Page 24
LAPORAN PRAKTIKUM ANALITIK 1/ MODUL 1
IDENTIFIKASI DAN PREPARATIVE SAMPEL
Page 25
LAPORAN PRAKTIKUM ANALITIK 1/ MODUL 1
IDENTIFIKASI DAN PREPARATIVE SAMPEL
BAB V
KESIMPULAN
Page 26
LAPORAN PRAKTIKUM ANALITIK 1/ MODUL 1
IDENTIFIKASI DAN PREPARATIVE SAMPEL
DAFTAR PUSTAKA
Page 27
LAPORAN PRAKTIKUM ANALITIK 1/ MODUL 1
IDENTIFIKASI DAN PREPARATIVE SAMPEL
LAMPIRAN
Page 28