Anda di halaman 1dari 6

PELAYANAN STERILISASI DILUAR CSSD

RSU NURDIN HAMZAH


KAB. TANJUNG JABUNG No Dokumen No. Revisi
Halaman 1 dari 3
TIMUR
................. ……….

Ditetapkan

Direktur

Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL ...
(SPO)

dr. H. Rinaldi

NIP. 19700429 200212 1 003

Sterilisasi adalah proses pengolahan alat atau bahan yang bertujuan


untuk menghancurkan semua bentuk kehidupan mikroba termasuk
PENGERTIAN
endospora dan dapat dilakukan dengan proses kimia atau fisika.

 Sebagai pedoman pelaksanaan sterilisasi di Rumah Sakit Umum


Sawah Besar.
 Agar pelaksanaan sterilisasi sesuai dengan kriteria yang
TUJUAN ditetapkan Rumah Sakit Umum Sawah Besar.
 Menghindari terjadinya komplikasi yang disebabkan kesalahan
sterilisasi.

KEBIJAKAN Pedoman Pelayanan Sterilisasi di CSSD

Tahap-Tahap Sterilisasi Alat/ Bahan Medik


1. Dekontaminasi
Adalah proses fisik atau kimia untuk membersihkan benda/
benda yang mungkin terkontaminasi oleh mikroba yang
berbahaya bagi kehidupan. Sehingga aman untuk proses-proses
selanjutnya. Proses ini bertujuan untuk melindungi pekerja yang
bersentuhan langsung dengan alat-alat kesehatan yang sudah
melalui proses dekontaminasi tersebut dari penyakit-penyakit
yang dapat disebabkan oleh mikroorganisme pada alat kesehatan
tersebut.
2. Menangani, Mengumpulkan dan Transportasi Benda-benda
PROSEDUR
Kotor
 Peralatan pakai ulang dipisahkan dari limbah/ buangan di
tempat pemakaian oleh pekerja yang mengetahui potensi
terjadinya infeksi dari benda-benda tersebut.
 Benda-benda tajam dipisahkan dan di tempatkan di dalam
kontainer yang baik.
 Kain-kain pakai ulang di titipkan di tempat kotor dan di
kembalikan ke laundry
 Peralatan yang terkontaminasi langsung di bungkus dan
dibawa ke ruangan dekontaminasi.
 Peralatan yang terkontaminasi di bungkus kontainer untuk
menghindari tumpahan atau penguapan dan di bawa segera
mungkin setelah digunakan ke ruangan dekontaminasi
dengan karet tertutup.
 Semua cairan yang terkontaminasi di masukkan ke kontainer
yang tahan bocor , jika tidak mungkin di buang ke toilet atau
sink sebelum membawa peralatan yang kotor.
 Peralatan yang sudah di pakai di tutup dan di bawa dengan
penutup.
 Alat- alat yang terkontaminasi di pisahkan secara fisik dari
alat-alat yang bersih.
 Alat-alat yang tidak di pakai dan tidak di buka kembali
keruang dekontaminasi untuk selanjutnya di steril ulang
sebelum di disimpan kembali.
 Jika di perlukan pekerja yang menangani mengumpulkan
dan membawa alat-alat harus memakai alat pelindung.
3. Pembuangan Limbah
Limbah atau buangan harus di pisahkan dari alat-alat pakai
ulang di tempat pemakaian, diidentifikasi dan di buang menurut
kebijakan Rumah Sakit.
4. Mencuci/ Cleaning
Semua alat-alat pakai ulang harus di cuci hingga benar-
benar bersih sebelum di desinfeksi dan disterilkan.
5. Menangani Alat-alat yang Terkontaminasi di Point of Use
Pembersihan alat-alat pakai ulang yang terkontaminasi dimulai
sesegera mungkin setelah dipakai.
 Langsung dibungkus dan di bawa ke ruang dekontaminasi
 Di bersihkan dari kotoran yang besar-besar di tempat
pemakaian sesuai prosedur yang berlaku dan langsung
dibungkus untuk menghindari cipratan, tumpahan, atau
penguapan sampai dibawa ke ruang dekontaminasi.
6. Menangani Alat-alat yang Terkontaminasi di Ruang
Dekontaminasi
 Di bongkar jika di rakit lebih dari satu komponen dan di buka
semua sambungan untuk memastikan seluruh permukaan
tercuci bersih.
 Di sortir berdasarkan metode pembersihan

7. Metode Merendam/ Membilas


Mencuci bersih adalah proses yang menghilangkan semua
partikel yang kelihatan dan hampir semua partikel yang tidak
kelihatan dan menyiapkan permukaan dari semua alat-alat agar
aman untuk proses desinfeksi dan sterilisasi. Mencuci dapat
dilakukan secara manual atau pun mekanik ataupun kombinasi
keduanya. Karenanya untuk memastikan kebersihan dan tidak
merusak alat serta keamanan pekerja, alat-alat harus :
 Dibongkar jika dirakit lebih dari satu komponen dan semua
sambungan harus dibuka.
 Dimulai dengan merendam dalam larutan chlorine selama 10
menit.
8. Aktivitas Fungsional Sterilisasi
a. Pembilasan : pembilasan alat yang telah digunakan
dilakukan di ruang pencucian
b. Pembersihan : semua peralatan pakai ulang harus di
bersihkan secara baik sebelum dilakukan proses desinfeksi
dan sterilisasi.
c. Pengeringan : pengeringan hasil pembersihan hingga
kering.
d. Insfeksi : setiap alat bongkar pasang harus diperiksa
kelengkapannya.
e. Pembuatan : membuat dan mempersiapkan kapas dan kasa
balut kemudian akan di strerilkan
f. Sterilisasi : dilakukan oleh petugas medis masing-masing
ruangan.
g. Memberi label : setiap kemasan harus mempunyai label
yang jelas isi dari kemasan sterilisasi, tanggal sterilisasi, dan
kadaluarsa proses.
h. Penyimpanan : Dilakukan di masing – masing ruangan yang
membutuhkan.
UNIT TERKAIT Semua ruangan yang melakukan strilisasi
DEKONTAMINASI

Halaman
RSU NURDIN HAMZAH No. Dokumen No. Revisi
KAB. TANJUNG JABUNG 2 dari 2
……… ………
TIMUR

B. Dekontaminasi Permukaan Meja / Permukaan lain yang tercemar


/ tumpahan darah atau cairan tubuh pasien

1. Persiapan alat :
a) Larutan
b) Air mengalir
c) Gelas ukur
d) Wadah plastik untuk menampung larutan chlorine
e) Alat pelindung diri (sarung tangan rumah tangga, apron,
masker dan kaca mata pelindung wajah.
2. Langkah-langkah :
a) Cuci tangan dengan air mengalir sesuai prosedur
b) APD (sarung tangan, apron, masker dan kacamata
pelindung wajah)
c) Serap darah/cairan tubuh sebanyak-banyaknya dengan
kertas, Koran bekas/tissue
d) Buang kertas, Koran bekas/tissue penyerap ke dalam
kantong sampah medis
e) Bersihkan daerah bekas tumpahan darah/cairan tubuh
pasien dengan larutan chlorine 0.5% (disinfektan)
f) Buka sarung tangan dan alat pelindung lainnya
PROSEDUR g) Cuci tangan dengan air mengalir sesuai prosedur.

C. Dekontainasi Tumpahan Darah/Cairan tubuh pasien

1. Petugas mengenakan alat pelindung diri yaitu masker, topi,


apron dan sarung tangan.
2. Siapkan larutan desinfektan dalam bak perendam dengan
konsentrasi sesuai petunjuk pemakaian ( 0,5% ).
3. Perhatikan desinfektan yang digunakan, karena setiap
desinfektan berbeda cara pemakaiannya.
4. Alat-alat kesehatan / kedokteran seperti set ganti balutan, set
alat-alat operasi (instrument) dll setelah dipakai,direndam dalam
larutan chlorine 0,5% selama 10-20 menit dan alat-alat bekas
pasien HIV AIDS/infeksius dipisahkan sendiri.
5. Bila ada sarung tangan yang rusak atau robek,langsung dibuang
ketempat sampah yang tertutup (tempat sampah infeksius)
6. Setelah direndam, alat-alat (sarung tangan atau instrument ganti
balutan) dicuci dengan air sabun dan dibilas dengan air bersih.
Bila masih ada noda yang tertinggal,bersihkan dengan bensin.
7. Alat-alat kemudian dikeringkan/di lap dan selanjutnya dibungkus
/ dikemas untuk disterilkan.
8. Kantong tempat sampah infeksius segera diikat kuat, beri
tanda/label infeksius dan dibuang ketempat pembuangan
sampah setelah selesai melakukan dekontaminasi.
1. Instalasi Rawat Jalan
2. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT 3. Instalasi Kamar Operasi dan TSSU
4. Instalasi Anestesi dan Reanimasi
5. Hemodialisa
1. Buku Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
DOKUMEN TERKAIT Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya.
2. Buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah
Sakit dan Fasilitas lainnya

Anda mungkin juga menyukai