Bab 1

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 21

47

BAB III

STUDI KASUS

A. NURSING MANAGEMENT USING NURSING PROSES


1. Assessment
Tanggal Pengkajian : 02 Agustus 2014 Jam Masuk : 19:00 Wita
Tanggal MRS : 29 Juli 2014 NO. RM: 24.06.XX
Jam Pengkajian : 07:40 Wita Diagnosa. Masuk : DHF
1.1 Identitas Pasien
Nama : An. B.B
Umur : 11 Tahun
Agama : Khatolik
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pelajar
Suku/Bangsa : Keturunan Jawa/Indonesia
Alamat : Jl. Jafri zam-zam, komplek LLASDP
2. Riwayat Penyakit Sekarang
2.1 Riwayat Penyakit Sekarang
2.2.1 Keadaan Umum :
Klien tampak sakit sedang, dan terbaring di tempat tidur.
Kesadaran composmetis (E4V5M6), akral terba hangat, tampak
adanya patekie di eksremitas atas dextra dan sinistra, skala
aktifitas 3 (0-4) dibantu orang dan alat, terpasang infus pump
Ring As 35 tetes/menit di eksremitas atas dextra, terpasang
elektroda, terpasang SpO2 di ibu jari dextra, TTV; T : 36,5 0C,
P : 74x/menit, R : 36x/menit, BP : 110/80 mmHg.
48

2.2.2 Keluhan Utama :


Pasien mengatakan badan terasa lemas, dan
tidak nafsu makan
2.2.3 Riwayat Penyakit Sekarang :
± 8 hari yang lalu, orang tua pasien mengatakan badan
anaknya sering panas, kepala pusing, mual, tidak nafsu makan,
dan lemah. Pada hari sabtu tanggal 26 juli 2014 jam 19.00 pm
pasien datang dengan diantar orang tuanya ke UGD dengan
keluhan badan lemas, nyeri uluh hati, mual, dan muntah. Di
UGD pasien mendapat therapy obat penurun panas, antibiotik,
dan anti muntah. Setelah rawat jalan pada hari selasa tanggal 29
juli 2014 jam 18.55 pm pasien kembali datang ke UGD dengan
keluhan yang sama, panas tetap tidak turun selama perawatan di
rumah. Hasil pemerikaan dokter Y di UGD ternyata trombosit
nya menurun yaitu 119.000 mm3, pasien mendapat therapy infus
Rl 20 tetes/menit, dan injeksi tamoliv 500 mg (iv) jam 20.15 pm
pasien dipindahkan ke ruang perawatan maria vip 29, lalu
kembali dipindahkan ke ruang anak bangsal Theresa taggal 30
juli 2014 jam 20.00 pm. Setelah perawatan di bangsal
keadaannya menurun, pada tanggal 1 agustus 2014 jam 11.00 am
keadaan pasien lemah, kesadaran composmetis, eksremitas atas
dan bawah teraba dingin Pulse: 60x/menit, Respirasi: 25x/menit,
BP: 130/80 mmHg, BAK 1x, trombosit 54.000. Instruksi dokter
G therapy infuse Ring As guyur 500 cc setelah itu 40
tetes/menit, dan pindah ke ICU. Pasien dipindahkan ke ruang
perawatan ICU sekitar jam 11.25 am.
49

3. Riwayat Penyakit Dahulu :


3.1 Pernah dirawat :
Orang tua asien mengatakan, sebelumya pasien pernah dirawat saat
pasien berusia 2 bulan, setiap 3 bulan sekali orang tua pasien rutin
memeriksakan kesehatan anaknya ke dokter karena badan nya sering
panas, saat berusia ± 2 tahun diagnosa dari dokter pasien menderita TBC,
dan 1 tahun 7 bulan yang lalu pasien pernah mempunyai riwayat penyakit
demam berdarah.
3.2 Riwayat penyakit kronik dan menular :
Pasien mempunyai riwayat penyakit menular yaitu penyakit
tuberkulosis paru, dan demam berdarah, untuk riwayat kontrol penyakit
tuberkulosis paru yang dialami pasien, orang tua pasien patuh dalam
program pengobatan selama 6 bulan, dan sekekali memeriksakan kondisi
kesahatan anaknya ke dokter, dan penyakit demam berdarah yang
pernah dialami pasien orang tua pasien berusaha untuk menjaga
lingkungan sekitar rumah agar tidak menjadi tempat berkembangnya
nyamuk aedes aegypti.
3.3 Riwayat Penggunaan Obat : Pasien pernah mengkonsumsi obat OAT,
dan jenis antibiotik.
3.4 Riwayat Alergi : Orang tua pasien megatakan pasien tidak mempunyai
riwayat alergi.
3.5 Riwayat Oprasi : Pasien tidak mempunyai riwayat oprasi sebelumnya.
4. Riwayat Penyakit Keluarga :
Klien merupakan anak pertama dari dua bersaudara, saudara klien
pernah mengalami riwayat penyakit yang sama sejak 1 tahun 7 bulan yang
lalu setelah pasien terkenademam berdarah. Sedangkan ayah dan ibu pasien
tidak mempunyai riwayat penyakit yang sama diderita oleh anaknya maupun
penyakit lain seperti hipertensi, diabetes, maupun stroke.
50

5. Observasi dan Pemerikaan Fisik


5.1 Tanda-tanda vital :
Kesadaan umum pasien tampak sakit sedang, kesadaran
composmetis (E4V5M6), TTV; T : 36,5 0C, P : 74x/menit, R : 36x/menit,
BP : 110/80 mmHg, SpO2 99%.
Masalah Keperawatan : Tanda vital dalam batas normal
5.2 Sistem Pernafasan (B1)
Pasien tidak ada keluhan sesak nafas, maupun batuk, irama
pernafasan teratur, eapnue, suara nafas vesikuler, dan tidak tampak
menggunakan alat bantu pernafasan., SpO2 dalam batas normal 99%.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keerawatan pada sistem
pernafasan.
5.3 Sistem Kardiovaskuler (B2)
Pada pemeriksaan fisik sistem kardiovaskuler irama jantung
reguler, S1/S2 tunggal, pasien tidak mengeluh nyeri dada, bunyi jantung
normal, tidak ada suara tambahan seperti murmur maupun gallop, CRT <
3 detik, akral teraba hangat, tidak tampak adanya peningkatan vena
jugularis.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan pada sistem
kardiovaskuler.
5.4 Sistem Persyarafan (B3)
Kesadaan umum pasien tampak sakit sedang, kesadaran
composmetis (E4V5M6), pada pengkajian refleks fisiologis adanya reflek
patella, triceps, biceps, dan pada reflek patologis adanya reflek babinsky
negatif. Pasien mengatakan tidak ada keluhan nyeri kepala, pupil isokor
2-3 mm, tidak ada gangguan pada sistem penglihatan, pendengaran, dan
penciuman, pola kebutuhan istirahat dan tidur pasien tidur ± 8 jam/ hari.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan pada sistem
persyarafan.
51

5.5 Sistem Perkemihan (B4)


Pada sistem perkemihan, genitalia tampak bersih, tidak adanya
keluahan berkemih seperti hematuria, produksi urine 1000cc/ 7 jam,
tidak ada distensi kandung kemih, pasien tidak menggunakan alat bantu
kateter.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah pada sistem perkemihan.
5.6 Sistem Pencernaan (B5)
Pengkajian pada sistem pencernaan, pasien mengalami penurunan
nafsu makan, pasien hanya menghabiskan 1 ½ lembar roti selama 7 jam,
pasien mendapatkan nutrisi diet lunak yang disediakan rumah sakit,
mulut tampak bersih, mokosa bibir kering, pasien tidak ada keluhan
nyeri menelan. Pada pemeriksaan abdomen, pasien mengatakan perut
terasa kembuh, dan mual, bising usus 11x/menit, tidak ada nyeri tekan
abdomen, dan tidak tampak adanya bekas luka oprasi. Frekuensi BAB
teratur teratur 1x/hari, dan konsistesi lunak.
Masalah Keperawatan : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan anoreksia.
5.7 Sistem Muskuloskeletal dan integument (B6)
Pengkajian pada sistem musculoskeletal pergerak sendi terbatas,
tidak ada kelainan pada eksremitas, kulit tampak kemerahan, tampak
adanya petekie dieksremitas atas dextra dan sinistra, turgor kulit tampak
lembab,tidak ada oedema, dan kekuatan otot: 4 5
5 5
Masalah Keperawatan : Intoleransi aktifitas berhubungan dengan
dengan kelemahan, dan resiko perdarahan berhubungan dengan
trombositopeni.
52

5.8 Sistem Endokrin


Pengkajian pada sistem endokrin tidak adanya pembesaran kelenjar
tiroid, getah bening, hiperglikemia, hipoglikemia, maupun luka
gangren.
6. Pengkajian Psikososial dan Keluarga
Persepsi pasien terhadap penyakit yang dialaminya, bahwa penyakit
yang dialaminya merupakan cobaan dari Tuhan, dan pasien tampak
kooperatif hanya pasien tampak terlihat takut dan cemas bila melihat perawat
saat ingin pengambilan darah, dan injeksi.
Masalah Keperawatan : Cemas berhubungan dengan krisis situasional.
7. Personal Hygene & Kebiasaan
Sejak menjalani perawatan di rumah sakit, kebiaasan pola hygene kebutuhan
ADL pasien seperti mandi, berpakaian, makan, dan minum dibantu perawat
dan keluarga. Skala aktifitas 3 (dibantu alat dan orang).
Masalah Keperawatan : Intoleransi aktifitas berhubungan denan kelemahan
fisik.
8. Pengkajian Spiritual
Kebiasaan beribadah pasien sebelum sakit, orang tua pasien mengatakan
anaknya aktif dalam kegiatan keagamaan, dan rajin beribadah, dan pada saat
sakit pasien terkadang orang tua pasien tetap mengajak anaknya untuk berdoa
bersama.
9. Pengkajian Pola Gordon
9.1 Pemeriksaan fisik :
9.1.1 Kepala : Tampak normalsefali, rambut berwana hitam tebal, dan
agak ikal, tidak teraba adanya benjolan.
9.1.2 Mata : Sklera tampak kemerahan, tidak ikterik, konjungtiva
kemerahan, tidak anemis, tidak adanya konjungtifitis,
pupil isokor diameter pupil dextra, dan sinistra 2-3 mm
53

9.1.3 Telinga :
Tampak simetris, tidak ada pengeluaran serumen, dan
pendengaran baik.
9.1.4 Hidung :
Adanya septum tampak simetris, tidak ada polip, tidak ada
pengeluaran sekret, tidak ada pernafasan cuping hidung.
9.1.5 Mulut :
Mukosa bibir tampak kering, tidak sianosis, lidah tampak
bersih, tidak ada caries, tidak ada stomatitis, tidak ada
keluhan kesulitan menelan (disfagia)
9.1.6 Leher :
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada
pembesaran tiroid, tidak ada kaku kuduk, tidak ada
peningkatan vena jugularis.
9.1.7 Dada/Thorak :
a. Paru-paru :
I : Tampak menggunakan elektroda, tidak adanya
jejas, dan massa yang menonjol, pergerakan dinding
dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak
tampak penggunaan otot bantu pernafasan, frekuensi
pernafasan 36x/menit.
P : Tidak adanyadeformitas, krepitasi, dan nyeri tekan
P : Sonor
A : Vesikuler, tidak adanya suara nafas tambahan
seperti crakles, ronchi, whezing
b. Jantung :
I : Ictus cordis tidak terlihat
P : Teraba di ICS V, midclavicula sinistra
P : Redup di ICS VII
54

A : S1, S2 tunggal
c. Abdomen :
I : Tidak tampak adanya ascites, tidak tampak adanya
jejas, lesi maupun bekas luka oprasi.
A : Bising usus 11x/menit
P : Hipertimpani
P : Tidak adanya nyeri tekan pada abdomen
9.1.7 Eksremitas :
a. Atas : Tidak adanya deformitas, maupun jejas, tidak ada
oedema, adanya reflek biseph, trisep, terpasang infus pump
di eksremitas dextra, dan SpO2 di ibu jari dxtra, turgor kulit
lembab, tampak adanya patechie di eksremitas dextra, dan
sinistra.
b. Bawah : Tidak tampak adanya deformitas, maupun jejas,
tidak ada oedema, adanya reflek patela, acciles, dan
babinsky fleksi negatif.
c. Skala aktifitas :
Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan dan minum 
Makan 
Toilet 
Berpakaian 
Mobilitas di tempat 
tidur
Berpindah 
Ambulasi 
55

Keterangan :
0 = Mandiri
1 = Alat bantu
2 = di bantu orang lain
3 = dibantu orang lain dan alat
4 = bantuan penuh
Skala aktifitas pasien 2 (0-4) dibantu perawatan dan
keluarga.
10. Pemeriksaan penunjang (Laboratorium, Radiologi, EKG, USG)
Pemeriksaan Lab
Tanggal 29 Juli 2014 (04:05 pm)
No Pemeriksaan Hasil Nilai normal
Blood
1 Hemoglobin 13,5 13-18 Gsm
2 Hematokrit 41,6 40-48%
3 Leukosit 3.170 4.000– 10.000 mm3
4 Thrombocyte 119.000 150.000-390.000 mm3
.500.000-5.500.000/mm3
5 Erythrocyte 5.600.000
20-42%
6 Lymphocytes 37
4-10%
7 Monocytes 05
8 MCV 76,0 80 – 100 mm
9 MCH 24,0 26,5 – 35,5 pg
10 MCHC 31,6 32,0 – 37,0 g/dl
11 Malaria Negative Negative
56

Pemeriksaan Immunology result 29 Juli 2014 (12:54 am)


No Pemeriksaan Hasil Nilai normal
1 Anti Dengue IgG Negative Negative
2 Anti Dengue IgM Negtive Negative
3 Tubex TF Positive Negative
Kuat(6)

Pemeriksaan Serum 29 Juli 2014 (12:54am)


No Pemeriksaan Hasil Nilai normal
Serum
1 SGOT 50 <37
2 SGPT 27 <40

Pemeriksaan Lab31, Juli 2014 (11;05)


No Pemeriksaan Hasil Nilai normal
Blood
1 Hemoglobin 14,9 13-18 Gsm
2 Hematokrit 45,9 40-48%
3 Leukosit 8.330 4.000– 10.000 mm3
4 Thrombocyte 62.000 150.000-390.000 mm3
5 MCV 74,0 80 – 100 mm
6 MCH 24,1 26,5 – 35,5 pg
7 MCHC 32,5 32,0 – 37,0 g/dl
57

Pemeriksaan Immunology result 31 Juli 2014 (11:05 am)


No Pemeriksaan Hasil Nilai normal
1 Anti Dengue IgG Positive Negative
2 Anti Dengue IgM Positive Negative

Pemeriksaan Lab 1, Agustus 2014 (09:47 am)


No Pemeriksaan Hasil Nilai normal
Blood
1 Hemoglobin 15,5 13-18 Gsm
2 Hematokrit 49,5 40-48%
3 Leukosit 9.400 4.000– 10.000 mm3
4 Thrombocyte 54.000 150.000-390.000 mm3
5 MCV 75,2 80 – 100 mm
6 MCH 23,6 26,5 – 35,5 pg
7 MCHC 31,4 32,0 – 37,0 g/dl

Pemeriksaan Lab 1, Agustus 2014 (19:41 pm)


No Pemeriksaan Hasil Nilai normal
Blood
1 Hemoglobin 14,0 13-18 Gsm
2 Hematokrit 44,3 40-48%
3 Leukosit 7.900 4.000– 10.000 mm3
4 Thrombocyte 45.000 150.000-390.000 mm3
5 MCV 75,7 80 – 100 mm
6 MCH 23,9 26,5 – 35,5 pg
7 MCHC 31,5 32,0 – 37,0 g/dl
8 Golongan Darah B
58

Pemeriksaan Lab 2, Agustus 2014 (09:17 am)


No Pemeriksaan Hasil Nilai normal
Blood
1 Hemoglobin 14,0 13-18 Gsm
2 Hematokrit 44,9 40-48%
3 Leukosit 5.900 4.000– 10.000 mm3
4 Thrombocyte 80.000 150.000-390.000 mm3
5 MCV 74,3 80 – 100 mm
6 MCH 32,3 26,5 – 35,5 pg
7 MCHC 31,2 32,0 – 37,0 g/dl

Pemeriksaan Lab 2, Agustus 2014 (21.14 pm)


No Pemeriksaan Hasil Nilai normal
Blood
1 Hemoglobin 13,9 13-18 Gsm
2 Hematokrit 43,6 40-48%
3 Leukosit 8.200 4.000– 10.000 mm3
4 Thrombocyte 109.000 150.000-390.000 mm3
5 MCV 74,9 80 – 100 mm
6 MCH 23,8 26,5 – 35,5 pg
7 MCHC 31,8 32,0 – 37,0 g/dl
59

TERAPI
Nama Terapi Indikasi Kontraindiksi Efek samping Peran Perawat
Criax Infeksi saluran nafas, Hipersensitif Gangguan Mengkaji adanya
(Ceftriaxone) ginjal, tulang, terhadap pencernaan riwayat alergi,

Antibiotik jaringan lunak,infeksi cephalosporin terhadap obat-


intra abdominal dan penicillin obatan maupun
2 X 1 Vial
genitalia, infeksi (sebagai reaksi makan, lakukan
(1X 1gram)
saluran kencing, alergi silang). tes antibiotic,
Intravena
infeksi pembedahan observasi adanya
(profilaksis) alergi, dan jika
tidak ada alergi
kerusakan terapi
pemberian
antibiotik sesuai
order dokter.
Nama Terapi Indikasi Kontraindiksi Efek samping Peran Perawat
Inpepsa Pengobatan - Diberikan Konstipasi, Peran perawat
(Sucralfate) jangka pendek secara hati- dan mulut salah satunya
Antasida hingga 8 minggu) hati pada terasa kering, yaitu; mencek
3 X 1 cth tidak nyaman benar obat, benar
pada tukak pasien
(1X5ml) oral diperut, dosis, benar
duodenal, lambung, gagal ginjal
mengantuk waktu pemberian,
dan gastritis kronis. kronik,
dan benar pasien
maupun
pasien yang
menjalani
dialisis,
- Inpepsa
harus
diberikan
60

secara hati-
hati pada
iwanita
hamil, dan
menyusui
Nama Terapi Indikasi Kontraindiksi Efek samping Peran Perawat
Ranivel Pengobatan jangka - Hipersensit Sakit kepala, Peran perawat
(Ranitidin) pendek tukak usus if terhadap malaise, salah satunya
Antasida 3 X 12 jari aktif, tukak ranitidin pusing, yaitu; mencek
1 cth mengantuk, benar obat, benar
lambung aktif, - Hati-hati
(3 x 5 ml) oral dosis, benar
mengurangi gejala pemberian
waktu pemberian,
refluks esofagitis, pada
dan benar pasien
pengobatan kadaan gangguan
hipersekresi fungsi hati,
patologis (misalnya: wanita dan
sindrom Zollinger- menyusui
Elison dan mastosit-
osis sitemik

Data Tambahan Lain :


Balance Cairan:
Intake :
Oral = 400 cc
Infus = 980 cc
Output :
BAK = 1000 cc
15 𝑋 𝐵𝐵
IWL = 24
15 𝑋 45
= 24
61

= 28,125 cc
Output = 1000 cc + 28,125 cc
= 1 028.125 cc
Balance Cairan = Intake – Output
= 1380 – 1028,125 = + 352,125 cc
IMT = BB
(TB X TB) m
= 45
(1,56 x 1,56)
= 45
3,12
= 14,42 kg/m2
Keterangan :
IMT KATEGORI
< 18,5 Berat badan kurang
18,5 – 22,9 Berat badan normal
≥ 23,0 Kelebihan berat badan
23,0 – 24,9 Beresiko menjadi obes
25,0 – 29,9 Obes I
≥ 30,0 Obes II
62

2. Nursing Diagnosis
a. Skema Analisa

Faktor presdiposisi :
- Virus dengue arbovirus Faktor presipitasi :
- Lingkungan rumah yang - Adanya riwayat
bersih, dan tipe rumah DHF 1 tahun 7
permanen, tidak didaerah bulan yang lalu
yang berawa
- Iklim musim penghujan

Virus dengue arbovirus


Viremia Peradangan
melalui gigitan nyamuk
pada vaskuler
aedes aygepti
(vaskusitis)

Membentuk & Mengaktifasi Kompleks antigen


melepaskan C3a, C5a sistem komplemen antibodi

Px memasuki hari perawatan ke 7 di


Melepaskan
bangsal Theresa Fase kritis
histamin

Kebocoran plasma - Kesadaran Composmetis


- Trombosit 54.000 mm3
- Hematokrit 49 %
P↓vol plasma dalam - Akral dingin, HR :
darah 69x/mnt, R: 25 x/mnt
- Bp: 130/80 mmHg
- Therapi infus Ring AS
Hipovolemi guyur

Resiko syok

Pindah ke ICU
63

Px memasuki perawatan hari ke 8 di ICU

Perembesan Infeksi virus Kebocoran


plasma dari intra viremia plasma
ke ekstraseluler
Kompleks antigen Perlemahan
Gangguan system antibodi system sistemik
GI
Perfusi ke jaringan
P↑permeabilitas
M↓
Distensi abdomen dinding p.drh

M↑permeabilitas
- Mual, mukosa Agregasi dinding vaskuler
bibir kering trombosit
- Penurunan nafsu
makan Perembesan plasma
Faktor koagulasi me↓ intra ke eksta
- BB menurun
((V,VII,1X,X)

Perdarahan di bawah
Trombositopeni -
Intake in adekuat kulit patekie, & sklera Trombosit 80.000 mm3
-
kemerahan Hematokrit 44,9%
-
Akral hangat
-
Perubahan Mukosa bibir kering
-
nutrisi Pasien malas minum
Resiko perdarahan -
Penurunan BB
dapat terjadi
- Px tampak lemah -
Balans cairan : + 325
- Skala aktifitas 2 cc/7 jam
- Pemenuhan ADL
dibantu sebagian

Resiko kekurangan volume


Kelemahan fisik cairan
Intoleransi aktifitas
64

Perawatan di RS

Rasa takut terhadap


lingkungan
Cemas Krisis situasional
Resiko infeksi Prosedur invasif

Keterangan :
= Proses perjalanan penyakit sebelum pengkajian.
65

b. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 Ds: Perembesan Perubahan nutrisi
plasma dari intra
- Pasien tidak nafsu makan, terasa kurang dari
ke ekstraseluler
mual, dan seperti mau muntah jika kebutuhan tubuh
Gangguan pada
makan bubur yang disediakan di RS
system GI
Do:
Distensi
- Keadaan umum pasien tampak
abdomen
lemah, pasien hanya menghabiskan 1
Mual,penurunan
½ lembar roti tawar selama 7 jam,
nafsu makan,
lidah tampak kotor, mukosa bibir mukosa bibir
kering, dan
kering.
penurunan BB
- BB awal masuk RS : 49 kg
Anorexia
- BB saat pengkajian : 45 kg
- IMT : 14, 42 kg/m2 (< 18,5)
BB kurang
2. Ds : Intake in adekuat Intoleransi
- Pasien mengatakan badan terasa aktifitas
Perubahan
lemas nutrisi kurang
dari kebutuhan
Do :
tubuh
- Pasien tampak lemah
Pasien tampak
- Skala aktifitas 2 (0-4)
lemah, ADL di
bantu sebagian

Kelemahan fisik
3 DS : Pasien mengatakan takut bila Penyakit DHF Cemas
setiap pengambilan darah
Perawatan di RS
DO :
Pasien tampak
- Pasien tampak menolak saat
cemas, dan
66

pengambilan darah tegang


- ekspresi klien tampak tegang
Rasa takut
- wajah tampak merah terhadap
lingkungan, dan
- Pasien tampak ketakutan
prosedur invasif

Krisis
situasional
4 Faktor Resiko : Infeksi virus Resiko
(viremia)
- Trombositopeni perdarahan
(80.000 (150.000-450.000mm3) Kompleks
antigen &
antibody

Peningkatan
permeabilitas
dinding
pembuluh darah

Agregasi
trombosit

Kebocoran
plasma

Faktor koagulasi

Trombositopeni

5 Faktor resiko : Kebocoran Resiko kekurangan


plasma
- Peningkatan permeabilitas diding volume cairan
plasma perlemahan
sirkulasi sistemik

Perfusi jaringan
menurun

Meningkatanya
permeabilitas
dinding vaskuler
67

Perembesan
plasma dari intra
seluler ke ekstra
seluler

mengakibatkan
berkurangnya
volume plasma
dalam darah
6 Faktor resiko : Penyakit DHF Resiko infeksi
- Prosedur invasif
Pemasangan
infus,
pengambilan
dara berulang
trombosit/12 jam

c. Prioritas diagnosa keperawatan


1) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia.
2) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelamahan fisik.
3) Cemas berubungan dengan krisis situasional.
4) Resiko perdarahan dengan faktor resiko thrombisitopeni.
5) Resiko kekurangan volume cairan dengan faktor resiko peningkatan
permeabilitas dinding plasma.
6) Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur pemasangan invasif.

Anda mungkin juga menyukai

  • Cover Siaga
    Cover Siaga
    Dokumen2 halaman
    Cover Siaga
    Ahmad Syamsul ThelionArema
    Belum ada peringkat
  • Form SIPP Banjarmasin
    Form SIPP Banjarmasin
    Dokumen22 halaman
    Form SIPP Banjarmasin
    Ahmad Syamsul ThelionArema
    Belum ada peringkat
  • Baras Kuning
    Baras Kuning
    Dokumen3 halaman
    Baras Kuning
    Ahmad Syamsul ThelionArema
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen13 halaman
    Bab 3
    Ahmad Syamsul ThelionArema
    Belum ada peringkat
  • Keterangan Sakit
    Keterangan Sakit
    Dokumen1 halaman
    Keterangan Sakit
    Ahmad Syamsul ThelionArema
    Belum ada peringkat