Anda di halaman 1dari 3

RINGKASAN JURNAL

a. Judul jurnal
Jurnal yang digunakan berjudul “Spiritual Therapy to Improve the Spiritual
Well-Being of Iranian Women with Breast Cancer: A Randomized Controlled
Tria” yang ditulis oleh Najmeh Jafari et al. pada tahun 2013.
b. Resume jurnal
Kanker payudara merupakan kanker terbanyak pada wanita di dunia terutama
pada daerah berkembang seperti Iran. Diagnosis pada kanker payudara
merupakan kejadian tragedis pada wanita terkait dengan penyesuaian diri
mengenai informasi mengenai penyakit, tindakan dan efek sampingnya yang
berdampak pada timbulnya stress pada pasien. Beberapa intervensi sudah
dilakukan untuk mengurangi stress seperti latihan, Peer Group Support, dan
Cognitive Behavioral Therapy (CBT). Dalam menghadapi tantangan dan
diagnosis kanker, banyak pasien yang mencari ketenangan spiritual.
Spiritualitas didefinisikan sebagai aspek kemanusiaan yang mengacu pada
cara individu untuk mencari dan mengekspresikan arti, tujuan dan pengalaman
mereka pada diri sendiri, orang lain, Tuhan dan lingkungan. Walapun banyak
penelitian yang menjelaskan keterkaitan spiritualitas dengan peningkatan
kualitas hidup pada pasien kanker, namun masih kurang dalam
pengaplikasiannya khususnya pada pasien Muslim Iran. Selain itu juga masih
kurangnya penelitian mengenai spiritual therapy dalam hal kesejahteraan
rohani dan kualitas hidup pada pasien kanker. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui keefektifan spiritual therapy untuk meningkatkan
kesejahteraan rohani dan kualitas hidup pada pasien kanker payudara di Iran.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu A Randomized Control Trial dengan
membandingkan efektifikas antara pasien yang mendapat spiritual therapy dan
perawatan standar terkait kesejahteraan rohani dan kualitas hidup pada pasien
kanker payudara yang sedang menjalani terapi radiasi. Partisipan dalam
penelitian yaitu berasal dari Breast Cancer Research Center, rumah sakit St.
S. Al-shohada Iran. Seluruh partisipan dalam penelitian sudah menerima
informasi dan menandatangani inform consent. Kriteria inklusi penelitian
yaitu umur lebih dari 18 tahun, terdiagnosis kanker payudara dalam 12 bulan
terakhir, mendapat terapi radiasi sedikitnya 2 minggu. Kriteria eksklusi
penelitian yaitu mengidap penyakit kronik, gangguan depresi dan absen pada
2 kali sesi terapi. Partisipan pada kelompok control menerima perawatan biasa
(terkait nutrisi, aktivitas fisik, dan program pendidikan kesehatan pada terapi
radiasi). Partisipan pada kelompok intervensi mendapat perawatan biasa
dengan tambahan spiritual therapy. Pada penelitian menggunakan 3 instrumen
penelitian yaitu kuesioner Persian version of 12-item Functional Assessment
of Chronic Illness Therapy-Spiritual Well-Being (FACIT-Sp12) untuk
mengkaji kesejahteraan rohani, European Organization for Research and
Treatment of Can- cer Quality of Life (EORTC QLQ-C30) untuk mengkaji
kualitas hidup dan kuesioner demografi. Intervensi dilakukan selama 6 sesi
dalam 1 minggu. Setiap sesi memiliki tema tersendiri dan domain spiritual
yang dilaksanakan selama 2-3 jam. Sesi pertama (Introduction), pasien
diminta untuk mengenali konflik bathin yang dihadapi dan memfasilitasi
makna positif dari pengalaman penyakit yang dihadapi. Sesi kedua
(Relaxation and Meditation), pasien melalukan teknik relaksasi dan meditasi
sesuai intruksi dan dilakukan 2 kali dalam sehari. Sesi ketiga (Control),
berfokus pada hal dibawah control individu dan hal terkait kehendak Tuhan.
Partisipan dianjurkan memandang Tuhan sebagai pendukung dan membantu
dalam menghadapi konflik bathin. Sesi keempat (Identity), partisipan
dianjurkan untuk mengekspresikan kesedihannya terkait penyakit yang
dihadapi dan mengeksplore kekuatan dan aspek positif partisipan untuk dapat
melawan penyakitnya. Sesi kelima (Relationship), berfokus pada hubungan
dengan diri sendiri melalui bicara mengenai aspek positif dan perawatan diri,
hubungan dengan orang lain melalui penyelesaian masalah negative dengan
orang lain, dan hubungan dengan Tuhan melalui guided imagery dan berdoa
pada Tuhan. Sesi keenam (Prayer therapy), partisipan dianjurkan untuk
berdoa kepada Tuhan sesuai dengan agama dan keyakinannya untuk meminta
membantu mereka dalam penyakit yang dihadapi.
Dari 123 partisipan, 96 pasien memenuhi kriteria inklusi penelitian. 16 pasien
tidak memenuhi syarat dan 15 pasien menolak ikut dalam penelitian.
Sebanyak 65 (34 pasien pada kelompok intervensi dan 31 pasien pada
kelompok kontrol) pasien mengikuti seluruh intervensi dan mengikuti evaluasi
tujuan. Setelah 6 kali sesi spiritual therapy, terdapat peningkatan rata-rata skor
kesejateraan rohani dari 29.76 menjadi 37.24. Adanya hubungan yang
signifikan pada kebermaknaan dan kedamaian seluruh skala pada kuesioner
EORTC-QLQ C30 dan hubungan keimanan pada subskala kualitas hidup,
fisik, emosional dan social. Aspek penting dalam penelitian ini mengacu pada
spiritual therapy merupakan intervensi yang efektif untuk meningkatkan
kesejahteraan rohani dan kualitas hidup dalam konteks keagamaan pada pasien
dengan kanker payudara.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa program spiritual therapy
terkait dengan meningkatkan atau memperbaiki kesejahteraan rohani dan
beberapa aspek dalam kualitas hidup seperti fisik, emosional dan fungsi social.

Anda mungkin juga menyukai